• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah kewarganegaraan

N/A
N/A
Nandang Rahman

Academic year: 2024

Membagikan " Makalah kewarganegaraan"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

0

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI MATA KULIAH PENGEMBANGAN KARAKTER

Tugas Kewarganegaraan

Oleh:

FANNISA DWI RAHMANINGSIH P1337433223046

TANGGUH MUHAMMAD FAQIH P1337433223111

PROGRAM SARJANA TERAPAN SANITASI LINGKUNGAN JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG PURWOKERTO

2024

(2)

1

BAB I

PENDAHULUAN

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) menjadi bagian penting dalam suatu pembelajaran di sekolah baik formal maupun informal. Hal itu dapat dilihat dari keberadaan pendidikan kewarganegaraan yang berstatus wajib dalam kurikulum pendidikan. Keberadaan pendidikan kewarganegaraan terealisasi nyata disetiap jenjang pendidikan dimulai dari sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA), dan perguruan tinggi.

Muatan materi Pendidikan Kewarganegaraan hampir sama disetiap jenjang pendidikan, hanya saja setiap tingkatan ada penambahan muatan materi yang lebih mendalam untuk dipahami oleh siswa. Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 yang berbunyi “mencerdaskan kehidupan bangsa” yang menjadi cita-cita bangsa indonesia merupakan suatu bukti bahwa keberadaan pendidikan kewarganegaraan sangat penting dalam pembelajaran. Mencerdaskan kehidupan bangsa memerlukan adanya suatu ikatan tujuan. Ikatan tujuan ini dapat berwujud suatu ideologi nasional yaitu Pancasila yang menjadi suatu objek dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Tujuan ideologi Pancasila tersebut yang kemudian diturunkan menjadi lebih spesifik dalam tujuan pendidikan nasional.

Menurut Pasal 3 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tujuan pendidikan nasional yaitu “Untuk berkembangnya potensi warga agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, yang berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, mandiri, dan menjadi warganegara yang demokratis dan bertanggung jawab”

Dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan pula bahwa mata kuliah ini merupakan mata kuliah yang wajib diselenggarakan dalam kurikulum di semua jenjang Perguruan Tinggi.

Selain itu, Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi juga mengamanatkan mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan sebagai mata kuliah wajib di Perguruan Tinggi.

(3)

2

BAB II PEMBAHASAN

A. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan

Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi adalah dapat memahami dan mampu melaksanakan hak dan kewajiban serta santun jujur dan demokratis, serta ikhlas sebagai warga negara terdidik dalam kehidupannya selaku warga negara Republik Indonesia yang bertanggung jawab, menguasai pengetahuan dan pemahaman tentang beragam masalah dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. yang hendak diatasi dengan penerapan penilaian yang berlandaskan Pancasila, wawasan nusantara dan ketahanan nasional secara kritis dan bertanggung jawab, memupuk sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai perjuangan serta. Patriotisme yang cinta tanah air, rela berkorban bagi nusa dan bangsa.

Apabila dikaitkan dengan pendidikan demokrasi Winata Putra (2003), mengatakan bahwa secara umum PKN bertujuan untuk mengembangkan potensi individu warga negara Indonesia. Oleh karena itu, diharapkan setiap individu memiliki wawasan mutlak serta keterampilan intelektual dan sosial yang memadai sebagai warga negara. Dengan demikian, setiap warga negara dapat berpartisipasi secara cerdas dan bertanggung jawab. Dalam lembaga dimensi kehidupan Masyarakat, Bangsa dan Negara Indonesia serta Dunia. oleh karena itu, bahwa dalam setiap jenjang pendidikan diperlukan PKN yang akan mengembangkan kecerdasan peserta didik melalui pemahaman dan pelatihan keterampilan intelektual. proses ini diharapkan akan bermanfaat sebagai bekal bagi peserta didik dan untuk berperan dalam pemecahan masalah yang ada di lingkungannya.

Searah dengan perubahan pendidikan ke masa depan dan dinamika interval bangsa Indonesia, program pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi harus mampu mencapai tujuan :

1. Mengembangkan sikap dan perilaku kewarganegaraan yang mengapresiasi nilai-nilai moral Etika dan Religius

2. Menjadi warga negara yang cerdas berkarakter menjunjung tinggi nilai kemanusiaan

(4)

3

3. Menumbuhkembangkan jiwa dan semangat nasionalisme dan rasa cinta pada tanah air.

4. mengembangkan sikap demokrasi berkeadaban dan bertanggung jawab serta mengembangkan kemampuan kompetitif bangsa di era globalisasi.

5. Menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan

B. Hakikat dan Dasar Pemikiran

Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan adalah untuk membekali dan memantapkan mahasiswa dengan pengetahuan dan kemampuan dasar hubungan warga negara Indonesia yang Pancasilais dengan negara dan sesama warga negara.

Belajar tentang Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pada dasarnya adalah belajar tentang keindonesiaan, belajar untuk menjadi manusia yang berkepribadian Indonesia, membangun rasa kebangsaan, dan mencintai tanah air Indonesia. Oleh karena itu, seorang sarjana atau profesional sebagai bagian dari masyarakat Indonesia yang terdidik perlu memahami tentang Indonesia, memiliki kepribadian Indonesia, memiliki rasa kebangsaan Indonesia, dan mencintai tanah air Indonesia. Dengan demikian, ia menjadi warga negara yang baik dan terdidik (smart and good citizen) dalam kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara yang demokratis.

Adapun yang menjadi dasar pemikiran Pendidikan Kewarganegaraan adalah bahwa setiap warga negara Indonesia dituntut untuk dapat hidup berguna dan bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara, serta diharapkan mampu mengantisipasi setiap perkembangan, perubahan serta masalah yang terjadi. Untuk itu diperlukan pembekalan secara keilmuan dan pengetahuan, teknologi dan seni yang berlandaskan nilai-nilai keagamaan, nilai-nilai moral dan nilai-nilai budaya bangsa. Nilai-nilai dasar tersebut berperan sebagai pedoman, panduan dan pegangan hidup setiap warga negara dalam berkehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, yang meliputi hubungan antar warga negara, antara warga negara dengan negara, dan kewajiban warganegara dalam melakukan bela negara.

(5)

4

Pendidikan kewarganegaraan didasarkan pada nilai- nilai yang terkandung di dalam Pancasila sebagai kepribadian bangsa demi meningkatkan serta melestarikan keluhuran moral dan perilaku masyarakat yang bersumber pada budaya bangsa yang ada sejak dahulu kala.

C. Landasan Ilmiah dan Landasan Hukum 1. Landasan Ilmiah

Ada dua landasan ilmiah yang mendasari munculnya Pendidikan Kewarganegaraan. Kedua landasan ilmiah tersebut adalah Dasar Pemikiran Pendidikan Kewarganegaraan dan Rumpun Keilmuan Pendidikan Kewarganegaraan. Pendidikan Kewarganegaraan dapat disejajarkan dengan civic education ataupun citizenship education dan dikenal hampir seluruh negara.

Pendidikan Kewarganegaraan yang dilakukan banyak negara di dunia memiliki peran strategis dalam mempersiapkan warga negara yang cerdas, bertanggungjawab, berkeadaban, memiliki rasa nasionalisme dan siap melakukan bela negara. Pada hakikatnya Pendidikan Kewarganegaraan termasuk dalam disiplin ilmu yang bersifat “Pengembangan Kepribadian” yang bertujuan untuk mengembangkan sikap, perilaku, tindakan, dan disiplin peserta didik.

2. Landasan Hukum

Landasan Hukum Pendidikan Kewarganegaraan yaitu yaitu : a. UUD 1945.

1) Pembukaan UUD 1945 alinea kedua dan keempat memuat cita-cita, tujuan dan aspirasi bangsa Indonesia tentang kemerdekaannya.

2) Pasal 27 UUD 1945, menyatakan bahwa :

a) Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan serta wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya,

b) Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan, dan

c)

Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.

(6)

5

3) Pasal 28 ayat (3) menyatakan bahwa “ Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan”.

4) Pasal 30 (1) UUD 1945 menyatakan bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara”.

5) Pasal 31 (1) UUD 1945 menyatakan bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran”.

b. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.

1) Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara.

2) Keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara, sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diselenggarakan melalui :

a) Pendidikan Kewarganegaraan,

b) Pelatihan Dasar Kemiliteran secara wajib,

c) Pengabdian sebagai Prajurit TNI secara suka rela atau secara wajib, dan;

d) Pengabdian sesuai dengan profesi.

c. Undang-Undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas.

d. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

e. SK Dirjen Dikti nomor 43/DIKTI/Kep/2006 tentang rambu-rambu pelaksanaan kelompok Mata kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi menetapkan status dan beban studi kelompok mata kuliah Pengembangan Kepribadian.

f. Kepmendiknas No. 232/U/2000, tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, menetapkan bahwa Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan merupakan kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian yang wajib diberikan dalam kurikulum setiap program studi/kelompok program studi.

g. Kepmendiknas No.045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi, menetapkan bahwa Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila, dan Pendidikan Kewarganegaraan merupakan kelompok Mata Kuliah

(7)

6

Pegembangan Kepribadian yang wajib diberikan dalam kurikulum setiap program studi/kelmpok program studi.

D. Kompetensi yang Diharapakan

Menurut Sumarsono, dkk (2002) kompetensi Pendidikan Kewarganegaraan adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh rasa tanggung jawab, dapat memecahkan masalah hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dengan menerapkan konsepsi falsafah bangsa, Wawasan Nusantara, dan ketahanan nasional, sedangkan menurut SK Dirjen Dikri Nomor 43 Tahun 2006 Kompetensi Pendidikan Kewarganegaraan adalah menjadi ilmuwan dan profesional yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air, demokratis yang berkeadaban, menjadi warga negara yang memiliki daya saing, berdisiplin dan berpartisipasi aktif membangun kehidupan yang damai berdasarkan sistem nilai Pancasila.

1. Kompetensi Lulusan (SNDIKTI)-Sikap

a. Takut kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius;

b. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral dan etika;

c. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban berdasarkan Pancasila;

d. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggung jawab pada negara dan bangsa,

e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang laling

f. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan;

g. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara h. Menginternalisasi nilal, norma, dan etika akademik;

i. Merunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri;

j. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan.

(8)

7

2. Kompetensi Lulusan (SNDIKTI) -Keterampilan Umum Level 6 (D4/S1) a. Mampu menerapkan pemikian logis, kritis, inovatif, bermutu, dan terukar

dalam melakukan pekerjaan yang spesifik di bidang keahliannya serta sesuai dengan standar kompetensi kerja bidang yang bersangkutan.

b. Mampu metunjukkan kinerja mandir, bermutu, dan terukur.

c. Mampu mengkaji kasus pererapan ilmu pengetahuan, teknologi atau seri sesuai dengan bidang keahliannya dalam rangka menghasilkas prototype, prosedur baiks, desain atau karya seni.

d. Mampu menyusus hasil kajiannya dalam bentuk kertas kerja, spesifikasi desain, atau esai seni, dan mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi.

e. mampu mengambil keputusan secara tepat berdasarkan prosedur balvu, spesifikasi desain, persyaratan keselamatan dan keamanan kerja dalam melakukan supervisi dan evaluasi pada pekerjaannya.

f. mampu memelihara den mengembangkan jaringan kerja sama dan hasil kerja sama didalam maupun di luar lembaganya.

g. Mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan supervisi dan evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggungjawabnya.

h. mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada di bawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri.

i. mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi.

(9)

8

BAB III

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Pendidikan Kewarganegaraan memiliki peran vital dalam membentuk warga negara yang bertanggung jawab, terampil dalam berpartisipasi dalam kehidupan demokrasi, dan memiliki pemahaman yang kuat tentang hak dan kewajiban mereka dalam masyarakat. Tujuan dari pendidikan ini adalah untuk membentuk warga negara yang sadar akan hak dan kewajibannya, serta memiliki kemampuan untuk berpartisipasi aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Melalui pendidikan kewarganegaraan, generasi muda dapat memahami pentingnya partisipasi dalam proses demokrasi, menghormati perbedaan, serta memahami tanggung jawab mereka sebagai warga negara. Selain itu, pendidikan kewarganegaraan juga membantu menjaga stabilitas sosial, meminimalkan konflik, dan memperkuat persatuan dalam masyarakat.

B. SARAN

Untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan kewarganegaraan perlu terus ditingkatkan dalam kurikulum pendidikan mulai dari tingkat pra sekolah, Pendidikan dasar sampai ke perguruan tinggi. Nilai-nilai kewarganegaraan sangat penting untuk diintegrasikan dalam setiap aspek pembelajaran, serta memastikan bahwa siswa/mahasiswa memiliki pemahaman yang kuat tentang konsep demokrasi, hak asasi manusia, dan keterlibatan dalam kehidupan sosial dan politik. Dukungan dari semua pihak, termasuk pemerintah, sekolah, dan masyarakat, juga diperlukan untuk memastikan efektivitas pendidikan kewarganegaraan.

(10)

9

DAFTAR PUSTAKA

Kogoya, Willius. (2013). Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan Bagi Mahasiswa (Suatu Kompilasi). Bandung : Widia Bhakti Persada.

Tim Penyusun. (2016). Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi.

Jakarta : Dirjen Pembelajaran dan Kewahasiswaan Kemenristek Dikti.

Bagsastra, I Nyoman dan Kartika Igaap. (2016). Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan. Denpasar : Universitas Udayana.

https://www.academia.edu/58958590/Materi_Kewarganegaraan_Satu_Semester.

Diakses pada tanggal 14 Januari 2024.

Referensi

Dokumen terkait

Arah dan tujuan dari mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, adalah memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan

Dengan memahami latar belakang filosofis Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi Umum, maka diharapkan pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

 Pasal 2: Misi pendidikan kewarganegaraan di Perguruan Tinggi adalah untuk membantu mahasiswa memantapkan kepribadiannya agar secara konsisten mampu

Dengan demikian pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi saat ini dapat dijadikan sebagai sintesis antara “civic education”, “democracy education”,

PERKEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM DINAMIKA SOSIAL POLITIK PADA JENJANG PERGURUAN TINGGI. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Tujuan utama pendidikan kewarganegaraan adalah untuk menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara, sikap, serta perilaku yang cinta tanah air dan

Memahami landasan, struktur, danpendekatan keilmuan Pendidikan Kewarganegaraan 1.2.1 Merumuskantujuan Pendidikan Kewarganegaraan 1.2.2 Mendeskripsikan objek Pendidikan

Materi utama secara subtansi dalam melaksanakan pembentukan kepribadian khususnya di perguruan tinggi a Pengenalan pengantar Pendidikan Kewarganegaraan, termasuk di dalamnya materi