• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE ELISA Hepatitis B

N/A
N/A
mahasiswa

Academic year: 2024

Membagikan "METODE ELISA Hepatitis B "

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

METODE ELISA

(Pemeriksaan Hepatitis B)

Here starts the lesson!

Anggota :

1. Nabila Siti Latifah (1010191074)

2. Marisha Adella Putri (1010191065) 3. Suci Rama Dini (1010191116)

4. Putri Dinda Chairunnisa (10101910194)

5. Rahmawati Tri Handayani

(1010191102)

(2)

Hepatitis B

Pengertian Hepatitis B : Hepatitis B adalah virus tergolong famili

Hepadnaviridae (Hepatitis B- like viruses)yang dapat

menyebabkan peradangan hati

akut atau menahun yang pada

Sebagian kecil kasus dapat

berlanjut menjadi sirosis hati

dan kanker hati.

(3)

Struktur Tubuh Virus Hepatitis B

1. Karakteristik virion berselubung.

2. Memiliki Protein permukaan (Anti-HBsAg)

S-HBsAg

M-HBsAg

L-HBsAg

3. Memiliki Envelope 4.Memiliki nukleokapsid 4. Materi genetik-nya DNA

(4)

CARA PENULA

RAN dan

TANDA G EJALA

(5)

ELISA

Pengertian ELISA : Elisa (Enzyme Linked

Immunosorbent Assay) adalah salah satu metode yang sensitif

untuk mendeteksi antibodi, antigen, hormon maupun

bahan-bahan toksik.

(6)

Alasan Mengapa Disebut Metode ELISA

1.

Karena antigen atau antibodi yang dicari diabsorbsi ke permukaan Microwell (Sumuran)

2.

Antigen akan dikenali dengan antibodi spesifik

3.

Antibodi ini dikenali oleh antibody kedua yang telah ditempeli enzim.

4.

Substrat akan bereaksi dengan enzim untuk

menghasilkan produk akhir berupa warna.

(7)

Fungsi ELISA

● Untuk menganalisis adanya interaksi antigen dengan antibodi di dalam suatu sampel.

● Untuk melihat adanya antigen atau antibodi dalam sampel, metode ini berguna untuk menentukan

konsentrasi antibodi (seperti pada Tes HIV atau pada skrining COVID-19)

● Untuk mendeteksi alergen makanan yang potensial.

● Sebagai tes darah serologis untuk mendeteksi penyakit

● Pada toksikologi sebagai skrining awal untuk mendeteksi

beberapa jenis obat-obatan.

(8)

DIRECT ELISA

INDIRECT ELISA

SANDWICH ELISA

JENIS-JENIS METODE ELISA

(9)

JENIS – JENIS METODE ELISA

● ELISA (Enzyme-Linked Immunosorbent Assay) DIRECT/ Langsung

Pemeriksaan ELISA langsung dilakukan di mana antigen diimobilisasi ke permukaan dari plat dan dideteksi dengan antibodi spesifik

terhadap antigen dan secara langsung terkonjugasi dengan HRP atau

molekul deteksi lain.

(10)

JENIS – JENIS METODE ELISA

● ELISA (Enzyme-Linked Immunosorbent Assay)   INDIRECT/ Tidak Langsung

Dalam teknik ELISA indirect yang dideteksi dan diukur konsentrasinya merupakan antibody. ELISA indirect menggunakan suatu antigen

spesifik (monoklonal) serta antibody sekunder spesifik tertaut enzim

signal untuk mendeteksi keberadaan antibody yang diinginkan pada

sampel yang diuji.

(11)

JENIS – JENIS METODE ELISA

● ELISA  (Enzyme-Linked Immunosorbent Assay)   SANDWICH

Pemeriksaan ELISA ini membutuhkan dua spesifik antibodi untuk epitop berbeda dari antigen. Kedua antibodi biasanya disebut sebagai pasangan antibodi yang cocok. Salah satu antibodi akan berikatan pada permukaan dari plat dan digunakan sebagai antibodi penangkap untuk memfasilitasi imobilisasi dari antigen. Antibodi

yang lain akan berkonjugasi dan memfasilitasi deteksi dari antigen.

(12)

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

KELEBIHAN

● Kelebihan indirect ELISA yaitu memiliki sensitifitas tinggi dan sinyal amplifikasi yang tinggi

KEKURANGAN

● Metode ELISA memerlukan alat yang cukup mahal

● Pada pemeriksaan ELISA harga antibodi monoklonal relatif lebih mahal

● Selain itu teknik ELISA

membutuhkan waktu

pengerjaan yang sangat

lama dan rumit

(13)

TATA CARA MENJAGA STABILITAS ELISA KIT

● ELISA Kit dapat langsung disimpan pada refrigerator 4°C selama 1 bulan, atau hingga waktu expired date-nya.

● Hindari paparan langsung dengan sinar matahari.

● Semua tutup botol reagen harus diperketat untuk mencegah penguapan dan kontaminasi mikroba.

● Silakan kenakan jas lab, pelindung mata, dan sarung tangan lateks untuk perlindungan.

● Setiap kit telah secara ketat lulus tes QC. Maka dari itu budayakan

membaca kit insert terlebih dahulu sebelum digunakan.

(14)

Pemeriksaaan HBsAg Metode ELISA

Prinsip pemeriksaan :

Antibodi ganda “sandwich” imunosai yang menggunakan antibodi anti-HBsAg spesifik: antibodi monoklonal HBsAg yang berada di dasar sumur mikrotiter dan antibodi poliklonal HBsAg ditambahkan dengan Horseradish Peroxidase (HRP) sebagai larutan konjugat. Selama pemeriksaan, adanya HBsAg dalam spesimen akan bereaksi dengan antibodi-antibodi tersebut untuk membentuk kompleks imun “antibodi-HBsAg-antibodi- HRP”. Setelah materi yang tidak terikat tercuci selama pemeriksaan, substrat ditambahkan untuk menunjukkan hasil tes. Munculnya warna biru di sumur mikrotiter mengindikasikan HBsAg reaktif. Tidak adanya warna menunjukkan hasil non reaktif di spesimen

(15)

1. Yang berada pada permukaan plat terlebih dahulu adalah Antibodi penangkap.

2. Terdapat beberapa jenis antibodi yang digunakan:

• Antibodi monoklonal (Antibodi monospesifik)

• Antibodi poliklonal (Antibodi yang sudah berikatan dengan enzim)

3. Sandwich ELISA juga terbagi menjadi direct sandwich dan indirect sandwich

KARAKTERISTIK METODE SANDWICH ELISA

(16)

Alat :

1. Mikroplate well 2. Mikropipet

3. Tip Kuning dan Tip Biru 4. Rotator

5. ELISA Reader 6. ELISA Washer

Bahan :

1. Enzim Konjugat 2. Kontrol Positif 3. Kontrol Negatif 4. Sampel diluent 5. Color A dan B 6. Stop Solution 7. Wash Buffer

8. Sampel serum pasien

Alat & Bahan

(17)

Cara Kerja

a. Pembuatan Wash Buffe

1.) Wash buffer pekat dicampurkan dengan aquadest perbandingan (1:19) 2.) Campuran yang sudah jadi disimpan pada suhu ruang selama seminggu b. Prosedur Pemeriksaan

1.)Semua reagen dan specimen dikondisikan pada suhu ruang.

2) Siapkan nomor yang dibutuhkan untuk sumur, yang terdiri dari 1 sumur blanko, 2 sumur control positif, 2 sumur untuk control negatif dan 1 sumur untuk setiap specimen. Tulis nomor seri untuk control dan specimen pada kolom.

3) Spesimen diluents ditambahkan sebanyak 20μl pada masing-masing sumur.

4) Spesimen, control negative, control positif ditambahkan sebanyak 100μl sesuai kolom data.

(sediakan 1 sumur untuk blanko) 5) Kemudian dihomogenkan

6) Plate diinkubasi pada incubator suhu 37°C ± 1 jam

7) Enzyme conjugate ditambahkan pada setiap sumur ± 50μl.

8) Plate diinkubasi pada incubator suhu 37°C ± 30 menit.

9) Setiap sumur dicuci dengan wash buffer dengan prosedur :

(18)

Lanjutan Cara Kerja

- Pencucian yang dilakukan harus sesuai dengan petunjuk apabila ada pencucian yang tidak sempurna maka akan mempengaruhi hasil.

- Semua isi sumur dimasukkan pada labu cuci. Kemudian ditambahkan wash buffer 350/lebih.

- Pastikan tidak ada cairan di dalam tip dan setelah pemipetan terakhir.

10) Color A & B dimasukkan pada setiap sumur sebanyak 50μl 11) Plate diinkubasi pada waterbath/inkubator 37° C± 30 menit

12) Hentikan reaksi dengan penambahan 50μl stopping solotion disetiap sumur 13) Absorbansi setiap sumur dibaca pada 450nm.

(19)

Hasil pemeriksaan valid jika :

1) Nilai OD blanko kurang dari 0.100 ( sumur dari kontrol blanko hanya berisi kromogen dan stop solution) 2) Nilai OD kontro negatif harus sama atau kurang dari (<) 0.100. Dieliminasi kontrol negatif dengan nilai

OD lebih besar dari (>) 0.100. Jika 2 nilai keluar dari batas, pemeriksaan invalid dan harus di ulangi.

3) Nilai OD kontrol positif sama atau lebih besar (>) 0.500. Jika nilai OD kurang dari 0.500, pemeriksaan invalid dan harus di ulangi

Interpretasi hasil :

4) Spesimen dengan absorbansi kurang dari (<) nilai cut-off dinyatakan negatif.

5) Spesimen dengan nilai absorbansi lebih besar atau sama dengan (>) nilai cut-off dinyatakan positif.

(20)

Terima

Kasih

Referensi

Dokumen terkait

Keberadaan AFM1 pada susu pasteurisasi dideteksi dengan menggunakan metode enzym-linked immunosorbent assay (ELISA) kompetitif dengan menggunakan kit ELISA untuk AFM1

Teknik uji serologik dengan antigen benvarna rose bengal (RB test) Brucella abortus S19 dan enzyme-linked imntunosorbent assay (ELISA) diintroduksikan kepada peternak untuk

We evaluated commercially available bovine enzyme linked immunosorbent assays (ELISA) and a human IP-10 ELISA to measure IP-10, MIG, MCP-1, MCP-2, MCP-3 and IL1-RA in buffalo plasma

Deteksi antigen membran Toxoplasma secara ELISA Sandwich pada sampel hasil digesti plasenta dari ibu abortus spontan yang menunjukkan IgM dan/atau IgG positif,

tidak diketahui dimobilisasai pada suatu permukaan solid baik spesifik( melalui penangkapan oleh antibodi lain yang spesifik untuk antigen yang sama disebut

Pemeriksaan histopatologi, imunofluoresen direct, dan imunofluoresens indirect adalah pemeriksaan penunjang rutin; sedangkan pemeriksaan lain, misalnya enzyme-linked immunosorbent

Prinsip dari metode ELISA adalah imobilisasi antigen atau antibodi pada plat, kemudian ke dalam plat ditambahkan antibodi terkonjugasi dengan enzim untuk deteksi dan menghasilkan

Prinsip Kerja Prinsip metode ELISA untuk pemeriksaan prealbumin ini adalah Protein prealbumin pada sampel akan berikatan dengan anti- prealbumin yang telah dicoating pada permukaan