• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK “PERKEMBANGAN KOGNITIF”

N/A
N/A
Aidil Fitrah

Academic year: 2024

Membagikan "MAKALAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK “PERKEMBANGAN KOGNITIF”"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Dosen Pengampu:

Fisa Amanah, S.Psi,M.Psi

Disusun oleh:

Jimmy Arsyad Pratama 230505004

INSTITUT AGAMA ISLAM SUMATERA BARAT PARIAMAN

2024

i

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Padang, Maret 2024

Penulis

ii

(3)

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...ii

BAB I PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang...1

B. Rumusan Masalah...2

C. Tujuan Penulisan...2

D. Manfaat Penulisan...2

BAB II PEMBAHASAN...3

A. Pengertian Perkembangan Kognitif...3

B. Fase-Fase Perkembangan Kognitif...4

C. Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Kognitif...5

D. Tahapan Perkembangan Kognitif...7

E. Karakteristik Perkembangan Kognitif...8

F. Implikasi Perkembangan Kognitif bagi Pembelajaran...9

BAB III PENUTUP...12

A. Kesimpulan...12

B. Saran...12

DAFTAR PUSTAKA...13

iii

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kognitif adalah kemampuan belajar di mana untuk mempelajari suatu keterampilan konsep yang baru, memahami apa saja yang ada di sekitar lingkungannya, dan juga mengasah daya ingat yang dimiliki untuk menyelesaikan tugas yang sederhana (Khadijah, 2016:31). Kognitif menurut Jean Piaget dibedakan menjadi dua jenis skema diantaranya yaitu sensor motorik dan kognitif schema, kognitif schema adalah seperti halnya perkembangan konsep anak, berpikir dan pemahaman (Rasyid, Mansyur & Suratno, 2012:108).

Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa kognitif adalah suatu perkembangan yang berkaitan dengan kecerdasan, salah satunya mengembangkan konsep dan memahami apa saja yang ada di sekitar lingkungan. Kognitif adalah sebuah istilah yang digunakan oleh psikologi untuk menjelaskan semua aktivitas mental yang berhubungan dengan persepsi, pikirian, ingatan, dan pengolahan informasi yang memungkinkan seseorang memperoleh pengetahuan, memecahkan masalah dan merencanakan masalah. Kognitif juga disebut sebagai suatu proses berfikir, yaitu kemampuan individu untuk menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan suatu kejadian atau pristiwa (Susanto ,2012:47).

Perkembangan kognitif adalah salah satu aspek perkembangan anak yang berkaitan dengan pengetahuan di mana semua proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana manusia mempelajari serta peduli akan lingkungan sekitar.

Agar perkembangan kognitif anak muncul, pendidik dapat memberikan stimulus atau rangsangan supaya kognitif anak berkembang dengan baik dan meningkat sesuai dengan kemampuan masing-masing anak. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini dalam Standar Isi Tentang Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak bahwa perkembangan kognitif anak sesuai dengan usianya (Arimbi, et al. 2018:64).

(5)

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari perkembangan kognitif?

2. Apa saja fase-fase perkembangan kognitif?

3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif?

4. Bagaimana tahapan perkembangan kognitif?

5. Apa saja karakteristik perkembangan kognitif?

6. Bagaimana implikasi perkembangan kognitif bagi pembelajaran?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian dari perkembangan kognitif.

2. Untuk mengetahui fase-fase perkembangan kognitif?

3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif?

4. Untuk mengetahui tahapan perkembangan kognitif?

5. Untuk mengetahui karakteristik perkembangan kognitif?

6. Untuk mengetahui implikasi perkembangan kognitif bagi pembelajaran?

D. Manfaat Penulisan

Manfaat penulisan makalah ini untuk penulis yaitu meningkatkan pemikiran kritis, belajar berpikir sistematis, belajar bertanggung jawab dengan sumber yang dicantumkan, lebih peka terhadap permasalahan di lingkungan sekitar dan dapat menambah pengetahuan. Manfaat penulisan makalah ini untuk pembaca yaitu untuk menambah wawasan pembaca mengenai permasalahan yang dibahas.

(6)

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Perkembangan Kognitif

Kognitif berasal dari kata cognition persamaannya knowing yang berarti mengetahui. Kognitif dalam artian luas ialah perolehan, penataan dan penggunaan perolehan. Selanjutnya kognitif juga bisa diartikan dengan kemampuan belajar atau berfikir atau kecerdasan yaitu kemampuan untuk mempelajari keterampilan dan konsep baru, keterampilan untuk memahami apa yang terjadi di lingkungan sekitarnya, serta keterampilan menggunakan daya ingat dan menyelesaikan soal-soal sederhana (Khadijah, 2016:31). Sementara itu di dalam kamus besar bahasa Indonesia, kognitif diartikan sebagai sesuatu hal yang berhubungan dengan atau melibatkan kognisi berdasarkan kepada pengetahuan faktual yang empiris (Alwi, 2012: 579). Kemampuan kognitif adalah suatu proses berfikir, yaitu kemampuan individu untuk menghubungkan, menilai dan mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa (Jawati, 2013:253). Menurut Gagne, dalam Jamaris, kognitif adalah proses yang terjadi secara internal di dalam pusat susunan syaraf pada waktu manusia sedang berfikir. Kemampuan kognitif ini berkembang secara bertahap, sejalan dengan perkembangan fisik dan syaraf-syaraf yang berada di pusat susunan syaraf.

Salah satu teori yang berpengaruh dalam menjelaskan perkembangan kognitif ini adalah teori Piaget (Heryanti, 2014:22).

Perkembangan kognitif merupakan dasar bagi kemampuan anak untuk berpikir. Hal ini sesuai dengan pendapat Susanto (2011: 48) bahwa kognitif adalah suatu proses berpikir, yaitu kemampuan individu untuk menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa. Jadi proses kognitif berhubungan dengan tingkat kecerdasan (intelegensi) yang menandai seseorang dengan berbagai minat terutama sekali ditujukan kepada ide-ide belajar. Perkembangan kognitif mempunyai peranan penting bagi keberhasilan anak dalam belajar karena sebagian aktivitas dalam belajar selalu berhubungan dengan masalah berpikir. Menurut Ernawulan Syaodih dan Mubair Agustin

(7)

(2008: 20) perkembangan kognitif menyangkut perkembangan berpikir dan bagaimana kegiatan berpikir itu bekerja. Dalam kehidupannya, mungkin saja anak dihadapkan pada persoalan-persoalan yang menuntut adanya pemecahan.

Menyelesaikan suatu persoalan merupakan langkah yang lebih kompleks pada diri anak. Sebelum anak mampu menyelesaikan persoalan anak perlu memiliki kemampuan untuk mencari cara penyelesaiannya. Husdarta dan Nurlan (2010:

169) berpendapat bahwa perkembangan kognitif adalah suatu proses menerus, namun hasilnya tidak merupakan sambungan (kelanjutan) dari hasil-hasil yang telah dicapai sebelumnya.

Hasil-hasil tersebut berbeda secara kualitatif antara yang satu dengan yang lain. Anak akan melewati tahapan-tahapan perkembangan kognitif atau periode perkembangan. Setiap periode perkembangan, anak berusaha mencari keseimbangan antara struktur kognitifnya dengan pengalaman-pengalaman baru.

Ketidakseimbangan memerlukan pengakomodasian baru serta merupakan transformasi keperiode berikutnya. Berdasarkan beberapa pendapat di atas disimpulkan bahwa faktor kognitif mempunyai peranan penting bagi keberhasilan anak dalam belajar karena sebagian besar aktivitas dalam belajar selalu berhubungan dengan masalah mengingat dan berpikir. Perkembangan kognitif dimaksudkan agar anak mampu melakukan eksplorasi terhadap dunia sekitar melalui panca inderanya sehingga dengan pengetahuan yang didapatkannya tersebut anak dapat melangsungkan hidupnya.

B. Fase-Fase Perkembangan Kognitif

Aspek perkembangan kognitif anak dalam Permendikbud meliputi yaitu sebagai berikut:

1. Belajar memecahkan masalah, mencakup kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari dengan cara fleksibel dalam konteks yang baru.

2. Berpikir logis, mencakup berbagai perbedaan, klarifikasi, pola, berinisiatif, berencana, dan mengenal sebab akibat

3. Berpikir simbolik, mencakup kemampuan mengenal, menyebutkan, dan menggunakan konsep bilangan, mengenal huruf, serta mampu

(8)

5

mempresentasikan berbagai benda dan imajinasinya berbentuk gambar (Kemendikbud, 2014: 5-6).

Perkembangan anak usia dini dibagi menjadi beberapa fase menurut lingkup perkembangan anak. Namun pada penelitian ini fokus pada anak usia 4- 5 tahun berikut merupakan fase-fase perkembangan kognitif anak yang telah ditetapkan dalam STTPA Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014. Lingkup perkembangan kognitif dibagi menjadi 3 yaitu yang

1. Belajar dan memecahkan masalah, mengenal berdasarkan fungsi, menggunakan benda-benda sebagai permainan simbolik, mengenal konsep sederhana dalam kehidupan sehari-hari, megetahui konsep banyak dan sedikit, mengkreasikan sesuatu sesuai dengan idenya sendiri yang terkait dengan berbagai pemecah masalah, mengamati benda dan gejala dengan rasa ingi tahu, mengenal pola kegiatan dan menyadari pentingnya waktu, memahami posisi / kedudukan dalam keluarga, ruang, lingkup sosial.

2. Berpikir logis, yaitu mengklarifikasikan benda, berdasarkan fungsi, bentuk, warna atau ukuran, mengenal gejala sebab akibat yang terkait dengan dirinya, mengklarifikasikan benda ke dalam kelompok yang sama atau kelompok yang sejenis atau kelompok yang berpasangan dengan 2 variasi, mengenal pola (misal, AB-AB dan ABC-ABC) dan mengulanginya, dan mengurutkan benda berdasarkan 5 seriasi ukuran atau warna. (3) berpikir simbolik yaitu membilang banyak benda satu sampai sepuluh, mengenal konsep bilangan, mengenal lambang bilangan dan mengenal lambang huruf.

C. Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Kognitif

Perkembangan kognitif anak menunjukkan perkembangan dari cara berpikir anak. Ada faktor yang mempengaruhi perkembangan tersebut. Faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif menurut Piaget dalam Siti Partini (2003: 4) bahwa “pengalaman yang berasal dari lingkungan dan kematangan, keduanya mempengaruhi perkembangan kognitif anak”. Sedangkan menurut Soemiarti dan Patmonodewo (2003: 20) perkembangan kognitif dipengaruhi oleh pertumbuhan sel otak dan perkembangan hubungan antar sel otak. Kondisi kesehatan dan gizi anak walaupun masih dalam kandungan ibu akan

(9)

mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Menurut Piaget dalam Asri Budiningsih (2005: 35) makin bertambahnya umur seseorang maka makin komplekslah susunan sel sarafnya dan makin meningkat pada kemampuannya.

Ketika individu berkembang menuju kedewasaan akan mengalami adaptasi biologis dengan lingkungannya yang akan menyebabkan adanya perubahan- perubahan kualitatif di dalam sruktur kognitifnya.

Ada pendapat lain yang menyatakan bahwa banyak faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan kognitif. Menurut Susanto (2011: 59- 60) faktor- faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan kognitif antara lain:

1. Faktor Hereditas/Keturunan

Teori hereditas atau nativisme yang dipelopori oleh seorang ahli filsafat Schopenhauer, mengemukakan bahwa manusia yang lahir sudah membawa potensi tertentu yang tidak dapat dipengaruhi oleh lingkungan.

Taraf intelegensi sudah ditentukan sejak lahir.

2. Faktor Lingkungan

John Locke berpendapat bahwa, manusia dilahirkan dalam keadaan suci seperti kertas putih yang belum ternoda, dikenal dengan teori tabula rasa. Taraf intelegensi ditentukan oleh pengalaman dan pengetahuan yang diperolehnya dari lingkungan hidupnya.

3. Faktor Kematangan

Tiap organ (fisik maupaun psikis) dikatakan matang jika telah mencapai kesanggupan menjalankan fungsinya masing-masing. Hal ini berhubungan dengan usia kronologis.

(10)

7

4. Faktor Pembentukan

Pembentukan adalah segala keadaan di luar diri seseorang yang mempengaruhi perkembangan intelegensi. Ada dua pembentukan yaitu pembentukan sengaja (sekolah formal) dan pembentukan tidak sengaja (pengaruh alam sekitar).

5. Faktor Minat dan Bakat

Minat mengarahkan perbuatan kepada tujuan dan merupakan dorongan untuk berbuat lebih giat dan lebih baik. Bakat seseorang akan mempengaruhi tingkat kecerdasannya. Seseorang yang memiliki bakat tertentu akan semakin mudah dan cepat mempelajarinya.

6. Faktor Kebebasan

Keleluasaan manusia untuk berpikir divergen (menyebar) yang berarti manusia dapat memilih metode tertentu dalam memecahkan masalah dan bebas memilih masalah sesuai kebutuhan.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor utama yang mempengaruhi perkembangan kognitif anak adalah faktor kematangan dan pengalaman yang berasal dari interaksi anak dengan lingkungan. Dari interaksi dengan lingkungan, anak akan memperoleh pengalaman dengan menggunakan asimilasi, akomodasi, dan dikendalikan oleh prinsip keseimbangan. Pada anak TK, pengetahuan itu bersifat subyektif dan akan berkembang menjadi obyektif apabila sudah mencapai perkembangan remaja atau dewasa.

D. Tahapan Perkembangan Kognitif

Tahapan perkembangan kognitif anak menggambarkan tingkat kemampuan anak dalam berpikir. Menurut Piaget yang dikutip dalam Yudha M.

Saputra dan Rudyanto (2005: 162), “perkembangan kognitif anak terbagi

(11)

menjadi 4 tahapan yaitu, sensorimotor (0-2 tahun), praoperasional (2-7 tahun), operasional konkrit (7-11 tahun) dan operasional formal (11-6 tahun)”.

Sedangkan menurut Slamet Suyanto (2005: 55) pada tahapan praoperasional anak mulai menunjukkan proses berpikir yang lebih jelas. Anak sudah belajar nama-nama benda, menggolong-golongkan, dan menyempurnakan kecakapan panca inderanya. Sifat egosentrisnya sangat menonjol. Anak menunjukkan kemampuannya melakukan permainan simbolis, misalnya anak menggerakkan balok kayu sambil menirukan bunyi mobil seakan-akan balok itu mobil. Pada tahapan praoperasional, anak sudah menggunakan memorinya tentang mobil dan menggunakan balok untuk mengekspresikan pengetahuannya. Tahapan-tahapan perkembangan intelektual dirumuskan oleh Piaget berhubungan dengan pertumbuhan otak anak. Terdapat empat tahapan perkembangan kognitif menurut Piaget yang terdiri dari “Tahap sensorimotor (0-2 tahun), tahap praoperasional (2-7 tahun), tahap operasional konkrit (8-11 tahun) dan tahap operasional formal (11 tahun ke atas)” (Yusuf, 2002:5).

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tahapan perkembangan kognitif anak TK kelompok A berada pada tahap praoperasional.

Pada tahap ini aktivitas berfikirnya belum mempunyai sistem yang terorganisasi tetapi anak mulai bisa memahami realitas di lingkungannya. Kemampuan kognitif sering disebut juga sebagai daya pikir yaitu, daya atau kemampuan seorang anak untuk berfikir dan mengamati, melihat hubungan-hubungan, kegiatan yang mengakibatkan seorang anak memperoleh pengetahuan baru.

Ruang lingkup daya pikir yang ingin dicapai dalam rangka pengembangan kemampuan daya pikir seperti digariskan oleh Departemen Pendidikan Nasional yang dikutip dalam Siti Partini (2003: 9) meliputi: (1) menyebut urutan bilangan; (2) membilang (mengenal konsep bilangan) dan benda-benda; (3) menghubungkan konsep bilangan dengan lambang bilangan (anak tidak diuruh menulis); (4) menciptakan berbagai bentuk dengan mengunakan benda sesuai dengan konsep bilangan yang sudah diketahui anak; (5) mengenal konsep bilangan sama dan tidak sama.

(12)

9

E. Karakteristik Perkembangan Kognitif

Perkembangan kognitif pada setiap tahapannya memiliki karakteristik tersendiri yang membedakan dengan tahapan yang lainnya. Adapun cara berpikir anak usia dini ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut:

1. Transductive reasoning, artinya anak berpikir yang bukan induktif atau deduktif tetapi tidak logis.

2. Ketidakjelasan hubungan sebab akibat, artinya anak mengenal hubungan sebab akibat secara tidak logis.

3. Animism, artinya anak menganggap bahwa semua benda itu hidup seperti dirinya.

4. Artificial, artinya anak mempercayai bahwa segala sesuatu di lingkungan itu mempunyai jiwa seperti manusia.

5. Perceptually bound, artinya anak mencoba melakukan sesuatu untuk menemukan jawaban dari persoalan yang dihadapinya.

6. Mental experiments, artinya anak mencoba melakukan sesuatu untuk menemukan jawaban dari persoalan yang dihadapinya.

7. Centration, artinya anak memusatkan perhatiannya kepada sesuatu ciri yang paling menarik dan mengabaikan ciri yang lainnya.

8. Egocentrism, artinya anak melihat dunia di lingkungannya menurut kehendak dirinya sendiri (Yudha & Yudiyanto, 2004:199).

Melihat karakteristik cara berpikir anak pada tahapan ini dapat disimpulkan bahwa anak dalam tahap operasional telah menunjukkan aktivitas kognitif dalam menghadapi berbagai hal di luar dirinya. Aktivitas berpikirnya belum mempunyai sistem yang terorganisasi tetapi anak sudah dapat memahami realitas di lingkungannya dengan menggunakan benda-benda dan simbol- simbol. Cara berpikirnya masih bersifat tidak sistematis, tidak konsisten dan tidak logis.

F. Implikasi Perkembangan Kognitif bagi Pembelajaran

Setelah mengetahui definisi dari perkembangan kognitif, tahap-tahap perkembangan kognitif, dan karakteristik perkembangan kognitif anak usia dua sampai tujuh tahun (tahap operasional), diharapkan bagi guru dapat menyajikan

(13)

pembelajaran bagi anak didiknya sesuai dengan tahapan perkembangan dan karakteristik perkembangan anak usia dini. Tujuannya yaitu agar perkembangan anak dapat terfasilitasi dengan baik sehingga tugas-tugas perkembangannya dapat tercapai secara optimal dan anak pun merasa senang dalam mengikuti pembelajaran karena guru menyajikannya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan anak. Sehingga tidak akan ada pembelajaran yang dipaksanakan serta pembelajaran yang berpusat pada guru.

Komponen tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam setiap pembelajaran harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak usia dini.

Hal tersebut dapat dilihat dalam rumusan tingkat pencapaian perkembangan yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Tingkat pencapaian perkembangan disusun berdasarkan kelompok usia anak. Pengelompokkan usia anak

1. Tahap usia 0 - < 2 tahun, terdiri atas kelompok usia:

a. < 3 bulan b. 3 - < 6 bulan c. 6 - < 9 bilan d. 9 - < 12 bulan e. 12 - < 18 bulan f. 18 - < 24 bulan

2. Tahap usia 2 - < 4 tahun, terdiri atas kelompok usia:

a. 2 - < 3 tahun b. 3 - < 4 tahun

3. Tahap usia 4 - ≤ 6 tahun, terdiri atas kelompok usia:

a. 4 - < 5 tahun

b. 4 - ≤ 6 tahun (Departemen Pendidikan Nasional, 2004:9).

Melalui tahapan usia yang telah ditetapkan tersebut berarti guru sudah memiliki acuan yang jelas dalam menyusun tujuan pembelajaran yang akan diberikan kepada anak sesuai dengan tingkatan usianya. Materi pembelajaran merupakan komponen selanjutnya yang harus diperhatikan guru. Materi

(14)

11

pembelajaran yang terlalu tinggi akan menyulitkan anak dalam menerimanya sedangkan materi yang terlalu rendah akan membuat anak jenuh. Pendidikan Anak Usia Dini menyajikan materi pembelajaran yang mencakup lingkup perkembangan nilai-nilai agama dan moral, fisik, kognitif, bahasa serta sosial emosional. Materi pembelajaran dikaitkan dengan tema yang memiliki kedekatan dengan anak. Sesuai dengan pendapat Desmita (2005: 103) bahwa perkembanagan kognitif berkaitan dengan bagaimana anak mempelajari dan memikirkan lingkungannya. 10 Agar lebih bermakna tent saja dimulai dari mempelajari dan memikirkan tentang diri anak dan lingkungan terdekatnya.

Strategi pembelajaran bagi anak usia dini tidak kalah penting dengan komponen yang lain karena melalui strategi yang tepat maka anak akan tertarik dan merasa senang dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga tujuan dan materi pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Guru harus memperhatikan tingkat perkembangan anak dalam mencari dan menerapkan strategi pembelajarannya dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan anak dalam mengikutinya. Komponen evaluasi atau penilaian pembelajaran merupakan komponen yang dapat melihat sejauh mana tingkat ketercapaian tujuan dan materi pembelajaran dapat tercapai melalui penggunaan media, metode dan strategi pembelajaran yang telah dilakukan. Evaluasi dilakukan oleh guru sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sesuai dengan tingkat pencapaian penilaian anak usia 4 - < 6 tahun.

(15)

A. Kesimpulan

Perkembangan kognitif dimaksudkan agar anak mampu melakukan eksplorasi terhadap dunia sekitar melalui panca inderanya sehingga dengan pengetahuan yang didapatkannya tersebut anak dapat melangsungkan hidupnya.

B. Saran

Dalam penulisan makalah ini banyak terdapat kekurangannya, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar makalah ini lebih baik kedepannya lagi.

(16)

13

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Susanto.2012. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta:Kencana

Alwi dkk. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. hlm., 579.

Departemen Pendidikan Nasional. 2009. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Jakarta: Depdiknas. h. 4.

Desmita. 2005. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. h. 103.

Harun Rasyid, Mansyur, dan Suratno. 2012. Asesmen Perkembangan Anak Usia Dini.

Yogyakarta: Gama Media. 108

Kemendikbud, Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014 Lampiran I, (Jakarta:

Kemendikbud, 2014), hlm. 24-26.

Khadijah. 2016. Pengembangan Kognitif Anak Usia Dini. Medan: Perdana Publishing.

31

Ramaikis Jawati, Peningkatan Kemampuan Kognitif Anak Melalui Permainan Ludo Geometri Di Paud Habibul Ummi II, (Universitas Negeri Padang: Artikel Vol. I, No.1, April 2013 ), hlm., 253

Syamsu Yusuf. 2005. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. h. 5

Vera Heryanti, Meningkatkan Perkembangan Kognitif Anak Melalui Permainan Tradisional (Congklak), (Universitas Bengkulu: Artikel Vol. 2, No. 1, Desember 2014), hlm., 22.

(17)

Yudha dan Rudyanto. 2004. Pembelajaran Kooperatif untuk Meningkatkan Keterampilan Anak TK. Bandung: Depdiknas. h. 199.

Yurike Dwi Arimbi, Sri Saparahayuningsih, dan Mona Ardina. 2018. “Meningkatkan Perkembangan Kognitif Melalui kegiatan Mind Mapping”. Jurnal Ilmiah Potensial, Vol. 3 No. 1. 64.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk melihat faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan (TB/U) dan perkembangan (kognitif dan motorik) anak, digunakan analisis regresi berganda. Penelitian ini

 Jean Piaget menyebut perkembangan anak usia dini sebagai tahap operasional dalam perkembangan kognitif, karena anak pada usia ini belum siap terlibat dalam operasi mental logis

Dari hasil observasi anak,peningkatan kognitif pada siklus I pertemuan 1 terhadap penggunaan puzzle untuk peningkatan perkembangan kognitif pada anak TK adalah sebagai berikut :

• Agar anak mampu memecahkan persoalan hidup yang dihadapinya, sehingga pada akhirnya anak akan menjadi individu yang mampu menolong dirinya sendiri.. Teori Dasar

Pengertian perkembangan kognitif anak usia dini adalah suatu proses berpikir berupa kemampuan untuk.. menghubungkan, menilai dan

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FUNGSI KOGNITIF ( INTELLIGENT QUOTIENT) ANAK EPILEPSI

Pengaruh nutrisi serta respon imun pada infeksi STH merupakan beberapa faktor yang menyebabkan gangguan perkembangan kognitif anak secara tidak langsung.. Gangguan

Jurnal Pendidikan Tambusai 458 Gambar 4.1 Histogram Nilai Perkembangan Kognitif Anak Pada Pre-Test Berdasarkan tabel dan grafik di atas, menunjukkan bahwa perkembangan kognitif anak