Dalam perjalanan cinta, tidak sedikit orang mengalami patah hati sebagai akibat dari hubungan yang tidak berakhir sesuai harapan. Film ini berhasil menangkap perjalanan emosional seorang pria, Tom Hansen, yang mengalami patah hati setelah hubungannya dengan Summer Finn tidak berjalan sesuai harapannya. Fenomena ini penting untuk dikaji karena persepsi individu terhadap hubungan setelah patah hati seringkali memengaruhi cara pandang mereka terhadap cinta di masa depan.
Penelitian mengenai persepsi individu setelah mengalami patah hati memberikan wawasan mengenai perubahan dalam konsep diri dan hubungan. Kondisi ini menunjukkan bahwa pengalaman patah hati tidak hanya mempengaruhi keadaan emosi sesaat, tetapi juga dapat berdampak pada persepsi seseorang terhadap hubungan secara umum. 34;biasa"—melainkan mengeksplorasi realitas hubungan yang tidak selalu berakhir bahagia, dengan fokus pada pengalaman patah hati yang dialami tokoh utama.
Dengan mengkaji persepsi terhadap hubungan berdasarkan pengalaman patah hati yang disajikan dalam film “500 Days of Summer,”. Selain itu, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dalam konseling hubungan, terutama bagi individu yang sedang menghadapi proses penyembuhan dari patah hati. Bagaimana Persepsi Kaum Muda Terhadap Hubungan Berdasarkan Pengalaman Patah Hati Dalam Film 500 Days Of Summer.
Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui persepsi audiens terhadap hubungan berdasarkan pengalaman patah hati dalam Film “500 Days of Summer.
Kerangka Teori 1. Persepsi
Hasil penelitian dari wawancara mendalam adalah persepsi narasumber mayoritas menyatakan bahwa hubungan Kale dan Dinda pada film Story of Kale termasuk toxic relationship dan setiap persepsi yang mereka sampaikan memiliki faktor- faktor yang mempengaruhi. Faktor Perhatian (Attention) Ini merujuk pada fokus yang kita berikan untuk memusatkan perhatian pada salah satu indera. Faktor Internal , Selain faktor perhatian, terdapat juga faktor internal yang berasal dari dalam diri, seperti faktor biologis (kebutuhan dasar manusia) dan faktor sosio-psikologis (sikap, kebiasaan, dan keinginan manusia).
Open Relationship adalah hubungan yang telah dibangun dengan komitmen, tetapi masih memberikan kebebasan untuk menjalin hubungan dengan orang lain. Negotiation Relationship adalah hubungan yang penuh dengan kompromi dan saling mencari solusi saat menghadapi masalah. Long Distance Relationship adalah hubungan jarak jauh yang hanya memungkinkan pertemuan sesekali, dan sering kali mengalami kesulitan karena kurangnya kepercayaan antara pasangan.
Working Hard Relationship adalah hubungan di mana kedua pihak berusaha untuk melakukan perubahan, baik untuk diri sendiri maupun untuk pasangan. Toxic Relationship adalah hubungan yang tidak sehat atau beracun, di mana salah satu pasangan dapat melakukan kekerasan, baik secara verbal maupun non-verbal. Patah hati adalah pengalaman emosional yang sangat intens yang terjadi akibat kehilangan atau perpisahan dari seseorang yang memiliki arti penting dalam kehidupan individu.
Heartbreak sebagai Trauma Psikologis dan Potensi Pertumbuhan Rowland (2012) mendefinisikan patah hati sebagai kehilangan yang traumatis, namun berpotensi untuk mendorong pertumbuhan dan evolusi psikologis individu. Dalam konteks ini, patah hati dianggap sebagai pemicu yang memaksa jiwa untuk beradaptasi secara kreatif dengan lingkungan dan membangun makna baru setelah kehilangan. Field (2011) mengidentifikasi bahwa patah hati sering kali menimbulkan gejala fisik dan emosional yang menyerupai proses berduka, termasuk insomnia, pemikiran obsesif, dan gangguan pada sistem imun.
Dalam kajian terbaru, Field (2017) mendeskripsikan patah hati sebagai distress kompleks yang melibatkan perasaan ditolak, marah, dan depresi, serta gejala fisik seperti nyeri dada. Kajian ini menunjukkan bahwa pengalaman putus cinta yang penuh emosi ini memiliki efek yang. mendalam pada kesehatan mental dan fisik, khususnya pada individu yang merasa dikhianati. Patah Hati dan Pertumbuhan Psikologis. 2021) menjelaskan patah hati sebagai pengalaman yang umum namun bervariasi dalam dampaknya. Proses refleksi diri yang mendalam dapat membantu individu mencapai pemulihan yang positif dari patah hati. Patah hati adalah proses emosional yang intens yang mengkombinasikan aspek psikologis dan fisiologis, di mana perasaan kehilangan tidak hanya berdampak pada kesehatan mental tetapi juga pada kesehatan fisik.
Jenis dan Pendekatan Penelitian
Pendekatan ini memungkinkan peneliti untuk mendalami perasaan, pikiran, dan refleksi diri subjek setelah mereka mengalami patah hati, termasuk bagaimana pengalaman tersebut mengubah atau memperkuat konsep mereka tentang cinta sejati, komitmen, dan harapan dalam hubungan. Dalam penelitian ini, fenomenologi membantu peneliti mempelajari bagaimana subjek merespon karakter dan alur cerita dalam film 500 Days of Summer sebagai cerminan dari pengalaman pribadi mereka. Film ini menceritakan kisah Tom Hansen yang mengalami patah hati setelah hubungannya dengan Summer Finn berakhir, yang memungkinkan peneliti untuk melihat bagaimana subjek mengidentifikasi diri dengan karakter dan bagaimana hal ini memengaruhi cara mereka memaknai peristiwa yang mereka alami.
Dengan menggunakan fenomenologi, peneliti berharap dapat mengungkapkan proses pemikiran dan perasaan subjek dalam menghadapi patah hati serta bagaimana pengalaman tersebut membentuk harapan mereka terhadap hubungan masa depan. Selain itu, pendekatan fenomenologis juga melibatkan penekanan pada pengalaman emosional dan refleksi diri, yang penting dalam penelitian ini. Dengan menggunakan pendekatan ini, penelitian akan mencatat respons dan pemaknaan subjek terhadap pengalaman patah hati secara menyeluruh.
Fenomenologi dalam penelitian ini memungkinkan untuk mengeksplorasi aspek-aspek emosional yang muncul dari patah hati, seperti perubahan dalam konsep diri, harapan, serta pemahaman terhadap cinta yang realistis atau idealistik. Misalnya, penelitian dapat mengungkap bagaimana subjek pria dan wanita mungkin memiliki reaksi emosional yang berbeda dan harapan yang bervariasi terkait hubungan masa depan, yang memperkaya pemahaman tentang persepsi individu setelah mengalami patah hati. Secara keseluruhan, fenomenologi sebagai pendekatan memberikan kerangka untuk memahami persepsi dan refleksi subjek pada pengalaman patah hati, serta bagaimana film 500 Days of Summer membantu mencerminkan dan memperjelas pemahaman mereka tentang konsep cinta dan hubungan.
Pendekatan ini juga memungkinkan peneliti untuk menyelami pengalaman emosional yang kompleks dan unik dari setiap subjek, yang kemudian akan dianalisis dalam konteks pengalaman hidup dan latar belakang pribadi masing-masing. Pengalaman ini meninggalkan dampak emosional yang signifikan, khususnya karena perasaan diabaikan dan perasaan bahwa masalah keuangan menjadi faktor utama. Hubungan mereka telah berlangsung selama lebih dari dua tahun, dan Pria Y merasa sangat percaya pada kesetiaan dan komitmen pasangannya.
Patah hati akibat perselingkuhan ini tidak hanya membuat Pria Y meragukan hubungan masa lalu, tetapi juga memengaruhi cara pandangnya terhadap cinta dan komitmen di masa depan. Pemilihan subjek dilakukan melalui metode purposive sampling, di mana setiap subjek dipilih berdasarkan kriteria spesifik: pernah mengalami patah hati dalam hubungan relationship, telah menonton film 500 Days of Summer, dan memiliki kemampuan untuk merenungkan pengalaman pribadi mereka secara mendalam. Keterlibatan sudut pandang perempuan (Wanita C) dalam penelitian ini juga bertujuan untuk membedakan perbedaan pengalaman emosional antara pria dan wanita dalam menghadapi patah hati.
Tehnik Pengumpulan data 1. Wawancara Mendalam
Data Pribadi
Persepsi terhadap Karakter dan Alur
Hubungan dengan Film
Mekanisme Coping
Penutup
Kita ngobrol- ngobrol santai jak tentang pengalaman kau sama soal hubungan percintaan, terutama yang ada. Peneliti Kau rasa film ini cocok dak dengan pengalaman nyata orang-orang soal hubungan romantis. Tapi Tom pun salah, dia kayak dak mau dengar waktu Summer bilang soal apa yang dia rasain dari awal.
Film ni ngajarin aku kalau dak semua orang bisa kita paksa buat sama-sama jalan. Aku suka waktu Tom mulai fokus sama dirinya sendiri, kayak waktu dia ngejar karier arsiteknya. Peneliti Ada yang mau kau tambahkan dak soal patah hati atau hubungan di film tu.
Subjek A Hmm, paling aku cuma mau bilang kalau film ni ngajarin kita buat lebih sadar sama kenyataan. 14 Peneliti Kau rasa film ini cocok dak dengan pengalaman nyata orang-orang soal hubungan romantis. Kalau mau hubungan, mesti ada komunikasi yang jelas dari awal, biar dak ada salah paham lagi.
Subjek merasa film ini menggambarkan pengalaman banyak orang, termasuk dirinya sendiri, terutama dalam hal perbedaan ekspektasi dalam hubungan romantis.