Metode Pembelajaran Struktural Tradisional; Metode Terjemah (al- T}ari>qah al-Tarjamah), Metode Langsung (al-
T}ari>qah al-Muba>syarah)
Cecep Abdul Muzib Fatwa¹ [email protected]¹
Program Studi Pendidikan Bahasa Arab
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
Abstrak
Pembelajaran bahasa Arab telah menjadi salah satu mata pelajaran bahasa asing yang diajarkan di sekolah-sekolah. Ada pendapat yang menganggap bahwa pembelajaran bahasa Arab cukup sulit. Untuk memastikan peserta didik dapat belajar dan menerima materi dengan cara yang efektif dan efisien, strategi dan metode pembelajaran yang tepat perlu diterapkan. Strategi belajar-mengajar harus dirancang dan diterapkan sebelum memulai pembelajaran. Penggunaan strategi dan metode pembelajaran yang baik dan tepat akan menghasilkan pembelajaran yang optimal dan meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Arab. Dalam merancang strategi, perlu memperhatikan beberapa komponen seperti kegiatan pembelajaran pendahuluan, penyampaian informasi, partisipasi peserta didik, tes, dan kegiatan lanjutan. Pemilihan strategi pembelajaran ditentukan berdasarkan kriteria seperti orientasi strategi pada tugas pembelajaran, relevansi dengan materi pembelajaran, kemampuan metode dan teknik untuk fokus pada tujuan yang ingin dicapai, dan media pembelajaran yang dapat merangsang indra peserta didik. Metode pembelajaran bahasa Arab yang dapat digunakan meliputi metode gramatikal terjemah, metode langsung, metode membaca, metode audiolingual, dan metode eklektik.
Kaata kunci : Metode pembelajaran, Metode Terjemah, Metode Langsung PENDAHULUAN
Ahli pembelajaran bahasa telah memberikan perhatian yang besar terhadap metode pembelajaran bahasa Arab dengan melakukan berbagai kajian dan penelitian untuk mengetahui efektivitas dan keberhasilan dari berbagai metode pembelajaran. Hal
ini menunjukkan bahwa metode merupakan faktor yang sangat penting dalam mempelajari bahasa asing, termasuk bahasa Arab. Keberhasilan dalam mempelajari bahasa Arab sangat bergantung pada berbagai faktor yang mendukung, seperti hubungan antara siswa dan guru, karena ini adalah metode atau cara yang digunakan dalam pembelajaran untuk memudahkan seseorang memperoleh pengetahuan bahasa, tetapi terkadang seseorang juga dapat mengalami kesulitan jika metodenya tidak sesuai dengan karakteristiknya atau tidak tepat sasaran. Oleh karena itu, untuk mempelajari bahasa Arab dengan tepat, sebaiknya memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan konsep pembelajaran bahasa Arab.
Bahasa Arab sebagaimana kita ketahui merupakan bahasa yang termasuk dalam rumpun bahasa Semit yang maju, dimana bahasa arab juga sebagai bahasaal-Qur’ān.1 Selain itu kosa kata dalam bahasa Indonesia juga banyak yang menyerap dari bahasa Arab.
عمممجو .ةدممحاولا ةممأملا فوفممص مممضل ىمظعلا ةليممسولا يه ةممغللا ضرمممعل ةلآو .أرملا ركفي امك ع ريبعتلل ةادأ ااهنأ امك , اهدرفأ ةملك .ةدح اولا ةمعامجلا دارفإ نيب مهافتلا ةليسو يهو ،لقعلا هجتني اأم
“Dari penjelasan diatas, dapat dijelaskan baḥwa pembelajaran baḥasa Arab adalaḥ proses interaksi peserta didik dengan lingkungannya (dalam ḥal ini adalaḥ baḥasa Arab) seḥingga terjadi perubaḥan perilaku siswa dimana mereka dapat memaḥami, mengerti, dan menguasai keterampilan baḥasa Arab yang meliputi menulis, membaca, mendengarkan, berbicara dengan baik dan benar”.2
Dalam sebuah ungkapan : ةداملا نم مهأ ةقيرطلاartinya Metode lebih penting dari subtansi; Pada hakekatnya metode lebih penting daripada materi (subtansi), statemen ini menarik untuk dicerna dan dianalisis, karena ia akan memberi implikasi yang jelas pada paradigm metode pembelajaran kita pada khususnya metode pembelajaran bahasa Arab.
Kenyataan ini menunjukan bahwa seorang yang cukup pintar dan menguasai suatu ilmu tertentu ternyata banyak sekali menemui semacam buntu sadungan dalam mengkomunikasian ilmu tersbut secara efektif.3
1 Chotibul Umam, Aspek-Aspek Fundamental Dalam Mempelajari Baḥasa Arab.(Bandung: PT Al- Ma’arif), hlm: 9
2 Ali Ridho, al-Marji' fi al-Lugḥaḥ al-Arabiyaḥ fi Naḥwiḥa wa Ṣḥarfiha; (Juz I; Beirut; Darul .Fiqri, ttt), h. 7
3 Azhar Arsyad, Metode Pembelajaran Baḥasa Asing (Cet. I; Ujung Pandang: Yayasan Ahkam, 1419 H/1998 M), h. 1
Metode titik tolaknya merujuk pada cara atau pendekatan yang digunakan untuk menyampaikan atau mengajarkan materi pelajaran sehingga mudah dipahami dan diterima oleh siswa. Ini merupakan suatu bidang ilmu yang membahas tentang bagaimana cara menyajikan materi pelajaran agar mudah diterima, dipahami, dan dikuasai oleh siswa. Namun, penting untuk diingat bahwa hanya mempelajari metode saja tidak menjamin keberhasilan seorang guru dalam tugasnya. Karena metode adalah baru satu komponen atau satu faktor saja dalam pendidikan, dimana faktor tujuan, faktor situasi murid dan kepribadian guru juga dapat mempengaruhi berhasil tidaknya pengajaran. Mempelajari metode pengajaran jelas merupakan suatu keharusan mutlak bagi seorang guru, dimana guru harus memiliki pengetahuan dan penguasaan materi/teori yang matang.4
Dalam menggunakan metode yang sesuai, diharapkan pengajaran dapat menjadi lebih efektif, dan guru diharapkan untuk berkreasi menciptakan metode yang membuat siswa belajar tanpa perlu menggunakan intimidasi, ancaman, atau hukuman fisik yang biasanya tidak disukai oleh siswa atau banyak orang.
Dengan menggunakan metode pembelajaran yang sesuai, diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pengajaran, dan guru dituntut untuk berkreasi dalam melakukan apa saja yang dapat membuat siswa belajar tanpa menggunakan intimidasi, hukuman fisik, atau bentuk hukuman lain yang biasanya tidak disukai oleh siswa atau orang lain. Metode pembelajaran yang digunakan dapat memudahkan siswa untuk belajar sesuatu yang berguna dan bermanfaat, serta memadukan isi dan nilai yang terkandung dalam pembelajaran. Diharapkan bahwa belajar dapat membantu siswa meningkatkan kemampuan mereka sesuai dengan tujuan instruksional yang ingin dicapai. Berdasarkan uraian tersebut, penulis menyimpulkan dua rumusan masalah :
1. Bagaimana urgensi metode pembelajaran Bahasa Arab?
2. Bagaimana Metode Terjemah dan Metode Langsung?
PEMBAHASAN
A. Urgensi Metode Pembelajaran Bahasa Arab
4 Tayar Yusuf dan Syaiful Anwar, Metodologi Pengajaran Agama Dan Baḥasa Arab, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995), h.2
Dalam bahasa Arab kata metode berasal dari kata taraqa, yatruqu, (قرطي قرط ةقيرط) yang berarti jalan, cara, yang sinonim kata uslub yang berarti jalan, cara, metode dan sistem.5
Dalam bahasa Arab Approacḥ disebut al-Madkḥal, adalah seperangkat asumsi mengenai hakekat belajar mengajar bahasa, sifatnya aksiomatik (filosofis). Metode adalah rencana menyeluruh yang berkenaan dengan penyajian materi bahasa secara teratur, tidak ada satu bagian yang bertentangan dengan yang lain dan semuanya berdasarkan approacḥ yang telah dipilih, sifatnya procedural. Sedangkan Teknik (Uslub) yaitu apa yang sesungguhnya terjadi di dalam kelas dan merupakan pelaksanaan dari metode, sifatnya implementatif.6
Secara sederhana, metode Pembelajaran bahasa Arab dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu: pertama, metode tradisional/klasikal dan kedua, metode modern.
Metode Pembelajaran bahasa Arab tradisional adalah metode Pembelajaran bahasa Arab yang terfokus pada “bahasa sebagai budaya ilmu” sehingga belajar bahasa Arab berarti belajar secara mendalam tentang seluk-beluk ilmu bahasa Arab, baik aspek gramatika/sintaksis (Qawā’id al-Naḥwu), morfem/morfologi (Qawā’id al-Ṣarfḥ) ataupun sastra (adāb). Metode yang berkembang dan masyḥūr digunakan untuk tujuan tersebut adalah Metode qawā’id dan tarjamaḥ. Metode tersebut mampu bertahan beberapa abad, bahkan sampai sekarang pesantren-pesantren di Indonesia, khususnya pesantren salafiah masih menerapkan metode tersebut. Hal ini didasarkan pada hal-hal sebagai berikut: Pertama, tujuan Pembelajaran bahasa arab tampaknya pada aspek budaya/ilmu, terutama naḥwu dan ilmu sarf . Kedua kemampuan ilmu naḥwu dianggap sebagai syarat mutlak sebagai alat untuk memahami teks/kata bahasa Arab klasik yang tidak memakai harakat, dan tanda baca lainnya. Ketiga, bidang tersebut merupakan tradisi turun temurun, sehingga kemampuan di bidang itu memberikan “rasa percaya diri (gengsi) tersendiri di kalangan mereka”
Metode Pembelajaran bahasa Arab modern adalah metode Pembelajaran yang berorientasi pada tujuan bahasa sebagai alat. Artinya, bahasa Arab dipandang sebagai alat komunikasi dalam kehidupan modern, sehingga inti belajar bahasa Arab adalah kemampuan untuk menggunakan bahasa tersebut secara aktif dan mampu memahami
5 A.W Munawir, Kamus al-Munawir Arab Indonesia Terlengkap (Yogyakarta: al-5 Munawir, 1984), h.
1395
6 Azhar Arsyad, Baḥasa Arab dan Metode Pembelajaranny, beberapa pokok-pokok
ucapan/ungkapan dalam bahasa Arab. Metode yang lazim digunakan dalam Pembelajarannya adalah metode langsung (tarīqaḥal- mubāsyaraḥ). Munculnya metode ini didasari pada asumsi bahwa bahasa adalah sesuatu yang hidup, oleh karena itu harus dikomunikasikan dan dilatih terus sebagaimana anak kecil belajar bahasa.
Sebagai salah satu komponen pembelajaran, metode mempunyai peran yang sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar. Bahkan dapat dikatakan bahwa dalam kegiatan belajar mengajar semuanya menggunakan metode. Karena metode merupakan suatu alat untuk menyajikan bahan atau materi pelajaran dalam rangka untuk mencapai tujuan pengajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik7. Sedangkan menurut Zakiyah Daradjat metode adalah suatu cara kerja yang sistematis dan umum, seperti cara kerja ilmu pengetahuan.8
Pembelajaran adalah tindakan yang sengaja diorganisir dan direncanakan oleh guru agar tercipta lingkungan dan kegiatan belajar yang kondusif bagi para siswanya.
Proses pembelajaran adalah dua rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh seorang pendidik yang hal ini disebut mengajar disusul oleh kegiatan yang disebut belajar yang berlangsung pada waktu yang telah ditentukan guna mencapai tujuan tertentu.
Dari uraian tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran merupakan cara yang sistematis dalam menyampaikan materi kepada siswa guna mencapai tujuan yang diinginkan, dengan melihat definisi tersebut diatas, maka tujuan metode pembelajaran adalah :
a. Memberi jalan untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran yang ditempuh oleh guru dan siswa.
b. Memberi gambaran rencana secara meyeluruh dalam pencapaian tujuan pembelajaran secara sistematis.
c. Memudahkan pencapaian tujuan pembelajaran
B. Metode Terjemah (Tariqah Tarjamah) dan Metode Langsung ( Tariqah Mubasyarah)
a) Metode Terjemah ( al-T}ari>qah al-Tarjamah)
7 Abdul Hamid, dkk. Pembelajaran Baḥasa Arab, (UIN Malang Press, 2008), h.3
8 Zakiyah Daradjat, Metodik Kḥusus Pengajaran Agama Islam,(Jakarta :Bumi Aksara, 1995), h. 1.
1. Pengertian Metode Kaidah dan Terjemah
Metode kaidah dan terjemah adalah metode yang menitikberatkan pada penerapan bahasa pada aspek hafalan, seperti menghafal konsepkonsep gramatika dan kata-kata tertentu. Kata-kata tersebut yang kemudian akan dirangkai sesuai dengan aturan tata bahasa tertentu9. Metode kaidah dan terjemah merupakan gabungan antara metode kaidah (gramatical) dengan metode terjemah (translation).10
Para pakar dan praktisi pembelajaran bahasa asing sering juga menyebut metode ini dengan metode tradisional.
Penyebutan tersebut berkaitan dengan sebuah cerminan terhadap cara-cara dalam jaman Yunani Kuno dan Latin dalam mengajarkan bahasa. Asumsi dasar metode ini adalah adanya
‘logika semesta’ (universal logic) yang merupakan dasar semua bahasa di dunia, sedangkan tata bahasa adalah cabang logika.
Metode ini ditujukan kepada peserta didik agar, (1) lebih mempu membaca naskah berbahasa Arab atau karya sastra Arab, dan (2) memiliki nilai displin dan perkembangan intelektual. Pembelajaran dalam metode ini didominasi dengan kegiatan membaca dan menulis. Adapun kosakata yang dipelajari adalah kosakata dari tes bacaan, di mana kalimat diasumsikan sebagai unit yang terkecil dalam bahasa, ketepatan terjemahan diutamakan, dan bahasa Ibu digunakan dalam proses pembelajaran.
2. Sasaran Penggunaan Metode Kaidah dan Terjemah Metode tata Bahasa dan TErjemah ini mengarah pada:
9 Muhammad Thohir, dkk , Metode Pembelajaran Bahasa Arab sebagai Bahasa Asing (Kanzum Books:
Sidoarjo, 2021) h. 25
10 Kamil Ramma dan Ahmad Hifni, Pengantar Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab (IAIN Antasari Press: Banjarmasin, 2015) h. 68
a. Menghasilkan siswa yang terdidik, terlatih akan pengetahuan kebudayaan sastra yang tinggi, dan mempunyai daya apresiasi sastra;
b. Menghasilkan siswa yang hapal akan materi-materi naḥwu ḥ dan teks-teks sastra;
c. Menghasilkan siswa yang berkompeten untuk menerjemahkan secara bebas dari bahasa induk kepada bahasa sasaran.
3. Langkah-langkah Penggunaan Metode Kaidah dan Terjemah Pada umumnya penggunaan metode kaidah dan terjemah sebagai berikut:11
Pertama, guru memulai kegiatan belajar dengan menjelaskan terlebih dahulu materi kosa kata kemudian memberikan contoh pengucapannya. Materi ajar tentunya menggunakan metode deduktif.
Kedua, daftar materi kosa kata dan terjemahannya yang telah diberikan oleh guru kemudian siswa dituntun untuk menghafalkannya, atau meminta siswa mendemonstrasikan hafalan kosa kata yang telah diajarkan sebelumnya.
Ketiga, guru meminta siswa menerjemahkan kalimat pada buku teks bacaan; guru membetulkan kesalahan dalam menerjemahkan. Pada waktu lain guru juga meminta siswa melakukan analisis tata bahasa (meng-i’rab).
4. Kelebihan dan Kekurangan Metode Kaidah dan Terjemah Dari metode kaidah dan terjemah tentunya mempunyai kelebihan dan kekurangan tersendiri5, di antara kelebihan dari metode ini yaitu :
a. Dapat digunakan di kelas dengan jumlah rasio siswa yang banyak.
11 Ibid, h. 72
b. Guru yang kurang fasih dalam berbahasa Arab dapat mengajar.
c. Cocok digunakan bagi semua tingkat kemampuan siswa.
d. Siswa sangat menguasai kemampuan membaca bahasa Arab.
Adapun kekurangan dalam metode ini adalah :
a. Para siswa lemah dalam kemampuan mendengar, berbicara dan menulis.
b. Siswa kebingungan dalam memberi pemahaman terhadap materi kaidah itu sendiri.
c. Dibutuhkan guru yang terlatih dalam penerjemahan.
d. Bahasa yang dipelajari cenderung bahasa klasik (turats), sehingga ada kemungkinan sudah tidak terpakai pada zaman modern.
b) Metode Langsung ( al-T}ari>qah al-Muba>syarah) 1. Pengertian Metode Langsung
Metode langsung adalah suatu cara penyampaian materi kepada peserta didik dengan sepenuhnya menggunakan bahasa asing dan menggunakan bahasa ibu sedikit pun, yakni penggunaan bahasa secara langsung dan intensif dalam komunikasi. Metode langsung adalah metode yang berdasarkan pada pendekatan pembelajaran yang berpusat pada pendidik.6Penekanan bahasa ini adalah mengupayakan para peserta didik ahli dalam pandai menggunakan bahasa asing yang dipelajari, bukan pandai tentang bahasa asing yang dipelajari.12
Metode ini disebut metode langsung karena selama pelajaran guru berlangsung menggunakan bahasa asing yang diajarkan, sedang bahasa murid tidak digunakan. Jadi dengan metode ini, guru dalam mengajar langsung menggunakan bahasa asing melalui percakapan, diskusi dan
12 Kamil Ramma dan Ahmad Hifni, Pengantar Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab (IAIN Antasari Press: Banjarmasin, 2015) h. 82
membaca bahan yang dipelajari. Sedangkan untuk menjelaskan suatu arti kata atau kalimat digunakan alat peraga.
2. Sasaran Metode Langsung
Sasaran Metode ini mengarah kepada:
a. Menjadikan siswa mampu berpikir dengan bahasa sasaran dalam percakapan, membaca dan menulis;
b. Menggunakan bahasa baru secara langsung tanpa terjemahan dengan tujuan sebagai komunikasi dan interaksi;
3. Langkah-langkah Penggunaan Metode Langsung
Secara garis besar penyajian metode ini dengan cara berikut.13
a. Guru menyajikan pembelajaran dengan percakapan pendek, yang sering ditemui dalam lingkungan sekitar.
b. Guru mengucapkan satu kata sambil memperagakan dengan menggunakan gerakan, isyarat, maupun gambar yang dapat divisualisasikan
c. Siswa diarahkan untuk menyimak dan menirukan dialog yang sudah disediakan.
d. Guru memberi masukan kepada siswa dalam pengungkapan kata yang baik dan benar sesuai intonasi maupun susunan gramatikal.
4. Kelebihan dan Kekurangan Metode Langsung
Dilihat dari segi efektivitas penggunaan metode langsung ini memiliki kelebihan antara lain:14
13 Muhammad Thohir, dkk , Metode Pembelajaran Bahasa Arab sebagai Bahasa Asing (Kanzum Books:
Sidoarjo, 2021) h.
14 Kamil Ramma dan Ahmad Hifni, Pengantar Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab (IAIN Antasari Press: Banjarmasin, 2015) h. 84-85
a. Tingginya tingkat motivasi siswa dalam belajar menyebutkan dan mengerti yang diajarkan gurunya.
b. Memudahkan siswa dalam memahami simbol bahasa asing yang telah diajarkan gurunya.
c. Membangun minat siswa dalam belajar bahasa asing karena menggunakan berbagai macam alat pendukung pembelajaran, berupa alat peraga dan media pembelajaran.
d. Siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dan praktis dalam proses pembelajaran.
e. Siswa dapat terlatih jika mendengar dan mengucapkan bahasa asing karena sering di praktikan.
Sedangkan, kelemahan dari efektivitas penggunaan metode langsung ini, antara lain :
a. Siswa kesulitan dalam penguasaan bahasa yang sempurna.
b. Guru kesulitan dalam penerapan di kelas yang besar.
c. Membutuhkan guru yang memiliki kemampuan aktif dalam bahasa asing yang diajarkan.
d. Sering kali terbuangnya waktu dengan hanya menggunakan bahas asing, sebab lebih efektif menggunakan bahasa ibu untuk menjadi bahasa pengantar materi pelajaran.
KESIMPULAN
Dari penjelasan yang penulis paparkan diatas, dapat simpulkan bahwa metode pembelajaran merupakan cara yang sistematis dalam menyampaikan materi kepada
siswa guna mencapai tujuan yang diinginkan, Memberi jalan untuk mencapai suatu tujuan pengajaran yang ditempuh oleh guru dan siswa dalam belajar bahasa arab.
Metode terjemah adalah salah satu metode pembelajaran bahasa asing yang mengajarkan siswa untuk menerjemahkan kata-kata atau kalimat dari bahasa asing ke bahasa ibu mereka. Dalam metode terjemah, guru memberikan kata-kata atau kalimat dalam bahasa asing dan siswa harus menerjemahkannya ke dalam bahasa ibu mereka.
Metode langsung, juga dikenal sebagai metode alami atau metode direkt, adalah salah satu metode pengajaran bahasa asing yang menekankan pada penggunaan bahasa target secara langsung tanpa menggunakan bahasa ibu atau bahasa perantara lainnya.
Dalam metode ini, guru dan siswa berkomunikasi dengan menggunakan bahasa target sepanjang waktu untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami, berbicara, membaca, dan menulis dalam bahasa target.
DAFTAR PUSTAKA
A.W Munawir, Kamus al-Munawir Arab Indonesia Terlengkap (Yogyakarta: al-5 Munawir, 1984), h. 1395
Arsyad, Azhar Baḥasa Arab dan Metode Pembelajarannya, beberapa pokok-pokok pokiran, (Fakultas Tarbiyah IAIN Alauddin Makassar, Ujung Pandang, 1997) Arsyad, Azhar, Metode Pembelajaran Baḥasa Asing (Cet. I; Ujung Pandang: Yayasan
Ahkam, 1419 H/1998 M)
Daradjat, Zakiyah Metodik Kḥusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta :Bumi Aksara Hamid, Abdul dkk. Pembelajaran Baḥasa Arab, UIN Malang Press. 2008
Kamil Ramma dan Ahmad Hifni. (2015). Pengantar Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. IAIN Antasari Press: Banjarmasin.
Muhammad Thohir, dkk. (2021). Metode Pembelajaran Bahasa Arab sebagai Bahasa Asing. Kanzum Books: Sidoarjo.
Ridho, Ali ttt اهفرص و اهوحن يف ةيبرعلا ةغللا يف عجارملا Beirut : Darul Fiqri Juz Awal
Tayar Yusuf Dan Syaiful Anwar, 1995, Metodologi Pengajaran Agama Dan Baḥasa Arab, Jakarta: Raja Grafindo Persada
Umam, Chatibul, Aspek-Aspek Fundamental Dalam Mempelajari Baḥasa Arab, Bandung: PT Al-Ma’arif, 1980