• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Metode Pemisahan Elektroforesis

N/A
N/A
Yoland pharmasist

Academic year: 2024

Membagikan "Makalah Metode Pemisahan Elektroforesis"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH TEKNOLOGI PEMISAHAN ELEKTROFORESIS

Disusun oleh :

Supardo Rahmat Ali Situmorang ( 2023212217) Triviana Maruli Simanjuntak ( 2023212218)

Yasinta Lou Liat ( 2023212219) Yoland Lygina Br.Sitepu ( 2023212220)

Vannia Septiani ( 2023212221)

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PANCASILA

JAKARTA

2023

(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Metode pemisahan merupakan aspek penting dalam bidang ilmu kimia karena kebanyakan materi yang terdapat dialam dapat berupa campuran. Untuk memperoleh materi murni dari suatu campuran , kita harus melakukan suatu pemisahan. Berbagai teknik pemisahan dapat diterapkan untuk memisahkan campuran .Seiring dengan kemajuan zaman yang semakin pesat di negara-negara berkermbang akan selalu diikuti pula dengan kemajuan ilmu pengetahuan yang semakin marak di bidang teknologi. Salah satu diantaranya adalah pengembangan di bidang Biologi Molekuler.Bidang ilmu pengetahuan Biologi Molekuler ini telah dimulai pada akhir abad ke 19, setelah rnetode elektroforesis ditemukan dan dipakai untuk menganalisa berbagai kegiatan penelitian di bidang Kimia,Biologi (Genetika, Taksonomi dan Bio- sistematik). Ringkasnya metode elektroforesis inimulai berkembang akhir abad ke 19 setelah ditemukan penelitian yang menunjukkan adanya efek dari listrik terhadap partikel-partikel atau molekul-molekulyang bermuatan listrik,dalam ha1 ini termasuk juga protein (Pornet, Quincke, Hardy. Dalam Richardson dkk, 1986).

Menurut passteur dkk. (1988) elektroforesis berasal dari Bahasa yunani yang mempunyai arti transport atau perpindahan melalui partikel-partikel listrik.Pemisahan elektroforesis pertama diterbitkan pada tahun 1930 oleh ilmuwan Swedia ArneTiselius, ia memisahkan protein serum sesuai dengan change mereka dalam tabung berbentuk U diisi dengan buffer. untuk ini dan lainnya accomplishments.Tiselius dianugerahi hadiah nobel pada tahun 1948. Hari elektroforesis terbentuk baik pada gel slab atau slab gelelektroforesis dikembangkan pada tahun 1950 dan sejak itu menjadi Teknik standar yang digunakan di laboratorium biokimia. elektroforesis Capilary dikembangkan lebih baru pada1980-an. CE dapat dengan mudah otomatis dan sekarang merupakan metode yang berkembang sangat cepat dalam dunia akademis dan industri . banyak modus yang berbeda elektroforesis telah dikembangkan untuk dilakukan baik dalam gel dan capilaries.fokus disini adalah set pada teknik yang sering digunakan untuk analisis DNA dan protein.

(3)

B. Tujuan

a. Untuk mengetahui definisi teori elektroforesis b. Untuk mengetahui Jenis-Jenis Elektroforesis

c. Untuk mengetahui medium pendukung dari Elektroforesis d. Untuk mengetahui komponen alat elekroforesis

e. Untuk mengetahui Cara kerja dari Elektroforesis

(4)

BAB II PEMBAHASAN A.Pengertian

Elektroforesis adalah teknik pemisahan suatu partikel/ spesies/ ion atau partikel koloid berdasarkan kemampuan berpindah melalui medium konduktif, biasanya berupa larutan bufer, sebagai respon adanya suatu medan listrik (Harvey 2000). Secara teknis, elektroforesis merupakan istilah yang diberikan untuk migrasi partikel yang bermuatan akibat diberikan arus listrik searah atau DC (Direct Current). Umumnya teknik dari cikal- bakal elektroforesis digunakan untuk menentukan muatan dari suatu koloid (Patnaik 2004). Teknik elektroforesis ditentukan oleh ciri molekular ionik dan adanya muatan sebagai sifat fisik. Arah dan laju pergerakan tergantung pada spot dan intensitas muatan ionik (Rouessac 2007). Bufer elektroda digunakan untuk konduktor arus dengan menjadi jembatan konduksi diantara dua elektroda sehingga memungkinkan terjadinya aliran medan listrik (Skoog 2002).

Teknik ini dapat digunakan dengan memanfaatkan muatan listrik yang ada pada makromolekul misalnya DNA yang bermuatan negatif. Jika molekul yang bermuatan negatif dilewatkan melalui suatu medium, kemudian dialiri arus listrik dari suatu kutub ke kutub yang berlawanan muatannya maka molekul tersebut akan bergerak dari kutub negatif ke kutub positif. Kecepatan gerak molekul tersebut tergantung pada nisbah muatan terhadap massanya serta tergantung pula pada bentuk molekulnya.

Pergerakan ini dapat dijelaskan dengan gaya Lorentz, yang terkait dengan sifat-sifat dasar elektris bahan yang diamati dan kondisi elektris lingkungan:

F adalah gaya Lorentz, q adalah muatan yang dibawa oleh objek, E adalah medan listrik.

Secara umum, elektroforesis digunakan untuk memisahkan, mengidentifikasi, dan memurnikan fragmen DNA. Pergerakan molekul terutama tergantung di muatan yang ada pada permukaan partikel, tanda dan besarnya muatan pembawa oleh variasi group ionogenik. Tergantung kepada kekuatan molekul listrik dan pH dari medium

(5)

dalam mengkateristik, sehingga pemisahan molekul dapat terjadi karena efek seleksi dan medium yang sesuai.

 Prinsip kerja Elektroforesis

Prinsip kerja dari elektroforesis adalah adanya pergerakan komponen bermuatan positif (+) pada kutub negatif (-) serta komponen bermuatan negatif (-) pada kutub positif (+). Pegerakan yang terjadi disebut "elektrokinetik" . Hasil yang didapatkan dari elektroforesis adalaha elektroforegram yang memberikan informasi mengenai seberapa cepat perpindahan komponen (tm) atau biasa disebut kecepatan migrasi. Besaran yang digunakan sama dengan pada proses kromatografi.

Skema Elektroforesis

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa komponen yang bermuatan positif akan bergerak searah dengan medan listrik menuju kutub negatif. Apabila dalam campuran terdapat dua jenis komponen, yakni (1) komponen negatif (-), dan (2) komponen netral (N), maka komponen negatif akan bergerak menuju kutub positif (+) sedangkan komponen netral (N) akan tetap diam. Skema alat elektroforesis secara sederhana dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Pada gambar tersebut dapat dilihat komponen yang bermuatan positif akan mengalir ke arah kutub negatif, sedangkan komponen bermuatan negatif akan mengalir ke arah kutub positif.

(6)

B. Macam-Macam Elektroforesis

1. Elektroforesis kertas

Elektroforesis kertas adalah jenis elektroforesis yang terdiri dari kertas sebagai fase diam dan partikel bermuatan yang terlarut sebagai fase gerak, terutama ialah ion- ion kompleks. Pemisahan ini terjadi akibat adanya gradasi konsentrasi sepanjang sistem pemisahan. Pergerakan partikel dalam kertas tergantung pada muatan atau valensi zat terlarut, luas penampang, tegangan yang digunakan, konsentrasi elektrolit, kekuatan ion, pH, viskositas, dan adsorpsivitas zat terlarut.

Sesuai dengan perkembangan ilmu bahan, elektroforesis kertas menjadi fasa pertama dari perkembangan elektroforesis zona. Dengan menggunakan medium kertas, pemisahan dan analisis terhadap asam amino, peptida, nukleotida, dan ion-ion logam yang kecil dapat dilakukan.

Kelemahan penggunaan kertas selulosa asetat adalah: adanya gangguan yang disebabkan oleh adanya gugus OH- yang terdapat pada selulosa yang dapat berinteraksi dengan molekul polar sehingga daya migrasi molekul tersebut terganggu

(7)

dan menjadi lebih rendah (Harjadi 1993). Kelemahan ini dapat diatasi dengan cara asetilasi gugus hidroksil dengan menggunakan kertas selulosa asetat yang tidak polar.

Hal ini menyebabkan migrasi molekul polar tidak terganggu, resolusi lebih baik, dan proses pemisahan berlangsung lebih cepat.

Keuntungan penggunaan kertas selulosa asetat adalah:

 proses migrasi lebih cepat

 pemisahan spot menjadi lebih kecil

 mudah memisahkan sampel dengan spektrofotometri

 mudah dilarutkan dalam pelarut dalam jumlah sedikit.

Pada elektroforesis kertas selulosa asetat, kertas selulosa asetat harus dibersihkan dengan cara kering dalam percobaan ini. Cara kering lebih baik resolusinya dan spotnya lebih kecil daripada cara basah. Oleh karena itu, percobaan ini menggunakan medium selulosa asetat.

2. Elektroforesis gel

Elektroforesis gel ialah elektroforesis yang menggunakan gel sebagai fase diam untuk memisahkan molekul-molekul. Awalnya elektoforesis gel dilakukan dengan medium gel kanji (sebagai fase diam) untuk memisahkan biomolekul yang lebih besar seperti protein-protein. Kemudian elektroforesis gel berkembang dengan menjadikan agarosa dan poliakrilamida sebagai gel media.

Dalam elektroforesis gel terdapat dua material dasar yang disebut fase diam dan fase bergerak (eluen). Fase diam berfungsi "menyaring" objek yang akan dipisah,

(8)

sementara fase bergerak berfungsi membawa objek yang akan dipisah. Sering kali ditambahkan larutan penyangga pada fase bergerak untuk menjaga kestabilan objek elektroforesis gel. Elektroda positif dan negatif diletakkan pada masing-masing ujung aparat elektroforesis gel.

Zat yang akan dielektroforesis dimuat pada kolom (disebut well) pada sisi elektroda negatif. Apabila aliran listrik diberikan, terjadi aliran elektron dan zat objek akan bergerak dari elektroda negatif ke arah sisi elektroda positif. Kecepatan pergerakan ini berbeda-beda, tergantung dari muatan dan berat molekul DNA. Kisi-kisi gel berfungsi sebagai pemisah. Objek yang berberat molekul lebih besar akan lebih lambat berpindah.

Elektroforesis gel secara luas digunakan untuk memperkirakan ukuran fragmen DNA , misalnya dalam pemetaan pembatasan DNA kloning. Metode ini juga digunakan dalam diagnosis genetika molekuler atau sidik jari genetik melalui analisis PCR.

Elektroforesis gel agarosa juga digunakan untuk menyelesaikan DNA melingkar dengan perbedaan superkoil topologi, dan untuk menyelesaikan fragmen yang berbeda karena sintesis DNA. Selain menyediakan media yang tepat untuk analisis ukuran fragmen, gel memungkinkan pemurnian fragmen DNA.

(9)

3.Elektroforesis kapiler

Elektroforesis kapiler adalah metode elektroforesis yang digunakan untuk memisahkan asam amino, protein, lipid, karbohidrat, dan nukleotida dengan resolusi tinggi yang dilakukan pada pipa kapiler berisi buffer. Metode ini mulai digunakan secara luas pada akhir tahun 1940 untuk aplikasi dalam berbagai bidang seperti bioteknologi, kimia, lingkungan, dan analisis farmasi. Elektroforesis kapiler menggunakan listrik bertegangan tinggi yang menyebabkan semua komponen ion atau molekul netral bergerak ke katoda. Deteksi dapat dilakukan dengan teknik pendeteksian spektrometri atau elektrokimia. Teknik pemisahan ini dipengaruhi oleh tegangan listrik, koefisien difusi, panjang, dan diameter pipa kapiler, serta konsentrasi sampel. Metode ini memiliki efisiensi dan selektivitas yang baik namun boros listrik karena menggunakan tegangan tinggi dan alatnya juga mahal.

Elektroforesis kapiler (CE), juga dikenal sebagai zona elektroforesis kapiler, dapat digunakan untuk memisahkan spesies ion oleh muatan mereka dan gesekan kekuatan dan radius hidrodinamika. Elektroforesis , bermuatan listrik bergerak analit dalam konduktif cairan menengah bawah pengaruh suatu medan listrik . Diperkenalkan pada tahun 1960-an, teknik elektroforesis kapiler (CE) dirancang untuk spesies terpisah berdasarkan ukuran mereka untuk mengisi rasio dalam interior sebuah kapiler kecil penuh dengan elektrolit.

(10)

C. Medium pendukung dari Elektroforesis

Elektroforesis untuk makromolekul memerlukan medium pendukung untukmencegah terjadinya difusi karena timbulnya panas dari arus listrik yang digunakan. Gel poliakrilamid dan agarosa merupakan medium pendukung yang banyak dipakai untukseparasi protein dan asam nukleat. Efek penguapan juga dapat diturunkan minimal jikaelektroforesis dilakukan di medium pendukung yang dicelupkan dengan larutan buffer.Pemisahan sempurna suatu campuran dapat terjadi efektif dalam zona tertentu.Meskipun medium pendukung relatif stabil (inert), komposisinya mungkin akanmenyebabkan penyerapan, migrasi elektron (elektro osmosis) atau penyaringan berdasarkan ukuran molekulnya, yang kesemuanya mempengaruhi kecepatan gerak senyawa.

1.Cellulose asetat 2.Larutan Buffer

Larutan buffer (penyangga) ini menstabilkan pH medium pendukung. Buffer juga dapat mempengaruhi kecepatan gerak senyawa karena beberapa hal, yaitu :

a.Komposisi

Buffer harus tidak mengikat senyawa yang dipisahkan karena akanmempengaruhi kecepatan gerak. Buffer borat dipakai untuk memisahkan karbohidrat, karena dapat membentuk gabungan yang bermuatan listrik dengan karbohidrat.

b.Konsentrasi

Dengan naiknya kekuatan ion buffer, jumlah arus listrik yang terbawa meningkatdan bagian aliran yang dibawa sampel menurun, sehingga memperlambat geraknya.

Kekuatan ion tinggi dalam buffer akan meningkatkan arus keseluruhan sehingga panas juga meningkat, biasanya dipilih 0,05 -0,10M.

c.pH

(11)

Tingkat ionisasi asam-asam organik akan bertambah apabila pH

bertambah,sebaliknya untuk basa-basa organik,oleh sebab itu tingkat kecepatan geraknya juga terpengaruh oleh pH. Kedua pengaruh dapat terjadi pada senyawa sepertiasam aminoyang memiliki sifat asam dan basa.

3.Medan elektrik

Apabila voltase diberikan diantara dua elektroda, arus ditentukan oleh tahanan dalam medium.

a.Voltase

Apabila jarak antara dua elektroda adalah 1 meter dan perbedaan potensial antara keduanya adalah V volt sehingga gradient potensialnya adalah V/1m. Kenaikan gradient potensial akan menyebabkan kecepatan gerak ion.

b.Aliran Listrik

Arus aliran listrik dalam larutan antara dua elektroda disebabkan umumnya oleh ion buffer dan sedikit oleh ion dalam sampel. Kenaikan voltase akan meningkatkan jumlah muatan yang dipindahkan setiap detik kearah elektroda.Jarak yang ditempuh ion akan sebanding dengan waktunya.

c.Tahanan

Medium elektroforesa menimbulkan pada aliran ion sebanding dengan jenismedium, jenis buffer dan konsentrasinya. Tahanan akan meningkat dengan bertambahnya jarak antara elektroda, namun berkurang dengan bertambahnyaluas permukaan elektroda dan konsentrasi ion dalam buffer.

(12)

D. Komponen utama alat

1.Larutan elektrolit: larutan pembawa komponen umumnya buffer dengan pH tertentu.

2.Zat pendukung: tempat pemisahan terjadi. Biasanya berupa kertas(selulosa asetat,selulosa nitrat), gel kanji, gel polikrilamid, busa poliuretan, agar-agar.

3.Elektroda: dengan anoda dan katoda yang dihubungkan arus listrik.

Berdasarkan bentuk alat, elektroforesis dibagi menjadi dua:

1.Elektroforesis Planar 2.Elektroforesis Kolom

Pemisahan pada elektroforesis, selain disebabkan oleh fenomena elektrokinetik, juga dapat disebabkan karena adanya filtrasi, yakni interaksi dengan fasa diam.Pemisahan yang disebabkan karena interaksi tersebut tidak disebut elektroforesis,melainkan "elektrokromatografi" .Arus yang digunakan pada elektroforesis adalah arus DC dengan

nilai tegangan kurang dari 1000 volt. Apabila digunakan lebih dari 1000 volt maka akan

terjadi efek pemanasan pada media gel. Efek pemanasantersebut disebut "efek Joule " yang disebabkan karena adanya tumbukan partikelelektron. Efek pemanasan dapat dihilangkan dengan dua cara, yakni:

1.Pendinginan

(13)

2.Efek Konveksi.

Efek konveksi adalah suatu cara untuk membebaskan panasdengan mengganti bentuk planar menjadi bentuk kolom atau kapiler. Kapiler yangdigunakan dibuat dari silika yang bermuatan netral atau negatif. Bagian luarkapiler dilapisi dengan polimer agar bersifat lentur.

Electro Osmotic Flow (EOF)

Jika kapiler pada elektroforesis diberi tegangan, maka akan terjadi perpindahan muatan ke arah kutub negatif (-). Perpindahan yang terjadi disebut "electroosmotic flow (EOF)".Pergerakan elektrolit yang tidak dipengaruhi oleh EOF disebut "elektroforetik" . Prinsip kerja EOF dapat dilihat pada gambar berikut.

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa terjadi pemisahan anatara muatan positif dengan muatan negatif akibat adanya lapis rangkap listrik. Lapis rangkap Listrik terjadi akibat pemberian tegangan yang sangat tinggi pada dinding pipa kapiler.Sebelum diberi tegangan, permukaan kapiler akan bermuatan netral, setelah diberi tegangan, maka ion negatif akan menempel pada permukaan sebagai lapis pertama.

Ion positif akan mengikuti ion negatif membentuk lapisan pada permukaan, dalam halini ion positif akan membentuk lapisan kedua. Sistem ini disebut lapis rangkap listrik.Kecepatan migrasi elektroforesis dipengaruhi oleh ukuran, bentuk, serta muatan dari masing-masing komponen. Kecepatan migrasi yang tinggi akan terjadi jika komponen memiliki muatan tinggi dan ukuran rendah, dengan kata lain memiliki densitas muatan yang tinggi. Densitas muatan sendiri adalah perbandingan anatara muatan dengan ukuran yang dimiliki oleh suatu komponen.

(14)

E. cara kerja

1. Buat 250 ml larutan buffer TAE 1x dengan cara mencampurkan 5 ml TAE 50x ke dalam 245 ml akuades.

2. Buat gel agarosa 1% dengan cara menimbang agarosa 0,2 g untuk dilarutkan ke dalam bufer TAE 1x hingga volume 20 ml. Larutan agarosa dididihkan hingga larut sempurna.

3. Siapkan baki gel agarosa, lekatkan selotip di tiap ujung baki gel agarosa (pastikan bahwa selotip melekat kuat dan tidak ada lubang pada masing- masing ujung baki)

4. Pasang sisir elektroforesis di salah satu ujung baki gel agarosa dengan posisi hampir menyentuh dasar baki

5. Periksalah suhu larutan agarosa dengan cara menempelkan erlenmeyer ke tangan, jika suhunya sudah turun hingga sekitar 50-60 0C, tambahkan 1 µl etidium bromid (PERINGATAN KERAS!!, gunakan sarung tangan karena bersifat karsinogenik).

6. Larutan agarosa dihomogenkan sebentar, kemudian tuangkan larutan ke dalam baki gel agarosa, biarkan hingga larutan berubah menjadi gel yang padat.

7. ambil sisir dengan hati-hati, lepaskan selotip dari ujung-ujung baki.

8. masukkan baki yang telah berisi gel agarosa ke dalam tangki elektroforesis yang telah diisi dengan larutan bufer TAE 1x (pastikan bahwa gel terendam seluruhnya dalam TAE).

9. siapkan sekitar 5 cm kertas parafilm di dekat tangki elektroforesis.

10.masukkan 10 µl sampel DNA dan 2 µl loading dye 6x ke dalam sumuran gel agarosa dengan cara mencampurkan kedua bahan tersebut terlebih dahulu secara merata pada kertas parafilm menggunakan mikropipet.

(15)

11.buatlah catatan mengenai nomor sumuran dan jenis sampel DNA yang dimasukkan.

12.hubungkan kabel dari sumber arus ke tangki elektroforesis (pastikan bahwa kabel yang tersambung ke kutub negatif berada di dekat sumuran; jika tidak demikian, ubahlah posisi baki/gel ke arah sebaliknya).

13.nyalakan sumber arus, aturlah volatase dan waktu running hingga diperoleh angka 70 V dan 45 menit dengan cara menekan tombol yang sesuai pada sumber arus.

14.jalankan elektroforesis (lakukan running) dengan cara menekan tombol run pada sumber arus.

15.elektroforesis akan berhenti apabila waktu yang ditetapkan sudah habis, yang ditandai oleh adanya bunyi alarm. Matikan sumber arus dan angkatlah baki dari tangki elektroforesis.

16.keluarkan gel dan letakkan di atas UV transluminator (letakkan selubung kaca hitam di atas UV transluminator).

17.nyalakan UV transluminator, amati pita-pita DNA yang tervisualisasi.

Hasil :

Pita-pita DNA hasil elektroforesis dengan nomor sumuran dan jenis sampelnya.

Perkirakan ukuran masing-masing fragmen/pita dengan membandingkannya dengan posisi migrasi pada DNA marker. Metode ini didasarkan pada pergerakan molekul bermuatan dalam media penyangga matriks stabil, di bawah pengaruh medan listrik.

Media yang umum digunakan adalah sel agarosa atau poliakrilamid. Elektroforesis gel agarosa digunakan untuk memisahkan fragmen DNA yang berukuran lebih besar dari 100 pb dan dijalankan secara horizontal, sedangkan elektroforesis poliakrilamid dapat memisahkan 1 pb dan dijalankan secara vertical. Elektroforesis poliakrilamid biasanya digunakan untuk menentukan DNA (sekuensing).

Larutan yang bermuatan negatif dimasukkan ke dalam sumur-sumur yang terdapat pada gel agarosa dan diletakkan di kutub negatif, apabila dialiri arus listrik dengan menggunakan larutan buffer yang sesuai maka DNA akan bergerak ke kutub positif.

Laju migrasi DNA dalam medan listrik berbanding terbalik dengan massa DNA. Migrasi

(16)

DNA terutama ditentukan oleh ukuran panjang dan bentuk DNA. Fragmen DNA yang berukuran kecil akan bermigrasi lebih cepat dibandingkan yang berukuran besar, sehingga elektroforesis mampu memisahkan fragmen DNA berdasarkan ukuran panjangnya. Untuk visualisasi maka ditambahkan larutan etidium bromida yang akan masuk diantara ikatan hydrogen pada DNA, sehingga pita fragmen DNA akan kelihatan dibawah lammpu UV. Panjang amplikon bisa diperkirakan dengan membandingkannya dengan pita DNA standar.

Karena pita-pita atau puncak-puncak protein terlalu rapat cenderung saling tumpah- tindih, metode pemisahan satu dimensi, seperti elektroforesis gel poliakrilamida SDS atau kromatografi, hanya mampu menguraikan protein dalam jumlah yang relatif kecil (umumnya kurang dari 50). Sehingga digunakan elektroforesis gel dua dimensi yang menggabungkan dua prosedur pemisahan yang berbeda. metode ini dapat menguraikan lebih dari 1000 macam protein melalui pemetaan dua dimensi.

Cara perawatan alat Elektroforesis :

1. setiap selesai pemakaian alat langsung disiram dengan air keran dan dicuci.

2. simpan alat ditempatnya dalam keadaan kering.

(17)

BAB III PENUTUP

Kesimpulan

Elektroforesis adalah teknik pemisahan komponen atau molekul bermuatan berdasarkan perbedaan tingkat migrasinya dalam sebuah medan listrik. Medan listrik dialirkan pada suatu medium yang mengandung sampel yang akandipisahkan. Secara umum, elektroforesis digunakan untuk memisahkan,mengidentifikasi, dan memurnikan fragmen DNA.Adapun jenis elektroforesis adalah elektroforesis kertas dan elektroforesis gel.elektroforesis kapiler.

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Puspitanungrum, R., Adhiyanti, C., & Solihin. (2018). Genetika Molekuler dan Aplikasinya. 75.

Richardson, B. J, P. R. Baverstock And M. Adams 1986. Allozyme Electro-phoresis. A

Handbook for Animal Sys-tematics and Population Studies. Aca-demic Press, Inc. San Diego : 410 pp

Pasteur, N, G. Pasteur., F. Bonhomme., J. Catalan., J. Britton. Dan Davidian., 1988. Practical Isozyme Genetics. Laboratory of Ecological Ge-netics, University of Montpellier 2.

France: 54 pp.

Harvey, David., (2000), Modern Analytical Chemistry. New York: McGraw-Hill Comp.

Francis Rouessac and Annick Rouessac. Chemical Analysis. Modern Intrumentation Methods and Techniques. 2007

Kusumaningrum, H.P. (2014). Desain Alat Elektroforesis Untuk Optimasi Visualisasi Dan Konsentrasi DNA Menggunakan Software. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 10(2), Hal.194-202

Pratiwi, R. (2001). Mengenal Metode Elektroforesis, Volume XXVI, Nomor 1, Oseana. Hal 25-31

Rohmana A. et all. (2016). Penggunaan Agar-agar Komersial sebagai Media Gel Elektroforesis Pada ZatWarna Remazol: Pengaruh Komposisi Buffer, pH Buffer dan Konsentrasi Media.

JURNAL SAINSDAN SENI ITS, 5(2), Hal. 130 – 133.

R. Pratiwi, “Mengenal metode elektroforesis,” Oseana, 2001.

(19)

http://id.wikipedia.org/wiki/Elektroforesis

www.bing.com/search?q=jurnal+tentang+elektroforesis&FORM=HDRSC1

https://www.bing.com/search?q=jurnal+tentang+elektroforesis&FORM=HDRSC1

Referensi

Dokumen terkait

Pervaporasi adalah proses pemisahan menggunakan membran dimana suatu campuran cairan (umpan) yang kontak dengan membran yang berada dalam tekanan atmosfer dan dimana permeatnya

Kromatografi adalah teknik pemisahan dimana suatu zat dalam campuran Kromatografi adalah teknik pemisahan dimana suatu zat dalam campuran diuraikan berdasarkan

Telah disebutkan di atas bahwa pola protein tertentu dari satu spesies hewan berbeda, secara elektroforesis akan memperlihatkan pola protein yang berbeda pula pada hewan

Elektroforesis kapiler adalah metode elektroforesis yang digunakan untuk memisahkan asam amino, protein, lipid, karbohidrat, dan nukleotida dengan resolusi tinggi

Dari optimasi metode pemisahan fasa cair menggunakan campuran PEG dan serum kelinci normal (NRS) , didapatkan bahwa penggunaan pereaksi pemisah PEG sebesar 18 % yang

Elektroforesis merupakan salah satu metode eksperimen yang telah diterapkan dalam penelitian ini untuk mengkarakterisasi muatan nanopartikel silika (SiO 2 ) dengan mengamati

elektroforesis dilakukan dengan cara yang sama, menggunakan penyangga tartrat 0,1 M pH 5 konsentrasi HCl 8 M dan penyangga sitrat konsentrasi HCl 2 M, dilakukan selama variasi

soal pemisahan campuran kelas