METODE PENGAJARAN KLASIK
Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Metode Pengajaran IAT
Dosen Pengampu : Abdurrohim, S.Pd, M.Ag
Disusun Oleh :
Salma Yusria 202205045
Tiara Rismala 202205017
Windi Tazki Fazriah 202205040
ILMU ALQURAN DAN TAFSIR
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PERSATUAN ISLAM GARUT
1445H/2024M
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah Metode Pengajaran Klasik. penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam membantu penulis untuk menyelesaikan tugas makalah ini.
Penulis berharap agar tugas makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan penulis tentang Metode pengajaran klasik. Penulis menyadari bahwa tugas makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari apa yang penulis harapkan, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan usulan untuk perbaikan tugas di waktu yang akan datang.
Semoga tugas makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, dan penulis mohon maaf jika terdapat kata-kata yang kurang berkenan. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Semoga makalah ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang lain yang membacanya.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………...………...
KATA PENGANTAR………...………...
DAFTAR ISI………...………..
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah……….
B. Rumusan Masalah………...………...
BAB II PEMBAHASAN………...………...
A. Pengertian Metode Pengajaran Klasik…………...………….………...
B. Metode Ceramah………
C. Metode Menghafal…..………...………….………...
D. Metode Bandongan………..………..
E. Metode Sorogan……….
BAB III KESIMPULAN………..………...
DAFTAR PUSTAKA………..………...
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Dalam Sejarah perkembangan keilmuan islam, maka pada pemerintahan Abbasyiah dapat kita sebut sebagaai masa keemas an islam dan ilmu pengetahuan, karena ilmu pengetahuan baik naqli maupun aqli telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Dalam proses belajar mengajar, metode pengajaran merupakan salah satu aspek pengajaran yang penting untuk mrntransfer pengetahuan atau kebudayaan dari seorang guru kepada pelajar. Melalui metode pengajaran terjadi proses internalisasi dan pemilihan ilmu oleh pengajar, sehingga murid dapat menyerap apa yang disampaikan oleh gurunya.
Menurut M. sugeng Sholehuddin dalam karya tulisnya yang berjudul REAKTUALISASI METODOLOGI PENGAJARAN ISLAM KLASIK DI ERA GLOBALISASI, beliau menjelaskan bahwa Dari problem metodologi pengajaran yang dialami Pendidikan diindonesia, maka perlu diupayakan metodologi yang lebih humanistic yakni metode pengajaran yang berusaha mengembangkan kemampuan siswa secara utuh.
Upaya penemuan pola yang humanistic dapat dilakukan dengan cara mereaktualisasi pola pengajaran islam klasik yang sementara ini lebih mengembang seluruh potensi anak didik.
Dilihat dari perkembangan zaman yang semakin membuat manusia bergantung pada digital sehingga dalam pembelajaran pun lebih mengunggulkan metode pengajaran modern dan mengesampingkan metode pengajaran klasik, menarik bagi penulis untuk membahas lebih dalam tentang metode pengajaran klasik ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang disebut dengan metode pengajaran klasik?
2. Apa saja metode pengajaran klasik?
3. apa manfaat dari metode pengajaran klasik?
BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Metode Pengajaran Klasik
Metode merupakan langkah operasional dari strategi pembelajaran yang dipilih dalam mencapai tujuan belajar, sehingga bagi sumber belajar dalam menggunakan suatu metode pembelajaran, harus disesuaikan dengan jenis strategi yang digunakan. Ketepatan menggunakan metode akan menunjukan fungsionalnya strategi dalam kegiatan pembelajaran. Metode pembelajaran kemudian dijabarkan dalam bentuk teknik dantaktik pembelajaran. Dengan demikian, teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode yang dipilih secara spesifik.
Misalnya, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya Teknik tersebut berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang siswanya sedikit. Sedangkan taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Misalnya, terdapat dua orang yang sama-sama menggunakan metode ceramah, tetapi mungkin sangat berbeda dalam taktik yang digunakannya.
Metode pembelajaran klasikal merupakan bentuk pengajaran, dimana seorang guru dapat mengajar suatu kelompok dengan jumlah siswa yang tak terbatas. Pembelajaran klasikal ini memberikan arti bahwa seorang guru melakukan dua kegiatan sekaligus yaitu mengelola kelas dan mengelola pembelajaran. Siswa yang jumlahnya urang lebih 30 atau 40 siswa, pada waktu yang sama menerima bahan yang sama, umumnya kegiatan ini diberikan dalam waktu ceramah.
2. Macam-Macam Metode Pengajaran Klasik a. Metode Ceramah
Metode ceramah merupakan metode yang sangat praktis dan efisien sepanjang sejarah pendidikan, dan paling banyak digunakan dalam proses belajar mengajar dari tingkat pemula hingga perguruan tinggi, mengingat model pengajaran dengan bahan ajar yang banyak, merupakan salah satu metode pengajaran tradisional yang lama. Dan siswa. Mereka yang pernah mengenyam pendidikan formal atau informal, atau yang pernah mengikuti kegiatan pendidikan atau pembelajaran di sekolah, pasti sudah memahami dan merasakan metode pengajaran. Ceramah tentang cara belajar di sini berarti mengkomunikasikan materi pelajaran secara langsung melalui tuturan lisan atau komunikasi lisan dengan menggunakan bahasa, yang disebut juga dengan tuturan. Dalam bahasa Inggris disebut dengan metode ceramah yang berasal dari bahasa latin Lactare, Rectur, dan Leg yang artinya membaca nyaring (Natalia Winda, 2017). Hal ini mengacu pada sejarah yang menjadi asal mula penggunaan metode ini. Metode ini muncul dan tersebar luas oleh orang Yunani sejak abad ke-5. Orang Yunani kemudian banyak digunakan oleh Muslim abad pertengahan dan orang Eropa, yang tulisannya jarang digunakan. Dan apa yang dimaksud dengan metode ini ketika membaca informasi dengan lantang mirip dengan membaca pengumuman seperti yang kita lakukan hari ini. (Syafiqah dan Shabah, 2017).
Metode ceramah adalah penjelasan dan narasi lisan oleh guru di depan siswa dan di depan kelas. Dengan cara ini, guru menjadi dominan dan menjadi subjek pelajaran, tetapi siswa adalah objek pasif yang menerima apa yang diberikan guru (Jamaral, 1997: 8598). Kunci keberhasilan penggunaan metode ini tergantung pada guru dan bagaimana guru menggunakan dan mengontrolnya dalam pembelajaran. Walaupun metode yang digunakan guru adalah metode ceramah, namun masih ada sesi tanya jawab dengan siswa, sehingga pembelajaran menjadi hidup, materi terdistribusi, dan pembelajaran dapat fokus. Oleh karena itu, jika kata
“minat” dipahami sebagai keinginan atau keinginan untuk melakukan
sesuatu, maka upaya peningkatan minat belajar dengan menggunakan metode ceramah dianggap efektif.
Kelebihan dan Kekurangan Metode Ceramah Seperti yang telah disebutkan, semua metode pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar mengajar pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Seperti halnya metode ceramah, metode ini sangat populer hanya karena kelebihannya dalam dunia pendidikan, dari klasik hingga modern, dari terendah hingga tertinggi, metode formal dan biasa.
a. Murah dikarenakan tidak memerlukan biaya yang besar sehingga dapat menampung kelas besar dan tiap siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk mendengarkan.
b. Mudah dikarenakan cukup menggunakan media lisan tanpa perlu persiapan yang rumit. Siswa bisa langsung menerima ilmu pengetahuan. Kekurangan atau tidak adanya buku pelajaran dan alat bantu pelajaran, tidak menghambat terlaksananya pelajaran dengan ceramah.
c. Konsep dan materi yang disajikan secara hierarki.
d. Dapat mencakup materi pelajaran yang banyak dan luas.
e. Guru dapat memberikan tekanan pada hal-hal penting agar dapat menggunakan waktu dan tenaganya semaksimal mungkin.
f. Kesesuaian dan kenyamanan kelas sebagai ruang belajar menjadi tanggung jawab guru, sehingga keadaan kelas terkendali.
g. . Organisasi kelas dapat disesuaikan dengan lebih mudah.
Kekurangan metode ceramah yang dapat dianalisis oleh ahli untuk dikumpulkan adalah:
a. Kurangnya kesempatan untuk mengembangkan keberanian berdiskusi dan mengemukakan pendapat.
b. Proses memperoleh pengetahuan hilang karena bergantung pada satu arah.
c. Kurangnya ruang bagi siswa untuk mengembangkan kreativitasnya
d. Guru yang kurang kreatif menyebabkan situasi pendidikan yang monoton.
e. Kurangnya guru dengan kemampuan berpidato yang baik cepat membuat siswa bosan
b. Metode Menghafal
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, pengertian menghafal adalah berusaha meresapkan kedalam fikiran agar selalu ingat.Menurut Zuhairini dan Ghofir sebagaimana yang dikutip olehKamilhakimin Ridwal Kamil dalam bukunya yang berjudul Mengapa Kita Menghafal (tahfizh) al-Qur’an, istilah menghafal adalah suatu metode yang digunakan untuk mengingat kembali sesuatu yang pernah dibaca secara benar seperti apa adanya.
Metode tersebut banyak digunakan dalam usaha untuk menghafal al-Qur’an dan al-Hadits. Dalam bahasa Arab, menghafal menggunakan terminologi alHifzh yang artinya menjaga, memelihara atau menghafalkan. Sedang al- Hafizh adalah orang yang menghafal dengan cermat, orang yang selalu berjaga-jaga, orang yang selalu menekuni pekerjaannya. Istilah al-Hafizh ini dipergunakan untuk orang yang hafal al-Qur’an tiga puluh juz tanpa mengetahui isi dan kandungan al-Qur’an. Sebenarnya istilah al-Hafizh ini adalah predikat bagi sahabat Nabi yang hafal hadits-hadits shahih (bukan predikat bagi penghafal al-Qur’an).
Hifzh diartikan memelihara atau menjaga dan mempunyai banyak idiom yang lain, seperti si-fulan membaca al-Qur’an dengan kecepatan yang jitu (zhahru al-lisan) dengan hafalan diluar kepala (zhahru alqolb). Baik kata-kata zhahru al-lisan maupun zhahru al-qolb merupakan kinayah (metafora) dari hafalan tanpa kitab, karena itu disebut “istizhahrahu” yang berarti menghafal dan membacanya diluar kepala.
Ada empat langkah yang perlu dilakukan dalam menggunakan metode ini, antara lain :
a. Merefleksi, yakni memperhatikan bahan yang sedang dipelajari, baik dari segi tulisan, tanda bacanya dan syakalnya.
b. Mengulang, yaitu membaca dan atau mengikuti berulang-ulang apa yang diucapkan oleh pengajar
c. Meresitasi, yaitu mengulang secara individual guna menunjukkan perolehan hasil belajar tentang apa yang telah dipelajari.
d. Retensi, yaitu ingatan yang telah dimiliki mengenai apa yang telah dipelajari yang bersifat permanen.
Manfaat menghafal, antara lain :
a. Hafalan mempunyai pengaruh besar terhadap keilmuan seseorang. Orang yang mempunyai kekuatan untuk memperdalam pemahaman dan pengembangan pemikiran secara lebih luas.
b. Dengan menghafal pelajaran, seseorang bisa langsung menarik kembali ilmu setiap saat, dimanapun, dan kapanpun
c. Siswa yang hafal dapat menangkap dengan cepat pelajaran yang diajarkan, apalagi kalau hubungannya dengan teori matematika, IPA, al-Qur’an Hadist, Bahasa Inggris dan sebagainya.
d. Aspek hafalan memegang peranan penting untuk mengendapkan ilmu dan mengkristalkannya dalam pikiran dan hati, kemudian meningkatkannya secara akseleratif dan massif.
c. Metode Bandongan
Secara bahasa, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, bandongandiartikan dengan “pengajaran dalam bentuk kelas (pada sekolah agama)”.19Sedangkan secara terminologi, ada beberapa defenisi yang dipaparkan olehpara pakar, antara lain adalah menurut Zamakhsyari Dhofier, menurutnyametode bandongan merupakan metode utama dalam sistem pengajaran dipesantren. Dalam sistem ini, sekelompok murid (antara 5 sampai dengan500 murid) mendengarkan seorang guru yang membaca, menerjemahkan,menerangkan dan sering mengulas buku-buku Islam dalam bahasa Arab.Setiap murid memperhatikan bukunya sendiri dan membuat
catatan-catatanbaik arti maupun keterangan tentang kata-kata atau buah pikiran yang sulituntuk dipahami. Kelompok kelas dari sistem bandongan ini disebut halaqahyang secara bahasa diartikan lingkaran murid, atau sekelompok siswa yang belajar di bawah bimbingan seorang guru.
Sedangkan menurut Imran Arifin dalam bukunya Kepemimipinan Kyai, sebagaimana dikutip oleh Armai Arief, metode bandongan adalah suatu metode dimana seorang kyai membaca suatu kitab dalam waktu tertentu dan santri membawa kitab yang sama, kemudian santri mendengarkan dan menyimak tentang bacaan kyai tersebut. Dengan demikian istilah bandongan sering juga disebut dengan weton, yang di ambil dari bahasa jawa yang berarti waktu, maksudnya pelaksanaan pembelajaran ini diakukan berdasarkan waktu-waktu yang telah ditentukan kyai atau pihak pondok pesantren, dimana seorang kyai atau ustad yang membaca, menterjemah dan mengupas kitab tertentu, sedangkan santri mendengar bacaan kyai dalam jumlah yang terkadang cukup banyak.
Dalam sistem bandongan seorang murid tidak harus menunjukkan bahwa ia mengerti terhadap pelajaran yang dihadapi. Kebiasaan para kyai adalah membacakan dan menerjemahkan secara cepat teks kitab klasik tersebut serta meninggalkan kata-kata yang mudah dipahami untuk tidak diterjemahkan. Dengan cara inilah para kyai mampu menyelesaikan kitab- kitab pendek dalam hitungan minggu saja.
Agar pelaksanaan metode bandongan dapat berjalan dengan baik, maka seorang guru harus mengetahui syarat-syarat penggunaan metode tersebut, sehingga para siswa dapat menerima pelajaran yang diberikan dengan baik pula. Adapun syarat-syaratnya antara lain :
a. Metode ini hanya cocok diberikan pada siswa yang sudah mengikuti sitem sorogan.
b. Murid yang diajarkan sekurang-kurangnya lima orang.
c. Tenaga guru yang mengajar sedikit, sedangkan murid yang diajar banyak.
d. Bahan yang diajarkan terlalu banyak, sedangkan alokasi waktu sedikit.
e. Dalam pelaksanaanya menggunakan bahasa daerah setempat sebagai bahasa pengantar.
f. Masing-masing santri harus mempunyai kitab masing-masing Setiap metode pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan, begitu juga dengan metode bandongan. Adapun kelebihan metode bandongan antara lain :
a. Lebih cepat dan praktis untuk mengajar santri yang jumlahnya banyak.
b. Lebih efektif bagi murid yang telah mengikuti sistem sorogan secara intensif.
c. Materi yang diajarkan sering diulang-ulang sehingga memudahkan anak untuk memahaminya.
d. Sangat efisien dalam mengajarkan ketelitian memahami kalimat yang sulit dipelajari.
Sedangkan kekurangan metode bandongan antara lain :
a. Metode ini dianggap lamban dan tradisional, karena dalam menyampaikan materi sering diulang-ulang.
b. Guru lebih aktif dari siswa karena proses belajarnya berlangsung satu jalur.
c. Dialog antara guru dan murid tidak banyak terjadi sehingga murid cepat bosan.
d. Metode ini kurang efektif bagi murid yang pintar, karena materi sering diulang-ulang sehingga terhalang kemajuanya.
Pemaparan diatas merupakan kekurangan dan kelebihan dari metode pengajaran klasik bandongan.
e. Metode Sorogan
Sorogan berasal dari kata sorog (jawa) yang berarti menyodorkan.
Metode sorogan ini merupakan bentuk metode yang dianggap rumit. Hal ini
dikarenakan metode tersebut sangat memerlukan kesabaran, kerajinan, kedisiplinan siswa secara pribadi. Sorogan artinya belajar secara individu dimana seorang santri berhadapan dengan seorang guru, terjadi interaksi saling mengenal antara keduanya. Metode sorogan adalah sebuah sistem belajar di mana para santri maju satu persatu untuk membaca dan menguraikan isi kitab di hadapan seorang guru atau kyai. Metode sorogan merupakan metode pembelajaran dengan melibatkan santri secara langsung
"individual melalui kegiatan membaca kitab di hadapan kyai, kemudian kyai mendengarkan dan menunjukkan kesalahan-kesalahannya. Maksudnya pembelajaran secara individual di mana seorang murid berhadapan dengan seorang guru terjadi interaksi saling mengenal antara keduanya. Menurut Abdullah Aly, dalam bukunya Pendidikan Islam Multikultural di Pesantren.
Metode sorogan adalah pembelajaran kitab secara individual, dimana setiap santri menghadap secara bergiliran kepada Kyai untuk membaca, menjelaskan atau menghafal pelajaran yang diberikan sebelumnya.
Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Sorogan :
a. Murid atau santri berkumpul di tempat pengajaran sesuai dengan waktu yang ditentukan masing-masing membawa kitab kuning.
b. Seorang murid atau santri yang mendapatkan giliran menghadap langsung tatap muka kepada gurunya atau ustadznya. Dia akan membuka kajian yang akan dikaji dan meletakkannya di atas meja yang tersedia di depan beliau.
c. Guru atau ustadz membacakan teks dengan baik, baik sambil melihat maupun hafalan dan kemudian memberikan artinya menggunakan bahasa melayu atau bahasa daerahnya yang sesuai dengan santri dan murid
d. Guru atau ustadz akan mendengarkan apa yang dibaca oleh muridnya sambil mengoreksi mana yang salah
Sebagaimana metode-metode yang lainnya, metode sorogan juga memiliki kelebihan dan memiliki kelemahan. Oleh sebab itu pendidik harus bisa tepat dalam memilih situasi dan kondisi dalam
mengaplikasikan pembelajaran dengan menggunakan metode sorogan ini agar bisa memperoleh hasil sebagaimana yang diinginkan. Adapun kelemahan metode sorogan sebagi berikut: Kelebihan metode sorogan
a. Terjadinya hubungan yang erat dan harmonis antara guru dan santri
b. Kyai dalam mengawasi, menilai dan membimbing sangat maksimal.
c. Ustadz dapat mengetahui santri setiap individu
d. Kemajuan individu lebih terjamin karena setiap santri menyelesaikan program sesuai kemampuan individu masing- masing
e. Memungkinkan perbedaan kecepatan belajar santri sehingga ada kompetensi sehat antar santri
Kelemahan metode sorogan :
a. Tidak efisien karena hanya menghadapi beberapa murid (tidak lebih dari 5 orang), sehingga kalau menghadapi murid yang banyak metode ini kurang begitu cepat
b. Membuat murid cepat bosen karena metode ini menuntut kesabaran, kerajinan, ketaatan, dan disiplin pribadi.
c. Murid kadang hanya menangkap kesan verbalisme semata terutama mereka yang tidak mengerti terjemahan dari bahasa tertentu.
BAB III KESIMPULAN
Metode ceramah adalah penjelasan dan narasi lisan oleh guru di depan siswa dan di depan kelas. Dengan cara ini, guru menjadi dominan dan menjadi subjek pelajaran, tetapi siswa adalah objek pasif yang menerima apa yang diberikan guru (Jamaral, 1997: 8598). Kunci keberhasilan penggunaan metode ini tergantung pada guru dan bagaimana guru menggunakan dan mengontrolnya dalam pembelajaran.
Walaupun metode yang digunakan guru adalah metode ceramah, namun masih ada sesi tanya jawab dengan siswa, sehingga pembelajaran menjadi hidup, materi terdistribusi, dan pembelajaran dapat fokus. Oleh karena itu, jika kata “minat”
dipahami sebagai keinginan atau keinginan untuk melakukan sesuatu, maka upaya peningkatan minat belajar dengan menggunakan metode ceramah dianggap efektif.
Metode ceramah juga mempunyai kelebihan serta kekurangan, dan juga setiap metode dalam pembelajaran pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan beitu pula metode ceramah ini.
Metode merupakan langkah operasional dari strategi pembelajaran yang dipilih dalam mencapai tujuan belajar, sehingga bagi sumber belajar dalam menggunakan suatu metode pembelajaran, harus disesuaikan dengan jenis strategi yang digunakan. Ketepatan menggunakan metode akan menunjukan fungsionalnya strategi dalam kegiatan pembelajaran. Metode pembelajaran kemudian dijabarkan dalam bentuk teknik dantaktik pembelajaran. Dengan demikian, teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode yang dipilih secara spesifik.
DAFTAR PUSTAKA
Wirabumi, R. (2020, October). Metode Pembelajaran Ceramah. In Annual Conference on Islamic Education and Thought (ACIET) (Vol. 1, No. 1, pp. 105- 113)
Rikawati, K., & Sitinjak, D. (2020). Peningkatan keaktifan belajar siswa dengan penggunaan metode ceramah interaktif. Journal of Educational Chemistry (JEC), 2(2), 40
Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar MicroTeaching, (Padang : Quantum Teaching, 2005),59
Jamil Suprihatiningrum, Strategi Pembelajaran Teori dan Aplikasi, (Jogjakarta : Ar- Ruzz Media,2013), 292
https://repository.uin-suska.ac.id/BAB/II
https://etheses.iainkediri.ac.id.BAB/II/landasanteori https://repository.radenfatah.ac.id.skripsi/bab/II https://jurnal.fipps.ikippgriptk.ac.id/sejarah/artickle