• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hakikat Profesi Bimbingan dan Konseling

N/A
N/A
Senita Aulia

Academic year: 2023

Membagikan "Hakikat Profesi Bimbingan dan Konseling"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Nur Azizah, S.Psi.,MA

Hakikat Profesi Bimbingan dan Konseling

(2)

Pokok Bahasan

A A B B C C D D

Pengertian Profesi

Ciri-ciri Profesi

Tujuan Profesi

Syarat-syarat Profesi

(3)

D D

Pengertian Profesi

Perbedaan profesi, professional, profesionalisme, profesionalitas, profesionali sasi

(4)

Suatu jabatan atau pekerjaan yang me- nuntun keahlian dari para petugasnya.

Profesi

Orang yang menyan- dang suatu profesi/sifat

penampilan seseorang dalam melakukan pekerjaan yang sesuai

dengan profesinya.

Profesional

Menunjuk kepada komitmen atau se- mangat para anggota

suatu profesi untuk menunjukkan atau meningkatkan kemam-

puan profesionalnya dan mengembangkan strategi-strategi yang

digunakkan dalam melakukan pekerjaan.

Profesionalisme

Merujuk kepada kuali- tas para anggota anggota atau petugas

dalam suatu profesi Profesionalitas

Profesinalisasi serangkaian proses pengembangan keprofesionalan, baik dilakukan melalui pendidkan/latihan dalam jabatan (in-service training). Profesionalisasi merupakan

proses yang berlanjut sepanjang hayat.

(5)

Bimbingan dan konseling merupakan suatu profesi. Hal ini terlihat dari ciri-ciri profesi,sebagai berikut :

Ciri-Ciri Profesi BK

(6)

BK dilaksanakan oleh petugas yang disebut guru

pembimbing atau konselor (seko- lah) yang meru- pakan lulusan dari pendidikan keahlian, yakni lu-

lusan perguruan tinggi jurusan

atau program studi BK

Kegiatan Bimbin- gan dan Konsel-

ing merupakan pelayanan ke- masyarakatan

dan bersifat sosial

Memiliki organisasi profesi, yaitu Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN),

saat didirikan di Malang, tanggal 12 Desember 1975 dikenal dengan nama Ikatan Petugas Bimbingan Indonesia

(IPBI), yang memiliki ART maupun Kode Etik Dalam melak-

sanakan layanan, guru pembimbing

mengunakan berbagai metode atau teknik ilmiah

Diakui oleh masyarakat dan pe- merintah seperti tercantum dalam SK Mendikbud Nomor 25

Tahun 1995 yang menyatakan bahwa IPBI (saat ini ABKIN) se- jajar dengan PGRI dan ISPI. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sis-

tem Pendidikan Nasional Pasal 1 Ayat 6 menetapkan konselor sebagai salah satu jenis kuali-

fikasi pendidik

Para anggota profesi bimbingan dan konseling memiliki keinginan untuk

memajukan diri, baik wawasan pengetahuan- nya maupun keterampi- lannya, yakni melalui kegiatan seminar, pelati-

han, workshop, atau pertemuan ilmiah lainnya.

2

3

4

5

2019 1

(7)

Tujuan Profesi

Ketulusan

Pelayanan diberikan tanpa terpaksa, dengan

sukarela atau setidak- tidaknya tanpa tujuan

kepentingan pribadi.

Kualitas pelayanan

Profesi bukanlah sem- barang pelayanan melainkan pelayanan yang berkualitas tinggi.

Pelayanan

Sebagai bantuan yang diberikan bagi orang –

orang yang membu- tuhkan.

(8)

Syarat-syarat yang diperlukan suatu profesi

Syarat-syarat Profesi

(9)

Syarat-syarat Profesi

Menuntut adanya keterampilan

berdasarkan konsep dan teori ilmu penge- tahuan yang mendalam.

Menuntut adanya tingkat pendidikan pro- fesi konselor yang sesuai standar

Memungkinkan perkembangan sejalan dengan dinamika kehidupan.

Menekankan suatu keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan bidang profesinya.

Adanya kepekaan terhadap dampak ke- masyarakatan dari pekerjaan yang dilak- sanakan.

D D

(10)

Syarat-syarat lainnya

Diakui oleh masyarakat karena

memang diper- lukan jasanya di

masyarakat Memiliki kode etik

sebagai acuan dalam melak- sanakan tugas dan

fungsinya

Pelaksana yang andal dan laik memperoleh kualifikasi bermandat,

baik dalam arti akademik, kompetensi

maupun profesi Pelaksana yang

bermandat

Pengakuan yang berasal dari pemer-

intah dan masyarakats Pengakuan yang

sehat Memiliki

konseli/objek tetap

Bermanfaat bagi ke- hidupan pelanggan,

merupakan pelayanan khusus, merupakan pemecah masalah, memilki fungsi sosial

Pelayanan bermanfaat

(11)

D D

Thank you

This text can be replaced with your own text

Referensi

Dokumen terkait

a) Berpartisipasi aktif dalam kegiatan instrumentasi/pengumpulan data tentang diri pribadi peserta didik oleh guru BK atau Konselor, melalui kegiatan. b) Berpartisipasi

Adapun upaya yang perlu dilakukan guru BK atau konselor setelah melihat hasil assesment adalah kembali pada tujuan dari evaluasi (Oguniyi, 1984) yaitu menentukan

Kinerja konselor merupakan hasil dari kerja konselor sebagai tenaga professional yang memiliki keahlian dan pengalaman khusus dalam bidang bimbingan dan konseling, yang

Profesi Konselor, bertujuan untuk mempersiapkan calon konselor profesional yang memiliki kompetensi sesuai dengan Standar Konpetensi yang ditetapkan oleh Asosiasi

Pembahasan Assesment Test Layanan bimbingan dan konseling, mempersyaratkan bagi Guru BK atau konselor mengenali konseli secara mendalam baik pribadi maupun lingkungannya, dalam

Ketiga sekolah tersebut juga mempunyai hambatan dalam upaya merubah persepsi negatif siswa terhadap pelaksanaan BK yang berasal dari dalam dan hambatan yang dialami oleh konselor di

Selain itu, karena konseling krisis berbeda dengan konseling pada umumnya, maka konselor yang menjadi petugas pada situasi krisis harus merupakan konselor yang profesional dan memiliki

Upaya lain yang dapat dilakukan dalam menghadapi problematika dalam pelaksanaan program BK di sekolah yaitu Guru BK atau konselor melakukan pendekatan dan memberikan pemahaman terkait