MAKALAH KEWIRAUSAHAAN IDE KREATIF
Disusun oleh : Kelompok 2
- Andi Fayola Qayla (2105311039) - Aprila Widya Astuti (2105311046) - Ayu Nabila Ranaqia (2105311041) - Raniah Salsabila (2105311040) - Najmah Nur Zharifah (2105311031)
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2023/2024
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan karunianya, sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan makalah kewirausahaan dengan tepat waktu.
Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Muhammad Azka, M.Pd. selaku dosen mata kuliah kewirausahaan, dimana karena adanya tugas ini dapat menambah wawasan kewirausahaan terkhususnya yang berhubungan dengan bisnis.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan sekaligus menuangkan bentuk ide kreatif kewirausahaan bagi pebisnis.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pihak pembaca maupun bagi penulis sendiri.
Depok, 24 September 2023
Penulis
ii DAFTAR ISI
Kata Pengantar ... i
Daftar Isi ... ii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. LATAR BELAKANG ... 1
B. RUMUSAN MASALAH ... 1
C. TUJUAN ... 1
BAB 2 PEMBAHASAN ... 2
A. IDE ... 2
1. Pengertian Ide ... 2
2. Prinsip Melahirkan Ide ... 2
3. Ide Kewirausahaan Menurut Zimmerer ... 2
4. Langkah-Langkah Yang Harus Dilakukan Ketika Ide Kewirausahaan Muncul ... 3
5. Cara Mengubah Ide Menjadi Peluang ... 3
B. KREATIVITAS ... Error! Bookmark not defined. 1. Pengertian Kreativitas ... Error! Bookmark not defined. 2. Ciri-Ciri Kreativitas ... Error! Bookmark not defined. C. INOVASI ... 5
1. Pengertian Inovasi ... 5
2. Tujuan Inovasi ... 6
3. Jenis-Jenis Inovasi ... 7
4. Pengaplikasian Definisi Dari Inovasi ... 7
D. SUMBER SUMBER IDE KREATIF ... 8
E. PENGEMBANGAN IDE KREATIF ... 9
1. Cara Mengembangkan Ide Kreatif dan Inovatif dalam Berwirausaha ... 9
2. Tahap Ide Kreatif ... 10
3. Kelebihan Pengembangan Ide Kreatif dan Inovatif dalam Berwirausaha ... 12
4. Kekurangan Pengembangan Ide Kreatif dan Inovatif dalam Berwirausaha ... 12
BAB 3 PENUTUP ... 14
A. KESIMPULAN ... 14
B. SARAN ... 14 DAFTAR PUSTAKA ... 1Error! Bookmark not defined.
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses.
Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang menjadi sumber keunggulan untuk dijadikan peluang. Jadi, kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda
Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal, maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.
Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai-nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.
Dalam meningkatkan usahanya, seorang wirausahawan membutuhkan sebuah ide atau gagasan yang hebat dalam meningkatkan usahanya, serta dibutuhkan kreativitas dan inovasi yang tinggi dalam bersaing dengan wirausaha lainnya. Seorang wirausahawan juga harus membaca peluang usaha dengan baik,ia mampu memanfaatkan kesempatan untuk menaikan kualitas dan daya saing usahanya. Pada makalah ini akan dijelaskan makna dari ide, kreativitas, inovasi,dan manajemen kewirausahaan dengan tujuan untuk merencanakan dan memaksimalkan usaha yang ditekuninya agar tercapai tujuan usaha tersebut.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini sebagai berikut : 1. Apa pengertian dari Ide, Kreativitas dan Inovasi?
2. Bagaimana cara menerapkan ide kreatif di wirausaha yang baik?
3. Bagaimana cara mengembangkan ide kreatif?
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini tak lain untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Manajemen Kewirausahaan, sekaligus untuk menjawab semua pertanyaan pada setiap masalah yang dipaparkan dalam rumusan masalah. Adapun tujuannya adalah sebagai berikut:
1. Agar mengetahui dan memahami pengertian dari Ide, Kreativitas dan Inovasi 2. Agar mengetahui dan memahami cara menerapkan ide kreatif pada sebuah
usaha bisnis
3. Agar mengetahui dan memahami cara mengembangkan ide kreatif
2 BAB II PEMBAHASAN A. IDE
1. Pengertian Ide
Menurut KBBI, Ide adalah rancangan yang tersusun di dalam pikiran;gagasan; cita-cita atau perasaan yang benar-benar menyelimuti pikiran.Dapat dikatakan bahwa arti ide sama dengan gagasan atau cita-cita. Ide Dalam diri seorang wirausaha merupakan langkah awal dari suatu inovasi yang dilakukan seorang wirausaha bila dapat mampu melahirkan ide atau gagasan bisnis dalam pikirannya.
2. Prinsip Melahirkan Ide
Prinsip dalam melahirkan sebuah ide dalam pikiran manusia adalah sebagai berikut:
a. Selalu membuka pikiran
1) Berpikir bahwa ide yang telah diciptakan merupakan ide yang terbaik, karena dengan demikian akan membimbing dalam menghasilkan ide-ide yang baik
2) Perenungan introspeksi dan umpan b. Selalu membuka mata
Yaitu dengan melihat keberhasilan dari tindakan-tindakan yang telah dilakukan orang atau perusahaan lalu dapat diimplementasikan serta dikembangkan lebih baik lagi.
3. Ide Kewirausahaan Menurut Zimmerer
Ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan pasar. Dalam mengevaluasi ide, wirausaha perlu mengidentifikasi resiko yang mungkin terjadi dengan cara:
a. Pengurangan resiko dan melalui strategi yang proaktif, lebih inisiatif.
Proaktif, adalah suatu posisi ideal di mana kita melihat, menata masa depan dari sekarang, dan menentukan langkahnya konkret saat ini.
Proaktif dalam wirausaha yaitu bentuk kesediaan para wirausahawan untuk mencari peluang pasar secara terus menerus dan melakukan berbagai macam eksperimen untuk menggali keuntungan potensial yang ada di suatu pangsa pasar tertentu. (Venkatraman:1989)
b. Penyebaran resiko pada aspek yang paling mungkin ditemui.Wirausahawan perlu menjabarkan resiko apa saja yang akan ditemui dan sering menjadi masalah, dalam hal ini resiko tersebut perlu diidentifikasi lebih lanjut seperti menelusuri sumber risiko hingga terjadinya peristiwa yang tidak diinginkan.
c. Pengelolaan resiko yang mendatangkan nilai atau manfaat.Bila perusahaan gagal dalam mengelola suatu risiko, maka konsekuensinya itu cukup serius, misalnya kerugian besar. Risiko perlu dikelola dengan
3
tujuan untuk meminimalisirkan peristiwa yang tidak diinginkan serta untuk mendatangkan nilai atau manfaat.
4. Langkah-Langkah Yang Harus Dilakukan Ketika Ide Kewirausahaan Muncul
a. Tentukan visi dan misi usaha Visi adalah gambaran dan tujuan suatu lembaga di masa depan, sedangkan misi adalah cara untuk mencapai tujuan itu. Visi dan misi merupakan panduan agar suatu usaha terus berkembang, tidak diam ditempat karena. Dalam berwirausaha, sebaiknya dapat memfokuskan diri kepada peningkatan kemajuan bisnis atau usaha yang sedang dikerjakan dengan target tertentu seperti targetkan pada tahun pertama untuk mencapai BEP atau Break Event Point yaitu sebuah titik dimana biaya atau pengeluaran dan pendapatan adalah seimbang tidak terdapat kerugian atau keuntungan.
b. Buat konsep produk atau jasa yang akan dilakukan. Konsep produk atau jasa dibutuhkan dalam rangka gambaran awal dari suatu produk yang akan diciptakan. Terdapat tiga bagian penting dalam perencanaan konsep produk yaitu diantaranya bentuk fisik suatu produk ataupun bentuk visual, teknologi yang mencakup teknik pembuatan, perlengkapan, material, dan sebagainya, dan keuntungan yang diharapkan pelanggan dari produk atau jasa tersebut.
c. Lihat kebutuhan pasar Analisa pasar berguna sebagai sumber informasi penting yang akan membantu dalam mengidentifikasi serta keinginan masyarakat umum, konsumen, serta memahami para pesaing. Dengan memahami tujuan analisa pasar, melakukan pengembangan produk, serta memberi peluang bagi bisnis tersebut untuk semakin berkembang.
d. Lakukan analisa kelayakan dan SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat) Analisis kelayakan dan analisis SWOT berfungsi untuk menganalisa kekuatan dan kelemahan yang dimiliki dalam sebuah produk yang akan dibuat, serta analisa mengenai peluang dan ancaman yang akan dihadapi.
e. Siapkan mentalitas yang kuat Seorang wirausaha memerlukan karakteristik mental yang kuat dalam memasuki dunia bisnis atau wirausaha, dikarenakan wirausahawan yang berhasil dituntut dapat memiliki mental untuk menjadi orang yang bertanggung jawab, disiplin, inovatif, dan sebagainya
5. Cara Mengubah Ide Menjadi Peluang
Sebuah ide bisa menjadi peluang dan ada beberapa cara untuk melakukannya, yaitu:
a. Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara- cara/metode yang lebih baik untuk dapat memenuhi kepuasan pelanggan b. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru
4
c. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi, bagaimana pekerjaan dilakukan atau dimodifikasi cara melakukan suatu pekerjaan.
B. KREATIVITAS
1. Pengertian Kreativitas
Kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan cara-cara baru dalam pemecahan masalah dan menemukan peluang (thinking new thing). Seorang wirausahawan harus memiliki ide-ide yang dihasilkan dari suatu kreativitas. Kreativitas ini lah yang akan membawa wirausahawan untuk melakukan inovasi terhadap bisnisnya.
Menurut kamus Webster dalam Anik Pamilu (2007:9), kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk mencipta yang ditandai dengan orisinalitas dalam berekspresi yang bersifat imajinatif. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia(2005:599), kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan, perihal berkreasi dan kekreatifan. Menurut James J. Gallagher dan Yeni Rachmawati(2005:15) mengatakan bahwa “Creativity is a mental process by which an individual creates new ideas or products, or recombines existing ideas and product, in fashion that is novel to him or her” (kreativitas merupakan suatu proses mental yang dilakukan individu berupa gagasan ataupun produk baru,atau mengkombinasikan antara keduanya yang pada akhirnya melekat pada dirinya).
Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat kami tarik kesimpulan bahwa kreativitas merupakan suatu proses mental individu yang melahirkan gagasan, proses, metode ataupun produk baru yang efektif yang bersifat imajinatif,fleksibel, suksesi, dan diskontinuitas, yang berdaya guna dalam berbagai bidang untuk pemecahan suatu masalah. Jadi kreativitas merupakan bagian dari usaha seseorang. Kreativitas akan menjadi seni ketika seseorang melakukan kegiatan.
2. Ciri-Ciri Kreativitas
Menurut Slameto (2003:17) dalam Supriadi mengatakan bahwa ciri-ciri dari kreativitas dapat dikelompokkan dalam dua kategori, kognitif dan nonkognitif. Ciri kognitif diantaranya orisinalitas, fleksibilitas, kelancaran, dan kolaborasi. Sedangkan ciri non kognitif diantaranya motivasi sikap dan kepribadian kreatif. Kedua ciri ini sama pentingnya, kecerdasan yang tidak ditunjang dengan kepribadian kreatif tidak akan menghasilkan apapun.Kreativitas hanya dapat dilahirkan dari orang cerdas yang memiliki kondisi psikologi yang sehat.Kreativitas tidak hanya perbuatan otak saja namun variabel emosi dan kesehatan mental sangat berpengaruh terhadap lahirnya sebuah karya kreatif.Kecerdasan tanpa mental yang sehat sulit sekali dapat menghasilkan karya kreatif.
Menurut A. Roe (1963, Psychological Approaches to Creativity in Science) menyatakan bahwa syarat-syarat orang kreatif, yaitu:
5
a. Keterbukaan terhadap pengalaman yang akan dilakukan dan yang sudah dilakukan;
b. Pengamatan secara empiris;
c. Keingintahuan yang besar;
d. Menerima dan merekonsiliasi permasalahan yang ada;
e. Toleransi terhadap perbedaan;
f. Kemandirian dalam penilaian, pikiran, dan tindakan g. Memerlukan dan menerima otonomi berupa hak-hak;
h. Kepercayaan terhadap diri sendiri atau percaya diri;
i. Tidak sedang tunduk kepada pengawasan atau bebas dari pengawasan manapun;
j. Ketersediaan untuk mengambil resiko yang telah diperhitungkan; dan
k. Ketekunan atau keuletan.
C. INOVASI
1. Pengertian Inovasi
Kata inovasi dapat diartikan sebagai “proses” atau “hasil”
pengembangan dan atau pemanfaatan atau mobilisasi pengetahuan, keterampilan (termasuk keterampilan teknologis) dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki produk, proses yang dapat memberikan nilai yang lebih berarti. Inovasi dapat berupa ide, cara-cara ataupun objek yang dipersepsikan oleh seseorang sebagai sesuatu yang baru. Inovasi juga sering digunakan untuk merujuk pada perubahan yang dirasakan sebagai hal yang baru oleh masyarakat yang mengalami. Namun demikian, dalam konteks pemasaran dan konteks perilaku konsumen, inovasi dikaitkan dengan produk atau jasa yang sifatnya baru.Tanpa adanya inovasi perusahaan tidak akan dapat bertahan lama.
Hal ini disebabkan kebutuhan, keinginan, dan permintaan pelanggan berubah- ubah. Pelanggan tidak selamanya akan mengkonsumsi produk yang sama.Pelanggan akan mencari produk lain dari perusahaan lain yang dirasakan dapat memuaskan kebutuhan mereka. Untuk itulah diperlukan adanya inovasi terus menerus jika perusahaan akan berlangsung lebih lanjut dan tetap berdiri dengan usahanya.
Definisi Inovasi menurut beberapa ahli:
a. Menurut Suryani (2008:304), Inovasi dalam konsep yang luas sebenarnya tidak hanya terbatas pada produk.
b. Menurut Rosenfeld dalam Sutarno (2012:132), inovasi adalah transformasi pengetahuan kepada produk, proses dan jasa baru,tindakan menggunakan sesuatu yang baru.
c. Menurut Mitra, bahwa inovasi merupakan eksploitasi yang berhasil dari suatu gagasan baru atau dengan kata lain merupakan mobilisasi pengetahuan, keterampilan teknologis dan pengalaman untuk menciptakan produk, proses dan jasa baru.
6
d. Menurut Vontana (2009:20), inovasi adalah kesuksesan ekonomi dan sosial berkat diperkenalkannya cara baru atau kombinasi baru dari cara-cara lama dalam mentransformasi input menjadi output perubahan besar dalam hubungan antara nilai guna dan harga yang ditawarkan kepada konsumen dan/atau pengguna,komunitas, sosietas dan lingkungan.
e. Menurut Hills (2008), inovasi sebagai ide, praktek atau obyek yang dianggap baru oleh seorang individu atau unit pengguna lainnya.
f. Menurut Suryana (2003), inovasi yaitu: “sebagai kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persoalan dan peluang untuk meningkatkan dan memperkaya kehidupan”. Jadi, Inovasi adalah sebuah ide pembaharuan yang bermanfaat untuk masyarakat luas.
2. Tujuan Inovasi
Inovasi dilakukan oleh wirausaha karena memiliki beberapa tujuan, berikut adalah beberapa tujuan inovasi:
a. Meningkatkan Kualitas
Secara umum, tujuan inovasi di berbagai bidang adalah untuk meningkatkan kualitas dan juga nilai sesuatu hal yang sudah ada, baik itu produk atau layanan. Dengan adanya inovasi terbaru, diharapkan produk-produk tersebut memiliki keunggulan dan manfaat yang lebih bernilai dari sebelumnya.
b. Mengurangi Biaya
Inovasi juga bertujuan untuk membantu mengurangi biaya,khususnya biaya tenaga kerja. Sebagai contoh, sekarang ini banyak diciptakan mesin atau peralatan yang dapat menggantikan tenaga manusia dalam proses produksi. Dengan adanya mesin dan peralatan tersebut maka biaya tenaga kerja untuk produksi akan semakin berkurang. Selain itu, penggunaan mesin dan peralatan pada proses produksi barang/ jasa tertentu akan menghasilkan kinerja lebih baik.
c. Menciptakan Pasar Baru
Dengan adanya produk yang lebih bernilai tinggi sebagai hasil dari inovasi, maka hal ini akan menciptakan pasar baru di masyarakat.d.Memperluas Jangkauan Produk Salah satu contohnya dapat kita lihat dari bisnis e-commerce seperti saat ini. Para pengusaha memperluas jangkauan produk mereka dengan memanfaatkan internet yang dapat diakses lebih banyak calon konsumen potensial.
d. Mengganti Produk/ Layanan
Inovasi juga bertujuan untuk mengganti produk atau layanan yang dianggap kurang efektif/ efisien. Salah satunya dapat kita lihat inovasi yang terjadi pada mesin sepeda motor yang sekarang lebih hemat bensin.
e. Mengurangi Konsumsi Energi
7
Manusia selalu ingin menghemat penggunaan energi, itulah sebabnya ada banyak sekali inovasi yang dilakukan manusia. Salah satunya adalah adanya sumber energi terbarukan yang memanfaatkan alam, misalnya tenaga surya, angin, dan air, sebagai sumber energi listrik.
3. Jenis-Jenis Inovasi
Jenis-jenis inovasi menurut Robertson dalam Nugroho (2003:395) antaralain:
a. Inovasi Terus Menerus
Adalah modifikasi dari produk yang sudah ada dan bukan pembuatan produk yang baru sepenuhnya. Inovasi ini menimbulkan pengaruh yang paling tidak mengacaukan pola perilaku yang sudah mapan.
Contohnya,memperkenalkan perubahan model baru, menambahkan mentol pada rokok atau mengubah panjang rokok.
b. Inovasi Terus Menerus Secara Dinamis
Mungkin melibatkan penciptaan produk baru atau perubahan produk yang sudah ada, tetapi pada umumnya tidak mengubah pola yang sudah mapan dari kebiasaan belanja pelanggan dan pemakaian produk.Contohnya antara lain, sikat gigi listrik, compact disk, makanan alami dan raket tenis yang sangat besar.
c. Inovasi Terputus
Melibatkan pengenalan sebuah produk yang sepenuhnya baru yang menyebabkan pembeli mengubah secara signifikan pola perilaku mereka.Contohnya, komputer, videocassete recorder.
4. Pengaplikasian Definisi Dari Inovasi
Terdapat empat faktor yang mendasarinya, menurut Nugroho(2003:398), terdiri dari:
a. Orientasi Produk
Konsumen menyukai produk yang menawarkan kualitas dan performance terbaik serta inovatif. Perusahaan seringkali mendesain produk tanpa input dari customer.
b. Orientasi Pasar
Kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan dari target market serta memberikan kepuasan secara lebih baik dibandingkan pesaing.Ada empat faktor yang menjadi landasan utama konsep ini, yaitu:
1) Penentuan target market secara tepat dan mempersiapkan program pemasaran yang sesuai.
2) Fokus pada customer needs untuk menciptakan customer satisfaction.
3) Integrated marketing, setiap bagian atau departement dalam perusahaan bekerja sama untuk melayani kepentingan konsumen yang terdiri dari dua tahap, yaitu: fungsi-fungsi marketing harus terkoordinir dan kerjasama antar departement.
8
4) Profitability, profit diperoleh melalui penciptaan nilai pelanggan yang berkualitas, pemuasan akan kebutuhan pelanggan lebih baik daripada pesaing.
c. Orientasi Perusahaan
Adalah menentukan keinginan dan kebutuhan dari target market dan memberikan kepuasan secara lebih baik dibandingkan para pesaing melalui suatu cara yang dapat meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
d. Orientasi Konsumen
Pada prinsipnya dalam penyebaran produk baru (inovasi), konsumen menginginkan produk yang ada tersedia di banyak tempat, dengan kualitas yang tinggi, akan tetapi dengan harga yang rendah sehingga konsumen lebih banyak mengkonsumsi barang dan bahkan sampai pembelian yang berulang- ulang.
D. SUMBER-SUMBER IDE KREATIF
Ide kreatif bisa muncul dari berbagai sumber dan pengalaman. Berikut adalah beberapa sumber umum ide kreatif:
1. Pengamatan dan Pengalaman Pribadi
Ide bisa muncul dari pengalaman sehari-hari Anda, seperti perjalanan, interaksi sosial, atau masalah yang Anda hadapi. Perhatikan dunia di sekitar Anda dan pertimbangkan bagaimana Anda dapat memecahkan masalah atau memberikan nilai tambah.
2. Membaca dan Belajar
Membaca buku, artikel, atau mengikuti kursus dapat membuka wawasan Anda dan menginspirasi ide-ide baru. Pengetahuan yang Anda peroleh dari sumber- sumber ini bisa menjadi bahan bakar untuk kreativitas.
3. Brainstorming dengan Orang Lain
Diskusi dan sesi brainstorming dengan rekan kerja, teman, atau keluarga dapat menghasilkan banyak ide. Pendekatan kolaboratif dapat memicu perspektif berbeda dan gagasan yang segar.
4. Mengeksplorasi Hobi dan Minat
Hobi dan minat pribadi Anda bisa menjadi sumber ide kreatif. Misalnya, jika Anda suka memasak, Anda mungkin dapat mengembangkan ide bisnis kuliner atau membuat resep baru.
5. Mengamati Trend dan Perubahan
Mengikuti tren di industri tertentu atau perubahan dalam perilaku konsumen dapat membantu Anda mengidentifikasi peluang bisnis baru.
6. Menghadiri Acara dan Konferensi
Mengikuti konferensi, seminar, atau pameran industri dapat memungkinkan Anda berinteraksi dengan para ahli dan mendapatkan inspirasi dari berbagai sektor.
7. Memahami Masalah dan Kebutuhan
9
Mengidentifikasi masalah atau kebutuhan dalam masyarakat atau industri tertentu dapat menjadi dasar ide bisnis yang bernilai.
8. Meditasi dan Refleksi
Waktu untuk merenung dan merenungkan ide-ide Anda secara mendalam dapat membantu mengembangkan pemikiran kreatif.
9. Menggunakan Teknologi
Perangkat lunak dan alat teknologi seperti aplikasi brainstorming atau desain grafis dapat membantu memvisualisasikan ide-ide Anda.
10. Belajar dari Keberhasilan dan Kegagalan
Evaluasi pengalaman masa lalu, baik yang sukses maupun yang tidak berhasil, dapat memberikan wawasan berharga untuk menghasilkan ide-ide yang lebih baik di masa depan.
Ingatlah bahwa ide kreatif bisa muncul kapan saja dan dari mana saja.
Yang penting adalah terbuka terhadap pengalaman baru dan selalu mencari cara untuk mengembangkan dan menerapkan ide-ide tersebut dengan kreativitas.
E. PENGEMBANGAN IDE KREATIF
Wirausahawan adalah mereka yang menghubungkan gagasan kreatif dengan tindakan dan struktur bisnis tertentu. Istilah yang begitu popular untuk seorang wirausahawan adalah seorang wirausahawan berfikir untuk mengambil keputusan dan mengambil keputusan dengan berfikir, dengan kata lain seorang wirausahawan adalah mereka yang mengambil tindakan. Setiap pemikiran yang dibangun menempatkan sisi keunikan, sesuatu yang dianggap oleh orang lain itu sederhana maka di mata seorang wirausahawan itu menjadi sesuatu yang luar biasa.
(Fahmi, 2016) Menurut Saiman (2012), ada yang mengatakan bahwa inovatif merupakan bakat, misalnya pada seniman yang menghasilkan karya seni tertentu, hal ini sulit untuk dipelajari atau diajarkan. Sedangkan menurut Fahmi (2016), kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan gagasan-gagasan baru untuk menemukan cara-cara baru dalam melihat masalah dan peluang. Seseorang wirausahawan diajak untuk berfikir berbeda, yaitu berbeda dari kebanyakan orang karena jika ia berfikir sama dengan banyak orang maka disana tidak ada nilai keunikan yang bisa dijual.
Pengembangan ide kreatif dan inovatif dalam berwirausaha adalah proses menciptakan, mengembangkan, dan menerapkan ide-ide baru yang inovatif dalam mendirikan dan mengembangkan bisnis. Ini melibatkan penggunaan imajinasi, pemikiran kreatif, serta kemampuan untuk melihat peluang dalam pasar yang ada atau menciptakan pasar yang baru.
1. Cara Mengembangkan Ide Kreatif dan Inovatif dalam Berwirausaha Berikut adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mengembangkan ide kreatif dan inovatif dalam berwirausaha:
a. Observasi Pasar
Sebagai seorang wirausaha, Anda perlu mengamati pasar dengan cermat untuk mengetahui tren terkini, kebutuhan pelanggan, dan celah yang
10
dapat diisi dengan produk atau layanan baru. Observasi pasar bisa dilakukan melalui riset pasar, pembacaan literatur terkait industri, serta interaksi dengan pelanggan potensial.
b. Networking dan Kolaborasi
Berinteraksi dengan orang-orang yang memiliki latar belakang dan pandangan yang berbeda dapat memberikan inspirasi dan perspektif baru. Jaringan yang kuat juga dapat membantu Anda menjalin kemitraan yang saling menguntungkan, sehingga memperluas peluang untuk mengembangkan ide kreatif dan inovatif dalam berwirausaha.
c. Mengasah Keterampilan Kreatif
Penting untuk terus mengasah keterampilan kreatif Anda, seperti berpikir “out of the box”, merancang solusi yang unik, dan melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda. Dengan mengembangkan keterampilan kreatif, Anda akan lebih mampu menghasilkan ide-ide inovatif dalam bisnis Anda.
d. Mencari Inspirasi dari Industri yang Berbeda
Beberapa ide kreatif dan inovatif mungkin berasal dari industri yang berbeda. Melihat tren dan praktik terbaru di industri lain dapat memberikan inspirasi untuk mengembangkan ide-ide baru dalam bisnis Anda.
e. Mengikuti Program Pelatihan dan Workshop
Ada banyak program pelatihan dan workshop yang ditawarkan untuk membantu Anda mengembangkan keterampilan kreatif dan inovatif dalam berwirausaha. Mengikuti program ini akan memberikan pengetahuan dan keterampilan baru, serta kesempatan untuk berinteraksi dengan wirausaha lain yang memiliki minat yang sama.
2. Tahap Ide Kreatif a. Belajar
Pembentukan ide-ide desain dimulai dengan pembelajaran dan pemahaman mendalam tentang desain dasar yang ingin diciptakan oleh sribuddies. Pemikiran kreatif Anda harus didukung oleh dasar pengetahuan dan kebijaksanaan yang baik mengenai tren dan perkembangan desain. Meskipun ini bukan kondisi yang mutlak diperlukan untuk mencapai kreativitas, tetapi dengan latar belakang yang kuat dari bidang ini, Anda akan memiliki ide tentang bagaimana menerapkan ide-ide kreatif Anda ke bentuk nyata.
b. Pelatihan
Pelatihan begitu penting untuk mempelajari cara melakukan sesuatu dengan benar. Terlepas dari kenyataan bahwa desain pakaian dengan tangannya sendiri atau dengan menggunakan beberapa perangkat lunak desain, Anda harus sepenuhnya terlatih dalam mengoperasikan alat, sehingga tidak mengalami hambatan dalam proses kreatif untuk menghasilkan desain logo. Sebagai seorang desainer grafis, pelatihan
11
sangat penting untuk menjadi efektif dalam menyelesaikan proyek desain secara efektif.
c. Investigasi
Bahkan sebelum mulai membayangkan sebuah ide, sribuddies harus mendapatkan informasi yang cukup tentang klien, termasuk bidang usaha, layanan yang ditawarkannya, karakter perusahaan, dan sebagainya. Kesalahan terburuk dari seorang desainer grafis adalah melompat ke tahap desain, karena sebenarnya fase investigasi ini sangat penting untuk menghasilkan ide-ide faktual dan relevan. Dalam kebanyakan kasus, Anda akan mendapatkan informasi ini dari klien ketika dia menjelaskan perancang yang diinginkannya. Namun, jika klien tidak memberikan informasi yang cukup, maka beban adalah tanggung jawab desainer sendiri untuk melakukan penyelidikan penuh terhadap hal-hal yang relevan yang diperlukan dalam mendesain desain.
d. Pencerahan
Setelah pikiran Anda diisi dengan data dan informasi yang cukup dan terkait dengan subjek, sekaranglah saatnya bagi Anda untuk menghadapi fase pencerahan di mana ide-ide kreatif muncul di benak Anda, yang dapat Anda gunakan untuk menyelesaikan desain. Pada tahap ini, idenya belum sepenuhnya menetas dan perlu “diinkubasi” agar lebih matang. Paling baik jika Anda mulai mencatat hal-hal kecil dan pemikiran yang mulai muncul, sehingga mereka dapat disatukan menjadi desain yang lengkap.
e. Ideasi
Setelah melalui serangkaian fase berat, akhirnya tiba pada tahap awal untuk mendapatkan ide-ide kreatif. Sebutkan saja ide panggung ini (ide + generasi kreatif). Di sini, kita dapat mulai menyaring potongan- potongan kecil kreativitas yang diperoleh Sribuddies pada tahap sebelumnya, dan mengubahnya menjadi ide-ide desain grafis yang cocok. Proses ini melibatkan kemampuan untuk menganalisis desain yang mungkin menarik untuk dilakukan, dan menghilangkannya satu per satu, untuk mendapatkan ide-ide kreatif terbaik.
f. Eksekusi
Namun proses kreatif tidak berakhir di sana. Masih ada satu langkah lagi yang penting dan menentukan hasil akhir dari semua fase yang telah Anda lewati. Apalagi jika itu bukan eksekusi.
Satu kesalahpahaman umum dalam dunia desain grafis adalah bahwa, proses kreatif berakhir ketika ide-ide cemerlang muncul. Meskipun tanpa implementasi yang tepat, ide genius akan gagal dan kerja keras siswa akan sia- sia. Oleh karena itu, fase eksekusi ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati.
12
3. Kelebihan Pengembangan Ide Kreatif dan Inovatif dalam Berwirausaha Pengembangan ide kreatif dan inovatif dalam berwirausaha memiliki sejumlah kelebihan, antara lain:
a. Menciptakan Nilai Tambah
Dengan mengembangkan ide-ide baru, Anda dapat menciptakan nilai tambah yang membedakan bisnis Anda dari pesaing. Ide kreatif dan inovatif dapat memberikan keunggulan kompetitif yang signifikan.
b. Menarik Pelanggan Baru
Ide kreatif dan inovatif dapat menarik perhatian pelanggan baru dan memperluas pangsa pasar Anda. Dengan menyediakan produk atau layanan yang unik dan inovatif, Anda dapat menjadi pilihan pertama pelanggan di dalam industri Anda.
c. Meningkatkan Efisiensi Bisnis
Ide kreatif dan inovatif dapat membantu meningkatkan efisiensi operasional dan proses bisnis. Dengan mengembangkan solusi baru, Anda dapat mengurangi waktu, biaya, dan sumber daya yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis Anda.
d. Menghadapi Tantangan yang Berbeda
Dalam dunia bisnis yang terus berubah, ide kreatif dan inovatif memungkinkan Anda untuk menghadapi tantangan dan perubahan pasar dengan lebih baik. Anda dapat mengembangkan strategi baru atau mengubah model bisnis yang ada untuk tetap relevan dan berkembang.
e. Meningkatkan Citra dan Reputasi
Bisnis yang mengusung ide kreatif dan inovatif seringkali dianggap sebagai pemimpin dan pelopor di industri mereka. Ini dapat meningkatkan citra dan reputasi bisnis Anda, serta memberikan kepercayaan kepada pelanggan dan mitra bisnis.
4. Kekurangan Pengembangan Ide Kreatif dan Inovatif dalam Berwirausaha Meskipun memiliki banyak kelebihan, pengembangan ide kreatif dan inovatif dalam berwirausaha juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain:
a. Risiko Keberhasilan
Tidak semua ide kreatif dan inovatif akan berhasil. Ada risiko bahwa ide-ide tersebut mungkin tidak diterima oleh pasar atau tidak menghasilkan keuntungan yang diharapkan.
b. Membutuhkan Investasi Waktu dan Sumber Daya
Pengembangan ide kreatif dan inovatif membutuhkan investasi waktu dan sumber daya yang signifikan. Proses menguji, mengembangkan, dan mengimplementasikan ide membutuhkan dedikasi dan upaya yang intensif.
c. Persaingan yang Ketat
Dalam berwirausaha, ide kreatif dan inovatif sering ditiru oleh pesaing.
Jika Anda memiliki ide yang sukses, kemungkinan ada pesaing yang
13
akan mencoba mereplikasinya atau menghasilkan ide yang serupa untuk menarik pelanggan Anda.
d. Kesulitan Mengubah Mindset Organisasi
Mengembangkan ide kreatif dan inovatif dalam sebuah organisasi sering kali melibatkan perubahan dalam budaya dan mindset yang ada.
Mengubah mindset yang sudah ada dan mengadopsi pendekatan yang inovatif bisa menjadi tantangan tersendiri.
e. Kejenuhan Pasar
Beberapa industri mungkin telah jenuh dengan ide-ide inovatif.
Mungkin sulit untuk mengembangkan ide yang benar-benar baru dalam industri yang sudah mapan dan penuh dengan pesaing yang tangguh.
14 BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ide merupakan sebuah rancangan atau pemikiran yang dipikirkan oleh seseorang untuk menghasilkan suatu kegiatan; ide juga merupakan sebuah cita-cita atau perasaan yang benar-benar menyelimuti pikiran seseorang. Seorang Wirausahawan harus memiliki ide atau gagasan dalam menciptakan peluang usaha agar usaha tersebut selalu berkembang dan mengikuti zaman.
Kreativitas dapat dikatakan sebagai kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan cara-cara baru dalam pemecahan masalah dan menemukan peluang (thinking new thing). Mengkombinasi antar peluang atau ide dapat dikatakan juga sebagai bentuk kreativitas, karena mampu menghasilkan suatu produk atau usaha yang menyatukan 2 hal yang berbeda dan mampu membedakan usahanya dengan orang lain. Dengan kata lain kreativitas adalah bentuk kreatif seorang wirausaha dalam mengembangkan usaha yang dimilikinya.
Sedangkan inovasi adalah pengembangan dan atau pemanfaatan atau mobilisasi pengetahuan, keterampilan (termasuk keterampilan teknologis) dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki produk, proses yang dapat memberikan nilai yang lebih berarti dan bernilai. Tujuan adanya inovasi ini adalah untuk meningkatkan kualitas barang atau usaha yang ditekuni, memperluas jaringan usahanya, dan memperkuat penjualan suatu produk.
Dengan cara penerapan ide kreatif pada kewirausahaan menghasilkan suatu produk yang memiliki nilai manfaat dan nilai jual yang tinggi dan dengan adanya proses tersebut usaha yang dilakukan akan terarah dan mencapai tujuan yang telah ditentukan.
B. SARAN
Dalam menjalan suatu kegiatan usaha atau wirausaha, seorang wirausahawan harus memiliki ide atau gagasan dalam mengedepankan dan memajukan usahanya, serta didukung oleh kreativitas dan inovasi yang tinggi agar mampu bersaing dengan wirausaha lain. dalam menjalankan proses usaha nya,wirausahawan juga perlu memiliki perencanaan yang matang dalam menjalankan bisnisnya, agar tujuan atau keinginan yang ia tetapkan tercapai.
15
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari.(2016). Kewirausahaan. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Silviansyah, T. M. (2014, April 1). Strategi Kewirausahaan dan Inovasi. Diakses pada laman:https://blog.ub.ac.id/silviansyahtri/2014/04/01/strategi-kewirausahaan-dan inovasi/tanggal 25 September 2023 pukul 17.10 WIB
Suryana. (2003). Kewirausahaan (Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses).
Jakarta: Salemba Empat.
https://sisdam.univpancasila.ac.id/uploads/repository/lampiran/DokumenLampiran- 20092021231348.pdf Diakses pada tanggal 25 September 2023 pukul 21.00
https://takterlihat.com/pengembangan-ide-kreatif-dan-inovatif-dalam-berwirausaha/ Diakses pada tanggal 25 September 2023 pukul 21.35
https://www.gurupendidikan.co.id/pengembangan-ide-kreatif-dan-inovatif/ Diakses pada tanggal 25 September 2023 pukul 21.47
https://takterlihat.com/pengembangan-ide-kreatif-dan-inovatif-dalam-berwirausaha/ Diakses pada tanggal 25 September 2023 pukul 22.00