• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH TUGAS humaniora (klp. 3)

N/A
N/A
Samsuriwana Nur

Academic year: 2025

Membagikan "MAKALAH TUGAS humaniora (klp. 3)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

PENERAPAN PENDEKATAN SOSIOLOGI DAN BUDAYA DALAM PELAYANAN KEBIDANAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Humaniora Dosen Pengampu : Hermawati Hamaldin, SKM, M. Kes.

Disusun oleh : Kelompok III

1. NURLIA Nim : 042024076

2. SAMSURIWANA NUR Nim : 042024080

3. ASMAWATI Nim : 042024051

4. HAMDANA Nim : 042024057

5. HUSNIWATI Nim : 042024086

6. FIRDAYANI Nim : 042024056

PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN INSTITUT KESEHATAN DAN BISNIS

KURNIA JAYA PERSADA PALOPO

TAHUN 2025

(2)

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan makalah dengan judul “PENERAPAN PENDEKATAN SOSIOLOGI DAN BUDAYA DALAM PELAYANAN KEBIDANAN”. Makalah ini dibuat untuk menambah wawasan kita mengenai aspek – aspek sosial budaya dalam lingkup pelayanan kebidanan. Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar- besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis persembahkan makalah sederhana ini kepada segenap pembaca. Mudah-mudahan makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang Pelayanan Kebidanan.

Palopo, 13 Januari 2025

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ii DAFTAR ISI ... iii BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG ... 1 B. RUMUSAN MASALAH ... 1 C. TUJUAN MAKALAH ... 1 BAB II PEMBAHASAN

A. KONSEP DASAR PENDEKATAN SOSIOLOGI DAN

BUDAYA DALAM PELAYAN KEBIDANAN... 3 B. JENIS – JENIS PENDEKATAN SOSIOLOGI DAN BUDAYA

DALAM PELAYAN KEBIDANAN... 4 C. JENIS – JENIS PENDEKATAN SOSIOLOGI DAN BUDAYA

DALAM PELAYAN KEBIDANAN... 6 D. TANTANGAN PENDEKATAN SOSIOLOGI DAN BUDAYA

DALAM PELAYAN KEBIDANAN... 7 BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN ... 8 B. SARAN ... 8 DAFTAR PUSTAKA ... 9

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Aspek sosial dan budaya sangat mempengaruhi pola kehidupan manusia. Di era globalisasi sekarang ini dengan berbagai perubahan yang begitu ekstrim menuntut semua manusia harus memperhatikan aspek sosial budaya. Salah satu masalah yang kini banyak merebak di kalangan masyarakat adalah kematian ataupun kesakitan pada ibu dan anak yang sesungguhnya tidak terlepas dari faktor-faktor sosial budaya dan lingkungan di dalam masyarakat dimana mereka berada.

Pelayanan kebidanan adalah salah satu bidang yang sangat penting dalam sistem kesehatan, karena berfokus pada kesehatan ibu dan bayi selama periode kehamilan, persalinan, dan pasca-persalinan. Pelayanan ini bukan hanya tentang prosedur medis, tetapi juga melibatkan faktor-faktor sosial dan budaya yang sangat mempengaruhi pengalaman ibu hamil dan proses kelahiran itu sendiri. Dalam konteks ini, penerapan pendekatan sosiologi dan budaya menjadi sangat relevan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan, baik dari segi efektivitas maupun penerimaan oleh masyarakat.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa definisi dan konsep dasar pendekatan sosiologi dan budaya dalam pelayanan kebidanan?

2. Apa saja jenis-jenis pendekatan sosiologi dan budaya dalam pelayanan kebidanan?

(5)

3. Bagaimana bentuk penerapan pendekatan sosiologi dan budaya dalam pelayanan kebidanan?

4. Apa saja tantangan dalam penerapan pendekatan sosiologi dan budaya dalam pelayanan kebidanan?

C. TUJUAN MAKALAH

1. Menjelaskan konsep dasar pendekatan sosiologi dan budaya dalam pelayanan kebidanan.

2. Menjelaskan macam-macam pendekatan sosiologi dan budaya dalam pelayanan kebidanan.

3. Memberikan rekomendasi implementasi pendekatan sosiologi dan budaya dalam pelayanan kebidanan.

4. Menjelaskan tantangan dalam penerapan pendekatan sosiologi dan budaya dalam pelayanan kebidanan.

(6)

BAB II PEMBAHASAN

A. KONSEP DASAR PENDEKATAN SOSIOLOGI DAN BUDAYA DALAM PELAYANAN KEBIDANAN

1. Definisi Sosiologi

Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang memiliki objek pembahasan dengan topik masyarakat. Pendekatan sosiologi berfokus pada analisis terhadap struktur sosial, hubungan antar individu, serta pengaruh kelompok sosial terhadap keputusan-keputusan kesehatan.

Dalam pelayanan kebidanan, sosiologi berperan untuk memahami bagaimana faktor-faktor sosial seperti status ekonomi, pendidikan, pekerjaan, dan jaringan sosial memengaruhi keputusan ibu hamil dalam memilih layanan kebidanan.

2. Definisi Budaya

Kebudayaan merupakan suatu hasil dari rasa, karsa, dan cipta manusia untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup manusia.

Pendekatan budaya menekankan pentingnya memahami dan menghargai nilai-nilai budaya, kepercayaan, serta kebiasaan yang ada dalam masyarakat terkait kesehatan dan kebidanan. Setiap budaya memiliki praktik yang berbeda-beda terkait dengan proses kehamilan dan persalinan, yang sering kali dipengaruhi oleh kepercayaan lokal atau tradisi adat.

(7)

a. Kepercayaan terhadap Pengobatan Tradisional

Banyak masyarakat masih mempraktikkan pengobatan tradisional atau mempercayai dukun beranak. Bidan perlu memiliki pengetahuan tentang kebiasaan ini untuk dapat berkomunikasi dengan baik dan memberikan informasi medis yang jelas, tanpa mengesampingkan budaya lokal. Faktor-faktor kepercayaan dan pengetahuan budaya seperti konsepsi-konsepsi mengenai berbagai pantangan, hubungan sebab- akibat antara makanan dan kondisi sehat-sakit, kebiasaan dan ketidaktahuan, seringkali membawa dampak baik positif maupun negatif terhadap kesehatan ibu dan anak.

b. Norma dan Adat dalam Kehamilan

Di beberapa daerah, kehamilan dan persalinan diatur oleh adat tertentu, seperti ritual tertentu atau larangan-larangan yang harus diikuti oleh ibu hamil. Sebagai seorang tenaga medis, bidan harus mampu beradaptasi dengan norma ini dan memberikan layanan yang menghormati nilai-nilai budaya setempat.

B. JENIS-JENIS PENDEKATAN SOSIOLOGI DAN BUDAYA DALAM PELAYANAN KEBIDANAN

1. Pendekatan melalui Agama

Salah satu pendekatan sosial budaya dalam praktik kebidanan yaitu melalui agama. Contohnya pandangan agama islam terhadap pelayanan keluarga berencana. Ada dua pendapat mengenai hal tersebut yaitu memperbolehkan dan melarang penggunaan alat kontrasepsi. Pandangan agama yang memperbolehkan pemakaian alat kontrasepsi IUD yang

(8)

bertujuan menjarangkan kehamilan, juga khitan yang disunahkan bagi perempuan.

2. Pendekatan melalui Kesenian Tradisional

Kesenian mengacu pada nilai keindahan (estetika ) yang berasal dari eksperi hasrat manusia akan keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun telinga. Sebagai makhluk yang mempunyai cita rasa tinggi, manusia menghasilkan berbagai corak kesenian mulai dari yang sederhana hingga perwujudan dan kesenian yang kompleks. Berbagai kesenian tradisional, seperti halnya nyanyi-nyanyian daerah, tari-tarian daerah kreasi baru, wayang kulit atau wayang golek. Maka dialog- dialognya dapat memanfaatkan tema-tema kesehatan, dalam hal ini yang berkaitan dengan kebidanan, seperti halnya pada khotbah tersebut didepan.

3. Pendekatan melalui Paguyuban

Paguyuban atau gemeinschaft adalah suatu kelompok atau masyarakat yang diantara para warganya diwarnai dengan hubungan-hubungan sosial yang penuh rasa kekluargaan, bersifat batiniah dan kekal.

Paguyuban yang dapat dilakukan oleh bidan misalnya melakukan pendekatan dengan pamong desa untuk mengajak masyarakat memanfaatkan posyandu dengan giat, mengadakan penyuluhan mengenai balita, imunisasi, KB dll.

(9)

C. PENERAPAN PENDEKATAN SOSIOLOGI DAN BUDAYA DALAM PELAYANAN KEBIDANAN

1. Pentingnya Pemahaman terhadap Status Sosial Ekonomi dan Aksesibilitas Layanan.

Keadaan sosial ekonomi masyarakat secara langsung mempengaruhi akses mereka terhadap pelayanan kesehatan. Di daerah yang memiliki tingkat kemiskinan tinggi, sering kali ibu hamil kesulitan untuk mendapatkan layanan kebidanan yang memadai. Bidan perlu mengetahui keadaan sosial ekonomi pasien untuk memberikan rekomendasi yang sesuai, seperti merujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih terjangkau atau membantu mengakses bantuan pemerintah seperti BPJS Kesehatan atau program kesehatan masyarakat lainnya. Hal ini juga dapat berbentuk pendidikan kesehatan kepada masyarakat.

Penyuluhan kesehatan sangat penting untuk meningkatkan kesadaran ibu hamil mengenai pentingnya pemeriksaan rutin, baik dalam kondisi sosial ekonomi yang rendah maupun tinggi.

2. Penyuluhan tentang Kesehatan Reproduksi dengan Sensitivitas Budaya.

Penyuluhan kepada ibu hamil harus dilakukan dengan memperhatikan nilai-nilai budaya yang ada dalam masyarakat. Bidan harus mampu memberikan informasi yang tidak hanya akurat secara medis, tetapi juga dapat diterima oleh masyarakat setempat. Hal ini dapat mencakup aspek-aspek seperti cara berbicara, pemilihan kata, dan pemahaman terhadap adat dan tradisi. Misalnya, dalam beberapa budaya, berbicara

(10)

langsung atau terbuka mengenai masalah kehamilan dianggap tidak sopan. Bidan perlu mengetahui batasan-batasan budaya ini dan mengembangkan metode penyuluhan yang sesuai dengan norma tersebut. Pendekatan berbasis budaya juga dapat melibatkan media lokal, seperti penggunaan bahasa daerah atau melibatkan tokoh masyarakat setempat dalam kampanye kesehatan.

3. Menghargai Praktik Tradisional dan Integrasi dengan Pelayanan Medis.

Beberapa praktik tradisional dalam masyarakat masih sangat kuat, seperti penggunaan obat herbal, pijat, atau air rebusan daun tertentu untuk memperlancar persalinan. Sebagai tenaga medis, bidan harus menghargai praktik ini sembari memberikan penjelasan ilmiah tentang keamanannya. Di sisi lain, bidan juga perlu memberikan edukasi mengenai praktik medis yang lebih aman dan terbukti secara ilmiah. Di beberapa daerah, dukun beranak masih memainkan peran penting dalam proses persalinan. Pendekatan sosiologi dan budaya mengharuskan bidan untuk berkolaborasi dengan dukun beranak dengan cara yang konstruktif, bukan konfrontatif, untuk mencapai hasil yang lebih baik bagi ibu dan bayi.

D. TANTANGAN DALAM PENERAPAN PENDEKATAN SOSIOLOGI DAN BUDAYA DALAM PELAYANAN KEBIDANAN

1. Ketidaktahuan atau Kekurangan Pengetahuan tentang Keberagaman Budaya

2. Konflik antara Praktik Tradisional dan Medis

(11)

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pendekatan sosiologi dan budaya dalam pelayanan kebidanan sangat penting untuk memastikan bahwa pelayanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan dan nilai-nilai sosial budaya pasien. Pemahaman tentang status sosial ekonomi, peran gender, dan budaya lokal akan membantu bidan dalam memberikan pelayanan yang lebih baik, sensitif, dan holistik. Meskipun ada tantangan dalam menerapkan pendekatan ini, dengan pelatihan dan komunikasi yang baik, bidan dapat mengatasi hambatan-hambatan tersebut untuk mencapai pelayanan kebidanan yang lebih efektif dan berkualitas.

B. SARAN

Bidan harus selalu menjaga hubungan yang efektif dengan masyarakat dengan selalu mengadakan komunkasi efektif. Selain itu diperlukan riset yang lebih dalam mengenai pengaruh sosial budaya terhadap pelayanan kebidanan di masyarakat.

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Ariyanti, R., Marbun, R., & Dea, V. (2022). Peningkatan Pengetahuan Kader Kesehatan Terkait Pentingnya Pengkajian Data Kebidanan Dalam Rekam Kesehatan Ibu Hamil. SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan6(1), 129-133.

Lubis, A. S., Zuhrah, A., Harahap, M., Ginting, N. G. B., Hutajulu, S. A., &

Agustina, D. (2023). Literature Review: Peningkatan Jumlah dan Pendayagunaan Tenaga Kesehatan di Indonesia. Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK)5(1), 2167-2174.

Nababan, L. (2021). Modul Ajar Profesionalisme Kebidanan.

Nurfadillah, A. (2021). Kesehatan Ibu Hamil Dari Prespektif Sosial Culture/Budaya.

Puspitawati, H. E. R. I. E. N. (2017). Kemitraan peran Gender dalam keluarga.

Wardani, N. I., Wijayanti, L. A., Siburian, U. D., Prayogi, A., Faisal, A. D., Ria, M.

B., & Ujung, R. M. (2023). Ilmu Sosial Budaya Dasar Untuk Kebidanan.

Global Eksekutif Teknologi.

Referensi

Dokumen terkait

Esai ini membahas konsep identitas dari perspektif sosial dan sosiologis, menekankan bahwa identitas mencakup karakteristik unik individu dan hubungannya dengan kategori atau kelompok sosial tertentu. Identitas dapat bervariasi tergantung pada aspek atau perspektif tertentu, dan merupakan faktor penting dalam membentuk pemahaman seseorang tentang dirinya. Secara sosiologis, identitas juga terkait dengan nilai-nilai, etnis, bahasa, dan elemen-elemen lain yang menciptakan rasa "we-ness." Esai mencatat stabilitas identitas dari waktu ke waktu berdasarkan penelitian empiris, namun, juga menggarisbawahi perdebatan tentang hubungan antara identitas, memori kolektif, dan warisan. Studi ini menggunakan pendekatan sirkuit budaya untuk menganalisis identitas dalam konteks produk budaya populer, mengidentifikasi lima elemen yang saling berinteraksi: representasi, identitas, produksi, konsumsi, dan regulasi. Elemen terlihat adalah representasi dan identitas, sementara produksi, konsumsi, dan regulasi bekerja secara tidak terlihat, memberikan pengaruh halus pada produk budaya