• Tidak ada hasil yang ditemukan

MK Analisis Kualitas Lingkungan-TM1

N/A
N/A
Safira Balqis

Academic year: 2025

Membagikan "MK Analisis Kualitas Lingkungan-TM1"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Latar Belakang Kualitas

Lingkungan di Indonesia dan Pembangunan Berkelanjutan

Suratman, S.KM., M.Kes., Ph.D

Pendahuluan

Kualitas lingkungan di Indonesia menjadi perhatian utama dalam pembangunan berkelanjutan. Sebagai

negara kepulauan dengan keanekaragaman hayati yang tinggi, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam menjaga kualitas lingkungannya.

Faktor seperti pertumbuhan populasi, urbanisasi, industrialisasi, serta eksploitasi sumber daya alam berkontribusi terhadap penurunan kualitas lingkungan.

(2)

Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Lingkungan di Indonesia

a. Pertumbuhan Penduduk dan Urbanisasi Pertumbuhan populasi yang pesat

menyebabkan peningkatan permintaan akan lahan, air, dan sumber daya lainnya. Urbanisasi yang tidak terkendali seringkali menyebabkan pencemaran air, udara, serta penumpukan

limbah yang tidak terkelola dengan baik (BPS, 2023).

Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Lingkungan di Indonesia (lanjutan…)

b. Deforestasi dan Degradasi Hutan Indonesia memiliki salah satu tingkat

deforestasi tertinggi di dunia. Deforestasi terjadi akibat konversi hutan menjadi lahan pertanian, perkebunan kelapa sawit, serta aktivitas

pertambangan. Akibatnya, terjadi hilangnya keanekaragaman hayati, degradasi tanah, dan peningkatan emisi karbon (FAO, 2021).

(3)

c. Pencemaran Air dan Udara

Industri, rumah tangga, serta pertanian berkontribusi terhadap pencemaran air melalui limbah domestik dan industri. Sungai-sungai besar di Indonesia, seperti

Citarum dan Brantas, mengalami pencemaran berat akibat limbah domestik dan industri (KLHK, 2022). Di sisi lain, pencemaran udara di kota-kota besar seperti Jakarta disebabkan oleh emisi kendaraan bermotor dan aktivitas industri yang tidak ramah lingkungan (IQAir, 2023).

Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Lingkungan di Indonesia (lanjutan…)

d. Pengelolaan Limbah yang Buruk

Sistem pengelolaan limbah yang tidak memadai menyebabkan penumpukan sampah di berbagai wilayah. Sampah plastik menjadi permasalahan utama, dengan Indonesia menjadi salah satu penyumbang sampah plastik ke lautan terbesar di dunia (Jambeck et al., 2015).

Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Lingkungan di Indonesia (lanjutan…)

(4)

Dampak Penurunan Kualitas Lingkungan

a. Perubahan Iklim dan Bencana Alam

Perubahan penggunaan lahan, deforestasi, serta emisi gas rumah kaca berkontribusi terhadap perubahan iklim. Fenomena seperti banjir, kekeringan, dan kenaikan permukaan air laut semakin sering terjadi akibat dampak

lingkungan yang tidak terkendali (IPCC, 2021).

Dampak Penurunan Kualitas Lingkungan (lanjutan…)

b. Kesehatan Masyarakat

Polusi udara telah dikaitkan dengan

peningkatan penyakit pernapasan, seperti asma dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Air yang tercemar menyebabkan penyakit seperti diare, kolera, dan infeksi parasit (WHO, 2022).

(5)

c. Hilangnya Keanekaragaman Hayati

Eksploitasi sumber daya alam dan degradasi habitat menyebabkan hilangnya spesies

endemik Indonesia, seperti orangutan, harimau Sumatra, dan badak Jawa. Kehilangan ini

mengganggu keseimbangan ekosistem dan berdampak pada ketahanan ekologi (IUCN, 2023).

Dampak Penurunan Kualitas Lingkungan (lanjutan…)

Upaya Peningkatan Kualitas Lingkungan di Indonesia

a. Kebijakan dan Regulasi

Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan berbagai regulasi terkait lingkungan, seperti Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Selain itu, kebijakan seperti moratorium hutan dan program rehabilitasi mangrove juga diterapkan

untuk mengurangi degradasi lingkungan (KLHK, 2023).

(6)

Upaya Peningkatan Kualitas Lingkungan di Indonesia (lanjutan…)

b. Energi Terbarukan dan Teknologi Ramah Lingkungan

Pengembangan energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan bioenergi semakin digalakkan untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. Teknologi ramah lingkungan, seperti sistem pengelolaan limbah berbasis circular economy, juga mulai diterapkan di berbagai industri (IEA, 2022).

c. Peran Masyarakat dan Kesadaran Lingkungan Edukasi dan partisipasi masyarakat sangat

penting dalam menjaga kualitas lingkungan.

Program seperti bank sampah, gerakan nol sampah plastik, serta reboisasi berbasis

komunitas menjadi bagian dari upaya mitigasi yang dilakukan oleh masyarakat sipil dan NGO (WWF Indonesia, 2023).

Upaya Peningkatan Kualitas Lingkungan di Indonesia (lanjutan…)

(7)

Kualitas lingkungan di Indonesia mengalami tantangan besar akibat aktivitas manusia yang tidak berkelanjutan.

Deforestasi, pencemaran, dan pengelolaan limbah yang buruk berdampak pada kesehatan masyarakat,

perubahan iklim, dan keanekaragaman hayati. Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan kerja sama antara pemerintah, industri, dan masyarakat dalam menerapkan kebijakan dan inovasi yang berkelanjutan.

Pembangunan berkelanjutan merupakan konsep pembangunan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhannya sendiri. Konsep ini menekankan

keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, kelestarian lingkungan, dan kesejahteraan sosial.

Pembangunan Berkelanjutan

(8)

Menurut Laporan Brundtland (1987), pembangunan berkelanjutan adalah "pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya sendiri." Definisi ini menekankan pentingnya integrasi antara aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan dalam pembangunan.

Definisi Pembangunan Berkelanjutan

Pembangunan berkelanjutan didasarkan pada tiga pilar utama:

1. Ekonomi: Menjamin pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Pertumbuhan ekonomi yang inklusif adalah pertumbuhan ekonomi yang merata dan berkelanjutan, di mana manfaatnya dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, terutama kelompok yang rentan atau kurang mampu. Dalam ekonomi inklusif, kesempatan ekonomi tersedia bagi semua orang, mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi, serta

Pilar Utama Pembangunan Berkelanjutan

(9)

Ciri-ciri utama pertumbuhan ekonomi yang inklusif meliputi:

1.Peningkatan Pendapatan dan Kesempatan Kerja– Menciptakan lapangan kerja yang layak bagi semua kelompok masyarakat.

2.Pemerataan Distribusi Pendapatan– Mengurangi kesenjangan antara kelompok kaya dan miskin.

3.Akses yang Setara terhadap Sumber Daya– Semua orang memiliki akses yang sama terhadap pendidikan, kesehatan, layanan keuangan, dan infrastruktur.

4.Keberlanjutan dan Stabilitas– Pertumbuhan yang tidak hanya menguntungkan jangka pendek tetapi juga menjamin kesejahteraan jangka panjang.

5.Partisipasi Semua Pihak– Melibatkan masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta dalam proses pembangunan ekonomi.

Jadi, pertumbuhan ekonomi yang inklusif bukan hanya tentang meningkatkan angka PDB, tetapi juga memastikan bahwa seluruh masyarakat mendapat manfaat dari pertumbuhan tersebut.

Pilar Utama Pembangunan Berkelanjutan (lanjutan…)

2. Lingkungan: Menjaga keseimbangan ekosistem dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

3. Sosial: Memastikan keadilan sosial, kesejahteraan masyarakat, dan hak asasi manusia.

Pilar Utama Pembangunan Berkelanjutan (lanjutan…)

(10)

1. Efisiensi Sumber Daya– Penggunaan sumber daya secara efisien untuk mengurangi limbah dan emisi.

2. Partisipasi Publik– Melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan.

3. Keadilan Antar Generasi– Menjaga keseimbangan pemanfaatan sumber daya untuk generasi mendatang.

4. Pendekatan Terpadu– Menggabungkan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan dalam kebijakan pembangunan.

5. Pencegahan dan Kehati-hatian– Menghindari dampak negatif yang dapat merusak lingkungan dan masyarakat.

Prinsip-Prinsip Pembangunan Berkelanjutan

1. Perubahan Iklim– Meningkatnya suhu global akibat emisi gas rumah kaca.

2. Ketimpangan Ekonomi dan Sosial – Kesenjangan dalam akses terhadap sumber daya dan layanan dasar.

3. Degradasi Lingkungan – Penggundulan hutan, polusi, dan eksploitasi sumber daya alam.

4. Konsumsi dan Produksi yang Tidak Berkelanjutan

Tantangan dalam Pembangunan Berkelanjutan

(11)

Beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam implementasi pembangunan berkelanjutan:

Kebijakan Pemerintah: Penerapan regulasi lingkungan dan kebijakan ekonomi hijau.

Peran Sektor Swasta: Penerapan prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance) dalam bisnis.

Kesadaran Masyarakat: Edukasi dan kampanye untuk mendorong gaya hidup berkelanjutan.

Pengembangan Teknologi Ramah Lingkungan: Inovasi dalam energi terbarukan dan efisiensi sumber daya.

Implementasi Pembangunan Berkelanjutan

Beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam implementasi pembangunan berkelanjutan:

Kebijakan Pemerintah: Penerapan regulasi lingkungan dan kebijakan ekonomi hijau. Kebijakan Ekonomi Hijauadalah kebijakan ekonomi yang berfokus pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dengan tetap menjaga kelestarian

lingkungan dan kesejahteraan sosial. Kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi emisi karbon, meningkatkan efisiensi

sumber daya, serta mendorong inovasi dalam teknologi ramah lingkungan.

Implementasi Pembangunan Berkelanjutan

(12)

1. Efisiensi Sumber Daya– Mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam agar lebih hemat dan berkelanjutan.

2. Energi Terbarukan– Mendorong penggunaan energi ramah lingkungan seperti tenaga surya, angin, dan biomassa.

3. Produksi dan Konsumsi Berkelanjutan– Mengembangkan industri yang menggunakan bahan baku yang dapat didaur ulang dan mengurangi limbah.

4. Inklusi Sosial– Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menciptakan lapangan kerja yang ramah lingkungan.

5. Pengurangan Emisi– Mengurangi polusi dan emisi gas rumah kaca dengan kebijakan yang mendukung dekarbonisasi sektor industri dan transportasi.

Prinsip Kebijakan Ekonomi Hijau

1. Pajak Karbon: Pengenaan pajak atas emisi karbon untuk mendorong pengurangan penggunaan bahan bakar fosil.

2. Subsidi dan Insentif Energi Terbarukan: Dukungan finansial untuk pengembangan energi bersih.

3. Regulasi Pengelolaan Limbah: Mewajibkan industri untuk mengelola limbah secara ramah lingkungan.

4. Transportasi Berkelanjutan: Pengembangan kendaraan listrik dan jalur sepeda untuk mengurangi polusi udara.

5. Ekonomi Sirkular: Mendorong pengelolaan sumber daya yang berfokus

Contoh Implementasi Kebijakan Ekonomi Hijau

(13)

Energi Terbarukan: Penggunaan energi surya, angin, dan hidro sebagai pengganti bahan bakar fosil.

Ekonomi Sirkular: Model ekonomi yang mengurangi limbah dan memaksimalkan penggunaan kembali bahan baku.

Pertanian Berkelanjutan: Penggunaan metode pertanian yang ramah lingkungan dan hemat sumber daya.

Kota Berkelanjutan: Pengembangan kota dengan infrastruktur hijau dan transportasi umum yang efisien.

Contoh Penerapan Pembangunan Berkelanjutan

Pembangunan berkelanjutan adalah pendekatan penting dalam menjamin kesejahteraan manusia tanpa merusak lingkungan dan sumber daya alam. Keberhasilannya bergantung pada kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam menerapkan prinsip- prinsip keberlanjutan.

Referensi

Dokumen terkait

Model kebijakan ini bersifat sistemik dan dinamik, dengan mempertimbangkan aspek pembangunan berkelanjutan (ekonomi, sosial-budaya, dan lingkungan), dan peran serta aktor-aktor

Sektor pertanian memiliki peran penting dalam pembangunan ekonomi nasional dengan strategis yang mencakup beberapa indikator di antaranya; sektor pertanian berperan

Masalah dan Kebijakan Pembangunan Ek Pertumb, Kemiskinan dan Dist Pendptan Pembangunan Sektor Pertanian.. Industri dan Perdagangan

dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan,

Tindak lanjut Paris Agreement termasuk implementasi NDC bergantung pada pelaksanaan kebijakan pembangunan sektor-sektor kunci yang berketahanan iklim. 1 2

Penerapan hukum adat dalam praktik ekonomi modern dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, terutama dalam pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan..

BAB II ANALISIS LINGKUNGAN DAN KONTEKS POLITIK EKONOMI SOSIAL BUDAYA PADA PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KESEHATAN 2.1 Pengembangan Kebijakan kesehatan Proses pengembangan dan implementasi

Langkah utama yang dilakukan oleh masyarakat pulau tidung dalam mewujudkan pembangunan ekonomi lokal dengan memulihkan kembali sektor pariwisata pulau tidung, karena sektor ini menjadi