NAMA : MARSHA AMANDA NIM : 20200710069 KPI B 2020
UCP 2 MATA KULIAH DASAR-DASAR PSIKOLOGI
Seorang remaja Y, berusia 19 tahun mengalami post trauma stress dirorder sejak masa kanak- kanak. Pada usia 6 tahun Y pernah mendapatkan kekerasan fisik dan verbal dari keluarganya.
Setiapkali orang tuanya tidak di rumah Y yang berusia 6 tahun dipukul oleh pamannya dan sering diteriki dengan kata-kata yang kasar, kejadian ini berlangsung hingga Y berusia 8 tahun.
Pada usia 8 tahun Y ikut orangtua pindah kota, sehingga Y juga pindah sekolah, selama Usia SD Y seringkali menjadi korban Bully dari teman-temannya, dia dipanggil gajah, karena badannya yang besar. Sering dicuri alat tulisnya, juga kerapkali dilempar dengan sisa makanan seperti kuah sayuran, sambal yang bersisa. Sejak SD tersebut guru selalu menyuruh teman-teman Y minta maaf, namun besok mereka mengulangi kembali perbuatan menyakiti Y. ketika menginjak usia SMP Y tumbuh menjadi anak laki-laki yang pendiam, tidak pandai bergaul dan menjadi anak yang tertutup bahkan dengan keluarga sendiri. Meskipun tidak ada yang menyakiti Y, dia bahkan tidak punya teman dekat selama berada di sekolah, teman-teman yang satu kelas dengan Y bahkan tidak menyadari bila Y sudah tidak masuk kelas hingga 3 hari. Di awal masa SMA Y mulai sering mimpi buruk dan menunjukkan perubahan emosi yang mudah berubah. Bila ada yang memicu kemarahannya, Y bisa marah hebat dengan menghancur benda-benda di
sekelilingnya yang dapat dihancurkan serta mengumpat orang lain dengan kata-kata kasar.
Namun bila ada orang yang lemah Y akan menyerahkan semua uang, benda, waktu dan kekuatan yang dimilikinya untuk membantu orang tersebut, bahkan beberapa kali Y memberikan seragam yang dikenakan ke sekolah kepada seorang pengemis yang dipukul oleh kelompok pengemis yang lainnya. Y juga sangat sensitive dan mudah menangis bila dihadapkan pada situasi yang menekan, bahkan dia bisa mengurung diri beberapa hari karena meratapi suatu kejadian yang menyebabkan hatinya bersedih
1. Analisis kasus tersebut dengan menggunakan salah satu teori yang tepat yang telah dipelajari selama satu semester, mulai dari faktor penyebabnya, dinamika yang dihadapi dan gambaran psikologisnya saat ini.
2. Bila kamu adalah seorang konselor, apa yang akan kamu lakukan dalam menghadapi kasus tersebut. buatkan rancangannya dengan rinci...
JAWAB :
1. Menurut saya teori yang sesuai adalah teori Psikologi Abnormal, karena dapat kita lihat dari faktor penyebab dinamika yang dihadapi oleh anak tersebut. Adapun bebrapa penyebabnya yaitu:
Faktor psikososial
- Trauma pada masa kanak-kanak
Pada saat kanak-kanak,Y mendapatkan kekerasan secara fisik dan kekerasan secara verbal oleh keluarganya, sampai ia berusia 8 tahun. Dan pada saat usia SD, Y mendapatkan perilaku buruk dari teman-teman sekolahnya,seperti perilaku bullying dari temannya, dia dipanggil gajah, karena badannya yang besar. Sering dicuri alat tulisnya, juga kerapkali dilempar dengan sisa
makanan seperti kuah sayuran, sambal yang bersisa, sehingga pada saat SMP si Y tumbuh menjadi anak yang pendiam,tidak pandai bergaul dan menjadi anak yang tertutup bahkan dengan keluarga sendiri.
- Deprivasi parental
Sejak kecil Y selalu dan sering ditinggal oleh orangtuanya sendiri untuk pergi bekerja,sehingga Y merasa selalu kesepian dan tidak punya siapa-siapa.
- Hubungan anak dan orangtua yang patogenik
Walaupun dengan kasus diatas ,orang tua Y tidak diceritakan bagaimana hubungan Y dengan orangtua, namun saya berasumsi bahwa Y ini kurang mendapat perhatian dri orangtuanya,orangtua Y tidak memperhatikan bahwa Y mendapatkan kekerasan dari kecil hingga Y dewasa karena orangtua nya sibuk bekerja. Sehingga Y lebih memilih untuk diam dan tidak bercerita ke siapapun, sekalipun ke orangtuanya sendiri,karena menurut Y tidak ada yang mengerti bagaimana keadannya sekalipun orangtuannya sendiri.
- Stress
Sejak kecil Y sudh mendapatkan perilaku kekerasan dari pamannya sendiri,dan Y tidak menceritakan hal tersebut ke siapapun. Dia selalu
memndam beban itu sendiri sejak Y kecil,sehingga Y pasti memiliki tekanan lahir dan batinnya hingga dewasa
Dinamika kejadian yang dihadapi
Y mengalami dinamika yang dihadapi sangat berat. Sejak ia dititipkan oleh orangtuannya kepada pamannya,dan selama itu pula,Y selalu mendapatkan kekerasan secara fisik maupun psikis yang diterima,sehingga menyebabkan gangguan pada dirinya. Kemudian, kejadian ini berlanjut Ketika Y memasuki dunia Pendidikan, Y bersekolah di sekolah formal,disana Y mendapatkan perilaku bullying oleh teman-temannya sendiri sejak dia berada di bangku SD. Bullying yang dihadapi. Dan Y merasa dirinya tidak berguna dan tidak pernah dihargai oleh oranglain.
Saat memasuki SMP, Y tumbuh menjadi anak laki-laki yang pendiam, tidak pandai bergaul dan menjadi anak yang tertutup bahkan dengan keluarga sendiri. Meskipun tidak ada yang menyakiti Y, dia bahkan tidak punya teman dekat selama berada di sekolah, teman-teman yang satu kelas dengan Y bahkan tidak menyadari bila Y sudah tidak masuk kelas hingga 3 hari.
Kemudian saat SMA, Y mulai sering mimpi buruk dan menunjukkan perubahan emosi yang mudah berubah. Bila ada yang memicu kemarahannya, Y bisa marah hebat dengan menghancur benda-benda di sekelilingnya yang dapat
dihancurkan serta mengumpat orang lain dengan kata-kata kasar. Menurut saya, itu semua Y lakukan karena ia telah diperlakukan hal tidak pantas dari paman dan teman- temannya,sehingga Y melampiaskannya seperti itu. Namun bila ada orang yang lemah Y akan menyerahkan semua uang, benda, waktu dan kekuatan yang dimilikinya untuk membantu orang tersebut, bahkan beberapa kali Y memberikan seragam yang dikenakan ke sekolah kepada seorang pengemis yang dipukul oleh kelompok pengemis yang lainnya. Y juga sangat sensitive dan mudah menangis bila dihadapkan pada situasi yang menekan, bahkan dia bisa mengurung diri beberapa hari karena meratapi suatu kejadian yang menyebabkan hatinya
bersedih. Hal ini, menjadikan Y berfikir bahwa apa yang terjadi sama seperti apa yang Y rasakan pada saat kecil,seperti pembullyan,dicaci, dan
direndahkan,sehingga Y memiliki rasa empati yang tinggi pada orang yang mengalami hal serupa, seperti dirinya waktu itu.
Gambaran psikologisnya
a) Y tumbuh menjadi anak yang pendiam,karena Y merasa sangat sia-sia jika ia membicarakan hal yang ia rasakan tapi tidak didengar oleh siapapun,malah Y hanya akan mendapatkan perilaku kekerasan.
b) Y menjadi pribadi yang tertutup,karena Y merasa sudah tidak ada lagi yang peduli pada dirinya,padhal Y telah mendapatkan perilaku kekerasan sejak ia kecil
c) Y tidak mudah bergaul, karena Y merasa takut jika kejadian-kejadian yang ia alami sebelumnya terulang,dan menjadi percuma saja jika ia mendapatkan teman yang hanya untuk membully nya tanpa mengerti perasaannya,dan membuat Y semakin tertekan.
d) Y memiliki emosi yang berubah-ubah karena situasi yang membuatnya semakin tertekan dengan keadaan.
2. Jika saya seorang konselor, maka hal pertama yang saya lakukan adalah mempersilahkan dia untuk menceritakan apa saja gangguan yang ia alami, kemudia saya pastinya akan melakukan pendekatan yang menekankan keterkaitan antara perasaan,perilaku dan pemikiran yang ada pada diri seseorang itu, pendekatan yang saya lakukan bisa berupa upaya untuk mengubah pola pikir klien yang irasional karena suatu kejadian atau peristiwa yang membuat ia merasa mengalami gangguan pada psikis menjadi pemikiran rasional. Mungkin hal tersebut dapat membantu klien dalam mengatasi masalah ptsd tersebut. Pikiran irasional tersebut bisa saja muncul atau ia dapatkan dari orangtua maupun lingkungan sekitarnya,sehigga saya berperan untuk menjelaskan kepada klien dengan bebrapa Teknik agar membantu klien dalam mengajak untuk mengatasi pemikiran-pemikiran irasional menjadi rasional dan mewujudkannya dalam
perilakunya,agar ia dapat ,menjalankan hidupnya dengan layak dan normal. Kemudian saya akan menghilangkan pikiran-pikiran negatifnya sampai klien mampu untuk menanamkan sugesti-sugesti positif dalam dirinya