COACHING
Pengajar Praktik sebagai Coach bagi Calon Guru Penggerak
APA ITU
COACHING?
Definisi coaching | Mindset Coach | Kompetensi
H-11
Pemahaman Esensial
Pengajar praktik dapat berperan sebagai seorang coach bagi calon guru penggerak dalam mengembangkan kompetensi mereka, di mana posisi pengajar praktik terhadap calon guru penggerak adalah mitra, yang
mendengarkan secara aktif dan mengajukan pertanyaan untuk memicu
pemikiran, yang bertujuan untuk memaksimalkan potensi pribadi dan
profesional calon guru penggerak.
Pertanyaan Panduan
Di akhir Sesi 1 ini, calon pengajar praktik diharapkan dapat menjawab pertanyaan panduan berikut ini:
● Apa itu coaching?
● Apa bedanya coaching dengan training, mentoring, konseling, dan fasilitasi?
● Pola pikir apa yang perlu yang perlu dimiliki oleh seorang coach?
● Prinsip apa saja yang perlu dipegang oleh seorang coach?
Pertanyaan Pemantik
● Apakah sebelumnya Anda pernah mendengar kata coaching?
● Apa yang Anda ketahui tentang coaching?
● Apa yang berbeda antara coaching dengan training, mentoring, konseling, dan fasilitasi?
● Apakah ada persamaan antara coaching dengan training, mentoring, konseling, dan fasilitasi? Jika ada, apa itu?
● Apakah seorang coach perlu memiliki pola pikir tertentu? Jika ya, pola pikir
yang bagaimana?
Definisi
Coaching
Definisi coaching | Mindset Coach | Kompetensi
H-11
Orang yang membimbing siswa untuk lulus
1500
1830
1860
1960
1995
Oxford University
Kereta kuda dari desa Kocs
(Hungaria)
Dunia Olah Raga ICF lahir Human Development Digunakan dalam gerakan Human Development
Menginovasi kereta dengan keahlian pandai besi
Menjadi manager klub olah raga
Definisi
coaching sesuai ICF lahir
Sejarah
Coaching
Coaching vs Pendekatan Lain
Coaching Mentoring Fasilitasi Training Konseling
Tujuan • Memaksimalkan Potensi
• Menimbulkan Kesadaran Baru
• Transfer
pengetahuan &
keterampilan
• Mendapatkan kejelasan
• Mengajari pengetahuan
• Memecahkan masalah
emosi/psikologis
Sifat
Komunikasi
• Dua arah • Biasanya satu arah • Dua arah • Satu arah • Dua arah
Individu atau Kelompok
• Individu
• Kelompok kecil
• Individu
• Kelompok kecil
• Kelompok besar • Kelompok • Individu
Penentu Topik • Coachee • Mentor • Peserta • Trainer • Konselee
Keahlian terkait topik
• Tidak perlu • Harus • Tidak Perlu • Harus • Harus
Frekuensi • Rutin, lebih dari 1 • Rutin, lebih dari 1 • Satu kali • Satu kali • Rutin, lebih dari 1
“Hubungan kemitraan dengan klien, dalam suatu percakapan yang kreatif dan
memicu pemikiran, untuk memaksimalkan potensi pribadi dan professional klien”
Definisi Coaching
Menghantarkan
seseorang dari titik/situasi di mana dia saat ini berada ke situasi yang diinginkannya di
masa depan
SITUASI SAAT INI
SITUASI
TUJUAN
Prinsip-prinsip Coaching
• Ditandai oleh adanya tujuan percakapan yang disepakati.
• Idealnya tujuan datang dari coachee
Kemitraan
• Percakapan 2 arah
• Percakapan dilakukan untuk menggali, memetakan situasi coachee
• Percakapan ditujukan untuk menghasilkan pemikiran atau ide-ide baru
Percakapan Kreatif
• Percakapan harus ditutup dengan kesimpulan yang dinyatakan oleh coachee
• Percakapan menghasilkan rencana tindakan
Memaksimalkan
Potensi
Coaching Mindset
Definisi coaching | Mindset Coach | Kompetensi
H - 11
Fokus pada Coachee
1
Memiliki Kesadaran Diri yang Kuat
3
Bersikap terbuka dan ingin tahu lebih banyak
Saya membantu coachee melihat peluang-peluang baru
4
Coach Mindset
1
2
2 3
4
Fokus Pada Coachee
• Coach memusatkan perhatian pada orang yang dicoachingnya, bukan pada "topik" yang
dibawanya dalam percakapan.
• Fokus diletakkan pada bagaimana topik apa pun yang dibawa oleh coachee, dapat membawa
kemajuan pada coachee, sesuai keinginan
coachee.
Bersikap Terbuka
• Coach memiliki pikiran yang terbuka terhadap pemikiran-pemikiran coachee
• Ditandai dengan minimnya penilaian/pelabelan atau analisa tentang baik/buruk atau benar/salahnya
pemikiran tersebut
• Ditandai juga dengan kemampuan menerima
pemikiran dengan tenang, dan tidak menjadi
emosional
Bersikap Ingin
Tahu Lebih Banyak
• Seorang coach memelihara rasa ingin tahu (curiosity) yang besar terhadap apa yang membuat coacheenya memiliki
pemikiran/pendapat/perasaan tertentu
Memiliki Kesadaran Diri yang Kuat
• Kesadaran diri yang kuat membantu coach untuk bisa menangkap adanya perubahan yang terjadi selama pembicaraan
• Juga mampu menangkap adanya emosi/energi
yang timbul dan mempengaruhi percakapan, baik
dari dalam diri maupun dari coachee
Mampu Melihat Peluang Baru
& Masa Depan
• Coach harus mampu melihat peluang
perkembangan yang ada dan juga bisa
membawa coachee melihat masa depan
Kompetensi Coaching
Definisi coaching | Mindset Coach | Kompetensi
H-11
PRESENCE
● Kemampuan untuk hadir utuh bagi coachee kita.
● Badan - pikiran - hati selaras saat sedang melakukan percakapan dengan coachee
● Ini bagian dari Kesadaran Diri
● Ini membantu munculnya mindset dan kompetensi yang lain
● Bersikap terbuka
● Bersikap sabar
● Bersikap ingin tahu lebih banyak
MENDENGARKAN AKTIF
adalah kemampuan untuk fokus pada apa yang
dikatakan oleh lawan bicara dan memahami
keseluruhan makna yang tidak terucapkan.
MENDENGARKAN AKTIF
3 ALASAN TIDAK BISA MENDENGARKAN
• Asumsi - sudah mempunyai anggapan tertentu tentang suatu situasi
• Judgment/Melabel -memberi label pada seseorang dalam situasi tertentu
• Asosiasi - mengaitkan dengan pengalaman
pribadi
MENGAJUKAN
PERTANYAN BERBOBOT
• Pertanyaan lahir dari mendengarkan
• Berbentuk pertanyaan terbuka
• Membuat coachee merenung, menggali, mengingat, mengaitkan
• Diajukan pada saat yang tepat
PERTANYAN BERBOBOT
• Bentuk pertanyaan terbuka: menggunakan kata APA - BAGAIMANA - SEBERAPA.
• Tidak menggunakan kata KENAPA atau MENGAPA
• Bukan pertanyaan TERTUTUP: Apakah,
Sudahkah, Apa sudah, pertanyaan yang dijawab
dengan Ya atau Tidak
MENDENGARKAN &
BERTANYA DENGAN RASA
R - receive
A - acknowledge S - summarize A - ask
Model mendengarkan yang dikembangkan oleh Julian Treasure
R A
S
A
RECEIVE (Terima)
Menangkap kata kunci - kata-kata yang diucapkan klien
CIRI-CIRI KATA KUNCI:
• diucapkan berulang-ulang
• diucapkan dengan intonasi tertentu
• berupa kata yang aneh/metafora/analogi
• tertangkap ada emosi saat diucapkan
• menggambarkan kondisi perasaan/pemikiran dia saat itu
• diucapkan setelah "tapi" atau "namun".
ACKNOWLEDGE (Beri tanda)
• Memberi tanda/sinyal bahwa kita mendengarkan
• Dengan anggukan, dengan kontak mata
• Jika percakapan dilakukan secara daring, bisa dengan mengatakan "O..", "Ya..".
• Memberikan perhatian penuh pada coachee.
• Tidak sibuk mencatat
• Tidak terganggu dengan situasi lain
SUMMARIZE (Rangkum)
• Saat coachee selesai bercerita, rangkum untuk memastikan pemahaman kita sama
• Gunakan kata kunci
• Digunakan juga untuk merangkum
potongan-potongan informasi yang telah didapatkan sebelum ini.
• Mintakan konfirmasi dari coachee apakah
rangkuman kita betul
LATIHAN MENDENGARKAN
• Berdasarkan yang kita dengar dan hasil merangkum (summarizing), ajukan
pertanyaan yang membuat pemahaman coachee lebih dalam tentang situasinya
• Pertanyaan harus merupakan hasil
mendengarkan - mengandung penggalian atas kata kunci atau emosi yang sudah dikonfirmasi
• Dalam format pertanyaan terbuka:
menggunakan apa, bagaimana, seberapa, kapan, siapa atau di mana.
• Jangan gunakan ‘mengapa’ atau ‘apakah’
atau ‘sudahkah’.
LATIHAN MENDENGARKAN dan BERTANYA dengan
RASA
ALUR
PERCAKAPAN COACHING
Alur percakapan TIRTA | Persiapan | Latihan
H-11
Pertanyaan Panduan
Di akhir Sesi 2 ini, calon pengajar praktik diharapkan dapat menjawab pertanyaan panduan berikut ini:
● Bagaimana jalannya alur percakapan coaching?
Pertanyaan Pemantik
● Apakah pertanyaan dan cara orang bertanya mempengaruhi pikiran dan perasaan teman bicaranya?
● Bagaimana pertanyaan dan cara orang bertanya itu mempengaruhi pikiran dan perasaan teman bicaranya?
● Percakapan yang seperti apa yang digunakan dalam coaching?
● Apa bedanya percakapan coaching dengan percakapan lainnya?
● Apa yang perlu dimiliki seseorang untuk dapat melakukan percakapan
coaching?
Penggunaan Kompetensi Coaching
• Dalam sesi coaching, akan ada alur tertentu yang harus diikuti.
• Sesi coaching harus terjadwal
• Lamanya 30-90 menit
Dalam Sesi Coaching
• Bisa tidak terjadwal
• Didorong oleh kebutuhan untuk
memiliki teman berpikir menghadapi situasi tertentu atau kebutuhan untuk mengetahui kemajuan
Dalam Percakapan dengan
Tujuan Tertentu
Ingat!
Selalu siapkan PRESENCE (Kehadiran Penuh) sebelum
melakukan sesi atau percakapan coaching
HADIR SEPENUHNYA Pastikan Anda bisa hadir
sepenuhnya, agar memudahkan untuk fokus kepada coachee.
Jangan melakukan coaching saat sulit untuk hadir sepenuhnya:
tanggal/jam sibuk Anda, sedang sakit.
SABAR, SABAR, SABAR Menguatkan kualitas sabar di dalam diri, sehingga selama
percakapan bisa merespons pada saat yang tepat serta mampu memberikan ruang kepada coachee untuk bicara
BERSIKAP TERBUKA DAN INGIN TAHU Berniat untuk tidak memberi label pada coachee atau apapun yang
dikatakannya
Bangun kualitas keingintahuan Anda, tahan diri untuk memberi nasihat atau memberikan solusi.
Pusatkan rasa ingin tahu pada apa yang ada di balik ucapan-ucapan atau pemikiran-pemikiran coachee.
Tips untuk bisa Presence
ALUR PERCAKAPAN “TIRTA”
1 - T
3 - R
TIRTA
2 - I
4 - TA
Menggali dan memetakan situasi saat ini. Hubungkan fakta-fakta yang ada.
I (Identifikasi) 2
Menyepakati topik pembicaraan dan hasil pembicaraan
T (Tujuan) 1
Berkomitmen akan langkah selanjutnya
TA (Tanggung Jawab) 4
Mengembangkan ide untuk alternatif rencana aksi/solusi
R (Rencana Aksi) 3
● Tujuan yang kita tentukan di sini adalah TUJUAN PERCAKAPAN (30-90)’, bukan tujuan yang lain.
● Tujuan percakapan terdiri dari 2 hal:
○ Agenda/Topik Percakapan
○ Hasil dari Percakapan
Ada 2 Pertanyaan yang Harus diajukan:
● Pertanyaan tentang Agenda:
○ Apa yang topik/agenda percakapan kita kali ini?
● Pertanyaan tentang hasil:
○ Apa yang ingin Bapak/Ibu dapatkan dari percakapan ini?
T
I
R TA
Tujuan
melihat/mengidentifikasi apa saja yang sebetulnya ada di dalam situasinya saat ini.
● Ini mencakup fakta yang kasat mata dan tak kasat mata (perasaan, keinginan, dorongan)
● Tujuan tahap ini adalah memperjelas, menggali dan memetakan situasi
Contoh pertanyaan:
● Situasinya sekarang seperti apa?
● Apa yang mempengaruhi hal itu?
● Situasi yang diinginkan seperti apa?
● Apa yang bisa membuat itu terwujud?
T
I
R TA
Identifikasi
● Tahap ini adalah tahap mengeksplorasi gagasan/kemungkinan dan rencana.
● Jika coachee sudah bisa melihat situasi dengan cara baru (tahap I) biasanya ia sudah siap diajak
mengeksplorasi gagasan atau alternatif baru
● Dari tahap ini bisa keluar 1-3 gagasan, tidak perlu terlalu banyak. Yang penting setiap gagasan harus dibuat spesifik dan detil.
● Di tahap ini, coach boleh brainstorming atau berbagi pengalaman jika diminta.
T
I
R TA
Rencana
aksi Contoh Pertanyaan:
● Ada gagasan apa untuk ……?
● Apa yang harus disiapkan untuk itu?
● Apa yang bisa memastikan hal itu berjalan?
● Apa kriteria… yang diinginkan?
● Apa lagi?
● Di tahap ini, tugas coach adalah mengukuhkan komitmen coachee dan meminta coachee
membangun struktur akuntabilitasnya.
● Minta coachee menyimpulkan, jangan coachnya.
● Coach mungkin perlu mencatat komitmen dalam bentuk action
● Jadi apa yang akan dilakukan setelah sesi ini dari alternatif-alternatif tadi?
● Kapan? Siapa yang perlu dihubungi?
● Bagaimana Bapak/Ibu memastikan ini bisa berjalan?
● Siapa yang perlu dimintai dukungan?
Pertanyaan penutup:
● Apa yang bisa disimpulkan dari sesi ini?
● Apa yang menjadi insight dari sesi ini?
Contoh pertanyaan:
T
I
R
TA Tanggung
jawab
Latihan Percakapan Sesi Coaching dengan alur TIRTA
● Peserta yang menjadi coach melakukan percakapan dengan alur TIRTA
● T: tanyakan 2 pertanyaan tentang topik dan hasil percakapan
● I dan R dan TA: gunakan keterampilan mendengarkan aktif dan bertanya dengan pertanyaan berbobot
● TA: minta Coachee menyimpulkan
● Lakukan selama 15’ (kalau berdua) atau 10’ (kalau ber 3)
Tata Cara Latihan Berpasangan
● Latihan terdiri dari 2 siklus untuk 2 peserta
● Siklus 1 (durasi 15’): peserta 1 menjadi coach, peserta 2 menjadi coachee
● Coach bertanya menggunakan pertanyaan coaching
● Coachee menyiapkan topik untuk percakapan
● Siklus 2 (durasi 15’): peserta 2 menjadi coach, peserta 1 menjadi coachee
● Jika masih ada waktu, saling refleksi: Apa rasanya dicoaching? Apa rasanya meng-coaching? Apa yang berkesan? Apa lagi yang dialami?
Tata Cara Latihan Kelompok Bertiga
● Latihan terdiri dari 3 siklus untuk 3 peserta
● Siklus 1 (durasi 10’): peserta 1 menjadi coach, peserta 2 menjadi coachee, peserta 3 menjadi pengamat
● Coach bertanya menggunakan pertanyaan coaching
● Coachee menyiapkan topik untuk percakapan
● Pengamat mengamati jalannya latihan
● Siklus 2 (durasi 10’): peserta 2 menjadi coach, peserta 3 menjadi coachee, peserta 1 menjadi pengamat
● Siklus 3 (durasi 10’): peserta 3 menjadi coach, peserta 1 menjadi coachee, peserta 2 menjadi pengamat
● Pengamat menyampaikan hasil pengamatannya
● Jika masih ada waktu, saling refleksi: Apa rasanya dicoaching? Apa rasanya meng-coaching? Apa yang berkesan? Apa lagi yang dialami?