MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN DI BIDANG KEBERSIHAN DAN KESEHATAN
PADA ERA PANDEMI COVID-19
DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 01 KENCONG- JEMBER
SKRIPSI
Oleh:
Aminatul Fikriyah NIM: T20183040
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
MEI 2022
i
MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN DI BIDANG KEBERSIHAN DAN KESEHATAN
PADA ERA PANDEMI COVID-19
DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 01 KENCONG- JEMBER
SKRIPSI
Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember
Untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi Manajemen Pendidikan Islam
Oleh:
Aminatul Fikriyah NIM: T20183040
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
MEI 2022
ii
MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN DI BIDANG KEBERSIHAN DAN KESEHATAN
PADA ERA PANDEMI COVID-19
DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 01 KENCONG- JEMBER
SKRIPSI
Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember
Untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi Manajemen Pendidikan Islam
Oleh:
Aminatul Fikriyah NIM: T20183040
Disetujui Pembimbing
Dr. Ahmad Royani, S.Pd.I., M.Pd.I.
NUP. 20160386
iii
MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN DI BIDANG KEBERSIHAN DAN KESEHATAN
PADA ERA PANDEMI COVID-19
DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 01 KENCONG- JEMBER
SKRIPSI
Telah diuji dan diterima untuk memenuhi salah satu Persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi Manajemen Pendidikan Islam
Hari: Selasa Tanggal: 24 Mei 2022
Tim Penguji
Ketua Sekretaris
Dr. H. Moh Anwar, S.Pd., M.Pd Dani Hermawan, M.Pd NIP. 196802251987031002 NIP. 198901292019031009
Anggota :
1. Dr. Imron Fauzi, M.Pd.I ( )
2. Dr. Ahmad Royani, S.Pd.I., M.Pd.I ( )
Menyetujui
Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Prof. Dr. Hj. Mukni’ah, M.Pd.I.
NIP. 196405111999032001
iv
MOTTO
ًٰهَػ اًدُِْهَش َكِب بَُْئِجَو ْىِهِظُفََْا ٍِّْي ْىِهَُْهَػ اًدُِْهَش ٍتَّيُا ِّمُك ٍِْف ُثَؼْبََ َوْىَََو يٰزْشُبَّو ًتًَْحَرَّو يًدُهَّو ٍءٍَْش ِّمُكِّن بًَبَُْبِح َبٰخِكْنا َكَُْهَػ بَُْنَّشَََو ِِۗءۤبَنُؤٰٰٓه
ًٍَُِِْهْظًُْهِن
Artinya: “Dan (ingatlah) pada hari (ketika) Kami bangkitkan pada setiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri, dan Kami datangkan engkau (Muhammad) menjadi saksi atas mereka. Dan Kami turunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu untuk menjelaskan segala sesuatu, sebagai petunjuk, serta rahmat dan kabar gembira bagi orang yang berserah diri (Muslim)”. (QS. An- Nahl | Ayat 89)1
1 Kementerian Agama RI, Al- Qur’an dan Terjemah (Bandung: sygma (creative media corp), 2014), 277.
v
PERSEMBAHAN
Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT atas berkah rahmat serta karuniannya, serta shalawat serta salam yang selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik- baiknya, yang kemudian akan penulis persembahkan karya ini kepada:
1. Ayah Hasan Mashudi dan (Almh.) Ibu Sulamah, yang begitu tulus dan ikhlas dalam memberikan kasih sayang, dan selalu bersabar dalam mendidik dan mengajarkan banyak hal. Tidak lupa doa yang tidak henti- hentinya selalu beliau panjatkan demi kesuksesan penulis.
2. Kakak (Siti Sholehah Mabruroh, (Almh.) Siti Sofiyah, Maulana Ishaq), dan juga kakak ipar (Slamet dan Nanung Dwi Utami) yang selalu memberikan semangat, memberikan dukungan moril dan materil serta memberikan motivasi dalam penyelesaian tugas akhir ini.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan tepat waktu sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program sarjana Strata 1 (S1).
Shalwat serta salam semoga tetap tercurahlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang senantiasa memberikan syafaatnya di hari kiamat kelak.
Penulis menyadari bahwa selama proses penyusunan hingga selesainya skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Maka dari itu pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan banyak terimakasih kepada yang terhormat:
1. Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE, MM selaku rektor Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah memberikan fasilitas serta layanan dan juga bimbingan yang sangat memuaskan kepada penulis selama proses belajar.
2. Prof. Dr. Hj. Mukni’ah, M. Pd. I selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.
3. Dr. Rif’an Humaidi, M. Pd selaku Kepala Jurusan Kependidikan Islam yang telah memberikan kesempatan serta fasilitas kepada penulis hingga selesainya skripsi ini.
vii
4. Dr. H. Moh. Anwar, S. Pd, M. Pd selaku Koordinator Program Studi Manajemen Pendidikan Islam yang telah meluangkan waktunya untuk menyetujui hasil skripsi yang telah penulis selesaikan.
5. Dr. Ahmad Royani, S. Pd.I., M. Pd. I selaku dosen pembimbing skripsi yang telah membimbing penulis dengan sabar hingga selesainya skripsi ini.
6. Segenap dosen pengajar di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta pengalamannya selama proses perkuliahan.
7. Dra. Mamik Sasmiati, M. Pd selaku kepala sekolah SMP Negeri 01 Kencong yang telah memberikan izin dan memfasilitasi penulis dalam melakukan penelitian dan menjadi narasumber hingga selesainnya skripsi ini.
8. Muhammad Irkham, S. Pd selaku waka sarpras SMP Negeri 01 Kencong yang telah memberikan informasi dan menjadi narasumber dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.
9. Seluruh pihak yang telah memberikan semangat dan doa kepada penulis sampai terselesainya skripsi ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini, yang disebabkan oleh keterbatasan ilmu serta teori penelitian yang penulis kuasai.
Maka dari itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang membangun terhadap skripsi ini.
Jember, 24 Mei 2022 Penulis
viii
ABSTRAK
Aminatul Fikriyah, 2022: Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan di Bidang Kebersihan dan Kesehatan Pada Era Pandemi Covid-19 di SMP Negeri 01 Kencong Jember.
Kata Kunci: Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan, Kebersihan dan Kesehatan, Pandemi Covid-19
Pada situasi pandemi seperti ini sangat penting untuk menjaga ketahanan tubuh, dengan melakukan hidup sehat dan menjaga kebersihan merupakan salah satu opsi untuk tetap menjaga tubuh agar tetap sehat. Begitupun di lembaga pendidikan, untuk tetap menjaga setiap individu yang ada di dalamnya tetap sehat dan mematuhi protokol kesehatan sangat penting adanya pengadaan terkait sarana dan prasaran di bidang kebersihan dan juga kesehatan.
Fokus penelitian yang diteliti diantaranya: 1) Bagaimana perencanaan manajemen sarana dan prasarana pendidikan di bidang kebersihan dan kesehatan pada era pandemi covid-19 di SMP Negeri 01 Kencong?; 2) Bagaimana pelaksanaan manajemen sarana dan prasarana pendidikan di bidang kebersihan dan kesehatan pada era pandemi covid-19 di SMP Negeri 01 Kencong?;
Bagaimana evaluasi manajemen sarana dan prasarana pendidikan di bidang kebersihan dan kesehatan pada era pandemi covid-19 di SMP Negeri 01 Kencong?. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi manajemen sarana dan prasarana pendidikan di bidang kebersihan dan kesehatana pada era pandemi covid-19 di SMP Negeri 01 Kencong.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian naratif. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi.untuk analisis datanya dimulai dari tahap pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Sedangkan keabsahan data menggunakan triangulasi teknik dan triangulasi sumber.
Adapun hasil dari penelitian ini, diantaranya: 1) Perencanaan manajemen sarana dan prasarana pendidikan di bidang kebersihan dan kesehatan pada era pandemi covid-19 meliputi, analisis kebutuhan, proyeksi kebutuhan serta sosialiasasi penyebaran covid-19 yang dilakukan oleh MUSPIKA (Musyawarah Pimpinan Kecamatan) Kencong; 2) Pelaksanaan manajemen sarana dan prasarana pendidikan di bidang kebersihan dan kesehatan pada era pandemi covid-19 meliputi, pengadaan, penyaluran, inventarisasi, pemeliharaan, penyimpanan dan penghapusan sarana dan prasarana pendidikan di bidang kebersihan dan kesehatan.; 3) Evaluasi manajemen sarana dan prasarana pendidikan di bidang kebersihan dan kesehatan pada era pandemi covid-19 meliputi, evaluasi secara lisan dan evaluasi secara tertulis, yang mana evaluasi ini dilakukan tiap bulan atau paling tidak tiap tiga bulan sekali.
ix
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN SAMPUL ...i
LEMBAR PERSETUJAN...ii
LEMBAR PENGESAHAN ...iii
MOTTO...iv
PERSEMBAHAN ...v
KATA PENGANTAR ...vi
ABSTRAK ... viii
DAFTAR ISI ...ix
DAFTAR TABEL ...x
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian...1
B. Fokus Penelitian ...9
C. Tujuan Penelitian ...10
D. Manfaat Penelitian...11
E. Definisi Istilah ...12
F. Sistematika Pembahasan...14
BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Kajian Terdahulu ...16
B. Kajian Teori ...29
x
1. Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan ...29
a. Manajemen Pendidikan Islam ...29
b. Sarana dan Prasarana Pendidikan ...33
c. Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan ...36
2. Fungsi Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan ...39
a. Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan ...40
1) Analisis Kebutuhan Sarana dan Prasarana Pendidikan ...42
2) Proyeksi Kebutuhan Sarana dan Prasarana Pendidikan ...44
b. Pelaksanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan ...45
1) Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendidikan ...46
2) Penyaluran Sarana dan Prasarana Pendidikan ...47
3) Inventarisasi Sarana dan Prasarana Pendidikan ...48
4) Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pendidikan ...50
5) Penyimpanan Sarana dan Prasarana Pendidikan ...51
6) Penghapusan Sarana dan Prasarana Pendidikan ...52
3. Evaluasi Sarana dan Prasarana Pendidikan...53
4. Kebersihan dan Kesehatan Sekolah...56
5. Era Pasca Pandemi ...62
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ...68
B. Lokasi Penelitian ...69
C. Subyek Penelitian ...70
D. Teknik Pengumpulan Data ...71
E. Analisis Data ...75
F. Keabsahan Data ...79
G. Tahap- Tahap Penelitian ...80
BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS A. Gambaran Obyek Penelitian ...82
B. Penyajian Data dan Analisis ...89
xi
a. Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan di Bidang Kebersihan dan Kesehatan Pada Era Pandemi Covid-19 di SMP Negeri 01
Kencong ...90 b. Pelaksanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan di Bidang Kebersihan
dan Kesehatan Pada Era Pandemi Covid-19 di SMP Negeri 01
Kencong ...98 c. Evaluasi Sarana dan Prasarana Pendidikan di Bidang Kebersihan dan
Kesehatan Pada Era Pandemi Covid-19 di SMP Negeri 01 Kencong ... 114 C. Pembahasan Temuan ... 121
a. Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan di Bidang Kebersihan dan Kesehatan Pada Era Pandemi Covid-19 di SMP Negeri 01
Kencong ... 121 b. Pelaksanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan di Bidang Kebersihan
dan Kesehatan Pada Era Pandemi Covid-19 di SMP Negeri 01
Kencong ... 126 c. Evaluasi Sarana dan Prasarana Pendidikan di Bidang Kebersihan dan
Kesehatan Pada Era Pandemi Covid-19 di SMP Negeri 01 Kencong ... 132 BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ... 134 B. Saran ... 135 DAFTAR PUSTAKA ... 136
xii
DAFTAR TABEL
No Uraian Hal
Tabel 2. 1 Kajian Kepustakaan ... 22
Tabel 2. 2 Orisinalitas Penelitian ... 28
Tabel 3. 1 Subyek Penelitian ...71
Tabel 4. 1 Profil SMP Negeri 01 Kencong ...82
Tabel 4. 2 Data Keadaan Sarana dan Prasarana ... 87
Tabel 4. 3 Pemenuhan Kebutuha Sarana dan Prasarana ... 94
Tabel 4. 4 Temuan Penelitian ... 118
xiii
DAFTAR GAMBAR
No Uraian Hal
Gambar 3. 1 Komponen Analisis Data Model Interaktif ...79
Gambar 4. 1 Sosialisasi Covid-19 ...1
Gambar 4. 2 Penyemprotan Disinfektan ... 1
Gambar 4. 3 Sosialisasi Persiapan PTM ... 1
Gambar 4. 4 Pelaksanaan Vaksinasi ... 1
Gambar 4. 5 Pengecekan Suhu dan Pemberian Hand Sinitizer ... 1
Gambar 4. 6 Bersih- Bersih Lingkungan Sekolah ... 1
Gambar 4. 7 Tempat CTPS ... 1
Gambar 4. 8 Tempat Sampah ... 1
Gambar 4. 9 Rapat Evaluasi ... 1
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Matrik Penelitian ... 141
Protokol Kesehatan New Normal ... 143
Surat Edaran ... 144
Gambar Piagam Adiwiyata ... 147
Pedoman Kegiatan Penelitian ... 148
Jurnal Penelitian ... 151
Pernyataan Keaslian Tulisan ... 152
Surat Izin Penelitian ... 153
Surat Keterangan Selesai Penelitian ... 154
Tabel Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan ... 155
Biodata Penulis ... 164
1
BAB I
PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian
Sarana dan prasarana merupakan suatu hal yang sangat penting di dalam pendidikan guna untuk menunjang terselenggaranya proses pembelajaran. Sarana dan prasarana adalah fasilitas yang yang sangat diperlukan dalam proses pembelajaran baik yang bergerak maupun tidak, guna untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
Ibrahim Bafadal menyatakan bahwa sarana dan prasarana pendidikan merupakan seluruh perangkat peralatan, bahan, perabot dan juga kelengkapa dasar yang digunakan secara langsung maupun tidak langsung dalam proses pendidikan di sekolah.2 Dengan adanya manajemen sarana dan prasarana diharapkan seluruh perlengkapan yang didapatkan oleh sekolah yakni sarana dan prasarana pendidikan yang berkualitas tinggi, dan juga sesuai dengan kebutuhan sekolah.
Seperti kita ketahui sarana dan prasaran ini merupakan salah satu penunjang terselenggaranya proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pedidikan secara efektif dan efisien khusunya di masa pandemi seperti ini, maka perlu pengadaan sarana prasana di bidang kebersihan dan kesehatan, seperti adanya wastafel, tempat sampah organik dan anorganinik,
2 Murni, “Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan”, Jurnal Mimbar Akademika, Volume 2 Nomor 2 (2017): 3.
penyemprotan disinfectant disetiap ruangan, termometer, dan juga hand sinitizer.
Di dalam UU sisdiknas No 20/2003 Bab XII pasal 45 ayat 1 dijelaskan bahwa : "Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik".3 Peraturan Pemerintah No 4 Tahun 2022 tentang Standar Nasional Pendidikan yang menyangkut standar sarana dan prasarana pendidikan secara nasional pada Bab VII Pasal 25 dengan tegas dikatakan bahwa “Segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dan perlengkapan dalam mencapai tujuan pembelajaran serta fasilitas dasar yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi Satuan Pendidikan ”.4
Manajemen sarana dan prasarana memiliki peranan yang sangat berarti untuk terlaksanakannya proses pendidikan di sekolah dan mendukung tercapainya tujuan pembelajaran di sekolah. Dalam al- qur’ an terdapat ayat- ayat yang menjelaskan bahwa pentingnya fasilitas serta prasarana ataupun perlengkapan dalam pembelajaran. Hal ini terdapat di dalam al- qur’an tepatnya di surat An- Nahl ayat 68-69.5
“Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: “Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia. kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan
3 Nurtuah Tanjung, “Tafsir Ayat-Ayat Al-Quran Tentang Manajemen Sarana Prasarana”, Jurnal Sabilarrasyad, Volume 2 Nomor 1 (Januari- Juni, 2017): 155-156.
4 Peraturan Pemerintah No 4 Tahun 2022
5 Ari Prayoga dan Dewi Qorotul Kaffah, “Manajemen Sarana dan Prasarana Perspektif Al- Quran dan Hadits”, Jurnal Tarbiya Islamia, Volume 8 No 2 (Agustus, 2019): 171.
tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu).”(68)
“Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan” (69).6 Maksud dari ayat ini yakni Allah memberikan petunjuk kepada lebah untuk membuat sarangnya di bukit, di pohon dan juga di tempat-tempat yang dibuat oleh manusia. Dengan adanya petunjuk dari Allah ini lebah membangun sarangnya dengan sangat rapi, sehingga tidak terdapat cela di dalamnya. Kemudian lebah- lebah tersebut kembali langsung menuju sarangnya, kemana tempat mereka letakkan telur dan madu yang mereka buat.7 Dari ayat ini bisa dipahami bahwa lebah dapat menjadi media terhadap orang- orang yang berpikir untuk melihat kebesaran Allah yang nantinya akan meningkatkan keimanan serta kedekatan seorang hamba kepada Allah SWT.8
Kebersihan dan kesehatan merupakan komponen yang sangat erat kaitannya, maka dari itu kedua hal tersebut sangat penting untuk diperhatikan.
Hal ini tertuang dalam sebuah hadits riwayat Muslim, yakni:9
بََُثَّدَح
ُقَحْطِإ
ٍُْب
ٍرىُصَُْي بََُثَّدَح
ٌُبَّبَح
ٍُْب
ٍلبَهِه بََُثَّدَح
ٌُبَبَأ بََُثَّدَح
ًَُْحََ
ٌََّأ اًدََْس
ُهَثَّدَح
ٌََّأ بَبَأ
ٍوبَّهَط
ُهَثَّدَح
ٍَْػ
ٍِبَأ
ٍكِنبَي
ٌِِّزَؼْشَؤْنا
َلبَق
َلبَق
ُلىُطَر
ِهَّهنا
ًَّهَص
ُهَّهنا
ِهَُْهَػ
َىَّهَطَو
ُرىُهُّطنا
ُزْطَش
ٌِبًََِئْنا
ُدًَْحْناَو
ِهَّهِن
ُؤَهًَْح
ٌَاَشًُِْنا
ٌَبَحْبُطَو
ِهَّهنا
ُدًَْحْناَو
ِهَّهِن
ٌَِآَهًَْح
ْوَأ
ُؤَهًَْح بَي
ٍََُْب
ِثاَوبًََّظنا
ِضْرَؤْناَو
ُةبَهَّصناَو
ٌرىَُ
ُتَقَدَّصناَو
ٌٌبَهْزُب
ُزْبَّصناَو
ٌءبَُِض
6 Kementerian Agama RI, Al- Qur’an dan Terjemah (Bandung: sygma (creative media
corp), 2014), 274.
7 Ari Prayoga dan Dewi Qorotul Kaffah, “Manajemen Sarana”, 171-172.
8 Ari Prayoga dan Dewi Qorotul Kaffah, “Manajemen Sarana”, 172.
9 Anita Agustina, “Perspektif Hadis Nabi Saw Mengenai Kebersihan Lingkungan”, Jurnal Penelitian Ilmu Ushuluddin, Volume 1 Nomor 2 (April, 2021): 100.
ٌُآْزُقْناَو
ٌتَّجُح
َكَن
ْوَأ
َكَُْهَػ
ُّمُك
ِصبَُّنا وُدْغََ
ٌغَِبَبَف
ُهَظْفََ
بَهُقِخْؼًَُف
ْوَأ
بَهُقِبىُي
Artinya: “Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Manshur telah menceritakan kepada kami Habban bin Hilal telah menceritakan kepada kami Aban telah menceritakan kepada kami Yahya bahwa Zaid telah menceritakan kepadanya, bahwa Abu Sallam telah menceritakan kepadanya dari Abu Malik al-Asy'ari dia berkata,
“Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Bersuci adalah setengah dari iman, alhamdulillah memenuhi timbangan, subhanallah dan alhamdulillah keduanya memenuhi, atau salah satunya memenuhi apa yang ada antara langit dan bumi, shalat adalah cahaya, sedekah adalah petunjuk, kesabaran adalah sinar, dan al-Qur'an adalah hujjah untuk amal kebaikanmu dan hujjah atas amal kejelekanmu. Setiap manusia adalah berusaha, maka ada orang yang menjual dirinya sehingga membebaskannya atau menghancurkannya”.10
Dari hadits di atas dijelaskan bahwa bersuci merupakan sebagian dari iman. Dalam hadits ini Allah mengingatkan kepada seluruh manusia untuk senantiasa selalu menjaga kebersihan. Di dalam hadits ini juga tersiratkan makna bahwa menjaga kebersihan sangat penting dan utama sama halnya dengan keutamaan berdzikir, sholat, sedekan dan juga sabar.11
Pada situasi pandemi seperti ini sangat penting untuk menjaga ketahanan tubuh, dengan melakukan hidup sehat dan menjaga kebersihan merupakan salah satu opsi untuk tetap menjaga tubuh agar tetap sehat.
Begitupun di lembaga pendidikan, untuk tetap menjaga setiap individu yang ada di dalamnya tetap sehat dan mematuhi protokol kesehatan sangat penting adanya pengadaan terkait sarana dan prasaran di bidang kebersihan dan juga kesehatan.
10 Kitab Thaharah, Hadits Shahih Muslim No. 328.
11 Agustina, “Perspektif Hadits”, 100-101.
Sejak adanya pandemi hampir seluruh sektor kehidupan lumpuh, tidak terkecuali di bidang pendidikan. Kemudian Kemendikbud menyikapi hal ini dengan membuat beberapa kebijakan. Diawali dengan realokasi anggaran Kemendikbud untuk penanganan penyebaran Covid-19. Dipertengahan bulan April 2020, Kemendikbud menayangkan program belajar dari rumah yang disiarkan langsung oleh TVRI, yang didalamnya berupa tayangan edukatif dan menyenangkan sebagai alternatif pembelajaran bagi peserta didik, orang tua dan guru. Selain itu kemendikbud juga memberikan kebijakan terkait penyesuaian bagi kepala sekolah dalam memanfaatkan dana BOS sebagai pendukung pembelajaran selama masa pandemi. Terdapat kebijakan lain berupa diterbitkannya Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 dan Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kemendikbud Nomor 15 Tahun 2020, yang mana di dalam kedua surat edaran ini berisi pelaksanaan kebijakan pendidikan dan juga panduan penyelenggaraan pembelajaran dari rumah dalam masa darurat penyebaran covid-19.12
Terdapat sejumlah protokol kesehatan yang dipenuhi oleh setiap satuan pendidikan sebelum diselenggarakannya pembelajaran secara tatap muka, diantaranya melakukan disinfeksi sarana prasarana dan lingkungan satuan pendidikan, memastikan kecukupan cairan disinfektan, sabun cuci tangan, air bersih di setiap fasilitas CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun), dan cairan pembersih tangan (hand sanitizer); memastikan ketersediaan masker, ataupun
12 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri, Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 Di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), (Jakarta:
Kemendikbud, 2020): 2-3.
masker tembus pandang cadangan, memastikan thermogun (pengukur suhu tubuh tembak) berfungsi dengan baik, dan melakukan pemantauan kesehatan warga satuan pendidikan yang meliputi: suhu tubuh dan menanyakan adanya gejala batuk, pilek, sakit tenggorokan, atau sesak nafas.13
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan oleh peneliti terkait manajemen sarana dan prasarana pendidikan di bidang kebersihan dan kesehatan pada era pandemi Covid-19 yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Bahwasanya dalam pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan di bidang kebersihan dan kesehatan lebih dominan terhadap pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana yang sesuai dengan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah, untuk menunjang proses pembelajaran peserta didik lebih efektif dan efisien.14
Dari pernyataan tersebut, diperkuat dengan hasil wawancara yang dilakukan bersama Ibu Mamik Sasmiati selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 01 Kencong, yang menyatakan bahwa:
Dalam merencanakan sarana dan prasarana khususnya di bidang kebersihan dan kesehatan ini kami selalu berkoordinasi dengan pemerintah setempat dan selalu mengupdate terkait protokol kesehatan yang sedang berlaku. Dalam perencanaan ini juga terdapat beberapa orang yang terlibat, seperti waka sarpras, petugas kebersihan, dan beberapa orang yang terkait dalam perencanaan pengadaan sarpras.
Hal tersebut kami lakukan guna untuk menunjang proses pembelajaran agar tetap berjalan lancar.15
13 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri, Panduan Penyelenggaraan, 26-27.
14 Observasi di SMP Negeri 01 Kencong, 12 Desember 2021.
15 Mamik Sasmiati, diwawancarai oleh Penulis, SMP Negeri 01 Kencong, 12 Januari 2022
Dari hasil penelitian tentang manajamen sarana dan prasarana oleh Muhammad Fahrurrazi bahwa alur dari manajemen sarana dan prasarana mulai dari perencanaan, pengadaan, penyaluran, inventarisasi, pemeliharaan, penyimpanan dan penghapusan.16 Kemudian diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Eka Denis Machfutra et al, dihasilkan data kegiatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat berupa kebersihan diri dan kamar santri menjadi penting karena sama dengan konsep bersuci atau kebersihan. Kebersihan dapat dijadikan norma yang nantinya untuk diikuti karena norma kebersihan tersebut merupakan bentuk satu ajaran dari Al Quran dan Hadis.17
Dalam penelitian ini dikaji mengenai manajemen sarana dan prasarana dibidang kebersihan dan kesehatan di era pandemi Covid-19. Dalam hal ini merujuk kepada berbagai pendapat para ahli dan bersumber pada Al-quran dan hadist. Dari hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi acuan dalam merevitalisasi manajemen sarana dan prasarana dibidang kebersihan dan kesehatan di era pandemi Covid-19. Terutama menjadi instrumen peran serta pendidik dalam aktif membantu Pemerintah dalam mengatasi masalah pendidikan.
Begitupun di SMPN 01 Kencong yang terus melengkapi semua persyaratan protokol kesehatan untuk menjelang pembelajaran secara tatap
16 Muhammad Fahrurrazi, “Manajemen Sarana dan Prasarana Pada Madrasah Aliyah di
Kota Banjarmasin (Studi Pada MAN 2 Model Banjarmasin), (Skripsi, Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin, 2021).
17 Eka Denis Machfutra et al., “Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Santri Putri Pesantren X
Yogyakarta”, Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, Volume 21 Nomor 4 (Oktober, 2018).
muka, seperti penyemprotan disinfektan disetiap ruangan, penyediaan fasilitas CTPS, penyediaan hand sinitizer dan juga thermogun.18
Untuk proses pembelajaran yang akan dilakukan secara tatap muka, seluruh warga sekolah, baik pendidik, tenaga kependidikan dan juga peserta didik diwajibkan memakai masker ataupun face shiled dengan menjaga jarak minimal 1,5 meter. Sebelum memasuki gerbang sekolah seluruh warga sekolah wajib dicek suhu tubuh dan mencuci tangan pakai sabun atau menggunakan hand sinitizer yang sudah disediakan. Seluruh kegiatan pembelajaran tatap muka sebelumnya sudah mendapatkan izin dari seluruh wali murid, yang mana dari pihak sekolah menyebarkan angket permohonan izin untuk penyelenggaraan pembelajaran secara tatap muka.19
SMPN 01 Kencong merupakan salah satu lembaga pendidikan negeri umum yang memiliki visi, misi dan tujuan tersendiri. SMPN 01 Kencong berhasil meraih penghargaan adiwiyata nasional dan mandiri pada tahun 2019.
Dengan terus menggerakkan seluruh komponen sekolah untuk mewujudkan sekolah yang peduli lingkungan sehat, bersih dan juga lingkungan yang indah, salah satu upaya yang dilakukan oleh SMPN 01 Kencong, yakni dengan mengurangi penggunaan plastik.20
Sudah kita ketahui semua bahwa plastik sangat berbahaya bagi kesehatan dan juga tercemarnya lingkungan. Pemakaian berbagai jenis plastik
18 Observasi di SMP Negeri 01 Kencong, 12 Desember 2021.
19 Observasi di SMP Negeri 01 Kencong, 12 Desember 2021.
20 Observasi di SMP Negeri 01 Kencong, 12 Desember 2021.
dengan berlebihan dapat berdampak negatif bagi kesehatan dan lingkungan.
Bagi kesehatan, pemakaian berbagai produk plastik dapat menimbulkan penyakit berbahaya seperti kanker, gangguan kehamilan, dan kerusakan jaringan tubuh lainnya. Bagi lingkungan, sampah dari plastik sangat sulit diolah dan terurai oleh tanah. Yang akhirnya dapat merusak tanah, mencemari tanah dan sumber air tanah.21
Maka dari itu, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian di SMPN 01 Kencong dengan tujuan mendeskripsikan secara komprehensif terkait sarana dan prasarana pendidikan dibidang kebersihan dan kesehatan pada era pandemi Covid-19. Dengan demikian judul dari penelitian ini adalah
“Manajemen Sarana Dan Prasarana Pendidikan Dibidang Kebersihan Dan Kesehatan Pada Era Pandemi Covid-19 Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 01 Kencong- Jember”.
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan konteks penelitian yang sudah dipaparkan di atas, maka diperoleh fokus penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana perencanaan sarana dan prasarana pendidikan di bidang kebersihan dan kesehatan pada era pandemi Covid-19 di SMPN 01 Kencong- Jember?
21 R. Andi Ahmad Gunadi et al., “Bahaya Plastik bagi Kesehatan dan Lingkungan”, Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat LPPM UMJ (Oktober, 2020):1.
2. Bagaimana pelaksanaan sarana dan prasarana pendidikan di bidang kebersihan dan kesehatan pada era pandemi Covid-19 di SMPN 01 Kencong- Jember?
3. Bagaimana evaluasi sarana dan prasarana pendidika di bidang kebersihan dan kesehatan pada era pandemi Covid-19 di SMPN 01 Kencong- Jember?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah gambaran mengenai arah yang akan dituju dalam melakukan penelitian. Tujuan penelitian harus mengacu terhadap masalah-masalah yang telah dirumuskan sebelumnya.22 Adapun tujuan dari penelitian ini, diantaranya:
1. Untuk mendeskripsikan perencanaan sarana dan prasarana pendidikan di bidang kebersihan dan kesehatan pada era pandemi Covid-19 di SMPN 01 Kencong- Jember.
2. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan sarana dan pasarana pendidikan di bidang kebersihan dan kesehatan pada era pandemi Covid-19 di SMPN 01 Kencong- Jember.
3. Untuk mendeskripsikan evaluasi sarana dan prasarana pendidikan di bidang kebersihan dan kesehatan pada era pandemi Covid-19 di SMPN 01 Kencong- Jember.
22 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Jember: UIN KHAS Jember, 2021), 45.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian berisi terkait kontribusi apa yang akan diberikan setelah selesai melakukan penelitian. Manfaat penelitian terdiri atas manfaat teoritis dan praktis, seperti manfaat bagi peneliti, instansi dan masyarakat secara keseluruhan.23 Adapun manfaat dari penelitian ini, diantaranya:
1. Manfaat teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam pembelajaran perkuliahan yang ada pada jurusan Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember. Dan juga menjadi bahan kajian selanjutnya terutama dalam penelitian manajemen sarana dan parasarana pendidikan di bidang kebersihan dan kesehatan di era pandemi Covid-19.
2. Manfaat Praktis a. Peneliti
Dapat memberikan ilmu pengetahuan khususnya pendidikan dan informasi kepada peneliti-peneliti lain sehingga dapat memberikan informasi sehubungan dengan manajemen sarana dan prasarana pendidikan di bidang kebersihan dan kesehatan di era pandemi Covid- 19.
23 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan, 45.
b. Sekolah
Dapat memberikan pengetahuan ataupun evaluasi bagi sekolah sebagai acuan untuk meningkatkan kualitas manajemen sarana dan prasarana pendidikan di bidang kebersihan dan kesehatan di era pandemi Covid- 19, khususnya manajemen sarana dan prasarana pendidikan di bidang kebersihan dan kesehatan di SMPN 01 Kencong.
c. Universitas Islam Negeri Kiai Achmad Siddiq Jember
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan refrensi bagi seluruh civitas akademik untuk memperdalam wawasan pengetahuan terkait manajemen sarana dan prasarana pendidikan di bidang kebersihan dan kesehatan.
d. Masyarakat
Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi dan menambah wawasan bagi masyarakat terutama terkait dengan manajemen sarana dan prasarana pendidikan di bidang kebersihan dan kesehatan di era pandemi Covid-19.
E. Definisi Istilah
Definisi istilah berisi mengenai pengertian istilah-istilah penting yang menjadi titik perhatian peneliti di dalam judul penelitian. Tujuannya agar tidak
terjadi kesalahpahaman terhadap makna istilah sebagaimana dimaksud oleh peneliti.24 Dalam penelitian ini terdapat beberapa istilah, diantaranya:
1. Manajemen sarana dan prasarana pendidikan yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan pendekatan secara keseluruhan yang mana di dalamnya berkaitan dengan perencanaan, pengadaan, penyaluran, inventarisasi, pemeliharaan, penyimpanan serta penghapusan yang dilakukan oleh SMPN 01 Kencong. Dalam penelitian ini manajemen sarana dan prasarana pendidikan di bidang kebersihan dan kesehatan di era pandemi Covid-19 dapat diupayakan melalui pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan di bidang kebersihan dan kesehatan yang ada di SMPN 01 Kencong.
2. Kebersihan dan kesehatan sekolah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah terkait dengan penerapan protokol kesehatan serta sarana dan prasarana pendidikan di bidang kebersihan dan kesehatan yang mana nantinya akan menunjang jalannya pembelajaran tatap muka yang akan dilakukan di lembaga pendidikan.
3. Pandemi Covid-19 yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu kondisi atau situasi yang dialami oleh dunia kurang lebih selama dua tahun terakhir. Pandemi ini berpengaruh terhadap banyak sektor, salah satunya terhadap sektor pendidikan di Indonesia. Hal ini membuat seluruh dunia terus mengupayakan untuk dapat beradaptasi dengan kondisi serta situasi ini. Dengan adanya hal ini menciptakan banyak peraturan serta mekanisme
24 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan, 45-46.
untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 sebagai bentuk upaya menormalisasi kondisi Negara agar tetap stabil.
Jadi, judul penelitian manajemen sarana dan prasarana pendidikan di bidang kebersihan dan kesehatan di era pandemi Covid-19 di SMPN 01 Kencong adalah penelitian yang mengkaji terkait komponen apa saja yang dipersiapkan oleh SMPN 01 Kencong terkait sarana dan prasarana di bidang kebersihan dan kesehatan dalam melakukan persiapan pembelajaran tatap muka di era pandemi Covid-19.
F. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan berisi terkait alur pembahasan skripsi yang dimulai dari bab pendahuluan sampai bab penutup. Adapun sistematika pembahasan yang dimaksud adalah sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Bab ini berisi konteks penelitian, fokus peneletian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi istilah dan sistematika pembahasan. Masalah yang diangkat adalah manajemen sarana dan prasarana pendidikan di bidang kebersihan dan kesehatan pada era pandemi Covid-19 di SMPN 01 Kencong.
BAB II Kajian Kepustakaan
Bab ini berisi penelitian terdahulu dan kajian teori yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan.
BAB III Metode Penelitian
Bab ini berisi mengenai metode yang akan dilakukan yaitu meliputi pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, subyek penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data keabsahan data dan tahap- tahap penelitian.
BAB IV Hasil dan Pembahasan
Bab ini berisi terkait penyajian data dan analisis data yang meliputi terkait gambaran obyek penelitian, penyajian data dan analisis serta pembahasan temuan yang diperoleh selama penelitian
BAB V Penutup
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari peneliti. Bab ini merupakan akhir dari penulisan karya ilmiah serta kesimpulan dari penelitian yang telah di laksanakan. Dan terdapat saran-saran yang berkaitan dengan pokok bahasan obyek penelitian.
16
BAB II
KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Kajian Terdahulu
Dalam bagian ini menyajikan tentang berbagai hasil penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Di bagian ini juga akan menyajikan persamaan dan perbedaan terkait pembahasan yang akan diteliti dengan pembahasan yang sudah diteliti oleh peneliti- peneliti lain. Dengan ini akan diketahui letak perbedaan yang akan dikaji oleh peneliti dengan penelitian lain, yang nantinya akan dapat dilihat sampai sejauh manaorisinalitas dan posisi penelitian yang akan dilakukan.25
Berikut terdapat beberapa penelitian terdahulu yang dianggap relevan dengan penelitian yang akan dilakukan, yakni:
a. Jurnal penelitian yang ditulis oleh Libria Rizka Puri Windarta dari IAIN Syekh Nurjati Cirebon, pada tahun 2021 dengan judul “Pendidikan Kesehatan, Gizi dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Bagi Anak Usia Dini Di Masa Pandemi Covid-19”, Jurnal Genius: Indonesian Journal of Early Childhood Education, Volume 2 Nomor 1.
Dari hasil penelitian serta pembahasana secara menyeluruh terkait pendidikan kesehatan, gizi serta perilaku hidup bersih dan sehat bagi anak usia dini di masa pandemi covid-19, dapat disimpulkan bahwa
25 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan, 46.
implementasi perilaku sehat, gizi dan PHBS yang dilakukan oleh orangtua terhadap anak usia dini dirumah, mengingat bahwa perilaku sehat, gizi dan PHBS merupakan hal yang sangat penting pada saat ini karena saat ini sedang berada dalam masa pandemi. Hasil yang didapatkan dalam aspek perilaku sehat memiliki kriteria baik, aspek pemenuhan gizi baik dan aspek PHBS kriteria sangat cukup karena anak jarang untuk melakukan berjemur dan tidak betah menggunakan masker.26
b. Skripsi yang ditulis oleh Fatma Karomah dari Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin, pada tahun 2021 dengan judul “Pendidikan Kebersiahn Lingkungan Pada SD Alam Muhammadiyan Banjarbaru”
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasana secara keseluruhan tentang pendidikan kebersihan lingkungan di SD Alam Muhammadiyah Banjarbaru, dapat disimpulkan bahwa pendidikan kebersihan lingkungan di SD Alam Muhammadiyah Banjarbaru terdiri dari: implementasi kegiatan pembelajaran di luar kelas dengan mengenalkan lingkungan alam secara langsung kepada peserta didik. Kemudian terdapat kegiatan rutin yang dilaksanakan di sekolah, yakni kegiatan piket kebersihan kelas setiap hari yang sudah dijadwalkan oleh wali kelas masing-masing. Selanjutnya terdapat kegiatan yang dilaksanakan setiap satu bulan sekali, yakni kegiatan gotong royong yang diikuti oleh seluruh warga sekolah. Yang menjadi faktor pendukung dalam pelaksanaan pendidikan kebersihan
26 Libri Rizki Puri Windarta, “Pendidikan Kesehatan, Gizi dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Bagi Anak Usia Dini Di Masa Pandemi Covid-19”, Jurnal Genius: Indonesian Journal of Early Childhood Education, Volume 2 Nomor 1 (2021).
lingkungan, yakni siswa, guru, sarana dan prasarana. Sedangkan yang menjadi faktor penghambat dalam pendidikan kebersihan lingkungan, yakni waktu dan anggaran dana.27
c. Skripsi yang ditulis oleh Muhammad Fahrurrazi dari Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin, pada tahun 2021 dengan judul “Manajemen Sarana dan Prasarana Pada Madrasah Aliyah di Kota Banjarmasin (Studi Pada MAN 2 Model Banjarmasin)”.
Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasana secara keseluruhan tentang manajemen sarana da prasarana pada madrasah aliyah di kota banjarmasin (studi pada MAN 2 Model Banjarmasin), dapat disimpulkan bahwa pada pengelolan sarana dan prasarana di MAN 2 Model Banjarmasin mulai dari perencanaan, pengadaan, penyaluran, penggunaan, inventarisasi, pemeliharaan, penyimpanan serta penghapusan sudah dilakukan dengan sangat baik. Dalam pengelolaan sarana dan prasarana ini melibatkan stakeholder terkait untuk terus memaksimalkan pemberian fasilitas kepada peserta didik dalam menunjang proses pembelajaran.28 d. Skirpsi yang ditulis oleh Umi Jamilatun Khasanah dari IAIN Purwokerto,
pada tahun 2018 dengan judul “Manajemen Kebersihan Pondok Pesantren Roudlotul Huda Desa Tinggarjaya Kecamatan Jatilawang Kabupaten Banyumas”
27 Fatma Karomah, “Pendidikan Kebersihan Lingkungan Pada SD Alam Muhammadiyah Banjarbaru” (Skripsi, Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin, 2021).
28 Muhammad Fahrurrazi, “Manajemen Sarana dan Prasarana Pada Madrasah Aliyah di Kota Banjarmasin (Studi Pada MAN 2 Model Banjarmasin), (Skripsi, Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin, 2021).
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasana secara keseluruhan terkait manajemen kebersihan pondok pesantren Roudlotul Huda Desa Tinggarjaya Kecamatan Jatilawang Kabupaten Banyumas, dapat disimpulkan bahwa perencanaan dan pengorganisasiam manajemen kebersihan pondok pesantren Roudlotul Huda Desa Tinggar jaya, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas dalam pemaksimalan pengelolaan kebersihan pondok pesantren menerapkan 4 unsur manajemen, diantaranya Man ( Manusia), Method (metode), Material (Bahan), dan Money (Uang).29
e. Jurnal penelitian yang ditulis oleh Eka Denis Machfutra et al, dari Puslitbang Humaniora dan Manajemen Kesehatan Badan Litbang Kesehatan. Pada tahun 2018 dengan judul “Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Santri Putri Pesantren X Yogyakarta”. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, Volume 21 Nomor 4.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan secara keseluruhan terkait perilaku hidup bersih dan sehat santri putri pesatren X Yogyakarta, dapat disimpulkan bahwa perilaku pembiasaan diri dalam hidup bersih dan sehat bagi santri dikalangan pondok pesantren sangat penting karena hal ini sama dengan konsep bersuci dalam Islam. Kebersihan dapat dijadikan
29 Umi Jamilatun Khasanah, “Manajemen Kebersihan Pondok Pesantren Roudlotul Huda Desa Tinggarjaya Kecamatan Jatilawang Kabupaten Banyumas”, (Skripsi, IAIN Purwokerto, 2018).
sebagai norma yang nantinya untuk diikuti karena norma kebersihan tersebut adalah salah satu bentuk ajaran dari Al Quran dan Hadis.30
f. Jurnal peneltian yang ditulis oleh Tri Firmansyah, Achmad Supriyanto dan Agus Timan dari Universitas Negeri Malang. Pada tahun 2018 dengan judul “Efektivitas Pemanfaatan Sarana dan Prsarana Dalam Meningkatkan Mutu Layanan”. Jurnal Manajemen dan Supervisi Pendidikan, Volume 2 Nomor 3.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasana secara keseluruhan tentang efektivitas pemanfaatana sarana dan prasarana dalam meningkatkan mutu layanan, dapat disimpulkan bahwa SMAS Laboratorium Universitas Negeri Malang telah memberikan pelayan produk berupa jasa pendidikan dengan amat baik, namun pemanfaatan warga sekolah terhadap sarana dan prasarana yang telah disediakan masih belum maksimal dan masih belum cukup efektif.31
g. Jurnal penelitian yang ditulis oleh Hartoni, Amirudin dan Subandi dari IAIM NU Metro Lampung. Pada tahun 2018 dengan judul “Implementasi Manajemen Sarana dan Prasarana di Sekolah Menengah Kejuruan”. Al- Idarah: Jurnal Kependidikan Islam, Volume 8 Nomor 1.
30 Eka Denis Machfutra et al., “Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Santri Putri Pesantren X Yogyakarta”, Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, Volume 21 Nomor 4 (Oktober, 2018).
31 Tri Firmansyah, Achmad Supriyanto dan Agus Timan, “Efektivitas Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Dalam Meningkatkan Mutu Layanan”, Jurnal Manajemen dan Supervisi Pendidikan, Volume 2 Nomor 3 (Juli, 2018).
Dari hasil penelitian serta pembahasan secara keseluruhan terkait implementasi manajemen sarana dan prasarana di Sekolah Menengah Kejuruan, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan dalam pengelolaan sarana prasarana di SMK Taruna Bandar Lampung, dilakukan dengan cukup optimal. Hal dapat dilihat dari kelengkapan sarana prasarana yang dimiliki oleh SMK Taruna Bandar Lampung. Dalam pengelolaannya terdapat beberapa orang yang terlibat dalam memaksimalkan pengelolaan sarana dan prasarana, seperti guru bidang studi masing-masing dibawah pengawasan Waka sarana prasarana, yang mana hal ini bertujuan supaya lebih efektif dan efesien, SMK Taruna Bandar Lampung melaksanakan pengelolaan sarana dan prasarana secara berurutan, dimulai dari perencanaan hingga penghapusan.32
h. Jurnal penelitian yang ditulis oleh Nasrudin dan Maryadi dari Universitas Muhammadiyah Surakarta. Pada tahun 2018 dengan judul “Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan Dalam Pembelajaran di SD”. Jurnal Managemen Pendidikan, Volume 13 Nomor 1.
Dari hasil penelitian serta pembahasan secara keseluruhan tetang manajemen sarana dan prasarana pendidikan dalam pembelajaran SD, dapat disimpulkan bahwa Perencanaan diawali dengan analisis kebutuhan dilakukan dengan menganalisis dan mengevaluasi sarana dan prasarana apa saja yang diperlukan. Analisis pembiayaan dilakukan untuk memenuhi
32 Hartoni, Amirudin dan Subandi, “Implementasi Manajemen Sarana dan Prasarana di Sekolah Menengah Kejuruan”, Al- Idarah: Jurnal Kependidikan Islam, Volume 8 Nomor 1 (Oktobe, 2018).
kebutuhan pembelian sarana dan prasarana dan untuk meminimalisir penggunaan dana yang tidak tepat sasaran. Sumber pengadaan sarana dan prasarana melalui reparasi barang-barang yang rusak, pembelian barang baru menggunakan dana dari pemerintah dan sumbangan masyarakat, peminjaman dari pihak swasta dan penukaran barang baru dengan barang yang sudah rusak. inventarisasi sarana dan prasarana melalui pemberian kode barang, nama barang, sumber barang/penerbit (buku), volume/jumlah barang, tanggal perolehan/pembelian barang, mutasi/perubahan, sumber dana serta keterangan barang. Pemeliharaan sarana dan prasarana dilakukan oleh seluruh warga sekolah. Dan yang terakhir prosedur penghapusan, seperti pemberian blangko penghapusan kepada setiap sekolah, lalu sekolah mencatat barang-barang apa saja yang akan dihapus, kemudiana setelah pencatatan barang dilaporkan kepada dinas pendidikan maka peninjauan lapang dilakukan oleh BPK.33
Tabel 2. 1
Persamaan dan Perbedaan
Kajian Terdahulu dengan Penelitian yang akan Dilakukan
No
Nama Peneliti, Tahun dan
Judul Peneltian
Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
1. Libri Rizka Puri
Windarta (2021)
dengan judul
Pelaksanaan perilaku sehat, gizi dan PHBS yang dilakukan oleh orangtua/ wali kepada anak usia dini
a. Sama- sama membahas terkait kesehatan
Penelitian terdahulu
berfokus pada pendidikan kesehatan, gizi
33 Nasarudin dan Maryadi, “Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan Dalam Pembelajaran di SD”, Jurnal Managemen Pendidikan, Volume 13 Nomor 1 (Januari, 2018).
No
Nama Peneliti, Tahun dan
Judul Peneltian
Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
“Pendidikan Kesehatan, Gizi dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Bagi Anak Usia Dini Di Masa
Pandemi Covid-19”
dirumah, mengingat bahwa perilaku sehat, gizi dan PHBS adalah hal terpenting pada saat ini karena sedang mengalami masa pandemi.
dan
kebersihan di masa pandemi covid-19.
b. Sama- sama menggunak an metode penelitian kualitatif.
dan perilaku hidup bersih dan sehat bagi anak usia dini di masa pandemi covid-19,
sedangkan penelitian ini berfokus pada manajemen sarana dan prasaran
pendidikan di bidang
kebersihan dan kesehatan di era pandemi covid- 19.
2. Fatma Karomah (2021)
dengan judul
“Pendidikan Kebersihan Lingkungan
Pada SD
Alam Muhammadi yan
Banjarbaru”
Pendidikan kebersihan lingkungan pada SD Alam Muhammadiyah Banjarbaru terdiri dari:
pelaksanaan kegiatan pembelajaran di luar
kelas dengan
mengenalkan
lingkungan alam secara langsung kepada siswa
a. Sama- sama membahas terkait kebersihan lingkunga.
b. Sama- sama menggunak an metode penelitian kualitatif.
Penelitian terdahulu
berfokus pada pendidikan kebersihan lingkungan, sedangkan pada penelitian ini berfokus pada manajemen sarana dan prasarana
pendidikan di bidang
kebersihan dan kesehatan di era pandemi covid- 19.
3. Muhammad Fahrurrazi (2021)
dengan judul
“Manajemen
Pada pengelolan sarana dan prasarana di MAN 2 Model Banjarmasin mulai dari perencanaan, pengadaan, penyaluran,
a. Sama- sama membahas terkait manajemen
Penelitian terdahulu
berfokus pada manajemen sarana dan
No
Nama Peneliti, Tahun dan
Judul Peneltian
Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
Sarana dan Prasarana Pada Madrasah Aliyah di Kota
Banjarmasin (Studi Pada
MAN 2
Model Banjarmasin)
”
penggunaan, inventarisasi, pemeliharaan,
penyimpanan serta penghapusan sudah dilakukan dengan sangat baik. Dalam pengelolaan sarana dan
prasarana ini
melibatkan stakeholder terkait untuk terus memaksimalkan
pemberian fasilitas kepada peserta didik dalam menunjang proses pembelajaran.
sarana dan prasarana.
b. Sama- sama menggunak an metode penelitian kualitatif.
prasarananya saja, sedangkan penelitian ini berfokus pada manajemen sarana dan prasarana
pendidikan di bidang
kebersihan dan kesehatan di era pandemi covid- 19.
4. Umi Jamilatun Khasanah (2018)
dengan judul
“Manajemen Kebersihan Pondok Pesantren Roudlotul Huda Desa Tinggarjaya Kecamatan Jatilawang Kabupaten Banyumas”
Perencanaan dan pengorganisasiam manajemen kebersihan melakukan upaya yang
berupa fungsi
perencanaan dalam bentuk unsur unsur Man (manusia), method (metode). Penggerakan manajemen kebersihan melakukan upaya manajemen kebersihan
yang berupa
pelaksanaan dalam bentuk Man (Manusia), Method (metode), Material (Bahan),
Money (uang).
Pengawasan atau Kontrol kebersihan dilakukan melibatkan unsur Man (manusia), yaitu pengasuh.
a. Sama- sama membahas terkait kebersihan.
b. Sama- sama menggunak an metode penelitian kualitatif.
Penelitian terdahulu
berfokus pada manajemen kebersihan, sedangkan penelitian ini lebih berfokus pada
manajemen sarana dan prasarana
pendidikan di bidang
kebersihan dan kesehatan di era pandemi covid- 19.
5. Eka Denis Machfutra,
Perilaku pembiasaan diri dalam hidup bersih
a. Sama- sama
Penelitian terdahulu
No
Nama Peneliti, Tahun dan
Judul Peneltian
Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
dkk (2018) dengan judul
“Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Santri Putri Pesantren X Yogyakarta”
dan sehat bagi santri dikalangan pondok pesantren sangat penting karena hal ini sama dengan konsep bersuci dalam Islam.
Kebersihan dapat dijadikan sebagai norma yang nantinya untuk diikuti karena norma kebersihan tersebut adalah salah satu bentuk ajaran dari Al Quran dan Hadis.
membahas terkait hidup sehat dan bersih.
b. Sama- sama menggunak an metode penelitian kualitatif.
berfokus pada perilaku hidup sehat dan bersih,
sedangkan penelitian ini berfokus pada manajemen sarana dan prasarana
pendidikan di bidang
kebersihan dan kesehatan di era pandemi covid- 19.
6. Tri
Firmansyah, Achamd Supriyanto dan Agus Timan (2018) dengan judul
“Efektivitas Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Dalam Meningkatka
n Mutu
Layanan”
SMAS Laboratorium Universitas Negeri
Malang telah
memberikan pelayan produk berupa jasa pendidikan dengan amat baik, hal ini sesuai dengan akreditasi yang dikeluarkan oleh Badan Akreditasi Nasional (BAN) dengan nilai 93.
a. Sama- sama membahas terkait sarana dan prasarana.
b. Sama- sama menggunak an metode penelitian kualitatif.
Penelitian terdahulu
berfokus pada efektivitas pemafaatan sarana dan prasarana dalam meningkatkan mutu layanan, sedangkan penelitian ini berfokus pada manajemen sarana dan prasarana
pendidikan di bidang
kebersihan dan kesehatan di era pandemi covid- 19.
7. Hartoni, Amirudin dan Subandi (2018),
Pelaksanaan dalam pengelolaan sarana prasarana di SMK
Taruna Bandar
a. Sama- sama membahas terkait
Penelitian terdahulu
berfokus pada implementasi
No
Nama Peneliti, Tahun dan
Judul Peneltian
Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
dengan judul
“Implementa si
Manajemen Sarana dan Prasarana di Sekolah Menengah Kejuruan”
Lampung, dilakukan dengan cukup optimal.
Hal dapat dilihat dari kelengkapan sarana prasarana yang dimiliki oleh SMK Taruna Bandar Lampung.
Dalam pengelolaannya terdapat beberapa orang yang terlibat dalam memaksimalkan
pengelolaan sarana dan prasarana, seperti guru bidang studi masing- masing dibawah pengawasan Waka sarana prasarana, yang mana hal ini bertujuan supaya lebih efektif dan efesien, SMK Taruna Bandar Lampung melaksanakan
pengelolaan sarana dan prasarana secara berurutan, dimulai dari perencanaan hingga penghapusan.
sarana dan prasarana.
b. Sama- sama menggunak an metode penelitian kualitatif.
manajemen sarana dan prasarana, sedangkan penelitian ini berfokus pada manajemen sarana dan prasarana
pendidikan di bidang
kebersihan dan kesehatan.
8. Nasrudin dan Maryadi (2018)
dengan judul
“Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan Dalam Pembelajaran di SD”
Perencanaan diawali dengan analisis kebutuhan dilakukan dengan menganalisis dan mengevaluasi sarana dan prasarana apa saja yang diperlukan. Sumber pengadaan sarana dan prasarana.
a. Sama- sama membahas terkait manajemen sarana dan prasarana pendidikan.
b. Sama- sama menggunak an metode penelitian kualitatif.
Penelitian terdahulu
berfokus pada manajemen sarana dan prasarana
pendidkan dalam
pemebelajan di SD, sedangkan penelitian ini berfokus pada manajemen sarana dan
No
Nama Peneliti, Tahun dan
Judul Peneltian
Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
prasarana
pendidikan di bidang
kebersihan dan kesehatan di era pandemi covid- 19.
Berdasarkan beberapa uraian penelitian terdahulu di atas, akan dipaparkan terkait kelemahan dari tiap penelitian yang telah dikaji sebelumnya, sehingga dapat diketahui perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Kelemahan dari penelitian terdahulu yang telah dipaparkan, yakni permasalahan yang diangkat kurang lebih berfokus pada perilaku hidup bersih dan sehat, serta manajemen sarana dan prasarana pendidikan untuk meningkatkan mutu layanan pendidikan. Sedangkan pada realitanya untuk memenuhi kebutuhan peserta didik dalam proses pembelajaran tidak hanya berfokus pada hal tersebut saja.
Maka dari itu peneliti disini mengembangkan penelitian dengan mengangkat permasalahan terkait manajemen sarana dan prasarana pendidikan di bidang kebersihan dan kesehatan, yang mana hal ini juga sangat penting di dalam membantu proses kegiatan belajar mengajar agar lebih efektif dan efisien.
Tabel 2. 2 Orisinalitas Penelitian
Nama Judul Fokus Penelitian Motede
Penelitian Aminatul Fikriyah Manajemen
Sarana dan Prasarana Pendidikan di Bidang
Kebersihan dan Kesehatan di Era Pandemi Covid- 19.
1. Bagaimana perencanaan manajemen sarana dan prasarana pendidikan di bidang
kebersihan dan kesehatan di era pandemi covid-19 di
SMPN 01
Kencong?
2. Bagaimana implementasi manajemen sarana dan prasarana pendidikan di bidang
kebersihan dan kesehatan di era pandemi covid-19 di
SMPN 01
Kencong?
3. Bagaimana evaluasi manajemen sarana dan prasarana pendidika di bidang
kebersihan dan kesehatan di era pandemi covid-19 di
SMPN 01
Kencong?
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini, yakni metode penelitian
kualitatif dengan jenis penelitian naratif, yang mana penelitian akan dilakukan secara langsung guna mendapatkan data yang diperlukan oleh peneliti.
B. Kajian Teori
1. Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan a. Manajemen Pendidikan Islam
Manajemen pendidikan adalah salah satu cabang ilmu yang usianya relatif muda sehingga masih banyak yang belum mengetahui istilah manjemen. Istilah lama yang digunakan yakni administrasi.
Kedua istilah ini sebenarnya berbeda arti, kata administrasi lebih cenderung pada pekerjaan tulis menulis, sedangkan kata manajemen lebih cenderung pada suatu pekerjaan yang dilakukan oleh seorang pemimpin yang mana hal ini merujuk pada sebuah kegiatan organisasi.34
Secara etimologis, manajemen berasal dari bahasa Inggris, yakni management. Akar kata dari management ialah manage atau managiare, yang artinya melatih kuda dalam melangkahkan kakinya.
Dalam bahasa Arab manajemen diartikan sebagai idaarah, yakni mengatur. Al-Qur’an juga menyebutkan arti dari manajemen secara implisit dengan menggunakan kalimat yudabbiru, yang mengandung arti mengarahkan, melaksanakan, menjalankan, mengendalikan,
34 Irjus Indrawan, Pengantar Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah (Yogyakarta:
Deepublish, 2015), 2.
mengatur, mengurus dengan baik, mengkoordinasikan, membuat rencana yang telah ditetapkan.35
Menurut Haiman manajemen merupakan fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha- usaha individu untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan menurut George R. Terry manajemen merupakan pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dengan mempergunakan orang lain.36 Dengan demikian, manajemen mengacu pada pengawasan usaha- usaha melalui kegiatan orang lain untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Mary Parker Follet menyatakan bahwa manajemen merupakan suatu proses, karena didalam manajemen terdapat adanya rangkaian kegiatan yang harus dilakukan, misalnya kegiatan perencanan, pengorganisasian, pengarahan dan pengwasan. Kegiatan-kegiatan tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain, yang nantinya akan membentuk suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Maka dari itu, manajemen disebut sebagai Sistem. Di dalam manajemen mengandung beberapa unsur, diantaranya:37
35 Husaini dan Happy Fitria, “Manajemen Kepemimpinan Pada Lembaga Pendidikan Islam”, Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan, Volume 4 Nomor 1 (Januari- Juni, 2019): 44-45.
36 M. Manullang, Dasar- Dasar Manajemen (Yogyakarta: Gadjah Mada University Pers, 2012), 3.
37 Samuel Batlajery, “Penerapan Fungsi- Fungsi Manajemen Pada Aparatur Pemerintahan Kampung Tambat Kabupaten Merauke”, Jurnal Ilmu Ekonomi & Sosial, Volume 7 Nomor 2 (Oktober, 2016): 137.
1) Manajemen sebagai proses.
2) Manajemen sebagai seni.
3) Manajemen terdiri dari beberapa individu yang melakukan aktivitas.
4) Manajemen menggunakan berbagai sumber-sumber dan faktor produksi yang tersedia dengan cara efektif dan efisien
5) Adanya tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
Manajemen merupakan sekumpulan aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pengarahan dan pemotivasian, komunikasi serta pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi atau lembaga dengan tujuan untuk mengkoordinasikan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh organisasi atau lembaga yang akan menghasilkan suatu produk atau jasa secara efisien.38
Dalam artian lebih luas, manajemen merupakan suatu proses pengaturan dan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki oleh suatu organisasi atau lembaga melalui kerjasama setiap anggota untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efesien. Terdapat beberapa unsur pokok yang membentuk kegiatan manajemen, diantaranya: unsur manusia (men), barang-barang (materials), mesin (machines), metode (methods), uang (money) dan pasar atau (market).
38 Rusydi Ananda dan Oda Kinata Banurea, Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan (Medan: CV. Widya Puspita, 2017), 3.
Keenam unsur ini memiliki fungsi yang saling berinteraksi atau mempengaruhi satu sama lain dalam mencapai tujuan organisasi terutama proses pencapaian tujuan secara efektif dan efesien.39
Dari beberapa pengertian manajemen di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen adalah serangkaian proses memberdayakan seluruh sumber daya manusia maupun non-manusia untuk bersinergi dalam organisasi guna untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Menurut John Dewey, pendidikan merupakan suatu proses pembentukan kecakapan fundamental pada diri individu, termasuk kecakapan emosional terhadap alam dan sesama manusia. Sedangkan Ki Hajar Dewantara mengatakan bahwa pendidikan adalah upaya untuk memajukan budi pekerti, jasmani serta pikiran anak menuju suatu kesempurnaan hidup dan supaya anak selaras dengan alam dan masyarakat.40
Dari sudut pandang Islam pendidikan memiliki beberapa istilah, salah satunya seperti yang dijelaskan oleh Imam Ghazali yang menyatakan bahwa pendidikan sebagai al- riyadhah al- shibyan atau
39 Candra Wijaya dan Muhammad Rifa’i, Dasar- Dasar Manajemen (Mengoptimalkan Pengelolaan Organisasi Secara Efektif dan Efisien) (Medan: Perdana Publishing, 2016), 15-16.
40 Muh. Hambali dan Mu’alimin, Manajemen Pendidikan Islam Kontemporer (Yogyakarta: IRCISoD, 2020), 23-24.
segala proses yang ditempuh oleh seorang individu dalam rangka memberdayakan dirinya.41
Dari beberapa istilah di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah suatu proses untuk membentuk suatu karakter dalam dirinya agar selaras dengan alam dan masyarakat.
Jadi, manajemen pendidikan Islam merupakan upaya menggali serta memanfaatkan segala sumber daya yang dimiliki oleh umat Islam yang dilakukan dengan kerja sama yang efektif dan produktif untuk mencapai suatu kesejahteraan hidup.42