MAKALAH
PENGELOLAAN PESERTA DIDIK
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengelolaan Pendidikan
Dosen Pengampu : Mariana Fadiana, S.Pd
Oleh : SITI HINDUN Nim : 2331577023
PROGRAM STUDI PG-PAUD
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI 2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang
“ Pengelplaan Peserta Didik”
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, saya menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, saya dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini.
Saya berharap semoga makalah yang saya susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.
Sukabumi, Februari 2024
Penulis
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pengelolaan Peserta Didik
2.2 Tujuan Dan Fungsi Pengelolaan Peserta Didik 2.3 Langkah Langkah Pengelolaan Peserta Didik BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Keberhasilan dalam penyelenggaraan lembaga pendidikan(sekolah) akan sangat bergantung kepada manajemen komponen-komponen pendukung pelaksanaan kegiatan seperti kurikulum, peserta didik, pembiayaan, tenaga pelaksana, dan sarana prasarana. Komponen-komponen tersebut merupakan satu kesatuan dalam upaya pencapaian tujuan lembaga pendidikan (sekolah), artinya bahwa satu komponen tidak ebih penting dari komponen lainnya. Akan tetapi sayu komponen memberikan dukungan bagi komponen lainnya sehingga memberikan kontribusi yang tinggi terhadap pencapaian tujuan lembaga pendidikan (sekolah) tersebut.
Komponen peserta didik keberadaannya sangat dibutuhkan, terlebih bahwa pelaksanaan kegiatan pendidikan di sekolah, peserta didik merupakan subyek sekaligus objek dalam proses transformasi ilmu pengetahuan dan keterampilan- keterampilan yang diperlukan. Oleh karena itu keberadaan peserta didik tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhan saja, akan tetapi harus merupakan bagian sdari kebermutuan dari lembagaan pendidikan (sekolah) itu sendiri. Sehingga peserta didik itu dapat dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi fisik, kecerdasan intelektual, social, emosional, dan kejiwaan peseta didik.
Kebutuhan peserta didik dalam mengembangkan dirinya tentu saja beragam dalam hal pemrioritasan, seperti disatu sisi para peserta didik ingin sukses dalam hal prestasi akademiknya, disisi lain ia juga ingin sukses dalam hal sosialisasi dengan teman sebayanya. Bahkan ada juga peserta didik yang ingin sukses dalam segala hal.
Pilihan-pilihan yang tepat atas keberagaman keinginan tersebut tidak jarang menimbulkan masalah bagi peserta didik. Oleh karena itu diperlukan layanan bagi peserta didik yang dikelola dengan baik. Manajemen peserta didik berupaya mengisi kebutuhan akan layanan yang baik tersebut, mulai dari peserta didik tersebut mendaftarkan diri kesekolah sampai peserta didik tersebut menyelesaikan studi di sekolah tersebut
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Pengelolaan Peserta Didik ?
2. Apa Tujuan dan Fungsi Pengelolaan Peserta Didik ?
3. Bagaimana Langkah-Langkah Pengelolaan Peserta Didik ?
1.3 Tujuan
1. Dapat Mengetahui Pengertian Pengeloaan Peserta Didik
2. Dapat Mengetahui Fungsi Pengelolaan Peserta Didik
3. Dapat Mengetahui Langkah-Langkah Pengelolaan Peserta Didik
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pengertian Pengelolaan Peserta didik
Peserta didik adalah siapa saja yang terdaftar sebagai objek didik di suatu lembaga pendidikan. Munurut UU Sisdiknas, peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur,jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Jadi bisa diartikan bahwa peserta didik adalah seseorang yang terdaftar dalam suatu jalur, jenjang, dan jenis lembaga pendidikan tertentu, yang selalu ingin mengembangkan potensi dirinya baik pada aspek akademik maupun nonakademik, melalui proses pembelajaran yang diselenggarakan (Hermino, 2013:165-167).
Peserta didik merupakan unsur inti kegiatan pendidikan. Di era persaingan antar lembaga pendidikan yang begitu ketat seperti sekarang ini, sekolah harus berjuang secara sungguh-sungguh untuk mendapatkan peserta didik. Bahkan ada ketua yayasan pendidikan yang mengatakan bahwa mencari peserta didik jauh lebih sulit ketimbang mencari guru baru. Mananjemen kesiswaan bukan hanya berbentuk pencatatan data peserta didik, melainkan meliputi aspek yange lebih luas secara operasional dapat membantu upaya pertumbuhan dan perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan di sekolah. Adapun layanan khusus peserta didik meliputi layanan bimbingan dan konseling, layanan perpustakaan, layanan kantin/kafetarian, layanan kesehatan, layanan transformasi sekolah, layanan asrama, dan layanan ekstrakurikuler, layanan laboratorium, dan keamanan. Pelayanan khusus diselenggarakan di sekolah dengan maksud untuk memperlancar pelaksanaan pengajaran dalam rangka pencapain tujuan pendidikan di sekolah. Manajemen layanan khusus adalah suatu proses kegiatan memberikan pelayanan kebutuhan kepada peserta didik untuk menunjang kegiatan pembelajaran agar tujuan pendidikan bisa tercapai secara efektif dan efisien (Putra,2016:1).
Manajemen peserta didik dapat diartikan sebagai usaha pengaturan terhadap peserta didik. Mulai dari peserta didik tersebut masuk sekolah sampai dengan mereka lulus. Yang diatur secara langsung adalah segi-segi yang berkenaan dengan peserta didik secara tidak langsung. Pengaturan terhadap segi-segi lain selain peserta didik dimaksudkan untuk memberikan layanan yang sebaik mungkin kepada peserta didik (Imron.2011:6).
Manajemen peserta didik dapat juga diartikan sebagai usaha pengaturan terhadap peserta didik juga dapat diartikan sebagai usaha pengaturan terhadap peserta didik mulai dari peserta didik tersebut masuk sekolah sampai dengan mereka lulus sekolah. Dengan demikian, manajemen peserta didik itu bukanlah dalam bentuk kegiatan-kegiatan pencatatan peserta didik saja, melainkan meliputi aspek yang lebih luas, yang secara operasional dapat dipergunakan untuk membantu kelancaran upaya pertumbuhan dan perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan.
Adanya manajemen peserta didik merupakan upaya untuk memberikan layanan yang sebaik mungkin kepada peserta ddik semenjak dari proses penerimaan sampai saat peserta didik meninggalkan lembaga pendidikan (sekolah) karena sudah tamat/lulus mengikuti pendidikan pada lembaga pendidikan (sekolah) itu (Tim Dosen.2014:205).
Manajemen peserta didik atau kesiswaan merupakan salah satu bidang operasional MBS. Manajemen peserta didik adalah pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik. Mulai dari seorang peserta didik mendaftarkan diri di sebuah sekolah sampai dengan kelulusan peserta didik meninggalkan sekolah yang bersangkutan (Abas.2012:80).
Manajemen kesiswaan (peserta didik) menduduki tempat yang sangat penting karena pusat layanan pendidikan sekolah adalah peserta didik. Keseluruhan aspek manajemen pendidikan yang berkaitan dengan manajemen kurikulum, tenaga pendidik, sarana prasarana, hubungan masyarakat, keuangan dan layanan khusus, seluruhnya diarahkan pada peserta didik/siswa. Hal tersebut dimaksudkan agar peserta didik mendapatkan pelayanan terbaik guna menunjang prestasi mereka dalam proses pembelajaran.
Manajemen peserta didk/kesiswaan sebagai suatu layanan yang memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan dan layanan siswa dikelas dan diluar kelas, seperti pengenalan, pendaftaran, layanan individual (misalnya pengembangan kemampuan,minat,kebutuhan) sampai ia matang disekolah.
Disimpulkan bahwa Manajemen Peserta Didik adalah layanan yang memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan, dan layanan siswa di kelas dan di luar kelas seperti: pengenalan, pendaftaran, layanan individual seperti pengembangan keseluruhan kemampuan, minat, kebutuhan sampai ia matang di sekolah. Dari beberapa pengertian dan pendapat diatas dapat diartikan bahwa manajemen peserta didik inklusif adalah memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan, dan layanan peserta didik inklusif dari peserta didik tersebut masuk sekolah sampai lulus sekolah (Dian,2017:201-207).
2.1.2 Tujuan dan Fungsi Pengelolaan Peserta Didik A. Tujuan Pengelolaan Peserta Didik
Menurut Rahmi (2014:528), peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi kebutuhan mendesak yang perlu diprioritaskan oleh pemerintah dalam mengahadapi era globalisasi. Dalam hal ini sekolah adalah suatu lembaga pendidikan sebagai tempat penyelenggaraan proses belajar mengajar untuk membimbing, mendidik, melatih, dan mengembangkan potensi anak didik untuk mencapai tujuan pendidikan. Untuk mencapai tujuan di atas, salah satu yang dapat dilakukan adalah melalui kegiatan belajar oleh anak-anak Indosesia secara terus menerus dan berkesinambungan disekolah-sekolah atau lembaga pendidikan formal. Selain itu sekolah merupakan salah satu lingkungan pendidikan yang berpotensi besar untuk membantu siswa mencapai tugas perkembangannya. Sekolah tidak hanya mendidik siswa dalam aspek kognitif saja, tetapi juga mengembangkan aspekaspek lainnya, termasuk aspek sosial.
Sekolah sebagai instusi pendidikan formal telah banyak mengalami perubahan.
Peran kepala sekolah sangat diperlukan dalam hal ini guna mencapai tujuan pendidikan. Kepala sekolah sebagai guru yang mendapat tugas tambahan untuk mengelola sekolah. Kepala sekolah menjadi orang yang paling betanggung jawab terhadap kemajuan sekolah.Maka itu, sekolah juga harus memperhatikan kegiatan dalam manajemen peserta didik untuk menghasilkan peserta didik yang efisien dan sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri.
Tujuan manajemen peserta didik adalah mengatur kegiatan-kegiatan peserta didik agar kegiatan-kegiatan peserta didik agar kegiatan tersebut menunjang proses pembelajaran di lembaga pendidikan (sekolah); lebih lanjut, proses pembelajaran dilembaga tersebut (sekolah) dapat berjalan lancar, tertib
dan teratur sehingga dapat meberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan secara keseluruhan (Tim Dosen.2014:206).
Manajemen peserta didik bertujuan mengatur berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di sekolah lancar, tertib dan teratur. Beberapa ahli berpendapat bahwa tujuan manajemen peserta didik adalah untuk menciptakan kondisi lingkungan sekolah yang baik serta agar siswa dapat belajar dengan tertib sehingga tercapai tujuan pengajaran yang efektif dan efisien. Ada tiga tugas utama dalam bidang manajemen peserta didik untuk mencapai tujuan tersebut yaitu penerimaan peserta didik, kegiatan kemajuan belajar serta bimbingan dan pembinaan disiplin (Ariska,dkk.2015:828).
Tujuan khusus MPDBS adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan psikomotor peserta didik.
2. Menyalurkan dan mengembangkan kemampuan umum (kecerdasan), bakat dan minat peserta didik.
3. Menyalurkan aspirasi, harapan dan memenuhi kebutuhan peserta didik.
4. Dengan terpenuhinya 1, 2, 3 di atas diharapkan peserta didik dapat mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan hidup yang lebih lanjut dapat belajar dengan baik dan tercapai cita-cita mereka.
Menurut Saifuddin (2018:56), tujuan umum manajemen peserta didik adalah mengatur kegiatan-kegiatan peserta didik agar kegiatan-kegiatan tersebut menunjang proses belajar mengajar di sekolah; lebih lanjut, proses belajar mengajar di seklah dapat berjalan dengan lancar, tertib dan teratur sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pencapai tujuan sekolah dan tujuan pendidikan secara keseluruhan.
Tujuan khusus pengelolaan peserta didik adalah sebagaimana yang disebutkan dibawah ini:
1. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan psikomotor peserta didik 2. Menyalurkan dan mengembangkan kemampuan umum (kecerdasan), bakat
dan minat peserta didik
3. Menyalurkan aspirasi, harapan dan memenuhi kebutuhan peserta didik Menurut Junaidi (2015:39), tujuan manajemen peserta didik adalah mengatur kegiatan-kegiatan peserta didik agar kegiatan-kegiatan tersebut menunjang proses belajar mengajar di sekolah, yaitu :
1) meningkatkan pengetahtuan, ketrampilan dan psikomotor peserta didik;
2) menyalurkan dan mengembangkan kemampuan umum, bakatdan minat peserta didik;
3) menyalurkan aspirasi, harapan, dan memenuhi kebutuhan peserta didik;
4) dengan terpenuhinya 1, 2 dan 3 di atas diharapkan peserta didik dapat mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan hidup, dapat belajar dengan baik dan tercapai cita-cita mereka.
B. Fungsi Pengelolaan Peserta Didik
Menurut Tim Dosen (2014:206), Fungsi manajemen peseta didik adalah sebagai wahana bagi peserta didik untuk mengembangkan diri se-optimal mungkin, baik yang berkenaan dengan segi-segi individualitasnya, segi sosial, aspirasi kebutuhan dan segi-segi potensi peserta didik lainnya. Agar tujuan dari fungsi manajemen peserta didik dapat tercapai, ada beberapa prinsip yang perlu
Menurut Saifuddin (2018:57-58), fungsi manajemen peserta didik secara umum adalah : sebagai wahana bagi peserta didik untuk mengembangkan potensi-potensi individualitasnya, segi sosialnya, segi aspirasinya, segi kebutuhannya dan segi-segi potensi peserta didik lainnya.
Fungsi manajemen peserta didik secara khusus dirumuskan sebagai berikut : 1. Fungsi yang berkenaan dengan individualitas peserta didik, ialah agar
mereka dapat mengembangkan potensi-potensi individualitasnya tanpa banyak terhambat. Potensi-potensi bawaan tersebut meliputi : kemampuan umum (kecerdasan), kemampuan khusu (bakat), dan kemampuan lainnya.
2. Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan fungsi sosial peserta didik ialah agar peserta didik dapat mengadakan sosialisasi dengan sebayanya, dengan orang tua dan keluarganya, dengan lingkungan sosial masyarakatnya. Fungsi ini berkaitan dengan hakekat peserta didik sebagai makhluk sosial.
3. Fungsi yang berkenaan dengan penyaluran aspirasi dan harapan peserta didik, ialah agar peserta didik tersalur hobi, kesenangan dan minatnya.
Hobi, kesenangan dan minat peserta didik demikian patut disalurkan, oleh karena ia juga dapat menunjang terhadap perkembangan diri peserta didik secara keseluruhan.
4. Fungsi yang berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan peserta didik ialah agar peserta didik sejahtera dalam hidupnya.
Kesejahteraan demikian sangat penting karena dengan demikian ia akan juga turut memikirkan kesejahteraan sebayanya.
Menurut Sunaengsih (2017:133), secara khusus, manajemen peserta didik berfungsi sebagai berikut :
a. Fungsi yang berkenaan dengan perkembangan individualitas peserta didik, yaitu agar peserta didik dapat mengembangkan potensi-potensi individualitasnya tanpa banyak terhambat, potensi bawaan tersebut meliputi : kecerdasan, kemampuan khusus dan kemampuan lainnya.
b. Fungsi yang berkenaan dengan perkembangan fungsi sosial peserta didik, ialah peserta didik dapat mengadakan sosialisasi dengan teman sebayanya, dengan orang tua, keluarga, dengan lingkungan social sekolahnya dan lingkungan social masyarakat.
c. Fungsi yang berkenaan dengan penyaluran aspirasi dan harapan peserta didik, ialah agar peserta didik tersalur hobinya, kesenangan dan minatnya karena hal itu dapat menunjang terhadap perkembangan diri peserta didik secara keseluruhan.
d. Fungsi yang berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan peserta didik.
Menurut Schraeder (2014:53-56), keempat fungsi umum manajemen termasuk perencanaan, pengorganisasian,memimpin dan mengendalikan. Leung dan Kleiner (2004) Menyarankan bahwa keempat fungsi ini diperlukan, tetapi tidak cukup dalam mengumumkan manajemen yang sukses, dengan penekanan kuat padamengadopsi praktik yang mencakup fokus pada karyawan dalam organisasi.
a. Perencanaan.
Perencanaan biasanya di mana arah organisasi dibentukberbagai kegiatan termasuk pengembangan tujuan.Dengan demikian, fungsi perencanaanmanajemen mewujudkan berbagai tingkat pengambilan keputusan.Mengizinkan karyawan untukberpartisipasi dalam pembuatan keputusan ini dapat menghasilkan gagasan tambahan yang menawarkan wawasan berharga.
b. Mengatur.
Fungsi pengaturan manajemen terdiri dari berbagai kegiatan
langsung atau tidak langsung terkait dengan alokasi sumber daya dengan cara yang mendukung pencapaiantujuan dan rencana yang dikembangkan dalam fungsi perencanaan
c. Terkemuka.
kepercayaan tertanam dalam berbagai hateori kepemimpinan.Nilai dan pentingnya kepercayaan tidak bisa dilebih-lebihkan, terlepas darigaya kepemimpinan atau filosofi pemimpin.
d. Mengontrol.
Fungsi keempat manajemen, kontrol, termasuk upaya manajerial diarahkan untuk memantau kinerja organisasi dan karyawan serta kemajuan menuju sasaran Schraeder.
C. Prinsip-Prinsip Pengelolaan Peserta Didik
Menurut Sunaengsih (2017:133), adapun prinsip-prinsip yang harus dilaksanakan dalam melaksanakan manajemen peserta didik adalah sebagai berikut :
a. Manajemen peserta didik sebagai bagian dari keseluruhan manajemen sekolah, sehingga harus mempunyai kesamaan visi, misi, dan tujuan manajemen sekolah secara keseluruhan. Penempatan manajemen peserta didik ditempatkan pada kerangka manajemen sekolah, tidak boleh ditempatkan di luar system sekolah.
b. Segala bentuk kegiatan manajemen peserta didik harus mengemban visi pendidikan dan dalam rangka mendidik peserta didik.
c. Kegiatan manajemen peserta didik harus diupayakan untuk mempersatukan peserta didik yang mempunyai aneka ragam latar belakang dan punya bakat perbedaan. Perbedaan di antara peserta didik tidak diarahkan pada konflik diantara mereka, akan tetapi justru untuk mempersatukan dan saling memahami dan menghargai.
d. Kegiatan manajemen peserta didik harus dipandang sebagai upaya pengaturan terhadap pembimbingan peserta didik, disini diperlukan kerja sama yang baik dan harmonis antara pembimbang dan yang dibimbing atau peserta didik.
e. Kegiatan manjemen peserta didik harus mendorong dan memacu kemandirian peserta didik, dimana kemandirian ini akan memotivasi anak untuk tidak selalu tergantung pada orang lain, dan dapat melakukan segala kegiatan secara mandiri. Hal itu sangan bermanfaat bagi peserta didik, baik di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.
f.Segala kegiatan yang diupayakan oleh manajemen peserta didik harus bersifat fungsional bagi kehidupan peserta didik di sekolah maupun bagi masa depannya.
2.1.3 Langkah – Langkah Pengelolaan Peserta Didik
Semua kegiatan di sekolah pada akhirnya ditujukan untuk membantu peserta didik mengembangkan dirinya. Upaya itu akan optimal jika peserta didik itu secara sendiri berupanya aktif mengembangkan diri sesuai dengan program- program yang dilakukan disekolah. Oleh karena itu sangat penting untuk menciptakan kondisi agar peserta didik dapat mengembangkan diri secara optimal.
Sebagai pemimpin disekolah, kepala sekolah memegang peran penting dalam menciptakan kondisi tersebut.
Dengan demikian manajemen peserta didik itu bukanlah dalam bentuk pencatatan data peserta didik saja, melainkan meliputi aspek yang lebih luas yang secara operasional dapat digunakan untuk membantu kelancaran upaya pertumbuhan dan perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan di sekolah.
Ruang lingkup manajemen peserta didik itu meliputi : A. Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru
B. Kriteria Penerimaan Peserta Didik Baru C. Analisis kebutuhan peserta didik
D. Rekruitmen peserta didik E. Seleksi peserta didik F. Orientasi
G. Penempatan Peserta Didik (Pembagian Kelas) H. Pembinaan dan pengembangan peserta didik I. Pencatatan dan Pelaporan
J. Kelulusan dan Alumni
2.2.1 Pengertian Pengelolaan Pesserta Didik
Manajemen peserta didik atau kesiswaan merupakan salah satu bidang operasional MBS. Manajemen peserta didik adalah pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik. Mulai dari seorang peserta didik mendaftarkan diri di sebuah sekolah sampai dengan kelulusan peserta didik meninggalkan sekolah yang bersangkutan. Manajemen peserta didik dapat juga diartikan sebagai usaha pengaturan terhadap peserta didik juga dapat diartikan sebagai usaha pengaturan terhadap peserta didik mulai dari peserta didik tersebut masuk sekolah sampai dengan mereka lulus sekolah.
2.2.2 Fungsi dan Tujuan Pengelolaan Peserta Didik
Tujuan manajemen peserta didik adalah mengatur kegiatan-kegiatan peserta didik agar kegiatan tersebut menunjang proses pembelajaran sehingga dapat berjalan lancar, tertib dan teratur serta dapat memberikan kontribusi bagi pencapain tujuan yang ditetapkan. Fungsi manajemen peserta didik adalah sebagai wahana bagi peserta didik untuk mengembangkan diri seoptimal mungkin, baik dari segi individualitas, sosial, aspirasi, kebutuhan atau potensinya.
Secara khusus, manajemen peserta didik berfungsi sebagai berikut : a. Fungsi yang berkenaan dengan perkembangan individualitas peserta didik,
yaitu agar peserta didik dapat mengembangkan potensi-potensi individualitasnya.
b. Fungsi yang berkenaan dengan perkembangan fungsi sosial peserta didik, ialah peserta didik dapat mengadakan sosialisasi dengan teman sebayanya, dengan orang tua, keluarga, dengan lingkungan social sekolahnya dan lingkungan social masyarakat.
c. Fungsi yang berkenaan dengan penyaluran aspirasi dan harapan peserta didik, ialah agar peserta didik tersalur hobinya, kesenangan dan minatnya.
d. Fungsi yang berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan peserta didik.
2.2.3 Langkah-Langkah Pengelolaan Peserta Didik
Perencanaan peserta didik menyangkut perencanaan penerimaan siswa baru, kelulusan, jumlah putus sekolah, dan kepindahan.
Perencanaan peserta didik akan langsung berhubungan dengan kegiatan penerimaan dan proses pencatatan atau dokumentasi data pribadi siswa, yang kemudian tidak dapat dilepaskan kaitannya dengan pencatatan atau dokumentasi data hasil belajar dan aspek-aspek lain yang diperlukan dalam kegiatan kurikuler dan kokurikuler.
Perencanaan terhadap peserta didik meliputi kegiatan:
a) Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru b) Kriteria Penerimaan Peserta Didik Baru c) Analisis kebutuhan peserta didik d) Rekruitmen peserta didik
e) Seleksi peserta didik f) Orientasi
g) Penempatan Peserta Didik (Pembagian Kelas) h) Pembinaan dan pengembangan peserta didik
i) Pencatatan dan Pelaporan
j) Kelulusan dan Alumni
BAB III PENUTUP
1. Manajemen peserta didik dapat diartikan sebagai usaha pengaturan terhadap peserta didik. Mulai dari peserta didik tersebut masuk sekolah sampai dengan mereka lulus. Yang diatur secara langsung adalah segi-segi yang berkenaan dengan peserta didik secara tidak langsung. Pengaturan terhadap segi-segi lain selain peserta didik dimaksudkan untuk memberikan layanan yang sebaik mungkin kepada peserta didik.
2. Tujuan manajemen peserta didik adalah mengatur kegiatan-kegiatan peserta
didik agar kegiatan-kegiatan peserta didik agar kegiatan tersebut menunjang proses pembelajaran di lembaga pendidikan (sekolah); lebih lanjut, proses pembelajaran dilembaga tersebut (sekolah) dapat berjalan lancar, tertib dan teratur sehingga dapat meberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan secara keseluruhan.
3. Fungsi manajemen peseta didik adalah sebagai wahana bagi peserta didik
untuk mengembangkan diri se-optimal mungkin, baik yang berkenaan dengan segi-segi individualitasnya, segi sosial, aspirasi kebutuhan dan segi-segi potensi peserta didik lainnya. Agar tujuan dari fungsi manajemen peserta didik dapat tercapai, ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaannya.
4. Langkah-langkah pengelolaan peserta didik antara lain:
a. Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru
b. Kriteria Penerimaan Peserta Didik Baru
c. Analisis kebutuhan peserta didik
d. Rekruitmen peserta didik
e. Seleksi peserta didik
f. Orientasi
g. Penempatan Peserta Didik (Pembagian Kelas)
h. Pembinaan dan pengembangan peserta didik
i. Pencatatan dan pelaporan
j. Kelulusan dan alumni
3.2 Saran
Dalam penyusunan makalah ini, penyusun sudah berusaha memaparkan dan menjelaskan materi dengan semaksimal mungkin, tapi tidak menutup kemungkinan adanya kekeliruan dalam penyusunannya, baik dari segi materi, maupun penyusunannya, oleh karena itu penyusun mengharapakan pembaca untuk penyempurnaan makalah selanjutnya, dan harapan bagi penyusun, semoga makalah ini dapat memberi manfaat dalam proses pembelajaran Pengelolaan Pendidika
DAFTAR PUSTAKA
Abas, R Jati. 2012. Menuju Sekolah Mandiri. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Abubakar, Isa Ado. 2001. Career Guidance, Participation of Students and its Implication for Kano, Nigeria. The Malaysian Online Journal of Educational Science. Volume 1, Issue 3.
Ahmar, Ansari Saleh. 2016. Steps in Designing Queue and Interview Process using Information System: A Case of Re-registration of New Students in Universitas Negeri Makassar. The Asian Journal of Technology Management. Vol. 9 No. 1.
Ariska, Ria Sita. 2015. Manajemen Kesiswaan. Jurnal Manajer Pendidikan. Vol.9.
No.6.
Dian, Ana Kameloh. 2017. Manajemen Layanan Peserta Didik Inklusif di Kota Palangka Raya. Jurnal Studi Agama dan Masyarakat. ISSN: 1829-8257.
Vol.13 No.2.
Dickinson,Chris.2001.Classroom Management. Philip Waterhouse:Network Educational
Griffin, Ricky W. 2007. Student Achievement Series Principle Management. New York: Texas A & University.
Hermino,Agustinus.2013. Asesmen Kebutuhan Organisasi Persekolahan.Jakarta:
IKAPI
Imron, Ali. 2011. Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Indrawan, Irjus. 2015. Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah. Yogyakarta:
Deepubish.