METODE INQUIRY: SOLUSI MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ADAB KEPADA GURU DALAM PELAJARAN AKIDAH AKHLAK
Norhayah1, Muslimah2
1, 2Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya
Email: [email protected]1 , [email protected]2 Abstract
Tujuan pendidikan Islam adalah menciptakan manusia yang berkarakter mulia, beriman, bertakwa, dan mampu membuktikan kebenaran Islam melalui akal, rasa, dan emosi. Peran guru adalah menanamkan nilai-nilai Islam pada anak-anak, yang dapat dilakukan dengan menggunakan metode inquiry. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak dengan menerapkan metode inquiry.
Penelitian ini dilakukan di kelas III MIN 7 HSU, menggunakan metode kolaboratif. Tahapan penelitian meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak meningkat dari siklus I ke siklus II. Rata-rata skor siswa pada siklus I adalah 76,4, sedangkan pada siklus II adalah 81,4. Dapat disimpulkan bahwa metode inquiry dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak.
Kata kunci: hasil belajar, inquiry, adab, akidah akhlak Pendahuluan
Rendahnya hasil belajar siswa terhadap pelajaran yang di berikan guru disekolah merupakan contoh bahwa ketuntasan hasil belajar belum mencapai titik maksimal atau di katakana belum berhasil. Hal ini menuntut adanya prubahan- perubahan pada guru terutama dalam mengorganisasikan kelas, memilih metode mengajar yang tepat, strategi belajar mengajar, maupun sikap dan karakteristik guru dalam mengelola proses belajar mengajar di dalam kelas.
Agar memperoleh hasil belajar yang optimal, gurulah yang sangat berperan dalam proses belajar mengajar. Guru sebagai fasilitator harus berusaha menciptakan kondisi belajar mengajar yang efektif, sehingga memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar dengan baik, dan meningkatkan kemampuan peserta didik untuk menyimak pelajaran dan menguasai tujuan pendidikan yang harus mereka capai.
Untuk memenuhi hal tersebut, guru dituntut untuk mampu menguasai proses belajar mengajar untuk memberikan rangsangan kepada peserta didik terhadap mata pelajaran Akidah Akhlak. Untuk itu guru harus pandai memilih metode dan menyesuaikan dengan materi pelajaran yang sesuai dengan kurikulum
Pembelajaran Akidah Akhlak tidak lagi mengutamakan pada penyerapan melalui pencapaian informasi dari mater yang di ajarkan, tetapi lebih mengutamakan pada pengembangan kemampuan untuk melibatkan secara langsung. Salah satu metode yang di rasa dapat berorientasi pada ketrampilan siswa dalam pembelajaran Akidah Akhlak ini adalah metode inkuiri. Metode inkuiri adalah metode mengajar
ini menempatkan menempatkan siswa sebagai subjek belajar yang aktif, yaitu dengan cara seorang pendidik menyuguhkan suatu peristiwa kepada siswa yang menimbulkan teka-teki, yang kemudian memotivasi mereka untuk mencari pemecahan masalah (Aqib and Murtadlo 2022:65). Harapan dari metode ini ialah agar siswa terasangsang untuk mencari dan meneliti serta memecahkan masalah dengan kemampuannya sendiri.
Metode/Metodologi
Subjek penelitian ini adalah guru atau teman sejawat serta siswa kelas III MIN 7 Hulu Sungai Utara Kabupaten Hulu Sungai Utara, Tahun Pelajaran 2023/2024 dengan jumlah siswa 14 orang terdiri dari 5 orang laki-laki dan 9 orang perempuan.
Objek penelitian ini adalah penggunaan pendekatan Inkuiri dalam pembelajaran Akidah Akhlak untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada 21 Juli sampai dengan 21 Agustus 2023 yaitu semester ganjil tahun ajaran 2023/2024 dengan mengambil tempat di MIN 7 HSU Kabupaten Hulu Sungai Utara.
Jenis penelitian ini adalah penggunaan pendekatan Inkuiri dalam pembelajaran Akidah Akhlak untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Pembelajaran inkuiri adalah suatu proses belajar yang ditempuh untuk mendapatkan informasi agar dapat memecahkan suatu permasalahan, dimana siswa terlibat secara mental maupun fisik untuk memecahkan masalah yang diberikan guru.
Adapun prosedur Penelitian Tindakan adalah sebagai berikut:
1. Siklus I
a. Pertemuan 1
Pertemuan pertama dalam PTK ini adalah sebagai berikut:
1) Pretes
2) Mendefinisikan adab terhadap guru
3) Menjelaskan pengertian adab terhadap guru.
4) Menyebutkan adab adab murid terhadap guru.
5) Postes b. Pelaksanaan
1) Pretes.
2) Mendefinisikan adab terhadap guru.
3) Menjelaskan pengertian adab terhadap guru.
4) Menyebutkan adab adab murid terhadap guru.
5) Postes.
2. Siklus Kedua
a. Pertemuan Pertama:
1) Pretes.
2) Menyebutkan manfaat dan akibat tidak menghormati guru.
3) Menyebutkan hikmah beradab kepada guru.
4) Postes.
b. Putaran Kedua:
1) Pretes.
2) Menyebutkan manfaat dan akibat tidak menghormati guru.
3) Menyebutkan hikmah beradab kepada guru.
4) Postes
3. Pengamatan (Observation) 4. Refleksi
Kriteria keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah pemahaman siswa pada konsep Memahami pengertian adab kepada guru minimal 70 secara individual dan tuntas belajar 85% secara klasikal. Siswa juga memiliki sikap positif terhadap pembelajaran Akidah Akhlak dengan menggunakan pendekatan inkuiri
Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) pada materi pembelajaran ini adalah 70.
Interval Intepretasi
0-39,9 Sangat kurang
40,0-54,9 Kurang
55,0-69,9 Cukup
70,0-84,5 Baik
85,0-100 Sangat Baik
Adapun data penelitian mencakup (1) skor tes hasil belajar siswa meliputi skor hasil tes awal diperoleh dari pemberian soal tes awal tentang konsep perkembangbiakan tumbuhan dengan pendekatan inkuiri pada saat kegiatan pembelajaran Akidah Akhlak berlangsung, hasil tes individu pada akhir pembelajaran, (2) hasil observasi dan catatan lapangan yang berkenaan dengan aktivitas siswa dan guru pada saat berlangsung kegiatan diskusi kelompok.
Teknik Pengumpulan data yang dipergunakan adalah tes dan non tes. Untuk non tes (observasi, wawancara, angket dan dokumenter), alat pengumpul data berupa soal dan daftar wawancara dan dokomen-dokomen, observasi digunakan untuk melihat aktifitas siswa dan guru dalam kegaiatan pembelajaran Akidah Akhlak yang berkenaan dengan aspek peningkatan pemahaman siswa pada konsep perkembangbiakan.dan teknik tes digunakan untuk mengetahui data hasil belajar siswa. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik persentasi dari nilai rata-rata hasil belajar secara individual dan kelompok dalam kegiatan konsep perkembangbiakan tumbuhan dengan pendekatan inkuiri.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berikut adalah hasil dari penelitian yang diadakan di MI Negeri 7 Hulu Sungai utara, mengenai penerapan metode inquiry yang dibagi menjadi beberapa siklus:
1. Siklus 1
a. Perencanaan
Pada rencana tindakan siklus I peneliti menggunakan metode Inquiry dengan metode pembelajaran ini peneliti berusaha untuk membantu siswa lebih aktif dalam pelaksanaan pembelajaran dan pembelajaran tidak hanya terpusat pada guru. Siklus I dilaksanakan sebanyak satu kali pertemuan. Sebelum siklus I dilaksanakan peneliti melakukan beberapa tahap persiapaan, antara lain:
1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode Inquiry yang terdiri dari: pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup/refleksi
2) Menyusun lembar informasi dan soal dengan materi Adab terhadap guru 3) Membentuk tim-tim kecil dalam kelas.
4) Menyusun pertanyaan-pertanyaan.Pertanyaan tersebut dilaksanakan setelah pelaksanaan siklus I yang bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh siswa memahami materi yang disampaikan dengan menerapkan metode Inquiry.
b. Pelaksanaan
Pertemuan dilakukan oleh peneliti pada saat pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus 1 pada tanggal 26 Juli 2023 di Kelas 3 MIN 7 Hulu Sungai Utara di Kabupaten Hulu Sungai Utara Provinsi Kalimantan Selatan. Sesuai dengan MA yang telah dibuat pada MA 1 dengan materi adab kepada guru.
1) Kegiatan awal
1. Memberikan salam
2. Menanyan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan untuk belajar 3. Menanyakan kehadiran siswa
4. Mempersilakan salah satu siswa memimpin doa
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan tersebut dan ruang lingkup materi yang akan dipelajari.
2) Kegiatan inti
1. Mencermati Adab kepada guru
2. Menyimak penjelasan materi tersebut dengan menghargai dan menghormtati karya orang lain (memberi stimulus agar peserta didik bertanya)
3. Mengapa kita perlu menghormati dan menghargai orang lain?
4. Sebutkan contoh Adab kepada guru dalam kehidupan sehari-hari?
5. Secara individu siswa membaca dan memahami uraian materi tentang Adab kepada guru
6. Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok
7. Dan setelah itu meminta untuk memberi nama kelompoknya
8. Dan guru memberikan masalah/ memberi video tentang Adab kepada guru yang akan dipresentasikan untuk kelompok masing-masing
9. Membuat kesimpulan tentang video tersebut bagaimana siswa menemukan sendiri.
10. Mempresentasikan / menyampaikan hasil diskusi Adab kepada guru 3) Kegiatan penutup
1. Guru bersama siswa mengadakan refleksi terhadap proses dan hasil belajar
2. Guru memberi kesempatan kepada siswa yang ingin bertanya
3. Mengucapkan salam c. Observasi
Setelah melakukan tes tertulis kepada peserta didik tentang materi yang diajarkan maka diperoleh hasil pembelajaran sebagai berikut:
No
Nama
Aspek yang dinilai
Rata- rata
KKTP
Sikap pp
Pengetahuan
Keterampil an
Tunta s
Tidak Tunta
s
1 A. Fadil 70 60 70 67 TT
2 A. Fadilah 80 80 80 80 T
3 Alya Azizah 75 60 70 68 TT
4 Basit 80 80 85 82 T
5 Hayatun Nisa 80 100 85 88 T
6 Heny Aulia 80 80 85 82 T
7 M.Salim 70 60 75 68 TT
8 Nadia 70 60 70 67 TT
9 Norhadijah 80 80 80 80 T
10 Rauda Azzahra 80 80 85 82 T
11 Saidatul Husna 80 80 75 78 T
12 Santi 80 80 80 80 T
13 Siti Julfa Humaira 80 80 85 81 T
14 Sufyan 75 80 80 78 T
Jumlah 1080 1060 1105 1081 10 4
Rata-rata 77,14 75,71 78,92 77,21
Tabel 4.5. Hasil Pembelajaran Siklus 1
Berdasarkan tabel di atas, hasil tes yang dilakukan telah memenuhi KKTP ada 10 orang (60%), sedangkan yang tidak tuntas 4 orang ( 40%), permasalahan yang ditemukan ketika pembelajaran berlangsung adalah siswa belum terbiasa memberikan komentar terhadap materi pembelajaran,siswa tidak fokus pada pengisian LK,sehingga ada bagian tertentu yang tidak terisi dengan sempurna.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil tes diketahui bahwa siswa yang telah dinyatakan tuntas dalam pembelajaran ini sebanyak 10 orang (60 % ), dan yang tidak tuntas sebanyak 4 orang (40 %). Hasil tersebut menunjukkan adanya Pada tahap siklus I masih belum bisa mencapai ketuntasan belajar yang ditentukan yaitu 85 %. Maka perlu dilakukan perbaikan pembelajaran pada aspek metode diskusi selanjutnya.
Perbaikan yang akan dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
1. Siswa belum terbiasa dengan metode Inquiry atau dengan kata lain masih terbiasa dengan metode ceramah.
2. Siswa masih pasif dalam mengemukakan pendapat dalam timnya dan hanya beberapa siswa yang aktif sehingga proses pelaksanaan pembelajaran dalam tim-tim kecil kurang bisa membawa siswa untuk aktif, berbicara mengemukakan pendapat, bertanya dan menjawab pertanyaan.
3. Motivasi belajar siswa terhadap materi Adab terhadap guru hanya dimiliki mereka yang sebagian besar memiliki prestasi di kelas, sedangkan mereka yang berprestasi rendah/kurang cenderung pasif dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini tidak terlepas dari kebiasaan siswa dalam proses belajar yang dialami sebelumnya.
4. Siswa kurang yakin dengan kemampuannya, hal ini ditunjukkan dengan sikap kurang mandiri dalam menjawab kuis. Menyikapi fakta sebagaimana tersebut di atas, maka diambil langkah-langkah perbaikan untuk tindakan pada siklus berikutnya, sebagai berikut:
1) Memberi penjelasan tentang pelaksanaan metode Inquiry.
2) Guru berusaha untuk mengaktifkan dan mendorong siswa untuk mengemukakan pendapat, terutama pada siswa yang pasif dan kurang bersemangat dalam proses pembelajaran.
3) Memotivasi siswa agar lebih berani berperan aktif dalam kegiatan belajar mengajar, terutama bagi siswa yang prestasi belajarnya relatif rendah, agar tidak ada lagi dominasi dari siswa yang berprestasi.
4) Meningkatkan rasa percaya diri siswa akan kemampuan yang dimiliki 2. Siklus II
a. Rencana Tindakan Siklus II
Dalam perencanaan tindakan pada siklus II, peneliti mengharapkan dengan menerapkan metode inquiry pada siklus kedua ini akan lebih dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa mengingat setelah dilakukan siklus I ternyata hasil yang dicapai masih belum memuaskan.
Sebagaimana halnya dengan pelaksanaan siklus I, pada siklus II ini dimulai dengan tahap-tahap sebagai berikut:
1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode Inquiry yang terdiri dari: pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup/refleksi.
2) Menyusun tugas. Tugas dilaksanakan setelah pelaksanaan siklus II yang bertujuan untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan metode Inquiry
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II
Pada siklus II dilakukan sebanyak satu kali pertemuan yaitu pada tanggal 01 Agustus 2023 dengan materi Adab terhadap guru.
Pembelajarannya berlangsung selama 2 X 35 menit untuk setiap pertemuan.
1) Kegiatan awal
1. Memberikan salam
2. Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan untuk belajar 3. Menanyakan kehadiran siswa
4. Mempersilakan salah satu siswa memimpin doa
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan tersebut dan ruang lingkup materi yang akan dipelajari.
2) Kegiatan inti
1. Mencermati manfaat menghormati guru
2. Menyimak penjelasan materi tersebut dengan manfaat menghormati guru (memberi stimulus agar peserta didik bertanya)
3. Mengapa kita perlu menghormati guru?
4. Sebutkan contoh manfaat menghormati guru?
5. Secara individu siswa membaca dan memahami uraian materi tentang manfaat menghormati guru
6. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok sesuai pada siklus 1. Dan guru memberikan masalah/ memberi materi tentang manfaat menghormati guru yang akan dipresentasikan untuk kelompok masing-masing.
7. Siswa berdiskusi sesuai kelompok masing-masing tentang manfaat menghormati guru.
8. Membuat kesimpulan tentang materi tersebut bagaimana siswa menemukan sendiri.
9. Mempresentasikan/menyampaikan hasil diskusi manfaat menghormati guru
3) Kegiatan penutup
1. Guru bersama siswa mengadakan refleksi terhadap proses dan hasil belajar
2. Guru memberi kesempatan kepada siswa yang ingin bertanya 3. Guru mengadakan post tes untuk mengetahui pemahaman c. Observasi Siklus II
Dari hasil pelaksanaan siklus II di mana peneliti mengadakan observasi pada saat pembelajaran berlangsung. Dari satu kali pertemuan dapat di lihat pada hasil siswa melalui pre tes dan siklus I dibanding yang diperoleh sekarang yaitu ada peningkatan sekalipun tidak sempurna.
Hasil siswa pada siklus II kali ini lebih meningkat daripada siklus I.
Pada siklus II kali ini indikator peningkatannya terlihat dari siswa lebih terdorong untuk melaksanakan tugas kerja kelompok yang di berikan guru. Siswa juga terlihat lebih senang dan semangat mengikuti proses pembelajaran, sebagian siswa juga sudah berani bertanya pada hal-
hal yang sekiranya belum mereka paham dan mereka lebih termotivasi lagi ketika mendapat pujian dari guru.
Pada akhir siklus II dilaksanakan tugas untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang telah dipelajari dan hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menerapkan metode Inquiry.Setelah melakukan tes tertulis kepada peserta didik tentang materi yang diajarkan maka diperoleh hasil pembelajaran sebagai berikut
N o
Nama Aspek yang dinilai Rata-rata KKTP
Sikap Pengetahuan Keterampila n
Tuntas Tidak Tuntas
1 A. Fadil 75 80 80 78 T
2 A. Fadilah 80 90 80 83 T
3 Alya Azizah 75 80 80 78 T
4 Basit 80 90 85 85 T
5 Hayatun Nisa 80 90 85 85 T
6 Heny Aulia 80 90 85 85 T
7 M.Salim 80 80 75 78 T
8 Nadia 75 80 80 78 T
9 Norhadijah 80 80 85 82 T
10 Rauda Azzahra 80 80 85 82 T
11 Saidatul Husna 80 80 85 82 T
12 Santi 85 85 90 86 T
13 Siti Julfa Humaira 85 90 85 86 T
14 Sufyan 85 90 85 86 T
1120 1185 1165 1154
80 84,64 83,21 82,42
Tabel 4.6. Hasil Pembelajaran Siklus 2
Sedangkan berdasarkan tabel 4.6 diatas, menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan hasil siklus II setelah diadakannya metode inquiry dalam satu kali pertemuan dari 14 orang siswa dinyatakan lulus semua, dan tidak ada yang tidak lulus pada siklus II atau sebesar 99,9 %.
d. Refleksi Siklus II
Dari hasil observasi pada siklus II dapat diketahui adanya peningkatan keaktifan belajar siswa yang cukup tinggi di bandingkan dengan penelitian sebelumya.Melalui hasil siklus II dapat disimpulkan bahwa penerapan metode Inquiry merupakan cara yang tepat untuk meningkatkan prestasi belajar
Terjadi peningkatan prestasi belajar siswa yang memuaskan dengan semakin bertambahnya nilai rata-rata tingkat prestasi siswa kelas lll MIN 7 HSU
Adapun indikatornya adalah sebagai berikut:
1. Siswa lebih berani bertanya pada hal-hal yang sekiranya belum mereka pahami dan lebih termotivasi dengan adanya pujian
2. Siswa terlihat lebih banyak yang berani mengungkapkan ide dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan benar.
3. Siswa terlihat semakin kritis terhadap permasalahan dalam pembelajaran dan lebih terbuka terhadap perbedaan pendapat. Meskipun terdapat peningkatan yang besar pada siklus II.
a) Perlu adanya pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan sehingga siswa menjadi lebih termotivasi untuk belajar.
b) Tetap mempertahankan keaktifan siswa dengan pembelajaran kelompok.
c) Hasil nilai siswa
1) Siswa sudah terbiasa dengan pembelajaran metode Inquiry
2) Semua siswa terlihat aktif dalam mengemukakan pendapat dalam timnya dan berani dalam mengemukakan pendapat, bertanya dan menjawab pertanyaan
3) Semua siswa termotivasi untuk belajar Akidah akhlak
4) Siswa yakin dengan kemampuannya, hal ini ditunjukkan dengan siapnya menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan dapat diperoleh gambaran bahwa peningkatan prestasi siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak. Sudah lebih baik/memuaskan. Sejak dilakukan pretest, siklus 1 dan II sudah menunjukkan peningkatan prestasi belajar siswa yang memuaskan. Penerapan metode inquiry dalam meningkatkan prestasi belajar siswa kelas lll MIN 7 HSU dalam pembelajaran Aqidah Akhlak materi adab kepada guru ternyata cukup efektif. Hal ini dapat diketahui dari hasil pre tes dan post tes siswa.
Bahwa hasil pre test sebelum diadakannya metode pembelajaran Inquiry dari 10 orang siswa yang dinyatakan lulus sebanyak 6 orang atau sebesar 60 % dan yang dinyatakan tidak lulus sebanyak 4 orang atau sebesar 40 %.
Pengamatan prestasi pada lembar observasi pembelajaran hanya metode tradisional menunjukkan nilai rata-rata 76,4 yang mengedintifikasi masih rendah prestasi belajar siswa, dimana siswa kurang antusias mengikuti pembelajaran,sehingga belum tampak keceriaan pada saat pembelajaran berlangsung, selain itu siswa bersikap pasif.
Bahwa tingkat keberhasilan hasil siklus II setelah diadakannya metode inquiry dalam 2 kali pertemuan dari 14 orang siswa dinyatakan lulus semua, dan tidak ada yang tidak lulus pada siklus II atau sebesar 99,9 %.
Kesimpulan
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui metode inquiry pada materi adab kepada guru pelajaran Akidah Akhlak kelas lll MIN 7 HSU berjalan dengan baik.
Hasil pengamatan peneliti meilhat bertambahnya semangat dan antusias siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. menunjukkan hasil yang dapat meningkatkan prestasi dan keaktifan belajar siswa ditunjukkan dari keaktifan individu yaitu mengemukakan pendapat, bertanya dan menjawab pertanyaan serta meningkatkan keaktifan belajar kelompok yaitu kreatifitas untuk mengungkapkan suatu gagasan dalam menyelesaikan tugas, kerjasama kelompok serta hasil tugas kelompok yang harus diselesaikan.
Referensi
Aqib, Zainal, and Ali Murtadlo. 2022. A-Z Ensiklopedia Metode Pembelajaran Inovatif.
Yogyakarta: Pustaka Referensi.
Faturrahman, Pupuh. 2007. Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum Dan Konsep Islam. Jakarta: Refiko Aditama.
Laksmini Dewi, Masitoh. 2009. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Dirjen Pendidikan Islam Departemen Agama Republik Indonesia.
Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana.
Slamento. 1993. Proses Balajar Mengajar Dalam Kredit Semester SKS. Jakarta: Bumi Aksara.