• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH METODE PENGEMBANGAN KOGNITIF

N/A
N/A
laode abdul rahman

Academic year: 2024

Membagikan "MAKALAH METODE PENGEMBANGAN KOGNITIF"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

s

MAKALAH

METODE PENGEMBANGAN KOGNITIF

Disusun Oleh :

LINDA REFNITA (22114032)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Metode Pengembangan Kognitif” yang diberikan oleh dosen pengampuh mata kuliah “Zulhaeni Esita S.Pd., M.Pd”. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimah kasih kepada dosen pengampuh mata kuliah yang telah memberikan dukungan sehingga makalah ini dapat selesai.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih ada kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna menyempurnakan segala kekurangan dalam penyusunan makalah ini.

Kendari, 03 Januari 2024

LINDA REFNITA

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.………...ii

DAFTAR ISI ………....iii

BAB I PENDAHULUAN………...1

A. Latar Belakang. ………..1

B. Rumusan Masalah.………..2

C. Tujuan ……….………2

BAB II PEMBAHASAN.………...3

A. Pengertian Perkembangan Kognitif……….………....3

B. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kgnitif………...4

C. Karakteristik Perkembangan Kognitif Anak Usia 4-5 Tahun...………..5

BAB III PENUTUP………7

A. Kesimpulan………...……..7

B. Saran………7

DAFTAR PUSTAKA………...8

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak usia dini merupakan usia yang sangat menentukan dalam membentuk karakter dan keperibadiannya. Pada masa ini sering disebut masa “golden age” dimana anak sangat peka terhadap rangsangan-rangsangan baik yang berkaitan dengan aspek kognitif, fisik motorik, sosial emosional, seni, nilai agama moral maupun bahasa, terlebih setiap anak mempunyai karakteristik, minat, kemampuan dan kebutuhan belajar yang berbeda-beda. Maka dari itu sesuai dengan tahapan dan karakteristik pada usia anak, pemberian pola pembelajaran hendaknya menyangkut tema yang sederhana seperti hal-hal yang ada di sekiar anak, intuitif/merangsang imajinasi, menarik, dan belajar melalui aktivitas bermain. Hal ini sesuai dengan naluri anak yang senang jika diberi permainan dalam proses pembelajaran, sehingga dengannya sering juga terdengar istilah “belajar melalui bermain atau bermain seraya belajar”.

Kognitif seringkali diartikan sebagai kecerdasan atau berfikir. Kognitif juga memiliki pengertian yang luas mengenai befikir dan mengamati. Kognitif meliputi tingkah laku-tingkah laku yang mengakibatkan orang memperoleh pengetahuan.

Perkembangan kognitif menunjukkan perkembangan dan cara anak berfikir termasuk kemampuan anak untuk mengkoordinasikan berbagai cara berfikir untuk menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi.

Kemampuan kognitif juga dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mengetahui sesuatu. Kemampuan pengembangan kognitif bertujuan mengembangkan kemampuan berpikir anak, agar dapat mengolah perolehan belajarnya, dapat menemukan berbagai macam alternatif pemecahan masalah, membantu anak untuk mengembangkan kemampuan logika matematikanya dan pengetahuan ruang dan waktu, angka, ukuran, serta mempunyai kemampuan untuk memilah-milah, mengelompokan serta mempersiapkan pengembangan kemampuan berpikir teliti.

(5)

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan perkembangan kognitif anak AUD ? 2. Apa saja faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif ?

3. Bagaimana karakteristik perkembangan kognitif anak usia 4-5 tahun ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian perkembangan kognitif anak AUD.

2. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif 2. Untuk mengetahui karakteristik perkembangan kognitif anak usia 4-5 tahun.

(6)

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Perkembangan Kognitif AUD

Kognitif seringkali diartikan sebagai kecerdasan berpikir. Kognitif adalah pengetian yang luas mengenai berpikir dan mengamati, jadi merupakan tingkah laku yang mengakibatkan orang memperoleh pengetahuan atau yang dibutuhkan untuk menggunakan pengetahuan. Kemampuan kognitif adalah suatu proses berpikir, yaitu kemampuan individu untuk menghubungkan, menilai dan mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa. Proses kognitif berhubungan dengan tingkat kecerdasan (intelegensi) yang memadai seseorang dengan berbagai minat terutama ditunjukkan dengan ide-ide dan belajar.

Sementara itu Siti Partini Suwardiman membatasi pengertian kemampuan kognitif pada anak usia dini, yakni daya atau kemampuan anak untuk berpikir dan mengamati, melihat hubungan-hubungan, kegiatan yang mengakibatkan seorang anak memperoleh pengetahuan baru yang banyak di dukung oleh kemampuan bertanya.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa perkembangan kognitif menunjukkan perkembangan dari anak berpikir. Kemampuan anak untuk mengkoordinasikan berbagai cara untuk menyelesaikan berbagai masalah dapat dipergunakan sebagai tolak ukur pertumbuhan kecerdasan.

Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan kognitif adalah kemampuan anak untuk berpikir melalui pengamatan, menggolongkan, menghubungkan, menguraikan, mengambul perkembangan- perkembangan anak yang lain.

(7)

B. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kognitif

Kemampuan kognitif anak menunjukkan kemampuan seorang anak untuk berpikir. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan tersebut. Siti Partini Suwardiman mengemukakan bahwa faktor yang mempengaruhi kemampuan kognitif adalah pengalaman yang berasal dari lingkungan dan kematangan organisme.

Pendapat tersebut diperkuat oleh Ahmad Susanto yang mengemukakan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif, diantaranya adalah:

a. Faktor hereditas atau keturunan, yaitu kemampuan kognitif sudah ada sejak anak dilahirkan.

b. Faktor lingkungan, yaitu kemampuan kognitif ditentukan jika seorang individu telah mencapai kesanggupan menjalankan fungsinya masing- masing. Kematangan berkaitan erat dengan usia anak.

c. Faktor pembentukan, yaitu kemampuan kognitif dipengaruhi oleh segala keadaan di luar diri seseorang yang mempengaruhi perkembangan intelegensi, baik pembentukan disengaja (sekolah formal) dan pembentukan tidak sengaja (pengaruh alam sekitar).Sehingga manusia berbuat intelegensi karena untuk mempertahankan hidup ataupun dalam bentuk mempertahankan diri.

d. Faktor minat dan bakat, yaitu kemampuan kognitif dipengaruhi keinginan dan potensi yang dimiliki seseorang.

e. Faktor kebebasan, yaitu kemampuan kognitif dipengaruhi oleh kebebasan artinya keleluasaan manusia untuk berpikir.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi kemampuan kognitif terdiri dari dua faktor yaitu faktor dari dirinya (internal) maupun faktor dari luar dirinya (eksternal). Faktor internal meliputi hereditas, kematangan, minat dan bakat sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan (pengalaman), pembentukan dan kebebasan.

(8)

C. Tahapan Perkembangan Anak Usia 4-5 Tahun

Piaget menyebutkan bahwa perkembangan kognitf anak terdiri dari empat tahap yaitu:

a. Tahap sensorimotorik (0-2 tahun) b. Tahap praoperasional (2-7 tahun) c. Tahap operasional konkret (7-11 tahun) d. Tahap operasional formal (11-15 tahun)

Berdasarkan paparan di atas, maka anak usia 4-5 tahun berada pada tahap praoperasional. Pada tahap pemikiran praoperasional, tahap perkembangan anak dibagi menjadi dua sub tahap yaitu sub tahap fungsi simbolis (symbolic function substage) yang terdiri dari rentang usia 2-4 tahun dan sub tahap pemikiran intuitif (intuitif thought substage) terjadi berkisar usia 4-7 tahun. Dengan demikian jika merujuk pada pendapat di atas, usia 4-5 tahun berada pada kemampuan kognitif praoperasional pada sub tahap pemikiran intuitif.

Piaget mengidentifikasikan beberapa karakteristik kemampuan kognitif praoperasional pada sub tahap intuitif, diantaranya:

a. Anak mulai menggunakan penalaran primitif dan ingin tahu jawaban atas semua pertanyaan.

b. Cara berpikir anak lebih bersifat intuitif daripada logis. Maksudnya, anak mengatakan mengetahui sesuatu tetapi mengetahuinya tanpa menggunakan pemikiran rasional.

c. Kurangnya keterampilan konservasi, baik konservasi benda cair, konservasi jumlah, bahan, panjang, isi dan bidang.

d. Memiliki rasa ingin tahun yang tinggi atas serentetan pertanyaan yang diajukan.

e. Aktif memperhatikan segala sesuatu tetapi dengan rentan atensi yang pendek.

f. Memiliki daya ingat yang baik.

(9)

Sementara itu, Piaget menyebutkan bahwa karakteristik perkembangan kognitif pada fase praoperasional, diantaranya adalah:

a. Cara berpikir anak bersifat konkret.

b. Anak mampu menghubungkan sebab-akibat yang tampak secara langsung.

c. Cara berpikir anak bersifat transduksi, yaitu pengambilan keputusan dengan menghubungkan benda-benda yang baru dipelajari berdasarkan pengalaman berinteraksi dengan benda-benda sebelumnya.

d. Masih sulit membuat generalisasi atau menarik kesimpulan.

e. Memiliki cara berpikir sinkretik (gila). Istilah ini dipakai karena cara berpikir anak tidak masuk akal atau gila bagi orang dewasa, terutama yang terkait dengan sebab akibat.

f. Kurangnya keterampilan konservasi.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa perkembangan anak usia 4-5 tahun memiliki karakteristik kemampuan yang beragam. Salah satu kemampuan yang terdapat pada kemampuan kognitif dan harus dikembangkan pada anak agar menunjang perkembangan kemampuan selanjutnya terutama matematika adalah kemampuan untuk menyebutkan nama bilangan satu sampai dua puluh.

(10)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Tahapan perkembangan kognitif pada anak usia 4-5 tahun ditandai dengan perkembangan kemampuan berpikir yang semakin kompleks. Pada usia ini, anak-anak mampu mengembangkan kemampuan berpikir logis, memecahkan masalah sederhana, dan mulai memahami konsep waktu, ruang, serta penyebab-akibat. Mereka juga mulai mampu mengingat informasi dalam jangka pendek dan mulai mengembangkan pemahaman tentang hubungan sebab-akibat. Selain itu, anak usia 4-5 tahun juga mampu mengikuti perintah yang lebih kompleks dan berpikir secara lebih abstrak.

Perkembangan bahasa dan keterampilan sosial juga turut mendukung perkembangan kognitif pada usia ini.

B. Saran

Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun darsi para pembaca sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya. Sehingga bisa terus menghasilkan karya tulis yang bermanfaat bagi banyak orang.

(11)

DAFTAR ISI

Ahmad Susanto. (2011). Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta. Kencana Prenada, Media Grup.

Jean Piaget, (2002). Tingkat Perkembangan Kognitif. Jakarta, Gramedia.

Siti Partini Suardiman. (2003). Metode Perkembangan Daya Pikir dan Daya Cipta untuk Anak Usia Dini. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Pendidikan, UNY.

Referensi

Dokumen terkait

Upaya Peningkatan Kemampuan kognitif Anak Melalui Metode permainan berhitung hasil kebun Pada Anak Usia Dini Di TK Bendungan II Kedawung Kecamatan Kedawung Kabupaten

Peningkatan kemampuan kognitif anak usia dini pada pembelajaran melalui sentra balok di SKB Kota Gorontalo. Peningkatan kemampuan kognitif anak usia dini dapat dilihat

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka dapat ditarik suatu pengertian bahwa perkembangan kognitif anak usia dini adalah sesuatu yang merujuk pada perubahan-perubahan

Suyanto (2005:163) pengenalan sains untuk anak usia dini dilakukan untuk mengembangkan kemampuan yaitu, (1) Eksplorasi dan investigasi, yaitu kegiatan untuk mengamati dan

Berdasarkan hasil statistik deskriptif dan analisis deskriptif kuantitatif terhadap peningkatan kemampuan kognitif dalam mengenal bentuk anak usia dini dengan

Suyanto (2005:163) pengenalan sains untuk anak usia dini dilakukan untuk mengembangkan kemampuan yaitu, (1) Eksplorasi dan investigasi, yaitu kegiatan untuk mengamati dan

Permainan konstruksi origami ini dapat dijadikan sebagai salah satu aspek perkembangan anak yaitu kemampuan kognitif anak dalam berpikir logis matematis karena dalam permainan ini anak

Perkembangan kognitif pada anak merupakan kemampuan anak untuk berpikir lebih kompleks serta kemampuan melakukan penalaran dan pemecahan masalah yang termasuk dalam proses psikologis