• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Pengujian Kandungan Sulfur Menurut ASTM D-4294

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Metode Pengujian Kandungan Sulfur Menurut ASTM D-4294"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Metode Pengujian Kandungan Sulfur Menurut ASTM D-4294

1. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan untuk penelitian ini adalah baku CRM (Certified Reference Materials) of Sulfur Mass Concentration in Mineral Oil 0,0-0,1% merek bourevestnik dan sampel crude oil.

2. Alat

Alat-alat yang digunakan untuk penelitian ini adalah Spektrofotometer Fluorosensi Sinar-X Sulfur Analyzer merek bourevestnik ink tipe ASE-2, plastik miller film transparan x-ray berbahan polikarbonat, wadah sampel, dan gelas beaker 100 mL merk duran.

3. Prosedur Kerja A. Pengoperasian Alat

Setelah dimasukkan wadah sampel ke dalam analyzer, dipilih “technique” kemudian pilih “measurment” untuk memulai analisis lalu tekan enter. Range konsentrasi analisis terdiri dari 3 yaitu S (small), M (medium), dan L (large) maka dipilih pada range S lalu tekan enter. Sampel diberi nama sesuai dengan sampel yang akan diuji lalu tekan enter. Analisis akan selesai 1 kali pengulangan yaitu ± 15 menit. Apabila alat menyarankan untuk pengulangan duplo maka tekan “yes” lalu tekan enter.

Setelah hasil kadar sulfur keluar dipilih “print” lalu enter. Untuk memulai analisis baru dipilih “exit”. Setelah selesai pengujian ditutup kembali tempat penutup analisis lalu dimatikan alat dengan menekan tombol OFF.

B. Preparasi Standar dan Sampel

Alat dinyalakan dengan menekan tombol ON lalu ditunggu selama ± 2 jam. Wadah sampel dibuat dengan memberi alas film transparan jenis polikarbonat dan dipastikan tidak ada pengkerutan pada alas film. Sampel dan standar dimasukkan ± 7 gram ke dalam wadah sampel yang telah dibuat sampai alasnya terisi rata oleh sampel dan standar. Masing-masing wadah yang telah berisi sampel dan standar ditutup dengan tutup wadah.

C. Analisa Kadar Sulfur

Wadah sampel yang telah berisi sampel dimasukkan ke dalam tempat analyzer alat XRF lalu ditutup. Range pengukuran ditentukan sesuai besarnya konsentrasi sulfur (small). Hasilnya ditunggu ± 15 menit kemudian print hasil yang diperoleh.

(2)

D. Verifikasi Metode Analisis

- Penentuan Linieritas Linieritas

Ditentukan menggunakan standar CRM sulfur konsentrasi 0;0,0005;0,001;0,0025;0,005;0,01;0,03;0,06; dan 0,1%. Masing-masing konsentrasi tersebut dimasukkan ke dalam wadah sampel lalu ditutup dengan penutup wadah. Wadah sampel yang telah berisi standar dimasukkan ke dalam tempat analyzer alat XRF lalu ditutup. Pengulangan pengujian dilakukan sebanyak 2 kali (duplo) pada setiap konsentrasi. Kurva kalibrasi dibuat dengan memplotkan antara konsentrasi standar CRM terhadap intensitas pada masingmasing konsentrasi lalu akan diperoleh persamaan regresi y=ax+b.

- Penentuan LOD dan LOQ

Standar CRM sulfur konsentrasi 0;0,0005;0,001;0,0025;0,005;0,01;0,03;0,06; dan 0,1% masing-masing konsentrasi tersebut dimasukkan ke dalam wadah sampel lalu ditutup dengan penutup wadah. Wadah sampel yang telah berisi standar dimasukkan ke dalam tempat analyzer alat XRF lalu ditutup. Pengulangan pengujian dilakukan sebanyak 2 kali (duplo) pada setiap konsentrasi. Intensitas yang terbaca dapat digunakan untuk menentukan nilai LOD dan LOQ. LOD dan LOQ dapat ditentukan secara statistik melalui garis regresi linear dari kurva kalibrasi, yaitu menggunakan persamaan (1) dan (2) sebagai berikut:

Keterangan:

Slope = kemiringan grafik

S y/x = simpangan deviasi residual

Simpangan deviasi residual dapat dihitung melalui persamaan (3).

- Penentuan Presisi

Nilai presisi dapat ditentukan dengan menghitung nilai standar deviasi dari 10 kali pengulangan sampel dibagi dengan rata-rata dari hasil pengulangan tersebut kemudian dikalikan dengan 100%. Nilai presisi ditentukan melalui persamaan (4)

(3)

dan (5). Untuk nilai CV Horwitz, 2/3 CV Horwitz, repeatabilitas, dan reprodusibilitas dapat ditentukan menggunakan persamaan (6), (7), (8), dan (9).

- Penentuan Control Chart

Nilai control chart digunakan untuk membuktikan bahwa sampel yang digunakan masih dalam kondisi yang baik jika tetap berada pada range rata-rata kadar sampel dan tidak melewati batas UWL dan LWL. Control chart ditentukan dengan menghitung rata-rata 10 kali pengulangan sampel dan dibuat grafik yang menghubungkan antara waktu dalam analisis dengan nilai rata-rata, UCL, UWL, LWL, serta LCL. Control chart dapat ditentukan menggunakan persamaan (9), (10), (11), dan (12).

- Penentuan Akurasi

Nilai akurasi ditentukan dengan analisis standar CRM sebanyak 4 kali pengulangan. Hasil yang diperoleh dari alat dibandingkan dengan nilai asli yang ada pada sertifikat CRM. Akurasi dapat ditentukan menggukan persamaan (13) dan (14).

Penentuan Ketidakpastian Pengukuran Ketidakpastian pengukuran pada penelitian ini meliputi ketidakpastian konsentrasi asal sulfur, ketidakpastian presisi,

(4)

ketidakpastian %Recovery, ketidakpastian gabungan, dan ketidakpastian diperluas.

Langkah pertama penentuan ketidakpastian yaitu dengan membuat skema kerja, kemudian membuat diagram tulang ikan sehingga diperoleh hasil ketidakpastian pengukuran dengan penentuan rumus awal menggunakan persamaan (15).

Y = a(x) + b ...(15)

Referensi

Dokumen terkait

perusahaannya. Nilai rata-rata yang dimiliki oleh variabel IFR adalah 0,9085 dari total 153 perusahaan manufaktur yang dijadikan sampel penelitian. Standar deviasi

Rata-rata jumlah bulan basah adalah banyaknya bulan basah dari seluruh data pengamatan dibagi jumlah tahun data pengamatan, berdasarkan besarnya nilai Q selanjutnya ditentukan

Pengukuran dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali pengulangan untuk memperoleh nilai rata-rata, pada saat air irigasi melewati pintu masuk dan keluar dari pematang sawah,

Dari hasil percobaan dapat ditentukan keausan dari agregat kasar dengan nilai abrasi rata-rata sebesar 16,55%, sehingga agregat tersebut termasuk agregat yang baik bila

diperoleh, maka batas kuantifikasi dapat ditentukan melalui pengulangan kadar logam yang setara dengan 10 kali kadar batas deteksi instrumen.. Dengan menetapkan batas

yang sama, dari 5 kali pengujian untuk setiap data set, metode decoder memiliki rata-rata standar deviasi sebesar 12,7875, sedangkan metode penalty memiliki rata-rata standar

Parameter visual yang di gunakan untuk mengestimasi nitrogen pada tanaman stroberi terdiri dari 24 parameter yaitu rata-rata nilai warna L*, a*, b*, H*, S*, V*, standar deviasi nilai

Nilai kekuatan tarik maksimum tarik dapat ditentukan dari beban maksimum dibagi luas penampang, seperti berikut : Pada gambar 1 kurva tegangan-regangan, titik M merupakan tegangan