• Tidak ada hasil yang ditemukan

Membandingkan Hierarchi Belajar dari Gagne dan Advance Organizer dari Ausubel, Teori Komponen Tampilan, dan Teori Pembelajaran Bloom”

N/A
N/A
aghna

Academic year: 2024

Membagikan "Membandingkan Hierarchi Belajar dari Gagne dan Advance Organizer dari Ausubel, Teori Komponen Tampilan, dan Teori Pembelajaran Bloom” "

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

”Membandingkan Hierarchi Belajar dari Gagne dan Advance Organizer dari Ausubel, Teori Komponen Tampilan, dan Teori Pembelajaran Bloom”

Mata Kuliah:

Teori Belajar dan Pengembangan Media Pembelajaran

Dosen Pengampu:

Prof. Dr. Farihah, M.Pd

Oleh:

Bima Mustaqim Aghna Elfiana Dalimunthe

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2023

(2)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami sampaikan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kami nikmat sehat dan nikmat kesempatan, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini sebagai hasil tugas mengenai “Membandingkan Hierarchi Belajar dari Gagne dan Advance Organizer dari Ausubel, Teori Komponen Tampilan, dan Teori Pembelajaran Bloom” sebagai kepentingan perkuliahan Teori Belajar dan Pengembangan Model Pembelajaran di Pascasajana Universitas Negeri Medan yang diampu oleh Ibu Prof.Dr.

Farihah, M. Pd.

Makalah ini disusun berdasarkan beberapa sumber referensi yang relevan. Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Prof. Dr. Farihah, M. Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Teori Belajar dan Pengembangan Model Pembelajaran yang telah memberikan arahan kepada kami dalam pembuatan makalah ini.

Kata maaf penulis sampaikan apabila dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, baik dari segi penyusunan maupun tata bahasa yang digunakan. Semoga dengan adanya makalah ini kami dan para pembaca, khususnya para Mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Medan dapat membandingkan Hierarchi Belajar dari Gagne dan Advance Organizer dari Ausubel, Teori Komponen Tampilan, dan Teori Pembelajaran Bloom yang nanti akan diaplikasikan dalam proses pembelajaran agar mencapai tujuan yang diinginkan. Di samping itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kebaikan kita semua.

Medan, 02 Desember 2023

Penulis

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...2

DAFTAR ISI...3

BAB I PENDAHULUAN...4

A. Latar Belakang Masalah...4

B. Rumusan Masalah...5

C. Tujuan...5

BAB II PEMBAHASAN...6

A. Hierarchi Belajar dari Gagne...6

B. Advance Organizer dari Ausubel...7

C. Teori Komponen Tampilan...7

D. Teori Pembelajaran Bloom...8

E. Perbandingan dari Hierarchi Belajar dari Gagne dan Advance Organizer dari Ausubel, Teori Komponen Tampilan, dan Teori Pembelajaran Bloom...9

BAB III PENUTUP...12

A. Kesimpulan...12

B. Saran...13

DAFTAR PUSTAKA...14

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam dunia pendidikan, banyak teori dan model pembelajaran yang telah dikembangkan untuk membantu pendidik merancang pembelajaran yang efektif. Beberapa diantaranya adalah Hierarchi Belajar dari Gagne, Advance Organizer dari Ausubel, Teori Komponen Tampilan, dan Teori Pembelajaran Bloom. Keempat teori dan model ini memiliki perspektif yang berbeda dalam memahami bagaimana siswa belajar.

Hierarchi Belajar dari Gagne berfokus pada konsep bahwa pembelajaran harus dimulai dari hal yang paling dasar, lalu secara bertahap menuju hal yang lebih kompleks.

Advance Organizer dari Ausubel mendasari materi pembelajaran pada skema yang sudah ada dalam struktur kognitif siswa. Ia berpendapat bahwa siswa belajar lebih baik ketika informasi baru dikaitkan dengan pengetahuan, konsep, dan pengalaman yang sudah terinternalisasi sebelumnya.

Sedangkan Teori Komponen Tampilan dari Gagne berusaha mengurai proses belajar mengajar menjadi beberapa bagian komponen yakni perancangan pesan, strategi belajar- mengajar, karakteristik pelajar, prosedur penyampaian, dan efek pembelajaran. Bloom menggolongkan kegiatan kognitif dengan istilah kata kerja yang operasional, membagi tujuan pembelajaran menjadi tiga ranah utama, yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

Keempat teori dan model ini memiliki banyak kesamaan antara satu dengan lainnya.

Namun, juga memiliki beberapa perbedaan dalam sudut pandang dan pendekatan yang digunakan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pembahasan lebih mendalam mengenai keempat teori dan model ini dengan membandingkan satu sama lain. Hal ini penting agar pendidik dapat memahami konsep dari masing-masing teori secara komprehensif dan bisa menggunakannya secara efektif sesuai konteks pembelajaran yang diperlukan.

Dengan memahami dasar-dasar dari Hierarchi Belajar, Advance Organizer, Teori Komponen Tampilan, dan Teori Pembelajaran Bloom secara mendalam, pendidik dapat membuat rancangan pembelajaran yang lebih terstruktur dan sistematis. Hal ini tentunya akan berdampak positif terhadap pencapaian tujuan pembelajaran serta peningkatan kualitas pembelajaran secara keseluruhan. Oleh karena itu, pembahasan lebih lanjut yang membandingkan keempat teori dan model ini akan sangat bermanfaat bagi para pendidik dalam menyusun metode dan strategi pembelajaran yang efektif di kelas masing-masing.

(5)

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam makalah ini adalah:

1. Apa yang dimaksud dengan dari Hierarchi Belajar dari Gagne?

2. Apa yang dimaksud dengan Advance Organizer dari Ausubel?

3. Apa yang dimaksud dengan Teori Komponen Tampilan?

4. Apa yang dimaksud dengan Teori Pembelajaran Bloom?

5. Bagaimana perbandingan dari Hierarchi Belajar dari Gagne dan Advance Organizer dari Ausubel, Teori Komponen Tampilan, dan Teori Pembelajaran Bloom?

C. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:

1. Untuk menjelaskan Hierarchi Belajar dari Gagne.

2. Untuk menjelaskan Advance Organizer dari Ausubel.

3. Untuk menjelaskan Teori Komponen Tampilan.

4. Untuk menjelaskan Teori Pembelajaran Bloom.

5. Untuk membandingkan Hierarchi Belajar dari Gagne dan Advance Organizer dari Ausubel, Teori Komponen Tampilan, dan Teori Pembelajaran Bloom.

(6)

BAB II PEMBAHASAN

A. Hierarchi Belajar dari Gagne

Hierarchi Belajar yang dikembangkan oleh Robert Gagne merupakan salah satu teori pembelajaran yang berfokus pada gagasan bahwa proses belajar terjadi secara bertahap dimulai dari hal yang paling sederhana menuju hal yang paling kompleks. Teori ini didasari oleh asumsi bahwa kemampuan dan keterampilan tertentu perlu dikuasai terlebih dahulu agar seseorang dapat belajar kemampuan dan keterampilan di level yang lebih tinggi.

Menurut Gagne, terdapat delapan tingkatan atau fase dalam hirarki pembelajaran, yaitu: (1) stimulus-respon, (2) hubungan stimulus-respon, (3) pengenalan istilah, (4) membedakan, (5) konsep konkret, (6) konsep yang didefinisikan secara abstrak, (7) aturan atau prinsip, dan (8) pemecahan masalah. Pada tingkat terendah, pembelajaran diawali dengan keterampilan sederhana seperti gerak refleks yang diperkuat oleh stimulus tertentu.

Kemudian secara bertahap, pembelajaran berkembang ke arah konsep-konsep yang lebih kompleks seperti pengenalan istilah, pembedaan konsep, pembentukan konsep konkret dan abstrak, pemahaman aturan atau prinsip, hingga akhirnya sampai pada kemampuan memecahkan masalah.

Kelebihan utama dari hirarki pembelajaran model Gagne ini adalah memberikan kerangka yang sistematis bagi pendidik dalam merancang program pembelajaran. Pendidik dapat menyusun materi pelajaran dari yang termudah menuju yang tersulit sesuai tingkatan dalam hirarki Gagne, sehingga memudahkan siswa dalam memahami materi baru. Selain itu,tahapan belajar yang jelas juga memudahkan pendidik dalam mengevaluasi hasil belajar siswa di setiap tingkatannya.

Di sisi lain, kelemahan dari model ini adalah bersifat sangat linier dan kaku, sehingga kurang memperhatikan perbedaan kemampuan awal, minat, dan gaya belajar setiap siswa yang unik. Model Gagne juga dianggap terlalu berfokus pada aspek kognitif tanpa memperhatikan aspek afektif dan psikomotorik dalam domain belajar. Oleh karena itu, penerapan hirarki pembelajaran model Gagne perlu disesuaikan dengan konteks siswa agar dapat memberikan hasil belajar yang optimal.

Secara keseluruhan, Hierarchi Belajar model Gagne memberikan kontribusi penting dalam merancang program pembelajaran yang sistematis dan bertahap. Model ini masih relevan untuk diterapkan di berbagai jenjang pendidikan, namun perlu dikombinasikan

(7)

dengan teori-teori belajar lain agar dapat mengakomodasi kebutuhan belajar siswa yang beragam.

B. Advance Organizer dari Ausubel

Advance organizer merupakan model pembelajaran yang dicetuskan oleh David Ausubel, seorang psikolog Amerika Serikat yang banyak melakukan penelitian dalam bidang psikologi kognitif terkait dengan pembelajaran bermakna (meaningful learning).

Pembelajaran bermakna menurut Ausubel terjadi ketika informasi atau materi baru dikaitkan dengan pengetahuan relevan yang sudah ada dalam struktur kognitif pelajar.

Inti dari model advance organizer adalah penggunaan pengantar atau pernyataan pengantar (advance organizer statements) sebelum memulai pembelajaran detail pada topik materi tertentu. Pernyataan pengantar berisi kerangka konsep umum, prinsip-prinsip pokok, atau hubungan ide-ide pokok atas materi baru yang akan diajarkan. Dengan kata lain, advance organizer berfungsi sebagai "jembatan” yang menghubungkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang telah dimiliki pelajar sebelumnya.

Kelebihan dari model pembelajaran advance organizer yaitu mampu mendorong pembelajaran bermakna, memperkuat retensi atau daya ingat pelajar, serta meningkatkan transfer pembelajaran. Advance organizer juga bersifat inklusif, dalam artian bermanfaat baik bagi pelajar dengan kemampuan tinggi maupun rendah. Namun kelemahannya adalah terkadang dapat membingungkan pelajar yang memiliki pengetahuan awal minim, jika tidak dirancang dan disampaikan dengan baik.

C. Teori Komponen Tampilan

Teori Komponen Tampilan (Component Display Theory) dikembangkan oleh Merrill (1983) dan merupakan teori yang menjelaskan bagaimana siswa mengakses dan mengorganisir informasi. Teori ini memiliki empat komponen utama, yaitu pemahaman konsep, pemahaman prosedur, pemahaman struktur, dan pemahaman hubungan.

Pemahaman Konsep: Merupakan pemahaman tentang apa yang dipelajari, termasuk definisi, karakteristik, dan contoh dari konsep tersebut.

Pemahaman Prosedur: Merupakan pemahaman tentang bagaimana menggunakan konsep atau prosedur yang dipelajari.

Pemahaman Struktur: Merupakan pemahaman tentang bagaimana konsep atau prosedur yang dipelajari diorganisir dan terstruktur.

(8)

Pemahaman Hubungan: Merupakan pemahaman tentang bagaimana konsep atau prosedur yang dipelajari terkait satu sama lain.

Teori ini menekankan pentingnya menyajikan informasi dalam bentuk yang terstruktur dan terorganisir agar siswa dapat dengan mudah mengakses dan mengorganisir informasi tersebut. Dalam konteks pembelajaran, teori ini menyarankan penggunaan berbagai media dan strategi pembelajaran, seperti peta konsep, diagram, dan simulasi, untuk membantu siswa memahami dan mengorganisir informasi.

Kelebihan dari Teori Komponen Tampilan adalah model ini memberikan panduan yang jelas bagi pengajar dalam merancang pembelajaran yang efektif dan efisien. Model ini juga membantu siswa memahami konsep yang kompleks dengan menyajikan informasi dalam bentuk yang terstruktur dan terorganisir. Selain itu, model ini dapat diterapkan pada berbagai jenis pembelajaran, baik itu pembelajaran tatap muka maupun pembelajaran jarak jauh.

Namun, terdapat beberapa kelemahan dari Teori Komponen Tampilan. Salah satunya adalah bahwa model ini cenderung mengabaikan aspek afektif dan psikomotorik dari pembelajaran. Model ini juga terlalu mengandalkan penggunaan media dan teknologi dalam pembelajaran, sehingga kurang memperhatikan peran guru dalam proses pembelajaran.

Selain itu, model ini juga kurang memperhatikan perbedaan individual antara siswa, seperti gaya belajar dan tingkat kemampuan yang berbeda-beda.

D. Teori Pembelajaran Bloom.

Teori Pembelajaran Bloom, juga dikenal sebagai Taksonomi Bloom, adalah teori yang dikembangkan oleh Benjamin Bloom pada tahun 1956. Teori ini mengidentifikasi tiga ranah utama dalam pembelajaran, yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ranah kognitif terdiri dari enam tingkat keterampilan berpikir, mulai dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks. Keenam tingkat keterampilan berpikir tersebut adalah:

1. Pengetahuan (Knowledge): Kemampuan untuk mengingat informasi yang telah dipelajari.

2. Pemahaman (Comprehension): Kemampuan untuk memahami informasi yang telah dipelajari.

3. Aplikasi (Application): Kemampuan untuk menerapkan informasi yang telah dipelajari dalam situasi yang berbeda.

4. Analisis (Analysis): Kemampuan untuk memecah informasi yang telah dipelajari menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan memahami hubungan antara bagian- bagian tersebut.

(9)

5. Evaluasi (Evaluation): Kemampuan untuk mengevaluasi informasi yang telah dipelajari dan membuat keputusan berdasarkan informasi tersebut.

6. Kreasi (Creation): Kemampuan untuk menggabungkan informasi yang telah dipelajari dan membuat sesuatu yang baru.

Kelebihan dari Teori Pembelajaran Bloom adalah model ini memberikan panduan yang jelas bagi pengajar dalam merancang pembelajaran yang efektif dan efisien. Model ini juga membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir yang lebih kompleks dan kritis.

Selain itu, model ini dapat diterapkan pada berbagai jenis pembelajaran, baik itu pembelajaran tatap muka maupun pembelajaran jarak jauh.Namun, terdapat beberapa kelemahan dari Teori Pembelajaran Bloom. Salah satunya adalah bahwa model ini cenderung mengabaikan aspek afektif dan psikomotorik dari pembelajaran. Model ini juga terlalu fokus pada keterampilan berpikir dan mengabaikan aspek lain dari pembelajaran, seperti keterampilan sosial dan emosional. Selain itu, model ini juga kurang memperhatikan perbedaan individual antara siswa, seperti gaya belajar dan tingkat kemampuan yang berbeda-beda.

E. Perbandingan dari Hierarchi Belajar dari Gagne dan Advance Organizer dari Ausubel, Teori Komponen Tampilan, dan Teori Pembelajaran Bloom.

Hierarchi Belajar dari Gagne merupakan model yang menjelaskan bagaimana siswa mempelajari konsep yang kompleks dengan memulai dari konsep yang paling sederhana dan mengembangkannya ke konsep yang lebih kompleks. Menurut Gagne, terdapat delapan tingkatan atau fase dalam hirarki pembelajaran, yaitu: (1) stimulus-respon, (2) hubungan stimulus-respon, (3) pengenalan istilah, (4) membedakan, (5) konsep konkret, (6) konsep yang didefinisikan secara abstrak, (7) aturan atau prinsip, dan (8) pemecahan masalah

Advance Organizer adalah konsep yang dikembangkan oleh David Ausubel. Ini adalah informasi yang disajikan oleh seorang instruktur yang membantu siswa mengorganisir informasi baru dengan pengetahuan yang sudah ada dalam memori mereka. Advance Organizer bertujuan untuk membantu siswa mengaitkan informasi baru dengan pengetahuan yang sudah ada dalam memori mereka, sehingga memudahkan mereka dalam memahami konsep yang kompleks.

Teori Komponen Tampilan (Component Display Theory) dikembangkan oleh Merrill (1983) dan merupakan teori yang menjelaskan bagaimana siswa mengakses dan morganisir informasi. Teori ini memiliki empat komponen utama, yaitu pemahaman konsep, pemahaman prosedur, pemahaman struktur, dan pemahaman hubungan.

(10)

Teori Pembelajaran Bloom, juga dikenal sebagai Taksonomi Bloom, adalah teori yang dikembangkan oleh Benjamin Bloom pada tahun 1956. Teori ini mengidentifikasi tiga ranah utama dalam pembelajaran, yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ranah kognitif terdiri dari enam tingkat keterampilan berpikir, mulai dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks. Keenam tingkat keterampilan berpikir tersebut adalah:

1. Pengetahuan (Knowledge): Kemampuan untuk mengingat informasi yang telah dipelajari.

2. Pemahaman (Comprehension): Kemampuan untuk memahami informasi yang telah dipelajari.

3. Aplikasi (Application): Kemampuan untuk menerapkan informasi yang telah dipelajari dalam situasi yang berbeda.

4. Analisis (Analysis): Kemampuan untuk memecah informasi yang telah dipelajari menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan memahami hubungan antara bagian- bagian tersebut.

5. Evaluasi (Evaluation): Kemampuan untuk mengevaluasi informasi yang telah dipelajari dan membuat keputusan berdasarkan informasi tersebut.

6. Kreasi (Creation): Kemampuan untuk menggabungkan informasi yang telah dipelajari dan membuat sesuatu yang baru.

Perbandingan Teori Pembelajaran

Hierarchi Belajar dari Gagne: Fokus pada struktur pembelajaran yang terdiri dari sembilan tahap yang disebut "Eights Events of Instruction". Model ini menekankan pentingnya mulai dari konsep yang paling sederhana sebelum mengembangkan ke konsep yang lebih kompleks.

Advance Organizer dari Ausubel: Fokus pada membantu siswa mengorganisir informasi baru dengan pengetahuan yang sudah ada dalam memori mereka. Model ini membantu siswa mengaitkan informasi baru dengan pengetahuan yang sudah ada dalam memori mereka, sehingga memudahkan mereka dalam memahami konsep yang kompleks.

Teori Komponen Tampilan: Fokus pada empat komponen utama yang mempengaruhi bagaimana siswa mengakses dan morganisir informasi, yaitu pemahaman konsep, pemahaman prosedur, pemahaman struktur, dan pemahaman hubungan. Model ini menekankan pentingnya menyajikan informasi dalam bentuk yang terstruktur dan terorganisir agar siswa dapat dengan mudah mengakses dan mengorganisir informasi tersebut.

(11)

Teori Pembelajaran Bloom: Fokus pada tingkat keterampilan berpikir yang terdiri dari enam tingkat keterampilan berpikir, mulai dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks. Model ini mengevaluasi berbagai tingkat keterampilan berpikir dan mencakup semua aspek perkembangan keterampilan, mencakup semua jenis keterampilan, dan memiliki alat pengukuran yang tepat.

Perbedaan utamanya, Gagne lebih rinci dan kaku urutannya, sedang Ausubel, Komponen Tampilan, dan Bloom lebih longgar. Namun keempatnya sama-sama peduli terhadap tahapan berpikir siswa dalam belajar.

(12)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan mengenai Hierarchi Belajar dari Gagne, Advance Organizer dari Ausubel, Teori Komponen Tampilan, dan Teori Pembelajaran Bloom, dapat disimpulkan bahwa setiap teori pembelajaran memiliki pendekatan dan fokus yang berbeda dalam memahami proses pembelajaran.

Hierarchi Belajar dari Gagne menekankan pentingnya struktur pembelajaran yang terdiri dari delapan tahap, dimulai dari konsep yang paling sederhana sebelum mengembangkan ke konsep yang lebih kompleks. Model ini memberikan panduan yang jelas bagi pengajar dalam merancang pembelajaran yang efektif dan efisien.

Advance Organizer dari Ausubel fokus pada membantu siswa mengorganisir informasi baru dengan pengetahuan yang sudah ada dalam memori mereka. Model ini membantu siswa mengaitkan informasi baru dengan pengetahuan yang sudah ada dalam memori mereka, sehingga memudahkan mereka dalam memahami konsep yang kompleks.

Teori Komponen Tampilan fokus pada empat komponen utama yang mempengaruhi bagaimana siswa mengakses dan morganisir informasi, yaitu pemahaman konsep, pemahaman prosedur, pemahaman struktur, dan pemahaman hubungan. Model ini menekankan pentingnya menyajikan informasi dalam bentuk yang terstruktur dan terorganisir agar siswa dapat dengan mudah mengakses dan mengorganisir informasi tersebut.

Teori Pembelajaran Bloom fokus pada tingkat keterampilan berpikir yang terdiri dari enam tingkat keterampilan berpikir, mulai dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks. Model ini mengevaluasi berbagai tingkat keterampilan berpikir dan mencakup semua aspek perkembangan keterampilan, mencakup semua jenis keterampilan, dan memiliki alat pengukuran yang tepat.

Ssetiap teori pembelajaran memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Oleh karena itu, dalam merancang pembelajaran, penting untuk mempertimbangkan berbagai teori pembelajaran dan memilih teori yang paling sesuai dengan konteks pembelajaran dan kebutuhan siswa.

(13)

B. Saran

Keempat model pembelajaran tersebut dapat diterapkan secara komplementer dalam pembelajaran, dengan memperhatikan kebutuhan dan kondisi peserta didik. Misalnya, Advance Organizer sebelum memasuki materi baru, dilanjut Teori Komponen Tampilan dalam menyajikan materinya, dan diakhiri pengukuran tingkat berpikir melalui Taksonomi Bloom. Kombinasi yang tepat dapat mengoptimalkan pembelajaran.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Ausubel, D. P. (1960). The use of advance organizers in the learning and retention of meaningful verbal material. Journal of Educational Psychology, 51(5), 267–272.

https://doi.org/10.1037/h0046669

Ausubel, D. P. (1978). In defense of advance organizers: A reply to the critics. Review of Educational Research, 48(2), 251–257.

Gagné, R. M. (1985). The conditions of learning and theory of instruction (4th ed.). New York: CBS College Publishing.

Gagne, R. M., Briggs, L. J., & Wager, W. W. (1988). Principles of Instructional Design (3rd Ed.). New York: Holt, Rinehart and Winston.

Gramedia. (2023). Teori Bloom dan Cara Penerapannya dalam Sistem Pembelajaran. Diakses pada 2 Desember 2023, dari https://www.gramedia.com/literasi/teori-bloom/

Kompas.com. (2023). Pengertian Taksonomi Bloom, Tujuan, dan Langkahnya. Diakses pada

2 Desember 2023,

dari https://www.kompas.com/skola/read/2023/09/09/053000269/pengertian- taksonomi-bloom-tujuan-dan-langkahnya?page=all

UNNES. (2015). Teori Belajar Bloom – Serba-serbi Pendidikan. Diakses pada 2 Desember 2023, dari https://blog.unnes.ac.id/seputarpendidikan/2015/10/18/teori-belajar- bloom/

Scribd. (2023). Teori Belajar Bloom. Diakses pada 2 Desember 2023, dari https://id.scribd.com/document/380643123/Teori-Belajar-Bloom

Pusdiklat Perpusnas. (2021). Taksonomi Bloom: Model Dalam Merumuskan Tujuan

Pembelajaran. Diakses pada 2 Desember 2023,

dari https://pusdiklat.perpusnas.go.id/berita/read/160/taksonomi-bloom-model- dalam-merumuskan-tujuan-pembelajaran

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisis data dan uji hipotesis yang dilakukan diperoleh bahwa : (1) Model pembelajaran advance organizer berbasis peta konsep lebih baik dalam

pembelajaran yang akan dipelajari untuk pertemuan selanjutnya agar siswa mempersiapkan diri sebelumnya. Dapat menggunakan model yang lain selain model pembelajaran advance

PEMBELAJARAN MODEL ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.. ( PTK Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 3

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran Advance Organizer dengan peta konsep dapat meningkatkan kemandirian siswa kelas

Tindakan yang digunakan untuk memperbaiki kondisi aktivitas belajar matematika peserta didik dengan model pembelajaran advance organizer yaitu guru menyiapkan media

Tindakan yang digunakan untuk memperbaiki kondisi aktivitas belajar matematika peserta didik dengan model pembelajaran advance organizer yaitu guru menyiapkan media

Model pembelajaran advance organizer menggunakan video pembelajaran yang diterapkan pada kelas eksperimen memberi pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar peserta

PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran ekspositori dengan bantuan advance organizer dengan