MAKALAH
“KOMUNIKASI PEMASARAN”
Dosen Pengampu : Dr. Lingkan E.Tulung,Ssos,Mpubpol
Disusun Oleh:
Natasya Tahulending (230811020005) Isakar R.S.Tulung (230811020047)
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
2024
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan karunia yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini dengan judul “ Komunikasi Pemasaran “, dalam rangka memenuhi salah satu syarat tugas Mata Kuliah Manajemen pemasaran.
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak kekurangan dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki oleh penulis, untuk itu,masukan yang bersifat membangun akan sangat membantu penyusun untuk semakin membebenih kekuragannya.
Akhir kata, semoga makalah ini berguna bagi semua pihak yang memerlukannya sebagai suatu referensi dan semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan rahmatnya kepada kita semua. Amin.
Manado, November 2024
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...iii
BAB I PENDAHULUAN... 1
1.1 Latar Belakang...1
1.2 Rumusan Masalah... 1
1.3 Tujuan...1
BAB II PEMBAHASAN...2
2.1 Pengertian Komunikasi Pemasaran...2
2.1.1 Unsur-unsur proses komunikasi pemasaran...3
2.1.2 Tujuan Komunikasi Pemasaran...4
2.1.3 Sasaran Komunikasi Pemasaran...7
2.1.4 Komponen Pesan... 7
2.1.5 Media Komunikasi... 8
2.1.6 Bauran Promosi...8
2.1.7 Saluran Komunikasi Pemasaran...10
BAB III PENUTUP...11
3.1 Kesimpulan...11
Daftar Pustaka... 12
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Komunikasi pemasaran merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha menyampaikan informasi, mempengaruhi untuk dapat menarik minat konsumen. Jadi perusahaan dituntut harus dapat mengkomunikasikan produknya agar dapat meyakinkan konsumennya. Komunikasi pemasaran memberikan pertukaran informasi dua arah antara pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan pemasaran, dalam hal ini adalah penjual dan pembeli. Agar komunikasi pemasaran dapat berjalan efektif untuk mencapai tujuannya, maka komunikasi pemasaran harus dijalankan. Komunikasi pemasaran adalah proses penyebaran informasi perusahaan dan apa yang hendak ditawarkan (offering) pada pasar sasaran. Perannya sangat vital mengingat peran komunikasi dalam memfasilitasi hubungan yang saling menguntungkan antara perusahaan dengan pembeli yang prospektif.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa kunci utama menuju kesuksesan adalah berhasil tidaknya kita dalam menarik perhatian calon konsumen agar bisa memiliki nilai dan kepuasan ketika memutuskan untuk membeli suatu produk dan meneruskan untuk melakukan pembelian ke depannya, sehingga komunikasi pemasaran sangatlah penting dalam sebuah bisnis.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat diidentifikasikan pokok-pokok permasalahannya, yaitu sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari komunikasi pemasaran?
2. Bagaimana perencanaan komunikasi pemasaran?
3. Siapa sajakah sasaran komunikasi pemasaran?
1.3 Tujuan
Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang
komunikasi pemasaran dan berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi setiap pembaca.
Adapun beberapa tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui hal-hal yang telah teridentifikasi sebelumnya, yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian dari komunikasi pemasaran.
2. Untuk mengetahui perencanaan komunikasi pemasaran.
3. Apa saja sasaran komunikasi pemasaran.
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Komunikasi Pemasaran
Komunikasi merupakan sebuah proses sosial yang terjadi antara paling sedikit dua orang dimana seseorang mengirimkan sejumlah simbol tertentu kepada orang lain (Kennedy dan Soemanagara, 2006: 4). Sedangkan menurut Kotler (2004: 5) pengertian pemasaran adalah proses pemberian kepuasan kepada konsumen untuk mendapatkan laba. Dari kedua defenisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian komunikasi pemasaran adalah kegiatan komunikasi yang ditujukan untuk menyampaikan pesan kepada konsumen dan pelanggan dengan menggunakan sejumlah media dan berbagai saluran yang dapat dipergunakan dengan harapan terjadinya tiga tahap perubahan, yaitu: perubahan pengetahuan, perubahan sikap, dan perubahan tindakan yang dikehendaki.
Menurut Fandy Tjiptono (2002;219) komunikasi pemasaran adalah aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, atau membujuk, dan kemudian mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya, agar bersedia menerima, membeli, dan setia pada produk yang ditawarkan oleh perusahaan yang bersangkutan. Dari pengertian diatas inti dari komunikasi adalah menciptakan pesan yang di sampaikan komunikator dan di terima dengan baik oleh penerima.
Komunikasi pemasaran adalah salah satu kegiatan pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, pengetahuan, dan atau mengingat pasar sasaran atas parusahaan maupun produk agar bersedia menerima, membeli, dan setia kepada produk yang ditawarkan produsen.
Pada kenyataannya tidak semua konsumen mengetahui bagaimana cara untuk memenuhi kebutuhannya atau tidak menyadari adanya produk yang mampu memenuhi kebutuhannya. Konsumen mungkin akan aktif mencari informasi tersebut. Pada sisi lain produsen menyadari situasi tersebut sehingga berusaha mengirim dan menyebarkan informasi tentang produk (adanya produk baru, manfaat dan kegunaan produk, harga, dimana dan kapan dapat dibeli, dsb) kepada mereka.
Meskipun telah mengetahui informasi (well informed) belum tentu konsumen akan memilih dan membeli kembali produk perusahaan karena belum bersedia membeli sekarang, adanya produk lain yang sejenis,adanya barang pengganti, merasa harga terlalu mahal, kurang dapat memenuhi kebutuhan, dsb.). Produk perlu berbujuk dan mengingatkan selalu mereka
akan membeli maupun memilih kembali produk perusahaan. Untuk semua itu produsen mesti melakukan kegiatan promosi dengan cara berkomunikasi dengan konsumen. Karena kegiatan promosi pada dasarnya adalah proses komunikasi antara produsen dengan konsumen, maka pemahaman komunikasi bagi produsen sangat diperlukan.
2.1.1 Unsur-unsur proses komunikasi pemasaran
Menurut Fandi Tjiptono (2008;219). Ada tiga unsur pokok model struktur proses komunikasi pemasaran:
1. Pelaku Pemasaran
Terdiri atas pengirim (sender) atau komunikator yang menyampaikan pesan dan penerima (receiver) atau komunikan pesan. Dalam kontek ini dimana komunikatornya pelanggan sedangkan komunikannya adalah calon pelanggan atau konsumen.
2. Material Komunikasi
Ada beberapa material komunikasi pemasaran yang penting , yaitu:
Gagasan, yaitu materi pokok yang hendak disampaikan pengirim.
Pesan, yaitu himpunan berbagai symbol (oral, verbal, atau non verbal) dari suatu gagasan.
Media, yaitu pembawa (transporter) pesan komunikasi. Pilihan media komunikasi bias bersifat personal maupun non personal.
Response, yaitu reaksi pemahaman atas pesan yang diterima oleh penerima.
Feed-back, yaitu pesan balik dari sebagian atau keseluruhan respon yang dikirim kembali oleh penerima.
Gangguan (noise), yaitu segala sesuatu yang dapat menghambat kelancaran proses komunikasi.
3. Proses Komunikasi
Proses penyampaian pesan (dari pengirim kepada penerima) memerlukan dua penerima yaitu encoding yang merupakan proses merancang atau mengubah gagasan secara simbolik menjadi suatu pesan untuk disampaikan kepada penerima, sedangkan decoding adalah proses penguraian atau mengartikan symbol sehingga pesan yang di terima dapat di pahami.
Menurut Sutisna (2001:264) dari berbagai aliran pemikiran terdapat suatu kesepakatan bahwa “konsep inti dari pemasaran adalah pertukaran”. Suatu hal yang mendasari bahwa konsep inti dari pemasaran adalah pertukaran yaitu bahwa seluruh aktivitas yang dilakukan
oleh suatu individu dengan individu yang lainnya merupakan pertukaran dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan. Kotler (2000:14) mengajukan 5 kondisi pertukaran dapat terjadi, yaitu : 1. Terdapat sedikitnya dua pihak.
2. Masing-masing pihak memiliki sesuatu yang mungkin berharga bagi pihak lain.
3. Mampu berkomunikasi dan melakukan penyerahan.
4. Masing-masing pihak bebas menerima atau menolak tawaran pertukaran.
5. Masing-masing pihak yakin bahwa berunding dengan pihak lain adalah layak dan bermanfaat.
Dari pendapat diatas, dapat diketahui bahwa pertukaran terjadi dari adanya proses komunikasi baik langsung maupun tidak langsung. Dengan demikian dapat diartikan bahwa komunikasi memegang peran yang penting dalam proses pertukaran dan hal tersebut akan menunjang keberhasilan pemasaran. Menurut Sutisna (2001:266) beberapa peran komunikasi dalam proses pertukaran, yaitu:
1. Mendukung transaksi dengan menginformasikan.
2. Membujuk.
3. Mengingatkan dan membedakan produk 4. Menawarkan sarana pertukaran itu sendiri.
Keberhasilan komunikasi pemasaran dipengaruhi oleh banyak variabel seperti kemampuan pemasar melakukan decoding tujuan komunikasi menjadi pesan yang menarik dan efektif bagi konsumen. Pesan yang bersumber dari pihak yang kredibel biasanya lebih mudah mempengaruhi penerima pesan. Informasi yang diterima dari orang tua, teman dekat dan keluarga biasanya lebih bisa dipercaya dibandingkan dengan informasi yang diperoleh dari pihak lain. Oleh karena itu, kredibilitas sumber seharusnya menjadi perhatian pemasar dalam merancang pesan agar pesan lebih dapat diterima oleh konsumen.
2.1.2 Tujuan Komunikasi Pemasaran
Dalam komunikasi pemasaran di perlukan perencanaan, sehingga komunikasi pemasaran dapat berjalan secara efektif. Adapun beberapa hal yang perlu dipertimbangakan dalam perencanaan komunikasi pemasaran antara lain:
1. Penentuan tujuan dan respon komunikasi 2. Penentuan sasaran komunikasi (target audiens) 3. Rancangan pesan dan media komunikasi
4. Pengembangan promotional mix 5. Penyusunan anggaran
6. Evaluasi dan pengendalian pemasaran
Tujuan komunikasi pemasaran meliputi tiga hal yang utama, yaitu untuk menyebarkan informasi (komunikasi informatif), mempengaruhi untuk melakukan pembelian atau menarik konsumen (komunikasi persuasif), dan mengingatkan khalayak untuk melakukan pembelian ulang (komunikasi mengingatkan kembali). Kennedy dan Soemanagara (2006: 63) mengatakan komunikasi pemasaran bertujuan untuk mencapai tiga tahap perubahan yang ditujukan kepada konsumen, yaitu:
1. Tahap Perubahan Pengetahuan
Perubahan pengetahuan menunjukkan bahwa konsumen mengetahui adanya keberadaan sebuah produk, untuk apa produk itu diciptakan, dan ditujukan kepada siapa produk tersebut, dengan demikian pesan yang disampaikan tidak lebih menunjukkan informasi penting dari produk.
2. Tahap Perubahan Sikap
Sikap (attitude) menggambarkan penilaian, perasaan, dan kecenderungan yang relatif konsisten dari seseorang atas sebuah objek atau gagasan. Adapun tahap perubahan sikap yang dimaksud berkaitan dengan pengaruh komunikasi pemasaran terhadap penilaian konsumen atas suatu produk.Dalam faktor sikap terdapat tiga komponen, yaitu (1) cognitive component (kepercayaan terhadap merek): kepercayaan konsumen dan pengetahuan tentang obyek, (2) affective component: emosional yang merefleksikan perasaan seseorang terhadap suatu obyek (evaluasi merek), apakah obyek tersebut diinginkan atau disukai, (3) behavioral component (maksud untuk membeli): merefleksikan kecenderungan dan perilaku aktual terhadap suatu obyek, yang mana komponen ini menunjukkan kecenderungan melakukan suatu tindakan (Simamora, 2002: 14). Tahap perubahan sikap dapat digambarkan sebagaimana berikut.
Sumber: Sutisna (2002: 100)
Gambar 2.2.2 Hubungan antar Tiga komponen sikap
Perubahan sikap ini ditentukan oleh tiga unsur yang disebut sebagai tricomponent attitude changes yang menunjukkan bahwa tahapan perubahan sikap ditentukan oleh tiga komponen yaitu Cognition (pengetahuan), Affection (perasaan), dan Conation (perilaku). Jika ketiga komponen ini menunjukkan adanya kecenderungan terhadap sebuah perubahan (kognitif, affektif, dan konatif) maka memungkinkan sekali akan terjadi sebuah perubahan sikap.
3. Tahap Perubahan Perilaku
Perubahan Perilaku ditujukan agar konsumen tidak beralih kepada produk lain, dan terbiasa untuk menggunakannya.
Secara umum ada tiga tingkatan dasar untuk hirarki efek dalam praktik komunikasi pemasaran (Prisgunanto, 2006: 69). Hal ini dapat dianggap sebagai tahapan dan posisi di mana pelanggan atau khalayak merespon dan memahami suatu produk dari hasil interaksi mereka lewat komunikasi pemasaran. Tahapan tersebut terbagi dalam beberapa tingkatan berikut:
Tahap knowings (mengetahui / kenal)
Tahap feelings (merasakan / hasrat)
Tahap actions (tindakan terpengaruh)
Komponen Kognitif Kepercayaan terhadap
merek
Komponen Afektif Evaluasi merek
Komponen Konatif Maksud untuk membeli
Guna keperluan persamaan dalam pengukuran efek komunikasi pemasaran, digunakan standarisasi tingkat efek-efek model dari keterlibatan respon pelanggan dari komunikasi pemasaran. Ada banyak versi yang ditawarkan para ahli komunikasi pemasaran dalam mengetahui tingkat pemahaman dan pengetahuan pelanggan dalam konsep tingkatan efek (Hierarchy of effects concept). Namun yang dipilih untuk digunakan dalam penelitian ini adalah konsep AIDDA; Attention (mendapatkan perhatian), Interest (mempertahankan minat), Desire (menimbulkan keinginan), Decision (membuat keputusan) Action (memperoleh perlakuan).
Adapun keterkaitan antara tujuan komunikasi dan respon khalayak berkaitan dengan tahap-tahap dalam proses penerimaan pesan dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 2.2.2 Tujuan Komunikasi, Respon Khalayak, dan Proses Pembelian
Komunikasi pemasaran dalam konteks ini juga harus lebih diartikan sebagai kemampuan manusia dalam menyatukan pemikiran antara komunikator dengan komunikan atau orang yang ditujukan dalam menerima pesan. Hasil akhir dari komunikasi adalah adanya perubahan sikap lawan bicara atau komunikasi yang diartikan sebagai sikap menerima komunikan akan pesan yang dibawa oleh komunikator dalam pertukaran dimaksud.
Diharapkan, komunikan akan menerima pesan, terpengaruh, bahkan mengikuti apa yang diajukan oleh si komunikator yakni membeli atau mendapatkan barang tersebut dalam keperluan memuaskan keingintahuan dan rasa penasaran mereka (Prisgunanto, 2006:10).
Tujuan Komunikasi Respon Khalayak Proses Pembelian
Informing
Persuading
Efek konatif
Efek afektif
Reminding
Interest Desire Attention
Decision Action Efek kognitif
2.1.3 Sasaran Komunikasi Pemasaran
Komunikasi akan efektif apabila telah diketahui dan dipahami sasarannya (audien) dengan baik. Sehingga perusahaan dapat menyesuaikan pesan dan cara penyampaiannya sesuai dengan prilaku pasar sasarannya. Mereka itu dapat meliputi :
1. Pasar pribadi, 2. Organisasi, maupun
3. Masyarakat umum yang berperan sebagai :
Pemberi informasi (initiator),
Pengaruh (influencer),
Pengambilan keputusan (decider),
Pelaku pembelian (purchaser), maupun
Pemakai produk (user) pada proses pembeliannya.
PERANAN :
Gambar 2.2.3 sasaran dan peranannya dalam komunikasi 2.1.4 Komponen Pesan
Setelah sasaran respon audien yang diinginkan telah ditetapkan, komunikator perlu memilih, menyusun, dan merancang pesan komunikasi. Pesan tersebut haruslah dapat menarik (membangun kesadaran), mampu membangkitkan minat, keinginan untuk melakukan pembelian, dan melekat dibenak audien (mengingatkan kembali). Unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam perancangan pesan adalah sebagai berikut:
1. Isi,
2. Struktur pesan,
3. Format dan teknis pesan, dan 4. Sumber atau komunikator.
SASARAN
Pribadi
Organisasi
Umum
Initiator Influencer
Decider Purchaser
User
Isi pesan dapat bertemakan tentang : rasional (teknis-deskriftif), emosional (dramatis, tragis, komedi) atau moral (etika, tanggung jawab moral, keagamaan, atau sosial). Struktur pesan dapat dirancang agar pembaca diarahkan pada kesimpulan tertentu (konklusif), memberikan argumen agar konsumen dapat menentukan pilihan sendiri (argumentatif), atau menekankan pentingnya pesan pada awal dan akhir persentasi (order persentation). Format pesan meliputi kombinasi unsur-unsur irama, ritme, tone, lagu (audio), judul, naskah, ilustrasi, ukuran, warna (visual), maupun unsur gerak (motion). Dalam rancangan pesan diperlukan karakter tokoh sebagai komunikator yang langsung (berhadapan dengan audien) maupun komunikator tidak langsung (sebagai pelaku atau aktor dalam ilustrasi media audio atau media visual). Karakter tokoh ideal komunikator dipilih dari:
1. Pemilihan karakter (expertise) misalnya tokoh dokter, manajer, insinyur
2. Pemeran atau tokoh yang disegani, di percaya (trustworthiness) dimasyarakatnya, misalnya tokoh pemimpin masyarakat, tipikah keluarga, nenek, ibu rumah tangga, dan lain-lain.
3. Pemeran atau tokoh yang disukai masyarakat (liability) misalnya aktor film, olahragawan, atau pelawak.
Gambar 2.2.4 komponen pembentukan pesan 2.1.5 Media Komunikasi
Pemilihan media promosi atau media komunikasi dapat bersifat personal atau non- personal. Media personal dapat dipilih dari tenaga pengajur (misalnnya konsultan), tenaga ahli professi, atau masyarakat umum. Media non-personal dapat berupa media massal (radio, tv, koran), kondisi lingkungan (ruangan, gedung), ataupun peristiwa tertentu (hari-hari besar atau
PESAN
ISI STRUKTUR FORMAT TOKOH
Rational Emotional
Moral
Konklusif Argumentatif
Presentatif
Audio Visual Gerak
Ahli Dipercaya
Dikenal
Gambar 2.2.5 Bentuk Media Komunikasi 2.1.6 Bauran Promosi
Promosi adalah bagian dari strategi pemasaran sebagai cara untuk berkomunikasi dengan pasar dengan menggunakan komposisi bauran pemasaran (promotional mix), yaitu :
1. Periklanan (Advertising)
Periklanan bersifat dapat menjangkau masyarakat luas (massal), tidak menggunakan pribadi secara langsung berhadapan dengan audien (impersonal), dan dapat menyampaikan gagasan secara meyakinkan dan dapat menimbulkan efek yang dramatif (eksprektif).
2. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Promosi penjualan sangat komunikatif karena dapat menciptakan respon audien terhadap perusahaan. Insentif yang berupa hadiah , kupon undian, potongan harga, dan lain-lain, dapat mengundang pembeli langsung datang.
3. Relasi Publik (Public Relations)
Karena informasi banyak bersifat berita dari lembaga formal (tv, radio, dsb) atau dari orang yang dikenal sehingga lebih dipercaya daripada iklan. Akan tetapi karena sumber informasi bukan dari internal perusahaan maka sulit dikendalikan agar sesuai dengan tujuan perusahaan. Selain itu relasi publik mampu menciptakan suasana yang dramatif.
4. Penjualan Personal (Persolnal Selling)
Promosi ini bersifat personal sehingga respontif terhadap prilaku audien.
Penjualan personal mampu membina relasi antara perusahaan dengan konsumen.
5. Identitas Produksi (Product Identity)
Atribut produk mampu menciptakan simbol-simbol yang diharapkan konsumen. Karena keunggulannya terhadap pesaing, produk mempunyai daya tarik tersendirisehingga dapat menentukan posisi produk terhadap pesaing-pesainnya.
MEDIA
PERSONAL NON PERSONAL
Adovacate Expert
Social
Mass media Atmosphere
Events
Gambar 2.2.6 a.Karakter Komponen Promotional Mix
Berdasarkan karakter personalitas maupun cara pembiayaanya, cara-cara promosi dapat dibedakan sebagai berikut:
Personal Penjualan personal (ssales, rep, detailer)
Promosi penjualan (demo, shoe, dsb)
Relasi Publik
Publisitas (umum, relasi, ahli)
Bukan Personal
Periklanan (radio, tv, iklan, dsb)
Promosi Penjualan (kupon, hadiah, dsb)
Rancangan Produk (atribut, bungkus)
Publisitas (berita, tv, koran)
Biaya Perusahaan Bukan Biaya Perusahaan Gambar 2.2.6 b. Klasifikasi Promotional Mix
Dalam penentuan bauran promosi ada beberapa hal yang mesti dipertimbangkan, diantaranya sebagai berikut:
1. Karakteristik masing-masing alat promosi 2. Sumber daya yang dimiliki perusahaan 3. Tujuan promosi
4. Strategi promosi
BAURAN PROMOSI
PERIKLANAN PROMOSI PENJUALAN
RELASI
PUBLIK PENJUALAN
PERSONAL IDENTITAS PRODUK Massal
Impersonal
Ekspesif Komunikatif Insentif Mengundang
Dipercaya
Sulit terkendali
Dramatif
Personal Respontif Terbina Relasi
Simbol Merk Daya Tarik Posisi Produk
5. Karakteristik barang 6. Karakteristik pasar sasaran 7. Tahap siklus kehidupan barang 2.1.7 Saluran Komunikasi Pemasaran
Menurut Kotler (2004:614) saluran komunikasi terdiri atas dua jenis, yaitu:
1. Saluran Komunikasi Personal
Saluran komunikasi personal mencakup dua orang atau lebih yang berkomunikasi secara langsung satu sama lain. Mereka dapat berkomunikasi dengan cara tatap muka, satu orang dengan banyak (audiens), melalui telepon, atau melalui surat. Saluran komunikasi personal memperoleh efektivitasnya melalui peluang untuk mengindividualkan penyajian dan umpan baliknya.
Saluran komunikasi personal dapat berupa:
Advocate channels, seperti tenaga penjualan dalam sebuah perusahaan
Expert channels, seperti para ahli dalam bidang-bidang tertentu
Social channels, seperti tetangga, anggota keluarga, teman, dan rekan sejawat Banyak pihak-pihak yang semakin menyadari pengaruh kuat dari “faktor ucapan” atau “perkataan dari mulut ke mulut (word-of-mouth communication)”, termasuk pihak perusahaan, mereka mendapatkan informasi yang dapat menciptakan dan mendorong bisnis baru mereka. Informasi yang mereka dapatkan berasal dari saluran pakar dan sosial.
2. Saluran Komunikasi Nonpersonal
Saluran komunikasi nonpersonal menyampaikan pesan tanpa melakukan kontak atau interaksi pribadi. Tetapi dilakukan melalui media, atmosfer, dan acara.
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan
Komunikasi pemasaran adalah salah satu kegiatan pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, pengetahuan, dan atau mengingat pasar sasaran atas parusahaan maupun produk agar bersedia menerima, membeli, dan setia kepada produk yang ditawarkan produsen.
Pada kenyataannya tidak semua konsumen mengetahui bagaimana cara untuk memenuhi kebutuhannya atau tidak menyadari adanya produk yang mampu memenuhi kebutuhannya. Konsumen mungkin akan aktif mencari informasi tersebut. Pada sisi lain produsen menyadari situasi tersebut sehingga berusaha mengirim dan menyebarkan informasi tentang produk (adanya produk baru, manfaat dan kegunaan produk, harga, dimana dan kapan dapat dibeli, dsb) kepada mereka.
Meskipun telah mengetahui informasi (well informed) belum tentu konsumen akan memilih dan membeli kembali produk perusahaan karena belum bersedia membeli sekarang, adanya produk lain yang sejenis,adanya barang pengganti, merasa harga terlalu mahal, kurang dapat memenuhi kebutuhan, dsb. Produk perlu berbujuk dan mengingatkan selalu mereka akan membeli maupun memilih kembali produk perusahaan. Untuk semua itu produsen mesti melakukan kegiatan promosi dengan cara berkomunikasi dengan konsumen. Karena kegiatan promosi pada dasarnya adalah proses komunikasi antara produsen dengan konsumen, maka pemahaman komunikasi bagi produsen sangat diperlukan.
DAFTAR PUSTAKA
Koontz, Harold, Donnell Cynlo, Wichrich Heinz, (1995), Manajemen,
Erlangga,Jakarta.Kotler dan Amstrong, (2004), Prinsip-prinsip Marketing, Edisi Ketujuh, Penerbit Salemba Empat, Jakarta
Effendy, Onong Uchjana. (1995). Dasar-Dasar Public Relations, Bandung : Citra Aditya Bakti
Stoner, James AF dan R Edward Freeman. 1994. Manajemen. Edisi Kelima. Jilid 2.
Jakarta:Intermedia
Kennedy, John. E; R Dermawan Soemanagara., 2006. Marketing Communication – Taktik dan Strategi. Jakarta. PT Buana Ilmu Populer (kelompok Gramedia).
Tjiptono, Fandy. 2002. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit ANDI Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran: Edisi 3. Yogyakarta : Andi Offset
Sutisna. (2001), Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, Penerbit PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, Cetakan I.
Sutisna. 2002. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran, Rosdakarya, Bandung Kotler, Philip, (2000),Manajemen Pemasaran,PT. Prenhallindo, Jakarta
Prisgunanto, Ilham. (2006). Komunikasi Pemasaran: Strategi dan Taktik.
Bogor: Ghalia Indonesia
Sumber lain:
Elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pemasaran/Bab_9.pdf
Elib.unikom.ac.id/…/jbptunikompp-gdl-dadangkusn-16138-3-babii.doc Digilib.unpas.ac.id/files/…/jbptunpaspp-gdl-evinurhaya-2839-2-bab-ii.doc Eprints.uny.ac.id/7834/3/BAB%202-06408144023.pdf