PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Faktor penyebab menurunnya penggunaan bahasa Jawa, khususnya di kalangan siswa sekolah dasar, adalah banyaknya disalahgunakan sebagai istilah slang. Dari hasil wawancara diperoleh beberapa informasi bahwa pada saat proses pembelajaran, kemampuan berbicara bahasa Jawa siswa masih sangat rendah. Hal ini dikarenakan ketika berbicara siswa masih menggunakan bahasa sehari-hari di lingkungan rumah yaitu bahasa jawa ngoko dengan campuran bahasa indonesia.
Artinya siswa kurang tertarik dengan materi bahasa Jawa yang diberikan guru.
Identifikasi Masalah
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini, prestasi belajar berbicara siswa yang diajar dengan menggunakan strategi CIRC lebih baik dibandingkan siswa yang diajar tanpa menggunakan strategi CIRC. 11 Persamaan penelitian ini adalah penggunaan model CIRC untuk meningkatkan kemampuan bicara. keterampilan, dimana terdapat hubungan yang erat antara keterampilan membaca dan berbicara, yaitu membaca dapat mengembangkan keterampilan lisan dan pemahaman membaca.
Pembatasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Menjelaskan bagaimana model Cooperative Integrated Reading and Composition dapat diterapkan dengan menggunakan komik digital untuk meningkatkan kefasihan bahasa Jawa Unggah-Unggah Kelas IV. Menjelaskan cara meningkatkan pembelajaran bahasa jawa dengan menerapkan model Cooperative Integrated Reading and Composition menggunakan media komedi digital untuk siswa kelas IV.
Manfaat Penelitian
Dengan metode membaca dan komposisi terpadu kolaboratif, siswa dapat aktif dan kreatif ketika mengerjakan tugas secara kelompok, serta dapat menciptakan semangat siswa dalam mempelajari pelajaran bahasa jawa. Menjadi acuan dan dapat berkembang lebih jauh lagi merupakan harapan besar dari hasil penelitian ini.
Definisi Operasional
Karena siswa yang mengambil mata pelajaran bahasa Jawa tidak melupakan budayanya sendiri. Siswa juga dapat meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Jawa dengan menerapkan model pembelajaran yang dikemas secara menarik sehingga siswa dapat mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Sistematika Pembahasan
Perubahan tersebut diulangi pada siklus II sehingga siswa mampu mengungkapkan postingan dalam bahasa Jawa dengan baik dan benar. Siswa belajar lebih banyak tentang perannya dalam berbicara bahasa Jawa Unggah-Ungguh. Dari tabel di bawah ini terlihat bahwa nilai keterampilan berbicara unggul siswa meningkat melalui model pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran dengan melibatkan komik digital dapat memberikan dampak yang baik terhadap peningkatan keterampilan berbicara bahasa Jawa siswa kelas IV.
KAJIAN PUSTAKA
Kajian Teori
- Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran
- Keterampilan Berbicara
- Pembelajaran Bahasa Jawa
- Pengertian Unggah-Ungguh Bahasa Jawa
Dalam kegiatan pembelajaran bahasa jawa di kelas, penggunaan bahasa jawa santun dapat menunjukkan tata krama pribadi siswa yang baik. “Mengintegrasikan Metode Pembelajaran Sosiodrama dan Media Komik Bergambar untuk Belajar Menulis Teks Sesorah Menurut Unggah-Unggah Bahasa Jawa”. Ragam ngoko merupakan salah satu bentuk unggahan bahasa jawa yang intinya adalah leksikon ngoko atau yang merupakan unsur intinya.
Krama alus merupakan salah satu bentuk unggahan dalam bahasa jawa yang seluruh kosakatanya terdiri dari leksikon krama dan bisa.
Telaah Penelitian Terdahulu
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Lidya Pebriyanti Sihite (2017) dalam penelitiannya yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Integrated Reading and Composition (CIRC) Pada Materi Membaca Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV MIN Shite Dolok Sanggul” . Keempat, penelitian yang dilakukan oleh Zaki Al Fuad dan Musliana (2015) dalam penelitiannya yang berjudul “penerapan model Collaborative Integrated Reading and Comforming (CIRC) untuk meningkatkan keterampilan membaca cerita siswa kelas V di SDN 16 Tanah Jambo Aye, Aceh Utara”. 35 Ni Ketut Desia Tristiantari, “Model Pembelajaran Komposisi Membaca Terpadu yang Dikolaborasikan dengan Model Pembelajaran Pembelajaran Meningkatkan Keterampilan Membaca dan Menulis”.
Efektivitas Penerapan Strategi Collaborative Integrated Reading and Comforming (CIRC) dalam Pengajaran Keterampilan Berbicara pada Siswa Kelas V di SDN 237 Ujunge Kecamatan Tanasitolo”.
Kerangka Berpikir
Perbedaan peneliti ini dengan penelitian sebelumnya adalah waktu dan tempat yang dilakukan di SDN Mojomanis 2 Ngawi, dan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV dan juga terdapat perbedaan dan penelitian ini menggunakan media komik digital untuk meningkatkan keterampilan berbicara. materi bahasa jawa dengan menerapkan model Cooperative Integrated Reading and Composition. Nilai keterampilan berbicara unggah siswa meningkat melalui model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition yaitu pada siklus I sebesar 58,9 dan pada siklus II meningkat menjadi 72,2. Skor yang digunakan dalam penelitian ini adalah indeks keterampilan berbicara, meliputi pengucapan, tata bahasa, kosa kata, dan kefasihan.
Pengajuan Hipotesis Tindakan
METODE PENELITIAN
Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru yang terdiri dari empat tahap yaitu persiapan, kegiatan, observasi dan refleksi. Model penelitian ini terdiri dari dua siklus, dimana siklus pertama menjadi acuan untuk siklus kedua jika dinilai kurang berhasil, sehingga tujuan penelitian ini dapat dilanjutkan sesuai alur dan urutan yang ada.38.
Lokasi dan Waktu Penelitian
Subjek Penelitian
Data dan Sumber Data
Sumber datanya adalah data kinerja pembelajaran yang diperoleh orang lain; Data pendukung dalam penelitian ini adalah data dari SDN Mojomanis 2.
Teknik Pengumpulan Data
Instrumen Penelitian
Uji Validitas Instrumen Penelitian
Permohonan pertimbangan dan penilaian ahli bertujuan untuk memperbaiki permasalahan yang kurang baik atau layak digunakan dalam penelitian menjadi baik dan layak digunakan dalam penelitian.
Teknik Analisis Data dan Indikator Keberhasilan
- Prosedur Penelitian
Dengan demikian, data yang direduksi akan memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan peneliti memperoleh data selanjutnya jika diperlukan. Penyajian data dirancang agar data yang direduksi terurut dan ditampilkan dalam model relasional sehingga lebih mudah dipahami. Peneliti dapat menjaring hasil data yang diperoleh secara mendalam berdasarkan hasil reduksi dan penyajian data dan berdasarkan data tersebut peneliti akan membentuk temuan penelitian dengan menyelesaikan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dengan data dan bukti empiris yang dikumpulkan.
Keterampilan berbicara yang baik dikatakan baik bila seorang siswa mencapai ≥ 7 dari 10 indikator yang ditetapkan. Berdasarkan temuan peningkatan keterampilan berbicara siswa kelas IV SDN Mojomanis 2 saat mengunggah materi bahasa Jawa pada semester genap tahun ajaran, penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa siklus. Hal ini dilakukan dengan bantuan guru kelas dan siswa SDN Mojomanis 2. Pendekatan pengajaran yang dilakukan guru berdasarkan observasi masih menggunakan metode mengajar.
Ketika hasil evaluasi keterampilan berbicara bahasa jawa kelas IV ditemukan rendah, maka model CIRC diterapkan sebagai strategi pembelajaran disertai media komik digital dengan tujuan untuk memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran. Guru menggunakan RPP yang dibuat, sedangkan peneliti mengamati menggunakan kriteria observasi yang dibuat pada tahap persiapan. Visi SDN Mojomanis 2 adalah terwujudnya SDN Mojomanis 2 yang berakhlak mulia, disiplin, cerdas, tangguh, berbudaya dan tanggap terhadap lingkungan yang sehat.
Guru di SD Mojomanis berjumlah 28 orang, terdiri dari 1 kepala sekolah dan 7 orang staf pengajar. Namun guru hanya menggunakan metode ceramah, dan belum menggunakan metode pembelajaran lain yang dianjurkan dalam penerapan kurikulum 2013.
Paparan Data Penelitian
- Paparan Data Pra Penelitian
- Paparan Data Penelitian
Setelah menjelaskan materi, guru kemudian membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 anak. Siswa berkumpul dalam kelompoknya dan guru memulai kegiatan dengan membiasakan berbicara bahasa Jawa dengan melakukan tanya jawab sederhana. Kemudian guru mengajukan beberapa pertanyaan tentang teks pemuatan bahasa Jawa yang dibaca dan mengajak siswa untuk membaca materi dalam komik pemuatan bahasa Jawa.
7 Siswa mampu mendemonstrasikan pacelaton dengan baik di depan kelas Ya 8 Siswa membaca komik dan.. mendiskusikan materi terkait Ya 9 Siswa bertanya. Pada observasi aktivitas siswa siklus I, peneliti mengamati siswa yang mengikuti proses pembelajaran berkelanjutan. Berikut hasil akumulasi nilai tes percakapan siswa kelas IV dapat dilihat pada tabel berikut.
No Siklus I Refleksi Hasil Perbaikan Solusi 1. Siswa masih kesulitan berbicara bahasa Jawa dengan benar. Setelah menjelaskan materi, guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 4-5 anak. Siswa berkumpul dalam kelompoknya masing-masing dan guru memulai kegiatan pembiasaan berbicara bahasa Jawa dengan melakukan tanya jawab sederhana.
Setelah itu, guru mengajukan beberapa pertanyaan mengenai teks yang telah dibaca tentang unggahan bahasa Jawa dan mengajak siswa untuk membacakan materi tentang unggahan bahasa Jawa kepada orang tuanya. Guru mengajukan beberapa pertanyaan mengenai kartun digital yang telah diamati untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap kartun digital yang disiarkan.
Pembahasan
- Penerapan Model CIRC Berbantuan Komik Digital
- Keberhasilan Pembelajaran Menggunakan Media Komik
Kegiatan inti penerapan model CIRC menggunakan komik digital untuk meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Jawa Unggah-Ugguh dimulai dengan guru membagi siswa menjadi 45 anak. Kemudian siswa berkumpul dalam kelompoknya dan guru memulai kegiatan dengan membiasakan berbicara bahasa Jawa. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan melakukan percakapan kelompok menggunakan media pembelajaran komik digital dengan peningkatan bahasa Unggah-Ungguh dalam proses pembelajaran menunjukkan adanya peningkatan keterampilan berbicara siswa dari I ke II.
Berdasarkan grafik tersebut diketahui peningkatan skor keterampilan berbicara siswa IV. kelas dapat diartikan peningkatan sebesar 13,3. Jumlah siswa yang mencapai KKM pada tahap pertama sebanyak 9 orang, pada tahap kedua. tingkat dan 15 siswa. Interpretasi dasar dari hasil penelitian adalah penggunaan media pembelajaran komik digital yang didukung percakapan membaca kelompok sangat efektif dalam pembelajaran bahasa Jawa siswa IV. kelas, terutama pada saat memuat materi dasar.
Pemanfaatan media komik digital pada materi unggahan bahasa jawa dengan menerapkan model CIRC untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas IV Sdn Mojomanis Ngawi tahun pelajaran 2023/2024 hingga mencapai nilai KKM. Pemanfaatan media komik digital dalam upaya meningkatkan keterampilan berbicara bahasa jawa pada siswa sekolah dasar kelas IV dilakukan dengan menampilkan komik digital pada layar proyektor di dalam kelas. Melalui penerapan model pembelajaran CIRC berbantuan media komik digital diharapkan siswa mempunyai penalaran yang kritis, kreatif dan mandiri.
Dengan tanya jawab, siswa dapat menjawab pertanyaan tentang kata maaf, pamit, dan ucapan terima kasih dengan berbagai cara dan ngoko dengan percaya diri. Dengan berdiskusi, siswa dapat dengan tepat mengidentifikasi kalimat minta maaf, pamit dan ucapkan terima kasih dalam ragam unggah-ungugah bahasa jawa. Dengan berlatih menulis, siswa dapat menulis kalimat maaf, pamit, dan terima kasih dengan berbagai cara dan ngoko dengan benar.
Dengan berlatih membaca, siswa dapat membaca kalimat kata maaf, pamit, dan ucapan terima kasih dengan indah dalam berbagai cara dan ngoko.
PENUTUP
Simpulan
Saran