Materi Februari 2022 Obsgyn 1
Mediko made the med-easy!
Pelvimetri PINTU ATAS PANGGUL
Conjugata vera 9,5-11 cm (CD – 1,5cm)
Conjugata diagonalis
11,5 cm – 13cm
PINTU TENGAH PANGGUL (Daerah tersempit panggul)
Diameter
Interspinosum 9,5-10,5 cm
PINTU BAWAH PANGGUL Diameter
anteroposterior
10,5-12 cm
Kriteria Panggul Sempit
PINTU ATAS PANGGUL
Conjugata vera <9,5 cm
Conjugata diagonalis
<11,5 cm
PINTU TENGAH PANGGUL
Diameter
Interspinosum < 9.5 cm
PINTU BAWAH PANGGUL
Diameter anteroposterior
<10,5 Tipe Panggul
Penurunan Bagian Terendah Janin
Station 0 adalah spina ischiadica (Hodge 3)
Hodge 1
Pada tepi atas simfisis
Hodge 2
Pada tepi bawah simfisis
Hodge 3
Sejajar spina ischiadica
Hodge 4
Ujung bawah os coccygeus
Penurunan Kepala Janin
Periksa luar Periksa dalam Keterangan
5/5 H 1 Kepala diatas PAP, mudah digerakkan
4/5 H 1-2 Sulit digerakkan, bagian terbesar kepala belum masuk panggul
3/5 H 2-3 Bagian terbesar kepala belum masuk panggul 2/5 H 3 Bagian terbesar kepala sudah masuk panggul
1/5 H 3-4 Kepala didasar panggul
0/5 H 4 perineum
Tanda Kehamilan
PRESUMPTIF
Mual muntah
Rasa kencang pada payudara
Amenorrhea
PROBABLE
Tanda Chadwick Perubahan warna kebiruan atau ungu pada cervix.
Tanda Goodel Perlunakan portio cervix Tanda Hegar Perlunakan segmen bawah
rahim
Tanda Kehamilan Definite
DJJ • Laenec (UK 17-18 minggu)
• Doppler (UK 12 minggu)
USG
Perhitungan usia kehamilan
Rumus Bartholomew
Siklus 28 hari, ovulasi 14 hari
Rumus Naegle Tanggal (HPHT+7), Bulan (HPHT-3), tahun (HPHT +1)
Siklus mens bukan 28 hari
Rumus Parikh Tanggal (HPHT+ (siklus-21)), Bulan (HPHT-3), tahun (HPHT +1)
Wanita, HPHT terakhir 21 Mei 2019, siklus mens setiap 21 hari. Kapan HPL-nya?
Antenatal Care
TFU
Diukur dari simfisis pubis sampai dengan TFU dengan pita ukur (UK > 20 minggu)
Denyut Jantung Janin
• Laenec (17-18 minggu)
• Doppler (12 mg)
• Normal : 120-160 x/menit
PEMERIKSAAN LAB
Pemeriksaan lab rutin di kunjungan pertama :
• Kadar Hb, golongan darah dan RH
• HIV, Sifilis, HbsAg (triple elimination)
USG
• UK < 15 minggu 🡪 usia gestasi, viabilitas, letak dan jumlah janin.
• UK 20 minggu 🡪 deteksi anomali
Minimal 4x saat kehamilan, minimal 1 kali diantar keluarga.
Antenatal Care
Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu
• Pemberian pada wanita usia subur atau ibu hamil → Didahului skrining untuk mengetahui status imunisasi
• Pemberian imunisasi TT tidak memiliki selang waktu imunisasi maksimal, hanya terdapat selang waktu minimal antar dosis TT
• Diberikan dengan dosis 0,5 ml
secara intramuskular (IM)
Nutrisi dalam kehamilan
Kalori • Ibu hamil: 2300 kkal
• Ibu menyusui: 2800 kkal
Protein ✔ Ibu hamil membutuhkan 30 gram/hari Kalsium • Keburuhan 1.5 – 2 gram/hari
Zat besi ✔ Kebutuhan akan besi sekitar 60 mg/hari Asam
folat
• Kebutuhan sekitar 400 mcg/hari
• Idealnya mulai dikonsumsi 2 bulan
sebelum hamil
Asuhan Persalinan Normal
•
Usia kehamilan cukup bulan (37 – 42 weeks)•
Persalinan terjadi spontan•
Presentasi belakang kepala•
Berlangsung tidak lebih dari 18 jam•
Tidak ada komplikasi pada ibu dan janinKALA Deskripsi
1
• Fase laten : pembukaan 1-3 cm, selama 8 jam• Fase aktif : 4-10 cm, selama 6 jam
2
Lengkap-bayi lahir3
Bayi lahir-plasenta lahir, selama 30 menit4
Plasenta lahir sampai 2 jam post partumIndikasi SC
1. Fetal distress
2. Plasenta previa totalis 3. Panggul sempit:
4. Sudah pernah SC 2x 5. Letak lintang
6. Tumor yang menghalangi jalan lahir
7. Pada kehamilan sesudah operasi vaginal (misal operasi fistel) 8. Ibu menderita herpes genitalis
9. Ada indikasi mengakhiri persalinan dimana syarat pervaginam tak terpenuhi, atau cara pervaginam gagal
10. Dagu posterior
11. Presentasi ganda
Asuhan Persalinan Normal
KALA I
Parameter Frekuensi pada fase laten Frekuensi pada fase aktif
Produksi urin, protein, aseton Tiap 2-4 jam
Tekanan darah, suhu Setiap 4 jam Setiap 4 jam
Pembukaan serviks Setiap 4 jam Setiap 4 jam
Penurunan Setiap 4 jam Setiap 4 jam
Nadi Setiap 30 menit Setiap 30-60 menit
DJJ Setiap 30 menit Setiap 30 menit
Kontraksi normal Setiap 30 menit 1-2x/jam, 20” Setiap 30 menit 3-4x/10’/30-40”
Fase laten Fase aktif Pembukaan mencapai 3 cm,
berlangsung sekitar 8 jam
Pembukaan dari 4 cm sampai lengkap (+10 cm), berlangsung sekitar 6 jam Terbagi atas:
• Fase akselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan 3 cm sampai 4 cm
• Fase dilatasi maksimal (sekitar 2 jam), pembukaan 4 cm sampai 9 cm
• Fase deselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan 9 cm sampai lengkap (+10 cm)
Kala II
• Pembukaan serviks lengkap
• Kepala janin tampak di vulva dengan diameter 5-6 cm
Penanganan:
• Kosongkan vesika urinaria
• Mengatur posisi partus (posisi saat mengejan)
• Jaga kenyamanan ibu, asupan nutrisi, rehidrasi
• Ajarkan cara mengejan
• Cek DJJ saat dan setelah kontraksi
Tanda Kala II
• DORAN :Dorongan meneran
• TEKNUS :Tekanan pada anus
• PERJOL :Perineum Menonjol
• VULKA :Vulva membuka
Indikasi Episiotomi:
• Perineum rigid
• Pertolongan persalinan kala II primi
• Patologi (tumor, sikatrik)
• Indikasi tertentu: bayi besar, distosia bahu, forceps, gawat janin
KALA IV
• Monitor tanda vital :
• Setiap 15 menit selama jam pertama
• Setiap 30 menit selama jam kedua
• Monitor kontraksi uterus
• Perineorafi
• Evaluasi dan estimasi jumlah perdarahan
• Inisiasi menyusui dini
DERAJAT PENJELASAN
1
Laserasi epitel vagina2
Kerusakan pada otot perineum3
3A : robekan <50% sphincter ani eksterna 3B : robekan >50% sphincter ani eksterna 3C : robekan juga meliputi sphincter ani interna
4
Robekan stadium 3 disertai robekan epitel anusNifas (Puerperium)
Involusio Uteri
Endometritis
Radang jaringan endometrium (biasanya pada post-partum) multi microba, dan sering menyebabkan subinvolusi uterus (gangguan proses mengecilnya uterus)
Faktor resiko
• Persalinan SC, vaginosis bakterialis, choroamnionitis, persalinan lama, KPD
Manifestasi Klinis
• Demam
• Nyeri tekan fundus
• Lochio bau busuk dan purulent
• Perdarahan abnormal vagina
• Dyspareunia
• Malaise
Pemeriksaan Penunjang
• Darah rutin (leukositosis)
• Kultur darah
Hanya dilakukan pada pasien imunosupresan, sepsis, tidak respon terapi empiris
Tatalaksana
Ampicillin 2 gr/6 jam IV + Gentamisin 5 mg/kgBB/24 jam IV
•Antibiotik hingga 48 jam bebas demam Persalinan Pervaginam
Persalinan Perabdominam Clindamycin 900 mg/8 jam IV + Gentamisin 5 mg/kgBB/24 jam IV
•Mencegah dehidrasi dengan hidrasi per oral atau intravena dengan kristaloid
•Dapat diberikan vaksinasi TT bila ada curiga paparan Clostridium tetani
•Bila ada kecurigaan sisa plasenta 🡪 eksplorasi digital dengan forceps ovum/kuret tumpul
•Bila tidak ada perbaikan 🡪 laparotomi
Pasien perempuan 22 tahun G1P0A0 datang untuk konsultasi pertama kehamilan.
Pasien memiliki riwayat menstruasi teratur dengan lama siklus 28 hari. HPHT pasien 24 Februari 2020. HPL pasien adalah?
a. 1 Desember 2020 b. 2 Desember 2020 c. 3 Desember 2020 d. 1 November 2020 e. 2 November 2020
Soal No. 1
Soal No. 2
Seorang wanita usia 32 tahun, P3A0 datang ke RS dengan keluhan perdarahan yang mengalir dari jalan lahir sejak 1 jam lalu. Riwayat melahirkan 1 jam lalu dibantu dukun dengan perkiraan berat badan bayi 4000 gram. Pasien memiliki riwayat DM.
Pada pemeriksaan kontraksi uterus adekuat, plasenta lahir lengkap, tampak laserai jalna lahir seluruh musculus spincter ani externa, spincter ani interna dalam batas normal. Diagnosis yang tepat adalah
a. Ruptur perineum derajat 2 b. Ruptur perineum derajat 3a
c. Ruptur perineum derajat 3b d. Ruptur perineum derajat 3c e. Ruptur perineum derajat 4
Soal No. 3
Pasien perempuan 20 tahun G1P0A0 hamil 28 minggu datang untuk pemeriksaan kehamilan. Tidak ada keluhan demam, keputihan, perdarahan dari kemaluan. Tanda vital dalam batas normal. Hasil pemeriksaan Leopold 1 tinggi fundus sesuai usia kehamilan dan teraba bagian-bagian kecil, Leopold 2 teraba bagian bulat melenting di sisi kiri ibu dan lunak simetris di sisi kanan ibu, Leopold 3 teraba bagian datar seperti papan. Interpretasi posisi dan presentasi janin pasien adalah …
a. Letak transversus, presentasi kepala b. Letak longitudinal, presentasi bokong
c. Letak transversus, presentasi bokong d. Letak longitudinal, presentasi punggung e. Letak transversus, presentasi punggung
Soal No. 4
Pasien perempuan G1P0A0 hamil 35 minggu datang untuk kontrol persiapan kelahiran. Tidak ada keluhan mulas, keputihan, keluar air/darah dari kemaluan, atau lainnya. Tanda vital tekanan darah 90/70 mmHg, nadi 100x/menit, napas 18x/menit, suhu 36,9oC. Hasil pemeriksaan Leopold 1 sesuai usia kehamilan dan teraba lunak simetris, Leopold 2 teraba datar di sisi kanan perut ibu, Leopold 3 teraba bulat melenting, dan Leopold 4 divergen dengan bagian yang masih teraba dua jari.
Pemeriksaan pelvimetri didapatkan conjugata diagonalis 12 cm dan diameter interspinosus 10 cm. Dari hasil pemeriksaan tersebut dapat disimpulkan ….
a. Kepala janin belum memasuki pintu atas panggul
b. Bagian terbesar kepala janin belum memasuki pintu atas panggul c. Bagian terbesar kepala janin sudah memasuki pintu atas panggul d. Kepala janin telah mencapai dasar panggul
e. Kemungkinan terdapat disproporsi kepala janin dengan panggul ibu
Soal No. 5
Seorang perempuan, P1A0, 29 tahun datang dengan keluhan demam sejak 3 hari yg lalu. Pasien post melahirkan satu minggu yang lalu dibantu dukun. Selain itu, pasien juga mengeluhkan cairan nifasnya berbau busuk. Dari pemeriksaan tanda vital KU:
CM VS: TD :100/90, T : 38,6oC. Dari Pemeriksaan Fisik uterus teraba 1 jari diatas pusat dan didapatkan nyeri tekan darah fundus, lokia sanguilan berbau busuk. USG : terdapat cairan di uterus. Apa tatalaksana yang tepat diberikan pada pasien ini?
a. Dilatasi dan kuretase
b. Antibiotik Ampisilin dan Gentamisin hingga 48 jam bebas demam c. Tampon uterus
d. Antibiotik Clindamisin dan Gentamisin hingga 48 jam bebas demam e. Eksplorasi digital dengan forceps ovum/kuret tumpul
Soal AIPKI Batch Agustus 2021 Sesi 1
Persalinan Patologis
Persalinan lama
Persalinan Macet
Persalinan vakum
Persalinan
forceps
Persalinan Lama
Berasal dari 3 masalah, yaitu :
• Power : His tidak adekuat
• Passage : Panggul sempit, tumor, dll
• Passenger : malpresentasi, malposisi, janin besar
Kala 1 Fase Aktif Kala II Memanjang
Distosia > 2 jam untuk nullipara dan 1 jam
multipara Grafik grafik pembukaan serviks berada
pada antara garis waspada dan bertindak atau sudah memotong garis bertindak
Maksimal 3 jam nulipara dan 2 jam multi pada pasien dengan anestesi epidural
Penyebab Persalinan Macet
KALA I KALA 2
Gangguan His :
• Inersia uteri🡪 persalinan lama
• Kontraksi uterus hipertonik
• Inkoordinasi kontraksi uterus
Distosia bahu
Kala II memanjang
Gangguan Passage
• Disproprosi kepala-panggul
Gangguan Passenger
• Malposisi, malpresentasi
• Disproporsi kepala-panggul
Waspada dan
Bertindak
Kelainan Kala I fase Laten
Nulipara Multipara
• Fase laten > 20 jam ✔ Fase Laten > 14 jam
Partus Tak Maju / Partus Macet
Tatalaksana
• Rujuk ke RS yang bisa melakukan SC
• Tentukan penyebab partus macet
• Power 🡪 his tidak adekuat
• Augmentasi his
• Passenger 🡪 bayi besar, malposisi, malpresentasi
• Forsep, vakum, SC
• Passage
• Forceps, vakum, SC
Nilai Bishop ≥ 6
• Bisa berhasil induksi dan persalinan pervaginam Nilai Bishop <6
• Seleksi pasien untuk induksi persalianan dengan letak vertex
• Dipakai pada kehamilan 36 minggu atau lebih
Syarat ekstraksi cunam:
• Presentasi belakang kepala atau muka dengan dagu di depan, atau kepala menyusul pada sungsang
• Pembukaan lengkap
• Penurunan kepala O/5 (Hodge IV)
• Ibu Kelelahan
Syarat ekstraksi vakum:
• Presentasi belakang kepala (UUK)
• Janin aterm
• Pembukaan lengkap
• Kepala di Hodge III-IV atau 1/5-2/5
• Pasien masih bisa meneran
Distosia ec. Kelainan Tenaga
Jenis Kelainan Deskripsi
Inersia Uteri His lemah, pendek, jarang 🡪 tidak adekuat untuk membuka serviks dan mendorong janin
His Hipertonik His terlalu kuat dan terlalu efisien sehingga persalinan terlalu cepat
Incoordinate uterine contraction
Tidak ada koordinasi antara kotraksi bagian atas, tengah dan bawah; tidak ada dominasi fundus.
Predisposisi : primigravida terutama tua, kelainan letak janin/disproporsi fetopelvik, gemelli dan hidramnion
Distosia Bahu
Bahu anterior tidak dapat lewat di bawah simfisis pubis
• Kegagalan melahirkan bahu dengan metode biasa
• Diagnosis:
– “Turtle Sign”: kepala bayi melekat erat di vulva atau bahkan tertarik kembali
– Kegagalan paksi luar kepala bayi
– Kegagalan turunnya
bahu
Tatalaksana Distosia Bahu
ALARM
• Ask for help
• Lift 🡪 manuver Mc. Robert
• The buttock
• The Legs
• Anterior Disimpaction of Shoulder
• Rotation the Posterior Shoulder 🡪 Wood’s Manuver
• Manual remover of posterior arm
Mc. Robert Massanti
Rubin Wood-Screw
Manuever
Manual removal of posterior arm
Prolaps Tali Pusat/prolapse funikuli
Prolaps tali pusat terjadi ketika tali pusat keluar dari uterus sebelum janin
1. Tali pusat menumbung
(prolapse funiculi): tali pusat teraba keluar atau berada di samping dan melewati bagian terendah janin di dalam jalan lahir.
2. Tali pusat terkemuka: tali
pusat berada di samping bagian besar janin, dapat teraba pada kanalis servikalis.
3. Occult prolapse: tali pusat
terletak di samping kepala atau pelvis tidak dapat teraba.
Knee Chest Position
Dorong keatas
Soal No. 6
Wanita 27 tahun G2P1A0 hamil 30 minggu, perut kenceng-kenceng, riwayat anak pertama SC, berat 3000 g, indikasi kala 2 lama letak tinggi.
Persalinan sekarang kala 2 sudah 1,5 jam, his 2x dalam 10 menit selama 10 detik, kepala hodge 2. Tindakan yg dilakukan adalah?
a. Sectio caesaria b. forsep
c. vakum
d. persalinan normal
e. induksi oksitosin
Soal No. 7
Ibu usia 30 tahun g2p1a0 sudah dipimpin meneran selama 2 jam.
Pemeriksaan kepala 2/5, kepala sudah stasion 3, ubun-ubun kecil di kiri depan. Caput + molage +. Ibu terlihat kelelahan. Tanda vital dbn. HIS adekuat. Apa penanganan yang tepat untuk pasien tersebut?
a. Sectio cesaria
b. Dipimpin meneran 1 jam lagi
c. Bantu persalinan dengan forceps
d. Bantu persalinan dengan mendorong fundus
e. Bantu persalinan dengan vacuum
Soal No. 8
Seorang wanita usia 35 tahun G1P0A0 usia kehamilan 40 minggu datang ke RS dengan keluhan ketuban pecah serta nyeri perut yang semakin sering. Pasien memiliki riwayat DM tidak terkontrol. Pasien menolak untuk melahirkan secara SC.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan BMI ibu 30 kg/m2. DJJ 150x/menit. Pada saat persalinan, bahu anterior janin sulit dikeluarkan. Dokter kemudian melakukan episiotomy. Penyulit persalinan pervaginam pada pasien diatas adalah
a. Diabetes gestasional b. Retensio plasenta
c. Distosia bahu
d. Ketuban pecah dini e. Atonia uteri
Soal No. 9
Seorang perempuan 19 tahun G1P0A0 hamil 39 minggu datang ke IGD karena bayi tidak kunjung lahir setelah 8 jam dipimpin meneran oleh bidan. Pasien compos mentis, tanda vital dalam batas normal. Pada vulva tampak kepala bayi melekat erat yang terlihat beberapa kali keluar-masuk. Tata laksana awal yang tepat untuk keadaan ini …
A. Episiotomi
B. Mendorong masuk kepala bayi
C. Fleksi maksimal lutut dan panggul hingga menyentuh dada D. Pemberian tekanan suprapubic
E. Memasukkan jari untuk memutar bahu posterior bayi ke anterior
Soal No. 10
Seorang wanita usia 29 tahun G2P1A0 usia kehamilan 40 minggu datang ke IGD dengan keluhan nyeri perut yang semakin memberat. Keluar cairan deras disertai darah dari kemaluan sekitar 45 menit lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan his 4 kali setiap 10 menit dengan durasi masing-masing 30-40 detik. DJJ 170x/menit. Pada VT ditemukan bukaan 2 cm dan teraba tali berdenyut yang tampak dari jalan lahir, terdapat meconium pada sarung tangan. Penyebab kegawatan janin pada kasus adalah
a. Tali pusat terkemuka b. Tali pusat menumbung
c. Solusio plasenta d. Vasa previa
e. Plasenta previa
Soal No. 11
Seorang wanita usia 28 tahun G1P0A0 usia kehamilan 39 minggu datang dengan keluhan nyeri perut bawah sejak beberapa jam yang lalu. Keluhan tersebut disertai keluarnya darah bercampur lendir. Pemeriksaan fisik TD 120/80 mmHg, N 80 x/menit. TFU 37 cm, letak kepala, DJJ 144x/menit, his 3x/10 menit selama 30 detik.
Pembukaan 2 cm, effacement 25%, presentasi kepala UUK anterior. Setelah 3 kali evaluasi selama 24 jam tidak ada kemajuan persalinan. Diagnosis pasien ini adalah…
a. Partus macet b. Partus lama
c. Kala I fase laten d. Kala I fase aktif e. Kala II
Distensi Uterus
Fetal Macrosomia
• Bayi baru lahir dengan BBL >4 kg
• Faktor Resiko : Riwayat melahirkan bayi besar, obesitas pada ibu,
diabetes.
• Diagnosis
- Diagnosis makrosomia tidak dapat
ditegakkan hingga bayi dilahirkan dan ditimbang berat badannya.
Anamnesis🡪 BB dan TB ibu, riwayat obstetric sebelumnya, riwayat DM pada ibu
Hidramnion
• Predisposisi : riwayat keluarga, ibu DM.
• Diagnosis
• Jumlah cairan amnion > 2000 ml.
• Temuan klinis:
• Ukuran uterus yang besar dan tegang
• Kesulitan meraba bagian janin atau mendengarkan denyut
jantung janin.
• USG :
• AFI > 24 cm/>2000 ml 🡪 Poli
• AFI < 5 cm/ < 500 ml 🡪 Oligo
Malformasi kongenital
Atresia Esofagus : Polihidramnion
Bilateral renal agenesis : Oligohidramnion
Kehamilan Gemelli
Kehamilan dengan 2 janin atau lebih
Diamniotic Dichorionic Diamniotic Monochorionic
Monoamniotic Monochorionic
Pembelahan terjadi sebelum diferensiasi trofoblas
• Pembelahan terjadi setelah diferensiasi trofoblas,
sebelum pembentukan amnion
• Risiko twin-to-twin transfusion syndrome
SKDI
• TFU > usia kehamilan
• Palpasi abdomen
• Uterus lebih besar dari umur kehamilan
• Teraba 2 balotement atau lebih
• Terdengar > 1 DJJ Pemeriksaan Fisik
• Beta hCG lebih tinggi dari kehamilan normal
• USG 🡪 visualisasi jumlah korion dan kantong amnion
Pemeriksaan Penunjang
Diamniotic Monochorionic
Diamniotic Dichorionic (Twin peak sign)
• Dapat dipertimbangkan pervaginam
• Bila salah satu letak lintang/bokong 🡪 sectio caesarea
Tatalaksana
Sectio caesarea
Dapat dipertimbangkan pervaginam Kedua janin presentasi vertex
Janin-1 vertex Janin-2 bokong
Janin-2 bokong; berat janin < berat janin-1
Bukan presentasi kepala pada Janin 1 Sectio caesarea
Presentasi apapun dengan kegawatdaruratan janin Sectio caesarea
Pasien wanita 30 tahun G1P0A0 hamil 30 minggu datang untuk kontrol kehamilan.
Keadaan umum dan tanda vital pasien baik. Pemeriksaan tinggi fundus uteri didapatkan satu jari di atas pusat. Pasien membawa hasil USG terakhirnya dua minggu lalu yang menunjukkan AFI 4 cm. Kemungkinan penyakit yang mendasari kondisi pasien saat ini yaitu …
a. Fistula esofagus
b. Congenital talipes equinovarus (CTEV) c. Atresia esofagus
d. Agenesis renal bilateral e. Diabetes melitus tipe 1
Soal No. 12
Wanita 41 tahun, G1P0A0, kehamilan 32 minggu, datang ke puskesmas dengan keluhan sesak nafas yang telah dirasakan sejak 2 minggu yang lalu.
Pasien juga mengeluhkan perutnya yang semakin membesar. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan TD 120/70mmg, nadi 90x/menit, RR 24x/menit, suhu 36,6oC. Pada pemeriksaan abdomen didapatkan TFU 36cm, sulit menemukan bagian janin dan sulit mengukur denyut jantung janin.
Diagnosis pasien yang paling mungkin adalah?
A. Polihidramnion
B. Oligohidramnion
C. Anhidramnion
D. Korioamnionitis
E. KPD Preterm
Soal No. 13
Soal TO AIPKI Regio V Batch I 2021
Soal No. 14
Pasien perempuan 35 tahun G3P2A0 hamil 38 minggu datang untuk kontrol kehamilan. Pasien diketahui menderita diabetes gestasional pada saat usia kehamilan 26 minggu. Saat ini, GDS pasien 120 mg/dL, GDP 90 mg/dL, dan taksiran berat janin 4555 gram. Pasien menanyakan apakah anaknya dapat lahir secara normal. Jawaban dokter yang sesuai atas pertanyaan tersebut adalah …
a. Dapat lahir per vaginam karena taksiran berat janin <5000 gram
b. Dapat lahir per vaginam karena gula darah pasien terkontrol walaupun taksiran berat janin >4500 gram
c. Dapat lahir per vaginam karena gula darah pasien terkontrol dan taksiran berat janin <5000 gram
d. Tidak dapat lahir per vaginam karena taksiran berat janin >4500 gram pada ibu dengan diabetes gestasional
e. Tidak dapat lahir per vaginam karena ibu memiliki diabetes gestasional walaupun taksiran berat janin <5000 gram
HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN
Sumperimposed PE
Hipertensi Kronik
Diagnosis
• Tekanan darah ≥140/90 mmHg
• Sudah ada riwayat
hipertensi sebelum hamil, atau diketahui adanya
hipertensi pada usia kehamilan <20 minggu
• Tidak ada proteinuria
dan tanda PE lainya.
Preeklampsia
• Apabila PE dengan TD > 160 mmHg atau >110 mmHg
• Atau ditemukan lebih dari satu kondisi tersebut.
Disebut Pre-eklampsia berat
PRE-EKLAMPSIA
• Apabila menjadi KEJANG atau KOMA disebut EKLAMPSIA
Preeklampsia PEB Superimposed PE HT Gestasional HT Kronis
TD ≥ 140/90 setelah UK 20 minggu
TD ≥ 160/110 setelah UK 20 minggu
HT sebelum UK 20 minggu
TD ≥ 140/90 setelah UK 20 minggu
TD ≥ 140/90 sebelum kehamilan
Dan Dan Dan Tanpa Atau
Proteinuria ≥ 300 mg/24 jam pada urin tampung 24 jam atau dipstik >1+
Proteinuria ≥ 300 mg/24 jam pada urin tampung 24 jam atau dipstik >1+
Onset baru proteinuria 300 mg/24 jam pada kehamilan
Proteinuria TD tinggi sebelum UK 20 minggu
Atau Atau Atau
Terganggunya fungsi organ
Terganggunya fungsi organ
HT dan proteinuria sejak < 20 minggu
TD kembali normal <
12 minggu postpartum
TD persisten sampai >
12 minggu post partum
RINGKASAN
HELLP SYNDROME (Hemolysis, ELevated liver enzyme, Low Platelet count)
Hemolysis (at least two of these)
• Increased lactate dehydrogenase > 600 IU/L
• Abnormal peripheral smear (schistocytes, burr cell, echinocytes, etc)
• Increased total bilirubin (mostly indirect) > 1.2 mg/dl
• Low serum haptoglobin level
• Drop in hemoglobin level unrelated to blood loss Elevated liver enzymes
• Increased transaminases (AST and ALT> 70 IU/L
• Increased total bilirubin > 1.2 mg/dl Thrombocytopenia
• Platelet count < 100.000 – 150.000
Tatalaksana (Kontra Indikasi: ARB inhibitor, ACE inhibitor dan
klortiazid)
Tatalaksana
• Edema paru Tatalaksana
✔ Posisikan ibu dalam posisi tegak
✔ Oksigen
✔ Furosemide 40 mg IV
• Bila produksi urin masih
rendah (<30 ml/jam dalam 4 jam) pemberian furosemid dapat diulang.
• Ukur Keseimbangan cairan.
Batasi cairan yang masuk
• HELLP syndrome: terminasi kehamilan
Pencegahan dan Tatalaksana
• Bila terjadi kejang perhatikan prinsip ABCD
• MgSO4
✔ Eklampsia 🡪 untuk memutus kejang
✔ PEB 🡪 pencegahan kejang
Syarat pemberian MgSO4
✔ Tersedia Ca Glukonas 10% 1gr
✔ RR min 16 x/menit
✔ Refleks patella (+)
✔ Urin ≥ 30 ml/jam dalam 4 jam terakhir
✔ Stop jika keadaan diatas (-)
Komplikasi hipertensi pada kehamilan
Pada Ibu
• Kejang (eklampsia)
• HELLP Syndrome
• Solusio plasenta
Pada Janin
• PJT 🡪akibat penurunan
perfusi ke uterus & plasenta
• Oligohidramnion
• Oksigenasi fetal rendah 🡪
dampak neurologis
Soal No. 15
Seorang wanita usia 30 tahun, G2P1A0 usia kehamilan 36 minggu datang ke RS untuk periksa kehamilan. Pasien tidak rutin melakukan ANC. Riwayat hipertensi sebelum hamil (+). Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 150/100 mmHg, denyut nadi 98x/menit, RR 20x/menit, suhu 36.7 C. DJJ 150x/menit, pitting edema kedua tungkai. Protein urin ++. Diagnosis yang tepat adalah
a. Hipertensi kronis
b. Hipertensi gestasional c. Preeklampsia
d. Preeklampsia berat
e. Superimposed preeclampsia
Soal No. 16
Seorang wanita usia 25 tahun, G1P0A0 usia kehamilan 28 minggu datang ke RS untuk periksa kehamilan. Riwayat hipertensi sebelum hamil (-). Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 165/100 mmHg, denyut nadi 98x/menit, RR 20x/menit, suhu 36.7 C. DJJ 150x/menit, proteinuri (-), trombosit 70.000. Diagnosis yang tepat adalah
a. Hipertensi kronis
b. Hipertensi gestasional c. Preeklampsia
d. Preeklampsia berat
e. Superimposed preeclampsia
Pasien perempuan 23 tahun G1P0A0 hamil 35 minggu datang dengan keluhan mual muntah, pusing, dan pandangan kabur. Keadaan umum tampak sakit sedang.
Tekanan darah 180/110 mmHg, nadi 110x/menit, napas 22x/menit, suhu 36,9oC.
Pemeriksaan dipstik urin didapatkan protein +2. Tata laksana definitif untuk pasien saat ini adalah …
a. Pemberian transfusi konsentrat platelet b. Transfusi tukar
c. Pemberian antihipertensi
d. Pemberian magnesium sulfat e. Terminasi kehamilan
Soal No. 17
Pasien perempuan 24 tahun G2P1A0 hamil 37 minggu dilarikan ke IGD karena mual muntah, nyeri kepala, dan pusing hebat sejak dua hari lalu. Pasien tidak pernah kontrol kehamilan ini sebelumnya.
Riwayat darah tinggi dan kejang selama kehamilan sebelumnya tidak ada. Tanda vital tekanan darah 180/120 mmHg, nadi 115x/menit, napas 24x/menit, suhu 36,8oC. Hasil pemeriksaan protein urin menggunakan dipstik +2. Selama proses rujukan untuk terminasi kehamilan, dokter jaga melakukan tata laksana awal segera untuk mencegah kejang yaitu …
A. Pemberian diazepam intravena dosis 0,3 mg/kg secara bolus lambat
B. Pemberian 20 mL larutan MgSO4 20% bolus lambat, dilanjutkan dengan drip selama 6 jam 10 mL MgSO4 20% yang dilarutkan dalam RL 500 mL
C. Pemberian 10 mL larutan MgSO4 20% bolus lambat, dilanjutkan dengan drip selama 6 jam 30 mL MgSO4 20% yang dilarutkan dalam RL 500 mL
D. Pemberian 5 mL larutan MgSO4 40% bolus lambat, dilanjutkan dengan drip selama 6 jam 10 mL MgSO4 40% yang dilarutkan dalam RL 500 mL
E. Pemberian 10 mL larutan MgSO4 40% bolus lambat, dilanjutkan dengan drip selama 6 jam 15 mL MgSO4 40% yang dilarutkan dalam RL 500 mL
Soal No. 18
Emesis Gravidarum Mual muntah pada kehamilan tanpa komplikasi
Frekuensi <5 x/hari.
Mual muntah hingga kurang dari 16
minggu
HEG
Mual muntah hebat
Berat badan turun >5%
sebelum hamil
Dehidrasi, ketonuria, dehidrasi, gangguan elektrolit
Hiperemesis Gravidarum
Tatalaksana HEG
Soal No. 19
Seorang wanita usia 23 tahun G2P1A0 usia kehamilan 10 minggu, berat badan 50kg, datang diantar suaminya ke IGD rumah sakit dengan keluhan mual dan muntah. Keluhan dirasakan sejak 5 hari yang lalu. Pasien dapat muntah hingga 3x sehari. Pasien masih bisa makan dan minum. Pemeriksaan keadaan umum didapatkan pasien sadar namun lemas. Pemeriksaan tanda vital TD 100/80 mmHg, HR 100x/menit, RR 20x/menit, T 37.3˚C. Pemeriksaan fisik lain ditemukan BB pasien turun 2kg
Diagnosis yang tepat pada pasien adalah?
A. HEG grade 1 B. HEG grade 2 C. HEG grade 3 D. HEG grade 4
E. Emesis gravidarum
Soal No. 20
Seorang wanita usia 23 tahun G1P0A0 usia kehamilan 3 bulan datang ke dokter dibawa oleh suaminya dengan keluhan mual dan muntah sejak tiga hari yang lalu.
Keluhan tersebut disertai dengan hilangnya nafsu makan. Pasien tidak bisa makan dan minum sama sekali. Pasien tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari akibat keluhan tersebut. Pemeriksaan fisik didapatkan KU lemah, kesadaran sopor, TD:
80/60 mmHg, N 120 x/menit, lemah, R 24 x/menit, S 36,70C, akral dingin. Dokter melakukan pemeriksaan urin hasilnya keton +3. Diagnosis pada pasien ini adalah…
a. Hiperemesis gravidarum gr I b. Hiperemesis gravidarum gr II
c. Hiperemesis gravidarum gr III d. Hiperemesis gravidarum gr IV e. Emesis gravidarum
Perdarahan Awal Kehamilan
Abortus
▪ Berdasarkan WHO: usia kehamilan kurang dari 22 minggu
▪ Beberapa acuan: usia kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram.
Diagnosis Perdarahan Nyeri perut TFU Serviks Gejala khas
Abortus iminens
Sedikit Sedang Sesuai usia
kehamilan
Tertutup Tidak ada ekspulsi jaringan konsepsi
Abortus insipiens
Sedang-banyak Sedang-hebat Sesuai usia kehamilan
Terbuka Tidak ada ekspulsi jaringan konsepsi
Abortus inkomplit
Sedang-banyak Sedang-hebat Lebih kecil dari usia kehamilan
Terbuka Ekspulsi sebagian jaringan konsepsi
Abortus komplit
Sedikit Tanpa/sedikit Lebih kecil dari usia kehamilan
Tertutup Ekspulsi seluruh jaringan konsepsi
Missed abortion
Tidak ada Tidak ada Lebih kecil dari usia kehamilan
Tertutup Janin telah mati tapi tidak ada ekspulsi
Abortus Rekuren
• Abortus spontan berturut-turut selama 3 kali atau lebih
• Penyebab: anomali kromosom Abortus Septik
• Komplikasi dari abortus kriminalis
✔ Tanda dan Gejala
• Demam
• Sekret vagina berbau
• AL > 11 ribu atau <4 ribu
• Dapat terjadi syok septik
• Terapi
✔ Evakuasi segera produk konsepsi, antibiotic spectrum luas parenteral, tangani syok jika terjadi.
Tatalaksana Abortus
• Periksa tanda-tanda syok (akral dingin, pucat, takikardi, tekanan sistolik
• <90 mmHg). Jika terdapat syok, lakukan tatalaksana awal syok
• Bila terdapat tanda-tanda sepsis atau dugaan abortus dengan komplikasi, berikan kombinasi antibiotika sampai ibu bebas demam untuk 48 jam:
- Ampicillin 2 g IV/IM kemudian 1 g diberikan setiap 6 jam - Gentamicin 5 mg/kgBB IV setiap 24 jam
- Metronidazol 500 mg IV setiap 8 jam
• Segera rujuk ibu ke rumah sakit .
• Lakukan tatalaksana selanjutnya sesuai jenis abortus
Tatalaksana Abortus Imminens
•
Pertahankan kehamilan 🡪 Bedrest total•
Tidak perlu pengobatan khusus.•
Jika perdarahan berhenti, pantau kondisi ibu selanjutnya padapemeriksaan antenatal
•
Pemantauan kadar Hb dan USG panggul serial setiap 4 minggu.Lakukan penilaian ulang bila perdarahan terjadi lagi.
Abortus Insipiens
UK < 16 minggu
• Evakuasi konsepsi dg aspirasi vakum manual
• Jika tdk bisa : ergometrin 0,2 mg IM (dpt diulang tiap 15 menit jika perlu)
• Atau misoprostol 400 mcg per oral (dapat diulang tiap 4 jam jika perlu)
• Rencanakan evakuasi segera
UK> 16 minggu
• Tunggu ekspulsi spontan atau evakuasi sisa konsepsi
• Jk perlu, berikan oksitosin 40 IU dalam 1000cc NaCl 0,9% atau RL 40 tpm untuk mempercepat ekspulsi
Abortus Inkomplit
UK < 16 minggu, perdarahan ringan sedang
• Gunakan jari atau forsep cincin untuk mengeluarkan hasil konsepsi yang mencuat dari serviks
UK < 16 minggu, perdarahan banyak, terus menerus
• Aspirasi vakum manual untuk evakuasi jaringan
• Jika tidak ada : kuretase dg sendok kuret tajam
• Jika perlu ergometrin 0,2 mg IM (dpt diulang stlh 15 menit) atau misoprostol 400 mcg PO (dpt diulang setelah 4 jam)
UK> 16 minggu
• Oksitosin 40U dlm 1000 cc RL, drip 40 tpm sampai tjd ekspulsi
• Jika perlu : misoprostol 200 mcg pervaginam tiap 4 jam smp ekspulsi (maks 800 mcg)
• Jika perlu : kuretase untuk membersihkan sisa jaringan di uterus.
Tatalaksana Abortus Komplit
• Tidak diperlukan evakuasi lagi.
• Konseling untuk memberikan dukungan emosional dan menawarkan KB pasca keguguran.
• Observasi keadaan ibu.
• Anemia sedang (+) 🡪 tablet SF 600 mg/hari selama 2 minggu.
• Anemia berat 🡪 transfusi darah
• Evaluasi keadaan ibu setelah 2 minggu
Missed Abortion
UK < 12 minggu
• Evakusi dengan AVM atau sendok kuret
UK 12 -16 minggu
• Pastikan serviks terbuka, bila perlu lakukan pematangan serviks sebelum dilakukan dilatasi dan kuretase. Lakukan evakuasi dengan tang abortus dan sendok kuret.
UK> 16 minggu
• Lakukan pematangan serviks.
• Lakukan evakuasi dengan infus oksitosin 40 unit dalam 500 ml NaCl 0,9%/Ringer laktat dengan kecepatan 40 tetes/menit hingga terjadi ekspulsi hasil konsepsi.
• Bila dalam 24 jam evakuasi tidak terjadi, evaluasi kembali sebelum merencanakan evakuasi lebih lanjut.
Mola Hidatidosa
Tipe komplit Tipe parsial
• Perdarahan pervaginam setelah amenorea
• Uterus membesar secara abnormal dan menjadi lunak
• Berhubungan dengan hipertiroidism
• Hiperemesis
• Peningkatan hCG 100,000 mIU/mL
• DJJ (-)
• Seperti tipe komplit hanya lebih ringan
• Biasanya didiagnosis sebagai aborsi
inkomplit/ missed abortion
• Uterus kecil atau sesuai usia
• DJJ (+/-)
Gambaran honeycomb Pada Mola Parsial
Tatalaksana Mola Hidatidosa
• Kuretase dengan kuret tumpul🡪 dilakukan pemeriksaan PA pada seluruh jaringan kerokan
• 7-10 hari setelah kuret tumpul dilakukan kuretase tajam untuk memastikan uterus benar-benar kosong dan memeriksa tingkat proliferasi sisa-sisa trofoblas yang dapat ditemukan
• Cegah kehamilan minimal 1 tahun
• Pemantauan :
- Pemeriksaan HCG serum setiap 2 minggu.
- Bila hasil HCG serum terus menetap atau naik dalam 2 kali pemeriksaan berturut-turut 🡪 ibu dirujuk ke rumah sakit rujukan tersier yang mempunyai fasilitas kemoterapi.
- HCG urin yang belum memberi hasil negative setelah 8 minggu perlu dirujuk ke rumah sakit rujukan tersier.
- Setelah kadar normal cek HcG tiap bula selama 6 bulan, kemudian 2 bulan selama 1 tahun
Kehamilan Ektopik
• Kehamilan yang terjadi di luar cavum uteri
• Manifestasi klinis jika Ruptur
- Perdarahan pervaginam - Nyeri abdomen dan pelvis
- Nyeri goyang porsio (chandelier sign)
- Serviks tertutup - Pucat
- Hipotensi dan hipovolemia - Bisa sampai penurunan
kesadaran
• Diagnosis 🡪 USG
• Pungsi cavum douglas menonjol
• Tidak rupture 🡪 Asimptomatik
• Ruptur (Kehamilan Ektopik Terganggu) 🡪 menyebabkan
perdarahan hebat dan hipotensi.
Tatalaksana
Tatalaksana Umum
• Restorasi cairan tubuh dengan cairan kristaloid NaCl 0,9% atau RL (500 mL) dalam 15 menit pertama atau 2 L
dalam 2 jam pertama
• Segera rujuk ibu ke RS
Tatalaksana Khusus
• Laparotomi: eksplorasi kedua ovarium dan tuba fallopii
• Sebelum memulangkan pasien, berikan konseling untuk penggunaan kontrasepsi.
Jadwalkan kunjungan ulang setelah 4 minggu.
• Atasi anemia dengan pemberian tablet besi sulfas ferosus 60 mg/hari selama 6 bulan.
Soal No. 21
Seorang wanita usia 35 tahun datang dengan keluhan nyeri perut sejak 1 jam yang lalu. Pasien mengaku terlambat haid dua bulan. Pasien sudah menikah enam tahun.
Pada pemeriksaan fisik keadaan umum lemah, TD 80/60 mmHg, nadi 100 x/menit lemah. Pemeriksaan palpasi bimanual goyang portio nyeri (+). Pemeriksaan laboratorium Hb 6,8. Lokasi kelainan yang tersering pada kasus ini adalah…
a. Ovarium
b. Fimbriae tuba falopii c. Isthmus tuba falopii d. Ampula tuba falopii e. Abdomen
Soal No. 22
Nyonya Puff, 35 tahun, G3P1A1, anak dari kehamilan keduanya saat ini berusia 5 tahun. Ny.
Puff ingin check up kehamilan, UK 16+2 minggu. Tanda vital didapatkan tekanan darah 110/75 mmHg, nadi 80x/menit, suhu afebris. TFU setinggi simfisis pubis (lebih kecil dari usia kehamilan). Perdarahan, kram perut, dan keluarnya discharge vagina disangkal. Ostium masih tertutup. Lalu dilakukan USG dan didapatkan bahwa DJJ fetus (-). Apa diagnosis dan tatalaksana yang tepat untuk kasus ini?
a. IUFD, berikan ergometrin 0,2mg IM lalu dilatasi kuretase
b. IUFD, pematangan serviks (Oksitosin 20U dalam 500cc NaCl 0,9%) sampai ekspulsi konsepsi
c. Missed Abortion, berikan ergometrin 0,2mg IM lalu dilatasi kuretase
d. Missed Abortion, pematangan serviks (Oksitosin 20U dalam 500cc NaCl 0,9%) sampai ekspulsi konsepsi
e. Abortus Habitualis, pematangan serviks (Oksitosin 20U dalam 500cc NaCl 0,9%) sampai ekspulsi hasil konsepsi
Soal AIPKI Batch Agustus 2021 Sesi 3
Soal No. 23
Seorang wanita 24 tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 16 minggu datang ke IGD dengan keluhan perdarahan dan nyeri perut (+). Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 110/60 mmHg, denyut nadi 100 x/menit, RR 20 x/menit, suhu 36,3°C. Saat dilakukan pemeriksaan didapatkan Dilatasi serviks (-), jaringan (-)
Apakah diagnosis dan tatalaksana pada kasus ini?
A. Abortus iminens, dilatasi dan kuretase B. Abortus iminens, bedrest
C. Abortus insipiens, bedrest D. Abortus komplit, observasi
E. Abortus insipiens, dilatasi dan kuretase
Pasien perempuan usia 26 tahun, G1P0A0 uk 12 minggu, datang dengan keluhan keluar jaringan seperti mata ikan dari jalan lahir. Keluhan disertai dengan muntah-muntah hebat. Pada pemeriksaan obstetrik didapatkan tinggi fundus lebih besar dari usia kehamilan. Pemeriksaan lab kadar HCG meningkat dan pada USG didapatkan gambaran sarang lebah. Diagnosis pasien adalah?
a. Koriokarsinoma
b. KET
c. Mola hidatidosa
d. Abortus
e. Ruptur tuba uterina
Soal No. 24
Soal UKMPPD Batch II Sesi 1 2021
Pasien perempuan 23 tahun datang dengan keluhan nyeri perut hebat dan perdarahan dari kemaluan sejak 1 hari lalu. Pasien sudah menikah dan mengaku tengah hamil. Hari pertama haid terakhir pasien 8 minggu lalu. Keadaan umum compos mentis, tampak sakit berat dengan NRS 7-8. Tekanan darah 80/60 mmHg, nadi 120x/menit, napas 24x/menit, suhu 36,3oC. Tanda Chandelier positif. Tata laksana yang perlu segera dikerjakan pada pasien ini …
a. Resusitasi cairan dan observasi tanda vital
b. Pemberian antinyeri golongan NSAID dan observasi tanda vital c. Pemberian methotrexate injeksi dan observasi tanda vital
d. Pemasangan tampon untuk menampung perdarahan dan observasi tanda vital
e. Observasi tanda vital dan segera rujuk untuk laparotomi eksplorasi (pembedahan)