• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH: KETENTUAN SHALAT WAJIB

N/A
N/A
Irfan Hizbullah

Academic year: 2023

Membagikan "MAKALAH: KETENTUAN SHALAT WAJIB"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

“KETENTUAN SHALAT WAJIB”

TUGAS INI DI AJUKAN UNUK MEMENUHI TUGAS KELOMPOK PADA MATA KULIAH FIQIH IBADAH

Dosen pengampu Khaerul Anwar, M.pd

DISUSUN OLEH :

1. Didin Tajudin 2. Nuraeni 3. Iqra Buana 4. Rohisan Anwar

5. Nandhita Nurul Faujiah

INSTITUT AGAMA ISLAM NASIONAL LAAROIBA MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

TAHUN PELAJARAN 2022/2023

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat, hidayah, dan petunjuk-Nya. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai utusan Allah yang membawa risalah-Nya kepada umat manusia.

Dalam makalah ini, kami ingin mengajak pembaca untuk mempelajari dan memahami ketentuan-ketentuan shalat wajib dalam agama Islam. Shalat merupakan salah satu rukun Islam yang menjadi kewajiban bagi setiap muslim yang telah baligh dan berakal sehat.

Melalui shalat wajib, kita mempersembahkan ibadah kepada Allah SWT sebagai bentuk pengabdian dan ketaatan kepada-Nya.

Makalah ini akan mengupas berbagai aspek penting yang berkaitan dengan ketentuan shalat wajib, seperti jumlah rakaat, waktu pelaksanaan, serta syarat-syarat sah dan rukun shalat.

Penulis juga akan membahas secara ringkas tentang rukun-rukun shalat, gerakan-gerakan dalam shalat, dan tata cara bacaan yang dianjurkan dalam shalat wajib.

Dengan mempelajari ketentuan shalat wajib, diharapkan pembaca dapat meningkatkan pemahaman dan kedisiplinan dalam menjalankan ibadah shalat dengan baik. Shalat wajib merupakan pijakan utama dalam kehidupan seorang muslim, dan melalui pemahaman yang mendalam, kita dapat melaksanakannya dengan tuma'ninah (ketenangan hati) dan khusyu' (khusyuk) sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.

Kami berharap, makalah ini dapat memberikan manfaat dan pemahaman yang lebih dalam tentang ketentuan shalat wajib. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan taufik, hidayah, dan keberkahan-Nya kepada kita semua dalam menjalankan kewajiban shalat wajib sebagai bentuk ibadah yang mendekatkan kita kepada-Nya.

Akhir kata, kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan kontribusi dalam penyusunan makalah ini.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Disusun oleh

Kelompok 5 Leuwiliang

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... 2

DAFTAR ISI ... 3

BAB I PENDAHULUAN ... 4

A. Latar Belakang ... 4

B. Rumusan Masalah ... 5

BAB II PEMBAHASAN ...6

A. Pengertian shalat ... 6

B. Ketentuan mengenai jumlah rakaat dalam shalat wajib ... 7

C. Waktu pelaksanaan shalat wajib ... 8

D. Syarat sah dan rukun shalat yang harus dipenuhi dalam shalat wajib ... 8

E. Hal hal membatalkan shalat ... 12

BAB III ...13

PENUTUP ...13

A. Kesimpulan ...13

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam agama Islam, shalat wajib merupakan salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap muslim yang telah baligh dan berakal sehat. Shalat wajib merupakan bentuk ibadah yang sangat penting dalam memperkuat hubungan antara hamba dengan Allah SWT. Namun, terkadang umat muslim menghadapi berbagai kesulitan dalam memahami dan melaksanakan ketentuan-ketentuan yang mengatur shalat wajib.

Dalam era modern seperti sekarang, gaya hidup yang sibuk, perubahan sosial, serta tantangan sehari-hari seringkali membuat umat muslim merasa terjebak dalam rutinitas yang padat, sehingga mengorbankan pelaksanaan shalat wajib. Beberapa umat muslim juga mungkin belum memahami secara menyeluruh tentang jumlah rakaat, waktu pelaksanaan, syarat sah dan rukun shalat, serta tata cara pelaksanaannya.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami latar belakang dan urgensi makalah ini. Makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang ketentuan-ketentuan shalat wajib, baik dari segi hukum, tata cara, maupun pentingnya pelaksanaan shalat wajib dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan memahami ketentuan shalat wajib secara komprehensif, diharapkan pembaca dapat mengatasi kesulitan dan hambatan dalam menjalankan shalat wajib, serta menjadikannya sebagai prioritas utama dalam kehidupan sehari-hari. Pemahaman yang baik tentang ketentuan shalat wajib akan membantu umat muslim menjalankan ibadah ini dengan penuh kesungguhan, kesadaran, dan keikhlasan.

Melalui makalah ini, penulis berharap dapat memberikan penjelasan yang jelas dan terperinci mengenai ketentuan shalat wajib, sehingga membantu pembaca untuk memahami dengan baik dan melaksanakan shalat wajib sesuai dengan ajaran agama Islam.

(5)

Dengan demikian, makalah ini menjadi langkah awal bagi pembaca untuk mendalami dan memperdalam pemahaman mereka tentang ketentuan shalat wajib, serta meningkatkan kualitas ibadah dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Akhir kata, kami berharap bahwa makalah ini dapat memberikan manfaat dan menjadi sumber inspirasi bagi pembaca dalam menjalankan shalat wajib dengan penuh kesadaran dan keikhlasan.

B. Rumusan Masalah

Berikut adalah beberapa rumusan masalah yang dapat diangkat dalam makalah tentang ketentuan shalat wajib:

1. Apa pengertian shalat wajib dalam agama Islam?

2. Apa saja ketentuan mengenai jumlah rakaat dalam shalat wajib?

3. Bagaimana waktu pelaksanaan shalat wajib ditentukan?

4. Apa saja syarat sah dan rukun shalat yang harus dipenuhi dalam shalat wajib?

5. Apa saja hal hal membatalkan shalat?

Rumusan masalah ini dapat menjadi pedoman dalam penyusunan makalah tentang ketentuan shalat wajib, memungkinkan untuk menggali lebih dalam dan memberikan pemahaman yang komprehensif kepada pembaca.

(6)

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Shalat wajib

Shalat wajib adalah salah satu ibadah utama dalam agama Islam yang diwajibkan kepada setiap muslim yang telah baligh dan berakal sehat. Shalat wajib merupakan serangkaian gerakan dan bacaan yang dilakukan secara teratur pada waktu-waktu yang telah ditentukan oleh agama.

Shalat wajib terdiri dari lima waktu, yaitu Subuh, Dhuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya.

Setiap waktu shalat memiliki jumlah rakaat yang ditentukan, dengan gerakan-gerakan khusus yang harus dilakukan seperti rukuk, sujud, duduk di antara sujud, dan berdiri.

Bacaan yang dianjurkan dalam shalat wajib meliputi bacaan Al-Fatihah dan surat-surat pendek lainnya.

Shalat wajib memiliki tujuan utama untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, mengungkapkan ketaatan dan rasa syukur kepada-Nya, serta membentuk kesadaran dan ketakwaan yang lebih dalam. Ia juga menjadi sarana untuk membersihkan jiwa dari dosa dan kesalahan, serta menjaga disiplin, ketertiban, dan kualitas spiritual seorang muslim.

Shalat wajib tidak hanya merupakan kewajiban agama, tetapi juga menjadi salah satu pilar utama dalam memperkuat hubungan vertikal antara manusia dan Allah SWT.

Melalui shalat wajib, seorang muslim menjalin komunikasi langsung dengan Sang Pencipta dan mengungkapkan pengabdian serta ketaatan kepada-Nya.

Dalam kesimpulannya, shalat wajib adalah ibadah utama dalam agama Islam yang diwajibkan kepada setiap muslim. Ia melibatkan gerakan, bacaan, dan waktu-waktu yang telah ditentukan sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, membersihkan jiwa, dan membentuk kesadaran serta ketakwaan yang lebih dalam.

Shalat adalah salah satu ibadah yang penting dalam agama Islam. Secara umum, shalat adalah suatu bentuk ibadah yang dilakukan oleh seorang muslim dengan melaksanakan

(7)

serangkaian gerakan dan bacaan tertentu, sebagai bentuk ketaatan dan pengabdian kepada Allah SWT.

B. Jumlah rakaat dalam shalat wajib

Berikut adalah ketentuan mengenai jumlah rakaat dalam shalat wajib beserta dalilnya:

Shalat Subuh: Shalat Subuh terdiri dari 2 rakaat.

Shalat Dhuhur: Shalat Dhuhur terdiri dari 4 rakaat.

Shalat Ashar: Shalat Ashar terdiri dari 4 rakaat.

Shalat Maghrib: Shalat Maghrib terdiri dari 3 rakaat.

Shalat Isya: Shalat Isya terdiri dari 4 rakaat.

C. Waktu Shalat Wajib

Waktu pelaksanaan shalat wajib ditentukan berdasarkan lima waktu yang telah ditetapkan dalam agama Islam. Berikut adalah waktu-waktu pelaksanaan shalat wajib:

Shalat Subuh: Waktu pelaksanaan shalat Subuh dimulai ketika fajar shadiq (fajar benar) terbit hingga sebelum terbit matahari.

Shalat Dhuhur: Waktu pelaksanaan shalat Dhuhur dimulai setelah matahari condong ke barat (zawal) dan berlangsung hingga tenggelamnya matahari.

Shalat Ashar: Waktu pelaksanaan shalat Ashar dimulai setelah hilangnya waktu Dhuhur dan berlangsung hingga matahari terbenam.

Shalat Maghrib: Waktu pelaksanaan shalat Maghrib dimulai setelah matahari terbenam dan berlangsung hingga lenyapnya cahaya merah di langit barat.

Shalat Isya: Waktu pelaksanaan shalat Isya dimulai setelah lenyapnya cahaya merah di langit barat dan berlangsung hingga tengah malam atau sebelum terbit fajar.

Setiap shalat wajib memiliki waktu pelaksanaan yang spesifik sesuai dengan pergerakan matahari dan posisi langit. Umat Muslim diharapkan melaksanakan shalat

(8)

wajib tepat waktu, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan tersebut. Mematuhi waktu-waktu shalat adalah salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan dalam agama Islam, sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT dan menegakkan kedisiplinan dalam beribadah.

D. Rukun Dan Syarat Sah Shalat

Berikut penjelasan dari masing-masing rukun sholat tersebut.

1. Niat

Sebelum memulai sholat, Muslim perlu membaca niat sholat. Niat ini disesuaikan dengan salat yang akan dikerjakan, misalnya salat Subuh, Zuhur, Ashar, Magrib, atau Isya.

2. Berdiri bagi yang mampu

Hadits riwayat Al-Bukhari menjelaskan bahwa, 'Salatlah dengan cara berdiri, bila tak mampu, maka boleh duduk. Bila tidak mampu juga, boleh sambil tidur miring.' Sementara riwayat An-Nasa'i menambahkan, 'Jika masih tidak mampu, boleh dengan terlentang, Allah tidak membebani seseorang di luar kemampuannya.

3. Takbiratul ihram

Takbiratul ihram merupakan ucapan pertama dalam sholat, sehingga jika sudah masuk ke dalam rangkaian sholat maka Muslim diharamkan untuk melakukan apa pun yang dapat membatalkannya.

Dikutip dari laman muslim.or.id, hadits riwayat Abu Daud menyatakan sebagai berikut.

ُ حاَتْفِم ُِةَلاَّصلا ُ رو هُّطلااَه مي ِرْحَت َوُ ريِبْكَّتلااَه ليِلْحَت َوُ ميِلْسَّتلا

Artinya: Pembuka salat adalah thaharah (bersuci). Yang mengharamkan dari hal-hal di luar sholat adalah ucapan takbir, sedangkan yang menghalalkannya kembali adalah ucapan salam.

4. Membaca surah Al Fatihah

Muslim harus membaca surah Al Fatihah dalam sholat, hal ini sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW yang menyebutkan bahwa, Sholat tak akan sah bagi yang tidak membaca surah Al Fatihah. Bila tidak mampu, boleh membaca ayat lain yang

(9)

diketahui. Jika masih belum mampu, boleh berzikir dan membaca doa atau pilihan terakhir adalah diam dalam beberapa waktu saat bagian membaca surah Al Fatihah.

5. Rukuk

Rukuk adalah sikap membungkukkan badan dan tangan berada di lutut sambil membaca tasbih

6. Tumakninah

Setelah rukuk, Muslim melakukan tumakninah yang berarti keadaan tenang dengan persendian yang juga ikut tenang. Hadits riwayat Ad Darimi menyatakan sebagai berikut.

َُل ُُّمِتَتُ ةَلاَصُْم كِدَحَأىَّتَحَُغِبْس ي ... َُّم ثُ رِِّبَك يُ عَك ْرَيَفُ عَضَيَف ُِهْيَّفَك ىَلَعُِهْيَتَبْك رىَّتَحَُّنِئَمْطَتُ ه ل ِصاَفَمى ِخ ْرَتْسَت َو Artinya: Sholat tidaklah sempurna sampai salah seorang di antara kalian menyempurnakan wudu, kemudian bertakbir, lalu melakukan rukuk dengan meletakkan telapak tangan di lutut sampai persendian yang ada dalam keadaan tumakninah dan tenang.

7. Bangun dari rukuk dan iktidal

Selanjutnya, Muslim melakukan iktidal atau menegakkan badan dan kemudian melanjutkannya dengan rukuk kembali dan melakukan iktidal.

8. Tumakninah

Ketika sudah melakukan iktidal, lanjutkan lagi dengan tumakninah.

َُّم ث ُْعَف ْرا ىَّتَح َُلِدَتْعَت ُ مِئاَق

Artinya: Kemudian tegakkanlah badan (iktidal) dan tumakninahlah.

9. Sujud

Sujud dilakukan dengan meletakkan telapak tangan kanan, lutut kanan dan kiri, ujung kaki kanan dan kiri, serta dahi dan hidung menyentuh lantai sambil membaca tasbih.

10. Tumakninah

Sesudah sujud, kembali lagi lakukan tumakninah.

11. Duduk di antara dua sujud

Usai melakukan tumakninah, lanjutkanlah dengan duduk di antara dua sujud 12. Tumakninah

Kemudian, kembalilah melakukan tumakninah

(10)

13. Duduk untuk tasyahhud akhir

Usai melakukan tumakninah, duduklah untuk mengucap bacaan tasyahhud akhir.

14. Membaca tasyahhud akhir

Hadits riwayat Bukhari menyebutkan tasyahhud akhir berisi bacaan sebagai berikut.

ُ تاَّي ِحَّتلا َُِّ ِلِل ُ تا َوَلَّصلا َوُ تاَبِِّيَّطلا َو ، ُ مَلاَّسلاَُكْيَلَعاَهُّيَأُُّىِبَّنلاُ ةَمْح َر َو َُِّاللَ ُ ه تاَك َرَب َو ، ُ مَلاَّسلااَنْيَلَعىَلَع َوُِداَبِع َُِّاللَ

َُني ِحِلاَّصلا ، ُ دَهْشَأ ُْنَأ َُل َُهَلِإَُّلِإ ُ َّاللَ ُ دَهْشَأ َو َُّنَأ ا دَّمَح مُ ه دْبَعُ ه لو س َر َو Artinya: "Segala ucapan penghormatan hanyalah milik Allah, begitu juga segala shalat dan amal shalih. Semoga kesejahteraan tercurah kepadamu, wahai Nabi, begitu juga rahmat Allah dengan segenap karunia-Nya. Semoga kesejahteraan terlimpahkan kepada kami dan hamba-hamba Allah yang shalih."

"Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan benar selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya."

15. Membaca selawat kepada Nabi Muhammad SAW saat tasyahhud akhir

Hadits riwayat Bukhari menjabarkan bacaan selawat kepada Nabi Muhammad SAW sebagai berikut.

َُّم هَّللاُِِّلَصىَلَعُ دَّمَح مىَلَع َوُِلآُ دَّمَح م ، اَمَكَُتْيَّلَصىَلَعَُميِها َرْبِإىَلَع َوُِلآَُميِها َرْبِإ ، َُكَّنِإُ ديِمَحُ دي ِجَم ، َُّم هَّللاُْك ِراَب ىَلَعُ دَّمَح مىَلَع َوُِلآُ دَّمَح م ، اَمَكَُتْك َراَبىَلَعُِلآَُميِها َرْبِإ ، َُكَّنِإُ ديِمَحُ دي ِجَم Allahumma sholli 'ala Muhammad wa 'ala aali Muhammad kamaa shollaita 'ala Ibroohim wa 'ala aali Ibrohim, innaka hamidun majiid. Allahumma baarik 'ala Muhammad wa 'ala aali Muhammad kamaa barrokta 'ala Ibrohim wa 'ala aali Ibrohimm innaka hamidun majiid.

16. Salam pertama

Ucapan salam untuk mengakhiri sholat, yaitu mengucap 'Assalamu'alaikum wa rohmatullah wa barokatuh' sambil menghadap ke kanan, dan kemudian ucapkan lagi sambil menghadap ke kiri.

17. Niat keluar dari sholat

Setelah salam pertama, lanjutkan dengan membaca niat keluar dari sholat.

(11)

18. Tertib

Tertib artinya mengurutkan rukun-rukun sesuai apa yang telah dituturkan.

Adapun syarat sah shalat sebagai berikut 1. Suci badan dari hadas dan najis

2. Menutup aurat dengan pakaian yang suci 3. Berada di tempat yang suci

4. Telah masuk waktu sholat 5. Menghadap kiblat

E. Hal-Hal Yang Membatalan Sholat

Shalat menjadi kewajiban bagi kaum muslim. Dalam melaksanakan ibadah shalat adaa beberapa hal yang harus diperhatikan salah satu diantaranya adalah hal – hal yang dapat membatalkan shalat. Berikut adalah hal – hal yang membatalkan shalat : 1. Dalam keadaan hadas besar atau kecil.

2. Sebagian aurat terbuka saat shalat.

3. Berbicara dengan sengaja. Berbicara dapat membatalkan shalat terutama apabila dilakukan secara sengaja. Apabila tidak diengaja maka masih sah shalatnya.

4. Banyak bergerak. Melakukan gerakan diluar shalat yang dilakukan tiga kali secara berturut – turut dapat membatalkan shalat.

5. Makan dan minum. Baik disengaja atau tidak, makan dan minum dapat membatalkan puasa.

6. Meninggalkan salah satu rukun atau secara sengaja memutuskan rukun sebelum sempurna.

7. Terdapat najis pada pakaian.

8. Mengurangi rukun shalat

9. Tertawa dengan keras, berdahak, atau batuk tanpa disengaja, 10. Memiliki niat membatalkan shalat.

(12)

BAB III KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Ketentuan shalat wajib merupakan pedoman yang harus dipenuhi oleh seorang Muslim untuk menjalankan shalat dengan sah dan benar. Makalah ini telah membahas secara detail mengenai syarat sah dan rukun shalat wajib dalam agama Islam.

Syarat sah shalat wajib meliputi aspek-aspek seperti ke-Islaman, baligh, berakal, suci tubuh dan pakaian, suci tempat, suci waktu, menutup aurat, menghadap kiblat, dan niat.

Semua syarat ini harus dipenuhi agar shalat wajib dapat diterima oleh Allah SWT.

Selain syarat sah, rukun shalat wajib juga merupakan komponen penting yang harus dilaksanakan dalam shalat. Rukun-rukun tersebut meliputi niat, takbiratul ihram, gerakan-gerakan shalat seperti rukuk, sujud, duduk di antara dua sujud, tasyahud, dan salam. Keberadaan rukun-rukun ini memberikan struktur dan keutuhan dalam menjalankan shalat wajib.

Dalam makalah ini juga telah dibahas mengenai pentingnya khusyuk, yaitu konsentrasi penuh dan kesadaran bahwa shalat adalah komunikasi antara seorang hamba dengan Allah SWT. Khusyuk menjadi faktor penting dalam memperoleh manfaat spiritual dari shalat.

Dengan memahami dan memenuhi ketentuan shalat wajib, seorang Muslim dapat menjalankan ibadah shalat dengan benar, sah, dan penuh ketaqwaan. Shalat wajib merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap Muslim sebagai bentuk penghambaan kepada Allah SWT.

(13)

DAFTAR PUSTAKA

1. Sumber: https://islam.nu.or.id/shalat/panduan-shalat-syarat-wajib-syarat-sah- dan-rukunnya-zRWzc

2. https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230131105023-569-906919/18- rukun-sholat-agar-ibadah-sempurna-dan-diterima-allah.

3. Ali Raghib.(2009).Ahkamus Sholah.Bogor.Al Azhar Press

Referensi

Dokumen terkait

Shalat merupakan ibadah pertama yang diwajibkan setelah mengucapkan syahadat dan amal yang pertama kali dihisab pada hari kiamat. Dalam Pendidikan Agama Islam, shalat

Syarat wajib shalat Jumat adalah ketentuan-ketentuan yang harus dilakukan sebelum shalat Jumat sehingga wajib bagi seorang muslim untuk melaksankan shalat

Shalat adalah pokok dari agama Islam, barangsiapa yang tidak mengerjakan shalat maka dia bukanlah orang Islam. Kalau dia seorang muslim tentu dia tidak akan meninggalkan

Dalam melaksanakan ibadah shalat maupun berwudhu, sebagian umat Islam telah mengerti bagaimana tata cara melaksanakan ibadah tersebut sesuai dengan tata

Zakat adalah ibadah wajib yang berkaitan dengan harta benda. 1 Zakat merupakan salah satu sendi pokok ajaran Islam. Bahkan al-Qur'an menjadikan zakat dan shalat

Secara teoritik program kontrol shalat wajib dimaksudkan untuk mendisiplinkan siswa dalam melaksanakan shalat lima waktu yang merupakan kewajiban bagi umat muslim. Tujuan

Ditambah lagi kurangnya perhatian orang tua terhadap dalam memberikan pemahaman agama kepada anak mereka yang sangat mempengaruhi pengamalan ibadah shalat wajib.5 Oleh sebab itu,

Dokumen ini membahas tentang pentingnya shalat dalam Islam dan definisinya sebagai salah satu ibadah wajib yang terdiri atas ucapan dan