• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul 3 Tinjauan Hukum Kontrak - SiMANTU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Modul 3 Tinjauan Hukum Kontrak - SiMANTU"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

Puji dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas telah selesainya validasi dan penyempurnaan modul pengkajian hukum kontrak sebagai materi esensial dalam hukum kontrak pada tingkat dasar. Modul ini disusun untuk memenuhi kebutuhan kompetensi dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) di bidang konstruksi. Modul kajian hukum kontrak disusun dalam 4 (empat) bab yang terbagi atas Pendahuluan, Materi Pokok dan Kesimpulan.

Akhir kata kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Tim Penyusun dan Narasumber Validasi sehingga modul ini dapat terselesaikan dengan baik. Setiap materi dalam modul ini perlu dipahami agar dapat memahami aspek-aspek yang muncul dalam kontrak konstruksi. Dengan mempelajari modul pembelajaran ini diharapkan peserta pelatihan dapat menyimak dengan baik penjelasan dosen sehingga dapat memahami materi ulasan hukum kontrak dengan baik.

Penyedia jasa konstruksi yang bersifat perseorangan hanya dapat melaksanakan pekerjaan konstruksi yang mempunyai risiko kecil, teknologi sederhana, dan biaya kecil. Dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi, selain diatur dengan peraturan perundang-undangan, permasalahan jasa konstruksi juga harus memenuhi beberapa aspek hukum yaitu: Perdata, Tata Usaha Negara, Pidana, Ketenagakerjaan dan aspek hukum lainnya yang mengatur hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan konstruksi. jasa. Kursus pendidikan dan pelatihan ini membekali peserta dengan pengetahuan aspek hukum dan keuangan.

Waktu yang diberikan untuk penyelesaian kegiatan belajar mengajar pada mata kuliah “Review Hukum Kontrak” adalah 6 (enam) jam pelajaran (JP) atau sekitar 270 menit.

Pengakhiran Perjanjian/Pemutusan Kontrak

Denda Keterlambatan (Liquidity Damages)

Balai Diklat Sumber Daya Air dan Konstruksi II-3.. b) atau keterlambatan 1/1000 (seperseribu) per hari dari Harga Kontrak (sebelum PPN) apabila bagian pekerjaan yang dilakukan bersifat fungsional; dan.. c) denda paling banyak 5% atau keterlambatan 50 (lima puluh) hari. Belakangan ini penyedia jasa konstruksi di dunia Barat mulai menganggap hal tersebut tidak adil dan mengubah istilah denda menjadi Kompensasi Keterlambatan (Liquidity Damages For Delay). Karena penundaan itu menimbulkan kerugian, maka pihak yang dirugikan mendapat ganti rugi.

Penyelesaian Perselisihan /Settlement of Dispute

Keadaan force majeure adalah keadaan yang terjadi diluar kemauan/kemampuan Penyedia Jasa atau Pengguna Jasa, seperti kehendak Tuhan (act of God), antara lain: banjir, tanah longsor, gunung meletus, petir atau tindakan pemerintah atau pihak lain seperti kebijakan moneter, perang, pemberontakan, kerusuhan, pemogokan umum, wabah penyakit dan tindakan lain di luar kendali para pihak. Segala ketentuan yang berkaitan dengan hal ini harus dinyatakan dengan jelas, termasuk tata cara pemberitahuan, penanganan kerusakan dan tindak lanjut setelah suatu kejadian. Perlu diketahui bahwa kekuatan ini erat kaitannya dengan masalah asuransi, apalagi akhir-akhir ini misalnya perusahaan asuransi tidak bisa begitu saja menerima bahwa banjir atau tanah longsor dikategorikan sebagai suatu kekuatan.

Pasalnya, kedua kejadian tersebut belum bisa dipastikan benar-benar force majeure, namun bisa jadi merupakan akibat ulah manusia (bayangkan jalan tol menuju Bandara Soekarno – Hatta yang terendam banjir karena tata ruang di sekitarnya tidak tepat atau tidak memenuhi persyaratan).

Hukum Yang Belaku (Governing Law)

Dalam kontrak bisnis di Indonesia yang para pihak (penyedia jasa dan pengguna jasa) sama-sama berkewarganegaraan Indonesia, maka ketentuan mengenai hukum yang berlaku pada umumnya tidak dicantumkan dengan pengertian khusus berlakunya hukum Negara Republik Indonesia. 29/2000 Pasal 23 ayat 6, dengan jelas disebutkan bahwa kontrak kerja harus mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Dalam hal ini berarti meskipun salah satu pihak dalam kontrak (Penyedia Jasa atau Pengguna Jasa) adalah orang/perusahaan asing, namun kontrak pembangunannya tetap harus mematuhi hukum Indonesia.

Dalam suatu kontrak konstruksi yang para pihaknya berasal dari 2 (dua) negara yang berbeda, dapat ditentukan bahwa hukum yang berlaku adalah hukum negara ketiga. Misalnya, kontrak antara perusahaan Amerika dan perusahaan Filipina memilih hukum yang berlaku adalah hukum Singapura dengan alasan bahwa penyelesaian sengketa akan diselesaikan oleh Lembaga Arbitrase Singapura.

Bahasa Kotrak (Contract Language)

Misalnya kata “harus” dalam arti sehari-hari adalah “harus” sedangkan dalam kontrak berarti “harus”. Pemilik harus membayar kepada kontraktor. Seringkali kontrak konstruksi dibuat dalam 2 (dua) bahasa: Inggris dan Indonesia tanpa menyebutkan versi bahasa mana yang berlaku. Apabila terjadi perbedaan penafsiran, maka sulit dicari jalan keluarnya karena secara hukum kedua pihak tersebut benar. Perlu disebutkan bahwa meskipun kontrak dibuat dalam 2 (dua) bahasa, namun yang sah hanya 1 bahasa. Ini bisa disebut “Bahasa kontraknya adalah Inggris dan Indonesia.”

Jika terjadi perbedaan atau ambiguitas, versi bahasa Inggris yang akan berlaku". Oleh karena itu, meskipun kontrak dibuat dalam versi bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, jika terjadi perbedaan makna/penafsiran, satu versi bahasa (misalnya: Bahasa Inggris) yang akan berlaku.

Domisili

Karena arbitrase biasanya menolak perkara ini, maka tempat tinggal tidak perlu lagi dicantumkan dalam kontrak setelah pilihan sengketa ditentukan melalui arbitrase.

Waktu Pelaksanaan (Construction Priod)

Pengesampingan berlakunya Pasal 1266 KUHPer

Klaim-Klaim

Prioritas Dokumen

Latihan

Rangkuman

ASPEK KEUANGAN

  • Umum
  • Jenis jenis Kontrak Kerja Konstruksi
    • Turn Key dan Contractor’s Full Pre Financing
    • Build Operate and Transfer/Build Operate and Own
    • Build Lease and Transfer
  • Jaminan - Jaminan
    • Bank Garansi dan Standby Letter of Credit
    • Surety Bond
    • Letter of Comfort, Warranty dan Indemnity
  • Aspek Peransuransian
    • CAR (Contractor’s All Risk)
    • TPL (Third Party Liabilities)
  • Latihan
  • Rangkuman

Bedanya, tugas Penyedia Jasa hanya membangun sesuai gambar dan spesifikasi teknis yang diberikan Pengguna Jasa. Oleh karena itu, Turn Key Builder berhak meminta “Jaminan Pembayaran” kepada Pengguna Jasa. Jumlahnya minimal 10% lebih besar dari nilai kontrak. Hal ini diperhitungkan selain mendapatkan jaminan pembayaran atas pekerjaan tambahan yang biasanya berjumlah sekitar. 10. Ingatlah dalam sistem kontrak BOT, sejak awal pembangunan proyek hingga selesai, selama masa pengelolaan hingga diserahkan kembali kepada Pengguna Jasa, kepemilikan proyek dan tanah di mana proyek itu dibangun tetap ada. pengguna layanan.

Oleh karena tanah/tanah tersebut tetap menjadi milik pengguna jasa, maka pengembang biasanya tidak diperkenankan oleh pengguna jasa untuk menjaminkan tanah/tanah tersebut untuk dijadikan jaminan memperoleh dana investasi. Sistem Build, Lease, dan Transfer adalah suatu sistem pembangunan proyek yang dimiliki oleh pengguna jasa dengan biaya penuh dari pengembang, kemudian setelah proyek selesai pengguna jasa menyewa proyek tersebut kepada investor pengembang, yang mengelola dan memungut hasilnya untuk suatu jangka waktu tertentu. jangka waktu tertentu, dan pada akhir masa sewa (lease period) proyek mengembalikan layanan kepada pengguna. Sama halnya dengan sistem kontrak BOT, dari awal pembangunan fasilitas sampai dengan selesainya, selama masa sewa sampai dengan penyerahan kembali kepada pengguna jasa, tugas, kepemilikan proyek dan tanah yang ditempati. proyek dibangun. , tetap pada pengguna layanan.

Oleh karena tanah/tanah tersebut tetap menjadi hak milik Pengguna Jasa, maka sebagaimana dalam sistem BOT, maka Pengembang-Investor biasanya tidak diperbolehkan oleh Pengguna Jasa untuk menggadaikan tanah/tanah tersebut untuk dijadikan jaminan memperoleh dana investasi. Pengertian Bank Garansi adalah suatu perjanjian akses yang dari segi hukum merupakan perjanjian penjaminan (borgtocht) yang diatur dalam Buku Bab XVII Pasal 1820 sampai dengan 1850 KUH Perdata dimana Bank bertindak sebagai penjamin. Ketentuan-ketentuan KUH Perdata tersebut di atas hanya mengatur mengenai pertanggungan utang secara umum, khususnya mengenai bentuk dan syarat minimal yang harus dimuat dalam dokumen/perjanjian tidak diatur secara lengkap. Dalam hal bank menerbitkan bank garansi dalam bahasa asing, maka di bawah judul bahasa asing yang dikehendaki, judul dalam tanda kurung diberi “Bank Garansi” atau “Bank Garansi”.

Sehubungan dengan itu, guna mencapai keseragaman, maka dalam bank garansi perlu dicantumkan dengan jelas bahwa tuntutan dapat diajukan segera setelah timbul wanprestasi dengan batas akhir penyerahan paling lambat 14 hari dan paling lambat 30 hari setelah berakhirnya jangka waktu. jaminan bank. . h) Menurut pasal 1831 KUH Perdata, apabila timbul wanprestasi (wanprestasi), penjamin (bank) dapat meminta sebelum pembayaran agar barang-barang debitur disita terlebih dahulu dan dijual untuk melunasi utangnya. Sedangkan menurut Pasal 1832 KUH Perdata dapat disepakati bahwa bank melepaskan keistimewaannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata, maka bank wajib membayar Bank Garansi yang bersangkutan segera setelah terjadi wanprestasi (wanprestasi). ) terjadi dan menerima tuntutan pemenuhan kewajiban (klaim). Agar pihak yang dijamin dan pihak yang menerima jaminan dapat mengetahui dengan jelas ketentuan Pasal 1831 atau Pasal 1832 KUH Perdata yang akan digunakan, maka bank diharapkan menyetujui dan mencantumkan ketentuan yang dipilihnya dalam bank garansi yang bersangkutan untuk ditutup.

Pemberian Bank Garansi tunduk pada ketentuan Batas Minimum Pemberian Kredit (lebih dikenal dengan istilah “Batas Maksimum Pemberian Kredit” atau “LLL”) sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. Selain itu, Bank Garansi juga tunduk pada ketentuan mengenai Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (dikenal dengan Capital Adequacy Ratio atau “CAR”) sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 23/KEP/Surat Direktorat dan Surat Edaran No. 23/11/BPPP keduanya tanggal 28 Februari 1991. Pusdiklat III-8 Sumber Daya Air dan Konstruksi. mempunyai pilihan untuk menggunakan garansi yang menurutnya lebih murah.

Dari penjelasan singkat di atas jelas bahwa surat jaminan tidak bisa disamakan dengan bank garansi dan tidak memberikan jaminan pelunasan utang. Sementara itu, indemnity walaupun mempunyai prinsip yang sama dengan bank garansi, namun tidak tunduk pada peraturan bank garansi yang diterbitkan oleh Bank Indonesia, sehingga perlindungan yang diberikannya tidak sekuat bank garansi.

PENUTUP

Simpulan

Tindak Lanjut

DAFTAR PUSTAKA

GLOSARIUM

Referensi

Dokumen terkait

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan Hak Asasi Manusia merupakan organisasi baru sebagai hasil pengembangan dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan

▪ mampu menjelaskan kebijakan, strategi dan program pembangunan perikanan budidaya, perikanan tangkap dan pengelolaan SBD perikanan ▪ mampu menjelaskan hukum, per UU

Pertemuan Pokok Bahasan Tugas 1 Politik Hukum Investasi Indonesia Makalah 2 dan 3 Perubahan Paradigma Pemerintah Dalam Bidang PMA Istilah dan Aspek hukum investasi dan penanaman modal

Memahami dan menjelaskan beberapa aspek hukum yang berkaitan dengan Good Corporate Governance UJIAN AKHIR SEMESTER MINGGU KE 16 Mahasiswa mampu Memahami dan menjelaskan beberapa aspek

2, 3, 5 8 UTS 9 Aspek Sosial Budaya Bioindustri  Sistem pemanfaatan sumber daya  Gaya hidup  Arus globalisasi Mahasiswa mampu menjelaskan sistem pemanfaatan sumber daya

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI 111 a Aliran tidak melimpah, bagian alur sungai yang lurus sepanjang lebih dari 3 x lebar aliran saat banjir dan mudah

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi IV-5 ➢ Perbaikan Pintu-pintu dan Skot Balk ➢ Perbaikan Jalan Inspeksi sekitar Bendung ➢ Perbaikan fasilitas pendukung

Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan yang berguna untuk menjelaskan ilmu pengetahuan manajemen sumber daya manusia terutama dalam materi mengenai pengaruh