MANAJEMEN RISIKO
PERUSAHAAN
KELOMPOK 4
- Arina Norata W.E (12030122220042)
- Yunita Hera M (12030122220039)
Langkah Proses Manajemen Risiko Perusahaan
1). Mengidentifikasi dan memahami risiko-risiko utama perusahaan Sumber utama risiko adalah:
a. Risiko Permintaan: fluktuasi permintaan atas produk dan jasa karena faktor persaingan dan dampak keadaan suatu ekonomi di suatu negara
b. Risiko Komoditas: fluktuasi harga komoditas yang penting untuk perusahaan dapat mengurangi arus kas perusahaan. Misalnya, kenaikan harga minyak yang terjadi di tahun 2007 – 2008 menyebabkan kerugian pada perusahaan penerbangan karena menigkatnya biaya bahan bakar
c. Risiko Politik / Negara: tempat perusahaan beroperasi dapat menciptakan masalah karena adanya ketidakstabilan politik / intervensi pemerintah terhadap kegiatan bisnis perusahaan
d. Risiko Operasional: biaya operasi aktual yang jauh lebih tinggi daripada yang dianggarkan adalah sumber volatilitas dari arus kas perusahaan
e. Risiko Nilai Tukar: perubahan nilai tukar yang tidak menguntungkan dapat mengakibatkan penurunan arus kas perusahaan yang dramatis.
2). Menentukan tipe risiko yang akan diterima dan ditransfer
Menentukan risiko apa saja yang dipertahankan dan risiko apa saja yang akan dimitigasi dengan memindahkannya kepada pihak di luar perusahaan adalah hal utama dakan manajemen risiko.
3). Memutuskan seberapa besar risiko yang harus ditanggung
Manajemen dihadapkan dengan pertanyaan skenario manajemen risiko yang lebih disukai 4). Memasukkan risiko dalam seluruh proses pengambilan keputusan perusahaan
Perusahaan menerapkan sebuah sistem untuk mengendalikan risk exposure yang dihadapi perusahaan. Hal ini berarti setiap keputusan investasi, operasi, dan pendanaan yang penting untuk perusahaan harus mempertimbangkan dampaknya terhadap risiko keseluruhan perusahaan
5). Memonitor dan mengelola risiko yang ditanggung perusahaan
Perusahaan memusatkan tanggungjawab untuk memonitor risiko perusahaan kepada Chief Risk Officer yang bertanggungjawab secara langsung kepada CEO serta secara berkala menyaikannya kepada komisaris dan direksi lainnya.
Lanjutan..
Pengelolaan Risiko dengan Kontrak Asuransi
Asuransi: sebagai transfer risiko kerugian dari satu entitas ke entitas yang lain. Transfer risiko mengharuskan pihak yang mentransfer risiko membayarkan sejumlah dana kepada pihak yang menanggung risiko (premi asuransi)
Pihak yang diasuransikan menukar risiko kerugian yang mungkin terjadi kepada perusahaan asuransi dan membayar sejumlah premi asuransi.
Tipe-Tipe Kontrak Asuransi
Mengapa Membeli Asuransi?
Saat perusahaan memutuskan untuk membeli asuransi, keputusan tersebut merupakan hasil dari analisis biaya-manfaat yang melibatkan perbandingan antara biaya membeli konrak asuransi dan biaya yang diperkirakan akan timbul karena mempertahankan risiko yang dapat ditanggung oleh perusahaan asuransi.
Keputusan untuk mengasuransikan suatu risiko mempertimbangkan biaya pembelian kontrak asuransi dan manfaat yang diperoleh karena memiliki kontrak asuransi (menghindari dari kerugian yang diperkirakan).
Pengelolaan Risiko dengan Lindung Nilai Menggunakan Forward Contract
Istilah lindung nilai (hedging) mengacu kepada strategi yang dirancang untuk mnegurangi risiko yang bersumber dari risiko harga (price risk).
Contoh:
Apabila perusahaan harus membeli 10.000 barrel minyak mentah 1 bulan mendatang tetali sangat khawatir bahwa harga minyak mentah tersebut akan naik dalam waktu 30 hari ke depan. Perusahaan yang membutuhkan minyak kemudian membuat perjanjian untuk membeli minyak yang akan dikirimkan 1 bulan mendatang pada tingkat harga yang ditentukan saat ini.
Kenaikan harga minyak pada 1 bula ke depan tidak akan memengaruhi perusahaan yang membutuhkan minyak karena perusahaan tersebut telah memperoleh jaminan harga beli saat ini untuk pembelian 1 bulan ke depan.
Kontrak yang menentukan harga saat ini untuk pembelian di masa depan disebut
dengan forward contract
Lindung Nilai Terhadap Risiko Harga
Komoditas dengan Menggunakan Forward Contract
Diasumsikan sebuah perusahaan penerbangan akan membutuhkan avtur 6 bulan mendatang. Harga aftur saat ini adalh $100/barrel. Perusahaan tidak mau menanggung risiko yang disebabkan oleh fluktuasi pada harga avtur. Perusahaan penerbangan tersebut dapat membuat forward contract hari ini untuk pengiriman avtur 6 bulan mendatang. Harga yang disetujui dengan penjual avtur adalah harga yang berlaku saat ini yaitu $100/barrel. Perusahaan penerbangan yang akan membeli minyak untuk pengiriman 6 bulan ke depan memiliki long position (posisi beli). Jika harga avtur 6 bulan mendatang sebesar $130/barrel maka forward contract bernilai $30/barrel untuk perusahaan penerbangan
Situasi yang dihadapi oleh perusahaan pengilangan minyak yang menjual avtur untuk perusahaan penerbangan. Perusahaan pengilangan minyak diperkirakan akan menjual avtur 6 bulan mendatang dan harga avtur yang diterima per barrel-nya bergantung pada fluktuasi harga avtur di pasar
Lanjutan..
Untuk menghilangkan risiko kerugian yang timbul karena turunnya harga avtur 6 bulan mendatang, perusahaan pengilangan dapat
menjual forward contract yang mewajibkan perusahaan untuk mengirimkan avtur 6 bulan mendatang. Harga jual yang disepakati
$100/barrel. Perusahaan pengilangan minyak yang menjual
forward contract memiliki short position (posisi jual)
Keterbatasan Forward Contract
Forward Contract: negosiasi antara perusahaan yang mengelola risiko dengan financial intermediaty seperti investment bank. Keunggulannya: dapat disusun sesuai dengan kebutuhan pihak-pihak yang terlibat dalam forward contract.
Credit Risk Exposure
Pihak yang bertransaksi menghadapi risiko kredit dan risiko gagal bayar. Risiko yang muncul: salah satu pihak tidak
dapat melaksanakan
kewajibannya
Berbagi Informasi Stratejik
Pihak-pihak yang melakukan FC saling kenal satu sama lain yang mengakibatkan kedua belah pihak belajar tentang risiko tertentu yang dilakukan lindung nilai
Nilai Pasar dalam Kontrak Negoisasi Tidak Mudah
Ditentukan
Ketiadaan nilai pasar untuk FC menyebabkan kesulitan dalam menghitung keuntungan atau kerugian yang diperoleh kedua belah pihak yang mengadakan perjanjian
Pengelolaan Risiko dengan Lindung Nilai Instrument Keuangan Deviratif yang
Diperdagangkan
Kontrak Derivatif Forward Contract
Forward Contract adalah kontrak deviratif karena nilai
dari forward contract diturunkan dari nilai underlying asetnya. Atau Persetujuan antara dua pihak
untuk membeli atau menjual aset pokok pada tanggal
tertentu di masa depan dengan harga yang telah
ditentukan hari ini.
Kontrak Defiratif adalah sekuritas yang nilainya diturunkan (ditentukan) dari nilai aset atau sekuritas lain
(yang dikenal dengan istilah
underlying aset).
1. Future Contract
Future Contract adalah kontrak untuk membeli dan menjual komoditas tertentu (misalnya jagung) atau financial claim (surat utang pemerintah)
Contoh Perhitungan Futures Contract:
Misalkan sebuah perusahaan memiliki kontrak berjangka pada minyak mentah dengan harga $70 per barel. Dengan ukuran kontrak 1,000 barel minyak.
Nilai kontrak = Harga kontrak x Ukuran kontrak = $70 x 1,000 barel = $70.000
Margin - Pemegang kontrak berjangka harus memberikan margin sebagai jaminan kepada pialang berjangka. Misalkan margin yang dibutuhkan adalah 5% dari nilai kontrak.
Margin = 0.05 / $70,000 = $3,500
Keuntungan atau kerugian pada kontrak berjangka tergantung pada perubahan harga aset dasar
Jika harga minyak naik, pemegang kontrak bisa mendapatkan keuntungan;
jika harga turun, pemegang kontrak bisa mengalami kerugian.
1. Future Contract
Commodity Futures
• kontrak berjangka yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk membeli atau menjual komoditas tertentu pada waktu dan harga tertentu di masa depan
• kontrak berjangka yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk membeli atau menjual komoditas tertentu pada waktu dan harga tertentu di masa depan
Financial Futures
• kontrak berjangka yang nilainya terkait dengan instrumen keuangan, seperti suku bunga, indeks saham, atau mata uang.
• kontrak berjangka yang nilainya terkait dengan instrumen keuangan, seperti suku bunga, indeks saham, atau mata uang.
● Jenis-jenis Futures Contract
Mengelola Risiko Gagal Bayar dalam Pasar Futures
Bursa berjangka mengharuskan pelaku pasar untuk
mendapositokan sejumlah dana yang dikenal dengan istilah
Future Margin. Uang tersebbut menjadi semacam jaminan bahwa pelaku pasar akan memenuhi kewajibannya
atas Future Contract yang dibeli atau dijual
Menggunakan mekanisme marking to market yang berarti keuntungan atau
kerugian harian dari future contracts akan dipindahkan ke atau dari
margin account.
Lanjutann…
2. Option Contract
Perusahaan terkadang ingin memperoleh keuntungan minimal dari sebuah kegiatan tetapi tidak ingin mengunci keuntungan yang dapat
diperolehnya. Keinginan perusahaan tersebut dapat dipenuhi dengan menggunakan option dibandingkan dengan forward contract.
Sebagai contoh, perusahaan minyak harus menjual minyak yang dimilikinya di tahun depan pada harga $40/barrel untuk membayar gaji dan beban bunganya tetapi tetap ingin memperoleh keuntungan dari kemungkinan naiknya harga minyak diatas $40/barrel. Perusahaan tersebut
dapat membeli put option yang memberikannya hak untuk menjua minyak mentah di tahun depan pada harga $40/barrel.
Lanjutan…
Saat option dibeli, yang diperoleh pembeli option adalah kontrak untuk membeli atau menjual underlying stock atau asset pada harga yang telah ditentukan sebelumnya. Tidak ada asset yang berpindah tangan tetapi harga telah Ditentukan untuk transaksi di masa depan yang akan terjadi hanya jika dan apabila pembeli option melakukan exercise atas option tersebut. Penjual option disebut option writer
Call Option
Hak untuk membeli sejumlah saham atau aset pada harga kesepakatan dalam jangka waktu yang disepakati.Put Option
Hak untuk menjual saham pada harga kesepakatan dalam jangka waktu yang disepakati.Harga pelaksanaan option (Exercise Price) adalah harga beli saham atau asset lainnya dari penjual option dalam transaksi call option atau harga jual saham ke option writer dalam hal put option. Option premium adalah harga yang dibayarkan untuk membeli option. Option expiration date adalah tanggal ketika option berakhir.
Penyajian Grafik dari Transaksi Option
Penilaian Option dan Swap
Merupakan proses menentukan nilai instrumen
keuangan yang tergantung pada aset acuan. Nilai
dari option adalah nilai sekarang (present value)
dari kas yang akan diterima saat option jatuh
tempo.
Black-Scholes Option Pricing Model
Black-Schole Option Pricing Model adalah model penetapan harga option yang paling popular dikembangkan oleh Fisher Black dan Myron Scholes. Yang merupakan model sistematis yang digunakan untuk menghitung hargs teoritis opsi keuangan. Model ini menggambarkan
bagaimana harga suatu opsi seharusnya dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti harga saham yang mendasarinya, waktu hingga jatuh tempo, volatilitas, tingkat bunga bebas risiko dan harga pelaksanaan (strike price) opsi tersebut.
Ket :
S = Harga Saham yang Mendasari E = Harga Pelaksanaan
t = Waktu hingga tanggal jatuh tempo R = Tingkat bunga bebas risiko
σ
= Volatilitas harga sahamN(d1) = nilai kumulatif distribusi normal standar pada nilai d1.
N(d2) = nilai kumulatif distribusi normal standar pada nilai d2.