• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mengenal Pasar Modal Syariah

N/A
N/A
halidi keamanan

Academic year: 2023

Membagikan "Mengenal Pasar Modal Syariah"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Pasar Modal Syariah

Muhammad Muallifurrahmi Arramidly

Mengenal Pasar Modal Syariah

(2)

Pasar & Modal

Pasar modal merupakan gabungan dari pasar dan modal. Pasar secara sempit diartikan tempat para penjual dan pembeli bertemu untuk bertransaksi. Pasar juga diartikan sebagai tempat pertemuan dari orang yang membutuhkan komoditas tertentu kepada orang yang memiliki komoditas tertentu untuk memenuhi kebutuhan kedua belah pihak. Dalam arti luas, pasar diartikan sebagai media untuk mempertemukan antara penjual dan pembeli dalam pemenuhan kebutuhan (Kasmir, 2014).

Modal, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adalah uang yang dipakai sebagai pokok (induk) untuk berdagang, melepas uang, dan sebagainya; harta benda (uang, barang, dan sebagainya) yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan sesuatu yang menambah kekayaan dan sebagainya.

(3)

Pengertian Pasar Modal

• Pasar Modal merupakan Sarana atau wadah untuk mempertemukan Antara penjual dan pembeli, Penjual dan pembeli disini memiliki makna yang berbeda dengan “Pasar Tradisional”, analogi penjual dan pembeli disini adalah penjualan dan pembelian dalam rangka Investasi. Pasar modal mempertemukan berbagai instrument keuangan yang bisa diperjual belikan baik berupa Modal maupun berbentuk Hutang yang dikeluarkan oleh Pemerintah maupun perusahaan Swasta.

Pasar modal sendiri adalah suatu sistem keuangan yang

terorganisir yang disiapkan untuk memperdagangkan Saham,

Obligasi, dan jenis surat berharga lainnya.

(4)

Apakah Pasar Modal Syariah itu ???

Pasar Modal Syariah adalah pasar modal yang

seluruh kegiatan nya tidak bertentangan

dengan  prinsip-prinsip islam. Pasar modal

syariah Indonesia merupakan bagian dari

industri keuangan syariah yang diatur oleh

Otoritas Jasa Keuangan (OJK), khususnya

direktorat pasar modal syariah.

(5)

Akad apa saja yang digunakan dalam penerbitan efek di Pasar Modal Syariah ???

Akad-akad yang dapat digunakan dalam

penerbitan efek syariah di pasar modal

Indonesia menurut peraturan tersebut adalah

akad ijarah, istishna, kafalah, mudharabah,

musyarakah dan wakalah.

(6)

Sejarah Pasar Modal Syariah di Indonesia

• Pasar Modal Syariah di Indonesia dimulai dengan diterbitkannya Reksa Dana Syariah oleh PT. Danareksa Investment Management pada tanggal 3 Juli 1997.

Selanjutnya, Bursa Efek Indonesia (Bursa Efek Jakarta)

berkerjasama dengan PT. Danareksa Investment

Management meluncurkan Jakarta Islamic Index (JII) pada

tanggal 3 Juli 2000 yang bertujuan untuk memandu investor

yang ingin menginvestasikan dananya secara syariah. Dengan

hadirnya indeks tersebut, maka para investor telah

disediakan saham-saham yang dapat dijadikan sarana

berinvestasi sesuai dengan prinsip syariah.

(7)

Sejarah Pasar Modal Syariah di Indonesia

• Pada tanggal 18 April 2001, untuk pertama kali Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) mengeluarkan fatwa yang berkaitan langsung dengan pasar modal, yaitu Fatwa Nomor 20/DSN-MUI/IV/2001 tentang Pedoman Pelaksanan Investasi Untuk Reksa Dana Syariah. Selanjutnya, instrumen investasi syariah di pasar modal terus bertambah dengan kehadiran Obligasi Syariah PT. Indosat Tbk pada awal September 2002.

Instrumen ini merupakan Obligasi Syariah pertama dan

akad yang digunakan adalah akad Mudharabah.

(8)

Sejarah Pasar Modal Syariah di Indonesia

• Pasar modal syariah bersifat universal, dapat dimanfaatkan tanpa melihat latar belakang Agama dan Ras tertentu. Dalam praktiknya, industri pasar modal syariah mengacu pada prinsip- prinsip syariah yang sejalan dengan konsep islam dalam pemerataan dan peningkatan kemakmuran.

• Pasar Modal Syariah adalah kegiatan yang bersangkutan dengan jual-beli surat berharga yang menganut prinsip-prinsip syariah.

Prinsip syariah yang dimaksud adalah prinsip yang tidak

bertentangan dengan Al-Quran dan Al-Hadits, karena

sesungguhnya Allah swt membolehkan segala bentuk kegiatan

yang bersifat Muamalah kecuali yang jelas-jelas dilarang,

seperti Gharar, Maysir, dan Riba.

(9)

Visi Pasar Modal Syariah

Visi :

Menjadi Pasar Modal Syariah yang

memberikan Kontribusi signifikan bagi

perekonomian Sosial, berkeadilan, dan

melindungi kepentingan Masyarakat.

(10)

Misi Pasar Modal Syariah

• Menjadikan Pasar Modal Syariah sebagai sarana pembiayaan bagi pemerintah dan sektor swasta, serta sebagai sarana investasi pilihan masyarakat.

• Mewujudkan Pasar Modal Syariah yang tumbuh, stabil,berkelanjutan dan akuntabel.

• Mewujudkan sumberdaya manusia di Pasar Modal

Syariah yang berkualitas dan Amanah.

(11)

Peranan Pasar Modal Syariah

Pasar Modal Syariah Memiliki dua peran penting yaitu diantaranya

• Sebagai sumber pendanaan bagi perusahaan untuk pengembangan usahanya melalui penerbitan efek atau surat berharga.

• Sebagai sarana investasi bagi para investor

(12)

Dasar Hukum Pasar Modal Syariah

Sebagai bagian dari sistem pasar modal Indonesia , kegiatan di Pasar modal yang menerapkan prinsip-prinsip syariah juga mengacu kepada Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal berikut peraturan pelaksananaannya (Peraturan Bapepam-LK, Peraturan Pemerintah, Peraturan Bursa dan lain-lain). Bapepam-LK selaku regulator pasar modal di Indonesia, memiliki beberapa peraturan khusus terkait pasar modal syariah, sebagai berikut:

• Peraturan Nomor II.K.1 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah

• Peraturan Nomor IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah

• Peraturan Nomor IX.A.14 tentang Akad-akad yang digunakan dalam Penerbitan Efek Syariah

BAPEPAM-LK = ( Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan sekarang OJK )

(13)

Undang undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang OJK. selain itu kegiatan di pasar modal yang menerapkan prinsip prinsip Syariah juga mengacu pada Undang undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal berikut peraturan pelaksanaannya.

Selain dasar hukum diatas yang menjadi dasar kegiatan pasar modal syariah, Antara lain :

PERATURAN TENTANG

POJK No. 15/POJK.04/2015 Penerapan Prinsip Syariah di Pasar Modal POJK No. 16/POJK.04/2015 Ahli Syariah di Pasar Modal

POJK No. 17/POJK.04/2015 Penerbitan dan Persyaratan Efek Syariah Berupa Saham oleh Emiten Syariah atau Perusahaan Publik Syariah

POJK No. 18/POJK.04/2015 Penerbitan dan Persyaratan Sukuk

POJK No. 19/POJK.04/2015 Penerbitan dan Persyaratan Reksa Dana Syariah

POJK No. 20/POJK.04/2015 Penerbitan dan Persyaratan Efek Beragun Aset Syariah

POJK No. 53/POJK.04/2015 Akad yang digunakan dalam Penerbitan Efek Syariah di Pasar Modal

POJK No. 30/POJK.04/2016 Dana Investasi Real Estate Syariah berbentuk Kolektif

POJK No. 61/POJK.04/2016 Penerapan Prinsip Syariah di Pasar Modal pada Manager Investasi

POJK No. 35/POJK.04/2017 Kriteria Penerbitan Daftar Efek Syariah (DES)

(14)

Fatwa DSN MUI

(15)

Fatwa DSN MUI

(16)

Pasar Primer dan Pasar Sekunder

Kegiatan di dalam pasar modal mengenal dua jenis pasar, yaitu:

Pasar primer atau pasar perdana adalah pasar dimana penerbitan efek yang baru dilakukan oleh penerbit (emiten), seperti perusahaan atau pemerintah kepada pembeli (investor) atau kreditur pertama (Fundamentals of Islamic Money and Capital Markets, Mohd Azmi Omar, Muhamad Abduh, dan Raditya Sukmana).

Secara sederhana, pasar primer adalah praktik pasar yang pertama kali terjadi antara emiten dan investor.Dalam pasar modal, transaksi di pasar primer dilakukan melalui perusahaan efek yang menjadi penjamin emisi efek. Transaksi penerbitan efek pada pasar primer ini sering disebut dengan initial public offering (IPO) (Abdalloh, 2018). Pasar primer ini dapat dianalogikan seperti penjualan barang baru yang belum dijual bebas secara umum.

(17)

Pasar Primer dan Pasar Sekunder

Pasar sekunder adalah pasar dimana efek diperdagangkan setelah efek tersebut ditawarkan di pasar primer. Pasar sekunder juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan transaksi jual beli efek dari investor beli dan investor jual. Transaksi pada pasar sekunder tidak melibatkan emiten lagi. Meskipun para pihak yang bertransaksi mendapatkan keuntungan dari jual beli efek

tersebut, namun perusahan atau emiten yang

menerbitkan saham tidak mendapatkan dana baru yang masuk ke perusahaan.

Ilustrasi transaksi pada pasar sekunder ibarat jual beli rumah dari pemilik rumah sebelumnya dengan perantara bank. Hal ini tidak melibatkan pengembang perumahan (developer) (Abdalloh, 2018).

(18)

Produk Pasar Modal Syariah

Secara konsep, saham syariah tidak bertentangan dengan prinsip syariah karena saham merupakan bukti penyertaan modal kepada perusahaan dan investor akan mendapatkan bagi hasil berupa deviden, akan tetapi tidak semua saham langsung dapat dikategorikan sebagai saham syariah kecuali memenuhi 2 sebab berikut

• Saham yang diterbitkan oleh perusahaan yang secara aktif mendeklarasikan sebagai perusahaan syariah.

• Saham yang diterbitkan oleh perusahaan yang tidak menyatakan sebagai perusahaan syariah akan tetapi memenuhi kriteria sebagai saham syariah oleh OJK atau pihak Penerbit DES (Daftar Efek Syariah).

DES diterbitkan oleh OJK 2 kali dalam setahun yaitu Akhir Bulan Mei dan Akhir Bulan November

1. Saham Syariah

(19)

2. Sukuk

Sebagai salah satu Efek Syariah sukuk memiliki karakteristik yang

berbeda dengan obligasi. Sukuk bukan merupakan surat utang,

melainkan bukti kepemilikan bersama atas suatu aset/proyek. Setiap

sukuk yang diterbitkan harus mempunyai aset yang dijadikan dasar

penerbitan (underlying asset). Klaim kepemilikan pada sukuk

didasarkan pada aset/proyek yang spesifik. Penggunaan dana sukuk

harus digunakan untuk kegiatan usaha yang halal. Imbalan bagi

pemegang sukuk dapat berupa imbalan, bagi hasil, atau marjin, sesuai

dengan jenis akad yang digunakan dalam penerbitan sukuk. Akad yang

digunakan sukuk Antara lain

Ijarah, Mudharabah , Musyarakah, Istishna & Salam.

(20)

3. Reksadana Syariah

Reksa Dana Syariah sebagaimana reksa dana pada umumnya

merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat

pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak

memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung

risiko atas investasi mereka. Reksa Dana dirancang sebagai

sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang

memiliki modal, mempunyai keinginan untuk melakukan

investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan

yang terbatas.

(21)

4. Efek Beragun Aset (EBA) Syariah

Berdasarkan peraturan OJK No. 20/POJK.04/2015 tentang Penerbitan dan Persyaratan Efek Beragun Aset Syariah, Efek beragun aset syariah (EBA syariah) yang diterbitkan di pasar modal Indonesia terdiri dari dua jenis, yaitu:

• EBA syariah berbentuk Kontrak Investasi Kolektif antara manajer investasi dan bank kustodian (KIK-EBAS) adalah efek beragun aset yang portofolio (terdiri dari aset keuangan berupa piutang, pembiayaan atau aset keuangan lainnya), akad dan cara pengelolaannya tidak bertentangan dengan prinsip- prinsip syariah di pasar modal.

• EBA syariah berbentuk surat partisipasi (EBAS-SP) adalah Efek Beragun Aset Syariah yang diterbitkan oleh penerbit yang akad dan portofolionya (berupa kumpulan piutang atau pembiayaan pemilikan rumah) tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah di Pasar Modal serta merupakan bukti kepemilikan secara proporsional yang dimiliki bersama oleh sekumpulan pemegang EBAS- SP.

(22)

DIRE ( Dana Investasi Real Estate ) Syariah

DIRE Syariah adalah Efek Syariah yang

mengumpulkan dana Investor untuk di

investasikan pada asset real estate, yang

dimaksud aset real estate adalah asset tanah

secara fisik dan bangunan yang ada di

atasnya.

(23)

Referensi

Dokumen terkait

TINJAUAN YURIDIS EFEK BERAGUN ASET SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER PENDANAAN DAN INVESTASI DENGAN UNDERLYING ASSET BERUPA PENDAPATAN PEMBIAYAAN KEPEMILIKAN RUMAH (PKR)

EBA berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP) adalah Efek Beragun Aset yang diterbitkan oleh Penerbit yang portofolionya berupa Kumpulan Piutang dan merupakan bukti kepemilikan

17/POJK.04/2015 tentang Penerbitan dan Persyaratan Efek Syariah berupa Saham oleh Emiten Syariah atau Perusahaan Publik Syariah terdapat beberapa kriteria tentang persyaratan

No.15/POJK.04/2015 Tentang Penerapan Prinsip Syariah Di Pasar Modal disebutkan bahwa Efek berupa saham, termasuk HMETD syariah dan Waran syariah, yang diterbitkan

Dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah disebutkan bahwa Efek Syariah adalah Efek sebagaimana dimaksud dalam UUPM dan peraturan

Dalam hal Emiten atau Perusahaan Publik yang menerbitkan Efek Syariah sewaktu-waktu tidak memenuhi persyaratan tersebut di atas, maka Efek yang diterbitkan dengan sendirinya

Apakah menurut pendapat Saudara/i regulasi atau peraturan yang telah dikeluarkan sudah mendukung Sekuritisasi Aset Syariah Efek Beragun Aset Syariah baik itu KIK

Efek Syariah yang diterbitkan oleh lembaga keuangan internasional dimana Pemerintah Republik Indonesia menjadi salah satu anggotanya; v memiliki Efek Beragun Aset Syariah yang