Disusun oleh 1. Anastasya Dewi
2. Devi Octavia
MANAJEME N
OPERASI
Manajemen persediaan
START!
A. Pengertian persediaan
Persediaan merupakan segala sesuatu yang disimpan untuk digunakan jika diperlukan.
Persediaan juga dapat terjadi tanpa disengaja ketika ada keterlambatan dalam proses produksi sehingga menimbulkan produk menumpuk dalam proses atau disebut persediaan produk dalam proses. Ada juga persediaan yang tidak disengaja tersebut disebabkan produk yang cacat sehingga dikembalikan oleh pelanggan. Produk useharusnya diperbaiki. Namun, karena biaya perbaikan terhadap produk cacat mahal, perusahaan memilih untuk menyimpan produk cacat tersebut di gudang sebagai persediaan.
• Secara garis besar, ada dua model persediaan, yaitu model persediaan independen dan model persediaan dependen. Persediaan independen merupakan pengadaan
persediaan bahan baku yang kuantitasnya tidak dipengaruhi oleh kebutuhan produk atau komponen lain. Oleh karena itu, pengadaannya ditentukan berdasarkan hasil peramalan orecasting). Sementara itu, persediaan dependen merupakan pengadaan persediaan bahan baku dan komponen yang dipengaruhi oleh kebutuhan produk atau komponen hin. Oleh karena itu, pengadaannya ditentukan berdasarkan permintaan pelanggan, haik eksternal (pengguna) maupun internal (proses selanjutnya).
• Tujuan utama pengelolaan persediaan adalah tercapainya keseimbangan antara investasi persediaan dan layanan pelanggan
Kegiatan belajar 1 (Model Persediaan
Independen)
—
Tingginya biaya pengelolaan persediaan dapat memotivasi Perusahaan
Persediaan juga memiliki beberapa jenis sebagai berikut.
1. Persediaan bahan baku telah dibeli, tetapi tidak segera diproses.
2. Persediaan barang dalam proses atau barang setengah jadi merupakan komponen atau bahan baku yang masih menjalani berbagai perubahan, tetapi belum selesai Persediaan produk jadi, yaitu produk yang telah selesai diproses dan siap untuk dikirimkan
Oleh karena itu, secara garis besar, ada dua jenis pengelolaan persediaan, yaitu persediaan untuk jenis permintaan independen dan persediaan untuk permintaan dependen.
Yang dimaksud dengan permintaan independen adalah permintaan terhadap satu produk yang tidak
dipengaruhi oleh permintaan produk lain. Kondisi ini terjadi apabila produk yang dihasilkan hanya
membutuhkan satu jenis bahan baku atau model persediaan produk akhir atau barang jadi.
Sementara itu, permintaan dependen merupakan permintaan terhadap satu jenis bahan atau komponen yang dipengaruhi oleh permintaan bahan atau komponen lain.
NEXT!
MODEL-MODEL PERSEDIAAN
1. Model Kuantitas Pemesanan Dasar Model Kuantitas Pemesanan Dasar
Model kuantitas pemesanan ekonomis (EOQ) merupakan model pemesanan bahan baku atau material optimal yang meminimalkan biaya persediaan total.
Model ju juga disebut model ukuran ekonomi. Fungsi model kuantitas pemesan kondis tersebut adalah menentukan pesanan optimal. Ada beberapa macam model pemesanan ckonomis yang masing-masing memiliki asumsi untuk menerapkannya. Model pertama adalah model kuantitas pemesanan ekonomi dasar. Model
tersebut bertujuan menentukan pesanan persediaan bahan baku optimal yang meminimalkan biaya pesan dan biaya simpan. Untuk menerapkan model
persediaan ini, ada beberapa asumsi yang harus dipenuhi hal berikut.
1. Jenis permintaan independen atau tidak dipengaruhi oleh
permintaan bahan baku atau komponen lain.
2.Banyaknya permintaan diketahui dan bersifat konstan.
3. Lead time, yaitu waktu antara pemesanan dilakukan hingga bahan baku sampai di tangan pemesan diketahui dan konstan.
4. Penerimaan bahan baku segera dan secara keseluruhan atau tidak bertahap.
5. Tidak ada pemotongan harga karena membeli dalam jumlah besar.
6. Biaya simpan dan pesan bahan baku diketahui dengan pasti dan konstan.
7. Tidak ada kehabisan persediaan.
CREDITS
● 2. Model Diskon Kuantitas
● Model Diskon Kuantitas pada umumnya diberikan kepada perusahaan yang memesan bahan baku dalam jumlah besar kepada pemasok. Pada umumnya,pemasok akan memberi harga yang rendah apabila perusahaan membeli dalam jumlah banyak.
● 3. Model Kuantitas Pemesanan Produksi
● Model ini digunakan apabila bahan baku diproduksi secara simultan dengan pembuatan produk akhir. Selain itu,model Kuantitas Pemesanan produksi juga digunakan pada
perusahaan yang menerima bahan baku atau materialnya lebih dari satu periode waktu.
●
● 4. Model Probabilistik
● Model Kuantitas Pemesanan optimal dasar dengan kuantitas ataupun model pemesanan kuantitas produksi yang telah dibahas sebelumnya menggunakan asumsi bahwa
permintaan produk konstan dan tertentu. Model Probabilistik dapat dinilai sebagai perbaikan atas kondisi yang sulit
ditemukan dalam praktik tersebut. Model Probabilistik ini digunakan apabila permintaan tidak pasti jumlahnya atau tidak konstan. Dalam kondisi ini, diperlukan persediaan pengaman untuk mencegah atau menghindari terjadinya kehabisan persediaan.
Section 1
Table of Content s
Section 2
Section 3
Section 4
Credits
● 5. Model Simulasi
● Simulasi merupakan usaha membuat duplikasi atau tiruan terhadap karakteristik, fitur, dan penampilan sistem nyata yang biasanya dilakukan dengan model komputer (Heizer dan Render, 2014). Model simulasi dapat digunakan untuk
merencanakan kebutuhan bahan baku apabila terdapat ketidakpastian dalam permintaan, waktu antara, dan waktu pemesanan kembali. Model simulasi ini juga merupakan model persediaan probabilistik karena beberapa variabel yang memengaruhi berupa unit yang harus disimpan dan dipesan tidak dapat diketahui dengan pasti dan jumlahnya pun bervariasi.
● Menurut Heizer dan Render (2014), ada beberapa keunggulan model simulasi Pertama, model simulasi dapat digunakan untuk menganalisis situasi dunia nyata yang luas dan
kompleks. Kedua, model simulasi bisa dilakukan secara cepat.
Ketiga, dapat memberikan beberapa alternatif solusi terhadap permasalahan yang ada.
Section 1
Table of Content s
Section 2
Section 3
Section 4
Credits
● A. Pengertian Persediaan Dependen
○ Persediaan dependen adalah persediaan yang pengadaannya, baik jumlah maupun waktu penyediaannya, ditentukan oleh urutan proses atau kebutuhan bahan atau komponen lain (Heizer dan Render, 2014). Model permintaan ini pada umumnya digunakan pada perusahaan yang menghasilkan produk rakitan, seperti alat elektronik, kendaraan, komputer, serta berbagai produk lain yang kebutuhan bahan baku dan komponennya saling tergantung.
Manfaat model persediaan dependen ini sebagai berikut.
1. Mampu menanggapi permintaan pelanggan.
2. Menanggapi secara lebih cepat terhadap perubahan pasar.
3, Memperbaiki penggunaan fasilitas dan karyawan.
4. Mengurangi persedian.
Tujuan utama sistem persediaan tersebut adalah menjamin ketersediaan bahan baku dan komponen ketika dibutuhkan. Tujuan utama perencanaan kebutuhan material adalah menimimalkan banyaknya persediaan sehingga biaya yang terkait dengan pengadaan bahan dapat diminimalkan.
Kegiatan Belajar 2 ( Model Persediaan Dependen
Section 2
Section 3
Section 4
Credits Section 1
● B. Menyusun Rencana Kebutuhan Material
○ Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyusun jadwal produksi yang didasarkan pada
kebutuhan pelanggan. Jadwal produksi tersebut meliputi berapa unit yang harus dihasilkan dan kapan produk tersebut dijadwalkan sampai ditangan pelanggan.
● C. Teknik-teknik Rencana Kebutuhan Material
○ Ada 3 teknik rencana kebutuhan material yaitu lot-for-lot, economic order quantity,dan part-period balancing. Teknik lot-for-lot seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya merupakan teknik pemesanan bahan, komponen,atau perakitan produk ketika banyaknya unit yang diproduksi sesuai dengan kebutuhan bersih.
Apabila perusahaan menggunakan metode economic order quantity, perusahaan terlebih dahulu harus menentukan berapa unit yang harus dipesan sesuai dengan metode EOQ.
Model Persediaan Dependen
● Apabila perusahaan menggunakan part- period balancing, yang pertama kali harus dilakukan adalah menentukan keseimbangan biaya simpan dan biaya pesan. Metode part-period balancing merupakan pendekatan dinamis untuk menyeimbangkan biaya persediaan.
● D. Perkembangan Perencanaan Kebutuhan Bahan
○ Perkembangan perencanaan kebutuhan bahan mengalami perkembangan yang diperlukan untuk dapat memenuhi
permintaan pelanggan.
Perkembangan tersebut meliputi perencanaan kebutuhan material II, perencanaan kapasitas,
perencanaan kebutuhan bahan untuk perusahaan jasa atau layanan, perencanaan
pendistribusian sumber daya, dan perencanaan sumber daya
perusahaan.
Section 1
Table of Content s
Section 2
Section 3
Section 4
Credits
✓
Perkembangan kedua adalah perencanaan kapasitas (capacity planning). Perencanaan kapasitas dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan kapasitas produksi secara detail. Perencanaan kapasitas juga memerlukan perubahan apabila terjadi perubahan kapasitas produksi.Perubahan yang dimaksud misalnya perubahan waktu
antara, yaitu waktu pemesanan atau penyiapan bahan atau komponen.
✓Perkembangan ketiga adalah penggunaan perencanaan kebutuhan material dalam proses layanan, seperti rumah makan, rumah sakit, ataupun hotel. Di rumah makan, teknik perencanaan kebutuhan material digunakan untuk
penyapaan bahan, seperti sayuran, roti, bumbu, dan berbagai macam bahan makanan lainnya sesuai dengan kebutuhan dapur.
✓Perkembangan keempat adalah perencanaan
pendistribusian sumber daya (distribution resource
planning) yang dapat mendukung rantai pasokan (supply- chain). Prosedur rencana pendistribusian sumber daya merupakan analogi dari perencanaan kebutuhan material
Section 1
Table of Content s
Section 2
Section 3
Section 4
Credits
Sistem Persediaan Just-In-Time
Just in time merupakan konsep persediaan dengan pemenuhan secara tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat kualitas. Sebenarnya, konsep just in time tidak hanya berlaku pada persediaan, pada proses ataupun kualitas juga dapat digunakan konsep tersebut. Just in time bisa merupakan filosofi untuk menghilangkan pemborosan, tetapi dapat juga
merupakan teknik untuk menghilangkan pemborosan
✓Perencanaan Sumber Daya Perusahaan Jasa
Perencanaan sumber daya perusahaan (enterprise resource planning atau ERP) merupakan proses dalam perusahaan yang berada pada bidang fungsional, unit-unit bisnis, wilayah geografis, dan lini produk (WU dan Wang, 2006). Sistem ERP adalah konfigurasi sistem informasi yang mengintegrasikan beberapa fungsi bisnis. Sistem ERP mengombinasikan data persediaan dengan data keuangan, penjualan, dan sumber daya manusia yang memungkinkan organisasi menetapkan harga barang atau jasa, menghasilkan laporan keuangan, serta mengelola karyawan, bahan, dan keuangan secara efektif (Wu dan Wang, 2006). Sistem ERP adalah luas yang terintegrasi dengan sistem informasi yang ada serta yang mendukung proses-proses dalam perusahaan dan kebutuhan data.
Section 1
Table of content s
Section 2
Section 3
Section 4
Credits
Thank
you
Section 1 Table of Content
s
Section 2
Section 3 Section
4
Credits