• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Anak Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Delang, Jambi - Repository Universitas Jenderal Soedirman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Anak Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Delang, Jambi - Repository Universitas Jenderal Soedirman"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

vi Abstrak

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA 24-59 BULAN DI WILAYAH KERJA

PUSKESMAS MUARA DELANG, JAMBI

Nadya Elsa Cahyaningrum

Latar Belakang : Stunting dapat disebabkan oleh banyak faktor seperti sosial ekonomi, pemberian ASI eksklusif, pola asuh, waktu pemberian MP-ASI, riwayat penyakit infeksi, sanitasi lingkungan, serta peran tokoh masyarakat. Banyaknya faktor yang mempengaruhi terjadinya stunting menyebabkan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan tingkat prevalansi stunting adalah dengan mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi terjadinya stunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya stunting pada balita usia 24-59 bulan.

Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kasus kontrol terhadap 75 balita stunting dan 75 balita kontrol yang berusia 24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Muara Delang periode Februari 2023. Variabel bebas meliputi pendapatan keluarga, tingkat pendidikan ibu, pola asuh, paparan informasi, pemberian ASI eksklusif, riwayat penyakit infeksi, kesehatan gigi, peran kader kesehatan dan peran tokoh masyarakat; sedangkan variabel terikuat dalam penelitian ini merupakan kejadian stunting. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah kuesioner yang selanjutnya data tersebut akan diolah dengan analisis data uji regresi.

Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh terhadap kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Muara Delang adalah pola asuh (p=0,013 dan OR=4,913, pemberian ASI eksklusif (p=0,005 dan OR=3,587), peran tokoh masyarakat (p=0,034 dan OR = 2,414), kesehatan gigi (p=0,034 dan OR= 2,253) dan pendapatan keluarga (p=0,040 dan B=2,203).

Kesimpulan : Pola asuh menjadi faktor yang paling berpengaruh terhadap terjadinya stunting di wilayah kerja Puskesmas Muara Delang.

Kata kunci : Stunting, Pola asuh, Kesehatan gigi

(2)

vii Abstract

DETERMINING THE FACTORS THAT INFLUENCE STUNTING IN CHILDREN AGED 24-59 MONTHS IN THE WORK AREA OF

MUARA DELANG HEALTH CENTER, JAMBI Nadya Elsa Cahyaningrum

Background : Stunting can be caused by many factors such as socio-economics, exclusive breastfeeding, parenting patterns, timing of giving MP-ASI, history of infectious diseases, environmental sanitation, and the role of community leaders. The many factors that influence the occurrence of stunting mean that one of the efforts that can be made to reduce the prevalence of stunting is to identify the factors that influence the occurrence of stunting.

This study aims to determine the factors that influence the occurrence of stunting in toddlers aged 24-59 months.

Methods : This research is a case control study of 75 stunted toddlers and 75 control toddlers aged 24-59 months in the Muara Delang Community Health Center working area for the period February 2023. Independent variables include family income, mother's education level, parenting style, exposure to information, exclusive breastfeeding, history of infectious diseases, dental health, the role of health cadres and the role of community leaders; while the strongest variable in this study was the incidence of stunting. The instrument used in data collection is a questionnaire, then the data will be processed using regression test data analysis.

Results : The results of the study show that the factors that influence the incidence of stunting in the Muara Delang Community Health Center work area are parenting style (p=0,013 and OR=4,913), exclusive breastfeeding (p=0,005 and OR=3,587), the role of community leaders (p=0,034 dan OR = 2,414), dental health (p=0,034 and OR= 2,253) and family income (p=0,040 dan B=2,203).

Conclusion : Parenting style is the most influential factor in the occurrence of stunting in the Muara Delang Community Health Center working area.

Keyword : Stunting, Parenting, Dental health

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan : Tidak ada hubungan persepsi ibu dan partisipasi balita ke posyandu dengan kejadian stunting pada balita usia 36-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas

dengan kejadian stunting pada balita usia 36-59 bulan di wilayah kerja. Puskesmas

Tabulasi Silang Pengaruh Pola Asuh Kebersihan Diri terhadap Kejadian Stunting pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas. Muara Tiga Kabupaten

Untuk mengetahui pengaruh pola asuh anak balita terhadap kejadian stunting pada anak balita di wilayah kerja Puskesmas Muara Tiga Kabupaten Pidie. Untuk mengetahui pengaruh

Kesimpulan: Prevalensi kejadian stunting di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Sopaah pada tahun 2021 mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2019 dan faktor

Rumusan Masalah RUMUSAN MASALAH & HIPOTESIS PENELITIAN hipotesis Penelitian Terdapat hubungan pola asuh dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Puskesmas

Dependent Variable: Kejadian stunting pada balita PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Cut tentang faktor-faktor yang

Bagi Kepala Puskesmas Baruga Kabupaten Bantaeng Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan kepada kepala Puskesmas Baruga Kabupaten Bantaeng untuk menekan kejadian stunting dengan