• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI TELADAN MULIA ASMAUL HUSNA MENGGUNAKAN METODE MAKE A MATCH KELAS IV SD NEGERI 164 SELUMA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI TELADAN MULIA ASMAUL HUSNA MENGGUNAKAN METODE MAKE A MATCH KELAS IV SD NEGERI 164 SELUMA."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Volume 1 No 1 (2023), Desember P-ISSN: .... - ...., E-ISSN: .... - ....

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License

1

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Materi Teladan Mulia Asmaul Husna Menggunakan Metode Make A Match Kelas Iv Sd Negeri 164 Seluma.

Heni Rahmawati, S.Pd.I

SD Negeri 164 Seluma, Email:[email protected]

Abstrak: Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 164 Seluma. Yang menjadi subjeknya adalah guru dan siswa kelas IV SD Negeri 164 Seluma. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah menggunakan metode make a match. Penelitian ini berlatar belakang permasalahan dari kurangnya penggunaan metode yang bervariasi dan dapat digunakan dalam proses pembelajaran di kelas dan lebih mengandalkan metode mengajar yang konvensional, sehingga peserta didik kurang termotivasi dalam belajar yang menyebabkan nilai siswa tergolong rendah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan pada semester ganjil 2023/2024. Adapun tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada materi “Teladan Mulia Asmaul Husna” dengan menggunakan metode make a match dalam pembelajaran. Sumber data yang di ambil adalah sumber data utama atau primer yaitu peserta didik kelas IV SD Negeri 164 Seluma yang terdiri dari 20 Peserta didik. Sedangkan untuk tekhnik pengumpulan data pelengkap atau skunder saya ambil dari guru sebagai observer ketika proses pembelajaran berlangsung selama 2 siklus yaitu siklus 1, dan siklus 2. Dalam penelitian ini terdapat empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan,observasi dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes tertulis. Dari hasil peneliti peroleh hasil belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti peserta didik mengalami peningkatan dengan menggunakan metode Make a Match. Hal ini dibuktikan dengan hasil belajar pada siklus 1 yaitu 60% sedangkan pada siklus ke II yaitu 99% dengan nilai rata-rata 82.

Kata Kunci : Pendidkan Agama Islam, metode pembelajaran make a match, hasil belajar, Asmaul Husna.

(2)

2

1. Pendahuluan

Pendidikan merupakan suatu aspek penting dalam pendidikan, karena manusia itu diciptakan tidak hanya untuk hidup melainkan terdapat tujuan mulia dan memerlukan ilmu yang didapatkan dari proses pendidikan. Hal inilah yang membedakan antara manusia dengan makhluk lainnya, dan manusia yang memiliki ilmu akan lebih unggul dan Allah akan mengangkat derajat yang tinggi disisinya. Sebagaimana firman Allah :

Artinya: Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang- lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S Al-Mujadilah : 11).

Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Sehingga Proses pembelajaran tersebut perlu direncanakan, dilaksanakan, dinilai, dan diawasi agar terlaksana secara efektif dan efisien. Selain guru, Orang tua juga sangat berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik. karena tak jarang peserta didik mendapatkan masalah di rumah dengan orang tua terbawa kesekolah dan mengenai mental peserta didik tersebut sehingga hasil belajar tidak ada sama sekali dalam sehari itu karena fikrannya sudah terganggu. Sehingga guru harus bisa menempatkan strategi media untuk menimbulkan semangat peserta didik yang berimbas terhadap hasil belajar peserta didik tersebut.( Abdul Ghani, 337- 343,2015) karena tidak jarang di temukan jika guru dalam proses belajar mengajar salah strategi dan media peserta didik dalam masalah akan

(3)

3

membangkang malah keluar kelas dan tidak mendengarkan ajaran yang di berikan gurunya (Firmansyah,2015).

Hal ini disebabkan karena kurang maksimalnya pendidik atau guru dalam penggunaan metode dalam belajar, seperti metode make a match dalam proses pembelajaran berlangsung. Sehingga peserta didik kurang berminat secara serius dalam belajar materi teladan Mulia Asmaul Husna. Berangkat dari permasalahan inilah penulis tergugah untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas yanng di tuangkan dalam PTK yang berjudul: “Upaya meningkatkan Hasil belajar siswa materi Teladan Mulia Asmaul Husna menggunakan metode Make a Match pada kelas IV SD Negeri 164 Seluma”.

2. Metode/Metodologi Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang menjadi fokus dalam penelitian ini maka jenis Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK).

Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Dalam penelitian ini yang penulis jadikan sebagai subyek penelitian adalah peserta didik kelas IV dengan jumlah 20 Peserta Didik.

Identifikasi Subbagian

Pada penelitian ini Peserta berjumlah 20 orang peserta didik SD Negeri 164 Seluma. Sedangkan sampel yang digunakan merupakan kelas IV. Dalam pelaksanaannya, PTK diawali dengan mendiagnosis masalah, yaitu kesadaran akan permasalahan yang dirasakan, dianggap menghambat pencapaian tujuan pembelajaran sehingga dapat berdampak kurang baik terhadap proses pembelajaran. Secara umum langkah-langkah PTK akan membentuk siklus sampai dirasa ada perubahan kearah yang lebih baik. Secara garis besar terdapat empat tahapan untuk dilalui, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

Karakteristik Peserta (Subjek)

Adapun subjek berasal dari peserta didik kelas IV SD Negeri 164 Seluma . yang berjumlah 20 orang. Terdiri dari 7 orang laki-laki dan 13 orang perempuan.

Berdasarkan observasi di kelas IV, masih ada peserta didik yang belum mampu menghafal Asmaul Husna Al-Malik, Al-Aziz, Al-Quddus, As-Salam, dan Al-

(4)

4

Mu’min serta artinya. Hanya beberapa peserta didik yang bisa menghafal Asmaul Husna Al-Malik, Al-Aziz, Al-Quddus, As-Salam dan Al-Mu’min dengan tepat.

Desain Peneltian

Penelitian ini akan dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Variabel penelitian yang digunakan ada dua, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas berupa solusi yaitu metode make a match dan variabel terikat berupa masalah yaitu kemampuan menghafal Asmaul Husna dan artinya. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data kualitatif berupa deskripsi.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, tes dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan setiap kali pemberian tindakan berakhir dan sesudah pengumpulan data. Berdasarkan data dari lembar observasi, serta daftar nilai Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, kemudian dilakukan analisis. Analisis data dilakukan selama proses penelitian berlangsung dan sampai penelitian selesai.

3. Hasil Penelitian

1) Hasil Penelitian Siklus I

Setelah dilakukan uji instrumen pada siklus I terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan metode make a match, maka dapat ditemukan adanya peningkatan kemampuan sebelum dilaksanakan tindakan. Adapun Hasil belajar pada materi Teladan Mulia Asmaul Husna pada siklus 1 yang didapatkan ketika pembelajaran berlangsung dan yang diamati oleh peneliti. Sehingga terdapat gambaran hasil observasi berdasarkan pada tabel di bawah ini:

Tabel 1. Hasil belajar siswa menggunakan metode make a match siklus 1:

No. Nama Siswa KKM Nilai Ketuntasan

1 Adit Firmansyah 7 75 Tuntas

2 Alfiano Dheon Pratama 70 80 Tuntas

3 Annisa Noor HayuNingtyas 70 80 Tuntas

(5)

5

4 Avika Intan 70 70 Tuntas

5 Ferzian 70 50 Belum Tuntas

6 Febrian Bayu 70 60 Belum Tuntas

7 Isna Zahratul 70 67 Belum Tuntas

8 Kian Farizki 70 80 Tuntas

9 M. Fajar Gifari 70 60 Belum Tuntas

10 Nikita Kirana 70 80 Tuntas

11 Olivia Dini Arista 70 90 Tuntas

12 Riana Aprilia 70 80 Tuntas

13 Sintya Sari 70 60 Belum Tuntas

14 Syaskia Fatma 70 80 Tuntas

15 Ridho Mustofa 70 65 Belum Tuntas

16 Tiara Ramadhani 70 75 Tuntas

17 Tiara Septi Ananda 70 70 Tuntas

18 Zahwa Nurul Afifah 70 50 Belum Tuntas

19 Ziva Khaira Azahra 70 80 Tuntas

20 Vahris Firmansyah 70 60 Belum Tuntas

Total 1412

Rata-Rata 71

Presentasi Ketuntasan 60%

Presentasi belum ketuntasan 40%

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa pengetahuan peserta didik meningkat dari pada kondisi awal ketika pembelajaran belum menggunkan metode make a match. Sudah ada peningkatan hasil yaitu siswa yang berhasil mendapat

(6)

6

ketuntasan nilai sebanyak 60% dari jumlah keseluruhan siswa, sedangkan jumlah siswa yang belum berhasil 40 % dari jumlah keseluruhan. Sehingga Nilai rata- rata ulangan yang diperoleh siswa juga ada peningkatan yaitu dengan nilai 71.

Tabel 2. Persentase Ketuntasan Belajar siklus I:

No Nilai Jumlah peserta didik

Presentase ketuntasan belajar

Kategori ketuntasan

belajar

1. ≥ 70 14 60 % Tuntas

2. ≤ 70 6 40 % Belum tuntas

Dari uraian di atas, maka dapat diketahui bahwa, dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik pada siklus I masih tergolong Sedang. Sudah ada peningkatan hasil belajar akan tetapi masih di bawah target yang diinginkan yaitu 80% dari jumlah peserta didik. Untuk itu penelitian ini akan dilanjutkan ke siklus II untuk meningkatkan hasil belajar berdasarkan target yang ingin dicapai.

2) Hasil Penelitian Siklus II

Adapun hasil observasi pada siklus II didapatkan ketika pembelajaran berlangsung yang diamati oleh peneliti. Sehingga gambaran hasil observasi dapat di lihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3. Hasil belajar siswa menggunakan metode make a match siklus II :

No. Nama Siswa KKM Nilai Ketuntasan

1 Adit Firmansyah 7 80 Tuntas

2 Alfiano Dheon Pratama 70 85 Tuntas 3 Annisa Noor HayuNingtyas 70 90 Tuntas

4 Avika Intan 70 80 Tuntas

5 Ferzian 70 69 Belum Tuntas

(7)

7

6 Febrian Bayu 70 80 Tuntas

7 Isna Zahratul 70 82 Tuntas

8 Kian Farizki 70 85 Tuntas

9 M. Fajar Gifari 70 79 Tuntas

10 Nikita Kirana 70 85 Tuntas

11 Olivia Dini Arista 70 95 Tuntas

12 Riana Aprilia 70 85 Tuntas

13 Sintya Sari 70 69 Belum Tuntas

14 Syaskia Fatma 70 85 Tuntas

15 Ridho Mustofa 70 80 Tuntas

16 Tiara Ramadhani 70 86 Tuntas

17 Tiara Septi Ananda 70 79 Tuntas

18 Zahwa Nurul Afifah 70 77 Tuntas

19 Ziva Khaira Azahra 70 83 Tuntas

20 Vahris Firmansyah 70 80 Tuntas

Total 1632

Rata-Rata 82

Presentasi Ketuntasan 90%

Presentasi belum ketuntasan 10%

Dari hasil belajar peserta didik pada pelaksanaan siklus II, nilai rata-rata adalah 82 dengan nilai terendah 69 dan nilai tertinggi 90, diantaranya 2 peserta didik mendapatkan nilai dibawah KKM dan 18 peserta didik yang mendapat nilai di atas 70. Jika dihitung berdasarkan persentase ketuntasan belajar maka 90%

peserta didik yang tuntas, dan hanya 10% peserta didik yang tidak tuntas

(8)

8

belajar. Untuk lebih jelasnya, persentase ketuntasan belajar siklus II dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4. Persentase ketuntasan belajar siklus II : No Nilai Jumlah peserta

didik

Presentase ketuntasan belajar

Kategori ketuntasan

belajar

1. ≥ 70 18 90 % Tuntas

2. ≤ 70 2 10 % Belum tuntas

Dari data yang peneliti hitung maka hasil belajar peserta didik yang tuntas belajarnya pada siklus II didapat nilai 90%. Hal ini menandakan bahwa hasil belajar peserta didik tergolong sangat tinggi, dan tindakan yang telah dilakukan sudah sesuai dengan perencanaan yang telah disusun sebelumnya dan telah mencapai hasil belajar yang diharapkan. Atas hasil yang telah dicapai pada siklus II, maka tidak perlu diadakan siklus III.

4. Pembahasan

Setelah dilakukan penelitian Tindakakan kelas (PTK) yaitu dengan menerapkan pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada materi Teladan Mulia Asmaulhusna kelas IV di SD Negeri 164 Seluma pada siklus 1 yang dilakukan dengan menerapkan metode pembelajaran make a match mendapatkan hasil pada siklus I yaitu 60% ketuntasan dan yang belum mencapai ketuntasan 40%

dengan rata-rat nilai 71 . sehingga dari 20 siswa tersebut masih ada 8 siswa yang belum mencapai ketuntasan KKM yang telah ditetapkan disekolah. Maka dari itu untuk meningkatkan hasil belajar siswa kembali, akan dilakukan siklus yang ke II dengan menggunakan metode yang sama. Pada siklus II yang dilakukan dengan menerapkan metode make a match terdapat hasil pada siklus II yaitu 88% ketuntasan dan yang belum mencapai ketuntasan adalah 20%

dengan nilai rata-rata 79 dari 20 siswa yang hadir. Dan dari 20 orang siswa yang hadir terdapat 4 orang yang belum mencapai ketuntasan KKM. Sehingga setiap

(9)

9

tindakan perbaikan pada setiap siklus mengalami peningkatan dan telah mengalami ketuntasan KKM.

Tabel 5. Tingkat ketuntasan siswa melalui metode Make a Match:

No. Tahap Siswa Tuntas (%) Siswa tidak Tuntas (%)

1 Siklus I 60 % : 14 Orang 40 % : 6 Orang

2 Siklus II 90 % : 18 Orang 10 % : 2 Orang

Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti menggunakan metode make a Match sangat mempengaruhi keberhasilan atau peningkatan hasil belajar peserta didik.

5. Kesimpulan

Dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti terhadap penerapan metode bernyanyi pada materi Asmaul Husna dan artinya kelas IV di Sekolah Dasar Negeri 164 Seluma, maka peneliti menyimpulkan bahwa: keberhasilan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di Sekolah Dasar Negeri 164 Seluma dilihat dari hasil belajar peserta didik, dapat ditingkatkan melalui metode make a match. Hal ini terlihat dari hasil tes belajar dari siklus I dan siklus II yang meningkat dari 60 % menjadi 88%. Hasil observasi dalam penerapan metode make amatch dalam meningkatkan kemampuan peserta didik pada materi Asmaul Husna dan artinya yang diikuti oleh peserta didik, menunjukkan adanya peningkatan aktivitas peserta didik yang berkategori baik pada siklus II. Penggunaan penerapan metode make a match juga dapat meningkatkan efisiensi pembelajaran PendidikanAgama Islam dan Budi Pekerti di Sekolah Dasar Negeri 164 Seluma dan membuat pembelajaran menjadi menyenangkan dan menarik bagi peserta didik.

(10)

10

Daftar Pustaka

Algensindo. Siti Suprihatin, Upaya Guru dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta didik, ISSN : 2442-9449 Vol 3.No.1(2015)73-82)

Arikunto, Suharsimi, dkk. (2016). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.

Aqib, Z. (2017). PTK Penelitian Tindakan Kelas TK/RA- SLB/SDLB. Yogyakarta: ArRuzz Media.

Depdiknas. 2003.UU RI No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta:Depdiknas

Firmansyah, Strategi Pembelajaran dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar,2015 Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2002. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Suyatno, 2009. Pembelajaran Berbasis Masalah. Surakarta: Tiga Serangkai

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini rumusan masalah yang diajukan adalah: “ Apakah dengan penerapan metode make a match dapat meningkatkan kemampuan pemahaman materi IPS siswa

Dalam penelitian ini rumusan masalah yang diajukan adalah: “ Apakah implementasi metode pembelajaran make a match dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi Energi

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan penggunaan model make a match dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran. matematika kelas

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa model pembelajaran STAD dapat meningkatkan tanggung jawab dan prestasi belajar siswa materi pecahan kelas IV

UPAYA MENINGKATKAN SIKAP TANGGUNG JAWAB DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI BILANGAN ROMAWI MELALUI METODE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SDN 04 SIKASUR..

Kesimpulan dari penelitian ini adalah melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat meningkatkan kemampuan menulis pantun siswa kelas IV SD Negeri 015

Penerapan metode pembelajaran yang belum optimal mengakibatkan siswa menjadi bosan.Siswa hanya diberikan buku teks pelajaran yang berisi bermacam-macam materi

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada kelas IV SD 5 Karangbener Kudus dapat disimpulkan bahwa penerapan model Make A Match