KEPENEGAKAN
Materi Kepramukaan TIM : KMD SMK YPF Bandung
Ambalan Penegak.
– Ambalan adalah Satuan kelompok Pramuka Penegak yang terdiri atas 12 – 32 Pramuka Penegak.
– Kata Ambalan berasal dari bahasa Jawa ambal-ambalan, yakni kegiatan yang dilakukan terus menerus oleh
sekelompok orang.
– Ambalan Penegak mengandung pengertian kiasan dasar yakni kegiatan (bakti dan persaudaraan) yang terus
menerus dilakukan dalam menegakkan dan mengisi Kemerdekaan Bangsa.
– Ambalan atau ambal dalam bahasa Lampung mengandung pengertian karpet indah yang paling lebar yang digunakan untuk bermusyawarah.
– Ambalan = wadah berkumpul melakukan suatu musyawarah sebelum melaksanakan kegiatan- kegiatan.
– Nama Ambalan Ambalan umumnya
menggunakan nama pahlawan. Namun tidak menutup kemungkinan nama Ambalan juga diambil dari nama-nama senjata atau nama
kerajaan dalam pewayangan atau nama ceritera legenda.
– Ambalan dipimpin oleh seorang Ketua disebut Pradana yang dipilih berdasarkan musyawarah anggota ambalan.
– Ambalan yang ideal memiliki markas/sanggar Ambalan, yakni tempat di mana Ambalan itu berkumpul.
– Setiap Ambalan memiliki bendera Merah Putih, bendera Pramuka, bendera Ambalan (bila ada), bendera WOSM, pusaka ambalan, sandi ambalan, tiang bendera, tali-menali, dilengkapi dengan
peralatan tulis-menulis (mesin ketik, komputer, printer), peralatan memasak, serta peralatan perkemahan, sebagaimana halnya peralatan gugusdepan.
Sangga
• Kelompok kecil dalam Ambalan Penegak disebut
Sangga yang beranggotakan 4 – 8 Pramuka Penegak.
• Kata Sangga = penopang. Pengertiannya sebagai penopang kegiatan yang dilakukan secara terus
menerus. Sangga juga mempunyai arti sebagai rumah kecil (gubug, saung) tempat merencanakan berbagai kegiatan. Nama Sangga disusun sesuai dengan kiasan dasar yakni: Sangga Perintis, Pencoba, Pendobrak, Penegas dan Sangga Pelaksana.
• Setiap Sangga memiliki Pemimpin Sangga dan Wakil Pemimpin Sangga, yang dipilih berdasarkan hasil musyawarah Sangga.
Pembina dan Instruktur
– Pembina Ambalan/Sangga putera harus seorang pria, dan Pembina Ambalan/Sangga puteri harus seorang wanita. Hubungan antara Pembina
Ambalan/Sangga dengan anggota Sangga seperti hubungan antara kakak dan adik; sedangkan
hubungan Pembina Ambalan dengan Pembina Sangga sama seperti hubungan pada anggota
dewasa Gerakan Pramuka lainnya yakni hubungan persaudaraan atau kekerabatan, bukan seperti
hubungan antara atasan dan bawahan.
Ambalan yang menginginkan materi-materi sebagai bekal keterampilan dalam hubungannya dengan life- skill, dapat mengundang instruktur yang ahli di
bidangnya.
Peminatan
Ada 8 Saka atau 8 peminatan dalam Gerakan Pramuka yakni :
1. Saka Bahari – minat kebaharian (kelautan),
2. Saka Bakti Husada – minat pelayanan kesehatan, 3. Saka Bhayangkara – minat Kebhayangkaraan
(hukum dan kemasyarakatan);
4. Saka Dirgantara – Minat kedirgantaraan (keangkasaan);
5. Saka Kencana – minat keluarga berencana dan kependudukan;
6. Saka Taruna Bumi – minat ketarunabumian (pertanian, perikanan dan peternakan);
7. Saka Wana Bhakti – minat kehutanan;
8. Saka Wira Kartika – minat Kewira Kartikaan.
Keanggotaan dalam Saka bersifat tidak
permanen karena anggota Saka dapat menjadi anggota beberapa Saka sesuai dengan minatnya, dan tidak melepaskan diri dari keanggotaan
gugusdepannya.
Dewan Penegak (Dewan Ambalan)
a. Untuk mengembangkan kepemimpinan dan
mengikutsertakan dalam pengambilan keputusan bagi Pramuka Penegak, dibentuk Dewan Ambalan Penegak, disingkat Dewan Penegak yang dipimpin seorang Ketua disebut Pradana dengan susunan sebagai berikut.
• Seorang Ketua yang disebut Pradana
• Seorang Pemangku Adat ( penjaga kode etik ambalan)
• Seorang Kerani
• Seorang Bendahara
• Beberapa orang anggota
b. Dewan tersebut dipilih dari para Pemimpin dan Wakil Pemimpin Sangga. dipilih dari para pemimpin Sangga dan atau wakil pemimpin Sangga.
c. Pembina Pramuka Penegak dan Pembantu Pembina Pramuka Penegak tidak masuk dalam Dewan Ambalan. Pembina Ambalan bertindak sebagai penasehat, pendorong, pengarah,
pembimbing dan mempunyai hak dalam mengambil keputusan terakhir.
d. Dewan Penegak bertugas :
• Menyusun perencanaan, pemrograman,
pelaksana program dan mengadakan penilaian atas pelaksanaan kegiatan.
• Menjalankan dan mengamalkan semua keputusan dewan.
• Mengadministrasikan semua kegiatan satuan.
• Keputusan Dewan dibuat secara demokratis
Dewan Kehormatan Penegak
– Dewan Kehormatan Penegak adalah dewan yang dibentuk untuk mendampingi Dewan Penegak yang anggotanya terdiri atas para anggota Ambalan yang sudah dilantik, dan diketuai oleh Pemangku Adat
– Tugas Dewan Kehormatan adalah untuk menentukan:
• Pelantikan, penghargaan atas prestasi/jasa dan tindakan atas pelanggaran terhadap kode kehormatan
• Peristiwa yang menyangkut kehormatan Pramuka Penegak
• Rehabilitasi anggota Ambalan Penegak
– Pembina bertindak sebagai penasehat
Kegiatan Penegak
• Kegiatan Penegak adalah kegiatan yang
berkarakter, dinamis, progresif, menantang, bermanfaat bagi diri dan masyarakat
lingkungannya. Kegiatan Penegak berasal dari Penegak, oleh Penegak, dan untuk Penegak, walaupun tetap di dalam tanggungjawab
Pembina Penegak.
• Proses penyampaian materi bagi Penegak adalah:
– Learning by doing (meliputi: Learning to know, learning to do dan learning to live together).
– Learning to be (meliputi: Learning by teaching;
Learning to serve; Serving to earn).
• Di dalam latihan, dapat dilakukan
pemenuhan/pengujian Syarat Kecakapan Umum (SKU), Syarat Pramuka Garuda (SPG), dan Syarat Kecakapan Khusus (SKK). SKU dan SPG
merupakan standar nilai-nilai dan keterampilan yang dicapai oleh seorang Pramuka. Sedangkan SKK adalah standar kompetensi Pramuka
berdasarkan peminatannya, oleh karena itu tidak semua SKK yang tersedia dianjurkan untuk
dicapai. Hasil pendidikan dan pelatihan Pramuka Penegak dilihat dari SKU - SPG yang dicapai dan SKK yang diraih.
• SKU Penegak terdiri atas 2 tingkatan, yakni:
Penegak Bantara dan Penegak Laksana. Setelah menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum Penegak Laksana, seorang Penegak dapat menempuh
Pramuka Garuda (SPG) yang dalam pramuka internasional disebut Eagle Scout. Di tingkat internasional ada perkumpulan Pramuka yang telah mencapai Eagle Scout yang disebut ATAS (Association of Top Achievement Scout).
• Secara garis besar kegiatan Penegak dibagi menjadi Kegiatan Latihan rutin dan kegiatan insidental.
Kegiatan Latihan Rutin
Mingguan
• Kegiatan latihan biasa dimulai dengan:
• Upacara pembukaan latihan.
• Pemanasan dapat dilakukan dengan
permainan ringan, ice breaking, diskusi
mengenai program Ambalan atau kegiatan bakti masyarakat, atau sesuatu yang sifatnya menggembirakan tetapi tetap mengandung pendidikan.
• Latihan inti, dapat diisi dengan hal-hal yang meliputi penanaman nilai-nilai dan sekaligus keterampilan. Berbagai cara untuk menyajikan nilai-nilai dan keterampilan yang dilakukan
secara langsung (misalnya keterampilan
beternak ayam, beternak ikan hias, beternak lebah, membuat vas bunga dari bambu,
penyuluhan narkoba, penyuluhan
kependudukan kepada masyarakat, bakti latihan memberi materi baris-berbaris ke satuan Penggalang), dsb.
• Latihan penutup, dapat diisi dengan permainan ringan, menyanyi, atau
pembulatan dari materi inti yang telah dilakukan.
• Upacara penutupan latihan. Pembina Upacara menyampaikan rasa terima-kasih dan titip
salam pada keluarga adik-adik Penegak, dan memberi motivasi kepada Penegak agar tetap menjadi warganegara yang berkarakter.
Bulanan/ dua bulanan / tiga bulanan/
menurut kesepakatan.
• Kegiatan ini bisa diselenggarakan atas dasar keputusan Dewan Penegak dan Pembinanya. Jenis kegiatan
berbeda dengan kegiatan rutin mingguan seperti menyelenggarakan bazar, pertunjukkan kesenian, kunjungan sosial, membantu kegiatan kelompok
remaja putri di desa seperti menjahit, memasak dll, hiking, rowing, climbing, mountainering, junggle
survival, orientering, swimming, kegiatan-kegiatan permainan high element, dan low element, praktek pionering yang sebenarnya, first aids, bakti
masyarakat, berkemah.
Latihan Gabungan (Latgab).
• Pada hakekatnya latihan gabungan ini adalah latihan bersama dengan gugusdepan lain,
sehingga terjadi pertukaran pengalaman
antara sesama Penegak, dan antara sesama Pembina. Materi kegiatannya sama dengan kegiatan bulanan/ dua bulanan / tiga
bulanan/ menurut kesepakatan.
• Kegiatan Kwartir Cabang, Daerah, dan Nasional
• Jenis kegiatan kita kategorikan dalam kegiatan rutin, karena diselenggarakan tahunan, dua
tahunan, tiga tahunan, empat tahunan, atau lima tahunan yang diputuskan dan diselenggarakan oleh Kwartirnya. Misalnya kegatan:
• Gladian Pemimpin Satuan.
• KIM (Kursus Instruktur Muda)
• LPK (Latihan Pengembangan Kepemimpinan Penegak & Pandega).
• LPDK (Latihan Pengelola Dewan Kerja).
• Berbagai Kursus Keterampilan.
• Berbagai jenis kursus kewirausahaan.
• Mengerjakan berbagai proyek bakti.
• Raimuna (Pertemuan Penegak & Pandega Puteri dan Putera).
• Perkemahan Wirakarya (kemah bakti Penegak dan Pandega Puteri Putera, mengerjakan
proyek-proyek yang bermanfaat bagi masyarakat).
• Sidang Paripurna (untuk Dewan Kerja)
• Musppanitera (Musyawarah Penegak &
Pandega Puteri-Putera).
• Moot seperti Raimuna di tingkat internasional.
Kegiatan Insidental
• Kegiatan ini merupakan kegiatan partisipasi mengikuti kegiatan lembaga-lembaga
Pemerintah atau lembaga non-pemerintah.
Misalnya mengikuti pencanangan say no to drug yang diselenggarakan oleh BNN, atau
Departemen Kesehatan; kegiatan penghijauan yang dilakukan oleh Departemen Pertanian,
Kegiatan Imunisasi, Kegiatan bakti karena bencana alam, dan sebagainya.