i
ii MAKALAH
KURIKULUM MERDEKA PADA IPAS FASE B
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan IPA Dosen Pengampu: Dr. Sri Sulistyorini, M..Pd.
Disusun Oleh:
Ahmad Tegar Febriansyah 1401422354
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PSIKOLOGI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2024
iii DAFTAR ISI
DAFTAR ISI... iii
PRAKATA ... iv
BAB I ... 1
PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 1
C. Tujuan ... 2
BAB II ... 3
PEMBAHASAN ... 3
A. Pengertian Kurikulum Merdeka dan Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) ... 3
a. Pengertian Kurikulum Merdeka ... 3
b. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) ... 3
B. Penyebab perubahan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) menjadi Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) dan apa saja tujuan dari IPAS dalam kurikulum merdeka5 C. Capaian Umum, Pemahaman IPAS dan Keterampilan Proses pada IPAS Fase B ... 6
a. Capaian Umum ... 6
b. Pemahaman IPAS ... c. Keterampilan Proses ... 7
BAB II PENUTUP ... 9
A. Kesimpulan ... 9
B. Saran ... 9
DAFTAR PUSTAKA ... 10
iv PRAKATA
Puji syukur senantiasa saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Kurikulum Merdeka pada IPAS fase B”
Terima kasih kami ucapkan kepada Dr. Sri Sulistyorini, M..Pd. yang telah membantu saya, baik secara moral maupun materi. Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang telah mendukung dan membantu saya sehingga saya bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu.
Harapan saya setelah menyusun makalah ini adalah semoga bisa bermanfaat untuk pembaca. Saya menyusun makalah ini dengan bersungguh-sungguh dan berdasarkan pada sumber kajian yang dapat dipertanggungjawabkan. Namun apabila ditemukan ketidaksempurnaan dalam makalah ini, saya menerima segala kritikan dan saran sebagai perbaikan.
Semarang, 1 Maret 2024
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Pendidikan adalah salah satu aspek penting dalam pembangunan suatu bangsa. Di Indonesia, perbaikan sistem pendidikan menjadi fokus utama dalam rangka menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas. Salah satu upaya kunci dalam hal ini dengan melakukan pengembangan kurikulum yang sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan perkembangan zaman.
Pada tahun 2020, pemerintah Indonesia meluncurkan inisiatif kurikulum terbaru yaitu Kurikulum Merdeka, suatu langkah inovatif dalam penyempurnaan kurikulum pendidikan. Kurikulum Merdeka dimaksudkan untuk memberikan kebebasan lebih kepada sekolah dalam merancang kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan perkembangan zaman. Dalam konteks ini, muncul konsep Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) sebagai bagian integral dari Kurikulum Merdeka.
Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) adalah suatu pendekatan komprehensif dalam pendidikan, yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan abilitas (kemampuan) serta sikap (attitude) yang dibutuhkan oleh siswa dalam menghadapi tantangan global. Pendekatan ini tidak hanya fokus pada penguasaan materi akademis, tetapi juga pada aspek-aspek seperti kreativitas, kritis berpikir, kolaborasi, komunikasi, dan kepemimpinan.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian mengenai kurikulum merdeka dan Ilmu Pengetahua Alam dan Sosial (IPAS)?
2. Apa penyebab perubahan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) menjadi Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) dan apa saja tujuan dari IPAS dalam kurikulummerdeka?
3. Jelaskan Capaian Umum, Pemahaman IPAS dan Keterampilan Proses pada IPAS Fase B?
2 C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian mengenai kurikulum merdeka dan Ilmu Pengetahua Alam dan Sosial (IPAS).
2. Mengetahui apa saja penyebab perubahan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) menjadi Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) dan apa saja tujuan dari IPASdalam kurikulum merdeka.
3. Mengerti Capaian Umum, Pemahaman IPAS dan Keterampilan Proses pada IPAS Fase B
3 BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kurikulum Merdeka dan Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) a. Pengertian Kurikulum Merdeka
Merdeka Belajar adalah program kebijakan baru Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Kabinet Indonesia Maju, esensi kemerdekaan berpikir, menurut Nadiem, harus didahului oleh para guru sebelum mereka mengajarkannya pada siswa-siswi. Nadiem menyebut, dalam kompetensi guru di level apa pun, tanpa ada proses penerjemahan dari kompetensi dasar dan kurikulum yang ada, maka tidak akan pernah ada pembelajaran yang terjadi. Pada tahun mendatang, sistem pengajaran juga akan berubah dari yang awalnya bernuansa di dalam kelas menjadi di luar kelas.
Nuansa pembelajaran akan lebih nyaman, karena murid dapat berdiskusi lebih dengan guru, belajar dengan outing class, dan tidak hanya mendengarkan penjelasan guru, tetapi lebih membentuk karakter peserta didik yang berani, mandiri, cerdik dalam bergaul, beradab, sopan, berkompetensi, dan tidak hanya mengandalkan sistem ranking yang menurut beberapa survei hanya meresahkan anak dan orang tua saja, karena sebenarnya setiap anak memiliki bakat dan kecerdasannya dalam bidang masing-masing. Nantinya, akan terbentuk para pelajar yang siap kerja dan kompeten, serta berbudi luhur di lingkungan masyarakat (Widya, 2020).
b. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS)
Salah satu pengembangan Kurikulum Merdeka yang berbeda dibandingkan kurikulum sebelumnya merupakan menggabungkan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) menjadi IPAS (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial). Keterpaduan IPA serta IPS menjadi salah satu solusi pembelajaran guna meningkatkan kompetensi literasi serta numerasi. IPAS secara konten sangat dekat menggunakan alam serta hubungan antarmanusia.
Pembelajaran IPAS perlu menghadirkan konteks yang relevan dengan syarat alam
4
dan lingkungan sekitar peserta didik (Rohman et al., 2023). Dengan demikian, siswa dapat terbantu dalam memahami konten serta konteks mata pelajaran IPAS, memperkuat penguasaan literasi dan numerasi serta sebagai kecakapan hidup pada kehidupan sehari-hari.
IPAS menjadi satu kesatuan diharapkan mampu menjadi salah satu solusi dalam pengembangan kepandaian siswa, hanya saja pada implementasinya guru selaku pendidik dan menjadi pelaksana kurikulum melaksanakan konten pembelajaran IPAS yang terpisah, baik IPA ataupun IPS. Hal inilah yg mengakibatkan banyak penafsiran urgensi penggabungan IPA serta IPS sehingga diharapkan suatu analisis kritis tentang materi IPS dalam pembelajaran IPAS di SD, yang meliputi: (1) sebaran CP (Capaian Pembelajaran), TP (Tujuan Pembelajaran) dan ATP (Alur Tujuan Pembelajaran) IPAS dalam Kurikulum
Merdeka; (2) teknis penyajian materi IPS dalam mata pelajaran IPAS; dan (3) orientasi pembelajaran IPAS di masa depan. Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) ialah ilmu pengetahuan yg mempelajari tentang makhluk hidup dan benda mati pada alam semesta dan interaksinya, dan menelaah kehidupan manusia menjadi individu sekaligus menjadi makhluk sosial yang berinteraksi menggunakan lingkungannya. Secara umum, ilmu pengetahuan diartikan sebagai gabungan berbagai pengetahuan yang disusun secara logis serta bersistem dengan memperhitungkan sebab serta akibat. Pengetahuan ini melingkupi pengetahuan alam dan pengetahuan sosial (Alo pintar (2023).
Pendidikan IPAS mempunyai peran pada mewujudkan Profil Pelajar Pancasila menjadi gambaran ideal profil peserta didik Indonesia. IPAS membantu siswa menumbuhkan keingintahuannya terhadap fenomena yang terjadi pada sekitarnya. Keingintahuan ini bisa memicu siswa buat memahami bagaimana alam semesta bekerja serta berinteraksi menggunakan kehidupan manusia di muka bumi.
Pemahaman ini dapat dimanfaatkan buat mengidentifikasi berbagai permasalahan yg dihadapi dan menemukan solusi guna mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Prinsip-prinsip dasar metodologi ilmiah dalam pembelajaran IPAS akan melatih perilaku ilmiah (keingintahuan yang tinggi, kemampuan berpikir kritis, analitis dan kemampuan merogoh konklusi yang tepat) yang melahirkan
5
kebijaksanaan dalam diri siswa. IPAS diharapkan dapat mengembangkan perilaku ilmiah peserta didik, antara lain rasa ingin tahu yang tinggi, analitis, berpikir kritis, objektif, sistematis, terbuka, amanah, bertanggungjawab,tidak mudah putus harapan, tekun, solutif, serta mampu mengambil kesimpulan yang tepat (Novera (2021) dalam Fanani dkk (2022). Pencapaian pembelajaran IPAS diukur asal kompetensi peserta didik pada memahami sains dan keterampilan proses seperti mengamati, bertanya, mengajukan hipotesis, menentukan dan mengelola isu, merencanakan dan melaksanakan aktivitas aksi, merefleksi diri, dan mempunyai perilaku dan sikap, sehingga siswa dapat berkontribusi positif terhadap pengembangan dan kelestarian lingkungan (KepMen (nomor 008/Kr/2022) dalam Fanani 2022).
B. Penyebab perubahan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) menjadi Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) dan apa saja tujuan dari IPAS dalam
kurikulum merdeka
Perubahan kurikulum dari Kurikulum 2013 menjadi Kurikulum Merdeka mengakibatkan perubahan dan penyesuaian pada penamaan materi pembelajaran, salah satunya pada Mata Pelajaran IPA dan IPS. Hal ini memiliki dampak pada proses pelaksanaan pembelajaran di sekolah dasar khususnya pada pembelajaran IPA dan IPS yang disatukan menjadi mata pelajaran IPAS di tingkat sekolah dasar. Penggabungan itu mempunyai alasan yang mendasar bahwa peserta didik usia sekolah dasar masih berfikir secara holistik, utuh dan konkrit (Marwa et al., 2023). Penggabungan mata pelajaran IPA dan IPS menjadi IPAS menimbulkan dampak yang besar di masyarakat. Persepsi positif guru tentang posisi mata pelajaran IPA dan IPS, menurut mereka menyatukan IPA dan IPS menjadi IPAS akan memudahkan guru dan peserta didik dalam belajar karena materi yang terdapat dalam IPAS merupakan materi esensial sebagai bagian dari irisan kedua mata pelajaran. Guru percaya bahwa hal ini berdampak pada ringannya beban mengejar, terutama materi dan capaian pembelajarannya. Selain itu, guru dapat memiliki waktu luang dalam membimbing peserta didik untuk bereksplorasi potensinya. Mereka dapat mengkreasikan pembelajaran dengan mencoba hal baru menggunakan model pembelajaran yang tepat dan menarik (Marwa et al., 2023).
6
Selain alasan diatas yang menyebabkan perubahan mata pelajaran IPA dan IPS menjadi IPAS ada juga alasan lain yaitu keterpaduan IPA dan IPS merupakan solusi pembelajaran untuk meningkatkan kompetensi literasi dan numerasi. IPA menitikberatkan pada konten yang dekat dengan alam dan interaksi antarmanusia. Pembelajaran IPAS perlu konteks yang relevan dengan kondisi alam dan lingkungan sekitar siswa (Rohman et al., 2023). Dengan demikian, siswa akan lebih mudah memahami konten dan konteks IPAS, memperkuat penguasaan literasi dan numerasi serta kecakapan hidup dalam sehari-hari.
IPAS diharapkan menjadi solusi dalam pengembangan kemampuan berpikir siswa, namun dalam pengimplementasiannya guru selaku pendidik dan menjadi pelaksana kurikulum melakukan konten IPAS yang terpisah, hal inilah yang menyebabkan banyak penafsiran urgensi penggabungan IPA dan IPS sehingga diperlukan suatu analisis kritis tentang materi IPS dalam pembelajaran IPAS di SD.
Pembelajaran IPAS memegang peranan penting dalam merealisasikan Profil Pelajar Pancasila sebagai gambaran idealisasi profil peserta didik Indonesia. IPAS membantu peserta didik mengembangkan minat terhadap fenomena di sekitarnya yang memicu peserta didik untuk memahami dinamika alam semesta bekerja dan interaksinya dengan kehidupan manusia di muka bumi. Pemahaman ini menjadi landasan untuk mengidentifikasi berbagai masalah yang dihadapi dan merumuskan solusi demi mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
C. Capaian Umum, Pemahaman IPAS dan Keterampilan Proses pada IPAS Fase B a. Capaian Umum
Pada Fase B peserta didik mengidentifikasi keterkaitan antara pengetahuan- pengetahuan yang baru saja diperoleh serta mencari tahu bagaimana konsep- konsep Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial berkaitan satu sama lain yang ada di lingkungan sekitar dalam kehidupan sehari-hari. Penguasaan peserta didik terhadap materi yang sedang dipelajari ditunjukkan dengan menyelesaikan tantangan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya peserta didik mengusulkan ide/
menalar, melakukan investigasi/ penyelidikan/ percobaan, mengomunikasikan, menyimpulkan, merefleksikan, mengaplikasikan dan melakukan tindak lanjut dari proses inkuiri yang sudah dilakukannya.
7 b. Pemahaman IPAS
Peserta didik menganalisis hubungan antara bentuk serta fungsi bagian tubuh pada manusia (pancaindra). Peserta didik dapat membuat simulasi menggunakan bagan/alat bantu sederhana tentang siklus hidup makhluk hidup. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan pelestarian sumber daya alam di lingkungan sekitarnya dan kaitannya dengan upaya pelestarian makhluk hidup.
Peserta didik mengidentifikasi proses perubahan wujud zat dan perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik mengidentifikasi sumber dan bentuk energi serta menjelaskan proses perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari (contoh: energi kalor, listrik, bunyi, cahaya). Peserta didik memanfaatkan gejala kemagnetan dalam kehidupan sehari-hari, mendemonstrasikan berbagai jenis gaya dan pengaruhnya terhadap arah, gerak dan bentuk benda. Peserta didik mendeskripsikan terjadinya siklus air dan kaitannya dengan upaya menjaga ketersediaan air.
Di akhir fase ini, peserta didik menjelaskan tugas, peran, dan tanggung jawab sebagai warga sekolah serta mendeskripsikan bagaimana interaksi sosial yang terjadi di sekitar tempat tinggal dan sekolah. Peserta didik mengidentifikasi ragam bentang alam dan keterkaitannya dengan profesi masyarakat.
Peserta didik mampu menunjukkan letak kota/ kabupaten dan provinsi tempat tinggalnya pada peta konvensional/digital. Peserta didik mendeskripsikan keanekaragaman hayati, keragaman budaya, kearifan lokal dan upaya pelestariannya.
Peserta didik mengenal keragaman budaya, kearifan lokal, sejarah (baik tokoh maupun periodisasinya) di provinsi tempat tinggalnya serta menghubungkan dengan konteks kehidupan saat ini. Peserta didik mampu membedakan antara kebutuhan dan keinginan, mengenal nilai mata uang dan mendemonstrasikan bagaimana uang digunakan untuk mendapatkan nilai manfaat/ memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
c. Keterampilan Proses 1. Mengamati
8
Di akhir fase ini, peserta didik mengamati fenomena dan peristiwa secara sederhana dengan menggunakan pancaindra dan dapat mencatat hasil pengamatannya.
2. Mempertanyakan dan memprediksi
Dengan menggunakan panduan, peserta didik mengidentifikasi pertanyaan yang dapat diselidiki secara ilmiah dan membuat prediksi berdasarkan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya.
3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan
Dengan panduan, peserta didik membuat rencana dan melakukan langkah-langkah operasional untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. Menggunakan alat dan bahan yang sesuai dengan mengutamakan keselamatan. Peserta didik menggunakan alat bantu pengukuran untuk mendapatkan data yang akurat.
4. Memproses, menganalisis data dan informasi Mengorganisasikan data dalam bentuk tabel dan grafik sederhana untuk menyajikan data dan mengidentifikasi pola. Peserta didik membandingkan antara hasil pengamatan dengan prediksi dan memberikan alasan yang bersifat ilmiah.
5. Mengevaluasi dan refleksi
Mengevaluasi kesimpulan melalui perbandingan dengan teori yang ada.
Menunjukkan kelebihan dan kekurangan proses penyelidikan.
6. Mengomunikasikan hasil
Mengomunikasikan hasil penyelidikan secara Lisan dan tertulis dalam berbagai format.
9 BAB II PENUTUP A. Kesimpulan
IPAS menjadi satu kesatuan diharapkan mampu menjadi salah satu solusi dalam pengembangan kepandaian siswa, hanya saja pada implementasinya guru selaku pendidik dan menjadi pelaksana kurikulum melaksanakan konten pembelajaran IPAS yang terpisah, baik IPA ataupun IPS. Hal inilah yg mengakibatkan banyak penafsiran urgensi penggabungan IPA serta IPS sehingga diharapkan suatu analisis kritis tentang materi IPS dalam pembelajaran IPAS di SD, yang meliputi: (1) sebaran CP (Capaian Pembelajaran), TP (Tujuan Pembelajaran) dan ATP (Alur Tujuan Pembelajaran) IPAS dalam Kurikulum Merdeka; (2) teknis penyajian materi IPS dalam mata pelajaran IPAS; dan (3) orientasi pembelajaran IPAS di masa depan. Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) ialah ilmu pengetahuan yg mempelajari tentang makhluk hidup dan benda mati pada alam semesta dan interaksinya, dan menelaah kehidupan manusia menjadi individu sekaligus menjadi makhluk sosial yang berinteraksi menggunakan lingkungannya.
Secara umum, ilmu pengetahuan diartikan sebagai gabungan berbagai pengetahuan yang disusun secara logis serta bersistem dengan memperhitungkan sebab serta akibat. Pengetahuan ini melingkupi pengetahuan alam dan pengetahuan sosial (Alo pintar (2023).
B. Saran
Saya telah menyelesaikan makalah dengan sungguh-sungguh dengan kajian pembelajaran yang sesuai dengan berbagai referensi. Dengan adanya pembahasan tentang materi “KURIKULUM MERDEKA PADA IPAS FASE B” ini, saya berharap pembaca dapat mempelajari dan memahami lebih lanjut tentang Pembelajaran IPAS. Semoga makalah ini dapat berguna dalam menambah wawasan serta bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu
pengetahuan. Apabila terdapat kesalahan dalam penulisan dan penjelasan materi, saya menerima kritik dan saran yang membangun guna menyempurnakan
makalah kami. Saya berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Atas kritik dan sarannya saya mengucapkan terima kasih.
10
DAFTAR PUSTAKA
Gerakan Dairi Merdeka Belajar. (2022). Implementasi Kurikulum Merdeka. Pemerintah Kabupaten Dairi. (https://merdekabelajar.dairikab.go.id/tentang-kurikurum-merdeka- danplatform-merdeka-mengajar/#, diakses 25 Februari 2024).
Kemendikbudristek. (2022). Kurikulum Merdeka Jadi Jawaban untuk Atasi Krisis Pembelajaran.Pusat Kurikulum Dan Pembelajaran.
(https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2022/02/kurikulum-merdeka-jadi-jawabanuntuk-atasi- krisis-pembelajaran, diakses 25 Februari 2024).
Prabaningtyas, A. (2023). Peran Teknologi Pasca Pandemi pada Penerapan Kurikulum Merdekadalam Mewujudkan Indonesia Emas 2045. Guru Inovatif.
(https://guruinovatif.id/artikel/peran-teknologi-pasca-pandemi-pada-penerapankurikulum- merdeka-dalam-mewujudkan-indonesia-emas-2045, diakses 25 Februari2024).
Purba, P., Rahayu, A., & Murniningsih, M. (2023). Penerapan kurikulum merdeka pada pembelajaran IPAS kelas IV di SD Negeri Tahunan Yogyakarta. Bulletin of Educational Management and Innovation, 1(2), 136-152. https://doi.org/10.56587/bemi.v1i2.80
Rahmah, S., Khoiriyah, I., & Jambi, M. (2022). Teori Kognitivisme Serta Aplikasinya Dalam Pembelajaran. SKULA Jurnal Pendidikan Profesi Guru Madrasah 2, 2022.
http://studentjournal.iaincurup.ac.id/index.php/skula
Rachmawati, D. S., & Setiyawati, E. (2023). Pengaruh Media Nyata Terhadap Hasil Belajar IpaMateri Akar Dan Batang Kelas Iv Di Sdn Gempol I. Jurnal Kiprah Pendidikan, 2(2), 136–
146. https://doi.org/10.33578/kpd.v2i2.176
LINK CANVA : https://www.canva.com/design/DAF-v4Q9jyE/A_9r6zXYI2vF0d4- jXvQqQ/edit?utm_content=DAF-
v4Q9jyE&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2&utm_source=sharebutton