Hasil perencanaan yang dilakukan di BPRS Buana Mitra Perwira berupa metode penganggaran pembayaran pembiayaan. Organisasi yang dilakukan BPRS Buana Mitra Perwira dalam hal pembiayaan terdiri dari pengelolaan dana yang disimpan oleh nasabah yang mempunyai kelebihan dana di BPRS Buana Mitra Perwira, kemudian disalurkan kepada nasabah yang tidak mempunyai dana, sesuai dengan prosedur di BPRS Buana Mitra Perwira. Perwira. Pengawasan terhadap nasabah pemberi pembiayaan di BPRS Buana Mitra Perwira akan menjamin kelancaran usaha dan kemampuan membayar angsuran setiap bulannya. Oleh karena itu, Account Officer bertanggung jawab mengawasi pendanaan.
Pencapaian target pendanaan yang dilakukan BPRS Buana Mitra Perwira dicapai dengan menyalurkan dana baik pembiayaan maupun untuk peningkatan pemberdayaan UMKM bagi masyarakat. Kata Kunci: Pengelolaan Pendanaan, Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah dan BPRS Buana Mitra Perwira. Dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini tentunya tidak memerlukan waktu dan pengorbanan yang singkat, serta tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan berbagai pihak.
Hum., selaku dosen pembimbing yang dengan sabar membimbing penulis hingga skripsi ini selesai melalui bimbingan dan arahan. Tn. Aman Waliyudin selaku Direktur Utama BPRS Buana Mitra Perwira, dan seluruh pegawai BPRS Buana Mitra Perwira yang memberikan izin dan kesempatan untuk melakukan penelitian. Terima kasih kepada Bapak dan Ibu yang telah memberikan ilmu dan membimbing saya dari lahir sampai sekarang dengan memberikan motivasi, kasih sayang, kasih sayang, dukungan moril dan materil serta doa sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Transliterasi kata Arab yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini berpedoman pada Keputusan Bersama antara Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Latar Belakang Masalah
Selain itu, perbankan syariah juga menerapkan sistem manajemen yang baik dan menyediakan produk pembiayaan yang dibutuhkan oleh berbagai kalangan masyarakat. Oleh karena itu segala sesuatunya direncanakan dan ditentukan oleh seseorang, tetapi yang melaksanakan rencana dan ketentuan itu adalah orang lain.4 Pengelolaan adalah kegiatan utama bank yang tujuannya adalah mengoptimalkan hubungan antara pendapatan dan membantu dalam perencanaan yang tepat dan pembiayaan pengembangan usaha secara efektif dan efisien 5 Untuk memenuhi kewajiban tersebut, penguasa atau pengusaha harus melakukan pengelolaan yang baik dan sehat. Pengelolaan yang baik harus memenuhi syarat-syarat yang tidak dapat diabaikan agar dapat mencapai hasil yang baik.
Dari sekian banyak lembaga keuangan syariah, salah satu lembaga keuangan yang memiliki prinsip syariah adalah BPRS Buana Mitra Perwira Purbalingga. BPRS Buana Mitra Perwira Purbalingga mempunyai satu kantor cabang yaitu kantor cabang Banjarnegara dan empat kantor kas yaitu kantor kas Bobotsari, kantor kas Karangmoncol, kantor kas Karanganyar dan kantor kas Bukateja. Peran BPRS Buana Mitra Perwira dalam pengembangan dunia usaha di lingkungannya merupakan kontribusi yang sangat berarti bagi pembangunan nasional.
Republik Indonesia Nomor XVI/MPR-RI/1998 tentang kebijakan ekonomi dalam rangka demokrasi ekonomi. Usaha mikro, kecil, dan menengah harus diberdayakan sebagai bagian integral dari perekonomian kerakyatan, yang mempunyai kedudukan, peranan dan potensi strategis untuk mewujudkan struktur perekonomian nasional yang lebih seimbang, maju dan berkeadilan. Kegiatan pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan salah satu cara untuk membangun kembali perekonomian negara yang lebih kuat dan praktis pasca krisis ekonomi yang melanda negara ini pada tahun 1997, baik yang disebabkan oleh krisis moneter maupun krisis ekonomi. penyebab lainnya. sektor ini menjadi solusi untuk menjaga ketahanan perekonomian negara. Pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah hendaknya dilakukan secara menyeluruh, optimal, dan berkelanjutan melalui pengembangan lingkungan yang mendukung, yang memberikan seluas-luasnya peluang usaha, dukungan, perlindungan, dan pengembangan usaha, sehingga memperkuat posisi perusahaan mikro untuk berekspansi. , peran dan potensi usaha mikro, kecil, dan menengah dalam mencapai pertumbuhan ekonomi, pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat, penciptaan lapangan kerja dan pengentasan kemiskinan.
Kelompok Bantuan Masyarakat Miskin (CGAP) sebaiknya diselesaikan dengan keberadaan lembaga keuangan mikro karena lembaga tersebut dapat memberikan layanan keuangan kepada masyarakat berpenghasilan rendah dan pengusaha kecil.9. Dari sisi pembiayaan, BPRS Buana Mitra Perwira menyediakan berbagai produk pembiayaan dengan prinsip bagi hasil yang digunakan untuk mendukung operasional usaha mikro, kecil dan menengah yaitu musyarakah, murabahah dan berbagai produk lainnya. Besaran pendanaan yang dikeluarkan BPRS Buana Mitra Perwira Purbalingga dilihat dari laporan neraca terakhir yang diterbitkan periode September 2015, yaitu sebesar 29,24% merupakan dana musyarakah, 0,13% merupakan dana qardh dan sisanya merupakan dana lain-lain.
Pembiayaan tersebut diberikan kepada nasabah usaha mikro, kecil dan menengah untuk memberdayakan usaha mikro, kecil dan menengah. Al-Hasyr: 7 menganjurkan agar kekayaan tidak hanya beredar di kalangan orang-orang kaya, sehingga hal ini memungkinkan adanya pertanyaan yaitu bagaimana pengelolaan keuangan BPRS Buana Mitra Perwira Purbalingga memberikan pelayanan terbaik bagi pengusaha kecil baik dari aspek produk maupun modal yang diberikan. . serta mengetahui berbagai produk yang ditawarkan. Dari latar belakang diatas penulis tertarik untuk meneliti “Manajemen Keuangan BPRS Buana Mitra Perwira Purbalingga Dalam Penguatan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah”.
Definisi Operasional
BPRS Buana Mitra Perwira Purbalingga merupakan lembaga perbankan yang menyelenggarakan kegiatan usaha syariah yang dalam kegiatannya menghimpun dan menyalurkan dana kepada masyarakat serta memberikan layanan pembayaran kepada masyarakat melalui produk dan layanan syariah dengan visi menjadi penggerak perekonomian masyarakat. berdasarkan prinsip syariah. Usaha mikro, kecil, dan menengah atau yang selanjutnya disingkat UMKM adalah usaha ekonomi yang menggerakkan sektor riil. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, usaha mikro adalah usaha yang kekayaan bersihnya (tidak termasuk tanah dan bangunan) tidak lebih dari Rp50 juta dan hasil penjualan tahunan (omzet/tahun) paling banyak Rp 300 juta.
Usaha kecil adalah usaha yang kekayaan bersihnya (tidak termasuk tanah dan bangunan) lebih dari Rp50 juta sampai dengan Rp500 juta dan hasil penjualan tahunan (omzet/tahun) lebih dari Rp300 juta sampai dengan Rp2,5 miliar. Sedangkan usaha menengah memiliki kekayaan bersih (tidak termasuk tanah dan bangunan) lebih dari Rp 500 juta hingga Rp 10 miliar dan penjualan tahunan (omzet/tahun) lebih dari Rp 2,5 miliar hingga Rp 50 miliar.
Rumusan Masalah
Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Kajian Pustaka
Penelitian tesis Nurul Hidayati berjudul “Strategi Bisnis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Dalam Mengembangkan Usahanya (Studi Pada Industri Tenun Ikan di Parengan Kabupaten Maduran-Lamongan)”. Persamaan dari penelitian-penelitian tersebut adalah sama-sama mengkaji usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). 17 Nurul Hidayati, Tesis “Strategi Usaha Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Dalam Mengembangkan Usahanya (Studi Pada Industri Tenun Ikan di Parengan Kabupaten Maduran-Lamongan)”, 2011, hal.
Penelitian Nurul fokus pada strategi yang digunakan untuk mengembangkan usaha, sedangkan penelitian ini membahas tentang manajemen. Manajemen dapat digunakan untuk merencanakan, menghimpun, menggunakan dan mengembangkan perolehan dana secara efektif dan efisien, karena manajemen diperlukan untuk semua jenis organisasi, manajemen diperlukan dimana orang-orang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.18 Tidak terkecuali dalam hal manajemen keuangan , dalam buku tersebut dikatakan bahwa pengelolaan keuangan dan dana juga sangat penting untuk mencapai pembangunan dan kemajuan perekonomian negara. Terakhir, Stoner dan Wankel yang diterjemahkan oleh Ahmad Ibrahim Abu Sinn dalam bukunya yang berjudul Sharia Management A Historical and Contemporary Study memperkenalkan istilah perencanaan strategis sebagai proses pemilihan tujuan organisasi, penentuan kebijakan dan program yang diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu. mencapai tujuan. dan menentukan metode yang diperlukan untuk memastikan bahwa kebijakan dan program strategis dapat dilaksanakan sesuai dengan kemampuan dan keadaan yang berkembang.
Sumber daya yang ada baik manusia maupun material digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. 19 Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Manajemen Syariah Sebuah Kajian Sejarah dan Kontemporer (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012), hal. Dalam buku Muhammad, Masalah Bank Syari'ah dan Prospek Perkembangan di Indonesia, terungkap bahwa selain pendekatan akomodatif dan asimilatif, terdapat pendekatan lain yang mempengaruhi produk perbankan syariah di sektor riil dan moneter.
Keduanya dianggap sebagai dua kutub yang berdiri sendiri, namun pernyataan ini berbeda dengan wahyu dalam kitabnya Muhammad yang menjelaskan hakikat usaha mikro, kecil dan menengah, meskipun terdapat dilema dalam pengembangan usaha kecil. Pemaparan buku-buku lain dalam buku ini juga menjelaskan tentang pengelolaan pembiayaan bank syariah yang diperlukan untuk mewujudkan misi Islam. Jadi dapat dikatakan bahwa antara pengelolaan pembiayaan bank syariah dengan prospek pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah dapat berlangsung dalam suatu simbiosis timbal balik.
Sistematika Penulisan
Bab kedua, mengenai landasan teori, berisi tentang pengelolaan keuangan dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Bab ketiga membahas tentang metode penelitian, yang meliputi: jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. Bab keempat merupakan pembahasan hasil penelitian yang penulis lakukan pada BPRS Buana Mitra Perwira Purbalingga yang berisi tentang profil BPRS Buana Mitra Perwira Purbalingga, pengelolaan pembiayaan BPRS Buana Mitra Perwira Purbalingga dalam pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Usaha Menengah (UMKM).
PENUTUP
Saran
Meningkatkan manajemen manajerial khususnya pembiayaan dalam pemberdayaan UMKM sehingga dapat meningkatkan tujuan pemberdayaan di BPRS Buana Mitra Perwira Purbalingga. Mengembangkan produk berbasis pemberdayaan UMKM, mengingat belum ada produk khusus pemberdayaan UMKM di BPRS Buana Mitra Perwira Purbalingga. 1 Bagaimana pengelolaan pembiayaan di BPRS Buana Mitra Perwira dalam Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
Dengan tujuan agar masyarakat tertarik untuk melakukan pendanaan di BPRS Buana Mitra Perwira dan respon masyarakat cukup baik. Dalam mencapai tujuan pendanaan BPRS Buana Mitra Perwira dilakukan dengan menyalurkan sumber daya melalui pembiayaan dan pemberian pinjaman untuk meningkatkan pemberdayaan UMKM bagi masyarakat.