• Tidak ada hasil yang ditemukan

MK PENDIDIKAN MULTIKULTURAL UNIVERSITAS JAMBI

N/A
N/A
Nora Sijabat

Academic year: 2024

Membagikan "MK PENDIDIKAN MULTIKULTURAL UNIVERSITAS JAMBI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

KONSEP KEBUDAYAAN YANG MENJADI DASAR KEBERADAAN PENDIDIKAN MULTIKULTURAL

Makalah ini dibuat untuk memenuhi Mata Kuliah Sejarah PendidikanMultikultural

Dosen Pengampu :

Drs. Budi Purnomo, M.Hum, M.Pd

Disusun Oleh :

Nora Cahaya Sijabat A1A221078

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI 2023

(2)

ii KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia- Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Politik dengan judul “Konsep Kebudayaan Yang Menjadi Dasar Keberadaan Pendidikan Multikultural”.

Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan dan pembuatan makalah ini. Kami menyadari bahwa masih banyak kesalahan serta kekeliruan yang perlu diperbaiki lagi. Dengan selesainya penyusunan makalah ini Kami harap dapat memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Multikultural.

Kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih banyak membutuhkan penyempurnaan, oleh karena itu besar harapan kami agar dosen pengampu pada mata kuliah ini yaitu ibu Bapak Budi Purnomo M. Hum, M.Pd berkenan memberikan kritik serta saran yang bersifat membangun agar kesalahan-kesalahan yang kami buat bisa diperbaiki sehingga kedepannya akan menjadi lebih baik lagi. Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi kami selaku penyusun makalah ini dan para pembacapada umumnya.

Jambi, 25 Agustus 2023

Penulis

(3)

iii DAFTAR ISI

SAMPUL ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 4

1.1 Latar Belakang ... 4

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penulisan ... 4

BAB II PEMBAHASAN ... 5

2.1 Hakikat Kebudayaan ... 5

2.2 Budaya dan Lingkungan ... 5

2.3 Pranata Kebudayaan... 6

2.4 Hakikat Pendidikan Multikultural... 6

2.5 Dasar, Tujuan dan Fungsi Pendidikan ... 7

BAB III PENUTUP ... 9

3.1 Kesimpulan ... 9

3.2 Saran ... 9

DAFTAR PUSTAKA ... 10

(4)

4 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebudayaan adalah salah satu aspek yang sangat penting dalam kehidupan manusia.

Konsep kebudayaan mencakup berbagai elemen seperti bahasa, agama, seni, nilai-nilai, dan norma-norma yang memandu tindakan individu dalam masyarakat. Kebudayaan menjadi landasan yang membedakan satu kelompok manusia dari yang lain, membentuk identitas, dan menentukan cara kita berinteraksi dalam lingkungan sosial.

Pentingnya konsep kebudayaan tergambar dalam peranannya yang signifikan dalam proses pembentukan identitas individu maupun kelompok. Kebudayaan membawa dalam dirinya sejarah, cerita, dan tradisi yang melekat pada masyarakat, menjadi pondasi bagi nilai-nilai yang dijunjung tinggi, serta menginspirasi kreativitas seni dan ekspresi budaya. Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang konsep kebudayaan, kita dapat merenungkan bagaimana interaksi antara budaya-budaya yang beragam di dunia ini membentuk perkembangan manusia sepanjang sejarah.

Namun, perubahan zaman dan globalisasi juga menghadirkan tantangan terhadap konsep kebudayaan. Dalam era digital dan global ini, budaya dapat menyebar dengan cepat melintasi batas-batas geografis. Hal ini mengundang pertanyaan tentang bagaimana kita menjaga keunikan budaya lokal sambil terbuka terhadap pengaruh budaya global. Oleh karena itu, makalah ini akan membahas lebih lanjut konsep kebudayaan, perannya dalam pembentukan identitas, serta tantangan yang dihadapi dalam era kontemporer ini.

1.2 Rumusan Masalah

1) Apa itu hakikat kebudayaan?

2) Bagaimana Budaya dan lingkungan?

3) Bagaimana pranata kebudayaan?

4) Bagaimana hakikat pendidikan multicultural?

5) Apa dasar, tujuan dan fungsi pendidikan?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah

1) Untuk mengetahui hakikat kebudayaan 2) Untuk mengetahui Budaya dan lingkungan 3) Untuk mengetahui pranata kebudayaan

4) Untuk mengetahui hakikat pendidikan multicultural 5) Untuk mengetahui dasar, tujuan dan fungsi pendidikan

(5)

5 BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Kebudayaan Pendidikan Multikultural

Hakikat kebudayaan pendidikan multikultural mengacu pada pendekatan pendidikan yang menganut prinsip-prinsip inklusivitas, penghargaan terhadap keragaman budaya, serta upaya untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung dan mempromosikan pemahaman yang lebih dalam tentang berbagai kebudayaan yang ada di masyarakat. Konsep ini menjadi semakin penting dalam dunia yang semakin terhubung secara global, di mana individu- individu dari latar belakang budaya yang beragam berinteraksi secara rutin.

Pendidikan multikultural membawa pemahaman bahwa setiap individu memiliki latar belakang budaya yang berbeda, dan pendekatan ini menekankan pentingnya menghormati, memahami, dan menghargai keberagaman tersebut. Ini melibatkan upaya untuk mengintegrasikan berbagai aspek budaya ke dalam kurikulum pendidikan, mengajarkan nilai- nilai toleransi, saling pengertian, serta menghindari diskriminasi berdasarkan latar belakang budaya atau ras. Lebih dari sekadar teori, hakikat kebudayaan pendidikan multikultural mendorong praktik-praktik nyata yang mempromosikan inklusivitas, seperti memperkenalkan mata pelajaran yang mencakup berbagai perspektif budaya, merayakan hari-hari raya dan perayaan budaya, serta memfasilitasi dialog antarbudaya di ruang kelas.

Pentingnya pendidikan multikultural adalah agar generasi muda memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang budaya-budaya yang berbeda dan mampu hidup harmonis dalam masyarakat yang semakin beragam. Dengan demikian, pendekatan ini menjadi landasan yang kuat untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif, yang pada gilirannya dapat membantu mengurangi konflik antarbudaya, meningkatkan kerja sama lintas budaya, dan mempromosikan perdamaian serta stabilitas sosial.

2.2 Budaya Dan Lingkungan Pendidikan

Budaya adalah seperangkat nilai, norma, tradisi, kepercayaan, dan praktik-praktik yang terbentuk dalam masyarakat tertentu. Ini mencakup cara individu-individu berpikir, berperilaku, dan berinteraksi satu sama lain. Budaya tidak hanya terbatas pada elemen-elemen seperti bahasa dan agama, tetapi juga mencakup dimensi-dimensi yang lebih dalam seperti identitas etnis, sosial, dan historis. Dalam konteks pendidikan multikultural, budaya dianggap sebagai aspek kunci dalam kehidupan manusia yang harus dipahami, dihargai, dan diintegrasikan ke dalam lingkungan pendidikan.

Lingkungan pendidikan multikultural merujuk pada suasana belajar yang dibentuk untuk mencerminkan keragaman budaya yang ada dalam masyarakat. Lingkungan ini didesain untuk menjadi inklusif, menyediakan tempat bagi siswa-siswa dari berbagai latar belakang budaya untuk belajar bersama, berinteraksi, dan memahami perbedaan-perbedaan mereka. Ini melibatkan

(6)

6 penggunaan kurikulum yang mencakup berbagai perspektif budaya, merayakan perayaan- perayaan budaya, serta mempromosikan dialog antarbudaya. Lingkungan pendidikan multikultural juga menciptakan peluang bagi siswa untuk merenungkan identitas budaya mereka sendiri serta memahami cara identitas ini berinteraksi dengan budaya-budaya lainnya dalam masyarakat yang semakin global ini.

Dalam esensi, budaya dan lingkungan pendidikan multikultural bekerja bersama untuk menciptakan pendekatan pendidikan yang lebih inklusif dan mempromosikan pemahaman serta toleransi antarbudaya. Melalui pendidikan yang berpusat pada keberagaman budaya, kita dapat menghasilkan individu-individu yang lebih terbuka pikiran, paham tentang perbedaan, dan siap untuk berkontribusi dalam masyarakat global yang semakin beragam.

2.3 Pranata Kebudayaan Pendidikan Multikultural

Pranata kebudayaan dalam konteks pendidikan multikultural merujuk pada struktur atau sistem yang membentuk dan mengatur interaksi antarbudaya dalam lingkungan pendidikan.

Pranata ini adalah bagian penting dari kerangka kerja pendidikan multikultural yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung pemahaman yang lebih dalam tentang berbagai kebudayaan yang ada di masyarakat. Salah satu pranata yang sangat relevan adalah kurikulum yang mencerminkan dan mengintegrasikan berbagai perspektif budaya.

Kurikulum dalam pranata kebudayaan pendidikan multikultural dirancang untuk mencakup berbagai aspek budaya seperti sejarah, seni, bahasa, dan kepercayaan. Ini membantu siswa memahami dan menghargai perbedaan budaya dan merangsang minat mereka untuk menjelajahi berbagai perspektif. Pranata ini juga mencakup pelatihan guru dalam memfasilitasi dialog antarbudaya dan menciptakan lingkungan kelas yang mendukung perbedaan.

Selain itu, pranata kebudayaan pendidikan multikultural juga melibatkan peran aktif dari seluruh komunitas pendidikan, termasuk orang tua dan masyarakat sekitar. Dalam pranata ini, orang tua diajak untuk terlibat dalam pendidikan anak-anak mereka dengan memahami nilai-nilai kebudayaan yang diajarkan di sekolah dan mendukung anak-anak dalam menjalani pengalaman- pengalaman lintas budaya. Masyarakat sekitar juga dapat berperan dalam menyediakan sumber daya dan peluang-peluang pendidikan yang mencerminkan keberagaman budaya yang ada.

Pranata kebudayaan dalam pendidikan multikultural merupakan fondasi yang kuat untuk menciptakan pendekatan pendidikan yang inklusif dan mendorong penghormatan terhadap keberagaman budaya. Ini membantu mengurangi prasangka dan diskriminasi berbasis budaya, serta membentuk individu yang lebih terbuka terhadap perbedaan dan siap untuk berperan dalam masyarakat global yang semakin beragam. Dengan demikian, pranata kebudayaan dalam pendidikan multikultural menjadi landasan yang penting untuk membangun masyarakat yang lebih inklusif dan berbudaya.

2.4 Hakikat Pendidikan Multikultural

(7)

7 Hakikat pendidikan multikultural adalah gagasan bahwa pendidikan harus mencerminkan dan menghormati keberagaman budaya yang ada dalam masyarakat. Pendidikan multikultural bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, di mana siswa dari berbagai latar belakang budaya merasa dihormati, diterima, dan diakui dalam proses pembelajaran mereka. Ini mengakui bahwa masyarakat kita semakin beragam secara budaya, dengan individu-individu yang datang dari berbagai etnis, bahasa, agama, dan tradisi. Oleh karena itu, pendidikan multikultural menganggap keberagaman ini sebagai aset dan peluang, bukan sebagai hambatan atau masalah.

Hakikat pendidikan multikultural juga menekankan pentingnya memahami perbedaan budaya dan menghargainya. Ini melibatkan pengintegrasian keberagaman budaya dalam kurikulum pendidikan, yang mencakup materi-materi yang mencerminkan berbagai perspektif budaya. Siswa diajak untuk memahami, menghargai, dan merenungkan perbedaan budaya serta dampaknya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pendidikan multikultural bukan hanya tentang mengenalkan siswa pada budaya lain, tetapi juga tentang membentuk pemahaman mendalam tentang identitas budaya mereka sendiri.

Selain itu, hakikat pendidikan multikultural adalah bahwa pendidikan harus menjadi kekuatan yang merangsang dialog antarbudaya dan mempromosikan perdamaian serta pemahaman lintas budaya. Dalam lingkungan belajar yang multikultural, siswa diajarkan untuk berbicara, berbagi, dan memahami pengalaman-pengalaman budaya mereka sendiri dan orang lain. Ini membantu mengurangi prasangka dan stereotip serta menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan berbudaya.

Dalam keseluruhan, hakikat pendidikan multikultural adalah tentang menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung penghargaan terhadap keberagaman budaya, pemahaman yang lebih dalam tentang budaya, dan kemampuan untuk berinteraksi secara positif dalam masyarakat yang semakin beragam. Ini adalah pendekatan yang esensial dalam menciptakan generasi yang siap menghadapi dunia yang semakin terhubung global dengan pemahaman yang lebih baik tentang berbagai budaya di sekitar mereka.

2.5 Dasar, Tujuan Dan Fungsi Pendidikan

Dasar pendidikan multikultural adalah prinsip bahwa masyarakat modern yang semakin global dan beragam memerlukan pendekatan pendidikan yang mencerminkan dan menghormati keberagaman budaya. Dasar ini didasarkan pada pemahaman bahwa setiap individu memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan berkualitas tanpa memandang latar belakang budaya atau etnisnya. Pendidikan multikultural mengakui bahwa masyarakat terdiri dari individu-individu dengan berbagai identitas budaya, bahasa, agama, dan tradisi, dan ini harus tercermin dalam sistem pendidikan.

Tujuan dari pendidikan multikultural adalah menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, di mana siswa dari berbagai latar belakang budaya merasa dihormati, diterima, dan diakui dalam proses pembelajaran mereka. Tujuan ini mencakup pengembangan pemahaman yang lebih dalam tentang berbagai kebudayaan yang ada dalam masyarakat, memerangi

(8)

8 prasangka dan diskriminasi berbasis budaya, serta mempersiapkan generasi yang siap untuk berinteraksi secara positif dalam masyarakat yang semakin beragam.

Fungsi pendidikan multikultural melibatkan pengintegrasian keberagaman budaya dalam kurikulum pendidikan, pelatihan guru dalam memfasilitasi dialog antarbudaya, dan mempromosikan nilai-nilai seperti toleransi, saling pengertian, dan keadilan. Selain itu, pendidikan multikultural juga berfungsi sebagai alat untuk mengatasi ketidaksetaraan dalam pendidikan dan memastikan bahwa semua siswa memiliki akses yang sama terhadap pendidikan berkualitas. Secara keseluruhan, fungsi pendidikan multikultural adalah menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung penghargaan terhadap keberagaman budaya, pemahaman yang lebih dalam tentang budaya, dan persiapan siswa untuk hidup dalam masyarakat global yang semakin beragam.

(9)

9 BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam kesimpulannya, makalah ini telah membahas konsep dan hakikat pendidikan multikultural, menyoroti dasar, tujuan, dan fungsi yang mendasari pendekatan ini dalam konteks masyarakat yang semakin beragam dan terhubung global. Pendidikan multikultural didasarkan pada pemahaman bahwa masyarakat modern memerlukan sistem pendidikan yang mencerminkan dan menghargai keberagaman budaya sebagai aset yang berharga. Tujuannya adalah menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, di mana siswa merasa dihormati dan diakui, serta mampu mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang berbagai kebudayaan yang ada di sekitar mereka.

Fungsi pendidikan multikultural mencakup pengintegrasian keberagaman budaya dalam kurikulum, pelatihan guru dalam memfasilitasi dialog antarbudaya, dan pembentukan karakter siswa yang bertanggung jawab, toleran, dan siap untuk berperan dalam masyarakat global.

Pendekatan ini juga berperan dalam memerangi ketidaksetaraan dalam pendidikan dan memastikan bahwa semua individu memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses pendidikan berkualitas.

Secara keseluruhan, pendidikan multikultural adalah langkah positif menuju pembentukan masyarakat yang inklusif, adil, dan penuh toleransi. Ini memainkan peran penting dalam mempersiapkan generasi muda untuk hidup dalam dunia yang semakin beragam dan terhubung global, sambil mempromosikan nilai-nilai kemanusiaan yang mendorong persatuan dan pemahaman lintas budaya.

3.2 Saran

Sebagai saran untuk pengembangan makalah ini, penting untuk menyelidiki lebih lanjut tentang implementasi pendidikan multikultural dalam berbagai konteks nasional dan regional.

Melihat studi kasus dari negara-negara yang telah berhasil mengintegrasikan pendidikan multikultural dalam sistem mereka dapat memberikan wawasan yang berharga tentang strategi yang efektif. Selain itu, penekanan pada evaluasi dan pengukuran dampak pendidikan multikultural terhadap siswa dan masyarakat dapat membantu dalam memastikan keberhasilan pendekatan ini. Terakhir, dalam konteks pendidikan multikultural yang semakin berkembang, penting untuk terus memperbarui kurikulum dan melibatkan komunitas pendidikan, orang tua, dan siswa dalam proses perubahan yang berkelanjutan untuk mencapai tujuan pendidikan multikultural yang lebih efektif dan inklusif.

(10)

10 DAFTAR PUSTAKA

Bank, JA (2016). Keanekaragaman budaya dan pendidikan: Yayasan, kurikulum, dan pengajaran. Routledge.

Gay, G. (2018). Pengajaran responsif budaya: Teori, penelitian, dan praktik. Pers Perguruan Tinggi Guru.

Nieto, S. (2017). Menegaskan keberagaman: Konteks sosiopolitik pendidikan multikultural.

Pearson.

Sleeter, CE, & Hibah, CA (2017). Membuat pilihan untuk pendidikan multikultural: Lima pendekatan terhadap ras, kelas, dan gender. Wiley.

Villegas, AM, & Lucas, T. (2019). Mendidik guru yang responsif secara budaya: Pendekatan yang koheren. Pers SUNY.

Bank, JA, & Bank, CAM (2019). Pendidikan multikultural: Masalah dan perspektif. Wiley.

Sleeter, CE (2019). Pendidikan multikultural kritis: Teori dan praksis. Routledge.

Nieto, S., & Bode, P. (2018). Menegaskan keberagaman: Konteks sosiopolitik pendidikan multikultural. Pearson.

Ladson-Billings, G. (2018). Para pemimpi: Guru sukses bagi anak-anak Afrika-Amerika. Jossey- Bass.

Hibah, CA, & Sleeter, CE (2019). Menghidupkan pembelajaran: Lima pendekatan untuk rencana pengajaran multikultural untuk ras, kelas, gender, dan disabilitas. John Wiley &

Putra.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis pemahaman dan praktik nilai demokrasi dalam pembelajaran multikultural yang dilaksanakan oleh guru, (2) menganalisis

Gagasan penting lain dalam pendidikan multikultural adalah bahwa beberapa siswa, karena karakteristik ini, memiliki kesempatan yang lebih baik untuk belajar di sekolah

Ide penting yang lain dalam pendidikan multikultural adalah sebagian siswa karena karakateristiknya, ternyata ada yang memiliki kesempatan yang lebih baik untuk belajar di

Survei Lingkungan Belajar merupakan bagian dari Evaluasi Sistem Pendidikan yang bertujuan memberikan informasi dan pemahaman tentang keadaan dan tantangan pendidikan pada jenjang dasar dan

Belajar merupakan bagian penting dari proses pendidikan yang bertujuan untuk menciptakan perubahan dalam perilaku, meliputi perubahan kognitif, afektif, dan

Penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, positif, dan memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan karakter mereka sambil menikmati kegiatan musik

Secara keseluruhan, strategi yang baik dalam pengembangan afektif siswa memainkan peran penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang mendukung, membantu siswa mengembangkan

Dalam jangka panjang, pendidikan yang menyeluruh dan inklusif ini dapat membantu menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman, mendukung, dan kondusif untuk belajar dan pertumbuhan