MENGENITIS
DEFENISI
Mengenitis adalah peradangan pada selaput menigen, cairan serebrospinal dan spinal Columm yang menyebabkan proses infeksi pada sistef saraf pusat
PATOFISIOLOGI
-Efek peradangan akan menyebabkan peningkatan cairan cerebro spinalis yang dapat enyebabkan obstruksi dan selanjutnya terjadi hidrosefalus dan peningkatan tekanan intra kranial. Efek patologmi dari peradangan tersebut adalah Hiperemi pada meningen. Edema dan eksudasi yang kesemuanya menyebabkan peningkatan intra kcranial
-Organisme masuk melalui sel darah merah pada blood brai barrier. Masuknya dapat melalui.
trauma penetrasi, prosedur pembedahan, atau pecahnya abses serebral atau kelainan sistem saraf pusat Otorrhea atau rhinorrhea akibat fraktur dasar tenggkorak dapat menimbulkan meningitis, dimana terjadi hubungan antara CSF dan dunia luar.
- Masuknya mikroorganisme ke susunan saraf pusat melalui ruang sub-arachnoid dan menimbulkan respon peradangan pada via, arachnoid, CSF dan ventrikel.
- Dari reaksi radang muncul eksudat dan perkembangan infeksi pada ventrikel, edema dan skar jaringan sekeliling ventrikel menyebabkan obstruksi pada CSF dan menimbulkan hidrosefalus.
- Meningitis bakteri; netrofil, monosit, limfosit dan yang lainnya merupakan sel respon radang.
Eksudat terdiri dari bakteri fibrin dan lekosit yang dibentuk di ruang subarachnoid.
Penumpukan pada CSF akan bertambah dan mengganggu aliran CSF di sekitar otak dan medulla spinalis. Terjadi vasodilatasi yang cepat dari pembuluh darah dapat menimbulkan rupture atau trombosis dinding pembuluh darah dan jaringan otak dapat menjadi infarct.
- Meningitis virus sebagai akibat dari penyakit virus seperti meales, mump, herpes simplek dan herpes zoster. Pembentukan eksudat pada umumnya tidak terjadi dan tidak ada mikroorganisme pada kultur CSE
KOMPLIKASI
-hidrosefalus obstruktif
-meningococcal septicemin (mengingocemia) -sindrom water friderichcen ( septic syok , DIC, Pendarahan adrenal birateral)
-SIAD (Syndrome Inappropriarete Antidiretic Hormone) -Efusi subdural
-Kejang
-Endema dan herniasi serebral -Cerebral Palsy
-Gangguan mental -Ganggauan belajar -Attention deficit disorder
ETIOLOGI
-Bakteri; hemapholius infulzea (tipe B ), streptococcus pneumonia , neisseria mengenitis, B hemolytic streptococcus , streptococcus aureu , e. coli
-Faktor presisessa jenis kelamin: laki-laki lebih sering dibandingkan dengan wanita - Faktor maternal: ruptur membrane fetal, infeksi mate pada minggu terakhir kehamilan -Faktor imunologi defistensi imunoglobulin. anak yang mendapatkan obat imunosupresi - Anak dengan kelainan sistem saraf pusat, pembedahan atau injury yang berhubungan dengan
sistem persarafan
MANIFESTASI KLINIS
-Neunatus: menolak makan , refeleks menghisap kurang muntah dan diare, tonus otot Kurang, gerak, dan menanggis lemah
-Anak dan remaja: demam tinggi, sakit kepala, yang diikuti dengan perubahaan sensori , kejang Serta mudah termulasi dan tragritasi , fotobia, delirium, halusianasi , prilaku agresif atau maniak stupor,koma, kaku kuduk, opistotonus . tanda kering dan brudzinki positif, refleks fisiologis hiperaktif, ptechiae atau pruritus (menunjukkan adanya infeksi meningococcal).
- Bayi dan anak anak (usia 3 bulan hingga 2 tahun): demam, malas makan, muntah, mudah terstimulasi, kejang. menangis dengan merintih, ubun-ubun menonjol, kaku kuduk, dan tanda Kernig dan Brudzinsky positif.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
-Punksi Lumbal: tekanan cairan meningkat, jumlah sel darah putih meningkat, glukosa menurun, protein meningkat
-Kultur darah
-Kultur swab hidung dan tenggorokan
PENATALAKSANAAN TERAPUTIK -Isolasi
- Terapi antimikroba: antibiotic yang diberikan didasarkan pada hasil kultur, diberikan dengan dosis tinggi melalui intravena
-Mempertahankan hidrasi optimum mengatasi kekurangan arran dan mencegah kelebihan cairan yang dapat menyebabkan edema
- Mencegah dan mengobati komplikasi aspirasi efusi subdural ( pada bayi), terapi heparin pada anak yang mengalami DIC
- Mengontrol kejang pemberian terapi antiepilepsi - Mempertahankan ventilasi
- Mengurangi meningkatnya tekanan intra cranial - Penatalaksanaan syok bacterial
- Mengontrol perubahan suhu lingkungan. yang ekstrim -Memperbaiki anemia
PENGKAJIAN
-Riwayat Keperawatan: riwayat kelahiran, penyakit kronis, neoplasma riwayat pembedahan pada otak, cedera kepala
- Pada Neonatus: kaji adanya perilaku menolak untuk makan, reflek mengisap kurang, muntah atau diare, tonus otot kurang, kurang gerak dan menangis lemah
- Pada anak anak dan remaja: kaji adanya demam tinggi, sakit kepala, muntah yang diikuti dengan perubahan sensori, kejang mudah terstimulasi dan teragitasi, fotofobia, delirium, halusinasi, per- ilaku agresif atau maniak, penurunan kesadaran, kaku kuduk, Opistotonus, tanda Kernig dan Brudzinsky positif, refleks fisiologis hiperaktif, ptechiae atau pruritus.
-Bayi dan anak anak (usia 3 bulan hingga 2 tahun): kaji adanya demam, malas makan, muntah, mudah terstimulasi. kejang, menangis dengan merintih, ubun-ubun menonjol. Kaku kuduk, dan tanda kerniq dan Brudzinksy positif.
DIAGNOSA KEPERAWATAN no