MAKALAH SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) HIPERTENSI
Dibuat untuk memenuhi tugas praktikum "Keperawatan Agregat Komunitas"
Dosen Pengampu:
Gusti Sumarsih, S.Kp,. M. Biomed
Disusun Oleh :
Kelompok D (Kelompok Kecil 1) A1 2021 1. Annisa Rahmah Zainal 2111317005 2. Fauziah Yasika Rahmi 2111313010
3. Hanny Nurizyani 2111313004 4. Syalsa Salsabil 2111313034
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS 2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Pokok bahasan : Hipertensi
Sub pokok bahasan : Perawatan dan pecegahan Hipertensi
Sasaran : Warga RW 05
Hari /Tanggal : Jumat/ 15 Desember 2023 Waktu : 09.00 – 09.30
Tempat : RW 05
A. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 30 menit di RW 05 diharapkan mampu melakukan tindakan perawatan dan pencegahan hipertensi.
B. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan tentang hipertensi pada warga RW 05 diharapkan warga mampu
1. Menyebutkan pengertian Hipertensi 2. Menyebutkan klasifikasi Hipertensi 3. Menyebutkan etiologi Hipertensi
4. Menyebutkan manifestasi klinis Hipertensi 5. Menyebutkan penatalaksanaan Hipertensi
C. Materi (Urain terlampir) 1. Pengertian Hipertensi 2. Klasifikasi Hipertensi 3. Etiologi Hipertensi
4. Manifestasi klinis Hipertensi 5. Penatalaksanaan Hipertensi
No. Uraian Kegiatan Metode Media Waktu 1. Pendahuluan :
a. Memberi salam b. Memperkenalkan diri c. Menjelaskan tujuan d. Kontrak waktu
Ceramah Lisan 5 Menit
2 Pelaksanaan
a. Menyebutkan pengertian Hipertensi b. Menyebutkan klasifikasi Hipertensi c. Menyebutkan etiologi Hipertensi d. Menyebutkan manifestasi klinis
Hipertensi
e. Menyebutkan penatalaksanaan Hipertensi
• Ceramah
• Diskusi
• Tanya jawab
Leaflet 20 menit
3. Penutup
a. Memberikan kesempatan pada audien untuk bertanya
b. Menyampaikan kesimpulan materi c. Memberi evaluasi secara lisan d. Memberi salam
Ceramah Lisan 5 menit
D. Evaluasi (Terlampir)
1. Bentuk : Langsung 2. Jenis pertanyaan : Lisan
3. Waktu : 5 menit
Lampiran 1.
MATERI PENYULUHAN
HIPERTENSI, CARA PENANGANAN, SERTA PENCEGAHANNYA 1. Pengertian Hipertensi
Hipertensi merupakan masalah yang paling umum dijumpai dalam perawatan primer.
Menurut World Health Organization (WHO) hipertensi adalah kondisi dimana pembuluh darah memiliki tekanan darah tinggi (tekanan darah sistolik 140 mmHg atau tekanan darah diastolik 90 mmHg) yang menetap. Tekanan darah adalah kekuatan darah untuk melawan tekanan dinding arteri ketika darah tersebut dipompa oleh jantung keseluruh tubuh.
Semakin tinggi tekanan darah maka semakin keras jantung bekerja (WHO, 2013).
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah keadaan yang akan dialami seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal dalam jangka waktulama.
Indikatornya apabila di periksa menggunakan sphygmomanometer, angka tekanan darah bila menunjukan diatas 140/80 mmHg.
2. Klasifikasi Hipertensi
1) Klasifikasi berdasarkan etiologi a. Hipertensi Esensial (Primer)
Merupakan 90% dari kasus penderita hipertensi dimana sampai saat ini belum diketahui penyebabnya secara pasti. Beberapa faktor yang berpengaruh dalam terjadinya hipertensi esensial, seperti : faktor genetic, stress dan psikologis, serta faktor lingkungan dan diet (peningktan penggunaan garam dan berkurangnya asupan kalium atau kalsium). Peningkatan tekanan darah tidak jarang merupakan salah satunya tanda hipertensi primer. Umumnya gejala baru terlihat setelah terjadi komlikasi pada organ target seperti ginjal, mata, otak dan jantung (Wijaya & Putri, 2017).
b. Hipertensi sekunder
Pada hipertensi sekunder, penyebab dan patofisiologi dapat diketahui dengan jelas sehingga lebih mudah untuk dikendalikan dengan obat – obatan. Penyebab hipertensi sekunder diantaranya berupa kelainan ginjal seperti tumor, diabetes, resistensi insulin, hipertiroidisme, dan pemakaian obat – obatan seperti kontrasepsi oral dan kortikosteroid (Wijaya & Putri, 2017).
2) Klasifikasi
Hipertensi dibagi atas beberapa klasifikasi, yaitu : Tabel 2.1 Klasifikasi Hipertensi
3. Etiologi Hipertensi
Pada umumnya hipertensi tidak mempunyai penyebab spesifik. Hipertensi terjadi sebagai respon peningkatan curah jantung atau peningkatan tekanan perifer. Akan tetapi, ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi, Menurut : (Aspiani, 2014) adalah:
• Usia, pengidap hipertensi yang berusia lebih dari 35 tahun meningkatkan insidensi penyakit arteri dan kematian premature
• Jenis kelamin, insidens terjadi hipertensi pada pria pada umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan wanita. Namun, terjadinya hipertensi pada wanita mulai meningkat pada usia paru baya, sehingga pada usia diatas 65 tahun insidens pada wanita lebih tinggi
• Genetik, suatu kondisi yang terjadi karena adanya faktor keturunan dari keluarga
• Kebiasaan hidup seperti :
a. Mengonsumsi garam, berlebihan (lebih dari 30 gr) dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dengan cepat pada beberapa orang, khususnya bagi penderita diabetes, penderita hipertensi ringan,dan lansia
b. Obesitas, terkait dengan tingkat insulin yang tinggi dapat mengakibatkan tekanan darah meningkat
c. Stres, karena kondisi emosi yang tidak stabil juga memicu terjadinya tekanan darah tinggi
d. Kebiasaan merokok, dapat meningkatkan resiko diabetes, serangan jantung, dan stroke. Oleh karena itu kebiasaan merokok yang dianjurkan dengan stres yang terus menerus akan memicu penyakit yang berhubungan dengan jantung dan darah
e. Mengonsumsi alkohol yang berlebihan juga dapat menyebabkan tekanan darah tingggi Pada lanjut usia penyebab hipertensi disebabkan oleh terjadinya perubahan pada elastisitas dinding aorta menurun, katup jantung menebal dan menjadi kaku, kemampuan jantung memompa darah, kehilangan elastisitas pembuluh darah, dan meningkatkan resistensi pembuluh darah perifer (Aspiani, 2014).
4. Manifestasi Klinis Hipertensi
Gejala umum yang ditimbulkan akibat menderita hipertensi tidak sama pada setiap orang, bahkan terkadang timbul tanpa gejala. Secara umum gejala yang dikeluhkan oleh penderita hipertensi sebagai berikut :
a. Sakit kepala
b. Rasa pegal dan tidak nyaman pada tengkuk
c. Perasaan berputar seperti tujuh keliling serasa jatuh d. Jantung berdebar atau detak jantung terasa cepat e. Telingan berdenging
Gejala lain yang umumnya terjadi pada penderita hipertensi, yaitu pusing, muka merah, sakit kepala, keluar darah dari hidung secara tiba – tiba, tengkuk terasa pegal dan lain – lain (Aspiani, 2016).
5. Penatalaksanaan Hipertensi 1. Penatalaksanaan Medis 2. Penatalaksanaan Non Medis
a. Pencegahan Primer
1) Tidur yang cukup, antara 6-8 jam per hari.
2) Kurangi makanan berkolesterol tinggi dan perbanyak aktifitas fisik untuk mengurangi berat badan.
3) Kurangi konsumsi alkohol.
4) Konsumsi minyak ikan.
5) Suplaikalsium meskipun hanya menurunkan sedikit tekanan darah tapi kalsium juga cukup membantu.
b. PencegahanSekunder 1) Pola makan yang sehat.
2) Mengurangi garam dan natrium di diet anda.
3) Fisik aktif
4) Mengurangi Akohol intake.
5) Berhenti merokok.
c. Pencegahan Tersier
1) Pengontrolan darah secara rutin.
2) Olahraga dengan teratur dan di sesuaikan dengan kondisi tubuh.
3) Berhenti merokok
4) Pertahankan gaya hidup sehat
5) Belajar untuk rilek dan mengendalikan stress 6) Batasi konsumsi alkohol
7) Penjelasan mengenai hipertensi
8) Jika sudah menggunakan obat hipertensi teruskan penggunaannya secara rutin 9) Diet garam serta pengendalian berat badan
10) Periksa tekanan darah secara teratur (Santoso, 2013) 3. Perawatan Hipertensi
a. Usahakan untuk dapat mempertahankan berat badan yang ideal(cegah kegemukan).
b. Batasi pemakaian garam.
c. Mulai kurangi pemakaian garam sejak dini apabila diketahui ada faktor keturunan hipertensi dalam keluarga.
d. Perhatikan keseimbangan gizi, perbanyak buah dan sayuran.
e. Hindari minum kopi yang berlebihan.
f. Mempertahankan gizi (diet yang sehat seimbang).
g. Periksa tekanan darah secara teratur, terutama jika usia sudah mencapai 40 tahun.
➢ Bagi yang sudah sakit a. Berobat secara teratur.
b. Jangan menghentikan, mengubah dan menambah dosis dan jenis obat tanpa petunjuk dokter.
c. Konsultasikan denganpetugas kesehatan jika menggunakan obatuntuk penyakit lain karena ada obat yang dapa tmeningkatkan memper buruk hipertensi.
6. Diit Hipertensi
1. Makanan yang boleh dikonsumsi.
a. Sumber kalori Beras, tales, kentang, macaroni, mie, bihun, tepung-tepungan, gula.
b. Sumber protein hewani Daging, ayam, ikan, semua terbatas kurang lebih 50 gram perhari, telur ayam, telur bebek paling banyak satu butir sehari, susu tanpa lemak.
c. Sumber protein nabati Kacang- kacangan kering seperti tahu, tempe, oncom.
d. Sumber lemak Santan kelapa encer dalam jumlah terbatas.
e. Sayuran Sayuran yang tidak menimbulkan gas seperti bayam,kangkung, buncis, kacang panjang, taoge, labu siam, oyong, wortel.
f. Buah-buahan Semua buah kecuali nangka, durian, hanya boleh dalam jumlah terbatas.
g. Bumbu Pala, kayu manis, asam, gula, bawang merah, bawang putih, garam tidak lebih 15 gram perhari.
h. Minuman Teh encer, coklat encer.
2. Makanan yang tidak boleh dikonsumsi a. Makanan yang banyak mengandung garam
1) Biscuit, krakers, cake dan kue lain yang dimasak dengan garam dapur atau soda.
2) Dendeng, abon, cornet beaf, daging asap, ham, ikan asin, ikan pindang, sarden ikan teri, telur asin.
3) Keju, margarine dan mentega.
b. Makanan yang banyak mengandung kolesterol
Makanan dari hewan seperti otak, ginjal, hati, limfa dan jantung.
c. Makanan yang banyak mengandung lemak jenuh
a. Lemak hewan:sapi,kambing,susu jenuh,cream, keju, mentega.
b. Kelapa, minyak kelapa,margarine,avokad.
c. Makanan yang banyak menimbulkan gas seperti Kool, sawi, lobak, dll.
DAFTAR PUSTAKA
Aspiani, dkk. 2016. Buku ajar asuhan keperawatan klien dengan gangguan kardiovaskuler.
Jakarta : EGC.
Fahrun. (2017). 26 Pengaruh Senam Hipertensi Lansia Terhadap Penurunan Tekanan Darah Lansia dengan Hipertensi di Panti Werdha Keluraham panjang Surakarta. Jurnal Keseatan ISSN 1979-7621, Vol. 10, No. 1.
Nur Arif. (2015). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Klasifikasi hupertensi Tahun 2015 Word Health Organization. A Global Brief Hypertension: Silentn Killer, Global Public Health
Crises, Geneva: WHO : 2015.