144 Maria Ayudiana Mei, Arsyad Paweroi, Tamsil
ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI PENYUSUTAN AKTIVA TETAP STUDI KASUS PADA PT. MEGAH MITRA ABADAI MAKASSAR
Maria Ayudiana Mei1, Arsyad Paweroi2, Tamsil3
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPUP Makassar
[email protected]1, [email protected]2, [email protected]3 ABSTRACT
This research aims at finding out the Fixed Assets Accounting at PT. Megah Mitra Abadi Makassar.
This research was conducted at PT. Megah Mitra Abadi Makassar. The research data used were quantitative data and collected by interview, documentation, and observation techniques. Data analysis method used in this research was quantitative descriptive method. The results of this research shows the pricing of Fixed assets at PT. Megah Mitra Abadi Makassar is in accordance with PSAK No 16.PT.
Megah Mitra Abadi Makassar applies the straight-line method for fixed assets ofvehicles, buildings, office inventory and warehouse inventory. PT Megah Mitra Abadi Makassar has not yet applied thegeneral accounting standards in Indonesia.
Keywords: Accounting Treatment, Fixed Assets PENDAHULUAN
Perusahaan merupakan organisasi moderen yang mempunyai kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan. Baik itu perusahaan jasa, perusahaan dagang, maupun perusahaan manufaktur. Biasanya disamping mencari laba, tujuan dari perusahaan juga untuk mencakup pertumbuhan yang terus menerus, untuk kelangsungan hidup, dan kesan positif dimata publik, dalam mendukung perkembangan suatu usaha yang semakin maju perusahaan memerlukan perlengkapan ataupun peralatan salah satunya itu aktiva tetap, karena peran aktiva ini sangat besar bagi perusahaan.
Bicara mengenai aset tetap tidak terlepas dari kebijakan dan metode penyusutan karena bersamaan berlalunya waktu, nilai ekonomis suatu aset tetap akan mengalami penurunan akibat pemakaian. Hal ini tergantung dari kebijakan perusahaan yang bersangkutan.
Akuntansi aktiva tetap sangat berarti terhadap kelayakan laporan keuangan, kesalahan dalam menilai aktiva tetap dapat mengakibatkan kesalahan yang cukup
material karna nilai investasi yang ditanamkan pada aktiva tetap relative besar mengingat penting akuntansi aktiva tetap dalam laporan keuangan. Maka perlakuan harus berdasarkan pada standar akuntansi keuangan yakni pada PSAK No.16.
Menurut PSAK No. 16 pemilihan metode penyusutan adalah hal yang memerlukan pertimbangan. Oleh karna itu, metode yang digunakan dan estimasi umur manfaat atau tarif penyusutan berpengaruh terhadap jumlah aktiva tetap pada laporan keuangan.
Nilai ekonomis suatu aset tetap harus dapat dibebankan secara tepat bersama dengan berlalunya waktu, selah satu caranya adalah dengan menggunakan metode penyusutan. Dimana setiap pengalokasian biaya penyusutan yang berbeda akan memberi dampak terhadap laba yang diperoleh perusahaan.
Penyusutan umumnya terjadi jika aset tetap telah digunakan dan merupakan beban bagi periode dimana aset dimanfaatkan. Praktik pembebanan penyusutan akan mencerminkan tingkat perusahaan aset yang layak dan jumlah laba yang tepat untuk dilaporkan, penyusutan dilakukan
ACCOUNTING. Vol. 01, No.02, Juni 2020, pp 144-155 145 karna manfaat potensi aset yang dimiliki
semakin berkurang. Pengurangan nilai aset tersebut bebankan secara bengansur-angsur ke masing-masing periode yang menerima manfaat.
Oleh sebab itu, metode penyusutan aktiva tetap harus ditentukan secara tepat agar biaya penyusutan yang dibebankan dapat mencerminkan kewajaran nilai aset tetap pada neraca. Besarnya beban penyusutan aset tetap mempengaruhi besar kecilnya laba yang diperoleh perusahaan. Oleh karena itu perlu diadakan penilaian penyusutan yang diterapkan oleh perusahaan terhadap aset tetapnya. Apabila aktiva tetap melebihi kebutuhan perusahaan akan membebankan
fixed cost yang besarbagi perusahaan. Sebaliknya jika investasi aktiva tetap lebih kecil dari kebutuhan perusahaan dapat kekurangan peralatan produksi, yang dapat mengakibatkan jumlah produk perusahaan menjadi semakin kecil yang seharusnya dan mengakibatkan perusahaan berkerja dengan harga pokok yang tinggi, sehingga mengurangi daya saing perusahaan atau kemungkinan lain perusahaan dapat kehilangan sebagai dasar produksinya.
PSAK No. 16 menyatakan pengelolaan aset tetap meliputi pengakuan, pengukuran, pengeluaran, penyusutan, penghentian, pengakuan dan pengungkapan Ariyati et al, (2016: 2-3).
Aset dimiliki dan digunakan perusahaan untuk kelancaran kegiatan oprasional perusahaan, antara lain kas, piutang usaha, persediaan, perlengkapan, asuransi sewa, peralatan, tanah, bagunaan, kendaraan dan aset lainnya, semua aset tersebut digolongkan kedalam dua kelompok yaitu aset lancar, dan aset tidak lancar atau aset tetap (Sadodang 2015: 12).
PT. Megah Mitra Abadi Makassar merupakan perusahaan tranding dan distribusi. Fungsi utamanya adalah memasarkan dan mendistribusikan bahan dasar dan produk akhir industri makanan dan minuman dari luar maupun dalam negeri. Daftar aset tetap pada PT. Megah Mitra Abadi Makassar, antara lain
:
mobil, motor, komputer, leptop Lenovo, meja, kursi, rak, gudang dan truck konter.Berdasarkan uraian diatas peranan perlakuan akuntansi aktiva tetap sangat penting untuk kelangsungan sebuah perusahan, maka penulis tertarik untuk mengambil judul ”Analisis Perlakuan Akuntansi Penyusutan Aktiva Tetap pada PT. Megah Mitra Abadi Makassar.“
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana perlakuan Akuntansi Aktiva Tetap pada PT. Megah Mitra Abadi Makassar?
Tujuan dari penelitian ini adalah:
Untuk mengetahui perlakuan Akuntansi Aktiva Tetap pada PT. Megah Mitra Abadi Makassar.
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut: (1) Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan tentang penerapaan akuntansi aktiva tetap pada PT.
Megah Mitra Abadi Makassar. (2) Manfaat Teoritis (a) Bagi Penulis Menambah pengetahuan penulis mengenai penerapan Akuntansi Aktiva Tetap pada PT. Megah Mitra Abadi Makassar.(b) Bagi Akademisi:
(1). Penelitian ini diharapkan menambah wawasan ilmu pengetahuan, refrensi kepustakaan dan pemahaman tentang perlakuan aktiva tetap yang sesuai dengan PSAK No 16. (2).Sebagai salah satu sumber refrensi bagi kepentingan keilmuan dalam mengatasi masalah yang sama terkait dengan masalah perlakuan aktiva tetap yang sesuai dengan PSAK dimasa mendatang. (c) Bagi Perusahaan: (1)
146 Maria Ayudiana Mei, Arsyad Paweroi, Tamsil Memberi hasil analisis tentang perlakuan akuntansi Aktiva Tetap yang sesuai berdasarkan PSAK No 16.(2) Memberikan saran/masukan, sumbangan pemikiran dalam menciptakan perlakuan akuntansi aktiva tetap lebih baik
TINJAUAN LITERATUR Menurut Ken Sabardiman Soetjipto (2016).
Akuntansi (accounting) adalah proses tiga aktivitas yaitu, identifikasi, pencatatan dan komunikasi (identifiying s rencording and communicating) bagi pengguna informasi untuk mengambil setiap keputusan bagi perusahaan. Akuntansi adalah proses dari transaksi yang dibuktikan dengan faktur, lalu dari transaksi dibuat jurnal, buku besar, neraca lajur, untuk menghasilkan informasi dalam bentuk laporan keuangan yang digunakan pihak-pihak tertentu (Sujarweni, 2015).
Menurut H, Lili M, Sadeli (2015).
Akuntansi adalah proses
mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk membuat pertimbangan dan mengambil keputusan yang tepat bagi pemakai informasi tersebut. Akuntansi adalah sebuah aktivitas jasa, dimana fungsinya adalah memberi informasi kuantitatif, terutama informasi mengenai posisi keuangan dan hasil kinerja perusahaan, dalam membuat pilihan diantara berbagai alternatif yang ada Hary, (2012).
Menurut Diana dan Setiawati (2017). Akuntansi merupakan profesi yang sangat dinamis yang secara terus menerus beradaptasi untuk memenuhi kebutuhan berbagai macam laporan keuangan dari para penggunanya. Menurut Sugiono dan Untung (2016). American accounting association (AAA) akuntansi adalah suatu proses mengidentifikasikan, mengukur, melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian terhadap keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Akuntansi adalah suatu sistem
informasi yang digunakan untuk mengubah data dari transaksi menjadi informasi keuangan yang diperlukan oleh perusahaan. Samryn (2015
Menurut Sabardiman (2016:23), Aktiva merupakan sumber ekonomi perusahaan yang akan menghasilkan keuntungan pada masa yang akan datang.
Aktiva merupakan aset berwujud yang dimiliki oleh perusahaan untuk produksi atau penyediaan barang dan jasa untuk disewahkan kepada pihak lain. Atau untuk tujuan administrasi lain dan diperkirakan akan digunakan selama lebih dari satu periode. Diana dan Setiawati (2017).
Sedangkan Menurut Samryn (2015), Aktiva tetap merupakan kelompok aktiva perusahaan yang mempunyai masa manfaat atau umur ekonomis lebih dari satu tahun.
Aktiva merupakan kelompok akun yang disajikan pada neraca. Aktiva tetap terbagi dalam beberapa kelompok yaitu:
(1) aktiva lancar, untuk kekayaan yang diharapkan dapat dikonsumsi atau dikonverensi menjadi kas dalam waktu kurang dari 1 tahun. (2) Aktiva yang tidak memenuhi syarat ini kelompokan dalam aktiva tetap atau aktiva lain-lain, Misalnya:
Kas, Piutang, Persedian dan Pembayaran dimuka.
Menurut Warren et al. (2017), Aktiva tetap (fixet assets) aktiva yang bersifat jangka panjang yang secara relatif dan memliki sifat permanen seperti, peralatan, mesin, gedung, dan tanah.
Aktiva tetap adalah aset yang dikategorikan sebagai investasi jangka panjang dan didepresiasikan (kecuali tanah) dan dalam proses kontruksi (construction in progress) yang digunakan untuk aktivitas usaha (Sugiono dan Untung 2016).
Aktiva tetap, Paradana (2015:49), dalam Mararu, Pontoh (2018).
Menjelaskan bawah aktiva tetap merupakan kekayaan yang berwujud dimiliki perusahaan yang dapat memberikan penghasilan dari aktivitas investasi yang dilakukan perusahaan.
ACCOUNTING. Vol. 01, No.02, Juni 2020, pp 144-155 147 Aktiva tetap adalah aset yang dapat diubah
kedalam bentuk uang dalam waktu lebih dari satu tahun sejak saat perolehannya.
Perubahan terkait dengan aset terjadi melalui transaksi bisnis seperti penjualan atau pertukaran Spiliana et al. (2016),
Menurut Sujarweni (2015), aktiva tetap adalah sumber kekayaan ekonomi yang berwujud yang digunakan perusahaan untuk melaksanakan kegiatan usahanya dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun . Misalnya mesin, gedung, kendaraan
.
Menurut Hery (2015), Aktiva tetap (fixed assets) adalah aktiva yang secara fisik dapat dilihat keberadaanya dan sifatnya yang relative permanen serta memiliki masa kegunaan lebih dari satu tahun (tangible assets). Berbeda dengan aktiva tidak berwujud (intangible assets), yang dimana tidak memiliki wujud fisik dan dihasilkan sebagai akibat dari sebuah kontrak hukum, ekonomi, maupun kontrak sosial. Jadi, menurut penulis Aset tetap adalah aset perusahaan yang memiliki wujud, mempunyai manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, dan diperoleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan perusahaan, bukan untuk dijual kembali.
Aset ini mempunyai wujud sehingga seringkali aset tetap disebut dengan aset tetap berwujud.
Menurut Tamsil (2013) Aktiva adalah kekayaan perusahaan, dimana aktiva tidak terbatas pada aktiva berwujud saja, tetapi termasuk dalam pengeluaran-pengeluaran yang belum dialokasikan pada penghasilan yang akan datang , serta aktiva tidak terwujud lainnya .
Unsur- unsur aktiva terdiri dari (1) aktiva lancar (2) aktiva tetap (3) aktiva tetap tidak terwujud.
Menurut Diana dan Setiawati (2017), PSAK No.16, Aset tetap diakui sebagai aset jika memenuhi kriteria sebagai berikut: (a) Kemungkinan besar entitas akan memperoleh manfaat ekonomis masa depan dari aset tersebut.
(b) Biaya perolehannya dapat diukur secara handal, (c) Kriteria pengakuan berlaku pada saat pengakuan awal dan untuk biaya setelah perolehan awal suku cadang, peralatan siap dipakai dan peralatan pemeliharaan diakui sebagai aset tetap jika memenuhi defenisi aset tetap.
Namun jika tidak, maka suku cadang peralatan siap pakai dan peralatan pemeliharaan diklasifikasi sebagai persediaan. Suku cadang utama dan peralatan-peralatan siap dipakai termasuk aset tetap jika: (1) Digunakan lebih dari 1 periode (2) Hanya digunakan untuk aset tertentu (3) Komponen yang diganti tidak diakui lagi
Menurut Diana dan Setiawati (2017), Harga perolehan aset tetap adalah jumlah kas yang dibayarkan atau nilai wajar imbalan yang diserahkan untuk memperoleh suatu aset pada saat perolehan atau kontruksi. Jika, dapat diterapkan jumlah yang diatribusikan pada aset ketika aset pertama kali diakui, biaya perolehan aset tetap meliputi: (1) Harga perolehnya, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak dapat dikreditkan setelah dikurangi dengan diskon pembelian dan potongan lain. (2) Setiap biaya dapat diatribukan secara langsung untuk membawah aset kealokasi dan kondisi yang diinginkan supaya aset tersebut siap digunakan sesuai dengan maksud manajemen. (3) Estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset dan retorasi lokasi aset tetap.
Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah tersusutkan suatu aset selama masa manfaatnya. Dalam menentukan besarnya penyusutan, perusahaan harus menentukan jumlah yang disusutkan dan periode penyusutan . Jumlah tersusutkan adalah biaya perolehan aset atau jumlah lain yang merupakan pengganti biaya perolehan dikurangi nilai residunya. Periode penyusutan ditentukan oleh umur manfaat suatu aset (a) Periode aset diperkirakan dapat digunakan oleh entitas atau (b)
148 Maria Ayudiana Mei, Arsyad Paweroi, Tamsil Jumlah produksi atau unit serupa dari aset yang diperkirakan akan diperoleh entitas.
Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya penyusutan: (a) Harga perolehan (Acquisition Cost) (b) Nilai residu (Salvage value) (c) Umur ekonomis aset (Economical life time)
Menurut Diana dan Setiawati (2017), metode penyusutan yang digunakan untuk suatu aset dikaji setidak-tidaknya setiap akhir tahun buku atau ketika terjadi perubahan signifikan dalam ekspektasi pola pemakaian manfaat ekonomis masa datang aset tersebut. Metode penyusutan dapat digunakan untuk mengalokasikan jumlah tersusutkan dari aset secara sistematis selama umur manfaatnya metode tersebut antara lain:
(a)Metode garis lurus menghasilkan pembebanan yang tetap selama umur manfaat aktiva jika nilai residunya tidak berubah.(b) Metode saldo menurun menghasilkan pembebanan yang menurun selama umur manfaat aset. Terdapat dua metode saldo menurun yang dapat dipilih oleh perusahaan, yaitu metode saldo menurun berganda dan jumlah angka tahun. (c) Metode unit produksi
menghasilkan pembebanan pada ekspetasi penggunaan atau keluaran dari aset .
Menurut Suwardjono (2014), pengungkapan secara konseptual merupakan bagian intergral dari perlaporan keuangan. Secara teknis, pengungkapan merupakan langka akhir dalam proses akuntansi yaitu penyajian informasi dalam bentuk seperangkat penuh statemen keuangan. Pengungkapan aset tetap dalam laporan keuangan merupakan penjelasan dari pos- pos aset tetap dalam laporan keuangan. PSAK 16 revisi 2016 menyatakan, laporan keuangan harus mengungkapkan untuk setiap kelas aset tetap sebagai berikut: (1)Dasar pengukuran yang digunakan dalam menentukan jumlah tercatat bruto. (2) Metode penyusutan yang digunakan (3) Umur manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan (4) Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan
(digabungkan dalam akumulasi rugi penurunan nilai) pada awal dan akhir periode. (5) Rekonsilasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang menujunkan (a) Penambahan (b) Aset yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual atau termasuk dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki dijual sesuai dengan PSAK 58:
aset tidak lancar dimiliki untuk dijual dan operasi yang dihentikan dan pelepasan lain.
(c) Perolehan melalui kombinasi bisnis .(d) Peningkatan atau penurunan akibat dari revaluasi serta dari rugi penurunan nilai yang diakui atau dibalik dalam penghasilan komperehensif lain sesuai dengan PSAK 48: penurunan nilai aset tetap. (e) Rugi penurunan nilai yang diakui dalam laba rugi sesuai PSAK 48. (f) Pembalikan rugi penurunan nilai dalam laba rugi sesuai dengan PSAK 48.
Menurut Mulyadi (2018), Klasifikasi aktiva tetap sebagai berikut: (1) Tanah yang digunakan sebagai tempat berdirinya gedung perusahaan.
Tanah (land) rekening tanah digunakan untuk mencatat kepemilikan tanah dan digunakan untuk kepentingan perusahaan sendiri dalam menunjang oprasional usaha. (2) Perbaikan tanah, seperti jalan seputar lokasi perusahan yang dibangun perusahaan, tempat parkir, pagar dan saluran air bawah tanah. (3) Gedung yang digunakan untuk kantor, took, pabrik, dan gudang. (4) Peralatan seperti peralatan kantor, peralatan pabrik, mesin-mesin, kendaraan dan mebel.
Menurut Warren ( 2017). Karakteristik aktiva tetap yaitu: (1) Memiliki bentuk fisik dan dengan demikian merupakan aset berwujud. (2) Dimiliki dan digunakan oleh perusahaan dalam kegiatan operasi.(3) Tidak dimaksudkan untuk dijual sebagai bagian dari kegiatan operasi.(4) Frekunsi terjadinya transaksi yang mengubah aset tetap relative sedikit dibandingkan dengan transaksi yang mengubah aset lancar, namun umumnya menyangkut jumlah
ACCOUNTING. Vol. 01, No.02, Juni 2020, pp 144-155 149 rupiah yang besar. (5) Pengendalian aset
tetap dilaksanakan pada saat perencanaan perolehan aset tetap, sehingga system otorisasi perolehan aset tetap diterapkan pada saat perencanaan perolehan dan pada saat pelaksanaan rencana perolehan aset tetap.
Menurut Hermawan et al. (2018), Pengeluaran yang dilakukan guna merawat aktiva adalah hal biasa yang sudah seharusnya dilakukan oleh perusahaan.
Tetapi tidak jarang terjadi kebingungan terhadap pengeluaran tersebut. Apakah menjadi biaya atau menjadi aktiva pada periode berjalan. Jawabanya adalah apakah pengeluaran tersebut termasuk dalam pengeluaran pendapatan atau pengeluaran modal. Pengeluaran pendapatan akan mempengaruhi beban pada priode berjalan sedangkan pengeluaran modal akan mempengaruhi beban depresiasi lebih dari satu periode akuntansi.
Pengeluaran modal atau capital expendinture adalah pengeluaran yang ditambahkan pada aktiva tetap yang dapat meningkatkan umur aktiva, meningkatkan nilai total aktiva, meningkatkan produktifitas atau meningkatkan afisiensi.
Pengeluaran modal pada aktiva tetap dapat berupa penambahan dan reparasi besar- besaran, antara lain: (1) Penambahan Aktiva Tetap terjadi bila perusahaan melakukan penambahan fasilitas pada aktiva tetap. Biaya yang dikeluarkan untuk itu haruslah didebit kerekening aktiva tetap yang bersangkutan. (2) Perbaikan aktiva tetap terjadi bila perusahaan menjadi aktiva tetap lebih baik daripada sebelumnya. (3) Reparasi Besar-Besaran terjadi bila perusahaan melakukan pengeluaran yang dapat menambah umur aktiva tetap.
Pelepasan aktiva tetap lebih diartikan sebagai pemberhentian pemanfaatan aktiva tetap karena dijual atau ditukar, yang bisa jadi memberikan
manfaat lanjutan setelah dijual atau ditukar. Sedangkan penghenntian aktiva tetap lebih diartikan sebagai tidak ada lagi pemanfaatan lanjutan dari aktiva tetap yang bersangkutan. (1) Penjualan Aktiva Tetap (2)Penukaran Aktiva Tetap (3) Penghentian Aktiva Tetap
Pada setiap akhir periode pelaporan, entitas menilai apakah terdapat indikasi bahwa aset mengalami penurunan nilai. Dalam menilai apakah aset tetap mengalami penurunan nilai, perusahaan harus mempertimbangkan informasi dari ekternal. Dari sumber external dan internal.
Informasi dari sumber external antara lain:
(1) Penurunan nilai aset secara signifikan lebih dari perkiraan awal (Akibat dari pemakain normal), (2) Terjadi (akan terjadinya) perubahan signifikan dalam hal teknologi, pasar atau lingkup hukum tempat entitas beroprasi atau pasar aset dikaryakan yang dampak merugikan entitas. (3) Suku bunga pasar atau tingkat imbalan pasar investasi telah meningkat selama periode tersebut. (4) Jumlah tercatat aset neto entitas melebihi kapasitas pasarnya.
METODE PENELITIAN
Desain peneitian ini berawal dari masalah yang bersifat kualitatif dan membatasi permasalahan yang ada pada rumusan masalah. Rumusan masalah dinyatakan dalam kalimat penyataan.
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Megah Mitra Abadi Makassar yang berlokasi di jln. Sungai Limboto no.133A,
150 Maria Ayudiana Mei, Arsyad Paweroi, Tamsil Makassar Sulawesi Selatan, 90141,
Indonesia sebagai objek penelitian.
Waktu penelitian yang dirancangkan dilaksanakan kurang lebih dua bulan
.
Dalam penelitian ini menggunakan data kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka, atau angka kuantitatif yang diangkakan (skoring). Data kuantitatif dapat dikelompokan menjadi dua yaitu:
data diskrit dan data kontinum. Data deskriptis adalah data yang diperoleh dari hasil menghitung atau membilang.
Sedangkan data kontinun data yang di peroleh dari hasil pengukuran. (2) Sumber data
(a)Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari perusahaan yang berupa laporan keuangan berserta rincian aset tetap periode 2017-2018. (b) Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari dokumen yang berkaitan dengan pembahasan dari luar perusahaan seperti buku atau refrensi lain yang mendukung penulisan ini
untuk memperoleh data atau informasi dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut:
(1)Observasi adalah aktivitas terhadap suatu proses atau objek dengan maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian.
(2)Wawancara digunakan untuk teknik pengumpulan data, apabila penelitian melakukan studi kasus untuk menentukan permasalahan mengetahui secara mendalam apa yang mau diteliti, baik dalam bentuk komunikasi secara lisan maupun melalui media social. Dan penelitian melakukan wawancara lansung dengan pihak yang bersangkutan.
(3)Dokumentasi, peneliti mengumpulkan dan mempelajari data yang berkaitan
dengan latar belakang, struktur organisasi dan sejarah berdirinya PT. Megah Mitra Abadi
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan menjelaskan keseluruhan tentang aktiva tetap pada PT.
Megah Mitra Abadi Makassar.
(1) Pengumpulan data
Data yang diperoleh dari PT. Megah Mitra Abadi adalah penelitian merangkum data laporan yang lengkap dan terperinci.
(2) Penyajian data. Dalam penelitian kuntitatif, data yang dimiliki dalam bentuk uraian singkat dan sejenisnya yang sudah dianalisis sebelumnya agar mudah dibaca dan dipahami.
Defenisi oprasional merupakan suatu defenisi yang menggunakan variable- variabel yang dianalisis dengan tegas dan tetap serta dapat diamati dan diuji kebenarannya. Sehingga peneliti dan pembaca mendapatkan arahan yang jelas dan konteks dalam menganalisis.
Aktiva tetap adalah aktiva tetap berwujud yang jangka waktunya lebih dari satu tahun. Seperti tanah, bangunan, mesin dan peralatan lainnya dan digunakan dalam oprasi perusahan.
HASIL PENELITIAN PT. Megah Mitra Abadi berdiri pada tahun 2013 dengan jumlah karyawan 7 orang dan pada tahun 2019 jumlah karyawan mencapai 20 orang dan pendapatan setiap tahun meningkat, perusahaan tersebut bergerak dibidang tranding dan distribusi. Fungsi utamanya adalah memasarkan dan mendistribusikan bahan dasar dan produk akhir industri makanan dan minuman dari dalam dan luar negeri. Dengan bermodalkan tim yang profesional dalam penjualan, pemasaran, penyimpanan, dan pendistribusian kami dapat melayani kebutuhan pabrik, supermarket, bahakan retail. Kami secara terus menerus menyalurkan produk-produk
ACCOUNTING. Vol. 01, No.02, Juni 2020, pp 144-155 151 baru dan pontesial yang dapat memberikan
dampak pada pasar.
Dalam melaksanakan oprasionalnya setiap saat menggunakan aset tetap untuk melancarkan proses oprasional sehari-hari.
Dimana dalam melaksanakan oprasionalnya usahanya menggunakan berapa aset tetap seperti: a). Kendaran, b) Bangunan ( sewa gudang), c) Inventaris.
Adapun daftar aset tetap yang dimiliki oleh PT. Megah Mitra Abadi Makassar, dapat diihat pada tabel berikut:
Tabel 2 Daftar Aset TetapKendaraan Pada PT. Megah Mitra Abadi Makassar
N o
Jenis Aset Tetap
Tahun Peroleh an
Jumla h
Harga Perolehan
Umur Ekonom is
1 Motor 2016 1 14.700.000,0
0
4 tahun 2 Pick
Up Mega Carry
2015 1 78.000.000,0
0
6 tahun
3 Truck Cante r
2015 1
173.950.000, 00
6 tahun
4 Mobil Avan za
2016 1
204.409.091, 00
8 tahun
5 Mits.
Colt Diesel
2017 1 417.875.091,
00
8 tahun
6 Mobil Toyot a
2018 1 106.000.000,
00
8 tahun
7 Datsu n
2018 1 129.500.000,
00
8 tahun
Jumlah
1.124.434.18
3
Sumber data: data diolah (2017&2018) Tabel 3 Daftar Aset Tetap Sewa Gedung
PT. Megah Mitra Abadi Makassar
No Jenis Aset Tetap
Tahun Peroleha n
J u m l a h
Harga Perolehan Umur Ekonom is
1 Sewa Gudan g
2018 1 300.000.000,00 2 tahun
2 Sewa Gudan g c3/28
2018 1 150.000.000,00 1 tahun
Jumlah 2 450.000.000,00
Sumber: data diolah (2017 & 2018)
Tabel. 4 Daftar Aset Tetap Inventaris Gudang PT. Megah Mitra Abadi Makassar
N o
Jenis Aset Tetap
Tahun Peroleh an
Juml ah
Harga Perolehan
Umur Ekono mis
1 Cctv 2018 1 3.470.000,
00
2 tahun 2 Gps
Kendar aan Penjual an
2017 1 4.405.270, 00
4 tahun
3 Rak Susun
2017 1 11.423.50
0,00
4 tahun
4 Cctv 2016 1 3.520.000,
00
4 tahun
5 Forklift 2016 1 12.380.57
0,00
8 tahun
6 Ip cam 2015 1 2.200.000,
00
2 tahun
7 Ip cam 2016 1 1.350.000,
00
4 tahun
8 Ac 2016 1 4.000.000,
00
8 tahun
9 Rak 2016 1 1.499.000,
00
8 tahun 1
0 Mesin seasoni ng
2016 1 18.500.00
0,00
4 tahun
JUMLAH 62.748.34
0,00
SUMBER: Data Diolah (2017&2018).
152 Maria Ayudiana Mei, Arsyad Paweroi, Tamsil Tabel 4 Daftar Aset Tetap Inventaris Kantor PT. Megah Mitra Abadi Makassar
Sumber: Data Diolah (2017&2018).
PT. Megah Mitra Abadi Makassar adalah perusahaan swasta yang bergerak dibidang pemasaran dan pendistribusian bagian dasar dan produk akhir industri makanan dan minuman dari dalam negeri maupun luar negeri. Untuk mempermudah pencatatan PT. Megah Mitra Abadi Makassar mengklasifikasikan aset tetap sebagai berikut: 1) Kendaraan merupakan aset tetap yang terdapat di PT. Megah Mitra Abadi Makassar sebagai salah satu jenis aset yang menunjang kegiatan oprasional perusahaan dengan nominal 2017 sebesar 888.934.182,00 dan pada tahun 2018. 235.500.000,00. 2) Sewa
Gudang aset tetap yang digunakan oleh PT.
Megah Mitra Abadi Makassar sebagai gudang pada tahun 2017 dengan nominal 0 dan 2018 Rp 450.000.000,00. 3) Inventaris gudang adalah aset tetap yg digunakan oleh PT. Megah Mitra Abadi Makassar yang digunakan untuk kegiatan oprasi perusahaan pada tahun 2017 dengan nominal 59.278.340,00 dan pada tahun 2018 dengan nominal 3.470.000,00. 4) Inventaris kantor adalah aset tetap yg digunakan oleh PT. Megah Mitra Abadi Makassar yang digunakan untuk kegiatan oprasi perusahaan pada tahun 2017 dengan nomina 61.710.813,00 dan pada tahun 2018 dengan nominal. 13.677.000,00.
PEMBAHASAN
Analisis Kesesuaian Perlakuan Akuntansi Aset Tetap PT.Megah Mitra Abadi Makassar Dengan PSAK No 16 Pembagian Aset Tetap
Perbandingan pembagian aset tetap pada PT. Megah Mitra Abadi Makassar dengan PSAK dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.9
Perbandingan Pembagian Aset Tetap Pembagian Aset Tetap PT. Megah
Mitra Abadi Makassar
Pembagian Aset Tetap PSAK No 16
Kkendaraan Ttanah
Bbagunan ( Sewa Gudang) Babangunan
Ininventaris Kekendaran
Ininventaris
Sumber: Data Diolah (2017&2018).
Pada tabel diatas pembagian yang dilakukan oleh PT. Megah Mitra Abadi Makassar terhadap aset tetapnya masih belum sesuai dengan PSAK No 16, contoh sewa gudang perusahaan mengakui sebagai aset tetap sehingga dapat disimpulkan bahwa PT. Megah Mitra Abadi Makassar belum sepenuhnya menerapkan pengklasifikasian aset tetap sesuai standar akuntansi keuangan yang berlaku umum.
Dalam melakukan penyusutan PT.
Megah Mitra Abadi Makassar menggunakan metode garis lurus untuk mempermudah dalam perhitungan beban depresiasi dimana metode garis lurus merupakan metode yang mengalokasikan
NO JENIS ASET
TAHU N PERO LEHA N
JUMLAH HARGA PEROLEHAN
UMUR EKONOMI S
1 Rak
gudang kantor
2018 1 1.178.000,00 2 tahun
2 Fire
resistan t
2018 1 9.999.000,00 4 tahun
3 Printer
Epson
2018 1 2.500.000,00 4 tahun
4 Leptop
Lenovo
2017 1 6.600.000,00 4 tahun
5 Furnitu
re protecti on
2017 1 4.143.637,00 4 tahun
6 Kursi 2017 3 4.457.000,00 4 tahun
7 Finger
lock
2016 1 1.600.000,00 4 tahun
8 Kursi
dan meja
2016 1 1.438.000,00 8 tahun
9 Laptop 2016 1 6.100.000,00 4 tahun
10 Kompu
ter
2015 1 1.188.750,00 2 tahun
11 Printer Epson
2015 1 576.042,00 2 tahun
12 Laptop
asus
2015 1 404.167,00 2 tahun
13 Rak 2015 1 1.075.875,00 7 tahun
14 Fire
safe box
2015 1 2.379.292,00 7 tahun
15 Meja
kerja
2015 1 3.468.850,00 3 tahun
16 Printer Epson
2015 1 1.100.000,00 3 tahun
17 Ac 2016 1 8.800.000,00 8 tahun
18 Printer server
2016 1 1.150.000,00 4 tahun
19 Mesin
hitung uang
2016 1 3.025.000,00 4 tahun
20 Kursi dan meja
2016 1 14.204.200,00
JUMLAH 75.387.813,00
ACCOUNTING. Vol. 01, No.02, Juni 2020, pp 144-155 153 harga perolehan suatu aset tetap dalam
jumlah yang sama untuk setiap periode selama masa manfaat ekonomis yang diharapkan dan menghasilkan pembebanan yang tetap selama umur manfaat aktiva jika nilai residunya tidak berubah Sedangkan menurut Diana dan Setiawati (2017), metode penyusutan dapat digunakan untuk mengalokasikan suatu aset setiap akhir tahun buku atau ketika terjadi perubahan signifikan dalam ekspetasi pola pemakaian manfaat ekonomis masa yang akan datang.
Metode tersebut anatara lain metode garis lurus, metode saldo menurun, metode unit produksi. Metode garis lurus menghasilkan pembebanan yang tetap selama umur manfaat atau jika nilai residunya tidak berubah. Metode saldo menurun menghasilkan pembebanan yang menurun selama umur manfaat aset. Metode unit produksi menghasilkan pembebanan berdasarkan pada ekspetasi penyusutan atau keluaran aset. Metode penyusutan aset dipilih berdasarkan ekspetasi pola pemakaian manfaat ekonomi masa depan aset, metode tersebut dilakakan secara konsisten dari periode ke periode kecuali terdapat perubahan dalam ekspetasi pola pemakaian manfaat ekonomis masa depan aset tersebut (1) Dari tabel 4.5 tentang penyusutan dan akumulasi penyusutan Kendaran yang di catat oleh peneliti pada 31 desember 2018 sebesar Rp.288.009.833,97 sedangkan yang dicatat oleh PT Megah Mitra Abadi dilaporan keuangan sebesar Rp 288.045.783,97 jadi selisih antara yang dicatat oleh peneliti dan perusahaan sebesar R35.950 perbedaan perhitungan penyusutan dan akumulasi penyusutan karena perusahaan menghitung penyusutan dimulai dari tahun 2017 dan tahun 2018 saja sedangkan peneliti menghitung penyusutan dan akumulasi penyusutannya dimulai dari tahun perolehan.
(2).Dari tabel 4.7 tentang penyusutan dan akumulasi penyusutan inventaris gudang yang di catat oleh peneliti pada 31
desember 2018 sebesar Rp.34.374.422,92 sedangkan yang dicatat oleh PT Megah Mitra Abadi dilaporan keuangan sebesar Rp. 31.073.572,92 jadi selisih antara yang dicatat oleh peneliti dan perusahaan sebesar Rp. 3.300,850 perbedaan perhitungan penyusutan dan akumulasi penyusutan karena perusahaan menghitung penyusutan dimulai dari tahun 2017 dan tahun 2018 saja sedangkan peneliti menghitung penyusutan dan akumulasi penyusutannya dimulai dari tahun perolehan. (3) Dari tabel 4.8 tentang penyusutan dan akumulasi penyusutan inventaris kantor yang di catat oleh peneliti pada 31 desember 2018 sebesar Rp.35.674.106,08 sedangkan yang dicatat oleh PT Megah Mitra Abadi dilaporan keuangan sebesar Rp. 33.603.373,07 jadi selisih antara yang dicatat oleh peneliti dan perusahaan sebesar Rp. 2.070.733,01 perbedaan perhitungan penyusutan dan akumulasi penyusutan karena perusahaan menghitung penyusutan dimulai dari tahun 2017 dan tahun 2018 saja sedangkan peneliti menghitung penyusutan dan akumulasi penyusutannya dimulai dari tahun peroleha
Berdasarkan hasil penelitian penulis menarik kesimpulan bahwa: (1) Penentuan harga perolehan aset tetap pada PT. Megah Mitra Abadi Makassar sudah sesuai dengan PSAK No 16, karena harga perolehan meliputi seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh suatu aset tetap sampai siap untuk digunakan
(2).Dalam melakukan perhitungan beban depresiasi aset tetap PT. Megah Mitra Abadi Makassar menerapkan metode garis lurus untuk aset tetap kendaraan, bangunan, inventaris kantor, dan inventaris gudang. (3).Perusahaan tidak menentukan nilai residu diakhir masa manfaat untuk
154 Maria Ayudiana Mei, Arsyad Paweroi, Tamsil setiap jenis aktiva tetap (4).PT. Megah Mitra Abadi Makassar belum sepenuhnya menerapkan standar akuntansi yang berlaku umum diindonesia. (5).PT. Mega Mitra Abadi nilai aset tetap dan nilai penyusutan tidak sesuai dengan yang tercatat laporan keuangan
Peneliti menyarankan agar perusahaan menentukan nilai residu tiap jenis aktiva tetap yang dimiliki perusahaan agar ketika masa pemakaianya aset tersebut masih memiliki nilai sehingga dapat mengurangi beban (2).PT. Megah Mitra Abadi Makassar harus menyusun laporan keuangan dan data aset tetapnya dengan teliti supaya tidak terjadi selisih dalam pencatatan
DAFTAR PUSTAKA
Avisha, R. (2018). penelitian terdahulu.
Penilaian penyusustan asset tetap serta dampaknya terhadap laba. Sumatra utara Medan.
Fakultas ekonomi dan bisnis islam UIN. http://, repositotory. Uinsu. Ac. Id/
5356/
Diana, A., Setiawati, L. (2017). Akuntansi
Keuangan Menengah.
Yogyakrta. Penerbit CV Andi Offset.
Hermawan, S., Maryanti, E., Biduri, S.
(2018). Pengantar Akuntansi 2.
Edisi pertama. Sidaerja Indonesia pustaka.
Hukom, f. Hosiannita., Morasa J., Pangerapan S. (2018). Evaluasi Penyajian dan Pengungkapan Aktiva Tetap. Universitas Sam Ratulangi. Manado. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. https://
ejournal.unsrat.ac.ad.
Hery. (2016) Akuntansi Aktiva, utang, dan modal. Edisi 2. Yogyakrta .penerbit Gava Media.
Hery, (2012) Akuntansi Keuangan Menengah 1. Cetakan ke-2.
Jakarta. PT Bumi Aksara.
Hery, Lekok, W. (2015). Akuntansi Keuangan Menengah 2.
Cetakan ke-3. Jakarta. PT.
Bumi Aksara.
Mulyadi. (2018). System Akuntansi.
Cetakan ke-4. Jakarta: selemba empat.
Ratmono, D., Sholihin, M., (2015).
Akuntansi keuangan daerah.
Cetakan pertama .Yogyakrta.
UPP STIM YKPN.
Sugiono, Arief., Untung Edi.,(2016).
Analisis Laporan Keuangan.
Cetakan pertama. Jakarta.
PT.Grasindo
Sadondag. (2015). Penelitian terdahulu . Perlakuan akuntansi Aktiva Tetap. Menurut PSAK NO 16.
Revisi 2011.
Samryn. (2015). Pengantar akuntansi.
Cetakan ke empat. PT Rajagrafindo Persada.
Seedipto. ( 2014). Akuntansi suatu pengantar 1. Cetakan pertama.
Yogyakrta.
Setiawati, S. M., Nurchamid, T., Kusumastuty, R., Kasari, N.
(2016). Pengantar Akuntansi 2.edisi pertama. Penerbit Pranadamenia group.
Sujarweni,V.W. (2015). Sistem Akuntansi . cetakan pertama . jogyakarta:
pustaka baru press.
ACCOUNTING. Vol. 01, No.02, Juni 2020, pp 144-155 155 Segi. 2018. Penelitian Terdahulu. Analisis
Akuntansi Penysutan Aktiva Tetap Menurut Standar Akuntansi Keuangan. Skripsi. Makassar STIE-YPUP.
Sugiyono. (2016). Statistic untuk penelitian. Cetakan Ke 27, Bandung: ALFABETA
Tamsil, (2013). Analisis Rasio Likuiditas Keuangan Pada Perusahaan Perumnas Wilayah VII Makassar Sebagai Alat Pengambilan Keputusan.
PT. Megah Mitra Abadi (2017&2018) Daftar Aset Tetap. Makassar:PT.
Megah Mitra Abadi.
PT.Megah Mitra Abadi (2017&2018) Laporan Keuangan. Makassar:PT.
Megah Mitra Abadi.
PT. Megah Mitra Abadi Makassar (2017&2018) Struktur Organiosasi.
Makassar:PT. Megah Mitra Abadi.
Waren, C. S., Reeye, J. M., Duchae, J. F., Wahyuni, E. T., Jusup, A. A.
(2017). Pengantar Akuntansi 1.
Edisi keempat. Jakarta Selatan.