PENDAHULUAN
Fokus Penelitian
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan sebelumnya maka dapat dikemukakan bahwa fokus penelitian ini adalah “Manajemen program kesiswaan dalam peningkatan kualitas Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di SMPN Mlarak”. Peneliti memfokuskan pada perencanaan program kemahasiswaan dalam peningkatan kualitas OSIS, pelaksanaan program kemahasiswaan dalam peningkatan kualitas OSIS, dan evaluasi program kemahasiswaan dalam peningkatan kualitas OSIS.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan operasional bagi lembaga pendidikan di Indonesia khususnya lembaga pendidikan yang mengembangkan dan meningkatkan kualitas lembaga kemahasiswaan untuk terus mengembangkan pengelolaan kesiswaan yang efektif dan efisien. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan referensi teoritis dan aplikatif bagi para peneliti dan masyarakat umum dalam bidang manajemen kesiswaan dengan mengubah tantangan menjadi peluang untuk mencapai tujuan pendidikan Indonesia yang unggul.
Sistematika Pembahasan
Bab ini berisi kajian teori, kajian penelitian terdahulu dan kerangka pemikiran tentang pengelolaan program kemahasiswaan dalam peningkatan mutu OSIS yang terbagi menjadi beberapa teori yaitu pengelolaan kemahasiswaan, fungsi pengelolaan kemahasiswaan, peningkatan mutu dan OSIS. Bab ini berisi tentang pendekatan dan jenis penelitian, lokasi dan waktu pengambilan data penelitian dan sumber data, prosedur pengumpulan data, teknik analisis data, pengendalian kelembaban penelitian, dan tahapan penelitian.
Jadwal Penelitian
KAJIAN TEORI
Manajemen Kesiswaan
Oleh karena itu anggota OSIS hanya sebagai tim pelaksana, pelaksana program yang ada 65 Pelatih OSIS menjelaskan bahwa koordinasi perencanaan program kemahasiswaan dalam peningkatan kualitas OSIS dilakukan dengan melakukan rapat koordinasi dengan Waka Kemahasiswaan. Hal ini agar program-program yang ada dapat dilaksanakan sesuai dengan kekuatan dan kemampuan anggota OSIS sehingga dapat mengakomodir potensi yang dimiliki. Program yang telah disetujui dan ditandatangani Direktur selanjutnya akan diproses oleh Supervisor OSIS untuk disosialisasikan kepada anggota OSIS.
Program kerja yang dipilih bertujuan untuk membentuk akhlak, mengembangkan kemampuan dan meningkatkan kualitas anggota OSIS. Peningkatan kualitas OSIS tetap dilakukan untuk meningkatkan kualitas anggota OSIS dan juga untuk meningkatkan kualitas sekolah. Banyak dampak positif yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas anggota OSIS... diupayakan sesuai dengan rencana OSIS.
Faktor penghambat pelaksanaan program adalah anggota OSIS yang belum aktif dalam pelaksanaan program dan guru yang kurang mendukung siswa dalam pelaksanaan program OSIS. Perencanaan program peningkatan mutu OSIS menerapkan perencanaan untuk meningkatkan penguasaan tugas tingkat tinggi, tugas tersebut dapat berupa program yang dilaksanakan oleh anggota OSIS. Peningkatan kualitas juga sesuai dengan teori yang digunakan, bahwa perencanaan program OSIS sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anggota OSIS.
Dukungan ini memberikan semangat yang besar bagi anggota OSIS agar pelaksanaan program dapat berjalan dengan lancar dan sukses. Pelaksanaan program kerja OSIS merupakan kegiatan untuk mendorong anggota OSIS melaksanakan tugas yang diberikan. Dalam pelaksanaan program OSIS, Pembina OSIS selalu membimbing anggota OSIS dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya dalam pelaksanaan program.
Dan Waka Kemahasiswaan terus mendorong Pembina OSIS dan anggota OSIS untuk mewujudkan cita-cita yang ingin dicapai OSIS. Sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan program OSIS akan memudahkan anggota OSIS dalam menjalankan program kerjanya. Untuk menghadapi anggota OSIS yang kurang aktif, peran Pembina OSIS dan ketua OSIS sangatlah penting.
Agar program OSIS dapat berjalan lancar, Pembina OSIS berupaya membantu anggota OSIS dalam menyelesaikan program tersebut. Wakil OSIS juga harus meningkatkan komunikasi dengan pembina OSIS dan anggota OSIS untuk menjalin hubungan yang lebih erat guna meningkatkan efektifitas program OSIS.
Pengertian Manajemen Kesiswaan
Tujuan Manajemen Kesiswaan
Tujuan manajemen kesiswaan adalah untuk mengatur segala kegiatan kesiswaan agar kegiatan tersebut dapat menunjang proses pembelajaran di lembaga pendidikan berjalan dengan lancar, teratur dan teratur sehingga memberikan kontribusi terhadap pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan pada umumnya. Selain itu manajemen kesiswaan berfungsi sebagai sarana bagi siswa untuk dapat mengembangkan dirinya seoptimal mungkin dalam bidang sosial, aspirasi dan aspek potensi lainnya. Untuk mencapai tujuan dan fungsi manajemen kesiswaan, perlu memperhatikan beberapa prinsip manajemen kesiswaan.
Hidayat & Wijaya dan Thoha, ditulis oleh Junaidi, mengatakan bahwa prinsip-prinsip manajemen siswa harus cukup untuk unsur-unsur berikut: 21. Daryanto, ditulis oleh Junaidi, menyatakan bahwa manajemen siswa memiliki tujuan tertentu, antara lain a) berusaha untuk meningkatkan kognisi, afeksi dan keterampilan psikomotor siswa, b) upaya mengarahkan minat dan bakat siswa, c) memenuhi kebutuhan siswa dalam upaya mengarahkan keinginan dan harapannya, d) dapat mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan di masa depan.
Fungsi Manajemen Kesiswaan
Demikian juga dengan faktor perencanaan sangat penting dalam proses perencanaan pengelolaan kesiswaan karena merupakan langkah awal sebelum kegiatan dilaksanakan. Rencana pengelolaan siswa memiliki beberapa jenis perencanaan, antara lain perencanaan dalam kaitannya dengan waktu, perencanaan dalam kaitannya dengan ruang lingkup dan perencanaan dalam kaitannya dengan alam. Organisasi adalah keseluruhan proses pemilihan orang-orang dan penempatannya sesuai dengan kemampuannya untuk mengatur mekanisme kerja mereka sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
Implementasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah orang yang mengerjakan atau melaksanakan rencana yang telah disiapkan.29 Sedangkan menurut Imam Gunawan implementasi adalah kegiatan manajemen untuk menyenangkan orang lain dan membuat mereka bekerja.30 Implementasi disebut juga penggerakan untuk mendorong anggota melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab dan semangat dalam bentuk kegiatan bimbingan dan pengarahan, sehingga tercipta kreativitas untuk melaksanakan tujuan sesuai rencana. Menurut Arifin, evaluasi adalah suatu proses yang dilakukan untuk menentukan nilai sesuatu sesuai dengan pertimbangan dan kriteria tertentu untuk mengambil suatu keputusan. Evaluasi merupakan kegiatan pengendalian yang telah dilakukan, apakah sesuai atau tidak dengan tujuan yang telah ditetapkan.
32 Nia Indah Purnamasari, “Optimalisasi Manajemen Kemahasiswaan Dalam Meningkatkan Kualitas Lulusan Raudhatul Athfal”, Artikel STAI YPBWI Surabaya, 4. Kegiatan ini juga melaporkan faktor pendukung dan penghambat agar pekerjaan lebih mudah ditingkatkan. Dengan demikian pengawasan baik dari segi input, proses, output bahkan outcome sudah sesuai dengan tujuan yang diterapkan atau belum sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Faktor Pendukung dan Penghambat
- Peningkatan Mutu
Perencanaan sebagai tahap awal yang sangat penting harus didasarkan pada kebutuhan anggota OSIS dan sesuai anggaran yang ada. Trainer OSIS sebagai mentor dan coach selalu memimpin dan membimbing anggota OSIS untuk menjalankan program kerja yang telah dilakukan sebelumnya. Adanya penilaian memberikan dampak positif bagi pelaksanaan program selanjutnya dan memberikan peningkatan kinerja bagi anggota OSIS.
Pengertian Peningkatan Mutu
Indikator Organisasi
Koordinasi ini dapat menghasilkan berbagai usulan program yang akan dilaksanakan nanti oleh anggota OSIS.
Ciri-ciri Organisasi yang sehat
- Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)
Pengertian OSIS
Tujuan OSIS
Kajian Penelitian Terdahulu
Berdasarkan uraian tersebut, terdapat beberapa perbedaan dan persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Sedangkan penelitian yang dilakukan peneliti berfokus pada implementasi kepemimpinan mahasiswa untuk meningkatkan kualitas OSIS. Kedua, Rina Andriany dengan judul “Implementasi Manajemen Kesiswaan Dalam Pemberdayaan Organisasi Siswa Intra Sekolah di SMA Negeri 2 Rimba Melintang”.
Hasil dari penelitian ini adalah pelaksanaan pengelolaan sampah dalam penguatan organisasi siswa di lingkungan sekolah di SMAN 2 Rimba Melintan didasarkan pada aspek analisis kebutuhan, rekrutmen, seleksi, orientasi, penempatan, pembinaan dan pengembangan siswa serta pendaftaran dan pelaporan. . Sedangkan pendukungnya adalah dukungan, partisipasi siswa, dukungan dari guru dan semangat kerja atau motivasi dari pengurus OSIS. 47 Rina Andriany, Implementasi Manajemen Kesiswaan Dalam Pemberdayaan Organisasi Siswa Intra Sekolah di SMA Negeri 2 Rimba Melintang, (Disertasi UIN Syarif Kasim Riau, 2020).
Perbedaan penelitian yang dilakukan peneliti dengan penelitian ini adalah tujuan penelitian adalah untuk mengetahui implementasi kepemimpinan mahasiswa dalam penguatan OSIS, sedangkan penelitian yang dilakukan peneliti adalah untuk meningkatkan kualitas OSIS. Ketiga, Ayu Ulis Noviyanti dengan judul “Manajemen Siswa Dalam Meningkatkan Etos Kerja Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di MA Negeri 1 Jetis”. Temuan dari penelitian ini adalah perencanaan siswa untuk meningkatkan etos kerja OSIS di SMA Negeri 1 Jetis dilakukan dengan mengadakan rapat koordinasi terlebih dahulu dengan Kepala Sekolah, Wakil Rektor, Pembina OSIS dan Manajemen OSIS untuk mengkomunikasikan rencana kerja dan menyusun program kerja. untuk direncanakan.
Kegiatan pembinaan dan pelatihan siswa serta peningkatan etos kerja di SMA Negeri 1 Jetis antara lain mengadakan LDKS dan LDKL, pelibatan pengurus OSIS di OSIS Kabupaten (HIMO). Pengaruh kepemimpinan siswa terhadap peningkatan etos kerja pada OSIS SMA Negeri 1 Jetis adalah terjalinnya kerjasama yang solid antara kepala sekolah, wakil siswa, pengawas dan. Berdasarkan uraian tersebut, terdapat beberapa perbedaan dan persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Bedanya penelitian fokus pada peningkatan etos kerja OSIS, sedangkan penelitian yang dilakukan peneliti fokus pada peningkatan kualitas OSIS.
Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh hasil a) Pengelolaan kesiswaan di SMP Muhammadiyah Kota Prabumulih dilakukan tidak hanya oleh Waka Kemahasiswaan saja, tetapi juga bersama dengan berbagai pihak lainnya seperti Wakil Direktur Departemen Kurikulum. Faktor pendukung dalam upaya peningkatan organisasi siswa di SMP Muhammadiyah Prabumulih adalah koordinasi yang tinggi antara Wakil Anggota OSIS dengan Pembimbing IPM, yang mempengaruhi kelancaran program manajemen siswa. Kemiripan artikel ini dengan penelitian para peneliti adalah sama-sama berurusan dengan manajemen kemahasiswaan dalam peningkatan kualitas organisasi.
Kerangka Pikir
Faktor penghambat pelaksanaan organisasi adalah kurangnya komunikasi antara Kabag Kemahasiswaan dengan pembimbing IPM karena padatnya kegiatan mengakibatkan kurang diperhatikannya sistem monitoring dan evaluasi terhadap program-program yang dilaksanakan. OSIS sebagai wadah bagi mahasiswa untuk menata dan mengembangkan pemikirannya harus mampu menyelenggarakan program-program yang berkualitas untuk menghasilkan mahasiswa yang unggul yang dapat berpikir kritis dan memecahkan masalah yang ada di masyarakat di masa depan. Selain meningkatkan kualitas, program yang dikelola dan diatur dengan baik akan menghasilkan mahasiswa yang berkualitas dan unggul.
Berikut adalah kerangka Manajemen Program Siswa dalam Peningkatan Kualitas Organisasi Siswa Dalam Sekolah (OSIS) di SMPN 1 Mlarak.
METODE PENELITIAN
- Lokasi dan Waktu Penelitian
- Data dan Sumber Data
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Analisa Data
- Pengecekan Keabsahan Penelitian
- Tahapan Penelitian
82 Lihat Transkrip Kode Pengamatan: 02/O/19-I/2023. memberikan semangat kepada para trainer OSIS dan anggota OSIS untuk menjalankan program kerjanya.
TEMUAN PENELITIAN
Deskripsi Data