• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PEMBELAJARAN TAHFIDZ DI SD ISLAM PLUS MASYITHOH KROYA CILACAP - Repository UIN Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "METODE PEMBELAJARAN TAHFIDZ DI SD ISLAM PLUS MASYITHOH KROYA CILACAP - Repository UIN Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

Skripsi ini penulis serahkan dalam rangka memenuhi tugas dan persyaratan Diploma Pendidikan Islam (S.Pd.I.) Institut Agama Islam Negeri Purwokerto. Kepala Sekolah SD Islam Plus Masyithoh Kroya, Ibu Desti Setya Cahyani Putri dan Bapak. Agus Juhjaeni selaku guru/pembimbing mata pelajaran tahfid, Ibu Nur Azizah, S. Teman-teman di Pondok Pesantren Al-Hidayah Karangsuci Purwokerto khususnya (Siti Wahidah, Ulfa Na'imah dan Umi Nur Faiqoh) yang banyak memberikan penulis warna dan antusiasme.

Sahabat Gank5al (Himpunan Anak PAI-5) terima kasih atas segala warna dan dukungan yang telah diberikan. Penulis tidak bisa memberikan apapun untuk mengungkapkan rasa syukur ini kecuali berdoa, semoga apa yang telah diberikan menjadi amal shaleh dan mendapat pahala dari Allah SWT. Di zaman yang serba canggih ini, pasti sangat sulit mengajak siswa untuk belajar Al-Qur'an, lebih memilih bermain game daripada belajar.

Nabi juga menganjurkan umatnya untuk menghafal ayat-ayat suci Al-Qur'an karena orang yang menghafalnya akan mendapat kedudukan terhormat baik di dunia maupun di akhirat. Rumusan masalah yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran tahfidz di SD Islam Plus Masyithoh Kroya Cilacap. Tujuan penelitian ini adalah metode pembelajaran tahfidz di SD Islam Plus Masyithoh Kroya Cilacap.

Berdasarkan hasil penelitian penulis dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran tahfidz di SD Islam Plus Masyithoh Kroya Cilacap bervariasi, diantaranya adalah metode wahdah yaitu menghafal satu persatu, metode kitabah yaitu sebelum menghafal dianjurkan untuk menghafal terlebih dahulu. menuliskan apa yang ingin dihafal, metode sima'i yaitu metode menghafal dengan mendengarkan kaset atau mendengar dari guru, metode gabungan yaitu gabungan antara metode kitabah (menulis ayat) dan metode wahdah ( menghafal satu demi satu), metode jama' yaitu menghafal bersama-sama, metode ODOA yaitu metode satu hari satu ayat, dan metode ODOP yaitu metode satu hari satu halaman Al-Qur'an Selain itu juga dilakukan evaluasi terhadap hafalan siswa, dan pada akhir kelas VI guru memberikan khutbah Al-Quran untuk membuktikan bahwa siswa tersebut hafal, dihadapan orang tuanya.

Latar Belakang Masalah

Jika al-Quran itu sentiasa dibaca dan difahami, serta diajarkan kepada orang lain, maka akan tersebarlah hukum dan ketentuan yang terkandung di dalamnya, selain itu diharapkan segala isi kandungan yang terkandung di dalamnya dapat diaplikasikan dalam kehidupan seharian. sehingga menjadi corak kehidupan manusia sepanjang zaman.

حنْ ُظِفَٰ حححه

Artinya menghafalkannya dalam dada, mengucapkannya dan membacanya dengan teliti dan cermat seperti ketika Al-Qur’an diturunkan (Yahya bin Abdurrazak Al-Ghautsani, 2014:31). Al-Qur'an juga mempunyai pengaruh yang luar biasa terhadap hati manusia, diakui oleh semua orang yang mendengarnya, baik umat Islam maupun kafir. Bahkan ada pula kaum musyrik yang mencuri, hanya karena ingin mendengar bacaan Al-Qur'an (Yusuf al-Qardawi, 1999:23).

Menetapkan kepastian bahawa kesucian al-Quran terpelihara hingga akhir zaman.Satu bentuk pertolongan Allah (swt) untuk menjaganya ialah dengan berjuta-juta umat Islam yang membaca dan menghafaz al-Quran turun-temurun. generasi demi generasi, sepanjang zaman hingga akhir zaman (Qomarudin Saleh et al. Rasulullah saw memelihara al-Quran dengan menghafal setiap ayat yang diturunkan kepadanya. Oleh itu, baginda juga menggalakkan para sahabat dan pengikutnya untuk menghafaz ayat-ayat suci al-Quran dan bagi mereka yang menghafaz al-Quran melalui hafalan mereka akan mendapat kedudukan yang mulia dalam kehidupan di dunia dan di akhirat.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah Saw mengibaratkan orang yang belum hafal Al-Qur'an seperti sebuah gubuk kumuh yang akan segera runtuh. “Orang yang tidak mempunyai hafalan Al-Qur’an sedikitpun ibarat daerah kumuh yang akan runtuh” (HR. Tirmizi) (Ida Zusnani, 2013:14). Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa mempelajari Al-Qur’an merupakan kewajiban yang paling utama bagi umat Islam. Rasulullah SAW, menganjurkan agar Al-Qur'an selalu dibaca bahkan dihafal.

ظفحملاغلا

وظفح

ىلع ءالما

تىف وىو نارقلا ملعت نمللها وطلخ نسلا

ومدو ومحلب

  • Rumusan Masalah
  • Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian
  • Kajian Pustaka
  • Sistematika pembahasan
  • Saran-saran
  • Kata Penutup

Hal ini menjadi tugas kita bersama, bahwa kita sebagai pendidik masa depan harus bisa menerapkan metode yang sesuai dengan karakter peserta didik, sehingga nantinya para peserta didik merasa tertarik untuk mempelajari Al-Qur’an. Siswa SD Islam Plus Masyithoh juga sering menjuarai perlombaan, yaitu pada tahun 2009, meraih Juara I lomba Musyabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ), Juara I Murrottal tahun 2009/2010, Juara I Tahfidz, dan masih banyak lagi yang lainnya, Hampir setiap tahun ini SD Islam Plus Masyithoh menjuarai lomba-lomba khususnya pada mata pelajaran tahfidz, sehingga pada akhir kelas enam (6) mereka sudah mampu menghafal surat-surat pada juz 30 dan ayat-ayat pilihan (surat Al-waki'ah dan Al -mulk) karena dia sudah terbiasa belajar di sekolah. Dalam pembelajaran ini metode yang digunakan klasikal, kadang menggunakan metode bandongan (menghafal bersama), sorogan (menghafal dan menyampaikan kepada guru), menulis ayat Alquran dengan tangan, dan lain-lain.

Melalui pembelajaran tahfidz ini diharapkan tidak hanya siswa dapat/mampu membaca Al-Qur’an dengan lancar dan lancar saja, namun diharapkan juga siswa-siswa di SD Islam Plus Masyithoh dapat ikut serta menjadi “Ahlul Qur’an”. an" ", mulailah menghafalkannya secara bertahap. juz 'amma. Jadi yang dimaksud dengan metode belajar tahfidz adalah cara yang harus dilalui seseorang dalam menghafal Al-Qur'an agar dapat mencapai tujuan tertentu. Berdasarkan uraian di atas, yang dimaksud dengan menggunakan metode pembelajaran tahfidz di SD Islam Plus Masyithoh Kroya adalah suatu proses atau metode yang digunakan siswa di SD Islam Plus Masyithoh Kroya, Cilacap, untuk menghafal Al-Quran.

Untuk mengetahui metode yang digunakan dalam pengajaran Tahfidz di SD Islam Plus Masyithoh Kroya. Mengetahui faktor pendukung dan penghambat metode pembelajaran Tahfidz di SD Islam Plus Masyithoh Kroya. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam upaya penyempurnaan metode pembelajaran Tahfidz di SD Islam Plus Masyithoh Kroya.

Untuk melengkapi wawasan peneliti maka ditambahkan metode pembelajaran Tahfidz di SD Islam Plus Masyithoh Kroya. Metode Penghafalan Al Quran di Pondok Pesantren 'Ainul Yaqien Pasir Kulon Karang Lewas Banyumas Purwokerto. Ditulis oleh Suster Risma Wahyudi (2009), berisi tentang metode-metode yang digunakan untuk menghafal Al-Quran secara keseluruhan (hafal 30 juz).

Sedangkan penelitian yang saya lakukan adalah Metode Pembelajaran Tahfidz di SD Islam Plus Masyithoh Kroya yang membahas tentang metode yang digunakan siswa dalam menghafal Al-Qur'an, Al-Qur'an. Al-Qur'an disini maksudnya yang dihafal meliputi juz'amma dan surat-surat pilihan (Al-mulk dan Al-waqi'ah). Setelah mereka hafal satu halaman Alquran, mereka dapat melanjutkan pembelajaran keesokan harinya.

Metode ini ada yang efektif dan optimal, hal ini terlihat dari kemampuan hafalan siswa dan upaya para pendamping dalam mengajar dan membimbing siswanya. Selain itu di penghujung kelas VI para guru SD Islam Plus Masyithoh Kroya mengadakan khutbah Alquran untuk mengetahui hasil apa saja yang dicapai selama pembelajaran dari kelas I hingga kelas VI. Berdasarkan metode pembelajaran tahfidz di SD Islam Plus Masyithoh Kroya Cilacap, peneliti memberikan saran sebagai berikut. Pelajar penghafal Al-Quran hendaknya selalu tabah dalam menghafal dan menjaga hafalannya agar tidak terlupakan.

Machmud, Amar 2015, Kisah Hafalan Alquran disertai resep hafalan Alquran dari para ahli.

Referensi

Dokumen terkait

The style transfer was done by changing the formality level of the text (from informal to formal) using two different approaches: dictionary-based and

Dari definisi operasional dengan judul skripsi peran pimpinan MTs Plus Al-Hidayah Kroya dalam pelaksanaan program pembinaan kinerja tenaga pendidik, adalah sebuah penelitian yang