• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Risiko Bank Syariah

N/A
N/A
Ully Metriana

Academic year: 2024

Membagikan "Manajemen Risiko Bank Syariah "

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Ully Metriana Kelas : PS-2A

NIM : 4.42.20.0.29

Ujian Akhir Semester

Manajemen Risiko Bank Syariah

1. Salah satu Risiko yang dihadapi Bank dalam kegiatan usahanya adalah Risiko Likuiditas.

a. apa yang dimaksud risiko likuiditas, jawab :

risiko likuiditas adalah potensi kerugian yang diderita oleh bank jika tidak dapat memenuhi kebutuhan liabilitas yang sudah jatuh tempo atau ketidakmampuan bank dalam meningkatkan aset dengan biaya yang murah tanpa kerugian yang berarti.

b. Permasalahan Likuiditas, dapat mempengaruhi aspek-aspek keuangan lainnya yang dapat mengancam kelangsungan usaha Bank, jelaskan

Jawab :

 Menghasilkan arus kas yang berasal dari arus kas produktif maupun yang berasal dari penjualan aset termasuk aset likuid, dan atau,

 Menghasilkan arus kas yang berasal dari penghimpunan dana, transaksi antar bank dan pinjaman yang diterima. ketidakmampuan bank untuk memperoleh pendanaan untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo akan menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat sehingga semakin meningkatkan risiko likuiditas dan bisa mengakibatkan risiko reputasi yang selanjutnya dapat mempengaruhi aspek keuangan lainnya yang dapat mengancam keberlangsungan usaha bank

c. Apa tujuan penerapan Manajemen Risiko yang efektif untuk Risiko Likuiditas Jawab :

 Menilai kemampuannya untuk memenuhi arus kas dan kebutuhan agunan (dalam kondisi normal dan tertekan) tanpa berdampak negatif pada operasi sehari-hari atau posisi keuangan secara keseluruhan.

 Mitigasi risiko tersebut dengan mengembangkan strategi dan mengambil tindakan tepat yang dirancang untuk memastikan bahwa dana dan jaminan yang diperlukan tersedia saat diperlukan.

d. Apa yang harus dilakukan Dewan Komisaris dan Direksi sehubungan dengan penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko Likuiditas.

Jawab :

Yang harus dilakukan dewan komisaris dan direksi sehubungan dengan penerapan manajemen risiko untuk risiko likuiditas yaitu pengawasan aktif dewan komisaris dan direksi yaitu :

(2)

 Dewan komisaris dan direksi harus memastikan bahwa penerapan manajemen risiko likuiditas telah sesuai dengan tujuan strategi, skala, karakteristik bisnis, dan profil risiko likuiditas.

 Melakukan persetujuan dan evaluasi bekala mengenai kebijakan dan strategi manajemen risiko dan risiko likuiditas termasuk rencana pendanan darurat.

 Memantau posisi dan risiko likuditas secara berkala baik pada situasi normal ataupun situasi pasar yang kurang meguntungkan.

2. Sehubungan dengan jenis-jenis risiko: Risiko Hukum, Risiko Kepatuhan, Risiko Reputasi dan Risiko Strategik, jelaskan :

a. Sumber dan dampak risiko Jawab :

b. Penerapan Manajemen risiko Jawab :

Penerapan Manajemen risiko

Risiko Hukum

 Identifikasi, Bank melakukan identifikasi risiko hukum yang melekat pada aktivitas fungsional pembiayaan, treasury dan investasi, operasional dan jasa, jasa pembiayaan perdagangan, teknologi system informasi, dan pengelolaan sumber daya manusia

 Pengukuran, Pengukuran dengan menggunakan kuantitatif dan kualitatif.

 Pemantauan, Bank memantau risiko hukum secara berkala sesuai dengan pengalaman kerugian di masa lalu yang disebabkan oleh risiko hukum.

 Pengendalian , Departemen legal harus melakukan review secara berkala terhadap kontrak dan perjanjian antara bank dengan pihak lain, antara lain dengan cara melakukan penilaiakn kembali terhadap efektivitas proses enforceability tersebut guna mengecek validitas hak dalam kontrak dan perjanjian tersebut

Risiko Kepatuhan

 Identifikasi, Pada tahap ini pihak bank mengidentifikasi dan menganalisis faktor yang dapat memicu terjadinya risiko kepatuhan. Contoh, aktivitas usaha, kepatuhan bank, litigasi

 Penerapan, Pihak bank memastikan penerapan manajemen risiko kepatuhan dapat berjalan dengan efektif. Beberapa cara yang ditempuh seperti Menetapkan kebijakan penetapan limit risiko, Kebijakan mengecualikan pengambilan, Keputusan yang menyimpang.

 Pelaksanaan prosedur

Risiko Reputasi

 Pengukuran, Proses pengukuran menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif.

 Pemantauan, Bank memantau risiko reputasi secara berkala sesuai dengan pengalaman kerugian di masa lalu yang disebabkan oleh risiko reputasi.

(3)

 Pengendalian, Risiko reputasi dapat dikurangi apabila semua pegawai bank patuh pada ketentuan eksternal dan internal yang berlaku. Oleh karena itu, bank perlu meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku dalam rangka mengendalikan risiko reputasi. Bank segera mengatasi adanya keluhan nasabah dan gugatan hukum yang dapat meningkatkan eksposur risiko reputasi antara lain dengan cara melakukan komunikasi dengan nasabah atau counterparty secara berkesinambungan, dan melakuakn perundingan bilateral dengan nasabah untuk menghindari litigasi dan tuntutan hukum.

 Sistem informasi manajemen, SIM harus dapat menyediakan laporan eksposur risiko reputasi secara lengkap, akurat, dan tepat waktu dalam rangka proses pengambilan keputusan oleh Direksi.

Risiko Stratejik

 Pengukuran, Bank melakukan pengukuran risiko dengan kualitatif dan kuantitatif

 Pemantauan, Pemantauan dilakukan secara berkala berdasarkan data histrosi berdasarkan kasus risiko strategic

 Pengendalian, Bank melakukan proses pemantauan kinerja keuanga yang bertujuan memantau realisasi dibandingkan dengan target yang akan dicapai dan memastikan bahwa risiko yang diambil masih dalam batas toleransi

 Sistem Informasi Manajemen, Penyediaan laporan eksposur risiko startegik secara lengkap, akurat, dan tepat waktu dalam rangka proses pengambilan keputusan oleh Direksi.

c. Mitigasi risiko Jawab :

Risiko hukum

 Melalui kofifikasi dan preseden. Melakukan kodifikasi atas prinsip syariah yang dilakukan sedemikan rupa sehingga menutup akses atas interpretasi pribadi dari pembaca.

 Membentuk prinsip ekuitas. Dengan begini hal ini akan memudahkan untuk membentuk institusi hukum yang dekat dengan penerapan akad mudharabah dan musyarakah yang mana akan mengurangi risiko interpresi yang tidak sesuai dengan syariah.

 Membentuk institusi hukum pendukung. Tidak adanya hukum yang berkaitan dengan instrument keuangan syariah akan menciptakan kesulitan dalam melakukan business as usual.

Risiko kepatuhan

Meningkatkan komitmen seluruh jajaran manajemen dan karyawan untuk menegakkan peraturan yang berlaku atas setiap pelanggaran yang dilakukan baik oleh karyawan maupun pejabat eksekutif melalui kegiatan sosialisasi peraturan eksternal dan internal serta peningkatan kompetensi karyawan melalui kegiatan pelatihan-pelatihan.

Risiko reputasi

(4)

Dalam melakukan manajemen yang tepat mengenai risiko reputasi, bank syariah perlu untuk selalu mematuhi peraturan yang ada apapun konsekuensinya dalam kondisi ekonomi baik itu di level internasional maupun level nasional demi menjaga kepercayaan masyarakat, khususnya dalam segi spiritual yang menjadi keunggulan dari bank syariah.

Risiko strategic

 Adanya bank Islam baru yang masuk ke dalam industry

Masuknya bank Islam baru dalam industry bisa dipandang sebagai suatu rahmat bahwa bank-bank ini akan lebih “meramaikan” geliat keuangan Islami yang ada

 Strategi tidak sejalan dengan visi/misi bank

Melakukan monitoring atas implementasi visi dan misi secara berkala untuk memastikan bahwa strategi bisnis dan capaian actual selaras dengan visi dan misi yang ada.

 Analisis lingkungan startegis yang tidak komprehensif

Membentuk divisi khusus yang menangani penyusunan strategi perusahaan.

Divisi ini bisa bekerja sama dengan konsultan, namun harus tetap mengambil peran utama dalam pengambilan keputusan atas rumusan strategi yang akan dipilih.

 Ketidaksesuaian rencana strategis antarlevel strategis

Menginternalisasikan tujuan bersama yang akan diraih untuk menghindari sifat mementingkan diri sendiri/egosentris antarlevel strategis.

3. Bank dituntut menerapkan manajemen risiko operasional yang lebih sensitive terhadap risiko. Risiko kerugian yang disebabkan oleh: Proses internal yang kurang memadai/gagal, Kesalahan manusia, Kegagalan system dan teknologi, Kejadian eksternal. Jelaskan pernyataan tersebut, bagaimana penerapan manajemen risiko operasional dan mitigasi risiko tersebut.

Jawaban :

Penerapan manajemen risiko operasional :

Penerapan manajemen Risiko operasional merupakan penilaian atas Risiko yang melekat pada kegiatan bisnis Bank, baik yang dapat dikuantifikasikan maupun yang tidak, yang berpotensi mempengaruhi posisi keuangan Bank. Karakteristik Risiko tersebut ditentukan oleh faktor internal maupun eksternal, antara lain strategi bisnis, karakteristik bisnis, kompleksitas produk dan aktivitas Bank, industri dimana Bank melakukan kegiatan usaha, serta kondisi makro ekonomi. Penilaian atas Risiko inheren dilakukan dengan memperhatikan parameter/indicator yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif.

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memitigasi risiko hukum adalah dengan melakukan hal hal sebagai berikut :

a. Mitigasi melalui kofifikasi dan preseden. Melakukan kodifikasi atas prinsip syariah yang dilakukan sedemikan rupa sehingga menutup akses atas interpretasi pribadi dari pembaca. Hal ini membantu agar prinsip syariah ini tidak diterjemahkan dalam prinsip konvensional.

(5)

b. Membentuk prinsip ekuitas. Dengan begini hal ini akan memudahkan untuk membentuk institusi hukum yang dekat dengan penerapan akad mudharabah dan musyarakah yang mana akan mengurangi risiko interpresi yang tidak sesuai dengan syariah.

c. Membentuk institusi hukum pendukung. Tidak adanya hukum yang berkaitan dengan instrument keuangan syariah akan menciptakan kesulitan dalam melakukan business as usual.

4. Penilaian sendiri (self assessment) pelaksanaan GCG dilakukan secara komprehensif dan terstruktur dengan mengintegrasikan faktor-faktor penilaian ke dalam 3 (tiga) aspek governance, yaitu governance structure, governance process, dan governance outcome.

a. Apa yang dimaksud dan tujuan governance structure, governance process, dan governance outcome?

Jawab :

governance structure merupakan struktur hubungan pertanggungjawaban dan pembagian peran di antara berbagai organ utama perusahaan seperti: pemilik atau pemengang saham, pengawas atau komisaris, dan pengelola atau direksi atau manajemen.

Governance process merupakan cara atau mekanisme yang dilakukan oleh organ perusahaan dan jajaran dibawahnya dalam melakukan fungsi dan tugasnya untuk mewujudkan komitmen.

governance outcome digunakan untuk menilai kualitas outcome yang memenuhi harapan stakeholders bank yang merupakan hasil proses pelaksanaan prinsip GCG yang didukung oleh kecukupan struktur dan infrastruktur tata kelola Bank.

Tujuan penerapan GCG Meningkatnya corporate value, melalui peningkatan kinerja keuangan dan meminimalisasi risiko keputusan investasi yang mengandung benturan kepentingan. Meningkatnya kepercayaan investor. Tercapainya stakeholder satisfaction akibat peningkatan corporate value dan dividen Perseroan.

b. Jelaskan 5 (lima) prinsip dasar GCG?

Jawab :

Transparansi

Perusahaan harus menyediakan informasi yang relevan serta mudah diakses dan dipahami oleh stakeholder, termasuk hal-hal penting untuk pengambilan keputusan oleh pemegang saham, kreditur, dan pemangku kepentingan lainnya.

 Akuntabilitas

Perusahaan harus dapat mempertanggungjawabkan kinerja secara transparan dan wajar. Pengelolaan perusahaan diarahkan pada pencapaian tujuan organisasi dengan tetap mempertimbangkan kepentingan pemegang saham dan stakeholder lain.

 Tanggung jawab

Perusahaan harus mematuhi peraturan perundang-undangan serta menjalankan tanggung jawab masyarakat dan lingkungan untuk mendukung kesinambungan

(6)

usaha jangka panjang sekaligus mendapat pengakuan sebagai good corporate citizen.

 Independensi

Untuk menjalankan GCG, perusahaan harus dikelola secara independen sehingga masing-masing organ perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak pula diintervensi oleh pihak lain.

 Kewajaran dan kesetaraan

Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan harus memperhatikan kepentingan pemegang saham dan stakeholder lain berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan.

c. Jelaskan penilaian sendiri (self assessment) pelaksanaan GCG dilakukan terhadap 11 (sebelas) Faktor Penilaian Pelaksanaan GCG

Jawab :

Penilaian sendiri (self assessment) dilakukan dengan melibatkan fungsi atau unit yang terkait dengan 11 (sebelas) faktor penilaian diantaranya Dewan Komisaris, Direksi, Komite, Divisi Audit Internal, Satuan Kerja Kepatuhan, Satuan Kerja Manajemen Risiko, Sekretaris Perusahaan, serta unit terkait lainnya.

Penilaian bank mandiri syariah 2015 pada tingkat 2 Manajemen BSM telah melakukan penerapan Tata Kelola yang secara umum baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang memadai atas prinsip Tata Kelola. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Tata Kelola, maka secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh manajemen BSM.

5. Kesimpulan pelaksanaan penerapan manajemen risiko bank syariah (sesuai tugas saudara mendiskripsikan pelaksanaan manajemen risiko bank syariah).

Jawab :

Kesimpulan pelaksanaan penerapan manajemen risiko bank syariah dari bank yang saya pilih (Bank Mandiri Syariah 2015) yaitu sudah cukup baik, walaupun ada beberapa risiko manajemen nya banyak yang belum teratasi. Walaupun begitu tercermin dalam penerapan Tata Kelola yang secara umum baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang memadai atas prinsip Tata Kelola. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Tata Kelola, maka secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh manajemen BSM.

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan Manajemen Risiko Kredit Pada Bank Muamalat Indonesia Cabang Unit Pelayanan Syariah Taliwang. Pengertian risiko kredit berdasarkan Peraturan Bank

Analisis risiko akan tergantung informasi risiko dan data yang tersedia. Metode analisis yang digunakan bisa bersifat kualitatif, semi kuantitatif, atau kuantitatif bahkan

Manajemen risiko pada pembiayaan musyarakah telah dilaksanakan dengan baik, dimana BMT Batik Mataram memliki beberapa cara dalam mengidentifikasi, pengukuran, pemantauan

Berdasarkan Uji-F, dapat diperoleh bahwa variabel diversifikasi aset, risiko bank, ukuran bank dan likuiditas secara simultan mempunyai pengaruh yang

Penerapan manajemen risiko di Bank Bukopin meliputi 8 jenis risiko yaitu: risiko kredit, risiko stratejik, risiko operasional, risiko reputasi, risiko pasar, risiko

Penerapan strategi manajemen risiko reputasi yang sejalan dengan strategi manajemen risiko bank secara keseluruhan2. Penerapan tingkat risiko yang diambil dan toleransi

Aplikasi S1 Phase I yaitu dengan melakukan maintenance dengan staf TI dan mainternance update antivirus secara berkala untuk meminimalisasi risiko yang dapat terjadi

Dalam rangka memaksimalkan penggunaan layanan yang tersedia bagi setiap klasifikasi LNP dan penerapan manajemen risiko, Bank melakukan evaluasi secara berkala atas