Praktikum kali ini membahas mengenai teknik isolasi kultur murni. Tujuan dari praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat mempelajari dan memahami teknik isolasi yang digunakan untuk memperoleh satu jenis mikroba secara murni dari suatu campuran.Mikroba atau mikroorganisme adlah kelompok jasad hidupberukuran kecil dengan kisaran ukuran sel sekita 0,1-10 u m (Abdurahhman, 2011).
Teknik Isolasi adalah teknik untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari lingkungan, sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni(Murtiyaningsih dan hazmi, 2017). Isolasi mikroorganisme mengandung artiproses pengambilan mikroorganisme dari lingkungannya untuk kemudian ditumbuhkandalam suatu medium. Prinsip isolasi mikrobaadalah memisahkan satu jenis mikroba danmikroba lainnya yang berasal dari bermacam macam campuran mikroba (Taib dkk.,2023). Isolasi mikroba memiliki peran penting untuk lingkungan, seperti makanan (substrat padat), minuman (substrat cair), dan diri Anda sendiri karena banyaknya mikroba yang sulit diamati atau dibedakan secara langsung menggunakan panca indera. Sehingga isolasi akan membuat lebih mudah untuk melihat dan mengamati bentuk-bentuk pertumbuhan mikroba dalam beberapa media dan dapat melihat morfologi mikroba, yaitu inokulasi yang merupakan teknik mentransfer budaya tertentu dari medium lama ke medium baru dengan tujuan mendapatkan kultur murni tanpa kontaminasi dari mikroba tidak diinginkan (harti 2015).
Praktikum kali ini menggunakan 2 metode teknik isolasi yaitu metode gores (streak plate) dan metode sebar, untukmetode sebar di bedakkan menjadi dua metode spread platte dan pour plate. Metode streak plate ini merupakan teknik paling umum digunakan, pada praktikum ini cawan petri pada medium NA dibagi menjadi empat bagian. metode ini dilakukan dengan cara menggoreskan satu ose bakteri pada permukan media agar dalam cawan petri ke kuadran 1 sebanyak 3 goreesan ke kuadran 2 , dan dilakukan secara berturut turut sampai goresan pada kuadran 4.
Metode ini juga disebut dengan garis empat kuadran atau empat sektor mengkultur koloni bakteri dengan metode gores(streak plate), metode ini dilakukan untuk mendapatkan koloni tunggal (terpisah) berdasarkan warna, bentuk dan ukuran koloni (Wulandhani, 2024).
Metode yang kedua adalah metode spread plate dan pour plate. Tenik spread plate (lempeng sebar) adalah suatu teknik didalam menumbuhkan mikroorganisme didalam media agar dengan cara menuangkan stok kultur bakteri dan disebar secara merata dengan menggunakan batang kaca bengkok steril (Arini, 2017). Metode sebar pour plate dilakukan dengan cara menginokulasikan kultur isolat pada cawan petri dengan dicampur media agar bersuhu sekitar 40C-50C. Cawan petri yang berisi campuran tersebut kemudian dihomogenkan dengan diputar membentuk angka 8 agar seluruh sel bakteri dapat tersebar merata ke seluruh media dan tidak hanya berada pada permukaan. Keunggulan metode pour plate ini dapat memperoleh biakan yang murni pada petri sedangkan kekurangannya yaitu apabila melakukan perhitungan maka hasil perhitungan tidak menunjukkan jumlah sel mikroba yang sebenarnya, dikarenakan beberapa sel yang berdekatan dapat membentuk satu koloni (Novitasari dkk., 2021).
Seluruh teknik isolasi yang telah dilakukan akan diinkubasi pada suhu 30°C menggunakan inkubator selama dua hari. Fungsi inkubasi adalah menumbuhkan mikroorganisme seperti bakteri dan fungi (Rasmini dkk., 2021).
Hasil dan pembahasan Hasil
Pembahasan
https://www.google.co.id/books/edition/
Buku_Referensi_Isolasi_Jamur_Tanah_Sapro/PW7REAAAQBAJ?
hl=id&gbpv=1&dq=kultur%20murni%20adalah&pg=PA16&printsec=frontcover kultur murni
(ainutajriani dkk., 2024).
Metode Cawan Sebar (Spread Plate)
Teknik spread plate (lempeng sebar) adalah suatu teknik didalam menumbuhkan mikroorganisme didalam media agar dengan cara menuangkan stok kultur bakteri atau menghapuskanya diatas media agar yang telah memadat (Arini, 2017).
1. Murtiyaningsih. H., dan M. Hazmi (2017).ISOLASI DAN UJI AKTIVITAS ENZIM SELULASE PADA BAKTERI SELULOLITIK ASAL TANAH SAMPAH. Jurnal Unmuh Jember. 15 (2): 293 - 308
2. Taib.E.N., H. Maya., R. Shabira., dan F.R. Siregar(2023). Isolasi dan Identifikasi Mikroba pada Tanah Bekas Pertumbuhan Bawang Merah (Allium cepa L.)Jurnal Biologi Edukasi Edisi 31, Volume 15 Nomor 2, Desember 2023, hal 96-104 3. Novitasari. D. T., P. W Purnomo., dan O.E Jati (2021). SKRINING BAKTERI
PENGHASIL ENZIM AMILASE DARI SEDIMEN TAMBAK UDANG
VANNAMEI (Litopenaeus vannamei). Journal of Fisheries and Marine Research Vol 5 No.2 297-303
4. Wulandhani. S (2024). KARAKTERISTIK MORFOLOGI KOLONI BAKTERI LIMBAH BIOMEDIS CAIR RS UNHAS DENGAN METODE STREAK PLATE. Jurnal pendidikan biologi. 9 1; 664-670
5. Arini, L.D. D (2017). Pengaruh Pasteurisasi Terhadap Jumlah Koloni Bakteri pada Susu Segar dan uht sebagai Upaya Menjaga Kesehatan. Indonesian Journal On Medical Science – Volume 4 No 1. 119-132
6. Ainutajriani., D. Artanti. Dan V. Rohmayani (2024). Bakteriologi Dasar. ;Rena cipta mandiri
7. Harti, A. S. 2015. Mikrobiologi Kesehatan. Jakarta: Badan Litbangkes, Kementerian Kesehatan RI
8. Abdurrahman . D (2011). Biologi Kelompok pertanian. Jakarta: Pt grafindo media pratama
9. Rasmini., Haslinda ., dan M. Arsyad (2021) pengenalan alat alat praktikum ipa.
Jawa barat: guepedia