PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Maka, Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) harus selalu berbenah untuk melakukan perbaikan, baik kualitas maupun kuantitas. Dari ayat Al-Qur'an di atas dapat dipahami bahwa seseorang harus mampu membaca dan menulis. Al-Qur'an yang secara harafiah berarti bacaan yang sempurna adalah nama yang dipilih oleh Allah SWT.
Kebolehan membaca dan menulis al-Quran yang dianggap baik ialah membaca dengan lancar dan menguasai kaedah tajwid lakukan.
Rumusan Masalah
Gambaran minat Santri dalam membaca dan menulis Al-Qur’an melalui pendekatan pembelajaran kontekstual (CTL). Mendeskripsikan Keterampilan Membaca dan Menulis Al-Qur'an di TPA Al-Ihsan melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL). Besarnya minat siswa dalam membaca dan menulis Al-Qur’an terlihat dari beberapa indikator yang dinilai.
Kemampuan siswa membaca dan menulis Al-Qur’an pada saat pembelajaran melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dikategorikan baik.
Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
Definisi Istilah
Sehubungan dengan membaca dan menulis Al-Quran diajarkan materi membaca dan menulis. Mengembangkan sifat ingin tahu peserta didik dengan cara menanyakan segala variasi membaca dan menulis Al-Qur’an dengan tujuan: 1. Untuk itu seorang muslim harus mengetahui bahwa membaca dan menulis Al-Qur’an merupakan suatu “keniscayaan” dalam hidupnya. .
Kemampuan membaca dan menulis Al-Qur’an merupakan suatu keterampilan yang dimiliki seseorang yang diperoleh melalui proses belajar.
KAJIAN PUSTAKA
Kajian Teori dan Konsep
Pelajaran agama, termasuk membaca dan menulis Al-Qur'an, merupakan pelajaran yang paling strategis untuk membentuk karakter siswa. Sedangkan Al-Qur'an merupakan sumber ajaran Islam pertama dan utama yang mengatur kehidupan manusia. Setiap umat Islam meyakini bahwa membaca Al-Quran merupakan ibadah dan amalan yang sangat mulia.
Oleh karena itu, dalam konteks keagamaan, pemahaman terhadap Al-Qur'an merupakan hal yang paling mendasar dalam hidup.
Kerangka Pikir
Hidup akan terarah, terbimbing, karena diterangi cahaya Al-Quran, sehingga terlihat jelas mana yang baik dan mana yang tidak. Upaya Peningkatan Membaca dan Menulis Al-Qur’an Menggunakan Pendekatan Contextual Teaching Pembelajaran (CTL) merupakan pendekatan pengajaran yang tidak hanya terfokus pada konsep materi abstrak yang diberikan kepada siswa, namun memadukan pembelajaran dengan alam, pikiran atau tindakan nyata dengan orang sekitar. siswa.. Merefleksikan masa lalu dan mengaitkannya dengan ilmu yang baru diterima dengan pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL) pada variasi pengucapan huruf Al-Qur'an melalui tulisan yang diperoleh.
Pembacaan dan penulisan Al-Qur’an seorang siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: tempat, waktu, sumber, metode pembelajaran, fasilitas dan media.
METODE PENELITIAN
Pendekatan dan Jenis Penelitian
Berdasarkan pertimbangan di atas maka dipilihlah objek penelitian dalam hal ini “Minat siswa TPA Al-Ihsan dalam membaca dan menulis Al-Quran melalui pendekatan pembelajaran kontekstual (CTL)”. Teknik ini dilakukan untuk mengamati langsung minat siswa TPA Al-Ihsan dalam membaca dan menulis Al-Quran melalui pendekatan ontextual teaching and learning (CTL) di Desa Bulete, Kecamatan Pitumpanua, Kabupaten Wajo. Kemudian menggunakan metode rasionalisasi terhadap realitas minat siswa membaca dan menulis Al-Qur’an secara kualitatif.
Sedangkan metode tafsir kontekstual merupakan upaya menyikapi minat siswa dalam membaca dan menulis Al-Qur'an melalui pendekatan pembelajaran kontekstual (CTL). Dengan pendekatan kontekstual ini, membaca dan menulis Al-Qur'an sangat efisien, karena waktunya singkat dan hasilnya sangat memuaskan. Antusiasme para siswa dalam belajar membaca dan menulis Al-Qur’an terlihat dari tes tertulis yang dibagikan kepada setiap siswa.
Hasil pengujian menunjukkan rata-rata siswa menjawab tertarik atau tertarik untuk belajar membaca dan menulis Al-Qur’an dengan pendekatan kontekstual. Dengan pendekatan kontekstual, siswa cepat mampu membaca dan menulis Al-Qur’an dengan benar. Dengan demikian, pembelajaran Al-Qur’an melalui pendekatan belajar mengajar kontekstual mempunyai banyak keunggulan dibandingkan pendekatan lainnya.
Selain itu, apa lagi yang membuat Anda tertarik (senang) belajar membaca dan menulis Al-Quran di TPA Al-Ihsan? Bagaimana pengamatan Anda mengenai minat siswa dalam belajar membaca dan menulis Al-Qur'an melalui pendekatan Pembelajaran Kontekstual?
Teknik Analis Data
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Pada bagian ini disajikan hasil penelitian yang berkaitan dengan (1) bagaimana minat siswa TPA Al-Ihsan dalam membaca dan menulis Al-Qur'an melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) di desa Bulete kecamatan Pitumpanua , Kabupaten Wajo. 2) Bagaimana kemampuan siswa TPA Al-Ihsan membaca dan menulis Al-Quran dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) di Desa Bulete Kecamatan Pitumpanua Kabupaten Wajo? Dan untuk lebih jelasnya mengenai minat belajar siswa TPA Al-Ihsan terhadap pembelajaran Membaca dan Menulis Al-Qur'an dengan pendekatan belajar mengajar kontekstual (CTL) di desa Bulete kecamatan Pitumpanua Kabupaten Wajo. dari Abd. Minat siswa TPA dalam membaca dan menulis Al-Qur'an dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) cukup tinggi karena dengan pendekatan CTL siswa lebih mudah memahami dan menemukan fakta dan konsep tentang dirinya, dan mereka diberi ruang untuk bertanya kepada gurunya jika ada masalah dalam membaca dan menulis Al-Qur’an.” (Wawancara tanggal 5 Januari 2015, di
Berdasarkan hasil analisis data informasi di atas dapat diketahui bahwa minat baca tulis Al-Qur’an TPA Al-Ihsan melalui pendekatan CTL di Desa Bulete Kecamatan Pitumpanua Kabupaten Wajo sangat tinggi. “Belajar melalui pendekatan belajar mengajar kontekstual, siswa secara umum menikmati dan belajar secara intensif, mudah memahami, mengenal huruf hijaiyah dan tanda bacanya, menirukan bunyi huruf dan menulis huruf Al-Qur’an.” (Wawancara tanggal 5 Januari 2015, jam. Hal ini dibuktikan di TPA Al-Ihsan Desa Bulete Kecamatan Pitumpanua Kabupaten Wajo siswa mempunyai hasil belajar yang baik karena selalu intensif dalam membaca dan menulis Al-Quran.
Intensitas yang ditunjukkan siswa dalam membaca dan menulis Al-Qur’an merupakan motivasi yang muncul dari dalam diri karena pendekatan yang dilakukan penting bagi siswa. Kemampuan membaca dan menulis Al-Qur’an merupakan suatu hasil belajar yang diperoleh siswa melalui usaha atau prakarsa dengan atau tanpa bantuan orang lain untuk mempelajarinya. Pemahaman tersebut meliputi mengetahui kapan harus mengulang pelajaran, bertemu dengan sesama siswa dan kapan harus belajar di Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA).
Indikator penilaian mengenai kemampuan siswa dalam belajar membaca dan menulis Al-Qur’an adalah pengenalan huruf, pengucapan huruf, penulisan huruf, kelancaran membaca dan mengetahui panjang dan singkatnya bacaan. Permasalahan pendidikan, termasuk pendidikan membaca dan menulis Al-Qur’an, tidak akan pernah dibahas dan dirumuskan selamanya.
Pembahasan Hasil Penelitian
Para siswa sangat antusias dalam belajar membaca dan menulis Al-Quran dan tidak merasa bosan karena terkesan bermain-main sambil belajar. “Pembelajaran membaca dan menulis Al-Qur’an dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning sangat bagus dan digemari di kalangan siswa, apalagi di era yang kebanyakan siswa bermain melalui media elektronik.” Mereka fasih dalam pengucapan huruf, sehingga pada saat membaca Al-Qur'an mereka tidak mengalami kesulitan.
Hasil observasi menunjukkan hampir seluruh siswa mampu membaca dan menulis Al-Quran dengan benar. Apakah orang tua atau wali di rumah memperhatikan pengulangan membaca dan menulis Al-Qur'an? Apakah pelajaran agama khususnya membaca dan menulis Al-Quran diperhatikan oleh orang tua di rumah?
Apa sebenarnya yang membuat Anda memilih TPA Al-Ihsan sebagai tempat belajar membaca dan menulis Al-Quran untuk anak Anda? Menurut pengamatan Anda, aspek pendekatan belajar mengajar kontekstual apa yang efektif dan menarik bagi siswa ketika membaca dan menulis Al-Qur'an? Jawaban: Alasan dipilihnya TPA Al-Ihsan karena anak-anak di TPA Al-Ihsan benar-benar diajarkan dan dibimbing dalam membaca dan menulis Al-Quran.
Jawaban: Jawaban saya memuaskan karena anak-anak mampu membaca dan menulis Al-Quran dalam waktu singkat. Jawaban : Respon saya hasilnya sangat memuaskan karena anak-anak cepat memahami, membaca dan menulis Al-Quran.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Pembelajaran kontekstual (CTL) sebagai pendekatan pembelajaran tidak hanya berpusat pada konsep materi abstrak yang diberikan kepada siswa, namun memadukan pembelajaran dengan alam, pikiran atau tindakan nyata dengan alam sekitar siswa, artinya siswa khususnya dalam membaca menggunakan alam. dunia pikirannya dengan dunia nyata disekelilingnya, seperti mengucapkan lapadz qo dengan mengingat suara ayam.
Saran
Berdasarkan pengamatan anda, sudah berapa kali siswa mampu membaca dan menulis Al-Qur’an dengan benar? Pendekatan yang digunakan dalam membaca dan menulis Al-Qur’an dinilai baik dan sesuai dengan kebutuhan dan minat anak masa kini. Jawaban: hasilnya bagus dan memuaskan, anak cepat belajar membaca dan menulis Al-Qur'an, dan anak mampu sinkron dengan bacaan Al-Qur'an yang didengarnya di TV dan radio.
Jawaban: Mahasiswa dapat dengan cepat belajar membaca dan menulis surat-surat Al-Quran dan di akhir gelar terdapat dokumen alumni berupa ijazah. Jawaban: Yang menarik dari pembelajaran CTL di TPA Al-Ihsan adalah selain anak cepat memahami huruf-huruf Al-Qur'an, juga dapat menuliskan dan membacanya dengan baik. Jawaban: Alasan dipilihnya TPA Al-Ihsan karena di TPA Al-Ihsan guru mengajar sangat baik, anak-anak cepat memahami.
Jawaban: Hal yang menarik dari pendidikan CTL di TPA Al-Ihsan adalah anak-anak cepat memahami huruf-huruf Al-Quran, serta lancar menulis dan membacanya. Pengalaman guru di masyarakat tidak perlu diragukan lagi. Beliau sering mengikuti pelatihan TOT belajar Al Quran, sehingga gaya mengajar gurunya sangat baik, anak-anak cepat memahaminya. Selain itu, pendekatan CTL menggunakan waktu yang cukup singkat dan mereka dapat dengan cepat memahami surat-surat Al-Quran.
Jawaban : Jawaban saya hasilnya sangat efektif, karena anak-anak cepat memahami, membaca dan menulis Al-Quran, kemudian siswa mendominasi dalam setiap perlombaan. Jawaban: Alasan dipilihnya TPA Al-Ihsan karena pembelajaran disertai dengan praktek sehingga anak cepat memahaminya. Jawaban: Dari pengamatan saya, siswa secara umum senang belajar membaca dan menulis Al-Qur'an, mudah memahaminya, mengetahui huruf hijaiyah dan tanda baca Al-Qur'an, menirukan bunyi huruf dan menulis huruf Al-Qur'an. sebuah sebuah.
Jawaban: Berdasarkan pengamatan saya, siswa sangat antusias dalam mempelajari Al-Quran dan secara umum mudah dalam mengenal, memahami, mengucapkan dan menulis huruf hijaiyah. Mereka tidak bisa membedakan panjang dan pendek, dan yang sulit bagi mereka adalah kemampuan menulis huruf-huruf Al-Qur'an. Jawaban: Dari pengamatan saya, siswa-siswi sangat antusias mempelajari Al-Quran, tidak bosan karena dibawa ke alam sehingga cepat paham.