• Tidak ada hasil yang ditemukan

makalah kuliah tentang ilmu komunikasi

N/A
N/A
Cindy Destia

Academic year: 2023

Membagikan "makalah kuliah tentang ilmu komunikasi"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI MEDIA DAN BUDAYA POPULER

“ANALISIS FRAMING DAN ANALISI ISI”

Dosen Pengampu :

Dr. Tantri Puspita Yazid M.A S.I.KOM

Disusun Oleh Kelompok 9:

NANDA MAULINA (2001113583) AQSHA QHAIRATUL QOLBY (2001114471) CINDY DESTIA LISTA PUTRI (2001113592)

Diajukan Untuk Memenuhi Mata Kuliah Studi Media dan Budaya Populer PR B

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS RIAU

2022/2023

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah Studi Media Dan Budaya Populer yang berjudul “Analisis Framing”.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Studi Media Dan Budaya Populer. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dr. Tantri Puspita Yazid M.A S.I.KOM selaku dosen mata kuliah Studi Media Dan Budaya Populer di Ilmu Komunikasi Universitas Riau.

Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, mengingat kemampuan yang kami miliki. Makalah ini juga masih membutuhkan penyempurnaan lebih lanjut, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar kedepannya makalah ini bisa menjadi referensi bacaan yang lebih kompleks dan memberi ilmu yang bermanfaat. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.

Pekan

baru, 21 M

ei

Penulis

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...ii

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang...1

1.2 Rumusan Masalah...3

1.3 Tujuan Masalah...3

1.4 Manfaat...3

BAB II PEMBAHASAN...4

2.1 Model Analisis Framing...4

2.2 Contoh Model Analisis Framing...7

2.3 Model Analisis Isi...8

2.4 Analisis Isi Dalam Sebuah Film...10

BAB III PENUTUP...17

3.1 Kesimpulan...17

3.2 Saran...18

DAFTAR PUSTAKA...19

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Analisis isi merupakan teknik penelitian untuk mendeskripsikan secara kuantitatif, objektif dan sistematik dari isi komunikasi. (Barelson, 1954).

Analisis isi adalah suatu teknik penelitian untuk membuat perujukan pengenalan karakteristik tertentu didalam teks secara sitematik dan objektif.

(Stone, et.al, 1966). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Analisis isi (content analysis) adalah penelitian yang bersifat pembahasan mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media massa. Pelopor analisis isi adalah Harold D. Lasswell, yang memelopori teknik symbol coding, yaitu mencatat lambang atau pesan secara sistematis, kemudian diberi interpretasi.

Analisis isi mengupas suatu teks dengan objektif untuk mendapatkan gambaran dari suatu isi apa adanya, tanpa campur tangan peneliti. Penelitian menghilangkan kebiasaan, keberpihakan dan kecenderungan tertentu dari peneliti. Hasil analisis isi benar-benar mencerminkan isi dari suatu teks dan bukan akibat subjektifitas peneliti. Untuk mendapatkan hasil yang objektif, ada dua aspek penting yang harus diperhatikan, yaitu validitas dan reabilitas.

Validitas berkaitan dengan apakah analisis isi mengukur apa yang benar-benar diukur. Sementara reabilitas berkaitan dengan apakah analisis isi akan menghasilkan temuan yang sama walaupun dilakukan oleh orang yang berbeda.

Metode penelitian analisis isi adalah metode penelitian analisis teks, dalam pandangan (Krippendorf, 2013. Analisis ini menggunakan teknik penelitian yang digunakan untuk membuat kesimpulan yang dapat direplikasi dan valid dengan menafsirkan dan mengkodekan materi tekstual. Dengan mengevaluasi teks secara sistematis (misalnya dokumen, komunikasi lisan, dan grafik), data kualitatif dapat dikonversi menjadi data kuantitatif. Analisis isi adalah alat penelitian yang digunakan untuk menentukan keberadaan kata atau konsep

(5)

tertentu di dalamnya teks atau set teks. Peneliti mengukur dan menganalisis keberadaan, makna, dan hubungan semacam itu kata dan konsep, kemudian buat kesimpulan tentang pesan dalam teks, penulis, audiens, dan bahkan budaya dan waktu di mana ini menjadi bagiannya.

Teks dapat didefinisikan secara luas sebagai buku, bab buku, esai, wawancara, diskusi, headline surat kabar dan artikel, sejarah dokumen, pidato, percakapan, iklan, teater, percakapan informal, atau benar-benar ada kemunculan bahasa komunikatif. Analisis ini menggunakan teknik penelitian yang digunakan untuk membuat kesimpulan yang dapat direplikasi dan valid dengan menafsirkan dan mengkodekan materi tekstual. Dengan mengevaluasi teks secara sistematis (misalnya dokumen, komunikasi lisan, dan grafik), data kualitatif dapat dikonversi menjadi data kuantitatif.

Film merupakan bagian dari kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, film tidak mungkin dipisahkan dari kehidupan manusia. Film merupakan seni yang mutakhir di abad ke-20. Film dapat menghibur, mendidik, melibatkan perasaan, merangsang pemikiran, dan memberikan dorongan. Film sebagai seni yang sangat kuat pengaruhnya dapat memperkaya pengalaman hidup seseorang dan bisa menutupi segi-segi kehidupan yang lebih dalam. Film bisa dianggap sebagai pendidik yang baik. Selain itu, film selalu diwaspadai karena kemungkinan pengaruh-pengaruhmya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis menetapkan latar belakang sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud model Analisis Framing?

2. Bagaimana contoh Model Analisis Framing?

3. Apa yang dimaksud Analisis Isi?

4. Bagaiamana Analisis Isi dalam sebuah Film?

1.3 Tujuan Masalah

(6)

1. Untuk memahami bagaimana Model Analisis Framing 2. Untuk mengetahui contoh Model Analisis Framaing 3. Untuk memahami apa itu Analisis Isi

4. Untuk mengetahui contoh penggunaan metode Analisis Isi dalam sebuah film

1.4 Manfaat

1. Dapat memahami bagaimana Model Analisis Framing 2. Dapat mengetahui contoh Model Analisis Framaing 3. Dapat memahami apa itu Analisis Isi

4. Dapat mengetahui contoh penggunaan metode Analisis Isi dalam sebuah film

(7)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Model Analisis Framing

Analisis framing adalah analisis isi atau teks media. Analisis framing ma- suk kedalam paradigma konstruksionis untuk melihat bagaimana media mem- bentuk pesan dari berita dan bagaimana cara menyikapinya kepada khayalak (Eriyanto, 2011). Analisis framing digunakan untuk mengetahui bagaimana peristiwa ada yang diberitakan dan ada yang tidak di beritakan, kenapa satu peristiwa bisa diberitakan dengan sudut pandang yang berbeda, ada yang di-tonjolkan dan ada yang tidak di tonjolkan (Sobur, 2001).

Analisis framing merupakan metode penelitian untuk media massa yang berasal dari teori Konstruksi Sosial (Herman & Nurdiansa, 2010). Pendekatan konstuksionis memiliki penilaian khusus tentang bagaimana media, jurnalis, dan pemberitaan di nilai (Eriyanto, 2012). Isu dan keadaan dilapangan menjadi hasil konstruksi yang nyata dan bersifat subjektif. Selanjutnya media berperan dalam mengkonstruksi realitas yang terbentuk dari cara wartawan melihat isu dan peristiwa tersebut (Anggoro, 2014).

Sederhananya framing digunakan sebagai alat ukur untuk mengetahui bagaimana realitas yang dibingkai oleh media. Pembingkaian tersebut melalui proses konstruksi yang hasilnya pemberitaan media di bentuk berdasarkan pemahaman tertentu. Framing digunakan untuk melihat media bercerita tentang sebuah peristiwa dengan menggambarkan realitas-realitas yang dijadikan berita. Analisis framing merupakan perkembangan dari analisis wacana khususnya dalam menganalisis teks di media.

Framing adalah pendekatan yang digunakan agar bisa melihat bagaimana sebuah realitas di konstruk oleh media yang hasil akhirnya berupa bagian yang menonjol dari realitas sehingga penerima pesan ingat dan mengerti pesan dari

(8)

informasi yang menonjol tersebut, karena khalayak lebih mudah mengingat aspek-aspek yang menonjol dari informasi yang disajikan oleh media. Dua esensi dari framing, pertama bagaimana sebuah peristiwa dimaknai tentang apa yang di liput dan yang tidak di liputnya. Kedua bagaimana fakta di tulis dan digambarkan menggunakan kata yang bertujuan untuk mendukung gagasan yang di bangun. Dalam analisis framing dilihat bagaimana wartawan Ikut berkontribusi mengkonstruksi berita untuk disajikan kepada khalayak (Eriyanto, 2011).

Contoh Kasus: ANALSIS FRAMING BERITA KORUPSI E-KTP SETYA NPVANTO PADA MEDIA ONLINE

Tabel berita Tribunnews.com yang dianalisis

No Hari/Tanggal Jam (WIB) Judul Berita

1. Jumat, 10 November 2017

17:27 BREAKING NEWS: KPK Umumkan Setya Novanto Kembali Menyandang Status Tersangka

2. Rabu, 15 November 2017

07:11 Hari Ini KPK Jadwalkan Pemeriksaan Setya Novanto sebagai Tersangka Korupsi e-KTP 3. Rabu, 15

November 2017

11:00 Tak Datang di Pemeriksaan KPK, Setya Novanto Beralasan diri Rapat Paripurna DPR

4. Jumat, 17 November 2017

21:32 Setya Novanto Resmi Ditahan 5. Senin, 20

November 2017

21:32 Akhirnya Setya Novanto Pakai Rompi Oranye

6. Selasa, 21 November 2017

10:29 KPK Telisik Aliran Dana Setya Novanto

7. Selasa, 21 November 2017

15:16 Siang Ini KPK Periksa Setya Novanto Sebagai Tersangka Korupsi Megaproyek e-KTP 8. Kamis, 30 06:11 Sidang Perdana Praperadilan Jilid

(9)

November 2017 II Setya Novanto Digelar Pagi Ini

Temuan berita korupsi e-KTP Setya Novanto dengan Analisis

Perangkat Framing Pokok Temuan

SINTAKSIS Cara Wartawan Menyusun Fakta

Pada berita yang dimuat Tribunnews kebanyakan judul dan lead yang disajikan Tribunnews saling mendukung namun pada kutipan berita wartawan hanya menggunakan satu narasumber saja. Pada penutup berita yang ditulis wartawan Tribunnews selalu menambahkan mengenai korupsi yang dilakukan oleh Setya Novanto, hal ini dilakukan untuk mengingatkan pembaca tentang korupsi yang dilakukan Setya Novanto.

SKRIP

Cara Wartawan Mengisahkan Fakta

Berita yang dimuat Tribunnews tentang kasus korupsi e-KTP Setya Novanto sudah memenuhi unsur 5W+1H. Tribunnews lebih menekankan unsur what (apa) yang menjelaskan peristiwa apa yang terjadi, who (siapa) siapa aktor dalam peristiwa itu dan how (bagaimana) yang menjelaskan bagaimana peristiwa itu terjadi, dalam hal ini Tribunnews ingin Mengarahkan pembaca pada korupsi yang dilakukan Setya Novanto sehingga merugikan negara dan kelanjutan proses hukum Yang harus dijalani Setya Novanto.

TEMATIK Cara Wartawan Menulis Fakta

Melalui unsur detail kalimat yang mendukung apa yang hendak disampaikan media tersebut, pada setiap paragraf berita yang ditulis wartawan saling berkesinambungan dan disesuaikan dengan

pernyataan narasumber. Pada struktur ini

wartawan lebih mengarahkan pada proses hukum

(10)

Setya Novanto terkait korupsi e-KTP.

RETORIS Cara Wartawan Menekankan Fakta

Pada Tribunnews penekanan fakta dengan menggunakan foto

ilustrasi. Foto yang digunakan sebagian besar adalah foto Setya Novanto saat di persidangan dan saat datang ke gedung KPK dengan memakai rompi oranye khas tahanan KPK, hal ini

dikarenakan Tribunnews ingin menekankan bahwa Setya Novanto adalah tersangka dari kasus korupsi e-KTP.

2.2 Contoh Model Analisis Framing

Uraian penjelesan dari contoh kasus “500 Warga Makassar Terjangkit Virus Ebola”

Mari pahami dengan kasus tersebut. diberitahu bahwa 500 orang terkena virus ebola dan mereka harus memilih salah satu dari dua opsi yang diberikan untuk pengobatan mereka.

Opsi pertama, “Pengobatan A berpeluang menyelamatkan sekitar 200 jiwa, dan opsi kedua, “Pengobatan A berpeluang membunuh 300 jiwa”

Kedua opsi ini disajikan kepada subjek dalam framing negatif yaitu jumlah kematian yang akan terjadi atau framing positif yaitu jumlah nyawa yang dapat diselamatkan. Sebagian orang akan condong memilih opsi pertama ketika pernyataan itu dibingkai secara positif, yaitu pengobatan A berpeluang dapat menyelamatkan nyawa 200 orang. Daripada opsi kedua ketika penyataan itu dibingkai secara negative, yaitu berpeluang membunuh 300 jiwa

Hal ini menunjukkan bahwa pilihan yang akan dipilih subjek tidak hanya tergantung pada informasi apa yang diberikan, tetapi juga tergantung pada cara informasi disajikan kepada subjek, yang sesuai dengan framing effect.

(11)

Kesimpulannya, meskipun hasilnya sama, sebagian besar orang memilih opsi yang lebih positif. Namun pada saat yang sama, itu tidak konklusif dan hanya menunjukkan fakta bahwa otak kita bekerja secara berbeda satu sama lain.

Meskipun framing bisa efektif, itu mungkin tidak memiliki efek yang diinginkan pada sebagian kecil populasi. Sederhananya, ini adalah cara mengubah perspektif orang dengan membuat sedikit perubahan pada cara Anda mengatakan sesuatu.

2.3 Model Analisis Isi

Analisis isi adalah suatu teknik penelitian yang dilakukan secara objektif, sistematis, dan deskripsi kuantitatif dari isi komunikasi yang tampak. Analisis isi kuantitatif umumnya dapat didefinisikan sebagai suatu teknik penelitian ilmiah yang ditujukan untuk mengetahui gambaran karakteristik isi dan menarik inferensi dari isi.

Riffie, Lacy, dan Fico dikutip oleh Eriyanto menyatakan pengertian analisis isi sebagai berikut: Analisis isi adalah pengujian yang sistematis dan dapat direplikasi dari simbol-simbol komunikasi, di mana simbol ini diberikan nilai numerik berdasarkan pengukuran yang valid, dan analisis menggunakan metode statistik untuk menggambarkan isi komunikasi, menarik kesimpulan, dan memberikan konteks, baik produksi ataupun konsumsi. 30

Analisis isi merupakan teknik uji terhadap suatu konten dalam media, baik televisi maupun media cetak yang dilakukan secara runtut. Teknik ini bersifat dapat diduplikasi atau ditiru untuk peneliti lain dalam melakukan penelitian serupa dengan objek atau subjek yang berbeda. Analisis isi dilakukan dengan menggunakan pengukuran yang reliabel dan valid berdasar pada indikator- indikator yang ditentukan, serta menggunakan perhitungan statistik untuk mecapai atau menggambarkan kesimpulan dari apa yang ingin diteliti. Lisa A. Kort-Butler menyebutkan: “Content analysis is more than watching TV or movies, or reading newspapers or comics, and then reporting what is presented in the medium. How

(12)

the story is told and how characters are portrayed are often more telling than are specific plot points. Content analysis requires systematically watching or reading with an analytical and critical eye, going beyond what is presented and looking for deeper meanings and messages to which media consumers are exposed.”

Penjabaran analisis isi menurut Lisa A. Kort-Butler di atas dapat dimaknai bahwa analisis isi merupakan teknik untuk mencari pesan apa yang ada dalam suatu tayangan atau laporan lebih dalam secara terstruktur dan sistematis. Teknik analisis isi tidak hanya melihat apa yang ditayangkan di depan layar dan dilihat oleh penonton, dan tidak hanya apa yang pembaca baca pada suatu media.

Contoh kasus yang di ambil adalah Analisis isi berita Basuki Tjahaja Purnama dalam konteks pengangkatan sebagai Gubernur DKI Jakarta pada surat kabar Tribun Manado, tidak selalu memberitakan berita kontroversi. Berdarkan penelitian, berita yang ada dimulai pada bulan September, merupakan pemberitaan dimana Ahok mengundurkan diri sebagai pengurus partai Gerindra, dan juga di mulainya perencaan undang-undang yang di usung oleh kubuh Koalisi Merah Putih, yang geram dengan keputusan Ahok yang tidak sejalan dengan mereka. Iklim pemberitaan bulan September mengenai kontroversi, yakni masih berfokus pada perencanaan undang-undangan pilkada langsung.

Pada bulan Oktober, pemberitaan mengenai kontroversi lebih sedikit di bandingkan dengan bulan septermber. Karena pada bulan oktober, surat kabar tribun manado lebih mengfokuskan pemberitaan RUU pilkada yang mulai menuai kontroversi. Seperti pemberitaan pada minggu keempat bulan oktober, beberapa ormas Islam seperti FPI dan GMJ mulai melayangkan aksi demo penolakkan.

Dimulai dari aksi demo dijalan sampai pada bertemu dengan wakil ketua DPR-RI.

Terakhir pada bulan November, bulan dimana Ahok akan dilantik secara resmi menjadi Gubernur DKI Jakarta. Membludaknya aksi-aksi protes oleh ormas-ormas yang mulai dari bulan oktober. Sampai pada dibuatnya Gubernur tandingan yang diusung oleh FPI dan beberapa ormas lainnya.

(13)

2.4 Analisis Isi Dalam Sebuah Film

Analisis Isi Film Ngeri-Ngeri Sedap

Deskripsi Film: Ngeri Ngeri Sedap adalah sebuah film layar lebar tentang keluarga melalui drama-komedi yang dikemas secara natural. Film tersebut menceritakan tentang Pak Domu dan Mak Domu yang tinggal bersama Sarma, ingin sekali tiga anaknya: Domu, Gabe dan Sahat yang sudah lama merantau pulang untuk menghadiri acara adat, tetapi mereka menolak pulang karena hubungan mereka tidak harmonis dengan Pak Domu. Film Ngeri Ngeri Sedap ini bertema keluarga yang menceritakan kehangatan dan kental dengan sukunya,yaitu suku Batak. Pak Domu sebagai kepala keluaga yang ingin dituruti semua kehendaknya. Disinilah terjadi konflik akan ketidakbebasan dan kehilangan definisi “rumah”.

Gambar Scene Penjelasan

Pertentangan Pandangan Antara

Orangtua Dan Anak.

Dalam Film Ngeri-Ngeri Sedap terdapat scene pertentangan pandangan antara Pak Domu dan ketiga anak laki-lakinya yakni Domu, Gabe dan Sahat. Pak Domu menentang hubungan Domu yang hendak menikahi Neny, gadis berdarah Sunda dikarenakan Pak Domu hanya ingin agar Domu hanya menikah dengan gadis keturunan Batak saja. Namun disisi lain, Pak Domu juga menentang pekerjaan Gabe

(14)

sebagai pelawak karena dianggap memalukan bagi keluarganya.

Terakhir, Pak Domu juga menginginkan Sahat sebagai anak terakhir kembali ke rumah karena dalam tradisi Batak, anak terakhir akan mewarisi rumah peninggalan orang tua sekaligus merawat orang tua. Dalam scene ini, kita seolah diajak memahami bahwa kadang orang tua berhak mengatur masa depan anak. Akhirnya orang tua banyak menuntut, sehingga menuai respon kontradiktif dari anak yang merasa tertekan. Terbukti Domu, Gabe, dan Sahat enggan pulang ke rumah karena selalu berkonflik dengan Pak Domu. Orang tua memang telah bekerja keras untuk masa depan anak. Namun, anak memiliki pilihan jalan hidupnya sendiri seperti apa kehidupan yang akan mereka ingin nantinya. Sebelum menuntut kepada anak, hal yang dibutuhkan adalah

(15)

memahami kebutuhan dan pilihan anak di setiap tahapan kehidupann.

Kontruksi Sosial Terhadap Anak Perempuan.

Sarma sebagai satu-satunya anak perempuan Mamak dan Bapak Domu sudah kelewat banyak mengalah dan tidak memiliki daya untuk melawan keadaan. anak perempuan dalam konstruksi sosial dalam hal ini utamanya adalah adat telah begitu banyak berkorban. anak-anak

perempuan telah

mengorbankan mimpi, cinta dan kepentingan dirinya sendiri demi merawat orangtua dan menuruti kehendak adat.

Sementara anak laki-laki, meski di awal dijelaskan mereka memiliki ragam isu yang juga rumit, tapi anak laki-laki masih memiliki privilege untuk pergi merantau dari kampung halamannya dan lebih bebas mengemukakan pendapat mereka dari pada anak perempuan. Anak perempuan seolah-olah dipenjara

(16)

dirumahnya sendiri, tidak bebas menentukan apa saja pilihan hidupnya dan mau kemana tujuannya nanti.

jangankan untuk memilih pilihan hidup, bahkan untuk bermimpi saja mungkin seperti dihalangi karena dalam adat perempuan harusnya hanya diam diri saja dirumah

Orang Tua Juga Harus Beradaptasi.

Scene terkeren dari film Ngeri-ngeri Sedap adalah ketika Pak Domu dinasehati ibunya, yaitu Opung

Domu. “Kalau anak

berkembang, orang tua pun harus berkembang. Jadi orang tua itu tidak ada tamatnya, harus belajar terus,” demikian nasehat Opung Domu. Sikap kaku dan otoriter Pak Domu diperoleh dari pengasuhan orang tua sebelumnya.

Memang kita sebagai anak meniru apa yang dilakukan generasi sebelumnya.

Namun, dinamika kehidupan berubah, anak-anak juga tumbuh dan berkembang di

(17)

zaman yang berbeda. Hal yang perlu dilakukan oleh orang tua adalah belajar dan belajar. Tidak semua pola asuh yang diwariskan nenek moyang diadopsi mentah- mentah. Dengan terus belajar, orang tua akan menyesuaikan

gaya parenting sesuai dengan perkembangan zaman. Di dunia yang sedemikian melekatnya keyakinan

“orangtua selalu benar,”

memang sulit bagi sebagian orang tua menurunkan ego dan meminta maaf ketika berbuat salah pada anak.

Najeela Shihab dalam buku Keluarga Kita, Mencintai dengan Lebih baikmenjelaskan bahwa salah satu yang paling sulit dari menjadi orangtua adalah belajar memahami bahwa tidak semua hal dapat dikendalikan.

Poin besar yang harus digaris bawahi adalah bagaimana orangtua mengenai kehendak mereka yang bertentangan

(18)

dengan kehendak anak-anak mereka.

.

Analisis Isi Film Laskar Pelangi

Deskripsi Film: Film Laskar Pelangi merupakan karya adaptasi dari novel semi-fiktif Laskar Pelangi yang ditulis oleh Andrea Hirata. Film yang berlatar belakang di pulau Belitong dan diinspirasi dari kisah nyata ini tidak hanya bersifat entertaint namun juga syarat akan nilai-nilai pendidikan. Film ini mengisahkan tentang sekumpulan anak yang mempunyai julukan anak Laskar Pelangi yang lahir dan tumbuh di sebuah pulau kaya timah di negeri Indonesia. Namun, pulau yang semestinya kaya raya itu ternyata justru miskin tidak hanya dari sisi ekonomi, melainkan juga Pendidikan. Mereka mengenyam pendidikan di SD Muhammadiyah Belitong dengan semangat yang besar meski dalam kondisi serba terbatas. Di tengah-tengah keterbatasan fasilitas, anak-anak itu ternyata memiliki semangat belajar yang luar biasa tingginya. Mencoba memperbaiki masa depan mereka dengan semangat yang besar dan penuh dengan kegigihan. Film ini juga menceritakan perjuangan guru yang senantiasa penuh semangat dalam mendidik anak-anak Laskar Pelangi serta tak pantang menyerah dalam menghadapi hambatan selama melaksanakan proses Pendidikan.

Gambar Scene Penjelasan

Pemberian Nama Laskar Pelangi Oleh Bu Muslimah

Pada scene ini alasan bu

Muslimah memberi

sebutan Laskar Pelangi kepada anak-anak yang bersekolah di SD Muhammadiyah Belitong dikarenakan anak-anak tersebut senang akan adanya pelangi. Selain itu

(19)

mereka juga sempat mengharumkan nama sekolah dengan cara pembalasan dendam Mahar yang selalu dipojokkan kawan-

kawannya karena

kesenangannya pada

okultisme yang

membuahkan

kemenangan manis pada karnaval 17 Agustus, dan kegeniusan luar biasa Lintang yang menantang dan mengalahkan Drs.

Zulfikar, guru sekolah kaya PN yang berijazah dan terkenal, dan memenangkan lomba cerdas cermat.

Perjuangan Lintang Agar Bisa

Bersekolah

Lintang mengayuh sepeda delapan kilometer pergi dan pulang tiap harinya demi bisa bersekolah.

Dapat kita lihat disini bagaimana minat belajar Lintang sangat tinggi sekali, dia rela pulang dan pergi sejauh itu demi bisa mendapatkan pendidikan

(20)

untuk kehidupan dimasa depannya kelak. Disini kita dapat pelajari, Harusnya anak-anak sekarang belajar dari Lintang, banyak anak yang mudah mendapatkan pendidikan yang layak, namun malah tidak diperdulikan. Seperti banyak anak sekolahan yang bolos, tidak disiplin dan taat aturan bahkan banyak yang menganggap remehnya pendidikan tersebut.

Lintang Putus Sekolah

Lintang atau sebutannya Einstein Cilik ini terpaksa putus sekolah dikarenakan kematian dari ayahnya.

Seperti yang kita tau ayah aalah kepala keluarga, tugasnya ialah mencari nafkah. Jika ayah tiada maka Lintang pasti akan makin kesulitan dengan perkara ekomoni tersebut.

Lintang juga tidak berasal dari keluarga yang berada,

orang-orang yang

bertempat tinggal di desa

(21)

tersebut justru mengalami kesulitan ekonomi yang sangat berat, bahkan kebanyakan anak-anak disana saja harus putus sekolah karena tidak tecukupinya kebutuhan mereka engan baik.

(22)

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Analisis framing adalah salah satu metode analisis media, seperti halnya analisis isi dan analisis semiotik. Framing adalah pendekatan yang digunakan agar bisa melihat bagaimana sebuah realitas di konstruk oleh media yang hasil akhirnya berupa bagian yang menonjol dari realitas sehingga penerima pesan ingat dan mengerti pesan dari informasi yang menonjol tersebut, karena khalayak lebih mudah mengingat aspek-aspek yang menonjol dari informasi yang disajikan oleh media. Dua esensi dari framing, pertama bagaimana sebuah peristiwa dimaknai tentang apa yang di liput dan yang tidak di liputnya. Kedua bagaimana fakta di tulis dan digambarkan menggunakan kata yang bertujuan untuk mendukung gagasan yang di bangun. Dalam analisis framing dilihat bagaimana wartawan Ikut berkontribusi mengkonstruksi berita untuk disajikan kepada khalayak.

Sedangkan Analisis isi merupakan teknik uji terhadap suatu konten dalam media, baik televisi maupun media cetak yang dilakukan secara runtut. Teknik ini bersifat dapat diduplikasi atau ditiru untuk peneliti lain dalam melakukan penelitian serupa dengan objek atau subjek yang berbeda. Analisis isi dilakukan dengan menggunakan pengukuran yang reliabel dan valid berdasar pada indikator-indikator yang ditentukan, serta menggunakan perhitungan statistik untuk mecapai atau menggambarkan kesimpulan dari apa yang ingin diteliti.

Sebagai metode yang sistematis, analisis isi memiliki tahap awal ialah merumuskan tujuan analisis, konseptualisasi dan operasionalisasi, lembar coding, populasi dan sampel, training, proses coding, perhitungan reabilitas final, dan tahap terakhir ialah input data analisis.

(23)

3.2 Saran

Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna.

Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Hidayah, S. M., & Riauan, M. A. I. (n.d.). Volume 6 Nomor 2 ANALISIS FRAMING KEBIJAKAN PEMBELAJARAN TATAP MUKA DI MEDIA CNN INDONESIA.

Henny, 1, Kusumawati, S., Nuryani, 2, Rahayu, T., & Handayani, ɜretno. (n.d.).

Analisis Framing Berita Korupsi e-KTP Setya Novanto Pada Media Online.

Kort-Butler, L. (2016). Content Analysis In The Study Of Crime, Media, And Popular Culture.

http://repo.iain-tulungagung.ac.id/12812/5/BAB%20II.pdf

Referensi

Dokumen terkait

Sebaliknya pendekatan hukum empiris, sosiologis, realisme, atau konteks sosial saja akan menyebabkan seolah-oleh hukum tertulis menjadi tidak diperlukan tetapi hanya melihat

Analisis framing sendiri berkaitan dengan bagaimana sebuah media cetak (surat kabar) mengkonstruksi suatu realitas dalam bentuk teks berita.. Melaui proses ini, dapat

Analisis framing secara sederhana dapat digambarkan sebagai analisis untuk mengetahui bagaimana realitas (peristiwa, aktor, kelompok, atau apa saja) dibingkai oleh

Melihat ketiga aktifitas tersebut, maka kegiatan pengemasan pesan (framing strategis) dimunculkan pada pemberitaan penolakan FPI di Surat Kabar Harian Kalteng

Judul Skripsi : BINGKAI MEDIA DALAM PEMBERITAAN MENGENAI KADER PARTAI DEMOKRAT (Analisis Framing Harian Kompas edisi 4-10 Februari 2012 Pasca ditetapkannya Angelina

Dalam perspektif komunikasi, analisis framing digunakan untuk membedah cara – cara atau ideologi dari media ketika mengkonstruksi suatu fakta atau realitas, di

Pada era globalisasi seperti sekarang ini, berita informasi tidak hanya bisa kita dapatkan melalui media cetak seperti surat kabar, majalah dan sebagainya maupun media

Lalu pendekatan yang digunakan oleh peneliti adalah analisis resepsi, yang menekankan bahwa makna dalam teks media yang disajikan dalam bentuk infografis tidaklah melekat, melainkan