MENINGKATKAN DAYA INGAT SISWA DENGAN METODE SNOWBALL THROWING
Oleh: Meirina Ayu Patriyani – 202220631014522
A. Deskripsi Studi Kasus
Metode Snowball Throwing adalah pendekatan inovatif dalam pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan daya ingat siswa melalui interaksi sosial, kerja sama, dan pembelajaran yang berfokus pada pemahaman yang mendalam. Studi kasus ini menguraikan implementasi dan hasil dari penerapan metode Snowball Throwing dalam sebuah sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Batu, yaitu SMP Negeri 03 Kota Batu. Studi kasus ini dilakukan dengan berdasar pada permasalahan yang saya temukan ketika menjalani program pengenalan lapangan (PPL). Permasalahan tersebut adalah daya ingat siswa yang ada di kelas saya tergolong rendah. Hal tersebut menyebabkan hasil belajar yang diinginkan kurang maksimal. Maka dari itu, saya mengambil studi kasus ini.
B. Analisis Situasi
Studi kasus ini dilakukan di kelas VII J SMPN 3 Batu. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan pembelajaran Snowball Throwing diterapkan dalam lingkungan pendidikan formal yang khusus, di mana siswa terlibat dalam pembelajaran sehari- hari mereka. Pilihan untuk menerapkan metode ini dalam mata pelajaran PPKn menunjukkan bahwa fokus utama adalah pada bagaimana meningkatkan pemahaman dan daya ingat siswa terhadap materi PPKn yang sering kali berisi banyak detail dan konsep kompleks .
Permasalahan utama yang dihadapi adalah daya ingat siswa yang rendah.
Siswa mungkin mengalami kesulitan dalam mengingat informasi penting, tanggal, peristiwa, dan konsep yang diajarkan dalam mata pelajaran PPKn. Penggunaan pendekatan pembelajaran konvensional, seperti ceramah dan pemberian tugas individu, kurang memberikan hasil yang diharapkan. Dalam konteks ini, metode tradisional tidak mampu merangsang daya ingat dan pemahaman yang mendalam yang dibutuhkan oleh siswa untuk berhasil dalam mata pelajaran PPKn. Oleh karena itu, perlu ada pendekatan yang lebih efektif untuk mengatasi permasalahan ini.
Peran saya dalam pembelajaran Snowball Throwing tidak hanya sebagai pengajar. Sebagai seorang guru, saya juga berperan menjadi fasilitator pembelajaran yang membantu siswa membangun pemahaman yang mendalam dan meningkatkan daya ingat mereka melalui interaksi sosial dan kolaborasi. Terkait dengan tantangan dan hambatan dalam pengimplementasian metode snowball throwing adalah manajemen waktu. Karena proses pertukaran dalam metode snowball throwing dapat memakan waktu yang signifikan atau cukup lama.
C. Alternatif Solusi
Dalam menangani tantangan manajemen waktu di atas, beberapa alternatif solusi yang pernah saya gunakan adalah sebagai berikut.
Pertama, membuat rencana pembelajaran secara tepat. Dalam hal ini, saya biasanya akan merencanakan pembelajaran dengan cermat dan memprioritaskan topik atau subtopik yang paling penting. Fokus pada konsep-konsep utama yang memerlukan pemahaman mendalam, dan berikan waktu yang lebih sedikit untuk konten yang lebih sederhana. Kedua, saya menggunakan alat bantu seperti pengatur waktu atau timer dengan tujuan dapat membantu mengingatkan saya dan siswa tentang berapa lama mereka memiliki untuk setiap tahap kegiatan. Dengan demikian dapat membantu mengontrol waktu dengan lebih efektif. Selanjutya adalah membatasi topik atau materi yang akan dibahas pada metode snowball throwing. Dalam beberapa kasus, guru dapat memutuskan untuk membatasi topik atau subtopik tertentu yang akan dibahas dengan metode Snowball Throwing. Ini memungkinkan pembelajaran yang lebih mendalam pada beberapa konsep penting, bahkan jika beberapa konsep lainnya tidak tercakup. Kemudian, mengatur jadwal dan alokasi waktu. Mengatur jadwal ini penting untuk setiap tahap proses Snowball Throwing, seperti waktu untuk diskusi kelompok awal, pertukaran antar kelompok, dan refleksi, akan membantu menghindari pemborosan waktu. Terkait dengan alokasi waktu, guru dapat mengaturnya dengan mengutamakan prinsip fleksibilitas waktu. Fleksibiltas yang dimaksud ialah memberikan fleksibilitas dalam penjadwalan, seperti memberikan waktu tambahan jika dibutuhkan atau menyesuaikan rencana jika proses berjalan lebih cepat dari yang diharapkan, dapat membantu mengelola waktu dengan lebih baik.
Selain dari pihak guru, peserta didik juga harus bisa berpartisipasi dalam menangani tantangan yang ada. Sebuah solusi yang bisa diimplementasi ke peserta didik adalah dengan sering-sering memberikan pelatihan akan keterampilan manajemen waktu. Guru dapat memberikan pelatihan kepada peserta didik tentang keterampilan manajemen waktu. Peserta didk dapat memahami pentingnya mengalokasikan waktu dengan bijak selama proses Snowball Throwing. Dengan penggunaan strategi dan alternatif solusi ini, guru dapat lebih efektif dalam mengelola waktu selama implementasi metode Snowball Throwing dan memaksimalkan manfaatnya dalam pembelajaran siswa.
D. Evaluasi
Dalam studi kasus ini, evaluasi yang digunakan adalah evaluasi dengan metode test untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan daya ingat peserta didik sebelum dan sesudahnya. Evaluasi ini harus mencakup pengukuran sejauh mana tujuan pembelajaran telah tercapai. Dengan kata lain, sejauh mana peserta didik telah meningkatkan pemahaman dan daya ingat mereka setelah menerapkan metode ini.
Dengan mengikuti proses evaluasi yang sistematis, guru dapat terus memperbaiki pendekatan mereka dan memastikan bahwa siswa mendapatkan manfaat maksimal dari pembelajaran. Hasil evaluasi harus digunakan untuk membuat keputusan yang lebih baik dalam perencanaan pembelajaran berikutnya. Jika ada masalah manajemen
waktu yang diidentifikasi, guru harus menyesuaikan rencana mereka sesuai dengan temuan ini.