• Tidak ada hasil yang ditemukan

manajemen kepala sekolah dan kompetensi guru dalam

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "manajemen kepala sekolah dan kompetensi guru dalam"

Copied!
130
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Melalui observasi awal diketahui bahwa kompetensi pedagogik guru masih kurang dalam pembuatan perangkat kurikulum dan penggunaan media pengajaran.

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Penelitian Yang Relevan

Peran kepala sekolah sebagai supervisor dalam meningkatkan kompetensi guru dalam mengajar akan dilihat langkah-langkahnya. Peran kepala sekolah terhadap kompetensi guru dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di SMA Negeri 4 Bengkulu Tengah. Peran kepala sekolah terhadap kompetensi guru dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di SMA Negeri 4 Bengkulu Tengah.

Peran kepala sekolah sebagai supervisor dalam meningkatkan kompetensi pedagogik guru di SMA Negeri 4 Bengkulu Tengah menunjukkan hasil yang positif.

Sistematika Penulisan

KAJIAN PUSTAKA

Kepala Sekolah

Kepala Sekolah Sebagai Supervisor

Yang dimaksud dengan kepala sekolah adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi kepala sekolah. Semua tugas direktur di atas harus menjadi satu kesatuan, yang apabila akan mengalami disparitas arah. Selama ini dimensi kompetensi pengawasan belum diterapkan secara optimal oleh kepala sekolah di berbagai jenjang.

Untuk mendukung standar nasional pendidikan menurut Permendiknas, akan diangkat seseorang sebagai kepala sekolah/madrasah yang berlaku secara nasional.

Gambar 2.1 Siklus Kegiatan Manajemen
Gambar 2.1 Siklus Kegiatan Manajemen

Kompetensi Guru

Kompetensi Pedagogik Guru

Peran Kepala Sekolah Sebagai Supervisor dalam meningkatkan kompetensi

Kerangka Konseptual

Prestasi Siswa

  • Prestasi Upaya meningkatkan Minat Belajar

Kepala sekolah adalah guru yang diberi tugas tambahan untuk memimpin sekolah tempat berlangsungnya proses belajar mengajar atau tempat terjadinya interaksi antara guru pemberi pelajaran dan siswa yang menerima pelajaran. Secara etimologis, kepala sekolah disamakan dengan kepala sekolah yang tugas sehari-harinya menjalankan kekepalaan atau kepemimpinan sekolah. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran, hendaknya kepala sekolah secara berkala melakukan kegiatan yang dapat dilakukan melalui kegiatan kunjungan kelas untuk mengamati langsung proses pembelajaran terutama pada pemilihan dan.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah menjelaskan bahwa kepala sekolah harus memiliki kompetensi personal, manajerial, kewirausahaan, pengawasan, dan sosial. Standar kepala sekolah yang dimaksud adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran peraturan menteri terkait, yang memuat standar kualifikasi dan standar kompetensi. Sebagai pengawas pembelajaran, kepala sekolah mempunyai peranan yang sangat strategis dalam meningkatkan kompetensi profesional guru sebagai salah satu tugas kepemimpinannya yaitu sebagai pengawas dalam memajukan pendidikan melalui pembelajaran.

Pendampingan profesional yang dilakukan oleh direktur sekolah/madrasah sebagai pengawas guru merupakan upaya memberikan kesempatan kepada guru untuk berkembang secara profesional agar lebih maju lagi dalam melaksanakan tugas pokoknya. Misalnya klien sebagai supervisor dituntut untuk mengetahui secara jelas apa saja yang harus diawasi dan teknik apa yang digunakan untuk itu. Konsep kepala sekolah sebagai supervisor menunjukkan adanya perbaikan dalam pengajaran di sekolah yang dipimpinnya. Peningkatan tersebut menjadi nyata setelah pengawas melakukan sesuatu berupa bantuan dalam mengatasi kesulitan guru dalam mengajar.

Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional, bahwa terdapat tujuh peran utama pemimpin sekolah, yaitu sebagai: (1) pædagog (pendidik); (2). Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran, maka kepala sekolah harus secara berkala melakukan kegiatan supervisi, yang dapat dilakukan melalui kunjungan kelas untuk mengamati proses pembelajaran secara langsung, terutama dalam pemilihan dan penggunaan metode, media. digunakan dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Dari ungkapan tersebut mengisyaratkan bahwa kepala sekolah harus benar-benar menguasai kurikulum sekolah.

Kepala sekolah sebagai supervisor harus mampu memanfaatkan dan menggerakkan guru agar lebih bertanggung jawab dalam menjalankan tugasnya.

METODELOGI PENELITIAN

  • Jenis Penelitian
  • Tempat dan waktu penelitian
  • Instrumen Penelitian
  • Teknik Analisis Data

Observasi kepala sekolah terhadap kompetensi yang dimiliki oleh guru, khususnya kompetensi guru, sudah sesuai dengan standar yang diatur dalam Undang-undang No. Triangulasi teknis untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara memeriksa data kepala sekolah dan guru yang sama dengan menggunakan teknik yang berbeda. Manajemen Eksekutif di SMA Negeri 4 Bengkulu Tengah Manajemen Eksekutif di SMA Negeri 4 Bengkulu Tengah menggunakan metode teori POAC yang merupakan prinsip manajemen organisasi yang pertama kali diperkenalkan oleh George R.

Untuk perencanaan manajemen kepala sekolah dan kompetensi guru, hal yang sama juga disampaikan oleh kepala sekolah, Pak Supian, ujarnya. Kepala sekolah dengan perannya sebagai pengawas menentukan baik tidaknya pengelolaan tersebut. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa kepala sekolah memiliki peran penting dalam upaya peningkatan kompetensi guru di SMA Negeri 4 Bengkulu Tengah karena kepala sekolah merupakan penanggung jawab pelaksanaan pembelajaran di sekolah.

Mengacu pada hasil wawancara peneliti dengan informan bahwa dalam meningkatkan kompetensi guru banyak hal yang perlu dilakukan oleh guru dan kepala sekolah SMAN 4 Bengkulu Tengah untuk meningkatkan pengetahuan/pemahaman. Keikutsertaan dalam seminar, MGMP terkait dengan peran kepala sekolah sebagai supervisor dalam meningkatkan kompetensi pedagogik guru. Faktor Pendukung dan Penghambat Kepala Sekolah dan Guru Dalam Prestasi Siswa di SMAN 4 Bengkulu Tengah.

Berdasarkan pemaparan dan analisis data tersebut peneliti memaparkan dari judul “Manajemen Kepala Sekolah dan Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Di SMA Negeri 4 Bengkulu Tengah”. Manajemen eksekutif di SMAN 4 Bengkulu Tengah menggunakan metode teori POAC yang merupakan prinsip manajemen organisasi yang pertama kali diperkenalkan oleh George R.

Tabel 1. Kisi-Kisi Instrumen
Tabel 1. Kisi-Kisi Instrumen

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Paparan hasil penelitian

Direktur dengan perannya sebagai pemimpin bertanggung jawab penuh dengan membuka ruang komunikasi seluas-luasnya. Secara pribadi, kepala sekolah dan guru merencanakan terlebih dahulu, terjadi apa adanya dan bersifat improvisasi. Mengenai perencanaan tersebut disampaikan oleh salah satu guru bahasa Indonesia, Bersan, S.Pd. Perencanaan yang dilakukan oleh Kepala Sekolah dan Wakur, Hubungan Siswa, Sapras, disampaikan kepada seluruh guru lainnya melalui rapat pengabdian yang dilaksanakan setiap 2 bulan sekali agar kami sebagai guru memahami apa yang ingin dicapai oleh kepala sekolah adalah meningkatkan kompetensi guru dan guru. meningkatkan prestasi belajar siswa di SMA 4 Bengkulu Tengah.85.

Dari hasil wawancara di atas, penulis menyimpulkan bahwa dalam kaitannya dengan perencanaan manajemen, kepala sekolah dengan perannya sebagai pemimpin dalam perencanaan kinerja siswa harus mengambil keputusan dan melaksanakan kebijakan secara demokratis. Wakil Kepala Bidang Kemahasiswaan, Bpk. Hal serupa juga disampaikan Somardi, S.Sos. Hal serupa juga disampaikan oleh Bpk. Firman Edi, S.Pd selaku Guru Bimbingan Konseling yang disusun oleh kepala sekolah untuk meningkatkan kompetensi guru dan siswa, disusun dalam suatu program kerja dan dibuat oleh tim yang terdiri dari guru-guru yang berpengalaman dalam bidang manajemen dan organisasi sesuai dengan jangka panjang dan tujuan jangka menengah di bawah bimbingan kepala sekolah dan pengawas.

Penjelasan di atas menunjukkan bahwa pelaksanaan Pengurusan Utama harus tepat pada jadwal, dengan pembagian kerja yang telah ditetapkan. Dengan perannya sebagai pendidik/pendidik di SMAN 04 Bengkulu Tengah, kepala sekolah melalui implementasi manajerial berupaya meningkatkan kompetensi guru dengan cara mendorong, membimbing dan mengarahkan guru untuk mengembangkan keterampilannya dan memusatkan perhatian pada kemampuannya. Pengelolaan kompetensi guru oleh kepala sekolah diatur sedemikian rupa agar pelaksanaan program belajar mengajar terlaksana dengan baik dan peran kepala sekolah efektif mengikuti standar yang telah ditentukan sehingga prestasi siswa meningkat.

Dan juga Evi Murni, S.Pd, seorang guru Bahasa Inggris, berperan sebagai kepala sekolah, memeriksa dokumen-dokumen yang dimiliki oleh para guru di SMA 4 Bengkulu Tengah seperti silabus, Rpp, semester, silabus tahunan agar para guru dapat mengajar diarahkan sesuai tujuan yang dibuat oleh direktur untuk meningkatkan kompetensi guru. Dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan mutu pendidikan, upaya kepala sekolah salah satunya dengan melibatkan guru dalam pelatihan, seminar dan MGMP untuk meningkatkan pengetahuan.

Pembahasan

Kepala sekolah dalam perannya sebagai pemimpin memikul tanggung jawab penuh dengan membuka ruang komunikasi seluas-luasnya kepada seluruh dewan guru mengenai saran masukan seperti apa yang sebaiknya direncanakan. Tentang perencanaan tersebut disampaikan oleh salah satu guru Bahasa Indonesia, Bersan, S.Pd. Perencanaan yang dilakukan oleh kepala sekolah dan Wakur, Humas, Sapras, disampaikan kepada seluruh guru lainnya melalui rapat dinas yang dilaksanakan setiap 2 bulan sekali agar kita sebagai guru memahami apa yang ingin dicapai oleh kepala sekolah yaitu meningkatkan kompetensi guru dan meningkatkan prestasi siswa di SMA 4 Bengkulu Tengah. 113. Demikian disampaikan oleh Bapak. Firman Edi, S.Pd sebagai Pengajar Pembimbing, apa yang disiapkan oleh direktur untuk peningkatan kompetensi guru dan siswa menjadi program kerja yang disusun dan dibuat oleh tim yang terdiri dari para guru yang berpengalaman di bidang manajemen. dan organisasi sesuai dengan tujuan jangka panjang dan menengah di bawah arahan kepala sekolah dan pengawas.

Tanpa kepala sekolah yang profesional dan inovatif, lembaga tersebut tidak dapat lagi berfungsi dengan baik. Hal ini juga sejalan dengan hasil penelitian Gibson yang menyatakan bahwa keberhasilan sekolah dalam meningkatkan mutu lulusan sangat bergantung pada kemampuan kepala sekolah dan guru yang berkompeten di bidangnya. Dalam hal ini Kepala Sekolah juga menambahkan sedikit tentang upaya Kepala Sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru, yaitu: pelaksanaan kegiatan kemasyarakatan, karena pendidikan agama tidak hanya dikembangkan melalui lembaga pendidikan saja, tetapi juga di masyarakat.

Jika kita berbicara mengenai upaya kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru, tidak hanya hal tersebut yang hilang, tentunya ada juga faktor pendukung dan penghambat yang menjadi kendala dalam pelaksanaan proses belajar mengajar. Kami sebagai direktur sekolah juga mengadakan evaluasi/rapat kerja (Raker) antara guru yang satu dengan guru yang lain setahun sekali. Tujuannya untuk mengetahui sejauh mana transfer ibu/bapak kepada siswa dan kita juga menerapkan kedisiplinan kepada seluruh guru agar mutu pendidikan dapat tercapai dengan baik.”125. Peran kepala sekolah dan guru adalah meningkatkan kompetensi pengetahuan; mereka memberikan pelatihan, pelatihan atau lokakarya dan melibatkan MGMP, baik kota maupun sekolah, untuk promosi dan jabatan.

Selain mengadakan pelatihan dan workshop, ketua MGMP juga menyelenggarakan kegiatan kemasyarakatan, karena Pendidikan Agama Islam tidak hanya dikembangkan melalui sekolah saja, namun juga melalui masyarakat (sekolah). Kami sebagai kepala sekolah juga mengadakan evaluasi/rapat kerja (Raker) setahun sekali antara guru yang satu dengan guru yang lain, tujuannya untuk mengetahui sejauh mana penyampaian ibu/bapak dalam diri siswa dan kami juga menerapkan kedisiplinan kepada semua guru agar mutu pendidikan tercapai dengan baik.

PENUTUP

Saran

Namun ada baiknya lebih giat mengikuti pelatihan, workshop dan MGMP untuk menambah pengetahuan guru sesuai bidangnya. Kepala SMA Negeri 4 Bengkulu Tengah melakukan evaluasi secara berkesinambungan dalam mengawasi pekerjaan guru sehingga mengetahui perkembangan dan permasalahan yang dihadapi guru dalam proses pembelajaran. Kunandar, guru profesional; Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Keberhasilan Sertifikasi Guru, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), hal., 56,.

Gambar

Gambar 2.1 Siklus Kegiatan Manajemen
Tabel 1. Kisi-Kisi Instrumen

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Kinerja Guru MTs Negeri Batuda Kabupaten Gorontalo, Jurnal Manajemen Pendidikan Islam: