• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN DAKWAH IKATAN PELAJAR NADHATUL ULAMA DALAM MENANGGULANGI RADIKALISME DI KOTA BANDAR LAMPUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "MANAJEMEN DAKWAH IKATAN PELAJAR NADHATUL ULAMA DALAM MENANGGULANGI RADIKALISME DI KOTA BANDAR LAMPUNG"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

Penelitian ini mencoba mendeskripsikan bagaimana dakwah IPNU berhasil mengatasi radikalisme di Kota Bandar Lampung. Penelitian ini mencoba mendeskripsikan bagaimana manajemen dakwah IPNU mengatasi radikalisme di Kota Bandar Lampung. Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul ‘Manajemen Dakwah Himpunan Mahasiswa Nadhatul Ulama Dalam Mengatasi Radikalisme di Kota Bandar Lampung’ benar-benar merupakan hasil karyanya sendiri, dan bukan merupakan duplikasi atau adaptasi dari karya orang lain, kecuali sebagian. dimaksud diacu dan disebutkan dalam catatan kaki atau daftar pustaka.

Setelah lulus SMA Negeri 15 Bandar Lampung pada tahun 2019, penulis langsung melanjutkan pendidikan di Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung Jurusan Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Guna melengkapi persyaratan pada kegiatan perkuliahan terakhir, penulis menulis skripsi yang berjudul “MANAJEMEN HIKMAH MAHASISWA DAKWAH NADHATUL ULAMA DALAM MENGATASI RADIKALISME DI KOTA BANDAR LAMPUNG” di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Jurusan Dakwah Manajemen, program sarjana, Universitas Islam Negeri Raden Intan, Lampung. LAMPIRAN 1 : Keputusan Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi tentang Penetapan Judul dan Pengangkatan Pembimbing Skripsi Mahasiswa LAMPIRAN 2 : Keputusan Perubahan Judul.

Penegasan Judul

Penulis skripsi ini fokus pada perencanaan dakwah, perencanaan dakwah yang dilakukan oleh Himpunan Mahasiswa Nadhatul Ulama dalam mengatasi radikalisme di kota Bandar Lampung. Secara etimologis dakwah berasal dari bahasa Arab yaitu da'a, yad'u, da'wan, du'a'2 yang mempunyai arti seruan/doa, seruan, seruan, doa dan permohonan. Meski terdapat perbedaan makna dari istilah ini, namun penggunaan kata da've dalam masyarakat Islam khususnya di Indonesia merupakan sesuatu yang tidak asing lagi.

Radikalisme berasal dari kata radikal yang berarti masif atau menyeluruh, keras, kokoh, maju dan tajam (berpikir), radikal biasanya diartikan sebagai ideologi politik negara yang menyerukan perubahan besar atau reformasi sebagai cara untuk mencapai kemajuan. Himpunan Mahasiswa Nadhatul Ulama adalah sebuah organisasi di Indonesia dan merupakan badan otonom Nahdlatul Ulama. Sesuai dengan penegasan judul di atas, maka judul tugas ini dimaksudkan sebagai perencanaan dakwah IPNU dalam memberantas radikalisme di kota Bandar Lampung.

Latar Belakang Masalah

Remaja merupakan kelompok usia yang rentan terpapar paham radikal keagamaan.8 Oleh karena itu, tidak mengherankan jika generasi muda masa kini kerap menjadi pelaku pembingkaian ideologi radikal, khususnya serangan bunuh diri. 9 Asef Bayat, “Pemuda Muslim dan Tuntutan Keremajaan, dalam Tien Rohmatin, Nilai Pluralisme dalam Buku Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Menengah Atas (SMA)”, Jurnal Sains Ushuluddin, Vol. 10 Mansur Alam, “Penelitian Implementasi Pendidikan Islam Moderat untuk Mencegah Ancaman Radikalisme di Sungai Banyak Kota Jambi,” Jurnal Islamika, Vol.

Radikalisme adalah suatu pendapat yang fanatik terhadap pendapat orang lain, tidak dialogis, mengabaikan sejarah Islam, suka mengafirkan kelompok lain yang berbeda pendapat dalam pemahaman teks agama tanpa mempertimbangkan tujuan maqasid al-syari'ah. . 12 Penting sekali untuk menanamkan pemikiran cerdas dan tindakan cepat pada masyarakat sejak dini, kesadaran akan radikalisme, sehingga bangsa ini dapat menjaga diri dari pengaruh ideologi tersebut. Munculnya radikalisme di kalangan umat Islam seringkali dikaitkan dengan paham keagamaan yang nyatanya tidak bisa dibenarkan. Gerakan ini memperoleh banyak pengikut di kalangan generasi muda Islam yang tumbuh dalam sistem pemerintahan sekuler-nasionalis.15.

Syekh Yusuf al-Qardhawi menyatakan bahwa radikalisme memiliki beberapa kriteria, antara lain: 16 Pertama, pengertian radikalisme seringkali menyesatkan kelompok lain yang tidak sependapat dengan pendapatnya dan menganggap pendapatnya lebih benar. Kedua, radikalisme memperumit ajaran Islam dengan menyatakan bahwa menjalankan ibadah sunnah seolah-olah wajib dan makruh seolah-olah haram/sesat. 16 Ahmad Mohammad Al Hammad, “Radikalisme di Kalangan Mahasiswa Surabaya: Studi Kasus Kriteria Radikalisme Menurut Syekh Jusuf al-Qardhawi”, (Skripsi: UIN Sunan Ampel, 2018), hal.

Karena masa remaja saat ini merupakan masa keemasan yang sangat berharga dan tidak akan pernah terulang kembali. Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kota Bandar Lampung merupakan organisasi kepemudaan yang berbasis Ahlussunnah wal Jama'ah, yang anggotanya adalah pelajar dari madrasah, sekolah, dan universitas.

Fokus Penelitian

Masa remaja merupakan masa perkembangan fisik, biologis, psikis dan emosional, pada masa ini remaja mempunyai tingkat emosi yang tidak stabil sehingga mudah terbawa suasana untuk mencari jati diri.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Penelitian Terdahulu

Awaludin Nahdlatul Ulama Strategi Dakwah Melindungi Warga Nahdliyin dari Islam Radikal (Studi Kasus Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Semarang Periode. 18 Imam Sholichun, “Peran Karang Taruna Dalam Melawan Radikalisme (Studi pada Sun GP Ansorupelasi, Suripelaya, Sun GP Universitas Islam Negeri Ansoru Surabaya , 2018).19 Nitra Galih Imansari, “Peran Nahdlatul Ulama Ulama Dalam Penanggulangan Radikalisme di Provinsi Jawa Timur” (Skripsi Pascasarjana, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, Surabaya, 2018).

20 Awaludin, “Strategi Dakwah Nadlatul Ulama Melindungi Warga Nahdliyin dari Aliran Islam Radikal (Studi Kasus Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Semarang Periode Skripsi Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang). Menjelaskan peran pengurus PKPT IPNU IPPNU Unesa dalam pembentukan sikap Nasionalisme di kalangan anggota sebagai bentuk upaya untuk mengusir ideologi radikal 21. Penelitian ini menjelaskan peran Nahdlatul Ulama terhadap argumentasi dan propaganda gerakan radikal yang memperjuangkan negara Islam dalam menghentikan Indonesia.22.

Tema tersebut bukanlah hal baru, namun sejauh ini belum ada penelitian dengan tema serupa di Himpunan Mahasiswa Nahdlatul Ulama. Fokus penelitian dalam skripsi ini adalah mendeskripsikan pandangan pengurus IPNU Bandar Lampung mengenai radikalisme, mengetahui kebijakan organisasi IPNU Bandar Lampung mengenai isu radikalisme, program-program yang dilakukan IPNU Bandar Lampung untuk mencegah radikalisme, menyelidiki, menemukan mengetahui apa saja kendala IPNU Bandar Lampung dalam menghadapi radikalisme. 21 Durrotul Wardah Ulfiyah, “Pembentukan Sikap Nasionalis Sebagai Upaya Menangkal Pandangan Radikal di Kalangan Anggota PKPT IPNU-IPPNU UNESA”, Jurnal Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol.

22 Hasbi Aswar, “Organisasi Nahdlatul Ulama Melawan Radikalisme Politik Islam di Indonesia”, Proposal Penelitian di Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.

Metode Penelitian

Sistematika Pembahasan

Secara sistematis, skripsi ini terdiri atas lima bab dan setiap bab terdiri atas beberapa subbab.

MANAJEMEN

  • Pengertian Manajemen
  • Fungsi-fungsi Manajemen
  • Perencanaan (planning)
  • Pengorganisasian (organaizing)
  • Pengawasan ( Controlling)
  • Unsur – Unsur Manajemen

Terry, manajemen adalah suatu proses khas yang melibatkan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pemantauan untuk menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan energi dan sumber daya lainnya.2. Jadi dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu proses kerjasama antara dua orang atau lebih dengan cara menempatkan orang-orang untuk bekerja dengan bantuan fungsi-fungsi manajemen, serta dengan mengendalikan segala sesuatu yang direncanakan agar dapat berjalan lancar dan tercapainya organisasi secara efektif dan efisien. . Malayu S.P Hasibuan “perencanaan adalah kerja mental dalam memilih tujuan, kebijakan, prosedur dan program yang diperlukan untuk mencapai apa yang diinginkan di masa depan”.4.

Dilihat dari pendapat para ahli dapat dipahami bahwa fungsi manajemen bergantung pada perencanaan, karena tanpa perencanaan dan fungsi manajemen lainnya tidak akan berhasil. Oleh karena itu, manajer harus menyesuaikan strategi yang telah disusunnya agar tujuan organisasi tetap dapat tercapai secara efektif dan efisien. Dapat disimpulkan bahwa pengorganisasian adalah penetapan, pengaturan, dan pengklasifikasian kegiatan, sehingga menentukan wewenang para anggota suatu organisasi agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai secara efektif dan efisien.

Pengawasan atau pengendalian bertujuan untuk mengetahui apakah pelaksanaan tugas/pekerjaan telah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Pemantauan melibatkan perbandingan hasil aktual yang dicapai dengan standar yang telah ditetapkan dan jika pelaksanaannya menyimpang dari rencana, koreksi harus dilakukan seperlunya. Unsur terpenting dalam manajemen adalah orang, orang yang membuat rencana dan orang yang melaksanakan proses untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Bahan dalam manajemen dapat diartikan sebagai bahan atau data dan informasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang diinginkan, seperti pelaksanaan fungsi dan manajemen serta pengambilan keputusan oleh manajer. Metode atau metode merupakan suatu sarana atau alat dalam manajemen untuk mencapai suatu prestasi dalam suatu organisasi yang memerlukan suatu cara yang direncanakan terlebih dahulu.

DAKWAH

Unsur dakwah merupakan bahan yang terkandung dalam setiap kegiatan dakwah. Unsur-unsur dakwah adalah. Dai adalah orang yang melaksanakan dakwah secara lisan, tertulis, atau melalui perbuatan baik secara perseorangan, kelompok, atau dalam organisasi atau lembaga. Mad’u adalah manusia yang menjadi sasaran dakwah, atau manusia penerima dakwah, baik secara perseorangan maupun kelompok, tanpa memandang apakah manusia tersebut beragama Islam atau bukan.

Dakwah tariqah merupakan jalan atau metode yang digunakan oleh juru dakwah untuk menyampaikan pesan dakwah, cara ini memegang peranan yang sangat penting karena meskipun pesannya baik, bisa saja penerimanya menolaknya. pesan. 10.

Radikalisme

Radikalisme Islam dapat dilihat sebagai perilaku keagamaan yang memerlukan perubahan drastis dengan mengambil karakter yang keras, bertujuan untuk mewujudkan tujuan tertentu secara naluriah.15 Radikalisme sering dikaitkan dengan gerakan kelompok ekstrem dalam suatu agama tertentu. Meski berbeda istilah, namun memiliki ciri yang sama, yaitu sama-sama dogmatis, kaku dalam penafsiran kitab suci, pandangan yang teradikalisasi, serta sikap dan tindakan masyarakat yang mudah mendiskreditkan kelompok lain yang tidak seiman.17 . Radikalisme agama sering disebut dengan al-tatharuf al-diny yang artinya berada di pinggir atau jauh dari pusat, atau dapat diartikan radikal, ekstrem, dan berlebihan dalam melakukan sesuatu, seperti dalam pemikiran, tindakan dan agama.18 Tarmizi Taher menyatakan bahwa radikalisme agama adalah suatu gerakan sekelompok umat Islam tertentu yang menolak tatanan yang ada dan berusaha mendirikan tatanan sendiri berdasarkan nilai-nilai ajaran Islam yang mendasar yaitu Al-Qur'an, hadis dan amalan hidup para sahabat generasi pertama. dari Nabi.19.

19 Muthohirin Nafi', “Radikalisme Islam dan Gerakannya di Media Sosial”, Jurnal Ilmu Pengetahuan Islam Afkaruna, Vol. 20 Natalia Angga, “Faktor Penyebab Radikalisme Beragama (Kajian Sosiologi Pluralisme Agama di Indonesia)”, Majalah Al-AdYan, Vol.11, No.1 (Januari Juni 2016), hal. Radikalisme sering diartikan sebagai ideologi yang menginginkan perubahan yang menggunakan cara-cara kekerasan dan pandangan yang lebih benar serta menganggap orang lain salah sehingga mengakibatkan kecenderungan hanya pada satu gagasan atau kelompok saja.

Ciri-ciri yang disebutkan profesor adalah Menakutkan, Mendasar, Eksklusif, Keras, Selalu mengoreksi pemahaman orang lain. Orang yang paham radikalisme mempunyai sifat yang sangat tertutup, kewibawaan ilmunya diatribusikan dan diperoleh oleh tokoh-tokoh tertentu yang dianggap tidak dimiliki oleh orang lain. Radikalisme bukanlah suatu konsep yang muncul tanpa latar belakang dan menjadi pendorong munculnya radikalisme.

27 Darmawati dan Talib Abdullah, “Respon Siswa Madrasah (MAN) Terhadap Radikalisme Agama di Makassar,” Jurnal Sulesana, Vol. Hasbi Aswar, “Organisasi Nahdlatul Ulama Melawan Radikalisme Politik Islam di Indonesia,” proposal penelitian di Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Faris Faizul Aziz NIM : 13210004 Program Studi : Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas : Dakwah dan