• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mengoptimalkan Pembelajaran Melalui Diskusi Kelompok: Strategi dan Manfaatnya

N/A
N/A
ardhy gme

Academic year: 2024

Membagikan "Mengoptimalkan Pembelajaran Melalui Diskusi Kelompok: Strategi dan Manfaatnya "

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

METODE PEMBELAJARAN:

Mengoptimalkan Pembelajaran Melalui Diskusi Kelompok: Strategi dan Manfaatnya

Fitri Humairoh

E-mail : [email protected]

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Riau

Pendahuluan

Pandangan yang disampaikan oleh (Fadillah et al., 2021) dan (Syakdiyah et al., 2019) sejalan dengan perkembangan global saat ini yang menuntut peserta didik untuk siap bersaing dengan pengetahuan dan keterampilan yang relevan. Memiliki daya saing yang baik menjadi hal yang penting agar peserta didik dapat menghadapi perubahan yang terjadi di lingkungan sekitar mereka. Menurut (Fadillah et al., 2021), peserta didik harus memiliki kekuatan regulasi, kompetensi, dan berbagai keterampilan yang relevan. Hal ini menunjukkan bahwa peserta didik perlu mempersiapkan diri dengan baik agar dapat mengikuti perkembangan yang ada. Jika dasar- dasar tersebut tidak terpenuhi, hal ini dapat mempengaruhi kemampuan mereka dalam melaksanakan aktivitas atau kegiatan berikutnya. Selain itu, menurut (Mustafa et al., 2019a;

2019b) juga menunjukkan bahwa peserta didik yang memiliki luas wawasan dan pengetahuan yang baik akan memberikan dampak positif secara kualitas dan kuantitas. Oleh karena itu, peserta didik perlu mengembangkan kemampuan berpikir kritis agar dapat menggali berbagai informasi secara maksimal. (Zulhafizh et al., 2022)

Dalam konteks ini, diskusi kelompok dapat menjadi metode pembelajaran yang efektif untuk membantu peserta didik dalam mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan berpikir kritis. Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat berinteraksi dan berkolaborasi dengan rekan sejawat mereka, saling bertukar ide, dan memperdalam pemahaman mereka tentang suatu konsep. Diskusi kelompok juga dapat memfasilitasi proses pemecahan masalah, pengambilan keputusan, serta pengembangan keterampilan komunikasi dan sosial yang penting dalam konteks global saat ini. Dengan memanfaatkan strategi dan manfaat dari diskusi kelompok, peserta didik dapat memperluas pengetahuan dan meningkatkan keterampilan yang

(2)

relevan untuk bersaing secara global. Diskusi kelompok juga dapat membantu mereka dalam mengasah kemampuan berpikir kritis yang akan membantu mereka dalam menggali berbagai informasi secara maksimal dan menghadapi perubahan yang terus berlangsung di dunia saat ini.

Diskusi Kelompok

Diskusi kelompok merupakan suatu kegiatan di mana sekelompok orang berkumpul untuk berinteraksi dan berbagi ide, pandangan, dan pemikiran mereka tentang suatu topik atau masalah tertentu. Dalam diskusi kelompok, peserta didik saling berbicara dan berdiskusi secara teratur dengan tujuan untuk mencapai pemahaman yang lebih baik, menyelesaikan masalah, atau mencapai keputusan bersama. Oleh karena itu, diskusi kelompok sering digunakan dalam pendidikan sebagai metode pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara aktif dan berpartisipasi. Hal tersebut memungkinkan peserta didik untuk belajar dari sudut pandang dan pengalaman yang berbeda, mengembangkan keterampilan komunikasi dan kerjasama, serta membangun pemahaman yang komprehensif tentang topik yang dibahas. Dalam metode ini, seorang fasilitator dapat berperan sebagai pengatur dan pemimpin diskusi, memastikan partisipasi aktif semua peserta didik dan mengikuti aturan diskusi yang telah ditetapkan.

Fasilitator juga dapat mengajukan pertanyaan panduan, merangkum poin-poin penting, dan memastikan kelancaran dan efektivitas diskusi.

Menurut (Latifah, 2013) diskusi merupakan metode pembelajaran yang dapat diartikan sebagai strategi dengan melibatkan peserta didik dalam berbicara dan mencari solusi alternatif terhadap suatu topik yang dianggap problematis. Dalam diskusi, baik guru, peserta didik, maupun kelompok peserta didik memiliki fokus dan perhatian yang sama terhadap topik yang sedang dibahas. Metode diskusi dalam kegiatan belajar mengajar memiliki beberapa kelebihan yang signifikan. Pertama, metode diskusi dapat merangsang siswa untuk menjadi lebih kreatif dalam memberikan gagasan dan ide-ide. Mereka diajak untuk berpikir secara aktif dan berkontribusi dalam pembahasan. Kedua, melalui diskusi, siswa dilatih untuk berinteraksi dan bertukar pikiran dalam mengatasi setiap permasalahan yang dihadapi. Mereka belajar untuk mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain, serta mencari solusi bersama. Ketiga, diskusi juga melatih siswa untuk mengemukakan pendapat atau gagasan secara verbal dengan lebih percaya diri.

(3)

Namun, seperti halnya metode lainnya, diskusi juga memiliki beberapa kelemahan.

Pertama, sering terjadi dominasi pembicaraan oleh beberapa siswa yang memiliki keterampilan berbicara yang lebih baik, sehingga siswa lainnya mungkin kurang berpartisipasi. Kedua, pembahasan dalam diskusi kadang-kadang dapat meluas dan tidak terfokus, sehingga menyebabkan kesimpulan menjadi kabur. Ketiga, perbedaan pendapat dalam diskusi dapat memunculkan emosi yang tidak terkontrol, mengganggu iklim pembelajaran, dan membuat beberapa siswa merasa tersinggung.

Pada akhirnya, kelebihan metode diskusi dalam pembelajaran jauh lebih banyak daripada kelemahannya. Dengan pemahaman yang baik tentang kelebihan dan kelemahan ini, pendidik dapat mengambil langkah-langkah untuk memaksimalkan manfaat metode diskusi dan mengatasi kendala yang mungkin timbul selama proses diskusi.

Pemilihan Topik yang Menarik dan Relevan

Pemilihan topik yang menarik dan relevan merupakan strategi penting dalam mempersiapkan diskusi kelompok yang efektif. Berikut adalah beberapa poin yang dapat dibahas dalam menguraikan strategi pemilihan topik:

1. Identifikasi minat dan kebutuhan peserta didik

Penting untuk mempertimbangkan minat dan kebutuhan peserta didik dalam memilih topik diskusi. Memahami apa yang menarik dan relevan bagi mereka akan membantu membangun motivasi dan keterlibatan peserta didik.

2. Kaitkan dengan konteks kehidupan nyata

Memilih topik yang memiliki keterkaitan dengan kehidupan nyata peserta didik akan membuat diskusi lebih relevan dan memberikan makna yang lebih kuat. Misalnya, memilih topik yang berkaitan dengan masalah sosial, lingkungan, atau teknologi yang sedang relevan dalam kehidupan sehari-hari mereka.

3. Pertimbangkan keragaman peserta didik

Mengakomodasi keragaman peserta didik dalam pemilihan topik dapat meningkatkan minat dan partisipasi mereka dalam diskusi. Memilih topik yang dapat mencakup berbagai sudut pandang, latar belakang budaya, atau kepentingan individu akan mendorong diskusi yang lebih beragam dan bermanfaat.

4. Relevansi dengan kurikulum dan tujuan pembelajaran

(4)

Memilih topik yang terkait dengan kurikulum dan tujuan pembelajaran yang ditetapkan akan memastikan bahwa diskusi kelompok mendukung proses pembelajaran yang direncanakan. Topik yang terkait dengan konsep atau materi yang sedang dipelajari dapat memperkuat pemahaman dan aplikasi peserta didik.

5. Inovasi dan kontroversi

Memilih topik yang mengandung elemen inovasi atau kontroversi dapat merangsang pemikiran kritis dan diskusi yang menarik. Topik yang menantang dan memunculkan berbagai pendapat akan mendorong peserta didik untuk melihat masalah dari berbagai sudut pandang dan mengembangkan keterampilan analitis.

6. Gunakan sumber daya yang relevan

Memanfaatkan sumber daya yang relevan, seperti artikel, video, atau studi kasus, dapat mendukung pemilihan topik yang menarik dan relevan. Sumber daya tersebut dapat memberikan informasi tambahan dan memperkaya diskusi kelompok.

Dengan mempertimbangkan strategi pemilihan topik yang menarik dan relevan, diskusi kelompok dapat menjadi lebih menarik, bermakna, dan memberikan dorongan motivasi bagi peserta didik.

Penentuan Tujuan Diskusi

Penentuan tujuan dalam diskusi kelompok memiliki peran yang sangat penting dalam memandu peserta didik dalam mencapai hasil yang diinginkan. Dengan menetapkan tujuan yang jelas, peserta didik menjadi lebih fokus dan terarah dalam pembahasan. Tujuan yang ditetapkan dapat mencakup berbagai hal, seperti pemecahan masalah, pemahaman konsep, analisis kasus, atau pengembangan keterampilan tertentu.

Dengan adanya tujuan yang jelas, peserta didik dapat lebih mengarahkan energi dan perhatian mereka pada aspek-aspek penting yang terkait dengan tujuan tersebut. Selain itu, tujuan yang jelas juga memberikan panduan bagi fasilitator atau guru dalam mengarahkan diskusi dan memastikan pertanyaan yang relevan dan arahan yang sesuai. Dengan melibatkan peserta didik dalam menentukan tujuan diskusi, hal ini juga mempertimbangkan kebutuhan dan pemahaman mereka. Oleh karena itu, tujuan yang ditetapkan dapat memberikan manfaat yang nyata dalam proses pembelajaran peserta didik, baik dalam hal pemahaman konsep, keterampilan berpikir kritis, kerja tim, atau aspek lainnya yang relevan.

(5)

Mempersiapkan Materi dan Sumber Referensi

Mempersiapkan materi dan sumber referensi yang relevan adalah langkah penting dalam mempersiapkan diskusi kelompok yang efektif. Penting untuk memilih materi yang sesuai dengan tingkat pemahaman peserta didik dan mempersiapkannya dengan cara yang terstruktur.

Selain itu, menyediakan sumber referensi yang berkualitas dan beragam akan membantu peserta didik memiliki landasan yang kuat dalam diskusi. Pastikan materi disajikan dengan cara yang menarik dan mudah dipahami, serta memastikan akses peserta didik terhadap materi dan sumber referensi yang disediakan. Hal ini akan meningkatkan keterlibatan peserta didik dan membantu mereka mengembangkan keterampilan berpikir kritis serta mengeksplorasi sudut pandang yang berbeda dalam diskusi kelompok.

Memfasilitasi Diskusi Kelompok

Mempersiapkan dan memfasilitasi diskusi kelompok yang efektif melibatkan beberapa tips dan teknik penting. Salah satunya adalah menggunakan pertanyaan terbuka untuk mendorong peserta didik berpikir lebih dalam dan berpartisipasi aktif dalam diskusi. Selain itu, memberikan umpan balik yang konstruktif akan membantu peserta didik memperbaiki dan mengembangkan ide-ide mereka. Merangkum poin-poin penting yang telah dibahas juga penting untuk mengklarifikasi dan mengingatkan peserta didik tentang inti dari diskusi. Selain itu, penting untuk mengelola waktu dengan baik dan memastikan setiap peserta didik memiliki kesempatan untuk berpartisipasi. Menggunakan teknik penyampaian yang beragam juga membantu mempertahankan minat dan keterlibatan peserta didik. Terakhir, penting bagi fasilitator untuk mengelola konflik dengan bijaksana dan mencari solusi yang saling menguntungkan. Dengan menerapkan tips dan teknik ini, diskusi kelompok dapat menjadi lebih produktif, meningkatkan pemahaman peserta didik, dan mendorong pertukaran gagasan yang kreatif.

Manfaat Diskusi Kelompok dalam Pembelajaran

Manfaat dari penerapan metode diskusi yang telah terbukti berhasil menurut (Taniredja et al., 2011) adalah sebagai berikut:

(6)

1. Memperdalam pemahaman siswa terhadap pengetahuan yang telah mereka kuasai sebelumnya. Diskusi memungkinkan siswa untuk mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam melalui pertukaran ide dan pemikiran dengan sesama peserta diskusi.

2. Melatih siswa dalam mengidentifikasi masalah, merumuskan strategi pemecahan masalah, dan mengambil keputusan yang tepat. Diskusi memberikan kesempatan bagi siswa untuk berlatih dalam berpikir analitis dan kritis, serta mengembangkan keterampilan dalam mengatasi tantangan yang dihadapi.

3. Mengajarkan siswa tentang kerja tim dan kolaborasi. Dalam diskusi kelompok, siswa belajar bekerja bersama dalam memecahkan masalah dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Mereka belajar untuk mendengarkan pendapat orang lain, berbagi ide, dan mencapai kesepakatan bersama.

Dengan demikian, melalui metode diskusi yang efektif, siswa dapat memperdalam pemahaman, mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, dan belajar bekerja sama dalam konteks kelompok.

Contoh Penerapan Diskusi Kelompok

Salah satu contoh penerapan diskusi kelompok dalam pembelajaran adalah ketika guru memberikan tugas kepada siswa untuk menganalisis sebuah kasus studi mengenai konflik antarbudaya. Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari beberapa anggota.

Setiap kelompok diberikan waktu untuk membaca dan mempelajari kasus studi tersebut secara mendalam. Selanjutnya, mereka diberikan kesempatan untuk berdiskusi dalam kelompok tentang penyebab konflik, faktor yang mempengaruhi, dan solusi yang mungkin dapat ditemukan.

Selama diskusi, siswa saling berbagi pemikiran, memberikan perspektif mereka, dan mencari solusi yang terbaik. Pemimpin kelompok memfasilitasi diskusi dengan mengajukan pertanyaan terbuka, memastikan partisipasi semua anggota kelompok, dan mengarahkan diskusi ke arah yang relevan. Setelah diskusi selesai, masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka kepada seluruh kelas, sehingga siswa dapat saling belajar dan memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang konflik antarbudaya. Dengan demikian, diskusi kelompok memberikan kesempatan bagi siswa untuk berinteraksi, berpikir kritis, dan mengembangkan pemahaman yang lebih luas tentang isu yang kompleks.

(7)

Kesimpulan

Diskusi kelompok adalah metode pembelajaran yang efektif dalam mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Persiapan yang matang, pemilihan topik yang relevan, penentuan tujuan yang jelas, dan penggunaan teknik-fasilitasi yang tepat adalah kunci keberhasilan dalam melaksanakan diskusi kelompok. Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat berinteraksi, bertukar ide, memperdalam pemahaman, serta mengembangkan keterampilan komunikasi, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan.

Manfaat dari penerapan diskusi kelompok termasuk pemperdalam pemahaman siswa, pelatihan dalam mengidentifikasi masalah dan mengambil keputusan, serta pembelajaran tentang kerja tim dan kolaborasi.

Saran

Untuk memaksimalkan manfaat dari diskusi kelompok, beberapa saran dari peneliti yang dapat diterapkan, yaitu:

1. Identifikasi minat dan kebutuhan peserta didik: Mengetahui minat dan kebutuhan peserta didik membantu dalam memilih topik yang menarik dan relevan. Melibatkan peserta didik dalam pemilihan topik juga meningkatkan keterlibatan mereka dalam diskusi.

2. Persiapan materi dan sumber referensi yang relevan: Persiapkan materi dengan mempertimbangkan tingkat pemahaman peserta didik. Sediakan sumber referensi berkualitas yang dapat digunakan sebagai acuan selama diskusi.

3. Penentuan tujuan yang jelas: Tetapkan tujuan yang ingin dicapai melalui diskusi kelompok. Tujuan yang jelas membantu peserta didik tetap fokus dan terarah dalam pembahasan.

4. Fasilitasi yang efektif: Gunakan teknik-fasilitasi yang sesuai seperti pertanyaan terbuka, umpan balik konstruktif, merangkum poin-poin penting, pengelolaan waktu yang baik, dan penanganan konflik dengan bijaksana.

5. Fasilitasi partisipasi aktif: Dorong partisipasi aktif dari semua peserta didik. Berikan kesempatan kepada setiap peserta didik untuk berbicara dan berbagi pandangan mereka.

6. Pemantauan dan evaluasi: Pantau kemajuan peserta didik selama diskusi kelompok.

Evaluasi pemahaman mereka dan berikan umpan balik yang membantu mereka memperbaiki keterampilan dan pengetahuan mereka.

(8)

Dengan menerapkan saran-saran di atas, pendidik dapat memastikan bahwa diskusi kelompok efektif dalam mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Diskusi kelompok menjadi sarana yang efektif untuk mempersiapkan peserta didik menghadapi tantangan global dan bersaing secara global.

Daftar Pustaka

Anggreni, N. L. O. (2019). Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa Sekolah Dasar Dapat Ditingkatkan melalui Optimalisasi Penerapan Metode Diskusi Kelompok Kecil (Small Group Discussion). Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran, 3(2), 201–208.

Ani, W. (2004). Metode Mengajar sebagai Strategi dalam Mencapai Tujuan Belajar Mengajar.

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, 3(1), 66–70.

Dewi, L. M. I., & Rimpiati, N. L. (2016). Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Video Interaktif Dengan Seting Diskusi Kelompok Kecil untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Pada Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Universitas Dhyana Pura, 1(1), 31–46.

Fadillah, R., Ambiyar, A., Giatman, M., Fadhilah, F., Muskhir, M., & Effendi, H. (2021). Meta Analysis: Efektivitas Penggunaan Metode Proyect Based Learning dalam Pendidikan Vokasi. Jurnal Pedagogi dan Pembelajaran, 4(1), 138-146.

https://doi.org/10.23887/jp2.v4i1.32408.

Indrizal, E. (2014). Diskusi Kelompok Terarah. Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya, 16(1), 75. https://doi.org/10.25077/jantro.v16i1.12

Juniar, D. T., Rohyana, A., & Rahmat, A. A. (2019). Pengembangan Model Pembelajaran Diskusi Kelompok dalam Meningkat Pemahaman dan Aktivitas Belajar Mahasiswa.

JUARA : Jurnal Olahraga, 4(1), 15–26.

Lailiyah, N., & Wulansari, W. (2017). Peningkatan Keterampilan Berbicara melalui Metode Diskusi Kelompok Model Tanam Paksa Siswa Kelas X Pemasaran 1 SMK PGRI 2 Kediri.

Jurnal Pendidikan (Teori Dan Praktik), 1(2), 166–173.

https://doi.org/10.26740/jp.v1n2.p166-173

(9)

Latifah, L. (2013). Metode Diskusi Kelompok Berbasis Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika di SMA. Jurnal Ilmiah Guru Caraka Olah Pikir Edukatif, 0(1), 15–20.

Mustafa, M. N., Hermandra, & Zulhafizh. (2019a). The Effort to Raise Students’ Knowledge and Comprehension in the Learning Activity by Advanced Teachers. Proceedings of the UR International Conference on Educational Sciences, 237-244.

Mustafa, M. N., Hermandra, & Zulhafizh. (2019b). Problem Solving Strategies in Learning Activities: A Study on Students’ Perception. Semirata 2019, 27-29 September 2019, 67-77.

Salichah, S. M. (2021). Meningkatkan Minat Serta Hasil Belajar PAI dan BP melalui Metode Diskusi Kelompok. Nuansa Akademik: Jurnal Pembangunan Masyarakat, 6(2), 103–114.

https://doi.org/10.47200/jnajpm.v6i2.798

Suhandi, D. Y., Ibrahim, M. Y. ;, & Budjang, G. (2017). Efektivitas Penggunaan Metode Diskusi Pada Mata Pelajaran Sosiologi Di SMA Negeri 2 Sungai Ambawang. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran, 2, 11.

Syakdiyah, A., Nurmahmudah, F., & Wijayanti, W. (2019). Active Learner Strategies in Era of Disruption: A Literature Review. In First International Conference on Progressive Civil Society (ICONPROCS 2019) (pp. 165-168). Atlantis Press.

https://doi.org/10.2991/iconprocs19.2019.34.

Taniredja, T., Faridli, E. M., & Harmianto, S. (2011). Model-Model Pembelajaran Inovatif. In Model-Model Pembelajaran Inovatif.

Zulhafizh, Hermandra, & Asnawi. (2022). Mengeksplorasi Informasi sebagai Strategi Peningkatan Kualitas Pengetahuan dan Pemahaman di Kalangan Mahasiswa. Indonesian Journal of Educational Science (IJES), 05(01), 1–13.

Referensi

Dokumen terkait

Diskusi akan menjadi luar biasa apabila digunakan dengan benar dalam proses belajar dan mengajar (Lowe, dalam Killen:2007). Diskusi mungkin memiliki unsur spontan dan tak

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa bimbingan kelompok dengan teknik diskusi efektif untuk meningkatkan minat berwirausaha pada peserta didik

Dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok

Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil 3 langsung, artinya semua anggota kelompok mendapat kesempatan untuk saling beradu argumentasi dan saling mendengarkan

Melalui diskusi kelompok, peserta didik menjelaskan struktur atau sistematika teks pidato yang dibaca dengan benar.. Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian,

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian,

Hasil penelitian ini menunjukan diskusi kelompok dapat meningkatkan keterampilan sosial siswa di MAN 2 Banda Aceh kemudian pelaksanaan diskusi kelompok yang dilakukan sesuai