BULLYING
Pengertian, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
freepik.com Apa itu bullying?
Anak-anak seperti kita mungkin sering bercanda dengan teman-teman lainnya. Terkadang mengejek satu sama lain adalah hal yang dianggap biasa.
Namun, tahukah kamu kalau tindakan itu bisa termasuk dalam kategori bullying?
Sebenarnya bullying itu apa, ya? Yuk, cari tahu agar kita tidak jadi pembully ataupun korban bullying!
Apa itu Bullying?
Bullying adalah perbuatan tidak baik yang dilakukan oleh seseorang atau lebih kepada orang lainnya.
Perbuatan tidak baik yang dimaksud bisa berupa hal-hal yang menyakiti secara fisik, seperti memukul, mendorong, dan lain-lain.
Bisa juga menyakiti secara verbal, misalnya mengejek penampilan, menghina kemampuan, dan masih banyak lagi.
Tidakan menjauhi dan mengucilkan seseorang juga termasuk tindakan bullying, lo.
Bullying tidak hanya terjadi pada orang-orang yang saling kenal atau sering bertemu langsung.
Di zaman yang sudah maju ini, bullying bisa dilakukan lewat telepon, mengirim pesan melalui SMS atau email, dan meninggalkan komentar buruk di media sosial.
Istilah bullying melalui gadget (gawai) biasa dikenal dengan istilah cyberbullying.
Alasan Seseorang Melakukan Bullying
Para pelaku bully biasa mendapatkan kepuasan dari menindas orang. Ia merasa lebih kuat dan lebih berkuasa, karena ada orang yang takut pada dirinya.
Bisa juga karena ia akan mendapat popularitas disekolah karena ditakuti oleh siswa lainnya.
Padahal sebenarnya para pembully ini akan tidak disukai oleh orang-orang yang tidak setuju dengan tindakannya.
Dan alasan lain mereka menindas adalah karena mereka iri pada kelebihan target bullying mereka atau merasa terancam karena kehadiran seseorang.
Namun, ada juga orang yang melakukan bully karena mereka masalah yang menyebabkan mereka menindas untuk menyalurkan amarah mereka kepada orang lain.
Biasanya pada pembully tidak menyadari akibat perbuatannya, sehingga tidak merasa bersalah.
Banyak ahli percaya bahwa pelaku bullying bisa jadi melakukan hal itu karena mereka juga pernah mengalami hal yang sama di lingkungan lain.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Menjadi Korban Bullying?
Jika kita menjadi salah satu korban bullying, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan:
Temui seseorang yang kamu percaya dan beri tahu pada mereka apa yang terjadi padamu.
dan tanyakan apa yang bisa dilakukan untuk menindaklanjuti hal itu.
Bisa jadi sekolahmu memiliki kebijakan tentang bullying dan ada langkah-langkah untuk menanganinya.
Jangan takut untuk melaporkan tindakan bullying pada pihak yang memiliki wewenang. Jika kamu berani, tandanya kamu menyelamatkan dirimu sendiri dan korban bullying lainnya.
Kalau bisa saat mulai ada tanda-tanda bullying kepadamu tunjukkan sifat berani dan percaya diri agar pembully berpikir ulang untuk melakukan tidakan itu padamu berulang kali.
BULLYING
A.Pengertian Bullying (Perundungan)
Bullying dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai menyakat yang berarti mengusik (supaya menjadi takut, menangis, dan sebagainya), merusak secara verbal. Sementara itu, menurut Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA), bullying atau perundungan merupakan tindakan penindasan atau merisak.
Bullying atau perundungan merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus.
B.Jenis-Jenis Bullying (Perundungan)
Tindakan Bullying ada beberapa jenis. Dengan mengetahui jenis-jenis bullying akan memudahkan anak-anak untuk lebih waspada terhadap pelaku bullying di sekitarnya.
Berikut adalah beberapa jenis bullying atau perundungan.
1. Bullying Fisik
Jenis bullying yang pertama adalah bullying fisik. Perundungan jenis ini seringkali akan mudah diketahui. Sebab, perundungan jenis ini meninggalkan bekas luka di tubuh korbannya. Bullying fisik adalah tindakan intimidasi yang bersifat fisik.
Pada jenis bullying ini, pelaku berusaha mengontrol korban dengan kekuatan fisik yang dimilikinya.
Bullying fisik ini misalnya menendang, memukul, menampar, dan beragam tindakan yang melukai secara fisik. Perundungan fisik ini bisa berunjung pada tindakan kriminal. Korban bullying tak hanya terluka secara fisik, melainkan bisa menderita kecacatan bahkan nyawanya bisa melayang akibat kekerasan fisik secara ekstrem.
2. Bullying Verbal
Bullying verbal adalah perilaku perundungan yang dilakukan dengan kata- kata, pernyataan, julukan, ataupun panggilan yang menghina. Pelaku perundungan akan terus menerus melakukan penghinaan untuk meremehkan, merendahkan, dan melukai perasaan korbannya.
dampak yang serius bagi korban. Bahkan, dari beberapa hasil penelitian, bullying verbal memberikan dampak yang sangat buruk. Secara mental, korban akan terluka dalam dan tindakan ini akan meninggalkan perasaan traumatis yang bertahan lama.
Bahkan akan memengarui kondisi psikis korban hingga depresi.
3. Bullying Seksual
Bullying seksual terjadi saat korban disentuh pada bagian-bagian pribadinya, ataupun dipanggil dengan panggilan yang tidak senonoh. Perundungan seksual tak hanya menjadi ancaman bagi anak perempuan saja, tak jarang anak lak-laki juga menjadi korban perundungan seskual.
4. Cyber Bullying
Di era digitalisasi seperti ini, tidak bisa dipungkiri bahwa anak-anak sudah aktif bermain media sosial. Beragam jenis media sosial yang bisa menambah pengetahuan dan relasi bagi anak, ternyata menjadi salah satu peluang besar anak menjadi korban perundungan.
Banyak anak menjadi korban perundungan di sosial media. Mulai dari diberi komentar negatif, disebarkan foto pribadinya tanpa izin, hingga dieksplotasi secara terus-menerus di media sosial. Tindakan perundungan ini disebut sebagai cyber bullying.
5. Agresi Relasional
Jika ada anak yang terlihat menyendiri dalam lingkungannya, bisa dicurigai anak tersebut menjadi korban agresi relasional. Agresi relasional ini adalah tindakan perundungan di mana pelaku mengucilkan korbannya secara sosial.
Korban bullying menjadi tak punya teman. Dia tidak diterima dalam sebuah kelompok pertemanan. Tentu saja ini akan membuat korban sedih bahkan bisa menjadi depresi. Sebab, korban menjadi tidak diterima di lingkungan sosialnya.
6. Prejudice Bullying
Jenis bullying yang terakhir adalah prejudice bullying. Perundungan jenis ini macam-macam bullying yang didasari pada prasangka pelakunya terhadap seseorang
dari ras, agama, atau suku. Anak yang menjadi korban perundungan prasangka ini biasanya memiliki ciri sosial dan budaya yang berbeda dengan kelompok mayoritas di sekitarnya.
Korban perundungan prasangka tak hanya diolok-olok dengan ciri sosial dan budaya yang melekat padanya, namun juga dikucilkan secara sosial.
C.Contoh Perilaku Bullying yang Kerap Tak Disadari
perundungan yang kerap tidak disadari. Berikut adalah beberapa contoh perilaku bullying yang kerap tak disadari.
1. Sering Mengkritik di Depan Umum
Tidak ada yang salah dengan sebuah kritik. Bentuk kritik yang membangun justru sangat membantu kita dalam memperbaiki diri dengan baik. Namun, apabila kritik disampaikan dengan cara yang tidak baik dan di depan umum, tentu saja hal itu adalah tindakan yang mempermalukan.
Jika sering dikritik di depan umum, bisa jadi Anda menjadi korban perundungan.
2. Mengomentari Penampilan Fisik Orang Lain
Pernahkah bertemu dengan orang yang sering mengomentari penampilan fisik orang lain? Baginya, ada saja hal negatif dalam penampilan orang lain. Ini adalah tanda bahwa orang tersebut sedang melakukan tindakan perundungan.
3. Menghakimi Orang Lain Secara Berlebihan
Jika ada orang yang berbuat salah, beri tahu apa kesalahan dan konsekuensi yang harus ditanggungnya. Tak perlu menghakiminya secara berlebihan. Jika ada orang lain yang berbuat salah, dan ada yang menghakiminya secara berlebihan, bisa jadi orang tersebut sedang melakukan tindakan perundungan.
4. Sering Membanding-Bandingkan Orang Lain
Tidak ada satu pun orang yang senang dibanding-bandingkan dengan orang lain. Jika Anda sering dibanding-bandingkan dengan orang lain, artinya Anda sedang dirundung. Perilaku sering membanding-bandingkan orang lain adalah salah satu contoh perilaku bullying yang kerap tak disadari. Misalkan Anda adalah seorang dengan postur tubuh pendek, sedangkan yang lainnya memiliki postur tubuh tinggi.
5. Mengucilkan Orang Lain Tanpa Alasan yang Jelas
Mengucilkan orang lain tanpa alasan yang jelas juga termasuk contoh perilaku bullying yang kerap tak disadari seseorang. Perilaku ini sama seperti agresi relasional.
6. Mengabaikan Orang Lain dengan Sengaja
Perasaan sedih pasti dirasakan oleh orang yang diabaikan dengan sengaja oleh orang lain. Tidakan mengabaikan orang lain dengan sengaja, bisa disebut sebagai
perundungan juga.
7. Menyebarkan Rumor Negatif terhadap Seseorang
Menyebarkan rumor negatif tentang orang lain, tentu bukanlah hal yang bijak.
Tindakan ini tentu merugikan orang yang menjadi korban dari rumor yang negatif
tersebut. Hal ini merupakan contoh perilaku bullying yang kerap tak disadari.
Misalkan, orang tua si A memiliki harta kekayaan yang didapatkan dari hasil korupsi namun tidak ada bukti yang jelas.
8. Bertindak Manipulatif
Pernahkah Anda melihat orang yang bertindak manipulatif hingga membuat orang lain seperti berbuat kesalahan? Tindakan ini juga termasuk perundungan yang seringkali tidak disadari. Beberapa contoh tindakan manipulatif adalah membuat lelucon yang menyinggung hingga melakukan gaslighting.
9. Menyindir Secara Terang-Terangan
Orang yang suka menyindir orang lain secara terang-terangan, bisa dibilang sedang melakukan perundungan. Sindirannya sengaja membuat orang lain malu dan sakit hati. Korban tentu akan sedih bahkan terkadang bisa menimbulkan efek traumatis tersendiri dalam jangka waktu yang lama.
Apapun jenisnya, perilaku bullying tentu tidak bisa dimaafkan. Pastikan memahami jenis-jenis bullying agar tak jadi korban berikutnya. Demikian artikel tentang contoh perilaku bullying yang kerap tak disadari. Semoga artikel ini membantu Anda memahami contoh perilaku bullying yang kerap tak disadari sekaligus langkah pencegahan terhadap pelaku bullying di sekitarmu.