MENYUSUN RENCANA PEMANTAUAN KUALITAS AIR LIMBAH
(Sumber : Materi uji kompetensi BNSP Penanggung Pengendali Pencemaran Air)
Yulianto 21 B10 22
Unit Kompetensi E.370000.011.01
E.370000.010.01 Menyusun Rencana Pemantauan
Kualitas Air Limbah
- pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam menyusun rencana pemantauan kualitas air limbah.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menentukan tujuan pemantauankualitas airlimbah
1. Tingkat kepatuhan terhadap baku mutu air limbah dipantau sesuai prosedur.
2. Kondisi operasional IPAL
diperiksa kelayakannya sesuai prosedur.
2. Menentukan titik
sampling pemantauan kualitas air limbah
1. Lokasi pemantauan kualitas air limbah ditentukan sesuai tujuan pemantauan.
2. Titik pengambilan sampel air limbah ditentukan sesuai tujuanpemantauan.
3. Menentukan metode pemantauan kualitas air limbah
1. Parameter pemantauan kualitas air limbah ditentukan sesuai jenisindustri.
2. Metode analisis air limbah dipilih sesuai parameter pemantauan kualitas air limbah.
3. Frekuensi pemantauan kualitas air limbah ditentukan sesuaiprosedur.
4. Melaporkan rencana pemantauan kualitas air limbah
1. Laporan rencana pemantauan kualitas air limbah disusun sesuaiprosedur.
2. Laporan rencana pemantauan kualitas air limbah dikomunikasikan sesuai prosedur.
Pengetahuan yang dibutuhkan
1.
PP 22 / 2021 tentang PPLH
2.
PerMENLH No.5/2014 tentang Baku Mutu Air Limbah
3.
Prosedur pemantauan tingkat kepatuhan terhadap baku mutu air limbah
4.
Prosedur pemeriksaan kelayakan kondisi operasional IPAL kelayakannya
5.
Prosedur penentuan frekuensi pemantauan airlimbah
6.
Prosedur penyusunan dan pengkomunikasian laporan pemantauan kualitas
airlimbah
PerMENLH No.5/2014 tentang Baku Mutu Air Limbah
Pasal 16
Setiap usaha dan/atau kegiatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat (1) wajib:
a.
melakukan pemantauan kualitas air limbah paling sedikit 1 (satu) kali setiap bulannya sesuai denganparameter yang telah ditetapkan dalam izin pembuangan air limbah;
b.
melaporkan hasil pemantauan sebagaimana dimaksud pada huruf a sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali kepada penerbit izin pembuangan air limbah, dengan tembusan kepada Menteri dan gubernur sesuai dengan kewenangannya.c.
laporan hasil pemantauan sebagaimana dimaksud pada huruf b paling sedikit memuat:1. catatan debit air limbah harian; 2. bahan baku dan/atau produksi senyatanya harian; 3. kadar parameter baku mutu limbah cair; dan 4.
penghitungan beban air limbah.
d.
laporan sebagaimana dimaksud pada huruf c disusun berdasarkan format pelaporan sebagaimana Lampiran XLVIII Peraturan Menteri dengan tembusan kepada Menteri dan gubernur sesuai dengan kewenangannya.Rencana Pemantauan Kualitas Air Limbah
• Tujuan Pemantauan HARUS ditentukan terlebih dahulu:
a. Memantau kepatuhan terhadap baku mutu air limbah.
b. Mengetahui kualitas air limbah dan air sungai/laut (Badan Air Penerima)
c. Mengetahui efektifitas / Kondisi Kelayakan IPAL perusahaan
• Menentukan Titik Sampling Pemantauan Kualitas Air Limbah:
i. Menentukan lokasi pemantauan kualitas air limbah sesuai tujuan
pemantauan.
ii. Menentukan titik pengambilan sampel air limbah sesuai tujuan
pemantauan.
MENGAPA KITA HARUS MEMANTAU?
• PROGRAM PEMANTAUAN:
• Operational:
• MENGETAHUI EFEKTIFITAS KINERJA IPAL
• PENAATAN:
• BADAN AIR PENERIMA (SUNGAI/LAUT) –
SESUAI BAKU MUTU
• AIR LIMBAH – SESUAI BAKU MUTU
•
Untuk penaatan peraturan
lokasi pengambilan sampel hanya di outlet saja, namun beberapa
daerah ada yang mensyaratkan air limbah sebelum di olah (inlet) juga diambil
sampelnya.
•
Untuk mengetahui efektifitas IPAL, titik sampling berada di :
-
Inlet, dan
-
outlet.
•
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh IPAL kita terhadap badan penerima (sungai) , titik sampling berada di :
-
Titik 4 dan 5
Titik lokasi pengambilan contoh pada outlet (titik penaatan)
Pengambilan contoh pada outlet dilakukan pada lokasi setelah IPAL atau titik dimana air limbah yang mengalir sebelum memasuki badan air penerima (sungai).
Untuk keperluan pengendalian pencemaran air
Untuk keperluan pengendalian pencemaran air, contoh diambil pada 3 (tiga) lokasi:
1) Pada perairan penerima sebelum tercampur limbah (upstream)
2) Pada saluran pembuangan air limbah sebelum ke perairan penerima
3) Pada perairan penerima setelah bercampur dengan air limbah (downsream) namun belum tercampur atau menerima limbah cair lainnya
Anggaran/biaya
PIHAK YANG MELAKUKAN:
Laboratoratorium internal/eksternal yang terakreditasi
Tim pengambil sampel (internal/eksternal) dan pendamping (internal)
Parameter Yang Dipantau
Baku mutu PP No. 22 Tahun 2021 untuk sungai
Baku mutu air laut KepMENLH No.51/2004
Baku mutu air limbah KEPMENLH NO. 05 TAHUN 2014
TENTANG BAKU MUTU AI LIMBAH BAGI USAHA DAN ATAU KEGIATAN PERTAMBANGAN BIJIH EMAS DAN TEMBAGA
Metode Pemantauan/Sampling: SNI
Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan
Pengambilan sampel air dari outlet IPAL setiap bulan
Pengambilan sampel Badan Air
Rencana / Metode Pemantauan Kualitas Air
Limbah
4.
Melaporkan Rencana Pemantauan Kualitas Air Limbah
1.
Menyusun laporan rencana
pemantauan kualitas air limbah sesuai prosedur.
2.
Mengkomunikasikan laporan rencana pemantauan kualitas air limbah sesuai prosedur.
Penyusunan Rencana
Pemantauan Kualitas
Air Limbah
Monitoring air limbah
Metode?
1. Mandiri
Pemantauan dilakukan sendiri
Data yang dihasilkan : debit inlet – outlet, pH di tiap titik, COD dan TSS (jika memiliki alat ujinya)
Data digunakan untuk mengetahui performa IPAL
2. Di laboratorium yang terakreditasi KAN dan teregistrasi KLHK
Dilakukan rutin setiap 1 bulan di titik pentaatan Hasil uji direkap dan dilaporkan
Data digunakan sebagai bentuk pemenuhan pentaatan
terhadap peraturan
Manfaat monitoring mandiri
Data harian
Dicatat dan direkap oleh operator IPAL Digunakan untuk memantau performa IPAL Jika terjadi
penurunan pH – ambil langkah antisipasi
Jika terjadi lonjakan debit – evaluasi Jika terjadi selisih antara debit inlet – outlet, maka waspadai kebocoran unit
Jika terjadi fluktuasi COD – ambil langkah
antisipasi
Untuk menghindari penurunan performa IPAL – hasil monitoring yang tidak memenuhi baku mutu