• Tidak ada hasil yang ditemukan

“MANAJEMEN PESERTA DIDIK DALAM MENGEMBANGKAN MUTU LULUSAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "“MANAJEMEN PESERTA DIDIK DALAM MENGEMBANGKAN MUTU LULUSAN"

Copied!
163
0
0

Teks penuh

(1)

TESIS

Oleh:

SAYYID BERRYL MUSTHOFA NIM : 0849119022

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER 2022

TESIS

Oleh:

SAYYID BERRYL MUSTHOFA NIM : 0849119022

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER 2022

TESIS

Oleh:

SAYYID BERRYL MUSTHOFA NIM : 0849119022

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER 2022

(2)

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Persyaraatan Memperoleh Gelar Magister Pendidikan (M.Pd.)

Oleh:

SAYYID BERRYL MUSTHOFA NIM : 0849119022

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER 2022

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Persyaraatan Memperoleh Gelar Magister Pendidikan (M.Pd.)

Oleh:

SAYYID BERRYL MUSTHOFA NIM : 0849119022

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER 2022

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Persyaraatan Memperoleh Gelar Magister Pendidikan (M.Pd.)

Oleh:

SAYYID BERRYL MUSTHOFA NIM : 0849119022

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER 2022

(3)
(4)
(5)

Syafi’iyah Situbondo”.Tesis, Program Manajemen Pendidikan Islam. Pembimbing I: Dr. H. Sofyan Tsauri, M.M. Pembimbing II: Dr. Khotibul Umam, M.A.

Kata Kunci : Manajemen Peserta Didik, Mutu Lulusan, Tahfidz al-Qur’an

Manajemen peserta didik keberadaanya sangat dibutuhkan di lembaga pendidikan karena peserta didik merupakan subjek sekaligus objek dalam proses transformasi ilmu dan ketrampilan. Keberhasilan dalam penyelenggaraan pendidikan akan sangat bergantung dengan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional dan kejiwaan peserta didik. Manajemen peserta didik merupakan penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik, mulai dari Peserta Didik itu masuk sampai dengan keluar dari suatu sekolah.

Penelitian ini berfokus pada bagaimana perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi manajemen peserta didik dalam mengembangkan mutu lulusan pada bidang Tahfidz al-Qur’an di Ma’hadul Qur’an Salafiyah Syafi’iyah Situbondo, dengan tujuan dapat mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi manajemen peserta didik dalam mengembangkan mutu lulusan pada bidang Tahfidz al-Qur’andi Ma’hadul Qur’an Salafiyah Syafi’iyah Situbondo.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis study kasus.

Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dokumenter. Dalam menganalisa data menggunakan metode data condensation (kondensasi data), display data (penyajian data) dan conclusion data. Sedangkan dalam menguji keabsahan data menggunakan triangulasi teknik dan triangulasi sumber serta mamber chek.

Hasil penelitian ini adalah: 1) Dalam perencanaan manajemen peserta didik, dapat dilakukan dengan cara mempersiapkan segala kebutuhan seperti penunjukan koordinator dan panitia kegiatan, menetapkan target kegiatan, pemetaan kemampuan peserta didik dan penempatan peserta didik sesuai kemampuan. 2) Dalam pelaksanaan manajemen peserta didik setiap koordinator harus dapat memastikan seluruh panitia berkerja sesuai tupoksinya dan terus bersinergi dengan pihak terkait agar kegiatan berjalan dengan semestinya. 3) Dalam mengembangkan mutu lulusannya, evaluasi manajemen peserta didik dibagi kedalam 3 bentuk. Pertama adalah evaluasi bulanan. Kedua adalah evaluasi menyeluruh yang dilakukan disetiap akhir tahun pembelajaran. Dan Ketiga adalah evaluasi pesantren.

(6)

Syafi'iyah Situbondo”. Thesis, Islamic Education Management Program.

Advisor I: Dr. H. Sofyan Tsauri, M.M. Advisor II: Dr. Khotibul Umam, M.A.

Keywords: Student Management, Graduate Quality, Tahfidz al-Qur’an

Student management is very much needed in educational institutions because students are both subjects and objects in the process of transforming knowledge and skills. Success in providing education will depend on the development of the physical, intellectual, social, emotional and psychological potential of students.

Student management is the arrangement and regulation of activities related to students, starting from students entering to leaving a school.

This study focuses on how the planning, implementation and evaluation of student management in developing the quality of graduates in the field of Tahfidz al- Qur'an in Ma'hadul Qur'an Salafiyah Syafi'iyah Situbondo, with the aim of being able to describe the planning, implementation and evaluation of student management in developing the quality of graduates in the field of Tahfidz al-Qur'an at Ma'hadul Qur'an Salafiyah Syafi'iyah Situbondo.

This study uses a qualitative approach with the type of case study. Data collection techniques in this is by observation, interviews, documentaries as data collection techniques. In analyzing the data, this research uses data condensation, data display and conclusion data methods. Meanwhile, in testing the validity of the data in this study: triangulation and mamber checks.

The results of this study are: 1) In planning for student management, it can be done by preparing all the needs such as the appointment of coordinators and activity committees, setting activity targets, mapping the abilities of students and placing students according to their abilities. 2) In the implementation of student management, each coordinator must be able to ensure that all committees work according to their duties and responsibilities and continue to synergize with related parties so that activities run properly. 3) In developing the quality of graduates, the evaluation of student management is divided into 3 forms. The first form is a monthly evaluation and the second is a comprehensive evaluation conducted at the end of each learning year. And the third form is the evaluation of pesantren.

(7)

) 1 ( و ،ﲑﺘﺴﺟﺎﳌا يرﻮﺛ نﺎﻴﻔﺳ جﺎﳊا رﻮﺘﻛﺪﻟا )

2 ( ﲑﺘﺴﺟﺎﳌا ﻢﻣﻷا ﺐﻴﻄﺧ رﻮﺘﻛﺪﻟا .

ﺔﻴﺴﻴﺋﺮﻟا تﺎﻤﻠﻜﻟا :

نآﺮﻘﻟا ﻆﻴﻔﲢو ،ﺞﻳﺮﳋا ةدﻮﺟو ،ﺔﺒﻠﻄﻟا ةرادإ

ﻠﻄﻟا ةرادإ ﺎﻬﻴﻓ نﻮﻜﺗ نأ ﱃإ ةﲑﺒﻛ ﺔﺟﺎﺣ ﰲ ﺔﻴﻤﻴﻠﻌﺘﻟا تﺎﺴﺳﺆﳌا نإ

تارﺎﻬﳌاو ﺔﻓﺮﻌﳌا ﻞﻳﻮﲢ .

ﺔﻴﻋﺎﻤﺘﺟﻻاو ﺔﻳﺮﻜﻔﻟاو ﺔﻳﺪﺴﳉا تﺎﻧﺎﻜﻣﻹا ﺔﻴﻗﺮﺗ ﻰﻠﻋ ﻢﻴﻠﻌﺘﻟا ﲑﻓﻮﺗ ﺔﻴﻠﻤﻋ ﰲ حﺎﺠﻨﻟا ﺪﻤﺘﻌﻳو

ﺪﻨﻋ ﺔﻴﺴﻔﻨﻟاو ﺔﻴﻔﻃﺎﻌﻟاو ﺔﺒﻠﻄﻟا

. ﺑ ﺔﻘﻠﻌﺘﳌا ﺔﻄﺸﻧﻷا ﻢﻴﻈﻨﺗو ﺐﻴﺗﱰﻟا ﻲﻫ ﺔﺒﻠﻄﻟا ةرادإ ﺖﻧﺎﻛو ﺔﺒﻠﻄﻟﺎ

ﺒﻠﻄﻟا لﻮﺧد ﺬﻨﻣ ، ﺔ

ﺔﺳرﺪﳌا ﻦﻣ ﻢﻬﺟﺮﲣ ﱴﺣ .

ةرادإ ﺖﺴﻴﻟو ﺔﺒﻠﻄﻟا

ﻮﳕ دﻮﻬﺟ ﺪﻋﺎﺴﻳ نأ ﺔﺒﻠﻄﻟا

ﺔﻴﻨﻳﺪﻟا سراﺪﳌا ﰲ ﻢﻴﻠﻌﺘﻟا ﺔﻴﻠﻤﻋ لﻼﺧ ﻦﻣ .

ﻲﻠﻳ ﺎﻣ ﻰﻠﻌﻓ ﺚﺤﺒﻟا اﺬﻫ ﺰﻴﻛﺮﺗ ﺎﻣأ :

ةرادإ ﻰﻠﻋ ﱘﻮﻘﺘﻟاو ﺬﻴﻔﻨﺘﻟاو ﻂﻴﻄﺨﺘﻟا ﻒﻴﻛ ﺔﺒﻠﻄﻟا

ﻳﻮﻄﺗ ﰲ ةدﻮﺟ ﺮ

ﰲ نآﺮﻘﻟا ﻆﻴﻔﲢ لﺎﳎ ﰲ ﲔﳚﺮﳋا ةدﻮﺟ ﺮﻳﻮﻄﺗ ﰲ بﻼﻄﻟا ةرادإ ﻢﻴﻴﻘﺗو وﺪﻧﻮﺑﻮﺘﻴﺳ ﺔﻴﻌﻓﺎﺸﻟا ﺔﻴﻔﻠﺴﻟا نآﺮﻘﻟا ﺪﻬﻌﻣ

.

ﺎﻴﻔﻴﻛ ﻼﺧﺪﻣ ﺚﺤﺒﻟا اﺬﻫ ﰲ ﺚﺣﺎﺒﻟا مﺪﺨﺘﺳا ﺔﻟﺎﳊا ﺔﺳارد ﺚﺤﺒﻟا عﻮﻧ ﻊﻣ

. ﻲﻫ تﺎﻧﺎﻴﺒﻟا ﻊﲨ ﺔﻘﻳﺮﻃو

ﻖﻴﺛﻮﺘﻟاو تﻼﺑﺎﻘﳌاو ﺔﻈﺣﻼﳌا .

تﺎﻧﺎﻴﺒﻟا ضﺮﻋو تﺎﻧﺎﻴﺒﻟا ﻒﻴﺜﻜﺗ ﺔﻘﻳﺮﻃ ﺚﺣﺎﺒﻟا مﺪﺨﺘﺳﺈﻓ ،تﺎﻧﺎﻴﺒﻟا ﻞﻴﻠﲢ ﺎﻣأ

جﺎﺘﻨﺘﺳﻻاو .

ءﺎﻀﻋﻷا ﻦﻣ ﻖﻘﺤﺘﻟاو ﺚﻴﻠﺜﺘﻟا لﻼﺧ ﻦﻣ ﰲ تﺎﻧﺎﻴﺒﻟا ﺔﺤﺻ رﺎﺒﺘﺧا ﰲو .

ﺒﻟا ﺎﻬﻴﻠﻋ ﻞﺼﺣ ﱵﻟا ﺞﺋﺎﺘﻨﻟا ﺎﻣأ ﻲﻬﻓ ﺚﺣﺎ

) : 1 ( ةرادﻹ ﻂﻴﻄﺨﺘﻟا نأ ﺔﺒﻠﻄﻟا

لﻼﺧ ﻦﻣ ﻚﻟﺬﺑ مﺎﻴﻘﻟا ﻦﻜﳝ ،

ﻊﺿوو ،ﺔﺒﻴﻄﻟا ةءﺎﻔﻛ ﻒﻴﻨﺼﺗو ،طﺎﺸﻨﻟا فاﺪﻫأ ﺪﻳﺪﲢو ،طﺎﺸﻨﻟا نﺎﳉو ﲔﻘﺴﻨﳌا ﲔﻴﻌﺗ ﻞﺜﻣ تﺎﺟﺎﻴﺘﺣﻻا ﻊﻴﲨ داﺪﻋإ )

2 ( ةرادإ ﺬﻴﻔﻨﺗ نأ ﺔﺒﻠﻄﻟا

ﺎﻤﺿ ﻰﻠﻋ اًردﺎﻗ ﻖﺴﻨﻣ ﻞﻛ نﻮﻜﻳ نأ ﺐﳚ ﲏﻌﻳ ، ﻊﻴﲨ ﻞﻤﻋ ن

و) 3 ( ﱃإ بﻼﻄﻟا ةرادإ ﻢﻴﻴﻘﺗ ﻢﺴﻘﻨﻳ ،ﲔﳚﺮﳋا ةدﻮﺟ ﺮﻳﻮﻄﺗ ﰲ 3

لﺎﻜﺷأ . ﻮﻫ ﱐﺎﺜﻟاو يﺮﻬﺸﻟا ﱘﻮﻘﺘﻟا ﻮﻫ لوﻷا

ﺔﻴﻤﻴﻠﻌﺗ ﺔﻨﺳ ﻞﻛ ﺔ .

يﺪﻬﻌﳌا ﱘﻮﻘﺘﻟا ﻮﻫ ﺚﻟﺎﺜﻟاو

.

(8)

dan limpahan nikmat-Nya sehingga tesis ini dapat terselesaikan baik dan benar.

Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW yang telah menuntun ummatnya menuju agama Allah sehingga tercurahkanlah kehidupan saat ini.

Dalam penyusunan tesis ini, banyak pihak yang terlibat dalam membantu penyelesaiannya. Oleh karena itu patut diucapkan terima kasih teriring do’a jazaakumullahu khoiron kepada mereka yang telah banyak membantu, membimbing dan memberikan dukungan demi penulisan tesis ini.

1. Prof. Dr. H. Babun Suharto, S.E., MM. selaku Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah memberikan ijin dan bimbingan yang bermanfaat.

2. Prof. Dr. Moh. Dahlan, M.Ag. selaku Direktur Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah memberikan ijin dan bimbingan yang bermanfaat.

3. Dr. H. Zainuddin Alhaj Zaini, Lc, M.Pd.I. selaku ketua sidang sekaligus Kaprodi MPI yang telah memberikan motivasi untuk terus belajar dibangku perkuliahan, serta memberikan banyak arahan dan ilmu dengan penuh kesabaran.

4. Prof. Dr. Hj. Titiek Rohanah Hidayati, M.Pd. selaku penguji utama yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan saran dan bimbingan dalam penyusunan tesis.

5. Dr. H. Sofyan Tsauri, M.M. selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan

(9)

banyak motivasi, arahan serta bimbingan dengan penuh kesabaran selama masa penyusunan tesis.

7. Suandi, M.H.I. selaku KepalaMa’hadul Qur’an Salafiyah Syafi’iyah Situbondo, yang telah memberikan izin dan meluangkan waktunya sebagai informan, sehingga penelitian ini dapat dilakukan.

8. Kedua orang tua saya, Bapak (Alm.) Drs. H. Hosni dan Ibu Luthfiah, yang tidak henti-hentinya memberikan doa restu, kasih sayang, dan dukungan, sehingga penyusunan tesis ini dapat diselesaikan.

9. Kedua mertua saya, Bapak Junaidi dan Ibu Ummi Kulsum, yang tidak henti- hentinya memberikan doa dan dukungan, sehingga penyusunan tesis ini dapat diselesaikan.

10. Istri saya, Armita Uswatun Hasanah, S.Pd. yang selalu memberikan semangat, doa dan perhatiannya, sehingga penyusunan tesis ini dapat diselesaikan.

11.Kedua buah hati, Lathoiful Husniyyah dan Muhammad As’ad, yang selalu menjadi penyemangat dalam menyelesaikan penyusunan tesis ini.

Akhir kata, kritik dan saran yang membangun penulis harapkan bagi penyempurna tugas akhir ini. Akhirnya penulis berharap semoga tesis ini dapat memberikan manfaat dan tambahan pengetahuan bagi penulisan karya tulis selanjutnya.

Jember, 11 April 2022 Sayyid Berryl Musthofa

(10)

ABSTRAK iv

KATA PENGANTAR vii

DAFTAR ISI ix

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR GAMBAR xii

PEDOMAN TRANSLITERASI xiii

BAB I : PENDAHULUAN 1

A. Konteks Penelitian 1

B. Fokus Penelitian 12

C. Tujuan Penelitian 13

D. Manfaat Penelitian 14

E. Definisi Istilah 15

F. Sistematika Penulisan 17

BAB II : KAJIAN PUSTAKA 20

A. Penelitian Terdahulu 20

B. Kajian Teori 34

C. Kerangka Konseptual 76

BAB III : METODE PENELITIAN 77

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 77

B. Lokasi Penelitian 78

C. Subyek Penelitian 78

D. Sumber Data 80

E. Teknik Pengumpulan data 81

F. Analisis Data 84

G. Keabsahan Data 87

H. Tahapan-Tahapan Peneltian 89

BAB IV : PAPARAN DATA & ANALISIS 90

A. Paparan Data & Analisis 90

(11)

3. Evaluasi Manajemen Peserta Didik di Ma’hadul Qur’an Salafiyah

Syafi’iyah Situbondo 112

B. Temuan Penelitian 116

1. Perencanaan Manajemen Peserta Didik di Ma’hadul Qur’an Salafiyah

Syafi’iyah Situbondo 116

2. Pelaksanaan Manajemen Peserta Didik di Ma’hadul Qur’an Salafiyah

Syafi’iyah Situbondo 117

3. Evaluasi Manajemen Peserta Didik di Ma’hadul Qur’an Salafiyah

Syafi’iyah Situbondo 117

BAB V : PEMBAHASAN 120

A. Perencanaan Manajemen Peserta Didik Dalam Mengembangkan Mutu Lulusan Pada Bidang Tahfidz Al-Qur’an Di Ma’hadul Qur’an Salafiyah Syafi’iyah

Situbondo 120

B. Pelaksanaan Manajemen Peserta Didik Dalam Mengembangkan Mutu Lulusan Pada Bidang Tahfidz Al-Qur’an Di Ma’hadul Qur’an Salafiyah Syafi’iyah

Situbondo 124

C. Evaluasi Manajemen Peserta Didik Dalam Mengembangkan Mutu Lulusan Pada Bidang Tahfidz Al-Qur’an Di Ma’hadul Qur’an Salafiyah Syafi’iyah

Situbondo 127

BAB VI : PENUTUP 130

A. Kesimpulan 130

B. Saran 131

DAFTAR PUSTAKA 132

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(12)

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu 31

Tabel 4.4 Daftar Koordinator Kegiatan 97

Tabel 4.5 Temuan Hasil Penelitian 118

(13)

Gambar 4.1 Dokumentasi Rapat Pembentukan Panitian PPDB 92

Gambar 4.2 Alur Kerja Kepanitiaan PPDB 93

Gambar 4.3 Rapat Pembentukan Koordinator Kegiatan 96

Gambar 4.4 Dokumentasi Penerimaan Peserta Didik Baru 100

Gambar 4.5 Dokumentasi Khotmil Qur’an 102

Gambar 4.6 Kegiatan Kajian Kitab at-Tibyan 104

Gambar 4.7 Kegiatan Pembinaan Fashohah 106

Gambar 4.8 KegiatanTasmi’ bil Ghoib 108

Gambar 4.9 Proses Evaluasi 115

(14)

ا koma di atas ط te dengan titik di bawah

ب b be ظ Z Zed

ت t te ع koma di atas

terbalik

ث th te ha غ gh ge ha

ج j je ف F Ef

ح ha dengan titik di

bawah ق Q Qi

خ kh ka ha ك K Ka

د d de ل L El

ذ dh de ha م M Em

ر r er ن N En

ز z zed و W We

س s es ه H Ha

ش sh es ha ء koma di atas

ص es dengan titi di

bawah ي Y Ye

ض de dengan titik di

bawah

(15)

1

Pendidikan merupakan kebutuhan primer yang tidak bisa dihindari, karena pendidikan diyakini dapat meningkatkan harkat dan martabat pada diri setiap manusia. Oleh masyarakat luas, pendidikan dianggap sebagai upaya memajukan kehidupan bangsa. Tujuan utama suatu pendidikan adalah melahirkan para penerus bangsa yang bukan hanya cerdas secara intelektual akan tetapi ditunjukan untuk membangun kepribadian peserta didik secara emosi dan sosialnya.

Pendidikan diartikan sebagai proses pengembangan potensi yang dihasilkan melalui interaksi dengan lingkungan yang berlangsung sepanjang hidup manusia.1 Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa pendidikan merupakan usaha untuk mewujudkan suasana dalam proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi yang dimiliki.2

Penyelenggaraan pendidikan harus dilakukan dengan pengelolaan yang baik agar dapat mengembangkan potensi manusia seutuhnya, tanpa terkecuali pada pendidikan keagamaan yang ada di pesantren. Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan menyebutkan bahwa tujuan pendidikan

1 Imam Gunawan, Manajemen Pendidikan Suatu Pengantar Praktik (Bandung: CV.

Alfabeta, 2017), 28.

2Sekretariat Negara Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1 ayat (1).

(16)

adalah terbentuknya peserta didik yang memahami dan mengamalkan nilai- nilai ajaran agamanya dan/atau menjadi ahli ilmu agama yang berwawasan luas, kritis, kreatif, inovatif, dan dinamis dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia.3

Dalam Peraturan Menteri Agama republik Indonesia No. 13 Tahun 2014 tentang Pendidikan Keagamaan Islam dijelaskan bahwa penyelenggaraan pendidikan bertujuan untuk menanamkan keimanan dan ketakwaan pada peserta didik, mengembangkan kemampuan, pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta didik untuk menjadi ahli ilmu serta mengembangkan pribadi peserta didik yang berakhlaqul karimah dengan menjunjung tinggi nilai-nilai keikhlasan, kesederhanaan, kemandirian, persaudaraan, rendah hati, toleran, moderat, keteladanan, pola hidup sehat dan cinta tanah air.4

Selain itu, dalam Peraturan Menteri Agama Repurblik Indonesia No.

31 Tahun 2020 tentang Pendidikan Pesantren juga menjelaskan bahwa pendidikan pesantren diselenggarakan dengan tujuan membentuk santri unggul yang memiliki akhlak mulia, kedalaman ilmu agama Islam, keteladanan, kecintaan terhadap tanah air, kemandirian, keterampilan dan wawasan global sehingga dapat mengisi kemerdekaan Indonesia.5

Melihat dari tujuan pendidikan diatas, maka penyelenggaraan suatu pendidikan tidak dapat dipisahkan dari ilmu manajemen. Manajemen

3 Sekretariat Negara Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan, pasal 8 ayat (2).

4Kementerian Agama Republik Indonesia, Peraturan Menteri Agama No. 13 Tahun 2014 tentang Pendidikan Keagamaan Islam, pasal 2 ayat (1-3).

5Kementerian Agama Republik Indonesia, Peraturan Menteri Agama No. 31 Tahun 2020 tentang Pendidikan Pesantren, pasal 3 ayat (2-3).

(17)

merupakan proses pengelolaan maupun pengaturan yang menggunakan kemampuan dan keterampilan seseorang untuk melakukan kegiatan yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan evaluasi baik secara perorangan maupun bersama dalam upaya mencapai tujuan yang ditentukan secara efektif serta efisien.6 Manajemen dalam lingkungan pendidikan juga diartikan sebagai segala bentuk proses dalam bidang pendidikan dengan memanfaatkan semua fasilitas yang tersedia secara optimal, relevan, efektif, dan efisien, untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan.7

Manajemen dalam pendidikan Islam memeliki beberapa bagian yang meliputi: (1) Manajemen Kurikulum atau yang biasa dikenal dengan Manajemen Pengajaran; (2) Manajemen Peserta Didik; (3) Manajemen Kepegawaian; (4) Manajemen Sarana dan Prasarana; (5) Manajemen Keuangan; dan (6) Manajemen Hubungan Masyarakat. Bagian-bagian tersebut secara garis besar dapat dikelompokkan kedalam dua bagian, yakni manajemen sumber daya manusia dan manajemen sumberdaya non manusia.

Manajemen sumber daya manusia terdisi atas manajemen peserta didik, manajemen kepegawaian dan manajemen hubungan masyarakat. Sedangkan manajemen sumber daya non manusia terdiri atas manajemen kurikulum, manajemen sarana dan prasarana serta manajemen keuangan.8

6Gunawan, Manajemen Pendidikan, 54.

7Bahrudin, Manajemen Peserta Didik. (Jakarta: PT Indeks, 2014), 8.

8Richard A. Gorton, School Administration: Challenge and Oppurtunity for Leadership, (USA: WMC. Brown Company Publisher, 1976), 43

(18)

Manajemen pendidikan juga diartikan sebagai proses menjaga mutu pendidikan. Mutu pendidikan sendiri merupakan gambaran menyeluruh tentang pelayanan dalam pendidikan, baik secara internal maupun eksternal yang dapat menunjukkan kemampuannya dalam memenuhi target capaian yang diharapkan, mencakup masukan (input), proses, dan keluaran (output) pendidikan.

Dalam manajemen pendidikan, peserta didik merupakan faktor utama karena merupakan faktor yang paling menentukan dalam keberhasilan manajemen pendidikan. Peserta didik merupakan sentral layanan dari menejemen pendidikan. Semua bentuk kegiatan yang dirancang sekolah, baik yang berkaitan dengan peserta didik secara langsung maupun tidak langsung, direncanakan dan dilakukan dengan tujuan peserta didik mendapatkan layanan pendidikan terbaik.9

Peserta didik memiliki kedudukan yang sangat penting karena menjadi input, proses, dan output lembaga pendidikan. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan akan sangat bergantung dengan perkembangan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik peserta didik.10 Peserta didik juga merupkan sebagai makhluk Allah SWT dengan segala potensi yang dimiliki sebagai khalifah fil ardh dan yang terbaik diantara makhluk ciptaan Allah lainnya. Sebagaimana firman Allah SWT. dalam surat Al-Baqarah ayat 30:

9Bahrudin, Manajemen Peserta, 11

10Bahrudin, Manajemen Peserta, 19.

(19)



























































Artinya : “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat:

"Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman:

"Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."”11 Peserta didik merupakan personal yang terdaftar menjadi subyek di sebuah lembaga pendidikan. UU Sistem Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa peserta didik adalah person dari anggota masyarakat yang berupaya untuk mengembangkan potensi yang dimiliki melalui pembelajaran yang tersedia pada jenjang pendidikan tertentu. Jadi dapat diartikan bahwa peserta didik merupakan seseorang yang terdaftar dalam suatu jenjang lembaga pendidikan tertentu, dengan selalu ingin mengembangkan potensi yang dimiliki baik pengembangan dalam aspek akademik ataupun non-akademik melalui pembelajaran yang diselenggarakan.12

Manajemen peserta didik merupakan bagian dari substansi manajemen pendidikan yang bersentuhan langsung dengan peserta didik. Manajemen peserta didik memiliki tujuan mengatur berbagai aktifitas pembelajaran di sekolah berjalan dengan lancar, tertib dan teratur. Beberapa ahli mengemukakan tujuan manajemen peserta didik adalah agar terciptanya

11 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an Terjemah Tafsir Per Kata (Bandung: Sygma Creative Media Corp, 2010), 6.`

12 Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Kelas & Peserta Didik: Sebuah Pendekatan Evaluatif, (Jakarta: Rajawali, 1986), 1.

(20)

kondisi lingkungan sekolah yang kondusif serta agar peserta didik dapat belajar dengan efektif sehingga menghasilkan output yang bermutu.13 Hal itu senada dengan hasil penelitian terkait penerapan manajemen peserta didik dalam meingkatkan prestasi Peserta Didik yang dilakukan oleh Khoirul Anam pada tahun 2019 silam, yang dari hasil penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa manjemen peserta didik sangatlah mempengaruhi kualitas peserta didik.14

Keberadaan manajemen peserta didik sangatlah urgen bagi suatu lembaga pendidikan karena peserta didik merupakan subjek sekaligus objek utama dalam proses transformasi ilmu dan ketrampilan. Keberhasilan pendidikan akan sangat bergantung pada perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional serta kejiwaan peserta didik.

Manajemen peserta didik merupakan pengaturan terhadap semua aktifitas peserta didik, mulai sejak menjadi peserta didik baru sampai telah menjadi alumni. Manajemen peserta didik bukan hanya sekedar pencatatan data peserta didik akan tetapi juga meliputi aspek yang lebih luas yaitu dapat membantu upaya pertumbuhan peserta didik melalui pendidikan di sekolah.15

Manajemen peserta didik di sekolah perlu memberikan inovasi sesuai dengan perkembangan zaman yang ada agar bisa mendukung pelaksanaan program dan tercapainya tujuan pengembangan potensi peserta didik.

Mengembangkan potensi diri adalah hak setiap peserta didik karena peserta

13Meilina Bustari, Manajemen Peserta Didik, (Yogyakarta: FIP UNY, 2005), 2.

14Khoirul Anam, “Implementasi Manajemen Peserta Didik dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Surabaya”, (Tesis, UIN Sunan Ampel Surabaya, 2019).

15Meilina Bustari, Manajemen Peserta Didik, 3.

(21)

didik merupakan pusat layanan di sekolah. Semua kegiatan sekolah diarahkan sebaik mungkin guna untuk memberikan pelayanan terbaik kepada peserta didik. Penyediaan fasilitas berupa layanan tersebut juga telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 12 ayat 1: “Setiap peserta didik berhak mendapat pelayanan pendidikan yang berkaitan dengan bakat, minat, dan kemampuannya.”16

Pengembangan mutu peserta didik memiliki hubungan erat dengan mutu lulusan suatu lembaga pendidikan. Dalam UU No. 20 Tahun 2003 pasal 35 disebutkan bahwa kompetensi yang dimiliki lulusan merupakan kualifikasi kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan serta keterampilan peserta didik yang harus dicapai dari suatu satuan lembaga pendidikan pada jenjang pendidikan tertentu.17

Mutu lulusan tidak terjadi begitu saja, ia harus direncanakan secara terstruktur dengan menggunakan manajemen yang baik, khususnya dalam bidang manajemen peserta didik. Oleh sebab itu, peranan manajemen peserta didik sangatlah penting dalam pengembangan mutu lulusan suatu lembaga pendidikan, karena meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan serta evaluasi segala sumber daya yang tersedia. Hal ini didasarkan pada penglihatan secara obyektif dan realistis kondisi-kondisi eksternal maupun internal, sehingga dapat merespon perubahan lingkungan yang telah dan akan terjadi. Manajemen peserta didik direncanakan agar

16SETNEG RI, UU No. 20 Tahun 2003, pasal 12 ayat (1).

17SETNEG RI, UU No. 20 Tahun 2003, pasal 35.

(22)

lulusan yang dihasilkan terus menyempurnakan diri sejalan dengan totalitas potensi yang dimilikinya degan tetap bersandar pada nilai-nilai agama.

Ma’hadul Qur’an Salafiyah Syafi’iyah Situbondo merupakan satuan lembaga pendidikan diniyah non-formal yang berada di bawah naungan Bidang Pendidikan Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo. Dalam perjalanannya, lembaga yang secara praktik merupakan lembaga pendidikan diniyah yang ada pada jenjang/tingkat dasar (Diniyyah Takmiliyah Ula) ini, melaksanakan proses belajar mengajar berbentuk klasikal dengan kurikulum murni Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo Situbondo yang berpusat pada kemampuan mendalami ilmu-ilmu al-Qur’an.18

Tabel 1.1

Struktur KurikulumMa’hadul Qur’an19

NO MATA

PELAJARAN

KELAS

I II III IV

1 Tashawwuf - - 2 2

2 Tauhid 2 2 - -

3 Ulumul Qur’an 2 2 2 2

4 Fiqh 2 2 2 2

5 BMK - - 2 2

6 Nahwu 2 2 2 2

7 Sharraf 2 2 2 2

8 Tajwid 2 2 - -

9 Tahfidz 2 2 2 2

10 Takrir 4 4 4 4

JUMLAH 18 18 18 18

18 Ma’hadul Qur’an Salafiyah Syafi’iyah Situbondo, “Profil Lembaga”, 09 September 2020.

19 Ma’hadul Qur’an Salafiyah Syafi’iyah Situbondo, “Struktur Kurikulum”, 09 September 2020.

(23)

Meskipun merupakan lembaga pendidikan tingkat dasar, akan tetapi dalam penerimaan peserta didiknya, Ma’hadul Qur’an tidak memiliki patokan umur seperti lembaga pada umumnya. Pada umumnya, lembaga pendidikan tingkat dasar akan menerima peserta didik baru hanya seumuran anak SD/MI (6-7 Tahun), akan tetapi di Ma’hadul Qur’an tidak menggunakan pakem tersebut. Pada proses penerimaan peserta didik baru, Ma’hadul Qur’an Salafiyah Syafi’iyah Situbondo justru lebih pada menetapkan kompetensi dan kriteria khusus yang terbilang cukup ketat untuk dipenuhi oleh setiap calon peserta didik. Kompetensi dan kriteria tersebut adalah berupa para calon peserta didik yang ingin mengenyam pendidikan di lembaga ini harus sudah memiliki bekal hafalan al-Qur’an. Antara calon peserta satu dan yang lainnya memiliki ketentuan hafalan yang berbeda berdasarkan jenjang sekolah formal yang akan ditempuh.

“Misalnya bagi calon peserta didik yang sekolah formalnya sudah setingkat SLTP, maka harus memiliki bekal hafalan minimal 1 Juz.

Sedangkan calon peserta didikan yang sudah setingkat SLTA, harus meiliki bekal hafalan minimal 2 Juz. Ada juga ketentuan untuk calon peserta didik baru yang sudah setingkat PT, namun sepanjang perjalanannya kami masih belum pernah menerima peserta didik pada tingkatan tersebut, karena persyaratan yang harus dimiliki oleh calon peserta didik setingkat itu adalah minimal memiliki hafalan al-Qur’an 6 Juz. Hal ini kami buat dengan mempertimbangkan jangka waktu belajar bagipeserta didik.”20

Ma’hadul Qur’an Salafiyah Syafi’iyah Situbondo memiliki empat jenjang kelas yang harus dilewati setiap perserta didik dalam menempuh pembelajaran di lembaga ini. Hal ini menjadi pertimbangan sendiri bagi pengelola lembaga dalam hal menentukan persyaratan untuk peserta didik

20Suandi, diwawancara oleh Peneliti, Situbondo, 09 September 2020.

(24)

barunya. Selain jenjang kelas tersebut, pertimbangan lainnya adalah faktor tidak adanya jenjang lembaga selanjutnya bagi lulusan lembaga ini. Selain mendapat ijazah lembaga, lulusan lembaga ini secara otomatis akan mendapatkan sanad al-Qur’an dan mendapatkan gelar Sarjana al-Qur’an (SQ).

Dalam wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada Suandi, M.H.I.

selaku kepala di Ma’hadul Qur’an Salafiyah Syafi’iyah Situbondo, mengungkapkan bahwa:

“Fokus utama dalam penyelenggaraan lembaga ini memang lebih pada pengembangan kemampuan peserta didik dalam mendalami ilmu-ilmu al-Qur’an yang merupakan pedoman dalam kehidupan bagi ummat Islam. Sebagaian besar kegiatan yang ada disini juga berhubungan dengan pengembangan bakat siswa dalam bidang hafalan al-Qur’an.”21 Selain itu, menurut keterangan tambahan yang disampaikan oleh Drs.

A. Zaini Khozin, M.Pd.I. selaku bagian kesiswaan di Ma’hadul Qur’an Salafiyah Syafi’iyah Situbondo, menyatakan bahwa:

“Mulai dari sistem penerimaan peserta didik baru, kenaikan kelas, sampai kelulusan peserta didik, semua ditentukan berdasarkan jumlah hafalan yang mereka miliki. Oleh karena itu, penyusunan kurikulum dan rancangan kegiatan yang ada pada lembaga ini di design khusus untuk mempermudah peserta didik mencapai target tersebut.22

Usaha lain yang dilakukan oleh Ma’hadul Qur’an Salafiyah Syafi’iyah Situbondo dalam menerapkan manajemen peseta didik adalah dengan memberikan kegiatan pendukung yang dirancang khusus agar membantu peserta didik dalam mencapai target-target yang telah ditentukan. Oleh karena itu, segala bentuk kegiatan manajemen peserta didik yang ada dirancang

21Suandi, diwawancara oleh Peneliti, Situbondo, 09 September 2020.

22A. Zaini Khozin, diwawancara oleh Peneliti, Situbondo, 09 September 2020

(25)

secara khusus sebagai penunjang bagi para peserta didiknya dalam menghafal dan memahami al-Qur’an.

Berdasarkan hasil pra-observasi yang dilakukan pada tanggal 09 September 2020 di Ma’hadul Qur’an Salafiyah Syafi’iyah Situbondo, penanaman akhlakul karimah serta pengembangan potensi peserta didik untuk menghafal al-Qur’an memang menjadi prioritas utama pendidikan di Ma’hadul Qur’an Salafiyah Syafi’iyah Situbondo. Beberapa kegiatan pendukung yang peneliti temui ketika melakukan observasi awal adalah Kajian Kitab at-Tibyan dan Pelatihan Fashohah.23

Dengan beberapa kompetensi dan kriteria ketat yang telah disebutkan diatas (baik kriteria calon peserta didik baru maupun kriteria lulusan), banyak anggapan bahwa lembaga ini terlalu sulit untuk dijalani oleh calon peserta didik baru yang minim pengalaman di Pesantren, sehingga akan berpengaruh pada angka calon peserta didik baru maupun lulusannya. Akan tetapi, Ma’hadul Qur’an Salafiyah Syafi’iyah dapat menepis anggapan tersebut. Hal itu dapat dibuktikan dengan angka peserta didik baru dan lulusan yang relatif konsisten bahkan mulai ada peningkatan pada setiap tahunnya.

Tabel 1.2

Daftar Jumlah Peserta Didik & Lulusan24

NO TAHUN

AJARAN

JUMLAH PESERTA DIDIK

JUMLAH LULUSAN

1 2015/2016 201 20

2 2016/2017 253 29

23Observasidi Ma’hadul Qur’an Salafiyah Syafi’iyah Situbondo, 09 September 2020.

24 Ma’hadul Qur’an Salafiyah Syafi’iyah Situbondo,“Daftar Jumlah Peserta Didik dan Lulusan”, 09 September 2020.

(26)

3 2017/2018 295 35

4 2018/2019 304 30

5 2019/2020 460 36

6 2020/2021 492 48

Dari pemaparan di atas, dapat ditarik pemahaman bahwa lulusan dari madrasah ini selain memiliki pengetahuan tentang ilmu-ilmu al-Qur’an, lulusannya juga memiliki hafalan al-Qur’an 30 Juz. Mutu lulusan dilembaga ini pada bidang tahfidz al-Qur’an meliputi ketuntasan dan kelancaran hafalan yang dimiliki oleh setiap peserta didik. Ini menjadi suatu keunikan tersendiri bagi lembaga pendidikan yang berada di ujung timur Kabupaten Situbondo.

Melihat fenomena yang terjadi, peneliti menilai dibutuhkan manajemen yang baik untuk mencapi target tersebut, khususnya terkait perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi yang merupakan fokus utama dari manajemen peserta didik. Maka dari itu, peneliti sangatlah tertarik untuk melakukan suatu penelitian lebih lanjut. Dengan melakukan penelitian ini, peneliti berharap ada tambahan pengetahuan serta inovasi baru dalam hal manajemen peserta didik, khususnya dalam mengembangkan kualitas mutu lulusan. Oleh sebab itu, penelitian ini peneliti beri judul “Manajemen Peserta Didik dalam Mengembangkan Mutu Lulusan pada Bidang Tahfidz Al-Qur’an di Ma’hadul Qur’an Salafiyah Syafi’iyah Situbondo”.

B. Fokus Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, rumusan masalah disebut dengan istilah fokus penelitian. Fokus penelitian merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui proses penelitian. Fokus penelitian harus disusun

(27)

secara singkat, jelas, tegas, spesifik, operasional yang dituangkan dalam bentuk kalimat tanya.25Adapun fokus dalam penelitian ini meliputi:

1. Bagaimana perencanaan manajemen peserta didik dalam mengembangkan mutu lulusan pada bidang tahfidz Al-Qur’andiMa’hadul Qur’an Salafiyah Syafi’iyah Situbondo?

2. Bagaimana pelaksanaan manajemen peserta didik dalam mengembangkan mutu lulusan pada bidang tahfidz al-Qur’andiMa’hadul Qur’an Salafiyah Syafi’iyah Situbondo?

3. Bagaimana evaluasi manajemen peserta didik dalam mengembangkan mutu lulusan pada bidang tahfidz al-Qur’andiMa’hadul Qur’an Salafiyah Syafi’iyah Situbondo?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan gambaran tentang arah suatu penelitian yang dilakukan. Tujuan penelitian mengacu kepada masalah yang telah dirumuskan pada fokus penelitian.26 Dari penelitian tersebut dapat dipahami, bahwa tujuan penelitian adalah sesuatu yang ingin dicapai dalam setiap usaha penelitian. Maka dalam penelitian ini, penulis mempunyai tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mendeskripsikan perencanaan manajemen peserta didik dalam mengembangkan mutu lulusan pada bidang Tahfidz Al-Qur’an di Ma’hadul Qur’an Salafiyah Syafi’iyah Situbondo.

25Institut Agama Islam Negeri Jember, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Jember: IAIN Jember, 2020), 45.

26IAIN Jember, Pedoman Penulisan, 45.

(28)

2. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan manajemen peserta didik dalam mengembangkan mutu lulusan pada bidang Tahfidz Al-Qur’an di Ma’hadul Qur’an Salafiyah Syafi’iyah Situbondo.

3. Untuk mendeskripsikan evaluasi manajemen peserta didik dalam mengembangkan mutu lulusan pada bidang Tahfidz Al-Qur’an di Ma’hadul Qur’an Salafiyah Syafi’iyah Situbondo

D. Manfaat Penelitian

Bagian ini menjelaskan manfaat atau pentingnya penelitian ini dilakukan, terutama bagi pengembangan khazanah keilmuan atau pelaksanaan pembangunan dalam arti lebih luas. Uraian dalam manfaat penelitian ini berisi tentang alasan atas masalah yang diteliti. Dari uraian dalam bagian ini diharapkan dapat difahami bahwa penelitian terhadap masalah yang dipilih memang layak untuk dilakukan.27

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Sebagai pengembangan keilmuan mengenai manajemen peserta didik dalam meningkatkan mutu lulusan.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti

Sebagai media untuk mengasah keterampilan dalam bidang penelitian dan menambah khazanah keilmuan khususnya dibidang manajemen peserta didik.

27IAIN Jember, Pedoman Penulisan, 45.

(29)

b. Bagi UIN Jember

Sebagai tambahan literatur karya ilmiah dan merupakan realisasi dari tri darma perguruan tinggi sekaligus memperkaya khazanah keilmuan yang dapat dijadikan pertimbangan bagi kajian selanjutnya, terutama kajian tentang manajemen peserta didik dalam meningkatkan mutu lulusan dalam bidang tahfidz al-Qur’an.

c. Bagi MQ Salafiyah Syafi’iyah

Sebagai informasi dan evaluasi terkait penerapan manajemen peserta didik dalam pengembangan mutu lulusan bidang Tahfidz Al- Qur’an di MQ Salafiyah Syafi’iyah Situbondo.

E. Definisi Istilah

Definisi istilah berisi tentang pengertian istilah-istilah penting yang menjadi titik perhatian peneliti di dalam judul penelitian. Tujuannya agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap makna istilah sebagaimana dimaksud oleh peneliti.28 Adapun beberapa definisi dari istilah penting dalam judul penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manajemen Peserta Didik

Manajemen peserta didik dapat diartikan sebagai usaha untuk melakukan pengelolaan peserta didik mulai dari peserta didik tersebut masuk sekolah sampai dengan mereka lulus, layanan yang memusatkan perhatian pengaturan, pengawasan, dan layanan peserta didik di kelas dan di luar kelas demi kelangsumgan dan peningkatan mutu sehingga lembaga

28IAIN Jember, Pedoman Penulisan, 46.

(30)

pendidikan tersebut dapat berjalan dengan teratur, terarah, dan terkontrol dengan baik seperti pengembangan seluruh kemampuan, minat dan kebutuhan sampai ia matang.

Perencanaan dalam manajemen peserta didik merupakan suatu aktivitas memikirkan di muka hal-hal yang harus dilakukan berkenaan dengan peserta didik di sekolah sejak peserta didik akan memasuki sekolah. Kemudian, Pelaksanaan manajemen peserta didik adalah hubungan antara aspek individual yang ditimbulkan oleh adanya hubungan terhadap bawahan untuk dapat mengerti dan memahami pembagian pekerjaan yang efektif dan efisien. Sedangkan evaluasi manajemen peserta didik adalah suatu proses melakukan penilaian terhadap peserta didik menggunakan patokan tertentu guna mencapai tujuan.

2. Mutu Lulusan

Mutu lulusan adalah kemampuan atau kompetensi yang dimiliki oleh lulusan lembaga pendidikan (output), baik kompetensi akademik maupun kompetensi non-akademik, yang dilandasi oleh kompetensi personal dan sosial, serta nilai-nilai akhlak mulia, yang keseluruhannya merupakan kecakapan hidup (life skill).

3. Tahfidz al-Qur’an

Tahfidz al-Quran adalah proses menghafal ayat-ayat al-Qur’an untuk memelihara, menjaga dan melestarikan kemurnian al-Quran yang diturunkan kepada Rasulullah SAW di luar kepala agar tidak terjadi perubahan dan pemalsuan serta dapat menjaga dari kelupaan baik secara keseluruhan maupun sebagiannya.

(31)

4. Ma’hadul Qur’an Salafiyah Syafi’iyah Situbondo

Ma’hadul Qur’an merupakan satuan lembaga pendidikan diniyah non-formal yang secara praktiknya,Ma’hadul Qur’an merupakan lembaga pendidikan diniyah yang ada pada jenjang/tingkat dasar (Diniyyah Takmiliyah Ula) dengan kurikulum murni Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo Situbondo yang berpusat pada kemampuan mendalami ilmu-ilmu al-Qur’an dan tidak memiliki jenjang lembaga berikutnya.

Dari beberapa istilah kunci di atas, maka secara garis besar judul penelitian ini memiliki pengertian suatu usaha untuk melakukan pengelolaan peserta didik mulai dari peserta didik tersebut masuk sekolah sampai dengan mereka lulus sehingga terbentuk suatu lulusan yang memiliki kemampuan untuk memelihara, menjaga dan melestarikan kemurnian Al-Quran di suatu lembaga pendidikan diniyah non formal yakniMa’hadul Qur’an.

F. Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan tesis perlu adanya uraian yang sistematis untuk mempermudah pembaca. Adapun pembahasan dalam tesis ini dibagi dua yaitu pembahasan secara teoritis yang berdasarkan literatur yang ada, serta pembahasan analisis yang berdasarkan pada data-data yang diperoleh dilapangan, untuk memperjelas proses penulisan tesis ini, maka peneliti menyusun sistematika sebagai berikut:

Bab I, memuat tentang pendahuluan yang terdiri dari enam sub, yaitu:

latar belakang, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi

(32)

istilah, sistematika pembahasan. Adapun fungsi bab ini adalah untuk memperoleh gambaran secara umum mengenai pembahasan dalam skripsi ini.

Bab II, memuat tentang kajian kepustakaan yang terdiri dari penelitian terdahulu, dimana dalam penelitian terdahulu ini peneliti mencantumkan berbagai hasil penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian saat ini.

Selain penelitian terdahulu, kajian kepustakaan juga terdiri dari kajian teori, pada bagian ini berisi pembahasan tentang teori yang dijadikan perspektif dalam penelitian yang meliputi manajemen peserta didik dalam meningkatkan mutu lulusan diMa’hadul Qur’an Salafiyah Syafi’iyah Situbondo.

Bab III, memuat tentang metode penelitian yang terdiri dari pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, subyek penelitian, teknik pengumpulan data, analisa data, keabsahan data, dan tahap-tahap penelitian.

Fungsi dari bab ini adalah memaparkan metode penelitian yang digunakan pada proses penelitian.

Bab IV, bab ini memuat tentang uraian tentang data dan hasil penelitian yang diperoleh dengan menggunakan metode dan prosedur yang diuraikan dalam Bab IV, Uraian ini terdiri atas paparan data yang disajikan dengan topik sesuai dengan fokus-fokus penelitian serta hasil analisis data.

Paparan data tersebut diperoleh dari pengamatan dan/atau hasil wawancara serta deskripsi informasi lainnya. Hasil analisa data yang merupakan hasil penelitian disajikan dalam bentuk pola, cara, dan motif yang muncul dari data tersebut. Di samping itu, dapat pula disajikan dalam bentuk kategori, sistem klasifikasi, dan tipologi.

(33)

Bab V, bab ini memuat gagasan peneliti, keterkaitan antara pola, kategori dan dimensi, posisi temuan/teori terhadap teori dan temuan sebelumnya, serta penafsiran dan penjelasan dari temuan/teori yang diungkap dari lapangan (grounded theory). Untuk tesis/disertasi perlu dilengkapi dengan implikasi dari temuan penelitian.

Bab VI, bab yang terakhir yaitu memuat bagian penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran-saran. Fungsi dari bab ini adalah diperolehnya suatu gambaran dari hasil penelitian berupa kesimpulan, dengan kesimpulan ini akan dapat membantu memahami makna dari penelitian yang telah dilakukan.

(34)

20

Pada bagian ini peneliti mengamati berbagai data pustaka yang terdapat pada penelitian-penelitian terdahulu, sehingga dapat dijadikan acuan dalam penelitian:

1. Penelitian Nurul Fadhilah, tahun 2017 yang berjudul “Manajemen Peserta Didik di MI Negeri Pakuncen Dan MI Ma’arif 04 Gentasari Kecamatan Kroya Kab. Cilacap.” Tesis Institut Agama Islam Negeri Purwokerto.

Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah kepala madrasah, guru, dan pustakawan sebagai subyek pendukung. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang terkumpul dari teknik tersebut dianalisis menggunakan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Penelitian ini mengungkapkan bahwa manajemen peserta didik di MI Negeri Pekuncen dan MI Ma’arif 04 Gentasari merupakan kegiatan yang tersusun yang meliputi perencanaan manajemen peserta didik, pelaksanaan, dan pengawasan peserta didik.

Perencanaan manajemen peserta didik yang meliputi tahapan perkiraan, perumusan tujuan, kebijakan, penyusunan langkah-langkah, penjadwalan, dan pembiayaan telah terlaksana dengan baik. Pelaksanaan manajemen peserta didik meliputi perencanaan, penerimaan, orientasi, mengatur kehadiran dan ketidakhadiran peserta didik di sekolah, mengatur

(35)

pengelompokkan peserta didik, Pembinaan dan pengembangan peserta didik, serta pencatatan dan pelaporan peserta didik. Pengawasan manajemen peserta didik di MI Negeri Pekuncen secara internal dan di MI Ma’arif 04 Gentasari secara internal dan pengawasan masyarakat.1

Persamaan dengan penelitian ini adalah membahas tentang manajemen peserta didik dengan menggunakan pendekatan kualitatif.

Perbedaannya adalah penelitian terdahulu membahas tentang manajemen peserta didik secara umum di 2 lembaga pendidikan, sedangkan penelitian ini mebahas tentang manajemen peserta didik dalam meningkatkan mutu lulusan.

2. Penelitian Hendra Adha Zakakalana, tahun 2017 yang berjudul

“Manajemen Peserta Didik di SMAN Keberbakatan Olahraga Lampung”.

Tesis Universitas Lampung, Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi fenomenologis di SMAN Keberbakatan Olahraga Lampung. Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, dokumentasi dan Observasi. Analisis data yang digunakan yaitu menggunakan model interaktif Miles dan Huberman. Penelitian ini mengungkapkan bahwa untuk memperoleh input yang lebih berkualitas dan mempunyai keberbakatan yang baik, maka proses penerimaan Peserta Didik baru harus dipersiapkan secara matang dan membentuk panitia penerimaan Peserta Didik baru dengan mempertimbangkan memiliki kemampuan dan

1Nurul Fadhilah, “Manajemen Peserta Didik di MI Negeri Pakuncen Dan MI Ma’arif 04 Gentasari Kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap”, (Tesis,IAIN Purwokerto, 2017).

(36)

pengalaman. Hal tersebut akan berpengaruh pada proses pengorganisasian peserta didik berjalan dengan baik dan khususnya dalam kecabangan hendaknya dibuat struktur organisasi sesuai dengan petunjuk teknis, sehingga pembagian tugas dan tanggungjawab, serta pendelegasian wewenang kepada masing-masing bidang menjadi lebih jelas.2

Persamaan dengan penelitian ini adalah membahas tentang manajemen peserta didik dengan menggunakan pendekatan kualitatif.

Perbedaannya adalah penelitian terdahulu membahas tentang manajemen peserta didik di suatu lembaga pendidikan formal, sedangkan penelitian ini mebahas tentang manajemen peserta didik di lembaga pendidikan diniyah.

3. Penelitian Wahyu Suminar, tahun 2017 yang berjudul “Manajemen Peserta Didik Untuk Meningkatkan Prestasi Siswa Pada Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Pacitan”. Tesis Institut Agama Islam Negeri Ponorogo, Ponorogo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan setting data deskriptif kualitatif. Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, dokumentasi dan Observasi. Penelitian ini mengungkapkan bahwa Manajemen peserta didik dalam meningkatkan prestasi siswa di MAN Pacitan mencangkup tiga aspek yakni pelayanan, pembinaan dan pengawasan dengan berbagai kegiatan di dalamnya yang berupaya mengembangkan potensi, bakat dan minat peserta didik dari segi akademis dan non akademis dengan tujuan untuk meningkatkan prestasi siswa. Selain itu, Pengembangan prestasi siswa berbasis preferensi peserta

2Hendra Adha Zakakalana, “Manajemen Peserta Didik di SMAN Keberbakatan Olahraga Lampung, (Tesis, Universitas Lampung, Bandar Lampung, 2017).

(37)

didik di MAN Pacitan dikembangkan melalui multiple intellegence, peserta didik yang memiliki kecerdasan dan kegemaran lebih dalam hal mata pelajaran atau akademis diwadahi dengan kegiatan seperti diskusi dengan membentuk grup mata pelajaran, bedah SKL, dan bimbingan belajar lainnya. Sedangkan peserta didik yang memiliki kecerdasan dan kegemaran lebih di bidang non akademis diwadahi dengan berbagai kegiatan di luar kelas yaitu kegiatan ekstrakurikuler seperti Pramuka, Muhadhoroh, MTQ, PMR, UKS, Risma,Teater, Jurnalistik, KIR, Seni Musik dan Kaligrafi, dan Olahraga.3

Persamaan dengan penelitian ini adalah membahas tentang manajemen peserta didik dengan menggunakan pendekatan kualitatif.

Perbedaannya adalah penelitian terdahulu membahas tentang manajemen peserta didik di suatu lembaga pendidikan formal dengan fokus utamanya adalah meningkatkan prestasi siswa, sedangkan penelitian ini mebahas tentang manajemen peserta didik di lembaga pendidikan diniyah dengan memfokuskan pada pengembangan mutu lulusan.

4. Penelitian Cut Zahara, tahun 2019 yang berjudul “Manajemen Peserta Didik Dalam Meningkatkan Komunikasi Belajar Siswa Di SMALB Bukesra Banda Aceh” Tesis Universitas Negeri Ar-Raniry Banda Aceh.

Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, subjek penelitian kepala sekolah, guru kelas dan guru bidang kesiswaan. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi.

3Wahyu Suminar, “ManajemenPeserta Didik Untuk Meningkatkan Prestasi Siswa Pada Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Pacitan”. (Tesis, Institut Agama Islam Negeri Ponorogo, 2017)

(38)

Analisis dalam penelitian ini terdapat tiga tahap yaitu, reduksi data, penyajian data dan penarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pengelolaan peserta didik, guru melakukan komunikasi manual dan membaca ujaran seperti gerakan tangan, ekspresi wajah, gerakan bibir. Dalam penyampaian materi, guru harus menyampaikan secara jelas. Sarana dan prasarana yang lengkap, seperti tunarungu membutuhkan komunikasi yang baik karena mereka kurang pendengaran saat komunikasi atau berbicara. Untuk tuna netra mereka membutuhan mobilasi atau menuntun diri. Untuk tuna grahita dan mereka membuthkan bela diri, tuna daksa mereka membutuhkan melatih fisik. Faktor penghambat pengelolaan peserta didik dalam meningkatkan komunikasi belajar siswa yaitu peserta didik kurang pendengaran, penglihatan, bicara, lemah mental, kemudian adanya anak daunsindrom yang tidak bisa melakukan proses belajar mengajar seperti anak lainnya, seperti area sekolah dan kurangnya sarana prasarana. Faktor pendukung pengelolaan peserta didik yaitu untuk anak tunarungu harus menguasai bahasa isyarat, adanya sarana prasarana, harus adanya asesmen sebelum pembelajaran dan guru harus bisa memahami keadaan siswa sesuai bakat dan minatnya.4

Persamaan dengan penelitian ini adalah membahas tentang manajemen peserta didik dengan menggunakan pendekatan kualitatif.

Perbedaannya adalah penelitian terdahulu membahas tentang manajemen peserta didik dalam meningkatkan komunikasi belajar siswa, sedangkan

4 Cut Zahara, “Manajemen Peserta Didik Dalam Meningkatkan Komunikasi Belajar Siswa Di SMALB Bukesra Banda Aceh” (Tesis, Universitas Negeri Ar-Raniry Banda Aceh. 2019)

(39)

penelitian ini mebahas tentang manajemen peserta didik dalam meningkatkan mutu lulusan.

5. Penelitian Dewi Isnawati Intan Putri. Tahun 2020 yang berjudul

“Manajemen Pengembangan Peserta Didik Berbasis Total Quality Management di MI Al-Hidayah Bagor Miri Sragen”. Tesis Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan setting data deskriptif kualitatif. Penelitian ini mengungkapkan bahwa pengembangan mutu peserta didik membutuhkan manajemen yang baik dalam mengembangkan kemampuan peserta didik seperti paham akan suatu peroses juga puasnya pelangan sehingga madrasah mampu mengetahui tanggung jawabnya dengan mengutamakan kualitas. Manejemen perkembangan peserta didik yang digunakan peneliti yaitu Perencanaan, mekanisme penerimaan peserta didik, proses seleksi dan kegiatan orientasi peserta didik baru, pembagian ruang kelas, pembinaan dan pengembangan, monitoring dan evaluasi manajemen peserta didik di MI Al-Hidayah Bagor Kabupaten Sragen.5

Persamaan dengan penelitian ini adalah membahas tentang manajemen peserta didik dengan menggunakan pendekatan kualitatif.

Perbedaannya adalah penelitian terdahulu membahas tentang manajemen peserta didik yang berbasis pada Total Quality Management, sedangkan penelitian ini mebahas tentang manajemen peserta didik di lembaga

5 Dewi Isnawati Intan Putri, “Manajemen Pengembangan Peserta Didik Berbasis Total Quality Management di MI Al-Hidayah Bagor Miri Sragen”. (Tesis, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijagam 2020)

(40)

pendidikan diniyah dengan memfokuskan pada pengembangan mutu lulusan.

6. Artikel Ulil Azmi. Tahun 2020 yang berjudul “Manajemen Peserta Didik di Sekolah Berbasis Sistem Pesantren”. Jurnal Nizamul ‘Ilmi. Sukabumi.

Artikel ini ditulis dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan rancangan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah (1) wawancara dan (2) studi dokumentasi. Proses analisis data meliputi (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan penarikan kesipulan. Untuk menjamin keabsahan data yaitu (1) kredibilitas, (2) dependabilitas, dan (3) transferabilitas, dan (4) konfirmabilitas. Dalam artikel ini mengungkapkan bahwa: Pertama, kebijakan penerimaan peserta didik baru ditentukan oleh peraturan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi dan sistemnya sudah berjalan dengan baik, terbuka dan transparan. Kedua, Pelaksanaan pembinaan peserta didik dengan memberikan buku kredit point pelanggaran dan prestasi peserta didik, dan setiap peserta didik baru diwajibkan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.

Ketiga, Evaluasi kelulusan dan alumni dengan memberikan hasil akhir penilaian kepada peserta didik dan pihak sekolah mengharapkan para alumni untuk selalu menjalin hubungan silaturrahmi dengan sekolah.6

Persamaan dengan penelitian ini adalah membahas tentang manajemen peserta didik dengan menggunakan pendekatan kualitatif.

Perbedaannya adalah penelitian terdahulu membahas tentang manajemen

6 Ulil Azmi. “Manajemen Peserta Didik di Sekolah Berbasis Sistem Pesantren”.Jurnal Nizamul ‘Ilmi, Volume 05 (2020).

(41)

peserta didik secara umum dengan basis sistem pesantren, sedangkan penelitian ini mebahas tentang manajemen peserta didik di lembaga pendidikan diniyah dengan memfokuskan pada pengembangan mutu lulusan.

7. Artikel Akmal Firdaus & Aslinda. Tahun 2020 yang berjudul “Strategi Pengembangan Manajemen Peserta Didik Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di MTsN Padang Panjang”. Jurnal al-Fikrah. Padang Panjang.

Artikel ini ditulis dengan pendekatan kualitatif dengan tujuan mengenal data-data yang dikumpulkan melalui studi lapangan. Dalam artikel ini mengungkapkan bahwa MTsN Padang Panjang menerapkan penerimaan peserta didik secara profesional, terstruktur dan sistematis. Hal ini dilaksanakan untuk meningkatkan mutu pendidikan madrasah. Panitia PPDB menetapkan seleksi yang relatif ketat untuk meningkatkan kualitas peserta didik yang akan mengikuti pendidikan di MTsN Padang Panjang.

MTsN Padang Panjang menyelenggarakan orientasi yang dilaksanakan dengan melibatkan pendidik, tenaga kependidikan, dan pengurus OSIM.

Orientasi peserta didik baru dinamakan dengan Matsama (Masa Ta’aruf Siswa Madrasah). Matsama dilaksanakan selama 3 (tiga) hari. Matsama bertujuan untuk mengenalkan lingkungan MTsN, menjalin silaturahim/

keakraban antar siswa dan meningkatkan motivasi belajar. MTsN Padang Panjang melaksanakan pembinaan dan pengembangan peserta didik dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Pembinaan dan pengembangan peserta didik dilakukan dalam bidang akademik/mata pelajaran dan non

(42)

akademik. Pembinaan dan pengembangan peserta didik dilakukan dengan keikutsertaan seluruh warga MTsN bersama dengan orang tua/wali siswa.7

Persamaan dengan penelitian ini adalah membahas tentang manajemen peserta didik dengan pendekatan kualitatif. Perbedaannya adalah penelitian terdahulu membahas tentang manajemen peserta didik dalam meningkatkan mutu pendidikan secara umum, sedangkan penelitian ini mebahas tentang manajemen peserta didik di lembaga pendidikan diniyah dengan memfokuskan pada pengembangan mutu lulusan.

8. Artikel Imas Aam Rahmawati & Vina Fitriyanti. Tahun 2020 yang berjudul “Pengaruh Implementasi Manajemen Peserta Didik Terhadap Prestasi Belajar Siswa” Jurnal Tata Kelola Pendidikan, Bandung.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang dimungkinkan dilakukannya pencatatan dan penganalisian data hasil penelitian secara eksak dengan menggunakan perhitungan statistic. Dari hasil analisis data menunjukan bahwa manajemen peserta didik memiliki korelasi yang sangat lemah terhadap prestasi belajar, sangat lemah dikarenakan ada factor lain yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hasil perhitungan uji korelasi signifikansi menyimpulkan bahwa koefisiensi korelasi antara variabel X (Manajemen Peserta Didik) dan variabel Y (prestasi Belajar) adalah tidak signifikan. Hasil perhitungan koefisien determinasi (KD) yang menunjukan bahwa adanya pengaruh

7 Akmal Firdaus & Aslinda. “Strategi Pengembangan Manajemen Peserta Didik Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di MTsN Padang Panjang”. Jurnal al-Fikrah, Volume VIII (2020)

(43)

manajemen peserta didik terhadap prestasi belajar di SMA Negeri 14 Bandung.8

Persamaan dengan penelitian ini adalah membahas tentang manajemen peserta didik. Perbedaannya adalah penelitian terdahulu membahas tentang pengaruh manajemen peserta didik terhadap prestasi belajar siswa, sedangkan penelitian ini mebahas tentang manajemen peserta didik di lembaga pendidikan diniyah dengan memfokuskan pada pengembangan mutu lulusan.

9. Artikel Putri Ayu Afriariska & Nunuk Hariyati. Tahun 2021 yang berjudul

“Implementasi Manajemen Peserta Didik Dalam Perspektif Pendidikan Karakter”. Jurnal Inspirasi Manajemen. Surabaya. Penulisan dalam artikel ini memakai metode pendekatan kualitatif dengan desain penulisa studi kepustakaan. Dalam artikel ini mengungkapkan bahwa tujuan dari manajemen peserta didik dalam perspektif pendidikan karakter ialah untuk menyadarkan dan mengusahakan aktifnya peserta didik terhadap permasalahan dan kondisi sosial yang ada disekitarnya, yang kemudian dapat meningkatkan tujuan hidup melalui proses pembentukan karakter yang dilakukan secara terus-menerus. Nilai-nilai pendidikan karakter tersebut dapat diterapkan dan dikemas ke dalam tiga ranah yakni kognitif, afektif, dan psikomotorik. Selain itu, jurnal-jurnal yang telah dikaji juga menjelaskan bahwa manajemen peserta didik dalam perspektif pendidikan

8 Imas Aam Rahmawati & Vina Fitriyanti “Pengarus Implementasi Manajemen Peserta Didik Terhadap Prestasi Belajar Siswa”Jurnal Tata Kelola Pendidikan, Volume 2 (2020)

(44)

karakter memiliki implikasi positif terhadap nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh peserta didik.9

Persamaan dengan penelitian ini adalah membahas tentang manajemen peserta didik dengan menggunakan pendekatan kualitatif.

Perbedaannya adalah penelitian terdahulu membahas tentang manajemen peserta didik secara umum yang ditinjau dari perspektif pendidikan, sedangkan penelitian ini mebahas tentang manajemen peserta didik di lembaga pendidikan diniyah dengan memfokuskan pada pengembangan mutu lulusan.

10.Artikel Astuti. Tahun 2021 yang berjudul “Manajemen Peserta Didik”.

Adaara: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam. Bone. Artikel ini ditulis dengan menggunakan studi kepustakaan yang mengandalkan pendekatan berupa bibliografi, data bersumber dari buku, artikel di jurnal ilmiah yang berkaitan dengan pokok permasalahan, pembacaan data dengan pemikiran para ahli dengan pendekatan konstruktif dan interpretasi pada isi pokok.

Dalam artikel ini mengungkapkan bahwa manajemen peserta didik dipandang sebagai bagian dari keseluruhan manajemen sekolah Manajemen peserta didik/kesiswaan merupakan proses pengurusan segala hal yang berkaitan dengan peserta didik mulai dari penerimaan peserta didik hingga keluarnya peserta didik dari suatu sekolah. Manajemen peserta didik adalah: mengatur kegiatan-kegiatan peserta didik agar kegiatan-kegiatan tersebut menunjang proses belajar mengajar sehingga

9 Putri Ayu Afriariska & Nunuk Hariyati. “Implementasi Manajemen Peserta Didik Dalam Perspektif Pendidikan Karakter”.Jurnal Inspirasi Manajemen. Volume 9 (2021)

(45)

dapat berjalan lancar, tertib dan teratur sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan secara keseluruhan. Ada dua pendekatan yang digunakan dalam manajemen peserta didik yaitu pendekatan kuantitatif (the quantitative approach) dan pendekatan kualitatif (the qualitative approach).10

Persamaan dengan penelitian ini adalah membahas tentang manajemen peserta didik. Perbedaannya adalah penelitian terdahulu membahas tentang manajemen peserta didik secara umum, sedangkan penelitian ini mebahas tentang manajemen peserta didik di lembaga pendidikan diniyah dengan memfokuskan pada pengembangan mutu lulusan.

Deskripsi penelitian terdahulu di atas, lebih singkatnya dipaparkan dalam tabel berikut ini:

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

NO JUDUL HASIL PERSAMAAN PERBEDAAN ORISINALITAS

PENELITIAN 1 Manajemen

Peserta Didik di MI Negeri Pakuncen Dan MI Ma’arif 04 Gentasari Kecamatan Kroya Kab.

Cilacap. Nurul Fadhilah. 2017

Manajemen peserta didik di MI Negeri Pekuncen dan MI Ma’arif 04 Gentasari merupakan kegiatan yang tersusun yang meliputi

perencanaan manajemen peserta didik, pelaksanaan, dan pengawasan peserta didik.

Membahas tentang manajemen peserta didik

Penelitian terdahulu membahas tentang manajemen peserta didik secara umum di 2 lembaga pendidikan.

Perbedaan mendasar dengan penelitian

terdahulu adalah peneliti lebih konsen pada pengembangan mutu lulusan dalam bidang tahfidz al-Qur’an, dan hal itu belum ditemukan pada

10 Astuti. “Manajemen Peserta Didik”. Adaara: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam.

Volume 11 (2021)

Gambar

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu 31
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Gambar 4.9 Proses Evaluasi 40

Referensi

Dokumen terkait

Stakeholders Dalam Rangka Peningkatan Mutu Lulusan MTs Negeri Ranrau Prapat. Penelitian ini bertujuun untuk mcndeskripsikan dan menganalisis proses pelaksanaan penyusunan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem manajemen kurikulum terpadu dalam meningkatkan mutu lulusan di MI Muslimat NU Pucang dan untuk mengetahui manajemen

Manajemen peserta didik merupakan komponen penting untuk terselenggaranya pendidikan dalam mengembangkan potensi peserta didik. Peserta didik pada madrasah inklusi

Implementasi strategi manajemen kepala sekolah dalam melaksanakan program peningkatan mutu lulusan menitik beratkan pada: Membentuk koordinator atau penanggung jawab untuk

Pendidikan tidak lepas dari berbagai permasalahan, diantaranya adalah masalah mutu, seperti mutu lulusan, mutu pengajaran, khususnya mutu sumber daya

Aplikasi UKOM Online dapat memberikan Sekaitan dengan jaminan mutu lulusan tersebut, maka hasil UKOM Online memberikan gambaran peta kompetensi mahasiswa sehingga

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, kegiatan manajemen rekrutmen peserta didik dalam meningkatkan mutu lulusan di SMP Darul Falah Cihampelas Kabupaten Bandung Barat dilakukan melalui

Manajemen berbasis budaya religius dalam mengembangkan input di MTs Nurur Rahmah Probolinggo Perencanaan manajemen di lembaga pendidikan MTs Nurur Rahmah Probolinggo dalam