Kepribadian Muhammadiyah Dosen Pengampu:
Makmur, S.E, M.M
Kelompok 5
Safa Elsa Nursila (102301072) Zhafira Putri (102301075) Baiathul Nuzul (102301078)
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Buton
Tahun Ajaran 2024/2025
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah Swt yang telah memberikan karunia, rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat beserta salam tidak lupa penulis sanjungkan kepada junjungan umat, Rasulullah SAW. sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Kepribadian Muhammadiyah.”
Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Makmur, S.E., M.M selaku dosen mata kuliah AIK-III atas bimbingan yang diberikan dalam pengerjaan tugas makalah ini, serta teman-teman yang turut membantu dalam proses penulisan makalah ini.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas wawasan serta mengetahui kepribadian muhammadiyah. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat menjadi referensi yang berguna. Sekian, terima kasih.
Baubau, 03 Oktober 2024
Kelompok 5
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...i
DAFTAR ISI...ii
BAB I PENDAHULUAN...1
A. Latar Belakang...1
B. Rumusan Masalah...2
C. Tujuan Penulisan...2
BAB II PEMBAHASAN...3
A. Hakikat Muhammadiyah...3
B. Dasar Amal Usaha Muhammadiyah...6
C. Pedoman Amal Usaha dan Perjuangan Muhammadiyah...6
D. Sifat-sifat Muhammadiyah...7
BAB III PENUTUP...8
A. Kesimpulan...8
B. Saran...8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tonggak berdirinya Muhammadiyah awalnya dimulai dari pembacaan kritis terhadap realitas di sekitar. Banyaknya ketidakadilan dan kebodohan serta pudarnya pemahaman terhadap Islam menggugah KH. Ahmad Dahlan untuk mengupayakan purifikasi dalam mempertahankan ortodoksi ajaran Islam dan berorientasi pada gerakan moral, dakwah, dan social. Hal ini ditunjukkan misi
“amar ma’ruf nahi munkar” dan selalu berlandaskan pada Al-Qur’an dan As- Sunnah.
Di wilayah sosial, Muhammadiyah telah banyak berperan dalam kesejahteraan dan pengentasan kemiskinan. Terbukti dengan didirikannya Rumah Sakit, sedangkan dalam konteks pembangunan pendidikan bangsa, Muhammadiyah mampu menunjukkan komitmennya sejak awal melalui pendidikan. Gerakan pendidikan yang dilakukan Muhammadiyah ialah wujud komitmen Muhammadiyah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan memberikan pencerahan mental kepada bangsa Indonesia.
Secara leksikal, kepribadian berasal dari kata pribadi yang berarti manusia sebagai perseorangan. Kepribadian berarti sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang atau suatu bangsa yang membedakan dirinya dengan orang lain atau bangsa lain.
Dengan demikian, yang dimaksud dengan Kepribadian Muhammadiyah adalah rumusan yang menggambarkan hakikat Muhammadiyah, serta apa yang menjadi dasar dan pedoman amal usaha dan perjuangannya, serta sifat-sifat yang dimilikinya.
2 B. Rumusan Masalah
1. Apa itu hakikat kepribadian Muhammadiyah?
2. Apa saja dasar amal usaha Muhammadiyah?
3. Apa saja pedoman amal usaha dan perjuangan Muhammadiyah?
4. Apa saja sifat-sifat Muhammadiyah?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu hakikat kepribadian Muhammadiyah.
2. Untuk mengetahui apa saja dasar amal usaha Muhammadiyah.
3. Untuk mengetahui apa saja pedoman amal usaha dan perjuanga Muhammadiyah.
4. Untuk mengetahui sifat-sifat Muhammadiyah.
5.
BAB II PEMBAHASAN
A. Hakikat Kepribadian Muhammadiyah
Hakikat kepribadian Muhammadiyah adalah wajah persyarikatan Muhammadiyah. Wajah tersebut mencerminkan 3 predikat yang melekat kuat sebagai asy-syaksiyah atau jati dirinya secara utuh. Tiga predikat yang dimaksud adalah Muhammadiyah sebagai gerakan Islam, dakwah, dan tajdid.
1. Muhammadiyah sebagai gerakan Islam
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam didasarkan pada segi asas (aqidah) perjuangan Muhammadiyah. Muhammadiyah menjadikan dinul Islam sebagai subjek (sumber nilai) dan sumber objek (sumber konsep) perjuangannya. Sebagai sumber subjek ialah bahwa semua kegiatan dan amal usaha Muhammadiyah selalu digerakkan oleh ruh Al-Islam. Sebagai sumber objek ialah semua kegiatan dan amal usaha Muhammadiyah dimaksudkan untuk “menegakkan dan menjunjung tinggi agama Allah SWT”. Sebagai sumber nilai dan konsep dinul islam tidak bisa dipisahkan dari perjuangan Muhammadiyah. Islam telah menjadi
“sibghah” yang mendasari, menjiwai, dan mewarnai gerakan Muhammadiyah.
Tidak diragukan bahwa eksistensi dan esensi Muhammadiyah sebagai gerakan Islam, bukan gerakan sosial-kemasyarakatan semata. Gerakan kemasyarakatannya hanyalah bagian atau fungsi tranformasi dari gerakan Islam.
Kondisi sosio-historis berdirinya Muhammadiyah tidak lain karena diilhami, dimotivasi, dan disemangati oleh ajaran-ajaran al-Qur’an. Motif gerakannya tidak lain kecuali semata-mata untuk merealisasikan prinsip-prinsip ajaran islam dalam kehidupan nyata. Gerakannya hendak berusaha menampilkan wajah islam dalam dinamika hidup, yang dapat dihayati, dirasakan, dan dinikmati oleh manusia sebagai rahmatan lil ‘alamin.
4
2. Muhammadiyah Sebagai Gerakan Dakwah
Ciri kedua dari gerakan Muhammadiyah dikenal sebagai gerakan dakwah Islam, amar makruf nahi munkar. Ciri yang kedua ini telah muncul sejak dari kelahirannya dan tetap melekat tak terpisahkan dalam jati diri Muhammadiyah.
Secara etimologi, kata dakwah berasal dari bahasa arab yaitu da’a yang artinya mengajak, menyeru atau memanggil. Jadi, secara sederhana, dakwah dapat diartikan sebagai suatu seruan atau ajakan. Sedangkan secara terminologi, setidaknya ada beberapa batasan atau definisi sebagai berikut.
a) Segala Aktivitas dan usaha untuk mengubah satu situasi tertentu ke arah lain yang lebih baik, sesuai dengan ajaran islam.
b) Usaha-usaha menyerukan dan menyampaikan kepada perorangan manusia dan seluruh umat konsepsi islam tentang pandangan dan tujuan hidup di dunia ini, yang meliputi amar ma’ruf dan nahi munkar, dengan berbagai media dan cara yang baik dan membimbing mengamalkannya dalam peri kehidupan perorangan , keluarga (usrah), masyarakat dan bernegara.
c) Mengajak dan menyeru manusia atau masyarakat kepada ajaran islam, dengan memberikan pengertian dan kesadaran akan kebenaran ajaran-ajaran islam sehingga manusia atau masyarakat dapat menginsafi akan kebaikan, kelebihan, dan keutamaan islam bagi pembentukan pribadi yang utama, dan bagi mengatur ketertiban hidup bermasyarakat dalam segala aspek kehidupan.
Objek yang dijadikan sasaran dakwah (mad’u) Muhammadiyah ada dua macam, yaitu:
a) Orang yang belum islam (umat dakwah). Dakwah kepada orang yang belum islam adalah ajakan, seruan , dan panggilan yang sifatnya menggembirakan dan menyenangkan (tabsyir). Caranya adalah dengan tidak ada paksaan masuk itu sendiri.
b) Orang yang sudah Islam (umat ijabi). Sifat dakwah yang dilakukan kepada orang yang sudah islam bukan lagi bersifat ajakan untuk menerima islam sebagai agamanya, tetapi bersifat tajdid dalam arti pemurnian (purifikasi) dan dapat juga berarti pembaruan (reformasi).
3. Muhammadiyah sebagai gerakan Tajdid
Ciri ketiga yang melekat pada persyarikatan Muhammadiyah adalah sebagai gerakan tajdid atau gerakan reformasi. Menurut paham Muhammadiyah, Tajdid mempunyai dua pengertian. Pertama, mengandung pengertian purifikasi dan reformasi, yaitu pembaruan dalam pemahaman dan pengalaman ajaran islam ke arah keaslian dan kemurniaannya sesuai dengan al-Qur’an dan al-Sunnah al- Maqbulah. Dalam pengertian pertama ini diterapkan pada bidang akidah dan ibadah mahdah. Kedua, mengandung pengertian modernisasi atau dinamisasi (pengembangan) dalam pemahaman dan pengalaman ajaran islam sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perubahan masyarakat.
Pengertian kedua diterapkan pada masalah mu’amalah duniawiyah. Tajdid dalam pengertian ini sangat diperlukan, terutama setelah memasuki era globalisasi, karena pada era ini bangsa-bangsa di dunia mengalami hubungan antar budaya yang sangat kompleks.
Sebagai gerakan tajdid, Muhammadiyah telah melahirkan berbagai prestasi yang mengagumkan. Diantaranya adalah:
a) Membersihkan Islam dari pengaruh dan kebiasaan yang bukan islam.
b) Reformulasi doktrin Islam dengan pandangan alam pikiran modern c) Reformulasi ajaran Islam dan pendidikan Islam
6 B. Dasar Amal Usaha Muhammadiyah
Dalam perjuangan melaksanakan tujuannya menuju terwujudnya masyarak at adil dan makmur yang di ridhoi Allah swt, Muhammadiyah mendasari gerak da n amal usahanya atas prinsip-prinsip yang tersimpul dalam Muqaddimah Anggara n Dasar Muhammadiyah, yaitu:
1) Hidup manusia berdasarkan tauhid, ibadah dan taat kepada Allah.
2) Hidup manusia bermasyarakat.
3) Mematuhi ajaran agama islam dengan keyakinan bahwa ajaran islam sat u-satunya landasan kepribadian dan ketertiban bersama untuk kebahagian hidup dunia akhirat.
4) Menegakkan dan menjunjung tinggi agama islam di tengah-tengah masya rakat adalah kewajiban sebagai ibadah kepada Allah dan ihsan kepada ses ama manusia
5) Ittiba’ kepada langkah perjuangan Nabi Muhammad saw.
6) Melancarkan amal usaha dan perjuangan dengan ketertiban organisasi.
C. Pedoman Amal Usaha dan Perjuangan Muhammadiyah
Dengan memperhatikan dasar prinsip diatas, maka Muhammadiyah berped oman : “Berpegang teguh akan ajaran Allah dan Rasul-Nya, bergerak membangun di segala bidang dan lapangan dengan menggunakan cara serta menempuh jalan y ang diridhoi Allah SWT”. Artinya, setiap usaha dan aktivitas dalam Muhammadiy ah perlu didasarkan pada niat untuk beribadah kepada Allah SWT. Kemudian niat itu dikuatkan dengan merujuk kepada ajaran Allah agar setiap usaha yang dilakuk an mendapatkan ridho Allah SWT.
D. Sifat-sifat Muhammadiyah
Muhammadiyah memiliki sifat-sifat yang merupakan nilai-nilai dasar untuk melakukan gerakan. Adapun sifat-sifat Muhammadiyah sebagai berikut.
1) Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan.
2) Memperbanyak kawan dan dan memelihara ukhuwah Islamiyah.
3) Lapang dada, luas pandangan, dengan memegang perdamateguh ajaran is lam.
4) Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan.
5) Mengindahkan segala hukum,Undang-Undang, Peraturan serta dasar dan falsafah Negara yang sah.
6) Amar ma‟ruf nahi munkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh ta uladan yang baik.
7) Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud islah dan pemban gunan sesuai dengan ajaran islam.
8) Kerjasama dengan golongan islam manapun dalam usaha mensyi‟arkan d an mengamalkan ajaran agama islam serta membela kepetingannya.
9) Membantu pemerintah serta bekerjasama dengan golongan lain dalam me melihara dan membangun Negara untuk mencapai masyarakat adil dan m akmur yang diridhoi oleh Allah swt.
10) Bersifat adil serta korektif kedalam dan keluar organisasi dengan bijak.
8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Kepribadian Muhammadiyah merupakan penegasan diri bahwa Muhamma diyah bukan berdakwah melalui partai politik, bukan pula dengan jalan ketatanega raan, melainkan dengan pembentukan masyarakat, tanpa memperdulikan bagaima na struktur politik yang menguasai sejak zaman Belanda, Jepang sampai kemerde kaan sekarang ini.
Muhammadiyah hadir dengan kepribadiannya yaitu gerakan Islam, dakwa h amar ma‟ruf nahi munkar, dan gerakan tajdid. Inilah yang menjadi kepribadian Muhammadiyah. Dengan melaksanakan Dakwah Islam dan Amar Ma’sruf Nahi M unkar dengan caranya masing-masing yang sesuai, Muhammadiyah menggerakka n masyarakat menuju tujuannya, yaitu: “Terwujudnya masyarakat Islam yang sebe nar-benarnya”.
Bagaimana pun cara perjuangan Muhammadiyah untuk mencapai tujuan tu nggalnya, harus berpedoman: “Berpegang teguh akan ajaran Allah dan Rasul-Nya, bergerak membangun di segenap bidang dan lapangan dengan menggunakan cara serta menempuh jalan yang diridhoi Allah”
B. Saran
Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa tulisan ini sangat sederhana dan jauh dari kata sempurna. Kritik dan juga saran yang membangun sangat diperlukan demi kesempurnaan tulisan ini agar menjadi lebih lengkap dan lebih bermanfaat bagi pembaca.